BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dan interaksi diantara dua

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PENDAHULUAN. dari pada makhluk lain dimuka bumi ini. Bahasa memegang peranan penting

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa berperan antara lain dalam membentuk pengalaman sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

ANALISIS KESALAHANBERBAHASA DALAM TUGASSAKUBUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. pikiran, maupun ide kepada lawan bicara.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi sesuai

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui bahasa, seseorang dapat mengungkapkan apa yang dipikirkan atau apa yang

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

dengan perubahan yang mengikuti perkembangan sosial budaya masyarakat dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan-kenginan dan

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada

Pergi kemana? どこへ行きますか

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat berinteraksi di berbagai bidang kehidupan, manusia menggunakan bahasa.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi

Pendahuluan. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FUNGSI, MAKNA DAN PARTIKEL SHUUJOSHI YO. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi fungsi dalam linguistik adalah

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Shuujoshi Danseigo Pada Komik One Piece Volume 1 Karya Eiichiro Oda

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB 2. Landasan Teori

BAB II JOSHI. berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara. dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam. kehidupan manusia. Bahasa terus berkembang sesuai dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat luas dan dapat juga membantu seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari bahasa- yang dimaksudkan dengan bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri ( Kushartanti, 2005: 3) Menurut Wardhaugh dalam Alwasilah (1985:2) bahwa bahasa adalah satu simbol vocal yang arbitrer yang dipakai dalam komunikasi manusia. Dapat dipahami bahwa bahasa salah satu element terpenting dalam kehidupan manusia. Menurut Sutedi (2008 : 2) bahwa bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap segala yang kita maksud, tiada lain karena ia memahami makna (imi) yang dituangkan melalui bahasa tersebut. Jadi fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan (dentatsu) suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Secara umum bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat. Bila fungsi umum itu diperinci, maka dapat dikatakan bahwa bahasa mempunyai fungsi untuk : 8

a. Tujuan praktis yaitu ; untuk mengadakan antarhubungan (interaksi) dalam pergaulan sehari-hari, b. Tujuan artistik yaitu ; manusia mengolah dan mengungkapkan bahasa itu dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia, c. Menjadi kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, dan d. Tujuan filologis yaitu mempelajari naskah-naskah tua untuk menyelidiki latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri. Perincian fungsi-fungsi bahasa sebagai telah disebut di atas merupakan fungsi yang umum dalam setiap bahasa. Namun, setiap bahasa dapat mengkhususkan fungsinya sesuai dengan kepentingan nasional dari suatu bangsa (Ritonga, 2002:2) Sedangkan fungsi bahasa menurut Halliday (1992: 20) ialah cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa lebih dari satu. Disamping itu, bahasa memiliki beberapa sifat atau ciri lainnya, diantaranya adalah bahasa bersifat unik. Unik artinya mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh yang lain. Lalu, kalau bahasa dikatakan unik, maka artinya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem lainnya (Chaer, 2007:51) Selain bersifat unik, yakni mempunyai sifat atau ciri masing-masing, bahasa juga bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan 9

manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah, bahasa itu disebut dinamis (Chaer, 2007 : 53) Karena bahasa bersifat dinamis, maka pada era globalisasi saat ini, bahasa dapat mengalami perubahan seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari dunia luar, terkadang manusia tidak cukup dengan hanya mempelajari satu bahasa saja. Mengingat betapa pentingnya bahasa itu, maka banyak orang yang berusaha mempelajari bahasa dari bangsa-bangsa lain atau yang sering disebut juga dengan bahasa asing terutama bahasa dari bangsa-bangsa maju dan mempunyai pengaruh dalam dunia internasional seperti bahasa Inggris, Jerman, Jepang dan lain-lain. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki keunikan tersendiri dalam bahasanya. Daya tarik perekonomian Jepang juga telah mendorong banyak pelajar-pelajar asing untuk belajar bahasa Jepang. Keunikan lainnya yaitu dalam sisi gramatikalnya, bahasa Jepang banyak memiliki partikel (joshi). Istilah joshi ditulis dengan dua buah kanji; pertama dibaca jo dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan kedua yang dibaca shi memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang menterjemahkan joshi dengan istilah kata bantu ( Sudjianto, 2007:1) Namun banyak yang beranggapan bahwa partikel (joshi) itu sulilt, alasannya adalah sebagai berikut (Sudjianto, 2007 : 6) : 1. Dikarenakan jumlah partikel dalam bahasa Jepang banyak 10

2. Dikarenakan sebuah partikel memiliki fungsi dan cara pemakaian yang banyak 3. Dikarenakan partikel memiliki beberapa kelompok (jenis). Ada kata yang termasuk pada satu kelompok partikel dan termasuk juga pada kelompok lain sehingga memiliki fungsi dan makna ganda. Hal ini mempersulit dalam mengartikan partikel tersebut 4. Dikarenakan ada beberapa partikel yang berbeda yang memiliki makna yang (hampir) sama sehingga sulit menentukan pemakaian partikel mana yang lebih tepat 5. Dikarenakan sering terjadi penghilangan partikel dalam suatu kalimat terutama dalam kalimat percakapan. Akibatnya sering timbul keraguan tentang pentingnya mempelajari partikel 6. Dikarenakan ada kata yang termasuk partikel dan termasuk juga pada kelas kata lain sehingga mempersulit dalam menentukan arti, fungsi, dan cara pemakaiannya. Kesulitan lain menyangkut partikel dikarenakan ada dua, tiga, atau empat partikel yang memiliki arti yang sama tetapi fungsi dan cara pemakaiannya berbeda. Sebagai contoh adalah partikel ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい. Ketiga partikel ini memiliki makna yang sama tetapi fungsi ketiga partikel ini berbeda-beda yang mengakibatkan pemakaiannya dalam kalimat pun berbeda. Berdasarkan fungsinya, joshi dapat dibagi menjadi empat macam, diantaranya adalah kakujoshi ( 格助詞 ), Setsuzokujoshi ( 接続助詞 ), Fukujoshi ( 副 助詞 ), dan Shuujoshi ( 終助詞 ). Terdapat beberapa alasan yang menjadikan 11

partikel sulit untuk dipelajari khususnya bagi orang-orang yang baru mempelajari bahasa Jepang. Mengingat banyak sekali partikel-partikel yang terdapat dalam bahasa Jepang, maka dalam hal ini akan dibahas secara khusus untuk jenis partikel Fukujoshi. Bunkachoo dalam Sudjianto (2007: 9) menyatakan bahwa partikel yang dapat menambah arti kata lain yang ada sebelumnya dan memiliki peran yang (hampir) sama dengan fukushi (adverbia) yaitu untuk menghubungkan kata-kata yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya seperti ini disebut fukujoshi. Mengingat bahwa partikel dalam bahasa Jepang tidak dapat ditebak atau dicocok-cocokkan begitu saja dalam kalimat, maka penempatan partikel dengan benar sangat penting. Karena itu, dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untuk membahas tentang fungsi dan makna partikel pada kalimat bahasa Jepang. Karena banyaknya jumlah partikel, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai salah satu jenis joshi yaitu fukujoshi yang spesifiknya ialah mengenai fungsi dan makna partikel ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい pada kalimat bahasa Jepang, dalam skripsi yang berjudul Analisis Fungsi dan Makna Partikel Bakari, Hodo dan Kurai/Gurai Pada Kalimat Bahasa Jepang dalam Majalah Wochi Kochi Edisi 30 dan 32. I.2 Perumusan Masalah Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, setiap pembelajar bahasa Jepang harus mempelajari pemakaian partikel dengan benar. Karena tidak jarang sebuah partikel memiliki makna dan fungsi yang berbeda ketika dipahami dalam kalimat 12

yang berbeda pula. Munculnya perbedaan makna yang diinterprestasikan dan akhirnya dapat menimbulkan kesalahpahaman antar individu yang berkomunikasi dalam bahasa Jepang diakibatkan adanya kesalahan pemakaian partikel dalam suatu kalimat (Andi, 2010:5). Fukujoshi ( 副助詞 ) merupakan bagian dari joshi ( 助詞 ) yang mana dalam kalimat bahasa Jepang cukup sering digunakan. Partikel -ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい merupakan bagian dari Fukujoshi. Ketiga partikel tersebut memiliki makna yang hampir sama. Contoh penggunaan partikel -ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい yang menyatakan batas jumlah: 1. 一万円ばかり貸していただけませんか Ichi man-en bakari kashite itadakemasenka Boleh anda pinjami saya, ya paling-paling 10.000 yen. (Chino, 2008 : 69) 2. 今度の事故で, 100 人ほどの人がしんだそうです Kondo no jiko de, hyakunin hodo no hito ga shinda sou desu Saya dengar kira-kira banyaknya 100 orang meninggal dalam kecelakaan jalan raya kali ini. (Chino, 2008 : 67) 3. ここからその学校まで車で 30 分ぐらいかかります Koko kara sono gakkou made kuruma de sanjuupun gurai kakarimasu Akan memakan waktu kira-kira 30 menit dari sini sampai ke sekolah dengan mobil. (Chino, 2008 : 65) 13

Penggunaan partikel -ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい memiliki persamaan makna yaitu sama-sama mengandung makna kira-kira/paling-paling namun nuansa makna kira-kira/paling-paling yang diberikan tiap-tiap partikel dalam kalimat tersebut berbeda. Hal ini menimbulkan masalah sehingga menggugah penulis untuk membahas fungsi dan makna partikel -ばかり - ほど dan -くらい/ ぐらい pada kalimat bahasa Jepang. Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penelitian ini hanya akan dibatasi dalam beberapa hal saja. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana fungsi dan makna partikel ばかり -ほど dan -くらい / ぐらい pada kalimat bahasa Jepang? 2. Bagaimana fungsi dan makna partikel ばかり -ほど dan-くらい / ぐらい pada kalimat bahasa Jepang dalam majalah wochi kochi edisi 30 dan 32? I.3 Ruang Lingkup Pembahasan Penelitian ini difokuskan kepada fungsi dan makna partikel ばかり - ほど dan -くらい/ ぐらい yang ditinjau dari segi semantik. Dalam hal ini, analisis dilakukan dengan mengambil data dari majalah Wochi Kochi edisi 30 dan 32. Majalah wochi kochi membahas mengenai kebudayaan- kebudayaan Internasional ataupun masalah masalah kompleks yang terjadi dalam kehidupan masyarakat berbagai negara. Majalah Wochi Kochi 14

pertama kali diterbitkan pada tahun 2004, dan diterbitkan satu bulan sekali. Namun, edisi 32 adalah edisi terakhir yang diterbitkan oleh majalah wochi kochi. Sebagai bahan pembahasan, tema yang dipilih merupakan tema-tema yang dalam kalimat-kalimatnya menggunakan partikel ばかり -ほど dan くらい / ぐらい. Adapun jumlah partikel ばかり -ほど dan くらい / ぐらい yang akan dianalisis sebanyak 14 buah yaitu, partikel ーばかり berjumlah 4 buah, -ほど berjumlah 5 buah dan -くらいぐらい berjumlah 5 buah. Diharapkan dengan tema ini dapat ditemukan fungsi dan makna partikel ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい pada kalimat bahasa Jepang. I.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Semantik (imiron/ 意味論 ) merupakan salah satu cabang linguistik (gengogaku/ 言語学 ) yang mengkaji tentang makna. (Sutedi, 2008 : 111). Semantik memegang peranan penting, karena bahasa yang digunakan dalam komunikasi tiada lain untuk menyampaikan suatu makna. Penelitian yang berhubungan dengan bahasa, apakah struktur kalimat, kosakata, ataupun bunyibunyi bahasa, pada hakikatnya tidak terlepas dari makna. Studi semantik lazim diartikan sebagai bidang dalam linguistik yang meneliti atau membicarakan, atau mengambil makna bahasa sebagai objek kajiannya (Chaer, 2007 : 115) Semantik membahas makna kata-kata yang berhubungan dengan bendabenda konkrit seperti batu, hujan, rumah, mobil dan sebagainya; dan dengan 15

konsep-konsep yang abstrak seperti cinta, dendam, kasih sayang dan sebagainya. Semantik juga membahas makna kata-kata seperti dan, pada, ke, yang maknanya tidak jelas kalau tidak dirangkai dengan kata-kata lain. Semantik juga membicarakan macam-macam yang dapat timbul dalam bahasa, perubahan makna dan lain-lain. (Lubis, 2002 : 28) Dalam semantik juga dibahas tentang hubungan kemaknaan (relasi makna). Relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya. Satuan bahasa di sini dapat berupa kata, frase, maupun kalimat; dan relasi semantik itu dapat menyatakan kesamaan makna (sinonim), ketercakupan makna (hiponim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), atau juga kelebihan makna (redundansi). Sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya (Chaer, 2007:297). Sedangkan menurut Verhaar dalam Chaer (1995:82) mendefenisikan sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Alwasilah (1993:164) mengatakan bahwa sinonim adalah beberapa kata (leksim) yang berbeda mempunyai arti yang sama, dengan perkataan lain beberapa leksim mengacu pada satu unit semantik yang sama. Dalam bahasa Jepang sinonim disebut dengan ruigigo ( 類義語 ) yaitu beberapa kata yang maknanya hampir sama (Sutedi, 2008:129) Studi mengenai makna dapat dikaji pada setiap bahasa, termasuk bahasa Jepang yang memiliki banyak keunikan. Kalaupun bahasa Jepang itu unik, itu karena ia memiliki kosakata dan konstruksi gramatikal serta idiomnya yang tidak 16

berlaku pada bahasa-bahasa lain- justru hal itulah yang menyebabkan setiap bahasa unik (Rubin, 2003 : 17). Keunikan lainnya yaitu bahwa bahasa Jepang mengenal penggunaan partikel (Joshi) di dalam gramatikalnya. Joshi secara harafiah bisa diartikan sebagai kata bantu, postposisi, atau partikel (Sudjianto, 2007 : 3) Menurut Situmorang (2007 : 50), jenis-jenis joshi ada empat : 1. Kakujoshi = joshi biasa Contohnya: No, o, ni, de, yori, kara, ga, wa, made. 2. Fukujoshi = joshi sebagai keterangan Contohnya: Dake, hodo, kurai, nado. 3. Setsujokujoshi = joshi penyambung kalimat Contohnya: Keredo, ga, kara, node. 4. Shujoshi = joshi di akhir kalimat Contohnya: Ka, ne, na. Hal ini juga diperkuat oleh Hirai dalam Sudjianto (2007 : 181) yang menyatakan bahwa berdasarkan fungsinya joshi dapat dibagi menjadi empat macam sebagai berikut: 1) Kakujoshi 17

Joshi yang termasuk kakujoshi pada umumnya dipakai setelah nomina untuk menunjukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya が の を に へ と より から で dan や. 2) Setsuzokujoshi Joshi yang termasuk setsuzokujoshi dipakai setelah yoogen (doushi, i- keiyoushi, na-keiyoushi) atau setelah jodooshi untuk melanjutkan katakata sebelumnya terhadap kata-kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya ば と けれど けれども が から し 手も ( でも ) て( で ) ながら たり( だり ) のに dan ので 3) Fukujoshi Joshi yang termasuk fukujoshi dipakai setelah berbagai macam kata. Seperti kelas kata fukushi, fukujoshi berkaitan erat dengan bagian kata berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya わ も こそ さえ でも しか まで ばかり だけ ほど くらい ( ぐらい ) など なり やら か dan ずつ 4) Shuujoshi Joshi yang termasuk shuujoshi pada umumnya dipakai setelah berbagai macam kata pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pernyataan, larangan, seruan, rasa haru, dan sebagainya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya か かしら な なあ ぞ とも よ ね わ の dan さ 18

Partikel ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい memiliki makna yang hampir sama, yaitu bermakna kira-kira/paling-paling namun nuansa makna yang diberikan ketiga partikel tersebut berbeda-beda. diketahui bahwa partikel ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい yang menjadi objek peneliti termasuk ke dalam jenis partikel Fukujoshi. 2. Kerangka Teori Teori adalah penjelasan tentang data, teori linguistik berusaha menjelaskan data yang berupa ujaran yang digunakan para bahasawan (penutur) serta instuisi tentang bahasa yang mendasari kemampuan bahasa orang (Djajasudarma, 2006:29). Penulis berusaha meneliti fungsi dan makna partikel ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい dengan mengacu kepada beberapa teori dari pakar linguistik. Secara populer orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya (Chaer, 2007: 1). Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kajian linguistik tidak akan pernah terlepas dari Bahasa. Hal ini dikarenakan bahasa memang sudah menjadi obyek studi manusia sejak dulu. Alwasilah (1985: 18) menyatakan bahwa: Linguistik adalah studi bahasa secara ilmiah dan struktur bahasa adalah fokus utamanya, dan tujuan dan obyek utamanya adalah bagaimana orang menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Muslich (2010:103) mengatakan bahwa : 19

Linguistik adalah disiplin ilmu yang dianggap paling berwenang menggambarkan bahasa dari dalam diri bahasa itu sendiri. Kushartanti (2005:7) mengemukakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Sedangkan Martinet (1987:19) menyatakan bahwa linguistik adalah telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Linguistik memiliki ruang lingkup bahasan yang sangat luas. Aspek-aspek internal bahasa itu sendiri sudah cukup luas yakni aspek bunyi, aspek struktur kata, aspek struktur bahasa di atas kata (frasa, klausa, kalimat, dan wacana) serta aspek makna. Lubis (2002:28) menyatakan bahwa: Semantik adalah bidang linguistik yang khusus membicarakan makna bahasa. Pendapat yang sama dikemukakan pula oleh Kambartel dalam Pateda (2001:7) bahwa: Semantik adalah studi tentang makna, Selain itu menurutnya semantik mengansumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakkan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia. Kushartanti (2005:114) mengemukakan bahwa semantik merupakan bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. Sedangkan Cahyono (1995: 197) menyatakan bahwa semantik membahas aspek-aspek makna dalam bahasa yang mencakup deskripsi makna kata dan makna kalimat. Menurut Sutedi (2008: 111) objek kajian semantik antara lain adalah makna kata (go no imi), relasi makna (go no imi kankei), makna frase dalam suatu idiom (ku no imi), dan makna kalimat(bun no imi). Karena pembahasan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang makna ばかり - ほど dan - くらい / ぐらい, maka dalam penelitian ini 20

digunakan salah satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji mengenai makna, yaitu semantik. I.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pembahasan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui fungsi dan makna partikel -ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい pada kalimat bahasa Jepang. 2. Untuk mengetahui fungsi dan makna partikel -ばかり -ほど dan -くらい/ ぐらい pada kalimat bahasa Jepang dalam majalah wochi kochi edisi 30 dan 32. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai fungsi dan makna partikel ばかり - ほど dan -くらい/ ぐらい pada kalimat bahasa Jepang. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif terhadap keilmuan di Fakultas Sastra USU khususnya Jurusan Sastra Jepang untuk memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan. 21

I.6 Metode Penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan (library research). Kajian Pustaka adalah proses umum yang kita lalui untuk mendapatkan teori terdahulu (Sevilla, 1993:31). Mencari kepustakaan yang terkait adalah tugas yang segera dilakukan, lalu menyusunnya secara teratur dan rapi untuk dipergunakan dalam keperluan penelitian. Sedangkan metode penyajian data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam deskriptif, data yang dikumpulkanlah bukanlah angka-angka, dapat berupa kata-kata atau gambaran sesuatu (Djajasudarma, 2006: 16). Tujuan utama dalam menggunakan metode deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat dari suatu keadaan yang ada pada waktu penelitian dilakukan dan menjelajahi penyebab dari gejala-gejala tersebut (Sevilla, 1993:91). 22