KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

RENCANA STRATEGIS BALAI RISET DAN OBSERVASI KELAUTAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

2.1 Rencana Strategis

LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2017 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun

K A T A P E N G A N T A R

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun:

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

DRAFT RENCANA STRATEGIS

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

L A P O R A N K I N E R J A

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan Kinerja (LKj) tahun 2017 ini berisi capaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut selama tahun 2017. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap stakeholders sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BROL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaksud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara piset dan observasi sumberdaya laut. Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut pada TA 2017. Kinerja BROL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi BROL. Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga dapat mendukung kinerja BROL dalam mewujudkan good governance dan clean goverment. Jembrana, Januari 2018 Kepala Balai Riset dan Observasi Laut Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc. i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii DAFTAR TABEL...i SINGKATAN/GLOSARY... iii RINGKASAN EKSEKUTIF...1 BAB I PENDAHULUAN...4 1.1 LATAR BELAKANG... 4 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN... 5 1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI...5 1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)... 7 1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN...9 BAB II PERENCANAAN KINERJA...10 2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN...10 2.2 RENCANA STRATEGIS BROL... 11 2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2017...12 2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2017... 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 15 3.1 PENGUKURAN KINERJA...15 3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI... 17 3.3 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA... 20 3.3.1 CUSTOMER PERSPECTIVE... 20 3.3.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE... 21 3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE...28 3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN...43 BAB IV PENUTUP... 45 4.1. KESIMPULAN...45 4.2. PERMASALAHAN... 45 4.3. SARAN...45 LAMPIRAN... 46 ii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per Triwulan IV Tahun 2017 di BROL... 9 Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BROL Tahun 2017 (Penyesuaian APBNP)... 14 Tabel 3. Penghitungan Pengukuran Kinerja BROL TA 2017... 16 Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BROL TA 2017... 17 Tabel 5. Capaian Peningkatan presentase PNBP... 20 Tabel 6. Capaian Jumlah Informasi dan/atau Rekomendasi Kebijakan KP...21 Tabel 7. Jumlah Karya Tullis Ilmiah Bidang Riset Kelautan...22 Tabel 11. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan BROL yang Ditingkatkan Kapasitasnya.. 26 Tabel 12. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk... 26 Tabel 13. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif Dibandingkan Total Kegiatan Riset Litbang KP... 28 Tabel 14. Capaian Indeks Kompetensi dan Integrasi di BROL... 28 Tabel 15. Capaian Jumlah SDM BROL yang Ditingkatkan Kompetensinya... 30 Tabel 16. Capaian Presentase Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar... 32 Tabel 17. Capaian Indeks Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BROL...34 Tabel 18. Capaian Nilai Maturitas SPIP... 35 Tabel 19. Jumlah Inovasi Pelayanan Publik BROL...37 Tabel 21. Capaian Nilai Kinerja Anggaran BROL...41 Tabel 22. Capaian Presentase Kepatuhan Terhadap SAP BROL... 43 i

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut...6 Gambar 2. Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan di BROL... 7 Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL...8 Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan Fungsional di BROL...8 Gambar 5. Peta Strategis BROL Tahun 2017...11 Gambar 6. Peta Strategi BROL... 15 Gambar 7. Perbandingan Target dan Realisasi Keuangan BPOL... 43 Gambar 8. Perbandingan Target dan Realisasi Keuangan BROL...44 ii

SINGKATAN/GLOSARY Balitbang KP BPOL BPSDM KP BRSDM KP BROL InaGOOS LAKIP LKj NPSS PNBP SAP SAPK SEACORM : Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan : Balai Penelitian dan Observasi Laut : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan : Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan : Balai Riset dan Observasi Laut : Indonesia Global Ocean Observing System : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah : Laporan Kinerja : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis : Penerimaan Negara Bukan Pajak : Standar Akuntansi Pemerintahan : Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja : Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring iii

RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2017 ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas kinerja Balai Riset dan Observasi Laut dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan amanah dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Selain itu, laporan ini juga merupakan kebutuhan internal bagi institusi dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang. Dalam laporan ini dipaparkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja output kegiatan pada TA 2017. Pada triwulan I BPOL memperoleh anggaran sebesar Rp 41.403.603.000,-. Pada bulan Maret 2017, terjadi penggabungan eselon I antara Balitbang KP dan BRSDMKP tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 6/Permen-KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengakibatkan perubahan nomenklatur dan anggaran pada UPT ex-balitbang KP. Hal ini berimbas kepada BPOL sebagi salah satu UPT di bawah Balitbang KP dan berubah nama menjadi Balai Riset dan Observasi Laut sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 11/Permen-KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut. Selain itu pula, terjadi proses cutoff anggaran terhadap anggaran kegiatan yang sudah berjalan selama 1 semester dengan tujuan agar tidak terjadi pagu minus. Perubahan organisasi dan tata kerja menyebabkan perubahan kode anggaran, sehingga anggaran BPOL (432935) yang belum terealisasi akan direvisi untuk dimasukkan kedalam kode anggaran BROL (403818). Anggaran BPOL semula sebesar Rp 41.403.603.000,- menjadi anggaran DIPA BPOL sebesar Rp 26.298.943.000,- dan Anggaran DIPA BROL baru sebesar Rp 15.104.660.000,-. Pada bulan Agustus 2017, akibat dari adanya perubahan nomenklatur dan anggaran pada UPT ex- Balitbang dan ex-bpsdm maka dilakukan revisi DIPA terkait dengan perubahan alokasi sumber dana PNBP yang dikelola oleh UPT ex-balitbang dan ex-brsdm. Hal ini perlu dilakukan karena belum adanya keputusan menteri terkait dengan besaran penggunaan dana PNBP yang dikelola oleh eselon I BRSDM KP. Anggaran PNBP yang bisa dimanfaatkan oleh BROL sebagai penghasil dana PNBP adalah sebesar Rp.73.262.000,- yang kemudian dirubah sumber dananya menjadi Rupiah Murni. Pada bulan Desember 2017, telah terbit Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementrian Kelautan dan Perikanan. Hal ini berpengaruh terhadap satker KKP yang diharuskan memenuhi kebutuhan penyesuaian tunjangan kinerja tersebut. Dalam rangka efektifitas penyerapan anggaran Belanja pegawai pada tahun 2017 maka satker lingkup BRSDM KP melakukan revisi terkait penyesuaian tunjangan kinerja 2017 berdasarkan Perpres tersebut. Dalam revisi ini pagu anggaran BROL berubah semula sebesar Rp 15.104.660.000,- menjadi Rp 15.093.660.000,-. Perubahan ini terjadi karena adanya pengalihan pagu belanja BROL sebesar Rp 11.000.000,- untuk memenuhi kebutuhan tukin pada satker Pusat Riset Kelautan. Adapun rincian sumber anggaran BROL adalah sebagai berikut : 1. RM Rp 15.093.660.000,- 2. PNBP Rp - 3. PHLN Rp - Dengan pagu anggaran tersebut, BROL pada tahun 2017 melaksanakan 4 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Penelitian Kelautan dan Perikanan Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dalam laporan ini dipaparkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja output 1

kegiatan sampai dengan akhir tahun 2016. Setiap kegiatan memiliki tiga jenis indikator output kegiatan yaitu indikator input, output dan outcome. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BROL dengan pendekatan BSC telah menghasilkan dokumen review perjanjian kinerja BROL Tahun 2017, dimana didalamnya terdapat 8 Sasaran Strategis dalam 3 perspektif (customer perspective, internal process perspective serta learn and growth perspective) dan 16 IKU. Pengukuran capaian kinerja BROL pada tahun 2017 menggunakan metode/tools pengukuran eksternal. CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Nilai PNBP (Rp.) INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP 3 Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset kelautan 4 Proporsi pegawai fungsional BROL dibandingkan total pegawai BROL 5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya 6 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk 7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 8 Indeks kompetensi dan integritas di BROL 9 Jumlah ASN BROL yang ditingkatkan kompetensinya 10 Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 11 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BROL 12 Nilai Maturitas SPIP 13 Jumlah inovasi pelayanan publik BROL 14 Nilai AKIP BROL 15 Nilai kinerja anggaran BROL 16 Presentase kepatuhan terhadap SAP BROL Hasil pengukuran capaian kinerja eksternal BROL yang menggunakan aplikasi Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK), nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) BROL adalah 109,70% yang artinya penyelenggaraan program BROL dalam mencapai target indikator kinerja utama telah terlaksana dengan baik. Pencapaian program ini dihasilkan dari pelaksanan kegiatan seluruh seksi dan sub bagian di lingkup Balai Riset dan Observasi Laut. Adapun nilai tersebut berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut: a. Perspektif pelanggan (customer perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja sebesar 120%; b. Perspektif proses internal (internal process perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja sebesar 104,13%; c. Perspektif learn and growth (learcn and growth perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja sebesar 104,98%. Serapan anggaran BPOL TA 2017 adalah sebesar 14,14% setara dengan Rp 3.718.391.611,-. 2

RM PNBP PHLN 51 52 53 52 53 Pagu 2.153.475.000 2.014.168.000 22.131.300.000 0 0 Realisasi 1.712.475.310 1.934.618.083 71.298.218 0 0 % 79,52 96,05 0,32 0 0 Total Pagu 26.298.943.000 0 0 Realisasi 3.718.391.611 0 0 Total Realisasi 3.718.391.611 14,14% Sedangkan serapan anggaran BROL TA 2017 sebesar 46,01% setara dengan Rp 6.943.987.261-. RM PNBP PHLN 51 52 53 52 53 Pagu 5.890.857.000 6.689.780.000 2.524.023.000 0 0 Realisasi 2.338.090.529 4.601.342.732 4.554.000 0 0 % 39,76 68,78 0,18 0 0 Total Pagu 15.093.660.000 0 0 Realisasi 6.943.987.261 0 0 Total Realisasi 6.943.987.261 46,01% Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2017 ini diharapkan dapat menjadi pertanggungjawaban secara tertulis sekaligus dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan kegiatan yang akan datang sehingga terbentuk tata kelola pemenrintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance). 3

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA 2017 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur, menuju paradigma baru yang mengandalkan Ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian, sumberdaya laut di masa datang akan tetap terjaga lestari. Untuk itu, perlu dibangun pondasi yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) dan pemanfaatan teknologi observasi laut perlu dibangun, dikembangkan dan dijadikan salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang, peningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan harus terus dilakukan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data Global Ocean Observing System (GOOS), negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka. Indonesia sebagai negara di wilayah Asia Tenggara dengan wilayah laut yang paling luas telah memberikan peranan yang signifikan dan ikut terlibat secara aktif dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data tersebut melalui peluncuran program InaGOOS (Indonesia Global Ocean Observing System) pada tanggal 9 Agustus 2005 di Bali. Program InaGOOS ini ditekankan pada kegiatan observasi laut di Indonesia, yang merupakan bagian dari observasi global, dapat berlangsung secara menerus dan menyeluruh dalam memberikan informasi fenomena dan dinamika laut di wilayah Indonesia. Keberadaan Badan Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (sebelumnya bernama Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan) merupakan amanah dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan harus dapat dijadikan tempat pijakan yang relevan dalam menjawab kebutuhan di atas. Untuk itu, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Badan Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) harus dapat turut serta berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan di sektor kelautan dan perikanan nasional. Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas, Sekretariat Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan mengacu Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Sekretariat Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan diwajibkan untuk: 1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi; dan 2. Menyampaikan Laporan Kinerja Interim pada setiap Triwulan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Sekretariat Jenderal KKP. Dasar hukum penyusunan laporan kinerja Sekretariat Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan Triwulan III tahun 2017 Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai berikut: 4

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaran Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusun Laporan Kinerja (LKj) Tahun Anggaran 2017 adalah: 1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan; 2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU; 3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan. Adapun tujuan disusunnya Laporan Kinerja (LKj) Tahun Anggaran 2017 2017 adalah: 1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Tahun Anggaran 2017; 2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU pada Tahun Anggaran 2017; 3. Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi BROL menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi; 4. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada tahun berikutnya. 1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/Permen-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut menggantikan PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Riset dna Observasi Laut merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset dan observasi sumber daya laut, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan yang menangani riset kelautan dan perikanan serta pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Struktur organisasi BROL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional. 1. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan. 5

2. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana riset dan observasi, serta pengelolaan perpustakaan. 3. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan administrasi kepegawaian, tata laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan. 4. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan: a. Riset dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masingmasing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan. Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang ada di BROL. Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian sesuai dengan Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Nomor SK. 25/Balitbang KP.2/V/2016 yaitu Kelompok Penelitian Penginderaan Jauh Laut dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Namun terjadi perubahan kelompok bidang kepakaran berdasarkan Keputusan Kepala Balai Riset dan Observasi Laut Nomor Kep. 255.2/BRSDM.2-BROL/OT.200/IV/2017 Tentang Penetapan Kelompok dan Anggota Bidang Kepakaran di Balai Riset dan Observasi Laut dimana putuskan terdapat 3 kelompok bidang kepakaran, yatiu bidang penginderaan jauh kelautan, bisang oseanografi dan bidang dinamika pesisir. Masing-masing Kelompok Bidang Kepakaran memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi. 6

1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM) LAPORAN KINERJA 2017 Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BROL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 64 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai Kasubbag TU, 2 Pegawai sebagai Kasie (Tata Operasional dan Pelayanan Teknis), 28 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 5 Pegawai Fungsional Umum, dan 28 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BROL pada Triwulan IV tahun 2017 sebagai berikut: 1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BROL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 8 pegawai (12,70%), Master (S2) 11 pegawai (17,46%), Sarjana (S1) 29 pegawai (46,03%), Diploma (D3) 1 pegawai (1,59%), SLTA 13 pegawai (20,63%) dan SD 1 pegawai (1,59%). Catatan : Jumlah PNS = 35 Jumlah tenaga kontrak = 28 Gambar 2. Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan di BROL 2. Komposisi pegawai berdasarkan golongan Pegawai BROL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 36 pegawai dengan komposisi Golongan VI, III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan VIc dan VIa masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,86%), Golongan IIId sebanyak 6 pegawai (17,14%), Golongan IIIc sebanyak 6 pegawai (17,14%), Golongan IIIb sebanyak 9 pegawai (25,71%), Golongan IIIa sebanyak 8 pegawai (22,86%), Golongan IId sebanyak 2 pegawai (5,71%), Golongan IIc dan IIb masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,86%). Untuk lebih jelas komposisi PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 3. 7

Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BROL 3. Komposisi PNS berdasarkan jabatan fungsional tertentu Jabatan fungsional di BROL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BROL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 22. Pegawai dengan jabatan fungsional diantaranya pranata komputer sebanyak 2 pegawai, Pranata Humas 1 pegawai, Litkayasa 1 pegawai, 1 pegawai calon teknisi oseanografi. Pegawai dengan jabatan fungsional non kepenelitian antara lain; pranata humas pertama 1 pegawai, dan pustakawan 1 pegawai, Bendahara Pengeluaran 1 pegawai, Penata laporan Keuangan 1 pegawai, Calon pelaporan keuangan 1 pegawai Pengelola BMN 1 pegawai, dan Verifikator 1 pegawai, Pelaksana Administrasi 1 Pegawai, Pejabat Pengadaan Barang 1 pegawai. Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan Fungsional di BROL 8

4. Komposisi pegawai yang melaksanakan tugas belajar Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per Triwulan IV Tahun 2017 di BROL Jenjang Pendidikan Jenis Beasiswa DN LN Jumlah S2 1 3 4 S3 2 1 3 Total 3 4 7 Pada Tabel 1 menunjukan bahwa sebanyak 7 pegawai pada Triwulan IV sedang melaksanakan tugas belajar pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 4 orang terdiri dari 1 petugas belajar di dalam negeri dan 3 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 3 orang. Sumber beasiswa yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain beasiswa dari Amerika, Perancis, Tiongkok, Jerman, Belanda dan beasiswa dalam negeri berasal dari Kementerin Komunikasi dan Informasi, dan kerjasama dengan Asosiasi Kerang, Karang dan Ikan Indonesia. 1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Kinerja merupakan gambaran pencapaian kinerja BROL tahun 2017. Capaian Kinerja (performance result) tahun berjalan dibandingkan dengan Perjanjian kinerja (performance agreement) sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada tahun mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja BROL Tahun 2017, disusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menyajikan latar belakang; maksud dan tujuan; tugas, fungsi, dan struktur organisasi; keragan SDM (kekuatan SDM); dan sistematika penyajian. Bab II Perencanaan Kinerja, menyajikan rencana kerja dan anggaran TA 2017; dan perjanjian kinerja tahunan 2017. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan analisis terhdap capaian kinerja dan keuangan pada tahun 2017. a. Capaian Kinerja Organisasi b. Realisasi Anggaran Bab IV Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di tahun 2017 berupa permasalahan dan tindak lanjut; dan saran. Lampiran, menyajikan perjanjian kinerja dan hal lainnya yang dianggap perlu. 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BROL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di cascading (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat. Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu: restrukturisasi SAKIP 1. Renstra 2017 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 8 sasaran strategis (SS) dan 16 IKU pembangunan kelautan dan perikanan; 2. Penyesuaian Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2017, sebagai perjanjian kinerja antara BRSDMKP dengan Eselon II dan Eselon III; 3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet; 4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf; 5. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC. 2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BROL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang 10

handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BROL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BROL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut. 2.2 RENCANA STRATEGIS BROL Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BROL. Peta strategi memudahkan BROL untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/ pegawai dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi, dan tujuan BROL. Peta strategi BROL tahun 2017 ditunjukkan dalam Gambar 5 berikut: Gambar 5. Peta Strategis BROL Tahun 2017 Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut: 1. Strategi untuk mencapai sasaran 1 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP; a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional; c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan); d. Peningkatan system akurasi PPDPI; e. Peningkatan layanan Laboratorium Riset Kelautan. 11

2. Strategi untuk mencapai sasaran 2: Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif; a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh; b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan; c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan lingkungan di ekosistem pesisir. 3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK KP; a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi; b. Penguasaan metode dalam pemrosesan data oseanografi; c. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut; d. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi laut. 4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terselenggaranya pengendalian litbang KP; a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BROL dan multimedia centre; b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang. 5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terwujudnya ASN BROL yang kompeten, professional dan berkepribadian; a. Meningkatkan kompetensi pegawai BROL; b. Penerapan aturan dalam rangka peningkatan integritas pegawai. 6. Strategi untuk mencapai sasaran 6: Tersedianya manajemen pengetahuan BROL yang handal dan mudah diakses; a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan; b. Meningkatkan aksesibilitas informasi; c. Penggunaan aplikasi dan/atau software Bitrix 24; d. Penggunaan aplikasi e-pegawai. 7. Strategi untuk mencapai sasaran 7: Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima; a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BROL; b. Penerapan pengendalian kebijakan sesuai dengan prosedur; c. Melaksanakan komunikasi dan pemantauan terhadap kegiatan; d. Perbaikan pelayanan publik; e. Pembuatan laporan kinerja secara rutin dan disusun secara akuntabel. 8. Strategi untuk mencapai sasaran 8: Terkelolanya anggaran pembangunan BROL secara efisien dan akuntabel; a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BROL; b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BROL. 2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2017 Pada Tahun Anggaran 2017 Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) mempunyai rencana kerja dan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari: 12

1. 2 paket informasi dan/atau rekomendasi kebijakan riset kelautan; 2. 7 dokumen layanan dukungan manajemen Eselon I; 3. 2 paket layanan internal; 4. 6 bulan layanan perkantoran. Anggaran yang dikelola untuk 4 output kegiatan antara lain: 1. Rp. 606.605.000,- kegiatan informasi dan/atau rekomendasi kebijakan riset kelautan; 2. Rp. 406.073.000,- kegiatan layanan dukungan manajemen Eselon I; 3. Rp. 2.524.023.000,- kegiatan layanan internal; 4. Rp. 11.556.959.000,- kegiatan layanan perkantoran. Sehingga total anggaran pada DIPA 2017 Rp. 15.093.660.000,- untuk menghasilkan 4 output kegiatan di BROL. 2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2017 Dengan diterbitkanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap instansi pemerintah wajib menyusun Perjanjian Kinerja berdasarkan alokasi anggaran yang dikelolanya. Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus perjanjian kinerja adalah untuk : 1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; 2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; 3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; 4) menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan 5) sebagai dasar pemberian reward atau punishment. Pada tahun 2017 BROL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Tapja) Tahun 2017 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat Eselon I I (yaitu Kepala Pusat), dan pejabat Eselon II (Kepala Pusat) dengan Eselon I (Kepala BRSDMKP). Peta strategi BROL (Gambar 5) menampilkan setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Dengan menggunakan metodologi Balanced Scorecard (BSC), setiap Sasaran Strategis (SS) berdasarkan tujuan yang akan dicapai dikelompokan kedalam 3 (tiga) perspektif, yaitu customers perspective, internal process perspective, dan learn and growth perspective. Customer Perspective lebih berorientasi pada apa yang harus dilakukan terhadap KKP dan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Internal Process Perspective adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang harus dilakukan oleh organisasi untuk memenuhi harapan masyarakat, dan Learn and Growth Perspective adalah yang menggambarkan kemampuan yang harus dimiliki organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi. Perjanjian Kinerja (PK) Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2017 merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala Balai Riset dan Observasi Laut dengan Kepala Pusat Riset Kelautan. Perjanjian Kinerja BROL Tahun 2017 ini memuat sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target. Indikator kinerja utama (IKU) tersebut merupakan salah satu peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2017 yang dianggarkan sebesar Rp 15.093.660.000,-. Adapun penjabaran dari perspektif Peta Strategi BROL dituangkan dalam indikator kinerja dan targetnya sesuai Tabel 2 sebagai berikut: 13

Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BROL Tahun 2017 (Penyesuaian APBNP) 1 2 3 4 5 6 7 8 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2017 CUSTOMER PERSPECTIVE Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan 1 Nilai PNBP (Rp.) Rp. 58.500.000,- pendapatan negara dari sektor KP INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Jumlah informasi dan/atau rekomendasi Tersedianya rekomendasi dan 2 2 kebijakan KP (buah/paket) masukan kebijakan Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset pembangunan KP yang efektif 3 9 kelautan (KTI) Proporsi fungsional BROL dibandingkan 4 70 total pegawai BROL (%) Terwujudnya peningkatan Jumlah sarana dan prasarana, serta kapasitas dan kapabilitas 5 kelembagaan BROL yang ditingkatkan 1 sumberdaya riset kelautan kapasitasnya (buah) dan layanan IPTEK KP Jumlah jejaring dan/atau kerjasama 6 3 BROL yang terbentuk (buah) Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program Riset Kelautan di BROL 7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (%) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Indeks kompetensi dan integritas BROL Terwujudnya ASN BROL yang 8 80 (%) kompeten, profesional dan Jumlah ASN yang ditingkatkan berkepribadian 9 24 kompetensinya di BROL (orang) Tersedianya manajemen Presentase unit kerja BROL yang pengetahuan BROL yang 10 menerapkan sistem manajemen 65 handal dan mudah diakses pengetahuan yang terstandar (%) Terwujudnya pranata dan 11 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BROL A (80) kelembagaan birokrasi BROL 12 Nilai Maturitas SPIP (nilai) 2 yang efektif, efisien dan Jumlah inovasi pelayanan publik BROL 13 berorientasi pada layanan (proposal) 1 prima 14 Nilai AKIP BROL A (86) Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BROL secara efisien dan akuntabel 100% 15 Nilai kinerja anggaran BROL Baik (83) 16 Presentase kepatuhan terhadap SAP BROL (%) 100 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BROL. Sejak T ahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatankegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya. Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BROL adalah sebagai berikut: Gambar 6. Peta Strategi BROL 3.1 PENGUKURAN KINERJA Sebelum melakukan pengukuran kinerja perlu adanya proses menurunkan (cascading) dan alignment indikator kinerja, dimana untuk memudahkan proses perhitungan pencapaian kinerja dari bawahan ke atasan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BROL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BROL tahun 2017 yang dapat tercapai. 15

Capaian indikator kinerja utama (IKU) BROL tahun 2017 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Tabel 3. Penghitungan Pengukuran Kinerja BROL TA 2017 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset kelautan dan layanan IPTEK KP Terselenggaranya pengendalian perekayasaan dan pengkajian teknologi KP Terwujudnya ASN BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses IK1 IK2 IK3 IK4 IK5 IK6 IK7 IK8 IK9 IK10 URAIAN IKU Nilai PNBP (Rp.) Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP (buah/paket) Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset kelautan (KTI) Proporsi pegawai fungsional lingkup BROL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP Indeks kompetensi dan integritas BROL Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar CASCADING IKU KLASIFIKASI VALIDASI FREKUENSI PERHITUNGAN SATUAN Maximize Lag output Tahun Sama persis Rp. Maximize Maximize Lead process Lead process Tahun Sama persis Paket Tahunan KPI sendiri KTI Maximize Lead input Triwulan Rata-rata % Maximize Lead process Semester Akumulasi Paket Maximize Lag output Tahunan Sama persis Buah Maximize Lead process Semester Sama persis % Maximize Lead input Triwulan Sama persis % Maximize Lead process Triwulan KPI sendiri Orang Maximize Lead input Triwulan Sama persis % 16

SASARAN STRATEGIS Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BPOL secara efisien dan akuntabel IK11 IK12 IK13 IK14 IK15 IK16 URAIAN IKU Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BROL Nilai Maturitas SPIP Jumlah inovasi pelayanan publik BROL Nilai AKIP BROL Nilai kinerja anggaran BROL Presentase kepatuhan terhadap SAP BROL CASCADING IKU KLASIFIKASI VALIDASI FREKUENSI PERHITUNGAN SATUAN Maximize Lag output Tahun Sama persis Nilai Maximize Lead process Tahun Sama persis Nilai Maximize Lag output Tahun Sama persis Proposal Maximize Lag output Tahun Sama persis Nilai Maximize Lead input Bulan / Tahun Sama persis Nilai Maximize Lead input Tahun Sama persis % Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BROL. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategis yang dituangkan pada Penetapan Kinerja BROL tahun 2017 dapat tercapai. Pengukuran capaian kinerja tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator keinerja utama (IKU) pada masing-masing perspektif. 3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BROL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BROL tahun 2017 yang dapat tercapai. Capaian indikator kinerja utama (IKU) BROL tahun 2017 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) BROL pada tahun 2017 berdasarkan revisi penyesuaian APBNP: Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BROL TA 2017 1 2 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Nilai PNBP (Rp.) 2 Rp. 58.500.000,- Rp. 91.920.000,- INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Jumlah informasi dan/atau 2 2 100 rekomendasi kebijakan KP 157 17

3 4 5 6 7 8 SASARAN STRATEGIS masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset kelautan dan layanan IPTEK KP Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program Riset Kelautan di BROL Terwujudnya ASN BROL yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan BROL yang handal dan mudah diakses Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BROL secara efisien dan akuntabel 3 4 5 6 7 8 9 10 INDIKATOR KINERJA UTAMA (buah/paket) Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset kelautan (KTI) Proporsi fungsional BROL dibandingkan total pegawai BROL (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya (buah) Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk (buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (%) TAHUN 2017 TARGET REALISASI % 9 15 167 70% 80% 114 1 1 100 3 9 300 100% 100% 100 LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Indeks kompetensi dan integritas BROL (%) 80 81,51 102 Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL 24 25 104 (orang) Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 65 70,80 109 11 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BROL A (80) 89,60 112 12 Nilai Maturitas SPIP (nilai) 2 2,33 117 13 Jumlah inovasi pelayanan publik BROL (proposal) 1 1 100 14 Nilai AKIP BROL A (86) 87,36 101,58 15 Nilai kinerja anggaran BROL (%) Baik (83) 90,5 109 16 Presentase kepatuhan terhadap SAP BROL (%) 100 100 100 Target dan realisasi triwulan IV untuk learn and growth perspective merupakan adopsi langsung dari level 1, kecuali untuk IKU Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL yang merupakan IKU mandiri dari BROL. Dalam implementasi pengukuran kinerja Balai Riset dan Observasi laut pada tahun 2017 menggunakan Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK) yang menampilkan Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS), rencana aksi dan pencapaian kinerja per indikator kinerja utama. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) adalah nilai yang menunjukkan konsolidasi dari seluruh indikator kinerja utama di dalam satu sasaran strategis. Status capaian sasaran strategis yangt ditunjukkan dengan indikator warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing indikator kinerja utama terhadap sasaran strategis tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti tabel berikut: 18

NO VALIDASI IKU BOBOT 1 Lead Input 0,1 2 Lead Proses 0,2 3 Lag Output 0,3 4 Lag Outcome 0,4 Sedangkan capaian nilai pencapaian sasaran strategis ditentukan oleh indeks sebagai berikut: BAIK HATI-HATI BURUK BELUM ADA CAPAIAN 100 80 skor < 100 < 80 0 Dalam melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan menyepakati standar status kinerja nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) sesuai dengan kriteria sebaagi berikut: KLASIFIKASI STATUS NPSS MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE (TOLERANSI 0%) X < 100% X > 100% X > 100% BURUK X = 100% X = 100% - HATI-HATI X 100% X 100% X = 100% BAIK X 0% X 0% X = 0% BELUM ADA CAPAIAN Dalam melakukan pengukuran kinerja juga harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah: Maximize adalah kondisi dimana semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Minimize adalah kondisi dimana semakin rencah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Stabilize adalah kondisi dimana semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik. Berikut Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Balai Riset dan Observasi Laut tahun 2017 berdasarkan Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK): 19

Hasil pengukuran capaian kinerja diatas terlihat NPSS sampai dengan tahun 2017 tercapai sebesar 109,70% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut: a. Perspektif pelanggan (customer perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja sebesar 120%; b. Perspektif proses internal (internal process perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja sebesar 104,13%; c. Perspektif learn and growth (learcn and growth perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja sebesar 104,98%. Dalam implementasi pengukuran kinerja menggunakan SAPK, BROL masih mengalami beberapa kendala dan permasalahannya diantaranya: a. Kesalahan setting data indikator kinerja utama (cascading, perhitungan, polarisasi dan frekuensi pengukuran); b. Pengisian rencana aksi belum seragam; c. Kurang tertibnya dalam menginput bukti capaian kinerja. 3.3 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA Evaluasi dan analisis kinerja menampilkan perbandingan target dan capaian dengan tahun berjalan, kinerja dengan tahun sebelumnya dan target jangkan menengah. Berikut ini analisis keberhasilan maupun penurunan kinerja pada indikator kinerja utama di masing-masing sasaran strategis. 3.3.1 CUSTOMER PERSPECTIVE Capaian kinerja BROL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di TA 2017 berasal dari 1 sasaran strategis yaitu meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP. Adapun capaiannya sebesar 120% dengan bobot perspektif sebesar 33,33%. SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung poduktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu Nilai PNBP (Rp.). IKU 1 : Nilai PNBP IKU tersebut merupakan indikator yang menunjukkan jumlah nilai PNBP dari hasil penyelenggaraan riset dan SDM. Tabel 5. Capaian Peningkatan presentase PNBP IKU Nilai PNBP TA 2016 TA 2017 T R % T R % Rp 55.318.000,- Rp 53.022.500,-. 96 Rp. 58.500.000,- Rp. 91.920.000,- 157 Balai Riset dan Observasi Laut mengusulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bersumber dari Mata Anggaran Pendapatan (MAP) Penerimaan Umum dan Fungsional, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2006 tentang Tarif Atas Jenis 20

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Kelautan dan Perikanan di Bidang Jasa Riset Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan tabel di atas, target PNBP tahun 2015 Rp. 37.802.000,- dan mampu direalisasikan sebesar Rp 142.260.949,- atau 376,33%. Sementara itu, target 2016 sebesar Rp 55.318.000,- mampu direalisasikan sebesar Rp 53.022.500,-. Jika dilihat dari jenis pendapatan, porsi terbesar pendapatan pada PNBP tahun 2015 adalah dari kegiatan jasa pelayanan tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan dan teknologi, dan dari penjualan atau pemindah tanganan barang milik Negara BMN. Sedangkan pendapatan di tahun 2016 pendapatan yang cukup besar adalah dari kegiatan jasa pelayanan tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan dan teknologi. Pada tahun 2017 BROL merencanakan untuk memperoleh PNBP sebesar Rp 58.500.000,- yang diperoleh dari Pendapatan Umum dan Fungsional. Berdasarkan laporan penyetoran PNBP sampai dengan bulan Desember 2017, jumlah setoran PNBP BROL sebesar Rp. 91.920.000,-. Perolehan PNBP di tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan penerimaan di tahun 2016. Bahkan nilai nya melebihi dari target yang ditentukan dengan tingkat capaian 125,5%. Keberhasilan capaian PNBP ini didukung oleh adanya peningkatan layanan uji sampel dari Laboratorium Kualitas Perairan oleh konsumen eksternal. 3.3.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Capaian kinerja BROL pada perspektif proses internal (internal process perspective) di TA 2017 berasal dari 3 sasaran strategis. Adapun capaiannya sebesar 104,13% dengan bobot perspektif sebesar 33,33%: SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Nilai sasaran strategis tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP sebesar 110%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu: IKU 2 : Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP Merupakan data informasi ataupun rekomendasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh penanggung jawab output kepada kepala BROL. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Tabel 6. Capaian Jumlah Informasi dan/atau Rekomendasi Kebijakan KP IKU Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP (paket/buah) TA 2016 TA 2017 T R % T R % 8 8 100 2 2 100 Frekuensi perhitungan IKU berupa informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP adalah tahunan. Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP yang dihasilkan tagun 2017 adalah 2 buah. Informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP yang akan dihasilkan berupa outcome penelitian yang berjudul Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir. Diharapkan informasi dan/atau rekomendasi yang dihasilkan 21

oleh peneli BROL dapat diusulkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, dihasilkan 8 buah data dan informasi ilmiah KP. Data dan informasi ini dihasilkan dari 8 kegiatan penelitian yaitu Validasi Daerah Potensial Penangkapan Ikan; Operasional Oseanografi untuk Prediksi Dinamika Laut; Validasi Aplikasi INDESO; INDESO Joint Expedition Program; Kajian Dinamika Laut untuk Mendukung Pemetaan Potensi Sumberdaya Kelautan; Analisis Sebaran Kapal Ikan di Zona Penangkapan Ikan; Adaptasi Ekosistem Pesisir Terhadap Perubahan Lingkungan; dan Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di Wilayah Pesisir. Adapun data dan/atau informasi yang dihasilkan berupa laporan akhir, dengan format data berupa *doc, tabel, peta, *pdf. IKU 3 : Jumlah karya tulis ilmiah bidang riset kelautan Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. Tujuan dari IKU ini adalah untuk mendapatkan gambaran jumlah KTI yang dihasilkan oleh peneliti BROL selama tahun 2017. Tabel 7. Jumlah Karya Tullis Ilmiah Bidang Riset Kelautan IKU Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset kelautan TA 2016 TA 2017 T R % T R % 15 9 60 9 15 157 Target KTI bidang riset kelautan tahun 2017 adalah 9 KTI dengan capaian KTI mencapai 15 buah KTI. Selain itu pula, terdapat beberapa KTI yang masih dalam proses review. Capaian Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan tahun 2016 adalah sebanyak 9 KTI dari target 15. Berikut ini adalah daftar status Karya Tulis Ilmiah BROL 2017. Tabel 8. Daftar Status Karya Tulis Imiah BROL 2017 NO JUDUL KTI NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING STATUS 1 2 3 4 5 6 Coral mortality induced by the 2015-2016 El-Nino in Indonesia: the effect of rapid sea level fall Standardization of a geo-referenced fishing data set for the Indian Ocean bigeye tuna, Thunnus obesus (1952-2014) Development of an automated processing system for potential fishing zone forecast The Correlation of Upwelling Phenomena and Ocean Sunfish Occurrences in Nusa Penida, Bali Operational modelling of bigeye tuna (Thunnus obesus) spatial dynamics in the Indonesian region Challenges in rendering Coral Triangle habitat richness in remotely sensed habitat maps: The case of Bunaken Island (Indonesia) E E Ampou, O Johan, C E Menkes, F Nino, F Birol, S Ouillon, S Andrefouet T A Wibawa, P Lehodey, I Senina R Ardianto, A Setiawan, J J Hidayat, A R Zaky C K Tito, E Susilo P Lehodey, I Senina, T A Wibawa, O Titatud, B Calmettes, A Conchon, B Tranchant, P Gaspar E E Ampou, S Ouillon, S Andrefouet Biogeoscience, 14, 817-826 doi: 10.5194/bg-14-817-2017 Earth System Science Data, 9, 163-179, 2017 doi:10.5194/essd-9-163-2017 IOP Conf. Ser: Earth and Environmental Science 54 (2017) 012081 Doi: 10.1088/1755-1315/54/1/012081 IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 55 (2017) 012031 doi:10.1088/1755-1315/55/1/012031 Marine Pollution Bulletin (2017) http://dx.doi.org/10.1016/j.marpol bul.2017.08.020 Marine Pollution Bulletin http://dx.doi.org/10.1016/j.marpol bul.2017.10.026 Published Published Published Published Published Published 22

NO JUDUL KTI NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING STATUS 7 8 9 10 11 12 Change detection of Bunaken Island coral reefs using 15 years of very high resolution satellite images: A kaleidoscope of habitat trajectories Tingkat Rujukan Emisi Hutan Mangrove Delta Mahakam Sea Surface Temperature Dynamics in Indonesia Carbon Stock Estimation of Mangrove Vegetation Using Remote Sensing in Perancak Estuary, Jembrana District, Bali Kondisi Hidrooseanografi Perairan dan Hubungannya dengan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Sedanau dan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Jurnal Segara Keterkaitan Kondisi Oseanografi dengan Perikanan Pelagis di Perairan Selat Bali E E Ampou, S Ouillon, C Iovan, S Andréfouët F Sidik, B Supriyanto, M Lugina D W Kusuma, A Murdimanto, L Y Aden, B Sukresno, D Jatisworo, R Hanintyo A W Hastuti, K I Suniada, F Islamy I N Radiarta, J Haryadi, Erlania K I Suniada, E Susilo Marine Pollution Bulletin doi: 10.1016/j.marpolbul.2017.10.067 Jurnal Analisa Kebijakan Kehutanan Vol. 14 No. 2, November 2017: 93-104 IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 98 (2017) 012038 doi:10.1088/1755-1315/98/1/012038 International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) Vol. 14 No. 2 December 2017 Jurnal Segara Vol. 13, No. 3 (2017): Desember Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI) Vol. 23, No. 4 (2017): Desember Published Published Published Published Published Published 13 Distibusi Muatan Padatan tersuspensi Perairan Probolinggo Menggunakan Citra Landsat 8 A W Hastuti, E Susilo, A Wijaya Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2017 Published 14 15 16 17 18 Variabilitas Parameter Lingkungan (Suhu, Nutrien, Klorofil-A, TSS) di Perairan teluk Tolo, Sulawesi Tengah Saat Musim Timur Pengaruh Pergerakan Zona Konvergensi I Equatorial Pasifik Barat Terhadap Jumlah Tangkapan Skip Jack Tuna (Katsuwonus pelamis) Perairan Utara Papua- Maluku "Bioreeftek" Natural Product of Artificial Reef for Conservation The Abundance and Spatial Distribution of Plankton Communities in Perancak Estuary, Bali Three-way Error Analysis of Sea Surface Temperature (SST) between Himawari-8, Buoy, and MUR SST in Savu Sea NA Pradisty, Mardatilah, WER Siwi, IN Surana WER Siwi E E Ampou, N Widagti, A Yunanto, F Sidik, Y Pancawati, A W Hastuti, N A Pradisti, I N Surana A W Hastuti, Y Pancawati, I N Surana B Sukresno, R Hanintyo, D W Kusuma, D Jatisworo, A Murdimanto Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan VI ISSN: 2339-0883 Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan VI ISSN: 2339-0883 MSAT IOP Science Proceeding International Journal of Remote Sensing Published Published Under review Under review Under review SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya riset kelautan dan layanan IPTEK KP Nilai sasaran startegis terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya riset kelautan dan layanan IPTEK KP tahun 2017 adalah 102,38%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu: 23

IKU 4 : Proporsi fungsional BROL dibandingkan total pegawai PNS BROL Proporsi pegawai fungsional lingkup BROL dibandingkan total pegawai lingkup BROL untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai fungsional tertentu yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan professional. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah sebagai berikut: Keterangan : P Jabfung P Jabfung Jml Tot Jabfung Peg. x100% = Proporsi jumlah pegawai fungsional BROL Jml Jabfung = Jumlah fungsional BROL Tot Peg. = Jumlah total pegawai BROL Tabel 9. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional BROL Dibandingkan Total Pegawai BROL IKU Proporsi fungsional BROL dibandingkan total pegawai BROL TA 2016 TA 2017 T R % T R % 60% 77,78% 129,33% 70% 80% 114 Jabatan fungsional di BROL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BROL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, pranata komputer pertama, pustakawan, pranata humas pertama, teknisi litkayasa pelaksana, dan fungsional pengadaan. Pada Tabel 10 menunjukkan pegawai fungsional BROL tahun 2017. Tabel 10. Pegawai Fungsional di BROL Tahun 2107 No. Nama Jabatan 1 Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc. Peneliti Utama 2 Dr. Bambang Sukresno, M.Si. Peneliti Muda 3 Dr. Agung Yunanto, M.Si. Peneliti Muda 4 Dr. Denny Wijaya Kusuma Peneliti Pertama 5 Dr. Eghbert Elvan Ampou Peneliti Pertama 6 Dr. Teja Arief Wibawa Peneliti Muda 7 Frida Sidik, M.Sc., Ph.D. Peneliti Muda 8 Dr. Dessy Berlianty Peneliti Muda 9 Komang Iwan Suniada, M.Si. Peneliti Muda 10 Bayu Priyono, M.Si. Peneliti Muda 11 Adi Wijaya, M.Si. Peneliti Muda 12 Nuryani Widagti, M.Si. Peneliti Muda 13 Wingking Era Rintaka Siwi, M.Si. Peneliti Muda 14 Iis Triyulianti, M.Si. Peneliti Muda 15 Faisal Hamzah, S.Pi. Peneliti Pertama 16 Eko Susilo, S.Pi. Peneliti Pertama 17 Camellia Kusuma Tito, S.Si. Peneliti Pertama 18 Teguh Agustiadi, ST Peneliti Pertama 19 Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K Peneliti Pertama 24

No. Nama Jabatan 20 Novia Arinda Pradisty, S.Si. Peneliti Pertama 21 Rizki Hanintyo, S.Si. Peneliti Pertama 22 Dinarika Jatisworo, M.Si. Peneliti Pertama 23 Rochma Widia Lestari, M.Si. Pranata Humas 24 Ridla Kumara Hadi, S.Kom. Pranata Komputer 25 Romy Ardianto, A.Md. Pranata Komputer 26 Endah Mulyastuti, SE Pustakawan 27 I Nyoman Surana Teknisi Litkayasa Pelaksana 28 Ketut Adi Wiranata, SE Pengadaan Barang Jasa Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 22 pegawai terdiri dari peneliti utama 1 orang; peneliti muda 9 orang; peneliti pertama 12 orang serta calon peneliti sebanyak 1 orang. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer pertama sebanyak 1 orang. Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 orang pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana dan 1 orang pegawai calon teknisi litkayasa. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama sebanyak 1 orang. Pada triwulan IV TA 2017 tidak terjadi penambahan ataupun pengurangan pegawai. Pengurangan jumlah pegawai fungsional peneliti muda terjadi pada triwulan II atas nama Mukti Trenggono, M.Si. dikarenakan alih tugas sebagai dosen pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 65152.A2.3/KP/2017 yang ditetapkan pada tanggal 28 April 2017. Sehingga peneliti yang pada triwulan II berjumlah 22 menjadi 21 pegawai. Namun pada bulan November terjadi penambahan fungsional peneliti pertama atas nama Dinarika Jatisworo, sehingga proporsi fungsional menjadi 80,00%. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 jumlah pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 24 pegawai terdiri dari peneliti madya 1 orang, peneliti muda 8 orang dan peneliti pertama 13 orang serta calon peneliti sebanyak 2 orang. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer pertama sebanyak 2 orang. Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 orang dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana dan 1 orang calon teknisi litkayasa. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama sebanyak 1 orang, dan pustakawan 1 orang sekaligus menjabat sebagai kepala subbagian tata usaha. Jumlah peneliti pertama meningkat dari triwulan sebelumnya 19 pegawai, menjadi 22 pegawai. Hal ini dikarenakan adanya pengangkatan calon peneliti menjadi peneliti pertama sebanyak 3 pegawai di bulan Oktober. IKU 5 : Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Teknik menghitungnya yaitu jumlah satuan kerja yang mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana prasarana instansi dalam setahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut: 25

Tabel 11. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan BROL yang Ditingkatkan Kapasitasnya IKU Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BROL yang ditingkatkan kapasitasnya (paket) TA 2016 TA 2017 T R % T R % 1 1 100 1 1 100 Jumlah sarana dan prasarana BROL yang ditingkatkan kapasitasnya sudah terealisasi 1 paket di triwulan I berupa pengadaan perangkat komputer. Keberhasilan pencapaian IKU sangat erat kaitannya dengan proses pengadaan penunjukan langsung. Pada TA 2016, jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai sudah tercapai sebanyak 1 paket. Adapun sarana dan prasarana serta kelembagaan litbang yang ditingkatkan kapasitasnya berupa pengadaan alat pendukung laboratorium, pembangunan pagar pembatas wilayah perkantoran, dan pengadaan alat observasi laut. IKU 6 : Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk IKU ini didefinisikan sebagai jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerjasama penelitian kelautan dan perikanan untuk dokumen kerjasama yang disepakati pada tahun berjalan dan yang sudah berjalan (on going) secara multiyears. Teknik menghitungnya yaitu jumlah jejaring kemitraan dan/atau kerjasama litbang yang dijalin pada tahun berjalan dan yang sudah berjalan (on going) secara multiyears. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 12. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk IKU Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk (buah) TA 2016 TA 2017 T R % T R % 2 2 100 3 9 300 Kerja sama litbang adalah penyelenggaraan kerja sama antara BROL dengan pihak mitra pada tahun berjalan yang dituangkan dalam perjanjian ker ja sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan ruang lingkup meliputi: 1. Penelitian, pengembangan dan penerapan iptek; 2. Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan; 3. Pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, tenaga ahli dan material penelitian; 4. Diseminasi dan publikasi; 5. Pertemuan ilmiah, seminar bersama dan lokakarya; dan/atau 6. Peningkatan pelayanan publik atas ilmu pengetahuan dan teknologi. Frekuensi penghitungan IKU mengenai jejaring dan/atau kerjasama BROL yang terbentuk adalah tahunan. Berikut ini adalah kerja sama BROL dengan 3 perguruan tinggi, antara lain: 1. Perjanjian kerja sama dengan Universitas Udayana, yang telah ditandatangani pada tanggal 23 November 2017 bertempat di Denpasar. Kerja sama tersebut mengenai pengembangan model spasial sumber daya laut dan pesisir di Perairan Bali, dan berlaku untuk jangka waktu 3 tahun; 26

2. Perjanjian kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung, yang telah ditandatangani pada tanggal 17 November 2017 bertempat di Bandung. Lingkup kerja sama mengenai kajian dinamika dan ekosistem laut dan pesisir melalui observasi dan pemodelan oseanografi; 3. Perjanjian kerja sama dengan Universitas Negeri Malang, telah dilakukan penandatanganan PKS pada tanggal 27 September 2017. Lingkup kerja sama tersebut mengenai pengembangan riset dan obseravsi kawasan pesisir; Sedangkan untuk 6 perjanjian kerja sama lainnya, merupakan kerja sama yang masih berjalan (on going) yang sudah dimulai sejak tahun 2014. Jika dibandingkan dengan capaian jejaring dan kerjasama teknologi KP yang terbentuk pada tahun 2016 adalah 2 dari target 2 kerjasama yang terjalin. Kerja sama yang dibentuk pada tahun 2016 merupakan capaian pada tahun berjalan. Adapun kerjasama yang terjalin adalah: 1. Perjanjian kerja sama antara Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya dengan Balai Penelitian dan Observasi Laut tentang penelitian dan observasi pola adaptasi ekosistem laut terhadap variasi iklim. 2. Perjanjian kerja sama antara Balai Penelitian dan Observasi Laut dengan Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada tentang penelitian dan pengembangan observasi ekosistem pesisir untuk coastal zone management. Jumlah capaian kerja sama yang terbentuk di tahun 2017 tidak dapat dibandingkan dengan tahun, dikarenakan jumlah kerja sama pada tahun 2016 hanya dihitung pada tahun berjalan. Berbeda dengan tahun 2017 yang menghitung kerja sama yang sudah berlangsung di tahun-tahun sebelumnya dan pada tahun berjalan. Adapun faktor penunjang capaian melampaui target implementasi yang telah ditentukan pada tahun 2017 adalah: 1. Baiknya sinergi dan komunikasi antara person in charge yang menginisiasi dengan mitra kerja sama; 2. Tertibnya alur kerja sama dan sesuai dengan nomor 65/PERMEN-KP/2016 tentang pedoman kerja sama dan penyusunan perjanjian di KKP; dan 3. Teraplikasikannya SOP alur kerja sama. SASARAN STRATEGIS 4 : Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program riset kelautan di BROL Nilai sasaran strategis terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program riset kelautan di BROL TA 2017 sebesar 100%. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu) idnikator yaitu proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP. IKU 7 : Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP Tujuan dari IKU ini adalah untuk memperoleh gambaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian aplikatif sehingga hasil litbang KP dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut: 27

Tabel 13. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif Dibandingkan Total Kegiatan Riset Litbang KP IKU Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP TA 2016 TA 2017 T R % T R % 100% 100% 100 100% 100% 100 Pada tahun 2017, BPOL melakukan 1 (satu) kegiatan litbang dengan judul Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir. Berdasarkan jumlah kegiatan dan jenis kegiatan yang dilaksanakan maka perbandingan atau proporsi riset aplikatif dibandingkan dengan riset KP adalah 100%. Capaian IKU ini sudah terealisasi di triwulan awal disebabkan karena sudah direncakan pada awal tahun bahwa riset yang dilakukan bersifat aplikatif agar dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, kegiatan litbang yang dilakukan oleh BROL terdiri dari 8 riset aplikatif yaitu Validasi Daerah Potensial Penangkapan Ikan; Operasional Oseanografi untuk Prediksi Dinamika Laut; Validasi Aplikasi INDESO; INDESO Joint Expedition Program; Kajian Dinamika Laut untuk Mendukung Pemetaan Potensi Sumberdaya Kelautan; Analisis Sebaran Kapal Ikan di Zona Penangkapan Ikan; Adaptasi Ekosistem Pesisir Terhadap Perubahan Lingkungan; dan Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di Wilayah Pesisir. 3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE Capaian kinerja BRSDMKP pada Learning and Growth Perspective dengan bobot perspektif sebesar 33,33% yang capaiannya sebesar 104,98% berasal dari 4 sasaran strategis diantaranya: SASARAN STRATEGIS 5 : Terwujudnya aparatur sipil negara BROL yang kompeten, profesional dan berkepribadian Nilai sasaran strategis tersedianya aparatur sipil negara BROL yang kompeten, profesional dan berkepribadian sebesar 102,78%. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu indeks kompetensi dan integrasi di BROL dan jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya. IKU 8 : Indeks kompetensi dan integritas di BROL Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan. Integritas adalah kecenderungan untuk sikap yang patuh pada aturan dan norma. Indeks kompetensi dan integritas ditetapkan untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang kompeten, profesial dan berkepribadian. Aparatur sipil negara dituntut untuk memiliki kompetensi yang dipandang sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan dan integritas tinggi dalam mematuhi aturan dan norma yang berlaku/ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut: Tabel 14. Capaian Indeks Kompetensi dan Integrasi di BROL IKU Indeks kompetensi dan integritas di BROL TA 2016 (BPOL) TA 2017 (BRSDM) T R % T R % 77% 86,18% 111,92 80% 81,51% 102 28

Formula penghitungan IKU ini merupakan agregasi dari 4 variabel dibawahnya yaitu: 1. Kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen dari Asesor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 03A/KEPMEN-SJ/2014. 2. Persentase capaian output pegawai pada SKP dihitung dengan menggunakan variebel nilai SKP kinerja baik dan sangat baik per 31 Januari tahun berikutnya. 3. Persentase tingkat kehadiran pegawai diukur dengan jumlah kehadiran Aparatur Sipil Negara/PNS BRSDMKP per bulan selama satu tahun. 4. LHKASN dan LHKPN (prosentase pegawai yang melaporkan LHKASN dan LHKPN; LHKASN oleh seluruh pegawai, LHKPN oleh pejabat pengelola anggaran, dipilih salah satu). Capaian IKU indeks kompetensi dan integritas BRSDM TA 2017 adalah 81,51%. Dalam hal target dan realisasi yang dicantumkan pada tabel 14 dan SAPK merupakan angka yang ditetapkan oleh Level 1 (adopsi langsung). Komponen indeks kompetensi menyumbang nilai 82,40%; persentase capaian SKP 96,75%; persenatse pelaporan LHKASN 74,7% dan persentase kahadiran 93,75%. Namun, BROL juga melakukan penghitungan mandiri terhadap IKU tersebut. Adapun realisasi IKU indeks kompetensi dan integritas di BROL pada adalah 85,74%. Nilai indeks kompetensi dan integritas BROL yang didapat merupakan kontribusi dari komponen: 1. Persentase kehadiran pegawai selama tahun 2017 yaitu 77,70%; 2. Persentase pegawai BROL yang telah melaporkan LHKASN/LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu sebesar 94%, terdapat 4 pegawai dari 35 pegawai yang belum melakukan pelaporan LHKASN; 3. Nilai capaian kinerja pegawai dari SKP tahun 2017 sebesar 91,25%; 4. Persentase pegawai yang telah mengikuti assessment sebesar 80%, dimana terdapat 7 pegawai dari 35 pegawai yang belum melakukan assessment dikarenakan tugas belajar dan berhalangan hadir saat pelaksanaan tes. Sedangkan niilai indeks kompetensi dan integritas BROL pada tahun 2016 dengan total PNS sebanyak 37 pegawai, adalah sebagai berikut: 1. Persentase kehadiran pegawai selama tahun 2016 yaitu 64,72%, dengan presentase izin sebanyak 1,31%; sakit 1,07%; cuti 1,39%; dinas luar 11,78%; mengikuti pendidikan dan pelatihan 0,93%; tugas belajar 8,40%; terlambat masuk 0,13%; pulang sebelum waktu 0,01% dan tidak ada laporan mengenai pegawai yang tanpa keterangan. Presentase tersebut diluar dari libur jaga security; 2. Persentase pegawai BROL yang telah melaporkan LHKASN/LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu sebesar 100%, pelaporan LHKASN sebanyak 33 berkas dan LHKPN sebanyak 4 berkas, telah dilaporkan ke KPK melalui eselon I; 3. Nilai capaian kinerja pegawai dari SKP tahun 2017 sebesar 100%; Berdasarkan ketiga komponen (variabel nilai SKP, presentase tingkat kehadiran, dan pelaporan LHKASN dan LHKPN) penilaian tersebut, indeks kompetensi dan integrasi di BROL tahun 2016 adalah 86,18% dengan target 77%. Sehingga presentase tingkat capaian 111,92%. Capaian indikator kinerja indeks kompetensi dan integritas BROL tahun 2017 melebihi dari capaian Sekretariat BRSDM. Sehingga indikator kinerja indeks kompetensi dan integritas BROL tahun 2017 tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (secara SAPK) dikarenakan capaian tahun 2017 merupakan capaian dari level 1. Meskipun telah memenuhi target yang ditetapkan, realisasi ini belum sepenuhnya optimal. Hal ini dikarenakan pelaporan rekapitulasi kehadiran pegawai dan pengisian capaian kinerja SKP yang tidak tepat waktu. 29

IKU 9 : Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL Definisi dari IKU tersebut adalah SDM BROL baik PNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar), non gelar (diklat fungsional tertentu) dan pelatihan (kursus teknis) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut: Tabel 15. Capaian Jumlah SDM BROL yang Ditingkatkan Kompetensinya IKU Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BROL TA 2016 TA 2017 T R % T R % 25 41 164 24 25 104 IKU ditetapkan untuk mengetahui jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi/instansi, serta merupakan IKU mandiri dari BROL dalam mengukur jumlah SDM yang dikembangan kompetensinya. Ditetapkannya IKU tersebut sebagai IKU mandiri didasarkan pada pertemuan yang diadakan oleh lingkup BRSDMKP pada bulan 2 4 Mei 2017. Pada pertemuan tersebut ditetapkan bahwa IKU mengenai jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan dan Penyuluh Kelautan dan Perikanan, dan tidak diturunkan menjadi IKU satker. Namun, untuk mengukur sejauh mana ASN yang telah ditingkatkan kompetensinya, maka BROL memutuskan untuk menjadikan IKU tersebut sebagai IKU mandiri. Jumlah SDM BROL yang dikembangkan kompetensinya pada Triwulan I tahun 2017 adalah sebanyak 3 orang mengikuti pelatihan Tailor Made Trainning Marine Spatial Planning di Belanda. Pada bulan Maret 1 orang peneliti mengikuti pelatihan Water Quality Assesment di Belanda. Pada triwulan II terdapat 3 orang pegawai yang ditingkatkan kompetensinya. Di bulan April sebanyak 2 orang pegawai atas nama Agung Yunanto dan Amandangi Wahyuning Hastuti mengikuti Diklat Pengukuran Kinerja yang diadakan oleh Biro Perencanaan, Setjen KKP bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi. Di bulan Mei 1 orang pegawai mengikuti Diklat Perencana di Yogyakarta. Pada triwulan III di bulan Agustus terdapat 1 pegawai yang mengikuti kegiatan International Summer Course on Marine Science di Denpasar selama 21 hari. Pada triwulan IV di bulan November diadakan kegiatan Pelatihan Pemahaman Manajemen dan Teknis ISO/IEC 17025:2005 diikuti oleh 11 orang pegawai BROL dan workshop Penanganan dan Pengelolaan Kebersihan yang diikuti oleh 6 orang tenaga kebersihan BROL. Total pegawai yang ditingkatkan kompetensinya di triwulan IV berjumlah 17 orang pegawai. NO Jenis Pelatihan/Diklat Waktu Pelaksanaan Jumlah Peserta (orang) 1 Tailor Made Trainning Marine Spatial Planning Januari 2017 3 2 Water Quality Assesment Maret 2017 1 3 Diklat Pengukuran Kinerja April 2017 2 4 Diklat Perencana Mei 2017 1 5 International Summer Course on Marine Science Agustus 2017 1 6 Pelatihan Pemahaman Manajemen dan Teknis ISO/IEC 17025:2005 November 2017 11 7 Penanganan dan Pengelolaan Kebersihan November 2017 6 30

Pegawai BPOL pada tahun 2016 yang melakukan tugas belajar sebanyak 10 pegawai pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 5 orang terdiri dari 4 petugas belajar di dalam negeri dan 1 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 5 orang yang terdiri dari 3 orang petugas belajar di luar negeri dan 2 orang petugas belajar di dalam negeri. Pada triwulan III, 1 orang petugas belajar S2 telah menyelesaikan studinya dan telah aktif bekerja kembali. Pada triwulan IV, 2 orang petugas belajar S3 sudah dinyatakan lulus pada bulan November dan Desember 2016. Berikut ini adalah jenis pelatihan/diklat yang dilaksanakan pada tahun 2016 beserta jumlah pesertanya. NO Jenis Pelatihan/Diklat Waktu Pelaksanaan Jumlah Peserta (orang) 1 Tugas/Izin Belajar Januari 2016 11 2 Marine GIS for Operational Oceanography Januari 2016 1 3 Diklat Penyusunan SOP April 2016 3 4 Diklat ASN April 2016 1 5 Pelatihan MONEV - PPD Mei 2016 3 6 Diklat Peneliti Lanjutan Mei dan Oktober 2016 4 7 Diklat Peneliti Pertama Mei 2016 3 8 Pelatihan Virtual Server VMWare Oktober 2016 2 9 Kalibrasi Spektrofotometer UV-Vis November 2016 2 10 Operasional, Maintenanance dan Kalibrasi Mikroskop November 2016 1 11 Pelatihan Penjaminan Mutu Analisis ISO/IEC 17025-2005 November 2016 2 12 Training Motivasi Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM KKP November 2016 31 13 INDESO Biogeochemical Ocean Model April Oktober 2016 1 SASARAN STRATEGIS 6 : Tersedianya manajemen pengetahuan BROL yang handal dan mudah diakses Nilai sasaran strategis tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses sebesar 108,92%. Terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar. IKU 10 : Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Merujuk pada Permen PAN & RB Nomor 14 Thaun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (knowledge management), KKP telah menetapkan salah satu indikator kinerja utamanya pada salah satu sasaran strategisnya yaitu tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan musah diakses. Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari, dimana menggunkan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut: 31

Tabel 16. Capaian Presentase Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar IKU Presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar TA 2016 (BPOL) TA 2017 (BRSDM) T R % T R % 50% 68% 136 65% 70,80% 108,92 Penghitungan presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dihitung dengan membandingkan unit kerja level 4 yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan pengguna Bitrix24 dengan total unit kerja level 4 BROL secara keseluruhan. IKU ini telah dapat dicapai oleh BROL dikarenakan ketiga unit telah menggunakan aplikasi Bitrix24 dari tahun 2016. Dikarenakan IKU ini merupakan adopsi langsung dari level 1 sehingga capaian presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar di tahun 2017 adalah sebanyak 70,80% dengan target 65%. Namun berdasarkan perhitungan mandiri yang dilakukan, presentase unit kerja BROL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar sebanyak 68%. Pada level 1, Sekretariat BRSDM memiliki beberapa library yang dapat diakses oleh pihak luar antara lain yang memuat Info terkait Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan dan Hasil riset KP dari beberapa satuan kerja. Selain itu Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan juga mengikuti perkembangan pengetahuan yang dibagi (sharing) oleh Unit kerja Eselon I maupun unit kerja di KKP. Selain itu level I (BRSDM) juga telah terhubung satu sama lain dengan unit 38 (tiga puluh delapan) Eselon II, III, dan IV Lingkup Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan. Untuk IKU Persentase unit kerja BRSDM yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ini, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BRSDM memiliki target sampai dengan tahun 2019 sebesar 100 %. Untuk itu perlu inisiatif strategis yang secara langsung dapat mencapai target tersebut. Diperlukan sosialisasi yang rutin dan berkelanjutan melalui berbagai media, secara langsung atau tidak langsung dan secara tegas memberikan pembinaan dan informasi agar target IKU ini dapat tercapai pada tahun 2019. Salah satu perangkat berbasis teknologi informasi yang digunakan sebagai implementasi dalam pengukuran indikator kinerja yaitu aplikasi Bitrix 24. Aplikasi Bitrix24.com merupakan media system informasi yang digunakan KKP dalam penerapan manajemen pengetahuan di lingkungan KKP dengan alamat website https://kinerjakkp.bitrix24.com/. untuk dapat bergabung di sisytyem aplikasi ini, administrator Bitrix24 mengundang pegawai KKP melalui email. Setelah undangan tersebut di verifikasi, pegawai dapat membuat akun. Pegawai KKP dapat melakukan penyebaran informasi dan polling menggunakan Bitrix24. Selain itu, pegawai KKP dapat memfaatkan fitur pengeditan data bersama yang tersimpan dalam sistem komputasi awan. Dalam jangka panjang, jika telah dilakukan integrasi terhadap sistem informasi yang digunakan dalam ptroses kerja organisasi, fasilitas ini bida berkembag untk mendeteksi pemanfaatan pengetahuan yang ada dalam pengambilan keputusan di segenap lingkungan KKP. SASARAN STRATEGIS 7 : Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Nilai sasaran strategis terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BROL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima sebesar 103,70%. Diwujudkan dari 4 (empat) indikator kinerja, yaitu: 32

IKU 11 : Nilai kinerja reformasi birokrasi BROL Reformasi Birokrasi merupakan suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang baru sehingga aparatur negara mampu bekerja secara lebih professional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian atas implementasi RB di KKP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing unit yang telah di verifikasi oleh inspektorat jenderal. Upaya yang dilakukan terfokus pada: a. Panel I PMPRB online b. Panel II PMPRB online c. Panel III PMPRB online Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) dan dinamis merupakan tuntutan masyarakat dewasa ini. Hal ini sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat serta semakin mudahnya interaksi dengan masyarakat internasional sebagai bagian dari globalisasi. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik mensyaratkan kinerja birokrasi yang memiliki daya saing yang tinggi. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), pemerintah telah mencanangkan program Reformasi Birokrasi (RB) melalui Grand Design RB Nasional 2010 2025 (Perpres No. 81 Tahun 2010) dengan tujuan : Untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Terdapat 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: a. Organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); b. Tata Laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; c. Peraturan Perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; d. SDM Aparatur; SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; e. Pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; f. Akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; g. Pelayanan Publik; Pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat h. Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi. Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan dituntut untuk selalu melakukan inovasi, sehingga organisasi harus menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan sebagai aset utama, kreativitas design serta kapabilitas kunci, serta perubahan peran manajerial sebagai kebutuhan. Untuk meningkatkan kinerja birokrasi di lingkungan Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, perlu melanjutkan reformasi birokrasi yang telah berjalan pada tahap sebelumnya. Reformasi birokrasi merupakan suatu keharusan untuk mempertahankan hal-hal baik yang sudah dilaksanakan dan memberbaiki hal-hal yang masih dianggap belum baik. Perbaikan dan penyempurnaan ini diharapkan berimplikasi pada perbaikan kinerja birokrasi Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan yang bersih, akuntabel, efisien, efektif, dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan strategi dan program reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan oleh seluruh pegawai di berbagai kebijakan dalam delapan area perubahan. Evaluasi terhadap pelaksanaan program reformasi birokrasi pada 8 area perubahan tersebut, berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2014 tentang pedoman evaluasi reformasi birokrasi instansi pemerintah. 33

Adapun capaian atas indikator kinerja nilai kinerja reformasi birokrasi BROL dideskripsikan di bawah ini. Tabel 17. Capaian Indeks Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BROL IKU Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BROL TA 2016 (BPOL) TA 2017 (BRSDM) T R % T R % 84 79,89 95,11 A (80) 89,60 112 Profil PMPRB yang baik apabila komponen hasil lebih tinggi daripada komponen pengungkit. Komponen pengungkit adalah berbagai kriteria dan berbagai pendekatan yang telah dilakukan oleh suatu unit kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komponen hasil adalah : 1) capaian yang diperoleh dari hasil pengukuran atas persepsi pegawai dan masyarakat terhadap suatu unit kerja, 2) pengukuran atas indikator kinerja internal dan eksternal yang menunjukkan seberapa baik suatu unit kerja mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Beberapa hal yang harus diperbaiki untuk peningkatan reformasi birokrasi adalah penerapan program RB BROL secara menyeluruh dan dilakukan monev pelaksanaan RB BROL secara berkala. Nilai kinerja reformasi Birokrasi BROL yang merupakan adopsi langsung dari IKU level I sudah dapat terlihat dari capaian tahun 2017 yaitu sebesar 89,60. Pada bulan September 2017, Tim Penilai RB Kemenpan RB melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sekretariat BRSDM memberikan kontribusi pada setiap area perubahan reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya terkait pelaksanaan pelatihan aparatur dan masyarakat kelautan dan perikanan. Evaluasi dilaksanakan dengan melihat dokumen pendukung atas pelaksanaan reformasi birokrasi pada lembar kerja evaluasi. Hasil evaluasi ini berupa nilai reformasi birokrasi KKP yang akan disampaikan pada awal tahun 2018. Pada proses penilaian ini, masih memungkinkan perbaikan atau melengkapi kekurangan dokumen sesuai dengan rekomendasi Kemenpan RB agar dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai reformasi birokrasi sebelumnya. Pada tahun 2016, BROL melakukan penilaian mandiri berdasarkan lembar kerja evaluasi dan mendapatkan nilai 79,89. Beberapa hal yang harus diperbaiki untuk peningkatan reformasi birokrasi adalah penerapan program RB BROL secara menyeluruh dan dilakukan monev pelaksanaan RB BPOL secara berkala. Tahun 2015 kategori indeks reformasi birokrasi BROL adalah B (kisaran 60-70). Tahun 2016 meningkat menjadi 79,78 dengan kategori BB dan masih dibawah dari target yang ditentukan yaitu 84 (kategori A). Nilai 79,78 ini dapat dikatakan bahwa terjadi perbaikan dalam segi peningkatan layanan, keterbukaan informasi publik, promosi dan mutasi jabatan secara terbuka dan fair, kebijakan pengendalian gratifikasi dan implementasi whistle blowing system. Selain itu, masih perlunya perbaikan dan peningkatan diantaranya assesment kepada pegawai berdasarkan kompetensi, peningkatan kualitas SDM dan peningkatan kualitas menuju pelayanan prima. IKU 12 : Nilai Maturitas SPIP BROL Maturitas (maturity) berarti dikembangkan penuh atau optimal (Cooke-Davis, 2005). Andersen and Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep maturitas pada organisasi bertujuan mengarahkan organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuannya. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern di lingkungan KKP. 34

Pedoman tingkat maturitas SPIP ditetapkan melalui peraturan kepala BPKP nomor 4 tahun 2016 tentang pedoman penilaian dan strategi peningkatan maturitas SPIP. Tingkatan level maturitas SPIP adalah sebagai berikut : Level Tingkat Maturitas Interval Skor Keterangan 0 Belum ada (dalam penataan) 0 < skor < 1.0 Belum memiliki kebijakan dan prosedur 1 Rintisan 1.0 < Skor < 2.0 Ada praktik pengendalian intern ada kebijakan dan prosedur tertulis. Namun masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik tanpa komunikasi dan pemantauan 2 Berkembang 2.0 < Skor < 3.0 Ada praktik pengendalian intern tapi tidak terdokumentasi dengan baik. Pelaksanaan tergantung pad individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi 3 Terdefinisi 3.0 < Skor < 4.0 Ada praktik pengendalian intern yang terdokumentasi dengan baik. Evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai 4 Terkelola dan Ada Praktik pengendalian internal yang efektif. Evaluasi 4.0 < Skor < 4.5 Terukur formal dan terdokumentasi Menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan. 5 Optimum 4.5 < Skor < 5 Terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan. Pemantauan otomatis menggunakan aplikasi computer. Cara perhitungan indikator kinerja level maturitas SPIP Sekretariat BRSDM dibedakan sebagai berikut: 1. Level 0 dan I (KKP dan Inspektorat Jenderal KKP) Berdasarkan hasil evaluasi level maturitas SPIP KKP oleh BPKP tahun 2017. Dalam hal BPKP tidak melakukan evaluasi level maturitias SPIP, maka data capaian dapat diambil dari hasil pengukuran mandiri tim internal KKP (Inspektorat Jenderal KKP) dengan menggunakan pedoman dari BPKP. 2. Level II (Inspektorat I-V) Berdasarkan hasil evaluasi level maturitas SPIP oleh BPKP pada Eselon I tahun 2017 dengan mengadopsi langsung dari hasil evaluasi oleh BPKP. Dalam hal BPKP tidak melakukan evaluasi level maturitas SPIP pada tingkatan Eselon I, maka data capaian dapat diambil dari hasil pengukuran mandiri tim internal KKP (Inspektorat Jenderal KKP) dengan menggunakan pedoman dari BPKP Adapun capaian atas indikator kinerja level maturitas SPIP BRSDM dideskripsikan di bawah ini. Tabel 18. Capaian Nilai Maturitas SPIP IKU TA 2016 TA 2017 (BRSDM) T R % T R % Nilai Maturitas SPIP - - - 2 2,33 117 Sesuai tabel 18, menunjukkan capaian indikator kinerja level maturitas SPIP BRSDM pada tahun 2017 dari target sebesar 2 telah terealisasi seebsar 2,33 atau sebesar 117%. Indikator level maturitas SPIP Sekretariat BRSDM tidak dapat dilakukan perbandingan dengan capaian di tahun 2016 dikarenakan IKU tersebut adalah indikator baru di BRSDM. Level maturitas SPIP Sekretariat BRSDM termasuk dalam tahap berkembang (2,0 2,33 3,0) masih rendahnya tingkat maturitas disebabkan karena kegiatan pengendalian internal yang 35

sudah dilakukan belum terdokumentasi dengan baik dan dalam pelaksanaannya belum melibatkan seluruh unit organisasi. penilaian indeks maturitas masih dilakukan oleh Tim Inspektorat Jenderal KKP. Berbagai dokumen telah diverifikasi oleh tim penilai untuk mendukung penilaian maturitas SPIP dengan membentuk Satuan Tugas dan Sekretariat Satuan Tugas SPIP dan melaksanakan SPIP di Lingkup BRSDMKP sesuai dengan Permen KP No.10 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan KKP melalui pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian dengan pendekatan manajemen resiko. Beberapa permasalahan yang ditemukan dalam penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP antara lain: 1. BRSDM telah melaksanakan pengendalian intern namun belum terdokumentasi dengan baik; 2. Pengendalian masing sangat tergantung pada inisiatif individu tertentu, belum melibatkan semua unit organisasi; 3. Sudah mulai timbul kesadaran pegawai untuk melaksanakan tanggung jawab masing-masing; 4. Efektifitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai; dan 5. Tindakan manajemen untuk menyelesaikan permasalahan pengendalian belum menjadi prioritas. Terkait dengan hal tersebut maka perlu dilakukan strategi untuk meningkatkan level maturitas SPIP BRSDM antara lain melalui: 1. Menyediakan secara mudah dan konsisiten kebijakan dan SOP untuk setiap personel pelaksana kegiatan pokok K/L/P; 2. Menerapkan kebijakan dan SOP kedalam kegiatan sehari-hari; 3. Memfasilitasi pendokumentasian pelaksanaan kebijakan dan SOP dalam pelaksanaan tugas secara rutin sehingga dapat didokumentasikan secara konsisten; dan 4. Memantau serta mengevaluasi secara periodik, formal dan terdokumentasi pelaksanaan kebijakan dan SOP dan menggunakan hasilnya untuk perbaikan SPIP. IKU 13 : Jumlah Inovasi Pelayanan Publik BROL Inovasi pelayanan publik adalah terobosan jenis pelayanan yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung (Permen PAN & RB No.30/2014). Kriteria suatu inisiatif inovasi adalah memeberikan perbaikan pelayanan publik, memberikan manfat bagi masyarakat, dapat dan/atau sudah direplikasi (role model), berkelanjutan, dan inovasi sudah dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun. Indikator kinerja jumlah inovasi pelayanan publik BRSDM didefinisikan sebagai berikut: 1. One Agency, One Innovation atau satu kementerian lembaga, satu inovasi adalah gerakan yang mewajibkan kepada setiap Satuan Kerja lingkup kementerian dan lembaga untuk menciptakan minimal 1 (satu) inovasi pelayanan publik setiap tahun; 2. Inovasi Pelayanan Publik adalah terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, inovasi pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan baru, tapi dapat merupakan suatu pendekatan 36

baru yang bersifat kontekstual yang kemudian muncul gagasan inovasi, dapat juga berupa inovasi hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi yang ada; dan 3. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik adalah kegiatan seleksi, penilaian, dan pemberian penghargaan yang diberikan kepada inovasi pelayanan publik yang dilakukan Menpan kepada kementerian/lembaga. Prinsip-prinsip kompetisi inovasi pelayanan publik adalah: 1. Akuntabilitas: proses kompetisi inovasi pelayanan publik harus memenuhi aspek-aspek akuntabilitas sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. 2. Transparansi: proses kompetisi inovasi pelayanan publik dapat diakses secara terbuka baik oleh pengusun maupun penilai. Dan 3. Independen: proses kompetisi inovasi pelayanan publik dilakukan tidak berpihak dan bebas dari kepentingan. Tujuan penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik bertujuan untuk: 1. Menjaring inovasi pelayanan publik seluruh kementerian dan lembaga; dan 2. Menetapkan inovasi pelayanan publik yang diberikan penghargaan dalam rangka pengembangan inovasi pelayanan publik. Kegiatan inovasi pelayanan publik pada Kementerian Kelautan dan Perikanan baru tahun 2017 dilaksanakan dan akan efektif di tahun 2018. Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah inovasi pelayanan publik dideskripsikan di bawah ini. Tabel 19. Jumlah Inovasi Pelayanan Publik BROL IKU Jumlah Inovasi pelayanan Publik BROL TA 2016 TA 2017 (BRSDM) T R % T R % - - - 1 1 100 Berdasarkan tabel di atas target capaian kegiatan inovasi pelayanan publik Sekretariat BRSDM pada tahun 2017 sebesar 1 dokumen proposal dengan realisasi sampai dengan bulan Desember 2017 berhasil mencapai 1 proposal. Adapun satker yang diusulan sebagai satker proposal inovasi pelayanan publik adalah Balai Besar Riset Pengelolaan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan dengan judul proposal Layanan Pengunjuan Analisa Sampel secara online menggunakan metode pembayaran e-billing. Dengan adanya ketetapan atas Permen KP No. 33 Tahun 2016 yang menetapkan 3 (tiga) jenis pelayanan pubik pada Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, antara lain: Pelatihan ATKAPIN dan ANKAPIN, Pelatihan BST (Basic Safety Training) dan Jasa Pengujian Laboratorium, maka UPT pemberi layanan lingkup BRSDM KP melakukan perbaikan di bidang administratif, mekanisme pelayanan, peningkatan standar pelayanan dan peningkatan saranda prasarana layanan termasuk penanggung jawab/pengelola pelayanan publik dengan memberi pelatihan serta mencari inovasi dalam layanan yang dapat mempermudah, mempercepat dan murah ddengan mencoba berbagai inovasi dalam pemberian layanan. Selain itu, untuk BROL sendiri terdapat pelayanan yang diterapkan dengan kriteria SMART terdiri dari 10 jenis layanan yang terdiri dari Pengujian Kualitas Air, Peminjaman Peralatan Survey Kualitas Air, Permintaan Data Kelautan, Pengolahan Data Kelautan, Pelatihan Pengolahan Data, Kunjungan, PKL/Magang Mahasiswa, Penelitian Skripsi/Thesis, penginapan Mess dan Guest House serta peminjaman Buku Ilmiah. 37

Inovasi pelayanan publik lingkup riset kelautan diusulkan ke dalam bentuk 1 buah proposal kegiatan yang mendukung inovasi pelayanan publik. Pada bulan Desember 2017, BROL telah melaunching gedung pusat layanan publik. Peresmian Gedung Layanan Publik Terpadu bertolak dari beberapa isu terkait dengan perkembangan BROL sebagai WBK/WBBM dan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) serta Aset Tak Berwujud (ATB) yang telah dihasilkan. Gedung ini akan berfungsi sebagai tempat untuk memberikan layanan satu pintu, showroom atau etalase produk dan jasa yang dihasilkan oleh BROL, serta ruang tunggu (lounge) para stakeholders yang berkepentingan dengan pihak BROL. Harapannya, melalui gedung ini produk BROL akan lebih mudah dikenal masyarakat dan dapat meningkatkan penjalinan kerjasama dengan mitra yang lebih luas, baik nasional maupun internasional. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja antara lain: 1) Perlu dukungan anggaran yang mencakup seluruh aktifitas dan kreatifitas kegiatan inovasi pelayanan pubik. 2) SDM sebagai pemberi layanan, perlu diberikan pembekalan berupa pendidikan dan latihan terkait pelayananan publik, serta 3) Sarana dan prasarana terkait kegiatan inovasi pelayanan publik minimal sesuai dengan standar nasional pemberi jasa pelayanan. IKU 14 : Nilai AKIP BROL Nilai AKIP merupakan penilaian atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilitas kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah diteapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan dari pengukuran nilai SAKIP ini adalah untuk mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja instansi dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta mengukur kemampuan pemerintah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Untuk mengetahui tingkat akuntabilitas instansi pemerintah terhadap kinerjanya, setiap tahun Inspektorat Jenderal KKP melakukan evaluasi atas akuntabilitas kinerja pada masing-masing unit eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan, sedangkan Kementerian PANRB melakukan evaluasi atas akuntabilitas kinerja pada tingkat kementerian Pusat/ daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 12 Tahun 2015 tentang pedoman evaluasi atas implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, terdapat beberapa predikat penilaian akuntabilitas kinerja dari yang paling rendah yaitu kategori "D" sampai dengan yang tertinggi yaitu kategori "AA", dengan penjelasan sebagai berikut: Kategori Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KATEGORI NILAI ANGKA AA > 90-100 Sangat Memuaskan, A > 80-90 BB > 70-80 B > 60-70 KARAKTERISTIK AKUNTABILITAS INSTANSI Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu 38

KATEGORI NILAI ANGKA CC > 50-60 C > 30-50 D 0-30 Sumber: PERMEN PANRB 12, 2015 sedikit perbaikan KARAKTERISTIK AKUNTABILITAS INSTANSI Cukup (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk menejemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan manajemen kinerja, perlu banyak perbaikan, sebagaian perubahan yang sangat mendasar Komponen penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian kinerja. Instansi pemerintah yang dinilai akuntabel atau yang akuntablitas kinerjanya baik adalah instansi yang berdasarkan hasil evaluasi memperoleh predikat minimal "CC" atau "Cukup Baik", dengan setiap komponen dan sub-komponen penilaian diberikan alokasi nilai sebagai berikut: Komponen dan Sub-Komponen Penilaian SAKIP KOMPONEN BOBOT SUB KOMPONEN Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja 30% 25% Pelaporan Kinerja 15% Evaluasi Internal 10% Capaian Kinerja 20% TOTAL 100% Sumber: PERMEN PANRB 12, 2015 1) Rencana strategis (10%), meliputi : pemenuhan renstra (2%), kualitas renstra (5%) dan implementasi renstra (3%) 2) Perencanaan kinerja tahunan (20%), meliputi pemenuhan RKT (4%), kualitas RKT (10%) dan implementasi RKT (6%) 1) Pemenuhan pengukuran (5%) 2) Kualitas pengukuran (12,5%) 3) Implementasi pengukuran (7,5%) 1) Pemenuhan pelaporan (3%) 2) Kualitas pelaporan (7,5%) 3) Pemanfaatan pelaporan (4,5%) 1) Pemenuhan evaluasi (2%) 2) Kualitas evaluasi (5%) 3) Pemanfaatan hasil evaluasi (3%) 1) Kinerja yang dilaporkan (outout) (5%) 2) Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%) 3) Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%) Tabel 20. Capaian Nilai AKIP BROL TA 2016 (BPOL) TA 2017 (BRSDM) IKU T R % T R % Nilai AKIP BPOL 83 74,44 89,69 86 87,36 101,58 39

Pemberian penilaian atas SAKIP BROL dilakukan dengan memberikan bobot indikator-indikator sebagai berikut: a. Perencanaan kinerja bobot 35%; b. Pengukuran kinerha bobot 20%; c. Pelaporan kinerja bobot 15%; d. Evaluasi kinerja bobot 10%; e. Pencapaian kinerja bobot 20%. Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator dan hasil penilaian atas SAKIP. Pada bulan Agustus 2017 Sekretariat BRSDMKP telah melaksanakan bimbingan teknis SAKIP dengan melibatkan seluruh Satker lingkup BRSDMKP dan sudah diimplementasi melalui pengukuran mandiri Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada seluruh Satker lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelauatan dan Perikanan, dengan nilai 87,36 dari nilai maksimum 100 dengan predikat penilaiaan "A - Memuaskan. Nilai AKIP ini melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 86. Untuk nilai AKIP BROL berdasarkan penghitungan mandiri adalah sebesar 87,22. Meskipun capaian indikator kinerja nilai AKIP BRSDM telah melebihi dari target yang ditentukan namun masih harus diperbaiki untuk meningkatkan nilainya antara lain melalui pengumpulan bukti hasil evaluasi kinerja, melakukan koordinasi dengan bagian lain terkait dengan pengumpulan bukti capaian. SASARAN STRATEGIS 8 : Terkelolanya anggaran pembangunan BROL secara efisien dan akuntabel Nilai sasaran strategis terkelolanya anggaran pembangunan BROL secara efisien dan akuntabel sebesar 104,52%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu : IKU 15 : Nilai kinerja anggaran BROL IKU ini didefinisikan sebagai proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yang dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Formula yang digunakan untuk menghitung nilai kinerja anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga adalah sebagai berikut: Dengan 泀䘯 th h 䘯泀泀泀泀 t Keterangan: NK : Nilai Kerja I : Nilai apsek implementasi P : Penyerapan anggaran dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan pagu anggaran K : Konsistensi antara perencanaan dan impelentasi dilakukan berdasarkan ratarata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan realisasi anggaran bulanan dengan rencana penarikan dana bulanan PK : Pencapaian keluaran dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata 40

realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran rata-rata realisasi indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran NE : Nilai Efisiensi dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran CH : Capaian Hasil W I : Bobot aspek implementasi (33,3%) W CH : Bobot capaian hasil (66,7%) W P : Bobot penyerapan anggaran (9,7%) W K : Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi (18,2%) W PK : Bobot pencapaian keluaran (43,5%) W E : Bobot efisiensi (28,6%) Hasil penilaian kinerja sebagaimana dikelompokan dalam kategori sebagai berikut: NO NILAI INTERPRETASI 1 > 90% - 100% Sangat Baik 2 > 80% - 90% Baik Tabel 21. Capaian Nilai Kinerja Anggaran BROL TA 2016 (BPOL) TA 2017 (BRSDM) IKU T R % T R % Nilai kinerja anggaran BROL 85 88,11 103,65 83 90,5 109,73 Tabel di atas menunjukkan nilai kinerja anggaran Sekretariat BRSDM tahun 2017 sebesar 90,5. Termasuk kedalam kategori sangat baik dengan tingkat capaian 109,73% dari target 83. Capaian indikator kinerja anggaran BRSDM dipengaruhi oleh tingginya pencapaian keluaran sebesar 99,1% dengan penyerapan anggaran sebesar 54,44% sehingga memberikan nilai efisiensi sebesar 20%. Indikator kinerja anggaran BSRDM tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2015-2016, mengingat BSRDM baru terbentuk di tahun 2017 yang merupakan hasil penggabungan 2 (dua) Eselon I yaitu BALITBANG KP dan BPSDM KP. Tercapaianya indikator nilai kinerja anggaran BRSDM melebihi target yang ditetapkan merupakan keberhasilan dari pengelolaan keuangan dan kegiatan yang dilaksanakan secara sinergi. Perencanaan kegiatan dan POK yang disusun awal tahun, dievaluasi setiap bulan dan direvisi seperlunya menjadi solusi pencapaian apabila terdapat nilai kinerja pada periode tertentu yang tidak mencapai target. Percepatan realisasi melalui berbagai mekanisme keuangan dan realisasi fisik dilakukan secara menyeluruh dan dilakukan pada seluruh satker Pusat dan UPT. Pengukuran nilai kinerja anggaran dilakukan pada akhir tahun 2017 setelah laporan capaian output diterima dan laporan realisasi keuangan selesai. Nilai kinerja anggaran dapat dilihat pada aplikasi online Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan (http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart). Nilai kinerja tersebut berubah secara real time selaras dengan realisasi keuangan yang tercatat pada Direktorat Jenderal Anggaran dan nilai output yang diisikan pada aplikasi SMART tersebut. Berdasarkan data mandiri BROL di SMART DJA nilai capaian IKU 15 TA 2017 sebesar 88,72 dari target kinerja tahunan 83. Nilai ini termasuk dalam kategori baik (status warna hijau). Nilai kinerja anggaran tersebut dipengaruhi oleh nilai sebagai berikut: 1. Penyerapan Anggaran sebesar 46,23%; 41

2. Konsistensi atas Rencana Penarikan Dana Awal sebesar 100%; 3. Konsistensi atas Rencana Penarikan Dana Revisi sebesar 100%; 4. Pencapaian Keluaran sebesar 87,5%; 5. Efisiensi Anggaran sebesar 20%. SUMBER: SmArt DJA, Kemenkeu Status 26 Januari 2018 Jika dibandingkan dengan nilai kinerja anggaran BROL di tahun 2016 dimana nilai pencapaian kinerjanya sebesar 88,11%. Capaian indikator kinerja anggaran BROL di tahun 2016 dipengaruhi oleh tingginya pencapaian keluaran sebesar 98,33% dengan penyerapan anggaran sebesar 94,91% sehingga memberikan nilai efisiensi sebesar 5,08%. IKU 16 : Presentase kepatuhan terhadap SAP BPOL Persentase kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) didefinisikan sebagai proses terselenggaranya laporan keuangan yang relevan, dapat dipahami, dapat diperbandingkan dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. Formulasi penghitungan IKU ini adalah dengan presentase penyelesaian laporan keuangan. Tujuan kebijakan umum sistem akuntansi pemerintah di BRSDM terdiri dari 3 (tiga) yaitu : 1. Akuntabilitas, sebagai upaya untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada BRSDM dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah secara periodik; 2. Manajerial, menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan BRSDM serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, utang dan ekuitas dana; dan 3. Transparansi, dalam pelaporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Indikator ini dilakukan berdasarkan analisis laporan hasil pemeriksaan (LHP) keuangan tahun 2016. Indikator ini bertujuan untuk menganalisis secara spesifik peran dan fungsi SPIP dalam meminimalisasi tingkat kesalahan pencatatan akuntansi. Formulasi yang ditetapkan untuk menghitung persentase kepatuhan terhadap SAP di Sekretariar BRSDM dengan mempertimbangkan salah satunya nilai temuan materiil oleh APIP terhadap total alokasi anggaran. Adapun capaian atas indikator kinerja persentase kepatuhan terhadap SAP Sekretariat BRSDM dideskripsikan di bawah ini: 42

Tabel 22. Capaian Presentase Kepatuhan Terhadap SAP BROL IKU Persentase kepatuhan terhadap SAP BROL TA 2016 (BPOL) TA 2017 (BRSDM) T R % T R % 100% 100% 100 100% 100% 100 Berdasarkan tabel di atas capaian indikator persentase kepatuhan terhadap SAP BRSDM pada tahun 2017 yaitu sebesar 100% dan telah tercapai sesuai target yang ditetapkan. SAP BROL di tahun 2017 dan 2016 pun sebesar 100%, sehingga tidak ada perbedaan antara capaian tahun ini dan tahun lalu. Pencapaian hasil maksima atas pelaksanaan SAP tercermin dari tidak terdapatnya catatan dalam pelaporan baik kegiatan maupun anggaran kegiatan. Selain itu pula, pengukuran IKU 16 ini dilakukan dengan melihat ketepatan waktu penyusunan dan pengumpulan Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang disusun dikumpulkan paling lambat 1 bulan setelah tahun anggaran berakhir. 3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN Pada bulan Maret 2017, terjadi penggabungan eselon I antara Balitbang KP dan BRSDMKP tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 6/Permen- KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengakibatkan perubahan nomenklatur dan anggaran pada UPT ex-balitbang KP. Hal ini berimbas kepada BPOL sebagi salah satu UPT di bawah Balitbang KP dan berubah nama menjadi Balai Riset dan Observasi Laut sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 11/Permen-KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut. Selain itu pula, terjadi proses cutoff anggaran terhadap anggaran kegiatan yang sudah berjalan selama 1 semester dengan tujuan agar tidak terjadi pagu minus. Perubahan organisasi dan tata kerja menyebabkan perubahan kode anggaran, sehingga anggaran BPOL (432935) yang belum terealisasi akan direvisi untuk dimasukkan kedalam kode anggaran BROL (403818). Anggaran BPOL semula sebesar Rp 41.403.603.000,- menjadi anggaran DIPA BPOL sebesar Rp 26.298.943.000,- dan Anggaran DIPA BROL baru sebesar Rp 15.093.660.000,-. Realisasi anggaran BROL TA 2017 adalah sebagai berikut: Gambar 7. Perbandingan Target dan Realisasi Keuangan BPOL 43

Gambar 8. Perbandingan Target dan Realisasi Keuangan BROL Serapan anggaran BPOL TA 2017 adalah sebesar 14,14% setara dengan Rp 3.718.391.611,-. RM PNBP PHLN 51 52 53 52 53 Pagu 2.153.475.000 2.014.168.000 22.131.300.000 0 0 Realisasi 1.712.475.310 1.934.618.083 71.298.218 0 0 % 79,52 96,05 0,32 0 0 Total Pagu 26.298.943.000 0 0 Realisasi 3.718.391.611 0 0 Total Realisasi 3.718.391.611 14,14% Sedangkan serapan anggaran BROL TA 2017 sebesar 46,01% setara dengan Rp 6.943.987.261-. RM PNBP PHLN 51 52 53 52 53 Pagu 5.890.857.000 6.689.780.000 2.524.023.000 0 0 Realisasi 2.338.090.529 4.601.342.732 4.554.000 0 0 % 39,76 68,78 0,18 0 0 Total Pagu 15.093.660.000 0 0 Realisasi 6.943.987.261 0 0 Total Realisasi 6.943.987.261 46,01% 44

BAB IV PENUTUP LAPORAN KINERJA 2017 4.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis yang telah dilakukan terhadap capaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut selama tahun 2017dapat disimpulkan bahwa dengan metode pengukuran eksternal menggunakan aplikasi Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK) di website kinerjaku.kkp.go.id, BROL mencapai target kinerja Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) sebesar 109,70% dengan status baik (indikator warna hijau). 4.2. PERMASALAHAN Secara umum, pelaksanaan kinerja di BROL berjalan dengan baik walaupun ditemui beberapa kendala dan permasalahan dalam pencapaian kinerja tahun 2017 secara umum adalah sebagai berikut: Laporan capaian IKU learn and growth perspective yang diadopsi langsung dari capaian level 1 dirasa tidak efektif dan tidak reperesentatif untuk melihat perkembangan IKU unit kerja. 4.3. SARAN Dari berberapa permasalahan yang dihadapi selama tahun 2017 terdapat beberapa saran yang diberikan, antara lain: Perlunya koordinasi yang intensif antara pengelola kinerja dari level paling atas hingga ke bawah untuk mengurangi kesalahan dalam melakukan pengukuran kinerja. Selain itu, perlu adanya kesamaan persepsi dalam penghitungan IKU. Perlu adanya penguatan sistem perencanaan serta pengendalian kinerja dan anggaran untuk memeastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga target dapat tercapai. 45

LAMPIRAN 46

47

48

49

SS DAN IKU PAGU ANGGARAN IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2017 TARGET 2017 Januari Februari Maret Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik T R % T R % T R % T R % T R % T R % SS 1 IK 1 Peningkatan PNBP 35.250.000 10 0 0-0 0-0 0-0 0-25 39,5 158% 100 100 100% SS 2 IK 2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP 924.774.000 2 0 0-0 0-0 0-12 12 100% 0 0-25 25 100% IK 3 Jumlah Karya Tulis Bidang RK 924.774.000 9 0 0-0 0-2 2 100% 2 2 100% 3 4 133% 3 4 133% SS 3 IK 4 Proporsi Fungsional BPOL dibandingkan total pegawai 46.282.000 70 70 77,78 111% 100 100 100% 70 77,78 111% 100 100 100% 70 77,78 111% 100 100 100% BPOL IK 5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang ditingkatkan 24.655.323.000 2 0 0-0 0-0 0-0 0-1 1 100% 0,29 0,29 100% kapasitasnya IK 6 Jumlah jejaring dan/atau kerja sama BPOL yang 9.600.000 9 6 6 100% 100 100 100% 6 6 100% 100 100 100% 6 6 100% 100 100 100% terbentuk SS 4 IK 7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibadingkan 4.000.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% kegiatan riset litbang KP SS 5 IK 8 Indeks kompetensi dan integritas BPOL 273.621.000 77 50 65,34 131% 100% 100% 100% 50 65,34 131% 16 16 100% 50 65,34 131% 100 100 100% IK 9 Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya 46.282.000 24 3 3 100% 100 100 100% 3 3 100% 100 100 100% 4 4 100% 100 100 100% di BPOL SS 6 IK 10 Presentase unit kerja BPOL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan 32.250.000 60 16 29,01 181% 100 100 100% 16 29,01 181% 100 100 100% 16 29,01 181% 100 100 100% yang terstandar SS 7 IK 11 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL 273.621.000 80 80 89,6 112% 100 100 100% 80 89,6 112% 100 100 100% 80 89,6 112% 100 100 100% IK 12 Nilai Maturitas SPIP (Nilai) 14.300.000 2 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - IK 13 Jumlah Inovasi pelayanan publik Pusat Riset Kelautan 32.250.000 1 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - (proposal) IK 14 Nilai SAKIP BPOL 4.000.000 86 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - SS 8 IK 15 Nilai Kinerja Anggaran BPOL 273.621.000 83 0,06 0,06 100% 100 100 100% 0,26 0,26 100% 100 100 100% 0,45 0,45 100% 100 100 100% IK 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 273.621.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 50

SS DAN IKU PAGU ANGGARAN IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2017 TARGET 2017 April Mei Juni Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik T R % T R % T R % T R % T R % T R % SS 1 IK 1 Peningkatan PNBP 35.250.000 10 0 0-0 0-0 0-0 0-50 44 88% 100 100 100% SS 2 IK 2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP 924.774.000 2 0 0-25,51 25,51 100% 0 0-26 26 100% 0 0-31 31 100% IK 3 Jumlah Karya Tulis Bidang RK 924.774.000 9 3 4 133% 3 4 133% 3 4 133% 3 4 133% 3 4 133% 3 4 133% SS 3 IK 4 Proporsi Fungsional BPOL dibandingkan total pegawai 46.282.000 70 70 77,78 111% 100 100 100% 70 77,14 110% 100 100 100% 70 77 110% 100 100 100% BPOL IK 5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang ditingkatkan 24.655.323.000 2 1 1 100% 0,29 0,29 100% 1 1 100% 0,29 0,29 100% 1 1 100% 0,29 0,29 100% kapasitasnya IK 6 Jumlah jejaring dan/atau kerja sama BPOL yang 9.600.000 9 6 6 100% 100 100 100% 6 6 100% 100 100 100% 6 6 100% 100 100 100% terbentuk SS 4 IK 7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibadingkan 4.000.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% kegiatan riset litbang KP SS 5 IK 8 Indeks kompetensi dan integritas BPOL 273.621.000 77 60 63,14 105% 100 100 100% 60 63,14 105% 100 100 100% 60 63 105% 100 100 100% IK 9 Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya 46.282.000 24 6 6 100% 100 100 100% 7 7 100% 100 100 100% 7 7 100% 100 100 100% di BPOL SS 6 IK 10 Presentase unit kerja BPOL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan 32.250.000 60 32 43,68 137% 100 100 100% 32 43,68 137% 100 100 100% 32 44 137% 100 100 100% yang terstandar SS 7 IK 11 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL 273.621.000 80 80 89,6 112% 100 100 100% 80 89,6 112% 100 100 100% 80 90 112% 100 100 100% IK 12 Nilai Maturitas SPIP (Nilai) 14.300.000 2 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - IK 13 Jumlah Inovasi pelayanan publik Pusat Riset Kelautan 32.250.000 1 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - (proposal) IK 14 Nilai SAKIP BPOL 4.000.000 86 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - SS 8 IK 15 Nilai Kinerja Anggaran BPOL 273.621.000 83 0,62 0,62 100% 100 100 100% 0,73 0,73 100% 100 100 100% 45 48 106% 100 100 100% IK 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 273.621.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 51

SS DAN IKU PAGU ANGGARAN IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2017 TARGET 2017 Juli Agustus September Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik T R % T R % T R % T R % T R % T R % SS 1 IK 1 Peningkatan PNBP 35.250.000 10 0 0-0 0-0 0-0 0-75 48 64% 100 100 100% SS 2 IK 2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP 924.774.000 2 0 0-0 0-0 0-22,65 22,65 100% 0 0-43,02 43,02 100% IK 3 Jumlah Karya Tulis Bidang RK 924.774.000 9 4 4 100% 4 4 100% 5 5 100% 5 5 100% 5 5 100% 5 5 100% SS 3 IK 4 Proporsi Fungsional BPOL dibandingkan total pegawai 46.282.000 70 70 77,78 110% 100 100 100% 70 77,14 110% 100 100 100% 70 77,14 110% 100 100 100% BPOL IK 5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang ditingkatkan 24.655.323.000 2 1 1 100% 0,29 0,29 100% 1 1 100% 0,29 0,29 100% 1 1 100% 0,29 0,29 100% kapasitasnya IK 6 Jumlah jejaring dan/atau kerja sama BPOL yang 9.600.000 9 6 6 100% 100 100 100% 6 6 100% 100 100 100% 6 6 100% 100 100 100% terbentuk SS 4 IK 7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibadingkan 4.000.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% kegiatan riset litbang KP SS 5 IK 8 Indeks kompetensi dan integritas BPOL 273.621.000 80 80 85,38 107 100 100 100% 80 85,38 107 100 100 100% 80 85,38 107 100 100 100% IK 9 Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya 46.282.000 24 7 7 100% 100 100 100% 8 8 100% 100 100 100% 8 8 100% 100 100 100% di BPOL SS 6 IK 10 Presentase unit kerja BPOL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan 32.250.000 60 32 44 137% 100 100 100% 32 44 137% 100 100 100% 32 44 137% 100 100 100% yang terstandar SS 7 IK 11 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL 273.621.000 80 80 89,6 112% 100 100 100% 80 89,6 112% 100 100 100% 80 90 112% 100 100 100% IK 12 Nilai Maturitas SPIP (Nilai) 14.300.000 2 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - IK 13 Jumlah Inovasi pelayanan publik Pusat Riset Kelautan 32.250.000 1 0 0-0 0-0 0-0 0-0 0-0 0 - (proposal) IK 14 Nilai SAKIP BPOL 4.000.000 86 0 0-0 0-86 87,36 102% 100 100 100% 86 87,36 102% 100 100 100% SS 8 IK 15 Nilai Kinerja Anggaran BPOL 273.621.000 83 55 38,48 70% 100 100 100% 55 57,09 104% 100 100 100% 55 59,66 108% 100 100 100% IK 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 273.621.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 52

SS DAN IKU PAGU ANGGARAN IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT TRIWULAN IV TAHUN ANGGARAN 2017 TARGET 2017 Oktober November Desember Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik Output / Volume Progres Fisik T R % T R % T R % T R % T R % T R % SS 1 IK 1 Nilai PNBP (Rp.) 73.262.000 73.262. 000 0 0-0 0-0 0-0 0-75 48 64% 100 100 100% SS 2 IK 2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP 924.774.000 2 0 0-0 0-0 0-97 97 100% 2 2 100% 99,99 99,99 100% IK 3 Jumlah Karya Tulis Bidang RK 924.774.000 9 7 7 100% 7 7 100% 8 8 100% 8 8 100% 9 12 133% 9 12 133% SS 3 IK 4 Proporsi Fungsional BPOL dibandingkan total pegawai 46.282.000 70 70 80 114% 100 100 100% 70 80 114% 100 100 100% 70 80 114% 100 100 100% BPOL IK 5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang 24.655.323.000 2 2 1 50% 0,29 0,29 100% 2 1 50% 0,29 0,29 100% 2 1 50% 0,29 0,29 100% ditingkatkan kapasitasnya IK 6 Jumlah jejaring dan/atau kerja sama BPOL yang terbentuk 9.600.000 9 7 7 100% 100 100 100% 9 9 100% 100 100 100% 9 9 100% 100 100 100% SS 4 IK 7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibadingkan kegiatan 4.000.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% riset litbang KP SS 5 IK 8 Indeks kompetensi dan integritas BPOL 273.621.000 80 80 85,38 107 100 100 100% 80 85,38 107 100 100 100% 80 85,38 107 100 100 100% IK 9 Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BPOL 46.282.000 24 8 8 100% 100 100 100% 25 25 100% 100 100 100% 25 25 100% 100 100 100% SS 6 IK 10 Presentase unit kerja BPOL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan 32.250.000 60 32 44 137% 100 100 100% 32 44 137% 100 100 100% 32 44 137% 100 100 100% yang terstandar SS 7 IK 11 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL 273.621.000 80 80 89,6 112% 100 100 100% 80 89,6 112% 100 100 100% 80 90 112% 100 100 100% IK 12 Nilai Maturitas SPIP (Nilai) 14.300.000 2 0 0-0 0-0 0-0 0-2 2 100% 100 100 100% IK 13 Jumlah Inovasi pelayanan publik Pusat Riset Kelautan 32.250.000 1 0 0-0 0-0 0-0 0-1 1 100% 100 100 100% (proposal) IK 14 Nilai SAKIP BPOL 4.000.000 86 86 87,36 102% 100 100 100% 86 87,36 102% 100 100 100% 86 87,36 102% 100 100 100% SS 8 IK 15 Nilai Kinerja Anggaran BPOL 273.621.000 83 83 100 100 100% 83 100 100 100% 83 100 100 100% IK 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 273.621.000 100 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100% 53

54