BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Banten

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR PERTANIAN

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014

3.1. Inflasi Umum Provinsi Lampung Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental.

Halaman ini sengaja dikosongkan.

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Transkripsi:

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012

Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi Bank Indonesia : Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan Tugas Bank Indonesia : 1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank. Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada Redaksi : Unit Kajian dan Survey Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo 96115 Telp : +62 435 824444 Fax : +62 435 827993 Web : www.bi.go.id

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik. Kajian periode triwulan III-2012 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai economic intelligent and research unit yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia yang masih muda ini, KPwBI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan datang. Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo. Gorontalo, 7 November 2012 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO Wahyu Purnama A. Deputi Direktur

Halaman ini sengaja dikosongkan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL 1.1 Sisi Permintaan 2 1.1.1 Konsumsi 2 1.1.2 Investasi 4 1.1.3 Ekspor Impor 5 1.2 Sisi Penawaran 7 1.2.1 Sektor Pertanian 7 1.2.2 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 9 1.2.3 Sektor Perdagangan Hotel Restoran 10 1.2.4 Sektor Bangunan 11 1.2.5 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 11 1.2.6 Sektor Industri Pengolahan 12 1.2.7 Sektor Lainnya 13 1.3 Boks KER I 14 BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI 2.1 Inflasi Gorontalo 17 2.1.1 Faktor Fundamental 18 2.1.2 Faktor Non Fundamental 19 2.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa 20 2.2.1 Inflasi Tahunan 22 2.2.2 Inflasi Triwulanan 21 2.3 Boks KER II 22 BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 3.1 Fungsi Intermediasi 23 3.1.1 Perkembangan Kantor Bank 23 3.1.2 Penyerapan Dana Masyarakat 24 3.1.3 Penyaluran Kredit 25 3.2 Stabilitas Sistem Perbankan 29 3.2.1 Resiko Kredit 29 3.2.2 Resiko Likuiditas 30 3.2.3 Resiko Pasar 32 3.3 Boks KER III 33 BAB 4 KEUANGAN DAERAH 4.1 Pendapatan Daerah 35 4.2 Belanja Daerah 36 4.3 Kontribusi Realisasi APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 37

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 39 5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 39 5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar 40 5.1.3 Uang Palsu 40 5.2 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 41 5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 41 5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 42 BAB 6 KESEJAHTERAAN 6.1 Pengangguran 43 6.2 Kemiskinan 44 6.3 Rasio Gini 44 BAB 7 OUTLOOK EKONOMI 7.1 Outlook Makroekonomi Regional 47 7.2 Outlook Inflasi 48 7.3 Prospek Perbankan 49 LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 1 Grafik 1.2 Perkembangan APBD Pemprov 2 Grafik 1.3 Perkembangan Belanja Barang & Jasa 2 Grafik 1.4 Perkembangan Belanja Pegawai 3 Grafik 1.5 Survei Konsumen Bank Indonesia 3 Grafik 1.6 Perkembangan Kredit Konsumsi 3 Grafik 1.7 Perkembangan Simpanan Masyarakat 3 Grafik 1.8 Konsumsi Listrik Rumah Tangga 3 Grafik 1.9 Penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor 3 Grafik 1.10 Perkembangan NTP Petani 4 Grafik 1.11 Konsumsi BBM Rumah Tangga 4 Grafik 1.12 Perkembangan Kredit Investasi 4 Grafik 1.13 Realisasi Belanja Modal Pemprov 4 Grafik 1.14 Perkembangan Penjualan Semen 4 Grafik 1.15 Kredit Konstruksi 4 Grafik 1.16 Ekspor Luar Negeri 5 Grafik 1.17 Perkembangan Muat Barang 5 Grafik 1.18 Perkembangan Harga Jagung 5 Grafik 1.19 Struktur Ekspor Gorontalo TW III-2012 5 Grafik 1.20 Impor Luar Negeri 6 Grafik 1.21 Perkembangan Bongkar Barang 6 Grafik 1.22 Neraca Perdagangan Luar Negeri Gorontalo 2012 6 Grafik 1.23 SKDU Pertanian 7 Grafik 1.24 Realisasi Pertanian Tabama 7 Grafik 1.25 Perkembangan Produksi Tabama 8 Grafik 1.26 Perkembangan NTP 8 Grafik 1.27 Perkembangan Pajak Kendaraan 9 Grafik 1.28 Perkembangan Penjualan BBM Transportasi 9 Grafik 1.29 Perkembangan Penumpang Ferry & Kapal Laut 9 Grafik 1.30 Perkembangan Kargo Laut 9 Grafik 1.31 Perkembangan Penumpang Pesawat 10 Grafik 1.32 Perkembangan Bagasi Pesawat 10 Grafik 1.33 SKDU Perdagangan 10 Grafik 1.34 Volume Muat Pelabuhan 10 Grafik 1.35 Kargo Pesawat 10 Grafik 1.36 Tingkat Penghunian Hotel 10 Grafik 1.37 Penjualan Semen 11 Grafik 1.38 Kredit Konstruksi 11 Grafik 1.39 NIM Perbankan 12 Grafik 1.40 Perkembangan Pendapatan/Beban 12 Grafik 1.41 Listrik Industri 12 Grafik 1.42 Kredit Sektor Industri 12 Grafik 1.43 Konsumsi BBM Industri 12 Grafik 1.44 Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang 12

Grafik 1.45 Daya Listrik Tersambung PLN 13 Grafik 1.46 Realisasi Kredit Jasa-jasa 13 Grafik 1.47 Konstribusi Sektoral 14 Grafik 1.48 Kinerja Sektor Pertanian 14 Grafik 1.49 Produksi Padi 14 Grafik 1.50 Produksi Jagung 14 Grafik 1.51 Perkembangan NTP 14 Grafik 1.52 Produktivitas Lahan 15 Grafik 1.53 Output Perkapita 15 Grafik 1.54 Luas Lahan Padi 15 Grafik 1.51 Luas Lahan Jagung 15 Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 18 Grafik 2.2 Ekspektasi Harga Jual Dunia Usaha 18 Grafik 2.3 Perbandingan Indeks Rata-rata Tertimbang Inflasi SKDU & Aktual 19 Grafik 2.4 Perkembangan Harga Semen 21 Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 24 Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 24 Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 25 Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 25 Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 27 Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 27 Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 28 Grafik 3.8 Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 28 Grafik 3.9 Perkembangan NPL Bank Umum 29 Grafik 3.10 NPL bank umum per Sektor 29 Grafik 3.11 Konsentrasi Kredit 30 Grafik 3.12 Perkembangan Portofolio DPK 31 Grafik 3.13 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) 31 Grafik 3.14 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate 32 Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 39 Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 39 Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 41 Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari 41 Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo 42 Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012 47 Grafik 7.2 Survei Konsumen Bank Indonesia 47 Grafik 7.3 Indeks Tendensi Konsumen BPS Gorontalo 47 Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 48 Grafik 7.5 Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan 49

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan 2 Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran 7 Tabel 1.4 ARAM I-2012 Pertanian Padi 8 Tabel 1.5 ARAM I-2012 Pertanian Jagung 8 Tabel 2.1 Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo 17 Tabel 2.2 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 20 Tabel 2.3 Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) 21 Tabel 3.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum 24 Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Bank Umum 26 Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo 35 Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) 36 Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 36 Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 37 Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil 37 Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 38 Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu) 40 Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 40 Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 42 Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 43 Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan 44 Pekerjaan Utama Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 44 Tabel 6.4 Rasio Gini 44 Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia 45

Halaman ini sengaja dikosongkan

RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perekonomian Gorontalo triwulani II-2011 tumbuh 6,76% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (8,31% y.o.y) Dinamika perekonomian Gorontalo triwulan III-2012 menunjukkan perlambatan. Ekonomi tumbuh sebesar 6,76% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,31% (y.o.y). Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 lebih baik dibandingkan proyeksi Bank Indonesia sebelumnya yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,7 6,2% (y.o.y). Masih tingginya kegiatan konsumsi rumah tangga selama lebaran mampu meredam perlambatan yang terjadi.. Di sisi permintaan, menurunnya tingkat konsumsi pemerintah mendorong perlambatan ekonomi. Di sisi permintaan, seluruh komponen menunjukkan perlambatan. Kegiatan konsumsi yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi menurun signifikan dengan tekanan utama yang bersumber dari melemahnya konsumsi pemerintah. Sementara itu kinerja investasi juga melambat, khususnya investasi fisik bangunan senagai imbas masih rendahnya penyerapan belanja modal APBD. Kegiatan eksporimpor juga terkendala karena produksi pertanian yang menurun. Keseluruhan sektor perekonomian mengalami perlambatan pada triwulan III-2012 Di sisi penawaran, melambatnya perekonomian triwulan III-2012 terjadi pada hampir seluruh sektor. Sektor Pertanian yang selama ini menjadi penopang utama PDRB Gorontalo tumbuh melambat. Kendala utama disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan. Sementara itu sektor utama lainnya yang memberikan laju tekanan pertumbuhan ekonomi Gorontalo adalah sektor jasa-jasa terutama sub sektor pemerintahan umum. Hal ini sebagai imbas dari relatif rendahnya serapan realisasi belanja pemerintah daerah selama triwulan laporan. BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 i

PERKEMBANGAN INFLASI Pada triwulan III-2012 inflasi Gorontalo melambat. Pada triwulan III-2012, inflasi Gorontalo tercatat sebesar 5,40% (y.o.y) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,95% (y.o.y). Penurunan angka inflasi terjadi pada periode laporan mengingat persediaan/stok cukup untuk beberapa komoditas : cabe merah, cabe rawit dan tomat sayur. Kelompok volatile food memberikan tekanan inflasi cukup tinggi pada triwulan III-2012 Volatile food mengalami inflasi sebesar 6,07% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,50% (y.o.y). Sementara secara triwulanan, volatile food mengalami inflasi sebesar 2,08%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 2,84% (q.t.q). Penurunan tersebut mengingat pasokan bahan makanan dan pengaruh cuaca di laut yang cenderung kondusif. Core inflation pada triwulan III-2012 tercatat sebesar 5,64% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,44% (y.o.y). Hal ini dikarenakan menurunnya harga beberapa komoditas bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Pada triwulan III-2012, perbankan Gorontalo menunjukkan perkembangan yang baik Pada triwulan III-2012, perbankan Gorontalo menunjukkan perkembangan yang baik. Dilihat dari indikator Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum tercatat sebesar Rp.3,06 triliun atau tumbuh tahunan sebesar 17,86%. Sementara itu DPK yang berhasil dihimpun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sebesar Rp.19,81 milliar atau tumbuh secara tahunan sebesar 33,71%. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum pada periode laporan tercatat sebesar Rp.5,24 trilliun atau tumbuh tahunan sebesar 21,78%, sementara kredit pada BPR tercatat Rp.25,07 milliar atau tumbuh 13,51% (y.o.y). Di sisi lain, rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan DPK (LDR) perbankan di Gorontalo relatif tinggi, tercatat pada bank umum LDR sebesar 171,17% sedangkan pada BPR tercatat sebesar 126,56%. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPLs) ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 BANK INDONESIA

pada BPR perlu mendapatkan perhatian, dimana pada periode laporan tercatat sebesar 9,93%, sementara pada bank umum relatif terjaga pada level wajar yaitu sebesar 2,49%. Stabilitas sistem menunjukkan perlunya perhatian perbankan dalam memitigasi risiko yang mungkin timbul Stabilitas sistem perbankan ditunjukkan oleh indikator risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPLs) pada bank umum dan risiko kredit yang dicerminkan oleh jangka waktu Dana Pihak Ketiga perbankan dan angka rasio kredit/pembiayaan terhadap dana pihak ketiganya (LDR). Rasio NPL bank umum pada triwulan III- 2012 tercatat sebesar 2,49% sementara LDR tercatat sebesar 171,17%. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Realisasi penyerapan belanja APBD Pemprov masih rendah. Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo pada triwulan III-2012 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara tingkat penghimpunan pendapatan daerah mengalami peningkatan. Surplus pendapatan ini mendorong terjadinya kontraksi fiskal pada uang beredar di masyarakat. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan sistem pembayaran pada triwulan III-2012 mengalami perkembangan yang cukup dinamis. Dinamika Sistem Pembayaran di Gorontalo mengalami perubahan yang cukup dinamis dari waktu ke waktu. Pada posisi triwulan III-2012, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net inflow sebesar Rp.121,44 miliar sementara penyediaan uang kartal layak edar meningkat sebesar Rp.162,36 miliar. Di sisi lain, ditemukannya uang palsu pada triwulan III- 2012 sebanyak 15 lembar agaknya menjadi catatan tersendiri dalam mengantisipasi tindak kejahatan pemalsuan uang. Transaksi non tunai, seperti kliring pada triwulan laporan tumbuh sebesar 3,03% (q.t.q) sementara RTGS mengalami kontraksi dari sisi nilai sebesar 5,20% (q.t.q). BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 iii

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kemiskinan Gorontalo pada tahun 2012 menurun Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2012 menunjukkan penurunan dari 18,75% pada Maret 2011 menjadi 17,33% pada Maret 2012. Sementara itu tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 4,26 persen pada Agustus 2011 menjadi 4,36 persen pada Agustus 2011. PROSPEK PEREKONOMIAN Perekonomian Gorontalo triwulan IV-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran 7,4 7,9% (y.o.y). Perekonomian Gorontalo triwulan IV-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran 7,4 7,9% (y.o.y) dengan dorongan konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan Oktober 2012 mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen mencapai level optimis 149,8. Sementara itu konsumsi pemerintah diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan penyerapan belanja daerah. Inflasi Gorontalo pada triwulan IV-2011 diproyeksikan pada kisaran 4,25 ± 1% (y.o.y) Pada triwulan IV-2012, proyeksi inflasi Gorontalo berada pada kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y). Beberapa hal yang mendorong level inflasi pada kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y) antara lain karena ketersediaan pasokan yang cukup memadai pada akhir tahun. Aktivitas usaha perbankan pada triwulan IV-2012 diperkirakan meningkat. Prospek perbankan pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan terus membaik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Pada triwulan mendatang, proyek-proyek infrastrukutur pemerintah diperkirakan akan semakin ekspansif direalisasikan sehingga akan menggerakan roda perekonomian. Kondisi tersebut juga berimbas pada semakin meningkatnya kredit yang disalurkan oleh perbankan. iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 BANK INDONESIA

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo triwulan III-2012 tumbuh melambat 6,76% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,31% (y.o.y) maupun pertumbuhan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,33% (y.o.y). Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 lebih baik dibandingkan proyeksi Bank Indonesia sebelumnya yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,7 6,2% (y.o.y). Masih tingginya kegiatan konsumsi rumah tangga selama lebaran mampu meredam perlambatan yang terjadi. Di sisi permintaan, seluruh komponen menunjukkan perlambatan. Kegiatan konsumsi yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan dengan tekanan yang bersumber dari melemahnya konsumsi pemerintah. Sementara itu kinerja investasi juga melambat, khususnya investasi fisik bangunan. Kegiatan ekspor-impor juga terkendala karena produksi pertanian yang menurun. Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor perekonomian menurun. Sektor Pertanian yang selama ini menjadi penopang utama PDRB Gorontalo tumbuh melambat. Kendala utama disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan yang mengganggu produksi pangan. Sektor utama lainnya yang menekan laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo adalah melemahnya kinerja sektor jasa-jasa terutama sub sektor pemerintahan umum. Hal ini sebagai imbas dari relatif rendahnya serapan realisasi belanja pemerintah daerah. Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 1

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL 1.1 SISI PERMINTAAN Di sisi Permintaan, perlambatan terjadi pada seluruh komponennya dengan tekanan terbesar dari perlambatan konsumsi pemerintah dan ekspor. Sementara kinerja konsumsi rumah tangga memberikan efek redaman terhadap perlambatan ekonomi regional. Sumber : BPS. Prov. Gorontalo Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan KOMPONEN 2011 2012 I II III IV I II III Konsumsi 940.539 965.431 991.924 1.026.638 1.030.597 1.048.950 1.064.584 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 621.211 631.424 646.437 655.811 667.808 668.121 685.823 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8.043 8.357 8.709 8.551 8.858 8.621 9.012 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 311.284 325.649 336.778 362.277 353.931 372.208 369.749 Pembentukan Modal Tetap Bruto 259.373 267.105 277.037 294.431 274.486 294.183 300.172 Perubahan Stok (106.876) (122.563) (94.711) (139.939) (88.648) (106.662) (68.927) Ekspor Barang dan Jasa 93.093 93.268 97.206 100.874 103.586 107.238 105.929 Impor Barang dan Jasa 423.380 429.265 463.459 485.266 494.053 505.395 539.148 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.748 773.976 807.996 796.738 825.969 838.314 862.611,23 KOMPONEN 2011 (% y.o.y) 2012 (% y.o.y) I II III IV I II III Konsumsi 19,84 14,78 9,36 4,46 9,58 8,65 7,33 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 19,51 15,45 11,58 6,57 7,50 5,81 6,09 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8,73 7,81 9,76 9,14 10,13 3,15 3,48 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,83 13,68 5,31 0,75 13,70 14,30 9,79 Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,39 9,35 5,42 2,61 5,83 10,14 8,35 Perubahan Stok 47,98 2,88 (40,74) (38,72) (17,06) (12,97) (27,22) Ekspor Barang dan Jasa (11,19) (15,97) (18,21) 5,40 11,27 14,98 8,97 Impor Barang dan Jasa 22,80 21,75 25,61 19,64 16,69 17,73 16,33 PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,92 8,29 8,31 6,76 1.1.1 KONSUMSI Pada triwulan III-2012 konsumsi secara keseluruhan tumbuh 7,33% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,65% (y.o.y). Melambatnya pertumbuhan konsumsi pada triwulan laporan didorong oleh menurunnya pertumbuhan konsumsi pemerintah. Pada triwulan laporan, tercatat konsumsi pemerintah tumbuh 9,79% (y.o.y), melambat dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,30% (y.o.y). Sementara kinerja konsumsi rumah tangga tumbuh 6,09% (y.o.y) lebik baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,81% (y.o.y) Grafik 1.2 Grafik 1.3 Perkembangan APBD Pemprov Perkembangan Belanja Barang dan Jasa 2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 BANK INDONESIA

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL Grafik 1.4 Grafik 1.5 Perkembangan Belanja Pegawai Survei Konsumen Bank Indonesia Melihat data realisasi APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo, perlambatan konsumsi pemerintah disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan realisasi belanja rutin terutama untuk belanja pegawai sementara untuk belanja barang dan jasa masih cukup baik. Namun ditengah perlambatan konsumsi pemerintah, musim lebaran mampu mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Masih tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga ditunjukkan oleh hasil survei konsumen Bank Indonesia yang mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level optimis 149,80. Peningkatan kegiatan konsumsi rumah tangga selama musim lebaran dikonfirmasi oleh kenaikan beberapa prompt indikator yaitu : meningkatnya kredit konsumsi, menurunnya simpanan masyarakat, dan stabilnya pajak kendaraan bermotor. Grafik 1.6 Grafik 1.7 Perkembangan Kredit Konsumsi Perkembangan Simpanan Masyarakat Grafik 1.8 Grafik 1.9 Konsumsi Listrik Rumah Tangga Penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 3

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL Grafik 1.10 Grafik 1.11 Perkembangan NTP Petani Konsumsi BBM Rumah Tangga 1.1.2 INVESTASI Kinerja investasi Gorontalo pada triwulan III-2012 melambat. Investasi tumbuh 8,35 % (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 10,14% (y.o.y). Perlambatan tersebut terjadi pada investasi pemerintah maupun investasi swasta. Di sisi pemerintah, realisasi pembiayaan investasi fisik yang bersumber dari APBD menurun. Penyerapan belanja modal sampai dengan triwulan III-2012 tercatat sebesar Rp 193,02 Milyar atau terkontraksi 46,76% (y.o.y). Pemerintah Daerah sendiri telah menghimbau kepada pelaksana proyek untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur daerah. Penurunan kegiatan investasi juga dikonfirmasi oleh perlambatan kredit investasi, kredit konstruksi serta perkembangan penjualan semen Gorontalo yang menurun. Grafik 1.12 Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi Realisasi Belanja Modal Pemprov. Grafik 1.14 Grafik 1.15 Perkembangan Penjualan Semen Kredit Konstruksi. 4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 BANK INDONESIA

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL 1.1.3 EKSPOR IMPOR Pada triwulan III-2012 ekspor Gorontalo melambat, 8,97% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,98% (y.o.y). Sementara untuk kinerja impor masih stabil. Penurunan kinerja ekspor terkendala dari penurunan produksi pertanian yang menjadi komoditas ekspor utama Gorontalo. Ekspor luar negeri Gorontalo selama triwulan III-2012 tercatat sebesar US$ 2,74 Juta menurun signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,64 Juta. Penurunan tersebut terutama untuk komoditas jagung dan kayu sementara ekspor raw sugar mengalami peningkatan. Penurunan ekspor luar negeri lebih disebabkan oleh penurunan produksi domestik untuk komoditas jagung, sementara permintaan luar negeri masih cukup baik dilihat dari perkembangan harga internasional yang terus meningkat. Demikian halnya untuk ekspor antar pulau yang menunjukkan penurunan. Pada triwulan III-2012 tercatat volume muat barang pelabuhan hanya mencapai 68.361 ton (tumbuh 46,98% y.o.y) sementara pada triwulan sebelumnya telah mencapai 91.238 ton (tumbuh 66,12% y.o.y). Grafik 1.16 Grafik 1.17 Ekspor Luar Negeri Perkembangan Muat Barang. Grafik 1.18 Grafik 1.19 Perkembangan Harga Jagung Struktur Ekspor Gorontalo TW III-2012 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 5

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL Grafik 1.20 Grafik 1.21 Impor Luar Negeri Perkembangan Bongkar Barang Impor luar negeri Gorontalo triwulan III-2012 menurun, tercatat impor luar negeri sebesar US$ 1.026.480 terkontraksi 83,9% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yang tercatat 53,5% (y.o.y). Umumnya impor luar negeri Gorontalo terdiri atas barang-barang permesinan, seiring dengan menurunnya kinerja sektoral kegiatan impor luar negeri juga mengalami penurunan. Sementara untuk impor antar daerah menunjukkan peningkatan. Umumnya impor antar daerah lebih didominasi barang konsumsi. Peningkatan impor antar daerah selama triwulan laporan lebih diperkirakan sebagai imbas dari meningkatnya kegiatan konsumsi rumah tangga selama musim lebaran. Dilihat dari kumulatif ekspor-impor, sampai dengan triwulan III-2012 Provinsi Gorontalo mengalami defisit neraca perdagangan luar negeri sebesar US$ 3,53 Juta. Grafik 1.22 Neraca Perdagangan Luar Negeri Gorontalo 2012 6 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 BANK INDONESIA