METODE DAN STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRAGMATICS KARYA GEORGE YULE KE DALAM BAHASA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

PENGAJARAN PENERJEMAHAN DI BIDANG BUDAYA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

A STUDY OF DEIXIS USED IN MICHAEL HEART S SONGS LYRIC ENTITLED WE WILL NOT GO DOWN AND WHAT ABOUT US THESIS BY DIAN SYLVIANA PUTRI NIM

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO

BAB II LANDASAN TEORI

PEMATUHAN PRINSIP KERJASAMA ANTARA PELAKU PERCAKAPAN PADA NOVEL BERJUDUL HARRY POTTER DAN BATU BERTUAH

AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance Wamafma

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB 2 LANDASAN TEORI

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

AN ANALYSIS ON DEIXIS USED IN EDITOR S CHOICE OF THE JAKARTA POST ONLINE EDITION THESIS BY AKHMAD IVAN ZULKARNAEN NIM

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI

BAB I PENDAHULUAN. oleh Joseph Priestley ( ): Language is a method of conveying our ideas

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

THE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA

A STUDY ON WORD FORMATION PROCESSES OF REGISTER USED BY DELTA AIRSOFT TEAM COMMUNITY THESIS DWI ESTI JANUARI NINGTYAS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

POLITENESS STRATEGIES IN INDONESIAN STAND UP COMEDY SEASON I PERFORMED BY THE WINNER THESIS

PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI

PENTINGNYA PENGETAHUAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BAGI PENERJEMAH

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK

Muhammad Husnan Lubis

PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

REFERENSI PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SCRETS KARYA J.K. ROWLING DAN TERJEMAHANNYA

PRAGMATIK. Disarikan dari buku:

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

THE STUDY OF DEIXIS USED BY THE MAIN CHARACTER IN THE IRON MAN 3 MOVIE DIALOGUE THESIS BY BAGUS BRAMANTA NIM

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns

Swasti Nareswari. Student Number: ENGLISH LETTER STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY SEMARANG 2004

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.

THE CONVERSATIONAL IMPLICATURES USED BY THE MAIN CHARACTERS IN TWO BROKE GIRLS SERIAL MOVIE EPISODE ONE THESIS

ANALISIS LIRIK LAGU LIR-ILIR (SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGI)

PERSON DEIXIS USED BY THE MAIN CHARACTER IN THE AMAZING SPIDERMAN MOVIE

BAB II KAJIAN TEORI. Pragmatik merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang makna yang

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ANALISIS METODE TERJEMAHAN NASKAH PIDATO KENEGARAAN DARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS: PERSPEKTIF TEORI PETER NEWMARK

KESALAHAN SEMANTIS DALAM TERJEMAHAN. Oleh: Rita Erlinda *

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration)

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI

Transkripsi:

METODE DAN STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRAGMATICS KARYA GEORGE YULE KE DALAM BAHASA INDONESIA Cipto Wardoyo UIN Sunan Gunung Djati Bandung (cipto_w@yahoo.com) ABSTRACT This study tries to explain methods and strategies in translating pragmatic terms were used by translators in translating pragmatic terms. Source of data in this study was the book written by George Yule entitled Pragmatics (1996) which was translated into Indonesian language by Fajar Indah Wahyuni (2014).The writer in this research used the theory of translation method by Newmark (1988) and translation strategies by Vinay & Dalbernet (2000) and Baker (1992). The results of this study shows that the most dominant translation method was literal translation, it was 72 % from the total data, faithful translation method was 10%, semantic translation was 10%, free translation method was 5%, and communicative translation method was 3%. Moreover, strategies of translating pragmatic terms in the book "pragmatics" by George Yule the dominant strategy was naturalization strategy was 66% from the total data, Calque was 28%, transposition was 4%, and tranferency was 3%. Keywords: Translation, Methods, Strategies, Pragmatic Terms LATAR BELAKANG Kendala bahasa menjadi masalah yang cukup serius dalam proses alih informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Peran dari aktifitas penerjemahan memegang peran penting dalam mengatasi kendala bahasa dalam transfer IPTEKS (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni) ke negeri kita. Kondisi lemahnya kemampuan bahasa asing menyebabkan masyarakat pada umumnya tertinggal informasi mutakhir dalam berbagai bidang karena buku-buku yang membahas isu terkini dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menggunakan bahasa Inggris. Penerjemah profesional mampu untuk menyampaikan informasi dari bahasa sumber (Source Language) ke bahasa sasaran (Target Language), sehingga konten informasi yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan sama persis ke dalam bahasa sasaran. Dapat disimpulkan bahwa dengan membaca hasil terjemahan pembaca mendapatkan informasi dari teks yang sama dengan naskah aslinya, tentunya aktifitas penerjemahan ini akan memudahkan masyarakat Indonesia yang belum mampu menguasai bahasa asing untuk dapat memahami teks-teks berkaitan tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam bahasa Inggris yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Pragmatik adalah salah catu cabang keilmuan dalam kajian

Jurnal al-tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 linguistik atau ilmu bahasa yang sangat populer saat ini. Hal ini ditandai dengan banyaknya penelitian yang menjadikan pragmatik sebagai topik kajiannya. Pragmatik adalah kajian yang tidak hanya membahas makna kata secara leksikal sesuai dengan kamus tetapi membahas makna berdasarkan konteks penuturnya. Pragmatik adalah jawaban terhadap realitas kehidupan masyarakat penutur bahasa bahwa makna tuturan itu tidak bisa diinterpretasikan tanpa melihat konteks atau situasi yang melatarbelakangi tuturan tersebut. Istilah-istilah pragmatik yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia memiliki keunikan, terkait dengan perbedaan sudut pandang antara penerjemah dan para ahli linguistik. Ini merupakan hal yang sangat menarik untuk ditelusuri lebih dalam, karena konsep pragmatik pada teori linguistik pada mulanya lahir dalam bahasa Inggris, para pakar pragmatik seperti Leech, Grundy, Mey, dan Yule menulis teori-teori pragmatik dalam bahasa Inggris. Ketika buku-buku tentang pragmatik berbahasa Inggris itu diterjemahkan, maka dicari padanan istilah-istilah pragmatik itu ke dalam bahasa sasaran. Penerjemahan dapat diartikan sebagai suatu proses pemindahan suatu makna atau informasi yang terkandung dalam satu bahasa ke bahasa lain. Larson (1998:3) mengatakan bahwa Translation consists of transferring the meaning of the source language into receptor language. Larson secara sederhana mendefinisikan penerjemahan sebagai proses pemindahan atau transfer makna dari bahasa sumber (Source Language) ke bahasa sasaran (Target Language). Pakar penerjemahan yang bernama Newmark (1988:45-47) mengklasifikasikan metode penerjemahan ke dalam delapan kategori penerjemahan, yaitu penerjemahan kata demi kata, penerjemahan harfiah, penerjemahan setia, penerjemahan semantik, penerjemahan adaptasi, penerjemahan bebas, penerjemahan idiomatik dan penerjemahan komunikatif. Delapan metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark itu cukup memberikan solusi, namun pada setiap metode yang dikemukakannya pasti ada kelebihan serta kekurangannya. Lebih lanjut Barathayomi (2012) mengatakan bahwa beberapa pakar penerjemahan menggunakan istilah yang berbeda dalam memberi terminologi strategi penerjemahan, yakni Vinay dan Dalbernet (2000) dan Baker (1992) menyebutnya sebagai strategi, Hoed (2006) menyebutnya sebagai teknik dan Newmark (1988) menyebutnya sebagai prosedur. Berikut beberapa strategi yang digunakan penerjemah dalam mengatasi berbagai masalah penerjemahan: 1. Transferensi: transferensi adalah istilah yang digunakan oleh Newmark (1988) yang menggunakan istilah dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. 2. Naturalisasi: strategi ini adalah mengadaptasi kata dalam bahasa sumber dan struktur morfologi yang alami ke dalam bahasa sasaran.misalnya kata cryphtographic software diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi perangkat lunak kriptografis. 384

Metode Dan Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah Pragmatik... 3. Calque: calque adalah strategi penerjemahan secara literal atau pinjaman untuk kolokasi yang umum atau frasa yang dikenal dalam bahasa sumber, seperti honeymoon diterjemahkan menjadi bulan madu. 4. Modulasi: strategi menerjemahkan sesuatu yang abstrak menjadi kongkrit, kalimat aktif menjadi pasif, mengganti simbol dan sebagainya. Contoh: tea bag diterjemahkan menjadi teh celup. 5. Padanan Budaya: padanan budaya dilakukan dengan mengganti kata atau ekspresi budaya dalam bahasa sumber dengan kata atau eksprsi budaya yang berbeda di bahasa sasaran, 6. Transposisi (Transposition): transposisi adalah pergeseran kelas kata seperti verba menjadi nomina tanpa mengubah makna dari kalimat yang diterjemahkan. Transposisi ini juga bisa terjadi ketika terjemahkan menghasilkan suatu perubahan misalnya: perubahan plural menjadi singular, atau perubahan posisi kata sifat. Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti sangat tertarik untuk mencoba mendalami metode dan strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam penerjemahan istilah-istilah pragmatik yang ada dalam buku Pragmatics karangan George Yule ke dalam bahasa Indonesia. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Ritche dan Lewis (2003:3) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memberikan arahan yang jelas dalam rangka memahami fenomena sosial dari partisipan melalui nilai-nilai sosial, pengalaman dan cara pandang mereka. Sedangkan Woods (2006:2) mengatakan bahwa penelitian kualitatif fokus pada kondisi alamiah yang memiliki makna, perspektif, dan pemahaman yang mempertimbangkan proses. Dari pengertian metode penelitian kualitatif di atas dapat disimpulkan bahwa metode kualitatif akan menjelaskan data secara deskriptif, holistik dan menyeluruh mengenai fenomena sosial untuk dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh dan komprehensif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku Pragmatics karangan George Yule (1996) yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Indah Fajar Wahyuni (2014) dengan judul Pragmatik. Teknik pengambilan data dari penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, dimana penulis mencari beberapa referensi bukubuku yang terkait yang dapat membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. Peneliti membaca buku sumber yang menjadi sumber data yang utama, yakni buku Pragmatics,karangan George Yule, maupun buku terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Peneliti memberi tanda pada kata, kalimat atau frase yang mengandung istilah-istilah pragmatik dalam bahasa Inggris dan mencari padanannya dalam hasil terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Data yang mengandung istilah pragmatik dikumpulkan sehingga menjadi tabulasi data, kemudian data diklasifikasikan berdasarkan kategori metode penerjemahan Newmark (1988) dan strategi penerjemahan oleh Vinay 385

Jurnal al-tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 dan Dalbernet (2000) (1992). dan Baker PEMBAHASAN Buku Pragmatics karangan George Yule (1996) diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Indah Fajar Wahyuni (2014) dengan judul Pragmatik. Tabel di bawah ini adalah temuan data Metode penerjemahan istilah-istilah pragmatik dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan teori Newmark. Dari hasil analisis data metode perjemahan istilah pragmatik ditemukan bahwa metode penerjamahan yang digunakan dalam menerjemahkan istilah-istilah pragmatik yang paling dominan harfiah (72%), metode penerjemahan setia (10%), metode penerjemahan semantis (10%), metode penerjemahan bebas (5%) dan metode penerjemahan komunikatif (3%). Teknik dan strategi penerjemahan istilah-istilah pragmatik dalam buku pragmatics karangan George Yule yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dominan menggunakan strategi naturalisasi yakni 52 data (66%), strategi penerjemahan Calque sebanyak 22 data (28%), strategi transposisi 3 (4%), dan strategi transperensi (3%). Analisi Data Data 1 Bahasa Sumber (Bsu): Pragmatics is concern with the study of meaning as communicated by a speaker (or writer) and interpreted by a listener (or reader). Page 3 Bahasa Sasaran (Bsa): Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Halaman 3 Kalimat BSu di atas diterjemahkan ke dalam BSa dengan menggunakan penerjemahan harfiah, kalimat Pragmatics is concern with the study of meaning as communicated by a speaker (or writer) and interpreted by a listener (or reader). Diterjemahkan secara literal ke dalam bahasa Indonesia menjadi Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Istilah pragmatics diterjemahkan menggunakan strategi naturalisasi menjadi pragmatik, penerjemahan ini sedikit berbeda dengan pendapat Kridalaksana yang menerjemahkan pragmatik menjadi pragmatika (2001:177). Kata speaker diterjemahkan secara harfiah menjadi penutur dan interpreted diterjemahkan juga secara harfiah menjadi ditafsirkan. Data 2 BSu : Pragmatics is study of relationship between linguistics forms and users of those forms. Page 4 Bsa : Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan pemakai bentukbentuk itu. Halaman 5 Data di atas menyajikan kalimat BSu yang diterjemahkan ke dalam BSa dengan menggunakan metode penerjemahan harfiah, kalimat Pragmatics is study of relationship between linguistics forms and users of those forms. diterjemahkan secara literal menjadi Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk 386

Metode Dan Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah Pragmatik... linguistik dan pemakai bentukbentuk itu. Istilah pragmatik linguistics forms and users diterjemahkan menggunakan strategi transposisi menjadi bentuk-bentuk linguistik dan pemakai. Dari hasil terjemahan users dalam bentuk plural menjadi pemakai dalam bentuk tunggal bisa disimpulkan bahwa penerjemahan istilah pragmatik pada data di atas menggunakan strategi transposisi. Data 3 BSu: Some of that regularity derives from the fact that people are members of social groups and follow general patterns of behavior expected within the group. Page 5 BSa: Sebagian dari peraturan ini berasal dari kenyataan bahwa manusia adalah kelompok sosial dan mengikuti pola-pola tingkahlaku umum yang diharapkan dalam kelompok itu. Halaman 6 Kalimat dalam BSu di atas terjemahkan ke dalam BSa dengan metode penerjemahan harfiah, yakni kalimat Some of that regularity derives from the fact that people are members of social groups and follow general patterns of behavior expected within the group diterjemahkan menjadi Sebagian dari peraturan ini berasal dari kenyataan bahwa manusia adalah kelompok sosial dan mengikuti pola-pola tingkahlaku umum yang diharapkan dalam kelompok itu. Istilah pragmatik regularity diterjemahkan secara harfiah menjadi peraturan. Sedangkan Kridalaksana (2001: 281) menerjemahkan regularity sebagai keteraturan dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Kridalaksana lebih berterima dan sepadan untuk menerjemahkan istilah ini. Data 4 BSu: Deixis is a technical term (from Greek) for one of the most basic things we do with utterances. It means, pointing via language.page 9 BSa: Deiksis adalah istilah teknis (dari bahasa Yunani) untuk salah satu hal yang mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. Deiksis berarti penunjukan melalui bahasa. Halaman 13 Kalimat dalam BSu pada data di atas diterjemahkan ke dalam BSa harfiah, kalimat Deixis is a technical term (from Greek) for one of the most basic things we do with utterances. It means, pointing via language. diterjemahkan menjadi Deiksis adalah istilah teknis (dari bahasa Yunani) untuk salah satu hal yang mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. Deiksis berarti penunjukan melalui bahasa. Istilah pragmatik deixis diterjemahkan menggunakan strategi naturalisasi menjadi deiksis, sedangkan istilah pointing diterjemahkan secara literal menjadi penunjukan. Ini sejalan dengan pendapat Kridalaksana (2001:249) yang menerjemahkan deixis sebagai deiksis. Data 5 BSu: Deictic expressions are also sometimes called indexicals. Page 9 BSa: Ungkapan-ungkapan deiksis kadang-kadang juga disebut indeksikal. Halaman 13 Data di atas menggambarkan bahwa kalimat dalam BSu diterjemahkan ke dalam BSa harfiah. Kalimat Deictic expressions are also sometimes called indexicals diterjemahkan secara 387

Jurnal al-tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 harfiah atau literal menjadi Ungkapan-ungkapan deiksis kadang-kadang juga disebut indeksikal. Istilah pragmatik Deictic expressions dan indexicals diterjemahkan menggunakan strategi naturalisasi menjadi Ungkapan-ungkapan deiksis dan indeksikal. Data 6 BSu: Can be used to indicate people via person deixis (me, you), or location via spatial deixis (here, there), or time via temporal deixis (now, then).page 9 BSa: Dapat digunkan untuk menunjuk orang dengan deiksis persona (ku, mu) atau untuk menunjuk tempat dengan deiksis spasial (disini, disana), atau menunjuk waktu dengan dieksis temporal (sekarang, kemudian). Halaman 14 Data di atas menunjukan bahwa kalimat dalam BSu diterjemahkan secara harfiah ke dalam BSa, kalimat Can be used to indicate people via person deixis (me, you), or location via spatial deixis (here, there), or time via temporal deixis (now, then) diterjemahkan menjadi Dapat digunkan untuk menunjuk orang dengan deiksis persona (ku, mu) atau untuk menunjuk tempat dengan deiksis spasial (disini, disana), atau menunjuk waktu dengan dieksis temporal (sekarang, kemudian). Istilah pragmatik pada data di atas yakni person deixis, spatial deixis, temporal deixis yang diterjemahkan dengan strategi naturalisasi deiksis persona, deiksis spasial, dieksis temporal. Data 7 BSu: In English the near speaker or proximal terms, are this, here, now. The away from the speaker or distal terms that, there, then. Page 9 BSa: Dalam bahasa Inggris dekat penutur atau istilah-istilah proksimal, adalah ini, di sini, sekarang sedangkan jauh dari penutur atau istilah-istilah distal adalah itu, di sana, pada saat itu. Halaman 14 Kalimat dalam BSu In English the near speaker or proximal terms, are this, here, now. The away from the speaker or distal terms that, there, then diterjemahkan dengan metode harfiah menjadi Dalam bahasa Inggris dekat penutur atau istilahistilah proksimal, adalah ini, di sini, sekarang sedangkan jauh dari penutur atau istilah-istilah distal adalah itu, di sana, pada saat itu. Istilah-istilah pragmatik pada kalimat di data di atas yakni proximal terms dan distal terms diterjemahkan dengan strategi naturalisasi menjadi istilah-istilah proksimal dan istilah-istilah distal. Data 8 BSu: Expressions which indicate higher status are described as honorifics. Page 9 BSa: Ungkapan-ungkapan yang menunjukan status lebih tinggi dideskripsikan sebagai honorifics. Halaman 15 Data pada kalimat di atas, kalimat BSu diterjemahkan secara harfiah ke dalam BSa. Kalimat Expressions which indicate higher status are described as honorifics diterjemahkan secara literal menjadi Ungkapan-ungkapan yang menunjukan status lebih tinggi dideskripsikan sebagai honorifics. Istilah pragmatik honorifics 388

Metode Dan Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah Pragmatik... diterjemahkan dengan menggunakan strategi transferensi atau peminjaman murni menjadi honorifics yakni kata lexical di dalam BSu digunakan secara utuh pula di BSa. Data 9 BSu: The discussion of the circumstances which lead to the choice of one of these forms rather than another is sometimes described as social deixis. Page 10 BSa: Pembahasan tentang keadaan sekitar yang mengarah pada pemilihan salah satu bentuk ini dari pada bentuk lain kadang kadang dideskripsikan sebagai deiksis social Halaman 16 Kalimat BSu pada data di atas diterjemahkan ke dalam BSa dengan menggunakan penerjemahan harfiah. Kalimat The discussion of the circumstances which lead to the choice of one of these forms rather than another is sometimes described as social deixis diterjemahkan secara literal ke dalam BSa menjadi Pembahasan tentang keadaan sekitar yang mengarah pada pemilihan salah satu bentuk ini dari pada bentuk lain kadang kadang dideskripsikan sebagai deiksis sosial. Istilah pragmatik pada data di atas yakni social deixis diterjemahkan dengan strategi naturalisasi menjadi deiksis sosial. Data 10 BSu: We might best think of reference as an act in which a speaker, or writer, uses linguistic forms to enable a listener, or reader, to identify something. Page 17 BSa: Barangkali paling baik kita memikirkan tentang referensi sebagai suatu tindakan di mana seorang penutur, penulis, menggunakan bentuk linguistik untuk memungkinkan seorang pendegar atau pembaca mengenali sesuatu. Halaman 27 Kalimat Bsu We might best think of reference as an act in which a speaker, or writer, uses linguistic forms to enable a listener, or reader, to identify something diterjemahkan secara literal ke dalam BSu menjadi Barangkali paling baik kita memikirkan tentang referensi sebagai suatu tindakan di mana seorang penutur, penulis, menggunakan bentuk linguistik untuk memungkinkan seorang pendengar atau pembaca mengenali sesuatu. Istilah pragmatik pada data di atas reference diterjemahkan dengan strategi naturalisasi menjadi referensi. Data 11 BSu: Those linguistic forms are referring expressions, which can be proper nouns for example : Shakespear, Cathy Revuelto, Hawaii. Page 17 BSa: Bentuk-bentuk lingustik itu adalah ungkapan-ungkapan pengacuan, yang mungkin berupa nama diri (misalnya: Shakespear, Cathy Revuelto, Hawaii) Halaman 28 Data di atas menjelaskan bahwa kalimat dalam bahasa sumber Those linguistic forms are referring expressions, which can be proper nouns for example : Shakespear, Cathy Revuelto, Hawaii diterjemahkan secara harfiah atau literal menjadi Bentuk-bentuk lingustik itu adalah ungkapanungkapan pengacuan, yang mungkin berupa nama diri (misalnya: Shakespear, Cathy Revuelto, Hawaii). Istilah pragmatik pada kalimat di atas yakni referring 389

Jurnal al-tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 expression diterjemahkan menggunakan strategi calque menjadi ungkapan-ungkapan pengacuan. Data 12 BSu: It is called zero anaphora, or ellipsis. Page 23 BSa: Penafsiran ini disebut anafor zero atau ellipsis. Halaman 39 Kalimat BSu pada data di atas diterjemahkan ke dalam BSa dengan komunikatif, yakni kalimat It is called zero anaphora, or ellipsis diterjemahkan secara komunikatif menjadi Penafsiran ini disebut anafor zero atau ellipsis. Pada data di atas it di dalam BSu diterjemahkan secara komunikatif menjadi penafsiran ini untuk memperjelas makna ke dalam BSa. Istilah pragmatik zero anaphor dan ellipsis diterjemahkan dengan strategi naturalisasi menjadi anafor zero dan ellipsis. Data 13 BSu: For successful reference to occur, we must also recognize the role of inference. Because there is no direct relation between entities and words. Page 17 BSa: Agar terjadi referensi yang sukses kita juga harus mengenali peran inferensi. Karena tidak ada hubungan langung antara intitasintitas dan kata-kata. Halaman 28 Kalimat BSu pada data di atas diterjemahkan ke dalam BSa dengan harfiah, kalimat For successful reference to occur, we must also recognize the role of inference. Because there is no direct relation between entities and words diterjemahkan menjadi Agar terjadi referensi yang sukses kita juga harus mengenali peran inferensi. Karena tidak ada hubungan langung antara intitas-intitas dan kata-kata. Istilah pragmatik inference diterjemakan dengan strategi naturalisasi menjadi inferensi. Data 14 BSu: This is sometimes called an attributive use, meaning :whoever/whatever fits the description. Page 18 BSa: Inilah yang kadang kala disebut dengan pemakaian atributif, yang berarti siapa saja/ apa saja yang sesuai dengan uraiannya. Halaman 30 Data di atas menjelaskan bahwa kalimat dalam bahasa sumber This is sometimes called an attributive use, meaning :whoever/whatever fits the description diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran menjadi Inilah yang kadang kala disebut dengan pemakaian atributif, yang berarti siapa saja/ apa saja yang sesuai dengan uraiannya. Istilah pragmatik dalam kalimat di atas atrributive use diterjemahkan secara calque menjadi pemakaian atributif. Data 15 BSu: It would be distinct from a referential use whereby I actually have a person in mind and, instead of using her name or some other description.page 18 BSa: Pemakaian atributuf itu berbeda dengan pemakaian referensial, dimana saya biasanya memiliki seseorang di dalam pemikiran saya, dan saya memilih ungkapan daripada memakai namanya atau deskripsi apapun.halaman 30 Kalimat BSu pada data di atas diterjemahkan ke dalam BSa dengan 390

Metode Dan Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah Pragmatik... setia, kalimat It would be distinct from a referential use whereby I actually have a person in mind and, instead of using her name or some other description diterjemahkan menjadi Pemakaian atributuf itu berbeda dengan pemakaian referensial, dimana saya biasanya memiliki seseorang di dalam pemikiran saya, dan saya memilih ungkapan daripada memakai namanya atau deskripsi apapun. Istilah pragmatik a referential use diterjemahkan dengan menggunakan strategi naturalisasi menjadi pemakaian referensial. Data 16 BSu: The appears to be a pragmatic connection between proper names and objects that will be conventionally associated, within a socioculturally defined community, with those names. Page 20 BSa: Di sana tampak adanya suatu hubungan pragmatik antara nama diri dengan objek-objek yang akan diasosiasikan secara konvensional, di dalam suatu masyarakat yang didefinisikan secara sosio cultural, dengan nama-nama itu. Halaman 34 Kalimat pada di atas BSu diterjemahkan dengan menggunakan metode penerjemahan semantic ke dalam BSa. Kalimat The appears to be a pragmatic connection between proper names and objects that will be conventionally associated, within a socioculturally defined community, with those names diterjemahkan secara semantis ke dalam bahasa Indonesia menjadi Di sana tampak adanya suatu hubungan pragmatik antara nama diri dengan objek-objek yang akan diasosiasikan secara konvensional, di dalam suatu masyarakat yang didefinisikan secara sosio cultural, dengan nama-nama itu. Istilah pragmatik pada data di atas diterjemahkan dengan strategi naturalisasi, yakni pragmatic connection menjadi koneksi pragmatik, sedangkan istilah socioculturally yang diterjemahkan secara transposisi menjadi secara sosio kultural. Data 17 BSu: It has been aided by the linguistic material, or co-text, accompanying the referring expression. Page 21 BSa: Kemampuan mengenali referen itu telah dibantu oleh materi linguistik, atau ko-teks yang menyertai ungkapan pengacuan itu. Halaman 35 Pada data di atas, kalimat dalam BSu diterjemahkan bebas ke dalam BSa. Kalimat It has been aided by the linguistic material, or co-text, accompanying the referring expression diterjemahkan dengan menggunakan metode penerjemahan bebas dengan parafrasa menjadi Kemampuan mengenali referen itu telah dibantu oleh materi linguistik, atau ko-teks yang menyertai ungkapan pengacuan itu.. Istilah pragmatik linguistic material diterjemahkan secara naturalisasi menjadi materi linguistik begitupun co-text diterjemahkan juga dengan strategi naturalisasi menjadi ko-teks. Sedangkan istilah the referring expression diterjemahkan dengan menggunakan strategi calque menjadi ungkapan pengacuan. Data 18 BSu: The referring expression actually provides a range of reference, that is, a number of possible referents. Page 21 391

Jurnal al-tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 BSa: Ungkapan pengacuan sebenarnya memberikan rentangan referensi, yaitu sejumlah referensi yang memungkinkan. Halaman 35 Kalimat dalam BSu pada data di atas diterjemahkan menggunakan metode penerjemahan harfiah ke dalam BSa, kalimat The referring expression actually provides a range of reference, that is, a number of possible referents diterjemahkan secara literal ke dalam bahasa Indonesia menjadi Ungkapan pengacuan sebenarnya memberikan rentangan referensi, yaitu sejumlah referensi yang memungkinkan. Istilah pragmatik pada kalimat di atas yakni a range of reference diterjemahkan dengan strategi transposisi menjadi rentangan referensi, pada penerjemahan istilah tersebut preposisi dalam bahasa Inggris of dihilangkan. Data 19 BSu: The pronoun (it, he, her, they) are examples of subsequent reference to already introduce referents, generally known as anaphoric reference, or anaphora. Page 22 BSa: Kata-kata ganti (dia binatang, dia laki-laki, nya, mereka) adalah contoh referensi selanjutnya terhadap referensi yang sudah diperkenalkan biasanya dikenal sebagai referensi anaforik atau anaphora. Halaman 37 Pada data di atas, kalimat dalam BSu diterjemahkan komunikatif ke dalam BSa, kalimat The pronoun (it, he, her, they) are examples of subsequent reference to already introduce referents diterjemahkan menjadi Kata-kata ganti (dia binatang, dia laki-laki, nya, mereka) adalah contoh referensi selanjutnya terhadap referensi yang sudah diperkenalkan. Istilah-istilah pragmatik pada data di atas it, he, her, they diterjemahkan menjadi dia binatang, dia laki-laki, nya, mereka dengan strategi padanan budaya. Istilah referents diterjemahkan menggunakan strategi naturalisasi menjadi referensi, istilah pragmatik yang lainnya adalah anaphoric reference diterjemahkan dengan strategi naturalisasi menjadi referensi anaforik sedangkan istilah anaphora. Diterjemahkan dengan strategi transferensi yakni peminjaman murni menjadi anaphora penggunaan BSu tanpa ada perubahahan ke dalam BSa. Data 20 BSu: The expression is the anaphor and the initial is the antecendent. Page 23 BSa: Ungkapan-ungkapan itu disebut anafor dan ungkapan awal disebut antesenden. Halaman 37 Kalimat dalam dalam BSu pada data di atas diterjemahkan dengan harfiah ke dalam BSa. Kalimat The expression is the anaphor and the initial is the antecendent diterjemahkan secara harfiah atau literal menjadi Ungkapan-ungkapan itu disebut anafor dan ungkapan awal disebut antesenden. Istilah pragmatik pada data di atas, yakni anaphor dan antecendent diterjemahkan dengan strategi naturalisasi menjadi anafor dan antesenden. Data 21 BSu: The pattern is technically known as cataphora, and is much less common than anaphora. Page 23 BSa; Pola ini secara teknis dikenal sebagai katafora, dan lebih tidak 392

Metode Dan Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah Pragmatik... umum dibanding dengan anaphora. Halaman 38 Data di atas menyajikan kalimat BSu yang diterjemahkan ke dalam BSa dengan menggunakan metode penerjemahan harfiah, kalimat The pattern is technically known as cataphora, and is much less common than anaphora diterjemahkan menjadi Pola ini secara teknis dikenal sebagai katafora, dan lebih tidak umum dibanding dengan anaphora. Istilah pragmatik anaphora dan cataphora diterjemahkan menjadi katafora dan anaphora sesuai dengan strategi naturalisasi. SIMPULAN Dari hasil analis data dapat disimpulkan bahwa di dalam metode penerjemahan istilah-istilah pragmatik di buku Pragmatics karangan George Yule, metode yang paling dominan digunakan adalah metode penerjemahan harfiah (72%). Selanjutnya, metode penerjemahan setia digunakan sebesar 10%, angka ini sama dengan penggunaan metode penerjemahan semantis yang juga sebesar 10% dari totsl data. Metode yang jarang digunakan adalah metode penerjemahan bebas (5%) dan metode penerjemahan komunikatif (3%). Hal ini menandakan bahwa penerjemahan buku pragmatics karangan George Yule ini masih kaku dan berorientasi pada struktur dan tatanan gramatikal Bahasa Inggris sebagai bahasa sumber. Teknik dan strategi penerjemahan istilah-istilah pragmatik ke dalam bahasa Indonesia dominan menggunakan strategi naturalisasi yakni 52 data (66%), strategi penerjemahan Calque sebanyak 22 data (28%), strategi transposisi 3 (4%), dan strategi transperensi (3%). Banyaknya data yang diterjemahkan secara naturalisasi menandakan bahwa istilah-istilah pragmatik banyak diterjemahkan dengan menggunakan teknik peminjaman (borrowing) karena sulit untuk mencari padanan kata yang tepat di dalam bahasa sasaran. Hal ini menandakan bahwa bahasa Inggris sebagai bahasa sumber berpengaruh besar terhadap penerjemahan istilah pragmatik ke dalam bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Baker, Mona.1992. In Other Words: A Coursebook on Translation. London: Routledge. Bauer, Laurie. 2002. An Introduction tointernational Varietiesof English. Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd Barathayomi, Wieka. 2012. Strategi Penerjemahan Istilah Budaya dalam Novel Olive Kitteridge : Kritik Terjemahan Berdasarkan Model Analisis Teks yang Berorientasi pada Penerjemahan. Tesis Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Choliludin.2013. The Technique of Making Idiomatic Translation. Jakarta: Kesaint Blanc Djuharie, O. Setiawan. Teknik dan Panduan Menerjemahkan Bahasa Inggris-Bahasa Indonesia. Bandung: CV Yrama Widya. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 393

Jurnal al-tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 Larson, Mildred L. 1998. Meaning Based Translation: A guide to Cross Language Equivalence. USA : University Press of America. Machali, Rochayah.2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo. Muntaha, Salihen. 2006. Bahasa dan Terjemahan: Language and Translation the new Millennium Publication. Bekasi Timur: Kesaint Blanc. Nababan, Donal DJ.2007. Metode, Strategi dan Teknik Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam.Artikel Kongres Linguistik Nasional XX di Surakarta tanggal 3-6 September 2007.Halaman 43-56 Newmark, Peter. 1988. A Text Book of Translation. Great Britain: Prentice Hall inc. Nida, Eugene Albert. 2001. Context In Translating. Netherland: John Benjamins Ritchie, Jane and Lewis. 2003. Qualitative Research Practice: A Guide for Social Science Students and Researchers. London: Sage Publications Silalahi,Roswita. 2009. Dampak teknik, metode, dan ideologi penerjemahan pada kualitas teks Medikal Surgical Nursing dalam bahasa Indonesia.Disertasi S3 Universitas Sumatera Utara. Wardoyo,Cipto. 2015. Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah Pragmatik dalam Buku Principles of Pragmatics karangan Geoffrey Leech. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional PRASASTI Kajian Pragmatik dalam Berbagai Bidang di UNS 2015 Woods, Peter. 2006. Successful Writing for Qualitative Researchers. London: Routledge Yule, George. 1996. Pragmatics. Hongkong: Oxford University Press. Yule, George. 2014. Pragmatik (diterjemahan oleh Indah Fajar Wahyuni). Yogyakarta: Pustaka Pelajar 394