REFERENSI PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SCRETS KARYA J.K. ROWLING DAN TERJEMAHANNYA
|
|
- Yandi Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REFERENSI PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SCRETS KARYA J.K. ROWLING DAN TERJEMAHANNYA (REFERENCE AND ITS TRANSLATION IN THE NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SECRETS BY J.K. ROWLING) Disusun Oleh Asri Rahayu Ramasari* ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Referensi pada Novel Harry Potter and the Chamber of Secrets Karya J.K Rowling dan Terjemahannya. Objek penelitian ini adalah referensi apa saja yang terdapat pada novel dan apa padanan referensi yang terdapat pada novel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan referensi apa saja yang terdapat pada novel dan mendeskripsikan mengenai padanan referensi pada novel tersebut. Penelitian dilakukan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan dalam buku Cohesion in English. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djajasudarma. Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah (1) terdapat tiga jenis referensi yang muncul dalam novel Harry Potter and the Chamber of Secrets yaitu referensi persona, referensi demonstratif, dan referensi komparatif, (2) padanan referensi pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets dan terjemahan menunjukkan bahwa ada referensi-referensi yang diterjemahkan menjadi implisit maupun eksplisit pada bahasa sasaran. Kata kunci : Linguistik, Referensi, Terjemahan Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 1
2 ABSTRACT This thesis is entitled Referensi pada Novel Harry Potter and the Chamber of Secrets Karya J.K Rowling dan Terjemahannya. This research object is whatever references contained in the novel and whatever references comparison in the novel. The purpose of this study is to describe whatever references contained in the novel and describes about references comparison in the novel. The research will be performed in accordance with the theories put forward by Halliday and Hasan in their book Cohesion in English. The method used in this study are descriptive and comparative methods from to Djajasudarma. Conclusions that can be drawn in this study are (1) there are three types of references that appear in the novel Harry Potter and the Chamber of Secrets which are persona reference, demonstrative reference and comparative reference, (2) comparison references in the novel Harry Potter and the Chamber of Secrets and its translation indicates that there are references that translated implicitly or explicitly into the target language. Keyword: Linguistic, Reference, Translation I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam menerjemahkan suatu referensi seorang penerjemah harus terampil menangkap berbagai referensi dalam bahasa sumber. Hasil penerjemahan dapat dianggap berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan konsep yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Jadi ketika menerjemahkan tidak hanya makna eksplisit yang tersurat yang dapat dicapai oleh penerjemah, namun makna implisit yang tersirat pun dapat tercapai. Hal ini sangat penting mengingat banyak teks dalam bahasa Inggris yang mengandung makna implisit dan ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia harus sesuai dengan konteks berbahasa Indonesia (EYD) yang baik. Penerjemahan sendiri merupakan Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 2
3 suatu proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam padanan yang sesuai pada bahasa sasaran. Penerjemah yang baik harus terampil dalam menangkap berbagai referensi yang terdapat pada sebuah teks. Informasi yang ingin disampaikan oleh penerjemah dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran harus menggunakan padanan yang sesuai. Kemampuan ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan sehingga pembaca yang membaca hasil terjemahan ini tidak mengalami kebingungan dalam memahami pesan novel tersebut. Penyampaian padanan tadi ke dalam bahasa sasaran juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. B. Identifikasi Masalah Di dalam bukunya Halliday membagi jenis referensi menjadi 3 yaitu : referensi persona, referensi demonstratif, referensi komparatif. Oleh karena itu penulis membatasi masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu : 1. Referensi apa saja yang terdapat dalam novel Harry Potter and the Chamber of Secrets? 2. Apa padanan referensi yang ada pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk mendeskripsikan referensi apa saja yang ada dalam novel Harry Potter an the Chamber of Secrets. 2. untuk mendeskripsikan mengenai apa padanan referensi yang ada pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets. D. Kerangka Pemikiran Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 3
4 Pada skripsi ini penulis akan membahas novel hanya berdasarkan referensinya. Referensi tersebut dapat ditemukan dalam kalimat yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, dan pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata seperti it, he, she, they. Ditemukan juga dalam kata demonstratif seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata komparatif seperti some, most, different, dan more. Untuk menganalisis penerjemahan referensi, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui apakah penerjemahan referensi tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya keutuhan teks asli. Halliday dan Hasan (1976:337-87) membagi jenis referensi menjadi 3 yaitu: referensi persona, referensi demonstratif, referen komparatif. Oleh karena itu, untuk menjawab identifikasi masalah yang pertama dan kedua penulis akan menggunakan teori referensi dari M.A.K Halliday, Ruqaiya Hasan dalam buku Cohesion in English. E. Metodologi Penelitian Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djadjasudarma (1995:8). II. Pembahasan A. Kajian Teori Dalam Bab II dibahas tentang kajian teori yang akan dipakai pada skripsi ini. Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil teori mengenai referensi dari M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan dalam buku Cohesion in English. Dalam buku ini Halliday (1976: 37-87) membagi jenis referensi menjadi tiga macam yaitu referensi persona, referensi demonstratif, referensi komparatif. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 4
5 Referensi dapat dibagi atau dikelompokan berdasarkan jenisnya yaitu referensi persona, referensi demonstratif dan referensi komparatif. Halliday dan Hasan (1976:37) dalam bukunya Cohesion in English: Personal reference is reference by means of function in the speech situation, through the category of person., artinya referensi persona adalah suatu referensi dengan melihat fungsi dalam situasi ujaran melalui kategori persona. Halliday dan Hasan (1976:37) berpendapat Demonstrative reference is reference by means of location on a scale of proximity, yang berarti bahwa referensi demonstratif ialah referensi dengan melihat lokasi pada skala proksimiti. Halliday dan Hasan (1976:37) menyatakan bahwa Comparative reference is indirect reference by means of identity or similarity, yang artinya referensi komparatif adalah referensi tidak langsung berdasarkan identitas kesamaan. B. Objek dan Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Objek yang diambil untuk penulisan ini didapat dari novel Harry Potter and the Chamber of Secrets yang ditulis oleh Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam judul Harry Potter dan Kamar Rahasia oleh Listiana Srisanti. Novel ini merupakan bagian dari seri novel Harry Potter yang merupakan seri kedua dan merupakan novel lanjutan dari Harry Potter and the Sorcerer s Stone yang menceritakan tentang Sekolah Sihir Hogwarts dan berpusat pada pertarungan Harry Potter melawan penyihir jahat Lord Voldemort yang menggunakan ilmu hitam atau ilmu sihir untuk membunuh orang tua Harry. 2. Metode Penelitian Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djadjasudarma (1995:8). Masalah yang terkumpul pada data akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas. Metode pertama, penulis akan mengklasifikasikan data berdasarkan jenis referensinya pada bahasa sumber. Kemudian pada metode kedua, padanan yang ada pada bahasa sasaran dianalisis Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 5
6 berdasarkan teori referensi. Pada pembahasan analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan referensi pada data sudah cukup jelas untuk dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak menyimpang dari teori-teori yang berlaku. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Referensi Persona Referensi persona yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (he, it, she, them, they). DATA 1 Data 1a : So she phoned the telephone hotline. By the time the Ministry of Magic got there, he was gone. (HPCS : 96) Data 1b : Jadi, dia menelepon nomor hotline. Waktu orang-orang dari Kementrian Sihir tiba di tempat itu Black sudah pergi. (HPKR : 161) Pada data di atas terdapat pengimplisitan referensi he yang mengandung kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki, namun nama pelaku yaitu Black yang diimplisitkan di sini tidak terdapat di kalimat sebelumnya. Dalam buku aslinya, Black yaitu nama si pelaku dicantumkan atau tertera pada sekitar dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Untuk menghindari kerancuan penerjemahan ke dalam bahasa sasaran dieksplisitkan menjadi Waktu orang-orang dari Kementrian Sihir tiba di tempat itu, Black sudah pergi. Referensi persona he tersebut diganti dengan referensi aslinya yaitu Black atau nama dari si pelaku. Biasanya referensi he diterjemahkan menjadi dia namun di sini penerjemah untuk lebih memilih menerjemahkan menjadi Black atau nama dari si pelaku, karena nama si pelaku dicantumkan atau tertera pada sekitar dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Menurut Halliday referensi he tersebut Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 6
7 bersifat anafora karena referensi tersebut mengacu pada kalimat sebelumnya yaitu pada dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Pada kalimat di atas penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi persona he lalu diganti dengan referensi aslinya yaitu Black atau nama dari si pelaku meskipun referensi he tersebut biasanya diterjemahkan menjadi dia. Pada penjelasan di atas referensi persona he ini termasuk personal pronouns atau kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki yang terdapat pada bahasa sumber. Di sini biasanya penerjemahan referensi persona he diterjemahkan menjadi dia namun pada data satu ini penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi he tersebut menjadi Black atau nama dari si pelaku yang mengandung proper noun atau kata benda nama diri. Pengeksplisitan referensi he tersebut dilakukan untuk membuat kalimat tersebut menjadi jelas, lebih mudah ditangkap oleh pembacanya, dan menghindari terjadinya ambiguitas. Yang dimaksud ambiguitas disini yaitu jika referensi persona he tersebut tetap diterjemahkan menjadi dia dapat membuat pembaca bingung, dia yang dimaksud disini itu siapa karena referensi persona he yang dimaksud ini tertera jauh pada dua paragraf sebelumnya. Penerjemahan pada data satu termasuk ke dalam referensi persona implisit diterjemahkan secara ekplisit karena referensi he tersebut dieksplisitkan menjadi Black atau nama dari si pelaku. 2. Referensi Demonstratif Referensi demonstratif yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (that, these, those, the, then, there, this, now). DATA 14 Data 14a : I need you to sign the permission form, said Harry in a rush. And why should I do that? sneered Uncle Vernon. (HPCS : 21) Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 7
8 Data 14b : Formulirnya perlu ditandangani Paman, kata Harry buru-buru. Kenapa aku harus tanda tangan? cibir paman Vernon. (HPKR : 33) Kalimat tanya and why should I do that? pada data 14a mempunyai referensi demonstratif that. That di sini mengacu pada frase the signing of the permission form, yang terdapat pada kalimat sebelumnya. Di dalam penerjemahannya, referensi demonstratif that dapat tetap diimplisitkan atau dieksplisitkan. Apabila dipilih untuk tetap mengimplisitkan referensi, maka kalimatnya akan menjadi kenapa aku harus melakukan (hal) itu?. Mungkin di sini pembaca akan bingung dan bertanya maksud dari melakukan (hal) itu apa, kemudian penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensinya sehingga kalimat tanya tersebut berbunyi kenapa aku harus tanda tangan?. Penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi that menjadi tanda tangan dan referensi that tersebut mengacu pada frase sebelumnya yaitu the signing of the permission form. Menurut Halliday referensi that pada data 14 di atas yang mengacu pada kalimat the signing of the permission form merupakan referensi yang bersifat anafora karena referensi that tersebut mengacu pada kalimat sebelumnya dan diterjemahkan menjadi eksplisit yaitu tanda tangan. Pada penjelasan di atas terjadi pengeksplisitan makna pada referensi demonstratif that. Kata that pada kalimat tersebut diterjemahkan oleh penerjemah menjadi tanda tangan, yang biasanya referensi that tersebut diterjemahkan menjadi itu. Referensi that sebagai demonstrative pronoun atau kata penunjuk berdasarkan kedekatan diterjemahkan menjadi tanda tangan sebagai verba karena referensi that tersebut mengacu pada referen sebelumnya yaitu the signing of the permission form. Pengeksplisitan referensi that diterjemahkan secara eksplisit menjadi kata tanda tangan membuat kalimat menjadi lebih jelas. Makna yang terkandung juga terbaca dengan baik tanpa harus mengorbankan keutuhan teks dan pesan yang ingin disampaikan oleh penerjemah dapat tersampaikan dengan baik dalam bahasa sasaran. Penerjemahan ini termasuk referensi demonstratif implisit yang diterjemahkan secara Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 8
9 eksplisit karena pada data empatbelas referensi that tersebut dieksplisitkan menjadi tanda tangan. 3. Referensi Komparatif Referensi komparatif yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (the other, more, same, else, most, different, rather than). DATA 25 Data 25a : In one hand she held an enormous suitcase, and tucked under the other was old and evil-tempered bulldog. (HPCS : 22) Data 25b : Satu tangannya memegang koper besar, dan tangan yang lain memegang bulldog tua yang galak. (HPKR : 36) Data 25a diatas memperlihatkan penerjemahan referensi komparatif yang dieksplisitkan. Referensi komparatif yang dimaksud adalah the other yang membandingkan dua hal dan referensi the other ini termasuk perbandingan umum. Hal yang di maksud adalah yang pertama in one hand she held an enormous suitcase, yang kedua tucked under the other was old and evil-tempered bulldog. Melalui kalimat pada data diatas dapat dilihat bahwa acuan yang dimaksud adalah one hand. Dalam penerjemahan, referensi the other dieksplisitkan menjadi tangan yang lain. Di sini biasanya referensi the other diartikan menjadi yang lain dan pada referensi the other ini dipertegas dengan adanya kata tangan yang mengacu pada potongan kalimat sebelumnya yaitu one hand sehingga referensi the other ini diterjemahkan menjadi tangan yang lain. Menurut Halliday mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain bersifat anafora karena referensi the other tersebut mengacu pada kejadian sebelumnya yaitu in one hand she held an enormous suitcase dan referensi the other ini digunakan untuk mempertegas kejadian sebelumnya. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 9
10 Penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain supaya pembaca bisa membandingkan dua hal yaitu memegang koper besar dan memegang bulldog tua yang galak. Pada data 25 ini referensi the other dikategorikan sebagai pronoun kemudian diterjemahkan menjadi tangan yang lain yang termasuk nomina karena referensi the other ini mengacu pada referen sebelumnya yaitu in one hand she held an enormous suitcase. Pengekplisitan seperti ini bermaksud untuk memperjelas makna yang ada dalam referennya dan menghindari terjadinya ambiguitas dalam kalimat. Ambiguitas disini maksudnya referensi the other tersebut diterjemahkan menjadi tangan yang lain karena biasanya referensi the other ini hanya diterjemahkan menjadi yang lain. Penerjemahan yang dilakukan adalah dengan mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain yang merupakan padanan sesuai pada bahasa sasaran. Referensi the other ini termasuk referensi komparatif implisit yanbg diterjemahkan secara eksplisit karena the other termasuk referensi komparatif yang membandingkan dua hal. III. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah: 1. Referensi yang muncul dalan novel ini ada tiga jenis yaitu referensi persona (153 referensi), referensi demonstratif (151) referensi), dan referensi komparatif (101 referensi), namun penulis membatasi data yang mewakili dengan memasukkan 13 referensi persona, 11 referensi demonstratif, 10 referensi komparatif. 2. Padanan referensi dalam novel ini menunjukkan bahwa ada referensi-referensi yang diterjemahkan menjadi implisit maupun eksplisit pada bahasa sasaran. Pada referensi persona data 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13; referensi demonstratif data 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24; referensi komparatif data 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 diterjemahkan secara implisit. Pengimplisitan pada referensi ini dilakukan untuk membuat kalimat lebih efektif dan menghindari pengulangan Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 10
11 kata/referensi pada bahasa sasaran yang dapat memunculkan informasi yang berulang-ulang. Pada referensi persona data 1, 2, 3, 4, 9, 10; referensi demonstratif data 14, 15, 16, 20; referensi komparatif data 25 diterjemahkan secara eksplisit. Pengeksplisitan pada referensi ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerancuan makna referensi yang ada pada bahasa sasaran, membuat kalimat yang ada pada bahasa sasaran menjadi lebih jelas dan pesan yang ingin disampaikan oleh penerjemah dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca. IV. Daftar Sumber Larson, Mildred L Meaning-Based Translation : A Guide to Cross- Language-Equivalence, USA: University of America. Djajasudarma, T. Fatimah, 1997, Semantik II : Pemahaman Ilmu Makna, Bandung: Eresco. Halliday, M.A.K An introduction to Functional Grammar: First Edition. London. Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan Cohesion In English. London: Edward Arnorld. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 11
BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fenomena bahasa yang terkadang membuat permasalahan dan menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah penggunaan kata it sebagai
Lebih terperinciPRONOMINA PERSONA YOU PADA NOVEL THE DA VINCI CODE KARYA DAN BROWN DAN TERJEMAHANNYA : SATU KAJIAN SINTAKTIS SEMANTIS SKRIPSI
PRONOMINA PERSONA YOU PADA NOVEL THE DA VINCI CODE KARYA DAN BROWN DAN TERJEMAHANNYA : SATU KAJIAN SINTAKTIS SEMANTIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi
Lebih terperinciAnalisis Makna Implisit Pada Novel Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban Karya J. K. Rowling Dan Terjemahannya
Analisis Makna Implisit Pada Novel Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban Karya J. K. Rowling Dan Terjemahannya SKRIPSI diajukan untuk dipertahankan dalam Sidang Ujian Sarjana Jurusan Sastra Inggris
Lebih terperinciTips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013
Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does
Lebih terperinciPENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM
PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM 11080250 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS
ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008 Adi Cahyono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media seperti buku, radio, televisi dan sebagainya. buku atau referensi dalam bahasa asing. Hal ini mengisyaratkan bahwa bangsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka banyak hal baru yang disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai macam media seperti
Lebih terperinciPENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA Roely Ardiansyah Fakultas Bahasa dan Sains, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Deiksis dalam bahasa Indonesia merupakan cermin dari perilaku seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dari seluruh bab yang telah dipaparkan. Dari data di atas dapat disimpulkan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Pada bab terakhir penulisan skripsi ini ditarik beberapa kesimpulan dari seluruh bab yang telah dipaparkan. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data yang
Lebih terperinciANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MARIATI NIM 120388201091 JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa skripsi maupun jurnal penelitian, ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan
Lebih terperinciKETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3
KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengungkapkan buah pikirannya, perasaannya,
Lebih terperinciKOHESI GRAMATIKAL REFERENSIAL DALAM WACANA BERITA SITUS EDISI DESEMBER 2015 JANUARI 2016
K o h e s i G r a m a t i k a l R e f e r e n s i a l... 1 KOHESI GRAMATIKAL REFERENSIAL DALAM WACANA BERITA SITUS HTTP://WWW.KOMPAS.COM EDISI DESEMBER 2015 JANUARI 2016 COHESION OF GRAMMATICAL REFERENTIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia lain. Interaksi tersebut dikemas dalam suatu wadah yang disebut komunikasi. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendaknya penulis dapat
ABSTRAK Skripsi ini berjudul Analisis Pronomina It dalam Novel Windmills of The Gods Karya Sidney Sheldon dan Terjemahannya (Suatu Kajian Sintaksis dan Semantik). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciNo Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator. 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas : I (Satu) No Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama yang ada di dalam kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher
Lebih terperinciSARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA
SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS Jurnal Skripsi Oleh TENRI MAYORE NIM. 070911001 JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO 2013 0 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan
Lebih terperinciPERSON DEIXIS USED BY THE MAIN CHARACTER IN THE AMAZING SPIDERMAN MOVIE
PERSON DEIXIS USED BY THE MAIN CHARACTER IN THE AMAZING SPIDERMAN MOVIE A THESIS Submitted in Partial Fulfillment of the Requirement for the Degree of Sarjana Humaniora By: GIDHMUNI FAJRI 0810733110 ENGLISH
Lebih terperinciPERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA
PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:
Lebih terperinciCONTRASTIVE ANALYSIS BETWEEN INDONESIAN AND ENGLISH REPORTED SPEECH THESIS BY AVIKA NIM
CONTRASTIVE ANALYSIS BETWEEN INDONESIAN AND ENGLISH REPORTED SPEECH THESIS BY AVIKA NIM 105110100111049 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITAS
Lebih terperinciSatu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat
ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,
Lebih terperinciPemrograman Lanjut. Interface
Pemrograman Lanjut Interface PTIIK - 2014 2 Objectives Interfaces Defining an Interface How a class implements an interface Public interfaces Implementing multiple interfaces Extending an interface 3 Introduction
Lebih terperinciTHE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS
THE TRANSLATION OF REOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS Made Jaya Maharani 1* utu Ayu Asty Senja ratiwi 2 I Made Sena Darmasetiyawan 3 [123] English Department Faculty
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar orang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan Negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengerti
Lebih terperinciKemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi
Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Dalam berkomunikasi
Lebih terperinciInera Firdestawati¹, Yanuar Firdaus A.w.², Kiki Maulana³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom
IMPLEMENTASI MODEL RUANG VEKTOR SEBAGAI PENERJEMAH QUERY PADA CROSS-LANGUAGE INFORMATION RETRIEVAL SISTEM IMPLEMENTATION OF VECTOR SPACE MODEL AS QUERY TRANSLATION FOR CROSS-LANGUAGE INFORMATION RETRIEVAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 1 MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS I KODE MATA KULIAH / SKS : 390152037 / 2 SKS MATA KULIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian
Lebih terperinciPENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH
PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu informasi pada dasarnya mensyaratkan kecukupan (sufficient) dalam struktur internal informasi itu sendiri sehingga orang yang diajak komunikasi dapat memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif atau wacana naratif. Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH
ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) WILDASARI NIM 110388201136
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah teks terdiri dari unit-unit bahasa. Unit-unit bahasa tersebut merupakan unit gramatikal seperti klausa atau kalimat. Teks terkadang digambarkan sebagai sejenis
Lebih terperinciPronouns Kata Ganti-Kata Ganti
Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti Pembahasan tentang pronoun mencakup beberapa topic yaitu: Personal, possessive and reflexive pronouns Personal, possessive and reflexive pronoun menjelaskan tentang kata
Lebih terperinciANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS VERBA SEE DAN HEAR DALAM NOVEL EXCLUSIVE DAN THE RAINMAKER KARYA SANDRA BROWN DAN JOHN GRISHAM
ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS VERBA SEE DAN HEAR DALAM NOVEL EXCLUSIVE DAN THE RAINMAKER KARYA SANDRA BROWN DAN JOHN GRISHAM S K R I P S I diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu persyaratan
Lebih terperinciTHE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA
THE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA 105110101111112 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTEMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY OF CULTURAL STUDIES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra
Lebih terperinciAN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST
AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST A Thesis Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Sastra Degree in the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi menjadi tali penghubung dalam hubungan antar manusia. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran ilmu bahasa atau linguistik. Cakupan linguistik itu sendiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan mengenai tata bahasa atau struktur bahasa sangat penting dalam pembelajaran ilmu bahasa atau linguistik. Cakupan linguistik itu sendiri dalam kehidupan
Lebih terperinciANALISIS REFERENSI PADA WACANA BERITA KRIMINAL DALAM HARIAN SUARA MERDEKA SKRIPSI
ANALISIS REFERENSI PADA WACANA BERITA KRIMINAL DALAM HARIAN SUARA MERDEKA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata- 1 ( S-1) Oleh: WINDA MAYANGSARI 0701040013 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep
Lebih terperinciJurnal Sastra Indonesia
JSI 2 (1) (2013) Jurnal Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi ANALISIS KONTRASTIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB BERDASARKAN KALA, JUMLAH, DAN PERSONA Miftahur Rohim, Suprapti
Lebih terperinciJENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI
JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI Sarah Mayung Sarungallo Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Lebih terperinciAlternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Menganalisis struktur teks, dan unsur kebahasaan dari
Lebih terperinciPEMATUHAN PRINSIP KERJASAMA ANTARA PELAKU PERCAKAPAN PADA NOVEL BERJUDUL HARRY POTTER DAN BATU BERTUAH
PEMATUHAN PRINSIP KERJASAMA ANTARA PELAKU PERCAKAPAN PADA NOVEL BERJUDUL HARRY POTTER DAN BATU BERTUAH Ida Ayu Panuntun (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unikal) Abstract Cooperative Principle is
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang berkomunikasi antar sesamanya menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat terjadi tanpa adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majas atau gaya bahasa adalah salah satu cara untuk menyatakan sesuatu dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya sastra seperti
Lebih terperinciPENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance Wamafma
Jurnal Sastra Jepang, Vol. 11 No. 2, Februari 2012, ISSN: 1411-9323, Hal. 38-50 PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai kohesi pada wacana mungkin sudah sering dilakukan dalam penelitian bahasa. Akan tetapi, penelitian mengenai kohesi gramatikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjemahan dapat dipahami sebagai sebuah proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat dipisahkan. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat primer dalam
Lebih terperinciSPEECH FUNCTIONS IN MALE AND FEMALE LANGUAGE IN COSMETIC ADVERTISEMENT A THESIS JOHAN CHRISTIAN TOBING REG. NO
SPEECH FUNCTIONS IN MALE AND FEMALE LANGUAGE IN COSMETIC ADVERTISEMENT A THESIS BY JOHAN CHRISTIAN TOBING REG. NO. 080705020 DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial yang secara naluriah membutuhkan manusia lain dalam bergaul, mengekspresikan diri, mengungkapkan keinginan, menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi bagi kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa juga menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan
Lebih terperinci16, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 Pada dasarnya, secara semantik, proses dalam klausa mencakup hal-hal berikut: proses itu sendiri; partisipan yang
TRANSITIVITAS DALAM ANTOLOGI CERPEN KAKI YANG TERHORMAT KARYA GUS TF SAKAI Ogi Raditya Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transitivitas dalam antologi cerpen Kaki yang Terhormat. Penelitian
Lebih terperinciPENANDA REFERENSI DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI FEBUARI 2017 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA KELAS XII
PENANDA REFERENSI DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI FEBUARI 2017 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA KELAS XII Bahasa Indonesia di SMA/SMK Disusun sebagai Salah Satu
Lebih terperinciPERGESERAN STRUKTUR KALIMAT DEKLARATIF DALAM TERJEMAHAN ILOKUSI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL FAMILY ALBUM DAN ALBUM KELUARGA
PERGESERAN STRUKTUR KALIMAT DEKLARATIF DALAM TERJEMAHAN ILOKUSI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL FAMILY ALBUM DAN ALBUM KELUARGA I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi, S.S.,M.Hum Junk_gek@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang untuk dapat menyesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam
Lebih terperinciSeptianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi manusia terkadang mengalami kesulitan memahami pembicaraan mitra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia berinteraksi dengan sesamanya. Akan tetapi dalam berinteraksi
Lebih terperinciUNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat
UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat Jenis dan Contoh Noun Noun merupakan salah satu part of speech ( unsur kalimat dalam bahasa Inggris) yang berupa orang atau sesuatu seperti benda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih
Lebih terperinciILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana
1 ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract There are many ways to create a communication
Lebih terperinciThe Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris
The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris Eva Tuckyta Sari Sujatna I. Pengantar Kurikulum Nasional telah memasukkan mata pelajaran bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional components yang lebih luas secara struktur di antara grup lainnya, sebagaimana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kalimat yang ada pada suatu bahasa bukanlah satuan sintaksis yang tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan yang tertinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai, misalnya I wake
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap bahasa memiliki ciri-ciri yang sama. Misalnya, dalam tataran ilmu bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa bersifat unik, setiap bangsa memiliki bahasanya sendiri yang digunakan sebagai alat komunikasi. Akan tetapi, selain sifat bahasa yang unik. Bahasa juga bersifat
Lebih terperinciLesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap
Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will
Lebih terperinciSUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO
Read Online and Download Ebook SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO DOWNLOAD EBOOK : SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI Click link bellow and free
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRIATI NIM 090388201107 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi dan berinteraksi dengan sesamanya, maka dari itu manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. Menulis esai dalam bahasa Inggris membutuhkan kemampuan dalam memilih kata dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti penunjukan secara langsung (Purwo, 1984: 2). Dardjowidjojo (1988: 35) bersama beberapa ahli bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi lisan maupun tulisan, wacana mengacu kepada sebuah teks yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang logis. Wacana
Lebih terperinciKEUTUHAN WACANA LEMBAR KERJA SISWA (LKS): ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI (JURNAL INI MASIH MELALUI PROSES PENYUNTINGAN)
KEUTUHAN WACANA LEMBAR KERJA SISWA (LKS): ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI (JURNAL INI MASIH MELALUI PROSES PENYUNTINGAN) Medita Indriana Radhiah dan Untung Yuwono 1. Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku atau literatur 1 asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang banyak diterjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan karya sastra bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan bahasa, tetapi juga menyangkut masalah budaya. Seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang
Lebih terperinci