ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN (MOTOR AIR) JURUSAN SUNGAI BEMBAN-SUNGAI SELAMAT KECAMATAN KUBU RAYA KABUPATEN KUBU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN (MOTOR AIR) JURUSAN TAMBANGAN KUBUNG KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS. Abstrak

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MANADO (Studi Kasus : Paal Dua Politeknik)

PENENTUAN OPERASIONAL JARINGAN ANGKUTAN UMUM DI KAWASAN METROPOLITAN PONTIANAK BERBASIS BRT (BUS RAPID TRANSIT)

EVALUASI EFISIENSI PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA PONTIANAK (ANGKUTAN OPLET RUTE NIPAH KUNING SEROJA)

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah suatu jaringan yang secara fisik menghubungkan suatu

Headway (menit) Kapasitas penumpang (orang) Jumlah Penumpang (orang) Roda dua. Load Factor. tiba. Tabel A1 DATA HEADWAY dan LOAD FACTOR

Pelayanan dan Tarif Speedboat Nusa Sebayang - Ruslan Effendie

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

1. Pendahuluan MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

OPTIMALISASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM (TAKSI DAN BUS) RUTE PONTIANAK-SINTANG, PONTIANAK-NANGA PINOH DAN PONTIANAK-PUTUSSIBAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

yang sebenarnya dalam setiap harinya. Faktor muat (loadfactor) sangat dipengaruhi

KAJIAN KELAYAKAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DI PURWOKERTO

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

PERSEPSI PENGGUNA ANGKUTAN UMUM DAN SOLUSINYA BUS SURAKARTA YOGYAKARTA (STUDY KASUS BUS LANGSUNG JAYA, PUTRA JAYA, SRI MULYO)

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

OPTIMASI JUMLAH ARMADA ANGKUTAN UMUM DENGAN METODA PERTUKARAN TRAYEK: STUDI KASUS DI WILAYAH DKI-JAKARTA 1

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang ada, maka dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

BAB III LANDASAN TEORI

A. Indicator Pelayanan Angkutan Umum 18 B. Waktu Antara {Headway) 18 C. Faktor Muat (Loadfactor) 19

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini memiliki posisi yang sangat

Analisis Kinerja dan Tarif Angkutan Umum Bus Jurusan Surakarta-Yogyakarta: Studi Kasus pada Bus Langsung Jaya, Jaya Putra dan Sri Mulyo

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STUDI KINERJA DAN TARIF MODA ANGKUTAN PENYEBERANGAN SUNGAI (Studi kasus Tanjung Sarang Elang Labuhan Bilik) Tugas akhir

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

Sonny Budi Supriyanto

KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

I. PENDAHULUAN. Berbagai aktivitas perkotaan terutama di kota-kota besar dimana mobilitas. lintas dan pergerakan manusia didaerah tersebut.

Keseimbangan antara Pendapatan dan Biaya Operasional Kapal Penyeberangan Lintas Jangkar-Kalianget

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI TRAYEK PROBOLINGGO-MALANG

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MALANG BERDASARKAN BOK PADA JALUR ADL (ARJOSARI-DINOYO-LANDUNGSARI) Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

PERBANDINGAN BIAYA ANGKUTAN BARANG ANTARA SISTEM TRANSPORTASI SINGLE-MODA DAN MULTIMODA (STUDI KASUS : TRAYEK PONTIANAK-SINTANG)

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan satu kesatuan yang utuh baik intra maupun antar moda

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Peta Rute MPU CN

I-1 BAB I PENDAHULUAN

ANALISA DAMPAK ANGKUTAN PETI KEMAS TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI KOTA PONTIANAK

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PERSEPSI PENUMPANG (STUDI KASUS ANGKUTAN UMUM BUS JURUSAN SURAKARTA YOGYAKARTA)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

BAB III LANDASAN TEORI. instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG

NOMOR PM 103 TAHUN 2017 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kajian Dampak Relokasi Terminal Gadang Kota Malang Terhadap Biaya Operasional Kendaraan dan Pengguna Angkutan Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. DAMRI rute bandara Soekarno Hatta _ Bogor, dibuat bagan alir sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan mempergunakan satu sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUSUNAN REDAKSI. ALAMAT REDAKSI : Jl. Hi. Z.A. PAGAR ALAM NO. 26 BANDAR LAMPUNG Telp Fax

STUDI WAKTU PERJALANAN, TUNDAAN DAN FAKTOR MUAT BUS NON-AC TRAYEK BANDUNG-GARUT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada hari senin tanggal 10 November

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

OPTIMASI JUMLAH ARMADA ANGKUTAN UMUM DENGAN METODA PERTUKARAN TRAYEK: STUDI KASUS DI WILAYAH DKI-JAKARTA 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Dalam meningkatkan kemajuan pembangunan di suatu negara sangat

BAB IV ANALISIS DATA. yang bertempat di Pool DAMRI jalan Tipar Cakung No. 39 Jakarta Timur.

EVALUASI KINERJA TRANSJAKARTA BUSWAY KORIDOR I RUTE (BLOK M-KOTA) Oleh : ANINDITO PERDANA ( )

EVALUASI PERMINTAAN DAN PENYEDIAAN (DEMAND AND SUPPLY) ARMADA ANGKUTAN UMUM DI KOTA MALANG (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM JALUR AG ARJOSARI-GADANG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

KAJIAN TARIF ANGKUTAN UMUM TRAYEK PAAL DUA POLITEKNIK DI KOTA MANADO

ANALISA KARAKTERISTIK MODA TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM RUTE MANADO TOMOHON DENGAN METODE ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK)

Analisa Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Penumpang Roda Dua di Waena Kota Jayapura

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem setoran pada angkutan umum transportasi massa seperti

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (terlihat gambar 4.1.) dan Jl. Diponegoro (depan pasar Kranggan) (terlihat

Transkripsi:

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN (MOTOR AIR) JURUSAN SUNGAI BEMBAN-SUNGAI SELAMAT KECAMATAN KUBU RAYA KABUPATEN KUBU Evi Tamala 1), Slamet Widodo 2), Siti Mayuni 2) julandaevi@gmail.com Abstrak Tujuan yang diinginkan penulis dalam penelitian ini adalah memprediksi pertumbuhan penumpang 5 tahun kedepan berdasarkan pertumbuhan penduduk yang berpengaruh terhadap penyeberangan kemudian menentukan jumlah armada yang diperlukan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan angkutan penyeberangan (motor air) di Kecamatan Kubu agar dengan jumlah armada yang tersedia tingkat pelayanan dapat menjadi lebih baik, artinya tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan jumlah armada. Studi juga dilakukan untuk mengkaji dan melakukan evaluasi terhadap tarif dilapangan. Hasil perhitungan untuk prediksi jumlah penumpang berdasarkan pertumbuhan jumlah penduduk dari Kecamtan Kubu adalah 1911 orang untuk tahun 2021 dari jumlah sekarang 1807 orang. Dari hasil analisis berdasarkan load faktor dilapangan jumlah motor air optimal di dermaga Sungai Bemban adalah 1 buah dari 1 buah yang beroperasi sekarang. Dan didermaga Sungai Selamat didapat jumlah optimal 2 buah dari 1 buah yang beroperasi sekarang. Untuk hasil analisis berdasarkan tingkat pelayanan yang maksimal maka jumlah motor air optimal adalah 3 buah., dengan load faktor 1,05 pada jam sibuk dan 0,67 pada jam normal dengan jumlah rit / hari adalah 0,88 rit. Dengan keuntungan jika menggunakan armada di dermaga Sungai Bemban sebesar Rp. 2.377.702,00 /hari dan keuntungan sebesar Rp.2.372.497,00 /hari jika menggunakan motor air di dermaga Sungai Selamat. Kata kunci : optimal, keuntungan, tahun mendatang. 1. PENDAHULUAN Angkutan sungai (motor air) merupakan salah satu sarana transportasi yang ada di Kecamatan Kubu, karena masih belum ada jembatan sebagai penghubung ke daerah lain. Karena setiap hari masyarakat harus melakukan aktifitas dari daerah satu ke daerah lain, maka penyeberangan ini mempunyai peran yang sangat penting bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika keberadaan tranportassi atau angkutan penyeberangan (motor air) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pada daerah disekitaran Kecamatan Kubu. Melihat jumlah motor air dari awal dibuka terus bertambah hingga sekarang menjadi 2 buah motor air yang digunakan untuk setiap harinya, Oleh karena itu agar kegiatan tersebut dapat menguntungkan bagi pemilik jasa maupun pengguna jasa. Jadi diperlukan suatu analisis 1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN 2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN 1

meliputi pengoptimalisasian jumlah angkutan penyeberangan (motor air) berdasarkan pada permintaan angkutan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan pendapatan yang diperoleh dari tarif yang dibayar oleh penumpang. 2. METODE PENELITIAN Metode Break Even Adapun prinsip dari metode break even ini adalah mengkondisikan keuntungan (benefit) yang didapat sama dengan nol. Sehingga didapat suatu kondisi impas. Dari sisi suplai, bahwa keuntungan (benefit) adalah selisih dari pendapatan (revenue) dengan pengeluaran (operating cost), jika operator kendaraan menginginkan keuntungan (benefit) yang besar maka operator berusaha untuk memaksimalkan pendapatan (revinue) sehingga dirumuskan : Keuntungan (B) = Pendapatan (R) Pengeluaran (C) Pendapatan (R) = Pengeluaran (C) Pendapatan (R) = Ongkos (F) x Rata-rata jumlah penumpang (Q) Untuk menentukan load faktor break event digunakan rumus : LFBE = (BOK / P) x LF, menentukan jumlah armada yang diperlukan digunakan rumus sebagai berikut : KT = KO Teknik pengumpul data dalam penentuan jumlah orang yang melakukan perjalanan pada penelitian ini adalah menggunakan metode sampling yaitu ditetapkan sebesar 10% dari populasi. Untuk mengetahui angka pertumbuhan penduduk rumus Bunga Majemuk yang digunakan adalah = 100%, Sedangkan untuk memprediksi pertumbuhan penduduk tahun mendatang digunakan rumus bunga berganda Pt = Po (1 + i ) n. 2.1 Metode Survey Survey dilakukan selama 3 hari (Jum at, Sabtu, Minggu) dari pukul 06.00 18.00. Dalam survey dilapangan dilakukan dengan wawancara terhadap penumpang dan wawancara terhadap pengemudi. Dan pemberian kuisioner kepada penumpang dilakukan dengan cara menghitung setiap sepeda motor yang menyeberang dari 1 sampai 10 dan pada hitungan ke 10 maka diberikan kuisioner kepada penumpang. Data-data yang diperoleh dari wawancara terhadap penumpang adalah Jumlah penumpang yang naik dan turun di dermaga Sungai Bemban maupun dermaga Sungai Selamat, Karakteristik penumpang serta faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan penumpang, Rata-rata jumlah penumpang per rit, Rata-rata jumlah pendapatan per rit, Waktu perjalanan motor air, Loading dan In loading, Load faktor rata-rata per rit. Data yang akan diperoleh adalah Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan karakteristik motor air serta datadata lain yang diperlukan. 2

3. PENGUMPULAN DATA Jumlah orang yang menggunakan penyeberangan motor air Sungai Bemban Sungai Selamat dihitung dengan menggunakan metode MAT (Matrik Asal Tujuan). Tabel 1. Travel time penumpang kondisi penuh dari Sungai Bemban Sungai Air Muatan waktu perjalanan () Sepeda Orang 1 15 50 7 Rata-Rata 7 Tabel 2. Travel time penumpang kondisi penuh dari Sungai Selamat Sungai Bemban Air Muatan waktu perjalanan () Sepeda Orang 1 15 50 7 Rata-Rata 7 Tabel 3. Penumpang naik (Loading) dan penumpang turun (In loading) dari dermaga Sungai Bemban menuju dermaga Sungai Selamat. Air Muatan Orang Sepeda Penum pang Naik / Penum pang Turun / 1 15 50 10 10 Rata-Rata 10 10 Dari rata-rata faktor pertumbuhan di atas maka didapat perkiraan jumlah penduduk yang Tabel 4. Penumpang naik (Loading) dan penumpang turun (In loading) dari dermaga Sungai Selamat menuju dermaga Sungai Bemban Air Muatan Sepeda Orang Penum pang Naik / Penum pang Turun / 1 15 50 10 10 Rata-Rata 10 10 4. ANALISA DATA 4.1. Analisis Pertumbuhan Penduduk dan Penumpang Gambar 1. Angka Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Kubu menggunakan angkutan penyeberangan (motor air) pada tahun 2020 mendatang untuk tiaptiap kecamtan yang mempengaruhi., dapat dilihat pada tabel berikut : 3

Tabel 5. Estimasi Pertumbuhan Penumpang Tahun 2021 Berdasarkan Pertumbuhan Penduduk No Kecamatan Pertumbuhan Ekonomi (tahun sekarang) Pertumbuhan Ekonomi (tahun 2021) Rata-rata jumlah penumpang saat ini Rata-rata jumlah penumpang tahun 2021 1 Kubu 217.476,78 400.964,42 116 214 Jumlah 116 214 4.1 Load Faktor Load faktor rata-rata hasil survey dari arah Sungai Bemban menuju Sungai Selamat adalah 0,57 dengan jumlah rit 14,67 rit/hari. Sedangkan untuk arah Sungai Selamat menuju Sungai Bemban adalah 0,50 dengan jumlah rit 14,33 rit/hari. 4.2 Analisa Kebutuhan Air di Dermaga Sungai Bemban Jumlah penumpang per rit (Pgh) = Pgr x R = 28,5 x 14,67 = 418,09 418 orang. Pendapatan per hari = Jumlah rit/hari x Jumlah penumpang/rit x Tarif = 14,67 x 28,5 x 8.000,00 = Rp.3.344.000,00 BOK = Biaya Variabel + Biaya Tetap = Rp.147.730,00 + Rp.2.381.967,00 = Rp.2.529.697,00 / hari / motor air Load Faktor Break Even ( ) = =..,.., x 0,57 = 0,43 Jumlah armada optimal (K) = armada KO =,, x 1 = 1,32 1 4.3 Analisa Kebutuhan Air di Dermaga Sungai Selamat Jumlah penumpang per rit (Pgh) = Pgr x R = 24,83 x 14,33 = 356 orang. Pendapatan per hari = Jumlah rit/hari x Jumlah penumpang/rit x Tarif = 14,33 x 24,83 x 8.000,00 = Rp.2.847.556,00 BOK = Biaya Variabel + Biaya Tetap = Rp.148.625,00 + Rp.2.034.567,00 = Rp. 2.183.193,00 / hari / motor air Load Faktor Break Even ( ) = =..,.., x 0,50 = 0,38 Jumlah armada optimal (K) =, KO = x 1 = 1,68 2 armada, Jadi jumlah armada optimal sekarang di dermaga Sungai Bemban adalah 1 4

buah, untuk 5 tahun kedepan adalah = 1,05 1 buah. Sedangkan jumlah armada optimal sekarang di dermaga Sungai Selamat adalah 2 buah, untuk 5 tahun kedepan adalah = 2,15 2 buah. 4.4 Perencanaan Kebutuhan Air Pada Jam Sibuk Cycle Time Dari data-data diatas didapat - T AB = Waktu perjalanan (travel time) rata-rata A ke B = 7 - T BA = Waktu perjalanan (travel time) rata-rata B ke A = 7 - L A = Lama penumpang naik (loading) rata-rata di A= 10 - I A = Lama penumpang turun (In loading) rata-rata A= 10 - L B = Lama penumpang naik (loading) rata-rata di B= 10 - I B = Lama penumpang turun (In loading) rata-rata B= 10 - T TA = Waktu istirahat d = 7 - T TB = Waktu istirahat (mempersiapkan motor air) di B = 7 CT ABA = (T AB + T BA) + (L A + I A) + (L B + I B) + (T TA + T TB) = (7 + 7) + (10 + 10) + (10 + 10) + (7 + 7) = 68 Jumlah rit / jam = = Jumlah rit / jam = = 0,88 rit Jadi satu motor air dalam 1 jam melakukan perjalanan sebanyak 0,88 rit. Sehingga jumlah penumpang yang diangkut motor air per jam = jumlah rit per jam x kapasitas angkut motor air adalah 0,88 x 50 = 44 orang. Tabel 6. Rata-Rata Jumlah Penumpang dari Sungai Bemban Sungai Selamat pada Jam Sibuk No waktu pengamatan Total Jumlah Penumpang setelah di Ekivalensikan/Hari Sabtu Minggu Senin Rata - Rata Jumlah Penumpang 1 06.00-07.00 95 67 169 110 2 07.00-08.00 138 83 227 149 Rata-Rata 130 Jumlah motor air optimal jam sibuk = = 2,95 3 buah motor air Jarak antara (headway) = = 22,67 5

Tabel 7. Rata-Rata Jumlah Penumpang dari Sungai Selamat menuju Sungai Bemban untuk Arah Berlawanan Kondisi Jam Sibuk No waktu pengamatan Total Jumlah Penumpang / Hari Sabtu Minggu Senin Rata - Rata Jumlah Penumpang 1 06.00-07.00 162 139 149 150 2 07.00-08.00 125 140 167 144 Rata-Rata 147 Jumlah penumpang yang diangkut = = 49 orang/jam Load faktor = = 1,11 Load faktor pada jam sibuk =,, = 1,05 4.5 Perencanaan Kebutuhan Air Pada Jam Normal Tabel 8. Rata-Rata Jumlah Penumpang dari Sungai Selamat menuju Sungai Bemban pada Jam Normal No waktu pengamatan Total Jumlah Penumpang setelah di Ekivalensikan Rata - Rata Jumlah Penumpang Hari Sabtu Hari Minggu Hari Senin 1 08.00 09.00 68 32 58 53 2 09.00-10.00 116 27 68 70 3 10.00-11.00 116 42 105 88 4 11.00-12.00 76 57 133 89 5 12.00-13.00 69 58 147 91 6 13.00-14.00 74 59 86 73 7 14.00-15.00 68 65 83 72 8 15.00-16.00 132 143 74 116 9 16.00-17.00 76 110 80 89 10 17.00-18.00 66 110 44 73 Rata-Rata 81 Jumlah penumpang yang diangkut / jam = = 1,8 2 Buah Air Load faktor = = 0,34 6

Tabel 9. Rata-Rata Jumlah Penumpang dari Sungai Bemban menuju Sungai Selamat untuk arah berlawanan pada Jam Normal No waktu pengamatan Total Jumlah Penumpang setelah di Ekivalensikan / Hari Rata - Rata Jumlah Penumpang Sabtu Minggu Senin 1 08.00-09.00 46 61 101 69 2 09.00-10.00 33 96 75 68 3 10.00-11.00 42 73 63 59 4 11.00-12.00 45 66 64 58 5 12.00-13.00 18 52 67 46 6 13.00-14.00 24 33 47 35 7 14.00-15.00 37 50 56 48 8 15.00-16.00 77 63 73 71 9 16.00-17.00 64 62 62 63 10 17.00-18.00 49 126 53 76 Rata-Rata 59 Jumlah penumpang yang diangkut / jam = = 29,5 30 orang Load faktor = = 0,34 Jadi load faktor pada jam normal adalah (1,0 + 0,34)/2 = 0,67 Jumlah Penumpang Sekarang Tabel 10. Prediksi Jumlah armada Prediksi jumlah penumpang tahun 2021 Jumlah Armada Sekarang Prediksi jumlah armada tahun 2021 1807 1911 1 2 4.6 Jumlah Pendapatan dan Biaya Operasional Kendaraan 4.6.1 Pendapatan pada Jam Sibuk Load kapasitas faktor angkut penuh Tabel 11. Pendaptan / hari / motor air pada jam sibuk penumpang yang diangkut/jam/ motor air jumlah rit/jam/ motor air jam sibuk biaya/ora ng (Rp) biaya/rit/ orang (Rp) Pendapatan / hari / motor air pada jam sibuk [1] [2] [3]=[1]x[2]x2 [4] [5] [6] [7]=[6]x2 [8]=[3]x[4]x[5] x[7] 0,7 7 50 77 0,9 2 8.000 16.000 2.174.118,0 0 7

4.6. 2 Pendapatan pada Jam Normal Load faktor kapasitas angkut penuh Tabel 12. Pendaptan / hari / motor air pada jam normal penumpang yang diangkut/jam /motor air jumlah rit/jam/ motor air jam biaya/o normal rang (Rp) biaya/r it/ orang Pendapatan / hari / motor air pada jam normal [1] [2] [3]=[1]x[2]x2 [4] [5] [6] [7]=[6]x2 [8]=[3]x[4]x[5]x[ 7] 0,53 50 53 0,9 10 8.000 16.000 7.482.353,00 Jumlah pendapatan/ hari = Rp.2.174.118,00 + Rp. 7.482.353,00 = Rp. 9.656.471,00 4.7 Biaya Operasional Kendaraan dan Pendapatan jika Menggunakan Armada di dermaga Sungai Bemban BOK = Biaya Variabel + Biaya Tetap = Rp. 6.837.467,00 + Rp. 441.901,00 = Rp. 7.279.369,00 / hari / motor air Keuntungan (B) = Pendapatan (R) Pengeluaran (C) = Rp. 9.656.471,00 - Rp. 279.369,00 = Rp.2.377.102,00 hari/motor air. 4.8 Biaya Operasional Kendaraan dan Pendapatan jika Menggunakan Armada di dermaga Sungai Selamat BOK = Biaya Variabel + Biaya Tetap = Rp. 6.837.981,00 + Rp.446.011,00 = Rp.7.283.992,00 / hari / motor air Keuntungan (B) = Pendapatan (R) Pengeluaran (C) = Rp.29.656.471,00 - Rp.7.283.992,00 = Rp.2.372.479,00 hari/motor air. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil survey asal tujuan selama 3 hari, maka di dapat hasil analisis untuk perkiraan pertumbuhan penduduk. Penduduk kecamtan Kubu sekarang berjumlah 38.573 jiwa untuk tahun 2021 menjadi 60.802 jiwa. Berdasarkan pertumbuhan jumlah penduduk yang mempengaruhi penyeberangan Sungai Bemban Sungai Selamat maka hasil analisis prediksi pertumbuhan penumpang. Daerah pengaruh kecamtan Sungai Kakap jumlah penumpang sekarang 782 orang dan untuk tahun 2021 berjumlah 802 orang. Daerah pengaruh kecamtan Rasau Jaya jumlah penumpang sekarang 83 orang dan untuk tahun 2021 berjumlah 94 orang. Daerah pengaruh kecamtan Teluk Pakedai jumlah penumpang sekarang 116 orang dan untuk tahun 2021 berjumlah 122 orang. Daerah pengaruh kecamtan Kubu jumlah penumpang sekarang 598 orang dan untuk tahun 2021 berjumlah 653 orang. Daerah pengaruh kecamtan 8

Lain Lain jumlah penumpang sekarang 228 orang dan untuk tahun 2021 berjumlah 240 orang. Analisis Berdasarkan Load Faktor dilapangan, Pendapatan per hari/armada arah Sungai Bemban Sungai Selamat adalah Rp. 3.344.000,00, Pendapatan per hari/armada arah Sungai Selamat Sungai Bemban adalahrp. 2.847.556,00 Biaya Operasional Kendaraan Total biaya operasional kendaraan di dermaga Sungai Bemban adalah Rp. 2.529.697,00 / hari / motor air. Total biaya operasional kendaraan di dermaga Sungai Selamat adalah Rp. 2.183.193,00 / hari / motor air Jumlah armada (motor air) yang optimal di dermaga Sungai Bemban dari hasil analisis adalah 1 buah armada dengan load faktor minimal 0,57. Sedangkan jumlah armada yang beroperasi di lapangan sekarang ini yaitu sebanyak 1 buah, sehingga sudah cukup untuk mengangkut penumpang Jumlah armada (motor air) yang optimal di dermaga Sungai Selamat dari hasil analisis di dermaga Sungai Selamat jumlah armada optimal adalah 2 buah, dari jumlah sekarang yaitu 1 armada, sehingga perlu dilakukan penambahan1 armada untuk mendapatkan jumlah armada yang optimal berdasarkan kondisi dilapangan. Dari jumlah penumpang sekarang dan prediksi pada tahun 2021, jika sistem operasional di penyeberangan Sungai Bemban Sungai Selamat seperti sekarang, maka di Dermaga Sungai Bemban jumlah armada optimal 1 buah untuk tahun sekarang, untuk tahun 2021jumlah armada sudah cukup 1 buah armada. Sedangkan di Dermaga Sungai Selamat jumlah optimal sekarang 1 buah maka untuk tahun 2021 diperlukan 2 buah. Analisis sebagai rekomendasi untuk penyeberangan Sungai Bemban Sungai Selamat Dengan perencanaan pelayanan yang maksimal didapat. Jumlah armada 3 buah dengan load faktor pada jam sibuk adalah 1,05 dan load faktor pada jam normal adalah 0,67. Jumlah penumpang yang diangkut pada jam sibuk arah Sungai Bemban Sungai Selamat berdasarkan jumlah penumpang ratarata / jam adalah 49 orang. Jumlah penumpang yang diangkut pada jam normal arah Sungai Bemban Sungai Selamat berdasarkan jumlah penumpang rata-rata / jam adalah 30 orang. Dengan jarak antar motor air (headway) adalah 34. Jumlah armada 3 buah dengan jumlah rit / hari adalah 0,88 rit. Maka di dapat pendapatan pada jam sibukrp.7.482.353,00dan pada jam normal Rp.2.174.118,00. Jadi total pendapatan/ hari / armada adalah Rp.9.656.471,00. Jika operasional menggunakan motor air yang tersedia di Dermaga Sungai Bemban maka biaya operasional kendaraan sebesar Rp. 9.656.471,00 /hari /motor air dan keuntungan sebesar Rp. 2.377.102,00 /hari/motor air. Jika operasional menggunakan motor air yang tersedia di Dermaga Sungai Selamat maka biaya operasional kendaraan sebesar Rp. 9

9.656.471,00/hari /motor air dan keuntungan sebesar Rp. 2.372.479,00/hari/motor air. Simulasi harga keuntungan tiket dari Rp. 8.000, Rp. 7.000, Rp. 6.000 dan 5.000 ternyata harga tiket Rp. 5.000 masih memper oleh ke untungan Rp. 1.717.234,00/Hari. 5.2 Saran Sebaiknya dalam menganalisa pertumbuhan penduduk, faktor yang dilihat tidak hanya berdasarkan angka pertumbuhan penduduk saja, tetapi masih banyak faktor-faktor lain seperti faktor perkembangan wilayah sekitar dan faktor ekonomi masyarakat. Data karakteristik faktor kebutuhan perjalanan penumpang seharusnya bisa dijadikan tambahantambahan analisa untuk selanjutnya. Daftar Pustaka Agustini, Y. 2001. Studi Penentuan Jumlah Bis Kota yang Optimal di Kota Pontianak. Universitas Tanjungpura. Pontianak. Badan Pusat Statistik, 2017. Kabupaten Kubu Dalam Angka Faturachman, D. 2015. Analisis Keselamatan Transportasi Penyeberangan Laut dan Antisipasi Terhadap Kecelakaan Kapal di Merak Bakauheni. Universitas Darma Persada. Jakarta. Fitriani, E. 2011. Analisis Penetapan Tarif Disesuaikan Dengan Ekpektasi Penumpang Terhadap Pelayanan Kapal Roro Lintas Merak Bakauheni. Universitas Hera, E. N. H. 2003. Analisis Kebutuhan Angkutan Penyeberangan ( Air) Jurusan Sebangki- Pontianak. Universitas Hidayanti. 2009. Analisis Kebutuhan Angkutan Penyeberangan ( Air) Jurusan Sekura- Tanjung Ketat Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Universitas Ikhsan, M. 2004. Analisis Kebutuhan Angkutan Penyeberangan ( Air) Jurusan Sambas- Tengguli. Universitas 10

Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga, Jakarta. Morlok, E. K. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga, Jakarta. Rajina. 2016. Analisis Kebutuhan Angkutan Penyeberangan Jurusan Tambang- Kubung Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Universitas Sujana, F. 2010. Studi Optimalisasi Kebutuhan Angkutan Umum (Taksi dan Bus) Di Kabupaten Bengkayang dan Sambas. Universitas Tamin, O. Z. 1997. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Penerbit ITB, Bandung. Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Penerbit ITB, Bandung. Ningsih, Y. 2004. Analisis Kebutuhan Angkutan Penyeberangan Jurusan Terentang-Pontianak. Universitas Tanjungpura. Pontianak. 11