EVALUASI DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN AGROPOLITAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KAWASAN AGROPOLITAN WALIKSARIMADU KABUPATEN PEMALANG) SUMIRIN TEGUH HARYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Evaluasi Dampak Program Pengembangan Agropolitan terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu Kabupaten Pemalang) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Mei 2008 Sumirin Teguh Haryono NRP. A353060374
ABSTRACT SUMIRIN TEGUH HARYONO. Evaluation to Impact of Agropolitan Development Program to Community Welfare: Case Study in Agropolitan Region in Pemalang Regency). Under direction of NUNUNG NURYARTONO and DIDIT OKTA PRIBADI. Agropolitan Development program is one of regional development program, has goal to increase welfare of community. To evaluate impact of Agropolitan Development program to regional economic and community welfare has been compared between condition before and after the program in the Agropolitan region and out of region. Data analysis methods for evaluating impact of the program were: development index of district by Regional Development Index, poverty by persentage of pre prosperous and prosperous I household, competitiveness of sector by Shift Share Analyisis (SSA), basic sector by Location Quotient (LQ), income per kapita by GRDP per population, income per farmer household by GRDP of agriculture sector per farmer household, sectoral share of GRDP by persentage of GRDP each sector, relation between perseption of farmers to impact of the program and commodity, activity, and location of farmer live by Chi Square Analysis, relation of elements of perseption by Correspondence Analyisis, factors that influence to perseption by logistic model regression, and role of institution by descriptive analysis. The results of reseach showed that development index of districts in Agropolitan region increased, but relatively it was not different to out of region. The program could not decrease poverty yet. In the Agropolitan region developed many basic sectors. Share of agriculture sector decreased but still has comparative adventage (basic sector) in the Agropolitan region. Agriculture sector more competitive in the Agropolitan region, similar to competitiveness of manufacturing industry sector. Income per kapita and income per family farmer in the Agropolitan region relatively similar to out of the region. In Agropolitan region horticulture farmers got higher income cause of the program. Perseption of impact of the program had relationship to farmers caracteristic base on commodity. Factors that influence to farmers perseption in the program were age and hight of activity in farmer group. Institution of goverment that manage the region is Pokja Agropolitan has function as coordinator of some services activities in the region. The role of Pokja was still under optimal. The farmer s institution are Asosiasi Petani dan Pedagang Hortikultura (APPH) and Asosiasi Petani Kopi (APEKI) had function to push increasing productivity in agribusiness because the institution buy some agricultural products form the farmers and inform market price to the farmers. In generally impact of the program was not significant yet. Weakness of the program may be caused of Agropolitan region was too wide and commodities were too much, so activity of the program could not reach all of regions and commodities. Keyword: Evaluation, Impact, Agropolitan Development Program
RINGKASAN SUMIRIN TEGUH HARYONO. Evaluasi Dampak Program Pengembangan Agropolitan terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu Kabupaten Pemalang). Dibimbing oleh NUNUNG NURYARTONO dan DIDIT OKTA PRIBADI. Program Pengembangan Agropolitan sebagai salah satu program pembangunan wilayah mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengevaluasi dampak program Pengembangan Agropolitan terhadap perekonomian wilayah dan kesejahteraan masyarakat dilakukan perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan di kawasan dan luar kawasan Agropolitan sebagai pembanding. Metode analisis data yang digunakan untuk mengevaluasi dampak program Pengembangan Agropolitan adalah indeks perkembangan kecamatan dengan analisis Indeks Perkembangan Wilayah, tingkat kemiskinan dengan persentase keluarga pra sejahtera dan sejahtera I, keunggulan kompetitif dengan Shift Share Analysis (SSA), sektor basis dengan analisis Location Quoteint (LQ), pendapatan per kapita dengan membagi PDRB terhadap jumlah penduduk, pendapatan per keluarga petani dengan membagi PDRB sektor pertanian terhadap jumlah keluarga petani, pangsa sektoral PDRB dengan menghitung persentase PDRB setiap sektor, hubungan antara persepsi petani dengan komoditas, aktivitas, dan lokasi tempat tinggal dengan analisis Chi Square, hubungan antara unsur-unsur persepsi dengan Corespondence Analysis, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dengan analisis Logit Model, dan peran kelembagaan dalam Pengembangan Agropolitan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum indeks perkembangan kecamatan di kawasan Agropolitan meningkat tetapi relatif tidak berbeda dengan di luar kawasan Agropolitan. Tingkat kemiskinan tidak berkurang setelah pelaksanaan program Pengembangan Agropolitan baik di dalam maupun luar kawasan Agropolitan, sehingga program secara relatif belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan. Di Kawasan Agropolitan terjadi perkembangan sektor basis dari kondisi sebelum pelaksanaan program, terbukti dengan semakin banyaknya sektor yang mempunyai LQ>1. Pangsa sektor pertanian menurun baik di kawasan maupun di luar kawasan Agropolitan, tetapi sektor ini tetap mempunyai keunggulan komparatif (menjadi sektor basis) dengan memusatnya aktivitas sektor pertanian di dalam kawasan Agropolitan. Sektor pertanian semakin kompetitif di dalam kawasan Agropolitan dengan meluasnya tingkat kompetisi dari satu kecamatan menjadi empat kecamatan. Meningkatnya tingkat kompetisi ini diikuti oleh kompetitifnya sektor industri pengolahan di kawasan Agropolitan. Selama pelaksanaan program ini telah terjadi peningkatan pendapatan per kapita maupun pendapat per keluarga petani di kawasan Agropolitan, tetapi relatif tidak berbeda dengan di luar kawasan. Petani di kawasan Agropolitan merasakan ada peningkatan pendapatan khususnya yang mengusahakan komoditas hortikultura. Tingkat persepsi tentang dampak program Pengembangan Agropolitan terhadap peningkatan pendapatan berhubungan dengan komoditas
yang diusahakan oleh petani. Petani komoditas hortikultura dan perkebunan mempunyai persepsi yang lebih baik tentang dampak program Pengembangan Agropolitan dibandingkan petani komoditas pangan dan kehutanan (kayukayuan). Sedangkan berdasarkan karakteristik petani maka peluang untuk memberikan persepsi tentang manfaat Pengembangan Agropolitan yang lebih tinggi terjadi pada petani yang lebih muda dan lebih aktif dalam kegiatan di kelompok tani. Kelembagaan Pemerintah sebagai pengelola kawasan adalah Pokja Agropolitan telah berperan dalam mengkoordinasi kegiatan yang dilaksanakan di dalam kawasan Agropolitan, namun masih belum optimal. Sedangkan kelembagaan petani yaitu Asosiasi Petani dan Pedagang Hortikultura (APPH) dan Asosiasi Petani Kopi (APEKI) berperan sebagai pendorong petani untuk meningkatkan produksi karena dapat menampung sebagian hasil produksi dan memberikan informasi harga pasar. Dari indikator perkembangan kecamatan, tingkat kemiskinan, pendapatan per kapita, dan pendapatan per keluarga petani yang relatif tidak berbeda dengan di luar kawasan Agropolitan mungkin diakibatkan dampak tersebut bersifat jangka panjang dan saat ini dalam masa lima tahun dampaknya tersebut belum terlihat nyata. Akan tetapi dampak terhadap pendapatan petani dirasakan khususnya yang mengusahakan komoditas hortikultura sayuran. Beberapa kelemahan Pengembangan Agropolitan yang muncul dapat diakibatkan oleh terlalu banyaknya komoditas unggulan yang ditetapkan dan skala luasan kawasan yang terlalu luas, sehingga dengan keterbatasan anggaran tidak bisa menjangkau pengembangan seluruh komoditas di semua wilayah secara optimal. Kata kunci: Evaluasi, Dampak, Program Pengembangan Agropolitan
Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber: a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
EVALUASI DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN AGROPOLITAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KAWASAN AGROPOLITAN WALIKSARIMADU KABUPATEN PEMALANG) SUMIRIN TEGUH HARYONO Tesis sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Setia Hadi, M.S.
Judul Penelitian : Evaluasi Dampak Program Pengembangan Agropolitan terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu Kabupaten Pemalang) Nama NIM : Sumirin Teguh Haryono : A353060374 Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si. Ketua Ir. Didit Okta Pribadi, M.Si. Anggota Diketahui Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S. Tanggal Ujian: 8 Mei 2008 Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah, SWT atas segala karunia-nya sehingga karya tulis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah evaluasi dampak program Agropolitan, dengan judul Evaluasi Dampak Program Pengembangan Agropolitan terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus di Kawasan Agropolitan Waliksarimadu Kabupaten Pemalang). Terima kasih penulis ucapkan dan penghargaan yang tinggi kepada Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si. dan Ir. Didit Okta Pribadi, M.Si. selaku pembimbing, Dr. Ir. Setia Hadi, M.S. selaku penguji luar komisi dan Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. yang telah banyak memberi saran. Penulis sampaikan terima kasih kepada Pusbindiklatren Bappenas atas kesempatan beasiswa yang diberikan dan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang telah memberikan ijin belajar. Kepada seluruh staf pengajar dan manajemen Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB penulis sampaikan terima kasih atas bekal ilmu dan bantuan administrasi selama studi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Pokja Agropolitan Kabupaten Pemalang dan para petani responden yang telah menerima dengan terbuka dan membantu dalam pengumpulan data. Tak lupa terima kasih kepada teman-teman mahasiswa PS Ilmu Perencanaan Wilayah yang telah memberi dorongan dalam penyelesaian tesis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh keluarga atas pengertian, doa, dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Mei 2008 Sumirin Teguh Haryono