Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep Kanji Huruf Kanji Jepang berasal dari Cina dan disederhanakan kembali oleh Jepang. Menurut Satake (2005:69), 漢字はその一字だけなんらか意味を表すので表意文字と呼ばれている ただ 厳密には 意味を表しているというよりも 一定の意味をもった語を表していると言うべきである Terjemahan Kanji bukanlah yang menunjukkan arti dari satu huruf saja, melainkan menunjukkan arti dari keseluruhan yang ada, yang disebut ideogram. Maka dalam ideogram tidak hanya menunjukkan arti dari huruf tersebut, akan tetapi menunjukkan makna yang lebih yang terdapat dalam huruf tersebut. 2.1.1 Filosofi Pembentukkan Kanji (Rikusho) Rikusho 六書 merupakan karakter huruf dalam bahasa Jepang yakni kanji menurut proses pembentukkannya. Menurut Shimura (1990 :34), rikusho diklasifikasikan menjadi : 1. 象形 : 物の形に以せて字を作ったもの ( 例 ) 日 月 2. 指事 : 物事の関係を図示して字形とするも ( 例 ) 上 下 7
3. 形声 : 文と文とを合成して一字とし 一方は音 一方はいみを主として表すもの ( 例 ) 清 晴 4. 会意 : 二つ以上の文を合成して一字とし 新しいいみとおととをあらわうもの ( 例 ) 林 森 5. 転注 : 漢字の構造の原理ではなく 使用法上の特徴を言うものらしい 6. 仮借 : 漢字の構造の原理ではなく 使用法上の特徴を言うものらしい Terjemahan: 1. Shoukei : huruf kanji yang dibuat dengan cara meniru bentuk sebuah benda. Misalnya 日 matahari, kanji 月 bulan. 2. Shiji : huruf kanji yang dibuat untuk menyatakan suatu kejadian dengan tanda tertentu. Misalnya : kanji 上 atas kanji 下 bawah. 3. Keisei : huruf kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Misalnya : kanji 清 bersih dan kanji 晴 cerah. 4. Kai I : huruf kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Misalnya : kanji 林 hutan dan kanji 森 hutan rimba. 5. Tenchuu : huruf kanji yang dibuat tanpa ada prinsip dasar struktur kanji, dan sepertinya tidak ada kekhususan dalam penggunaannya. 6. Kasha : huruf kanji yang dibuat tanpa ada prinsip dasar struktur kanji, dan sepertinya tidak ada kekhususan dalam penggunaannya. 2.1.2 Konsep Bushu Menurut Nelson (2008:897), bushu ( 部首 ) mengandung arti karakter dasar dari sebuah kanji. Sehingga dapat dikatakan bahwa bushu merupakan dasar atau tiang 8
utama kanji. Jumlah bushu saat ini sangat banyak. Sebagian besar bushu merupakan kanji mudah yang memiliki makna umum. Contohnya bushu ninben yang memiliki arti orang, bushu hihen yang memiliki makna api, dan sebagainya. Untuk mempermudah mempelajari kanji, terdapat berbagai cara, salah satunya adalah dengan bushu. Bushu ( 部首 ) dibagi menjadi 7 bagian, yaitu: 偏 : Hen, bushu terletak di sebelah kiri. Contoh, 略, bushu 田 dan karakter utamanya adalah 各. Gambar 2.1 Bushu Hen 旁 :Tsukuri, bushu terletak di sebelah kanan. Contoh, 艶, bushu 色 dan karakter utamanya adalah 豊. 9
Gambar 2.2 Bushu Tsukuri 冠 :Kanmuri, bushu terletak di atas. Contoh, 歩, bushu 止 dan karakter utamanya adalah 少. Gambar 2.3 Bushu Kanmuri 脚 :Ashi, bushu terletak di bawah. Contoh, 志, bushu 心 dan karakter utamanya adalah 士. 10
Gambar 2.4 Bushu Ashi 垂 :Tare, bushu terletak di atas dan sisi karakter utama. Contoh, 房, bushu 戸 dan karakter utamanya adalah 方. Gambar 2.5 Bushu Tare 繞 :Nyou, bushu terletak di sisi dan bawah karakter utama. Contoh, 起, bushu 走 dan karakter utamanya adalah 己. 11
Gambar 2.6 Bushu Nyou 構 :Kamae, bushu terletak mengelilingi karakter utama. Contoh, 国, bushu 囗 dan karakter utamanya adalah 玉. Gambar 2.7 Bushu Kamae 12
2.1.2.1 Konsep Bushu Ninben Bushu manusia memiliki 2 bentuk. Apabila bushu manusia itu terletak di bagian kiri kanji, maka disebut ninben ( 人偏 ). Lain halnya apabila bushu tersebut terletak diatas kanji, maka disebut hitogashira ( ひとがしら ). Namun pada skripsi kali ini, penulis hanya akan membahas mengenai ninben. Gambar 2.8 Asal Usul Kanji Manusia (sumber : Kano, 2005:2) 2.1.2.1.1 Definisi Ninben Bushu manusia yang terletak di bagian kiri kanji disebut ninben. Dengan membawa sifat, karakteristik dan yang berkaitan dengan manusia sehingga membentuk kanji yang baru. Contoh kanji yang memiliki bushu ninben 仲 休 体 位 dan sebagainya. Pada ninben, kanji 人 mengalami perubahan bentuk seperti gambar berikut ini. 13
Gambar 2.9 Bushu Ninben (sumber : Williams, 2010: 27) 2.2 Teori Semantik Bidang semantik merupakan bidang kajian linguistik untuk mengkaji makna. Kita harus melihat aspek kebudayaan, konteks, psikologi penutur, alam pemikirannya, hubungan sosial penutur dan pendengar, tajuk perbincangan dsbnya. Dalam teori semantik menurut J. M. W. Verhaar (1996:13) berpendapat bahwa, Semantik adalah cabang linguistik yang akan membahas arti atau makna. 14
2.2.1 Makna Konotatif Imbuhan ko pada kata konotatif memiliki arti bersama yang lain, ada tambahan yang lain terhadap notasi yang bersangkutan. Jadi konotatif adalah makna dari kata yang asli atau makna denotatif yang telah memperoleh tambahan perasaan tertentu, emosi tertentu, nilai tertentu, dan rangsangan tertentu yang bervariasi dan juga tak terduga (Parera, 2004: 97-98). Menurut Harley(1995: 178), makna konotatif dari sebuah kata merupakan implikasi sekunder, atau makna emotif atau makna evaluatif asosiasi, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda beda akan makna konotatif. Contohnya, makna konotatif dari kata anjing, kemungkinan memiliki arti menyenangkan, menakutkan, atau berbau (busuk). 2.2.1 Makna Denotatif Imbuhan de pada kata denotatif memiliki arti tetap dan wajar sebagai nama adanya. Jadi denotatif adalah makna yang wajar, yang asli, yang muncul pertama, yang diketahui pada mulanya, makna sebagai adanya, dan makna sesuai kenyataan (Parera, 2004: 97-98). Menurut Harley (1995: 178), makna denotatif dari sebuah kata merupakan intinya, makna yang mendasar, semua orang mengerti dan setuju dengan makna kata secara denotatif. Contohnya, makna denotatif dari kata anjing merupakan makna inti dari kata anjing sebagai hewan itu adalah hubungan antara kata dan kelas objek tersebut menunjuk. 15
2.2.3 Medan Makna Medan makna merupakan bagian dari semantik yang menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas di alam semesta tertentu yang direalisasikan dengan unsur leksikal yang maknanya memiliki hubungan. Menurut Lyons (1963: 268), medan makna adalah seperangkat kosa kata yang dapat berhubungan secara sintagmatis atau paradigmatis. Kata yang berhubungan secara sintagmatis atau paradigmatis dapat termasuk dalam medan makna yang sama. Contohnya menulis, memukul, membawa, dan mendorong memiliki hubungan paradigmatis, yaitu medan makna aktivitas dengan tangan. 16