LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

BBKP Soekarno-Hatta [RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL 2015 S/D 2019] RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL 2015 s/d 2019

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN 2017

RKT. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani TA 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 s/d 2019

RKT (Rencana Kinerja Tahunan) PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

RENSTRA BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2013 Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh. Sujarwanto, MM NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Rencana Kinerja Tahunan

BAB. I PENDAHULUAN Kondisi Umum

KATA PENGANTAR. Jakarta, Kepala Pusat KKIP, ARIFIN TASRIF

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031)

PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

Ikhtisar Eksekutif. vii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARAH KEBIJAKAN PERKARANTINAAN TAHUN ANGGARAN 2018

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN. Bagian Perancanaan Sekretariat Badan Karantina Pertanian

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

Revisi ke 02 Tanggal : 31 Mei 2017

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA

PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

User [Pick the date]

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA MUSRENBANGTAN NASIONAL 2015

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

BAB III PENDEKATAN LAPANG. adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II MEDAN RENSTRA

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

Rencana Kerja Tahunan 2013 KATA PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Transkripsi:

/ LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014 BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA TAHUN 2015 Gedung Karantina Pertanian Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Telepon : (021) 5507930-31, 5500824 Faximile : (021) 5500623, 5507930 e-mail : info@karantinasoetta.deptan.go.id website : www.karantinasoetta.deptan.go.id

DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR............................................ IKHTISAR EKSEKUTIF.......................................... BAB I PENDAHULUAN........................................ A. Latar Belakang B. Tujuan C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi D. Organisasi dan Tata Kerja E. Kondisi Geografis dan Demografi F. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA............... A. Visi, Misi dan Tujuan B. Sasaran Strategis C. Kebijakan dan Program Kerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA............................... A. Pengukuran Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan i ii 1 5 9 BAB IV PENUTUP............................................ 12

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-nya, kita semua tetap melaksanakan amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta bagi kepentingan Kementerian Pertanian khususnya dan bangsa serta negara umumnya. Selama tahun 2014 telah diperoleh beberapa capaian strategis yang dilakukan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno- Hatta dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan pertanian. Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno- Hatta Tahun 2014, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2014 sebagaimana ditegaskan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999. LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang disusun tahun 2015 ini telah mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menggambarkan komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil yaitu berupa output. Di sisi yang lain, penyusunan LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan good governance. Mudah-mudahan, penyajian LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta ini menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Tangerang, Januari 2015 Kepala, DR.Ir.M.Musyaffak Fauzi,SH,MSi NIP.19611231 199003 1 004 i

IKHTISAR EKSEKUTIF Sebagai institusi yang mempunyai tugas melaksanakan karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hataa selalu berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN II) Tahun 2010-2014. Selama tahun anggaran 2014, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta telah menuntaskan berbagai agenda penting yang mempertegas arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai visi dan misi serta kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian, sehingga dapat dijabarkan melalui tujuan penyelenggaraan perkarantinaan pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan diantaranya yaitu meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan perkarantinaan pertanian di area bandar udara, dan mengembangkan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menjadi instansi yang mampu dan handal dalam pelaksanaan karantina pertanian sehingga menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan perkarantinaan di bandar udara. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan dan ketidakberhasilan capaian strategis yang ditunjukkan oleh organisasi pada tahun anggaran 2014. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan penetapan target kinerja dari masing-masing IKU. Sasaran strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yaitu: 1. Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati yang pada tahun 2014 telah mencapai target yang diharapkan. 2. Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang berlaku telah mencapai target yang diharapkan. 3. Prosentase penolakan kiriman barang eksport yang disertifikasi karantina pertanian telah mencapai target yang diharapkan. 4. Peningkatan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) dan kepatuhan pengguna jasa tidak mencapai target yang diharapkan. ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta implementasi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap unit instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP). Pada tahun anggaran 2014, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, sebagai unit instansi eselon II di bawah Badan Karantina Pertanian harus menyusun LAKIP Tahun 2014. LAKIP ini mewujudkan akuntabilitas instansi dan sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta. B. Tujuan Penyusunan LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang bertujuan untuk menyajikan capaian sasaran kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 dan beberapa hal yang rencananya akan dicapai pada tahun anggaran berikut. Gambaran keberhasilan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta secara keseluruhan tahun 2014 sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang memuat keberhasilan dan belum berhasilnya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Capaian sasaran kinerja yang dilaporkan dalam LAKIP ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka analisis dan evaluasi kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta secara menyeluruh. C. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, dinyatakan bahwa kedudukan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut: Kedudukan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

Tugas Pokok Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno- Hatta menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan; b. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK); c. pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; d. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK; e. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan; g. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; h. pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan; i. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati; j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. D. Organisasi dan Tata Kerja Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi dengan sumberdaya berupa anggaran, sumberdaya manusia, dan sarana-prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya. Anggaran yang dikelola tahun 2014 sebesar Rp. 21.801.357.000,- berasal dari DIPA APBN dan Rp. 1.402.041.000,- berasal dari DIPA APBNP, sehingga total anggaran yang dikelola sebesar Rp. 23.203.398.000,-. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi SDM yang terdiri dari perangkat struktural dan fungsional. Perangkat struktural terdiri atas 1 (satu) Eselon IIb, 4 (empat) Eselon IIIb dan 9 (sembilan) Eselon IVa. Perangkat fungsional terdiri dari fungsional khusus dan fungsional umum. Fungsional khusus Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli berjumlah 20 orang, POPT Terampil 21 orang, Medik Veteriner (MV) 16 orang, Paramedik Veteriner (PMV) 24 orang dan Fungsional PMPHP 1 orang, calon PNS 10 orang, fungsional khusus berjumlah 98 orang. Fungsional umum berjumlah 33 orang dan jumlah struktural 14 orang

Total SDM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berjumlah 145 orang. Sampai tahun 2015 beberapa pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta masih menempuh pendidikan S2 sebanyak 5 orang dan S3 sebanyak 1 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno- Hatta berupa infrastruktur bangunan kantor seluas 1.378 M2, laboratorium karantina tumbuhan seluas 285,69 M2, laboratorium karantina hewan 193,14 M2, cool room karantina tumbuhan 162,42 M2, cool room karantina hewan 42,73 M2, instalasi karantina hewan seluas 6,950,85 M2 dan instalasi karantina tumbuhan termasuk laboratorium seluas 4.600,80 M2 dan screen house seluas 383,18 M2. Sejak September 2012 laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah telah terakreditasi SNI ISO/IEC. 17025:2008, antara lain untuk laboratorium karantina hewan ruang lingkup pemeriksaan dengan metode Eliza rabies menggunakan Kit Pusvetma dan Kit Simbiotik, dan karantina tumbuhan ruang lingkup pemeriksaan Bakteri PSS dan CMM dengan metode Eliza. Fasilitas penunjang lainnya berupa peralatan perkantoran, peralatan pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan termasuk peralatan laboratorium, perangkat manajemen informasi, serta kendaraan operasional. Untuk menunjang operasional karantina hewan dan tumbuhan Balai besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dilengkapi dengan 32 unit kendaraan Rd-4 dan 42 unit kendaraan operasional Rd-2. E. Kondisi Geografis dan Demografi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta melaksanakan tugas pokok dan fungsinyasi di area Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan area yang berbeda dengan bandara udara lainnya di seluruh Indonesia. Selain luasnya, juga memiliki banyak cakupan area pengawasan dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati. Total area di kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta ini berjumlah 29 titik, yang terdiri dari: Terminal I A, B, dan C (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal II D, E, dan F (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal III (Domestik Masuk, Domestik Keluar, Impor dan Ekspor), Kargo (DHL, FEDEX, Domestik GIA dan Non GIA, UNEX) Kargo (Ekspor, Impor Gapura, Impor GIA dan JAS), Kargo Rush Handling (RH), Kantor POS Tukar Soekarno-Hatta, Bandar Udara Halim Perdana Kusuma (Terminal dan Kargo). Disamping itu, terkait dengan Grand Design Soekarno-Hatta International Airport (GD-SHIA), target dari revitalisasi SHIA adalah meningkatkan kapasitas bandara agar dapat melayani 62 juta penumpang per tahun pada 2014. Adapun agenda/ jadwal pembangunan Grand Design tersebut: a) pengembangan T3 telah selesai Tahun 2014; b) revitalisasi T1 telah selesai 2014; c) revitalisasi T2 ; d) terminal kargo 3; e) fasilitas penunjang telah dilakukan paralel mulai 2011 hingga 2014 dan tahun berikutnya; f) integrated building antara T1 dan T2 juga akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.

F. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan; Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan; Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan; Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian; Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; Peraturan Menteri Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Visi, Misi, Tujuan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta 2010-2014 yang telah disempurnakan pada awal tahun 2011. Renstra BBKP Soekarno-Hatta merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari Renstra Badan Karantina Pertanian yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Pertanian. Sejalan dengan Visi Badan Karantina Pertanian, Visi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang tercantum pada Renstra 2010-2014 adalah menjadi Balai Besar Karantina Pertanian yang tangguh dan terpercaya dalam perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan, dan keanekaragaman hayati serta keamanan pangan tahun 2014. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir dari penjabaran Renstra 2010 2014 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam renstra dapat dijadikan tolok ukur untuk penyusunan Renstra Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2015 2019. Sebagai penjabaran Renstra 2010-2014 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta memiliki misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumberdaya alami hayati secara berkesinambungan; 2. Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis (penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia) yang mungkin terbawa oleh media pembawa HPHK dan memberi rasa aman kepada konsumen; 3. Mendukung peningkatkan daya saing komoditas pertanian (hewan dan tumbuhan) dalam perdagangan domestik dan internasional; 4. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina pertanian; 5. Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan karantina;

6. Meningkatkan pelayanan operasional perkarantinaan melalui pengembangan in-line inspection dan on-farm inspection; 7. Mengembangkan teknologi informasi dalam rangka peningkatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati. Motto penyelenggaraan perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah pemberian pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah, dan aman dilalulintaskan (we serve faster easier and safe). Adapun kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian yang menjadi acuan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan misi tersebut di atas yaitu: 1. Peningkatan pengawasan pemasukan dan pengeluaran pangan asal hewan dan pangan segar asal tumbuhan (serta bibit hewan dan tumbuhan) 2. Pengetatan persyaratan teknis importasi produk pertanian 3. Review dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan perkarantinaan 4. Pengawasan karantina berbasis analisis dan manajemen risiko terhadap ancaman HPHK dan OPTK 5. Membangun Instalasi Karantina Pertanian Permanen 6. Meningkatkan koordinasi dengan instansi/eselon I terkait yang memiliki kewenangan perizinan/persetujuan pemasukan dan pengeluaran 7. Pendelegasian tindakan karantina kepada pihak ketiga yang memenuhi persyaratan 8. Meningkatkan sistem pelayanan karantina 9. Membangun kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan karantina Berdasarkan visi dan misi serta berpedoman pada kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian tahun 2014, tujuan penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah: 1. Meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan perkarantinaan pertanian di area Bandar Udara; 2. Mengembangkan teknik dan metode pelaksanaan pengawasan yang sesuai dengan kondisi, kemajuan teknologi dan lingkungan strategis di area Bandara; 3. Mengembangkan laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno- Hatta dan meningkatkan jejaring kerja dengan laboratorium lingkup dan luar Badan Karantina Pertanian; 4. Meningkatkan sistem pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi informasi melalui penerapan sistem informasi Barantan yang terintegrasi dengan Indonesian National Single Window (INSW);

5. Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap peraturan perundang-undangan karantina 6. Meningkatkan peran serta masyarakat (public awareness) dalam penyelenggaraan sistem perkarantinaan; 7. Meningkatkan aktivitas on-farm inspection dalam rangka peningkatan mutu dan akseptabilitas komoditas ekspor ke manca Negara; 8. Mengembangkan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menjadi instansi yang mampu dan handal dalam pelaksanaan karantina pertanian sehingga menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan perkarantinaan di Bandar Udara. B. Sasaran Strategis Program kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja dan target pencapaiannya. Rencana Kinerja Tahunan ini digunakan sebagai bahan pengajuan anggaran dalam DIPA APBN untuk pelaksanaan kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun anggaran 2014. Secara rinci dituangkan dalam formulir Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2014 seperti tercantum di bawah ini: Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa 100% 100% 1% 10% C. Kebijakan dan Program Kerja Untuk mencapai sasaran strategis, kebijakan pembangunan perkarantinaan pada Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah: 1. Optimalisasi kelembagaan untuk penguatan penyelenggaraan pelayanan 2. Peningkatan penerapan peraturan perundang-undangan perkarantinaan

3. Pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan operasional karantina pertanian 4. Penguatan SDM (jumlah dan kompetensi) 5. Optimalisasi infrastruktur dan fasilitas yang tersedia 6. Peningkatan public awareness 7. Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan perkarantinaan Sebagai penjabaran dari kebijakan pembangunan di atas, program kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta sebagai berikut: 1. Pengawasan secara intensif pada 29 area pengawasan di wilayah Bandar Udara Soekarno-Hatta termasuk wilker Bandar Udara Halim Perdana Kusuma; 2. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum yang efektif bekerjasama dengan instansi terkait; 3. Penggunaan Sikawan dan E-plaq serta pemanfaatan PPK online dan Indonesian National Single Window (INSW); 4. Pelatihan dan magang teknis untuk fungsional khusus dan administrasi untuk fungsional umum; 5. Penyempurnaan instalasi karantina, tata ruang laboratorium, dan perbaikan sarana operasional karantina pertanian; 6. Sosialisasi karantina pertanian melalui kegiatan pertemuan dengan pengguna jasa karantina, mengikuti pameran dan penyebaran publikasi berupa booklet/ leaflet. Setelah terbitnya DIPA APBN, berdasarkan program kerja tersebut di atas, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menyiapkan Penetapan Kinerja berikut Lampiran Formulir Penetapan Kinerja. Formulir Penetapan Kinerja memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama dan target kinerja, serta anggaran yang tersedia melalui DIPA APBN Tahun 2014. Adapun Penetapan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Tahun 2014 seperti tercantum pada tabel berikut: Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian 100% 100% 1%

Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa 10% Jumlah Anggaran Tahun 2014: Rp. 23.203.398.000,-.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun 2014 memberikan gambaran hasil capaian terhadap indikator kinerja yang ditetapkan targetnya. Capaian kinerja merupakan perbandingan antara target capaian yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja dan realisasi hasil kinerja yang tergambar dalam bentuk prosentase capaian. Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Peningkatan Kualitas Realisasi target operasional 100% 100% 100 Pelayanan Karantina sertifikasi karantina dan Pertanian dan pengawasan keamanan hayati Pengawasan Tingkat kesesuaian operasional 100% 100% 100 Keamanan Hayati tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan Prosentase penolakan kiriman 1% 0,00% 100 barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa 10 % 5,10% 51 B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja Capaian sasaran strategis pada tahun 2014 dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati untuk kegiatan ekspor, impor dan domestik dengan cara prosentase perbandingan volume kegiatan ekspor, impor dan domestik media pembawa HPHK dan OPTK yang melalui pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di wilayah Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dengan jumlah media pembawa HPHK dan OPTK yang dilakukan tindakan karantina, pada akhir tahun 2014 realisasi frekuensi pemeriksaan media pembawa karantina hewan dan

karantina tumbuhan di wilayah pengawasan yang meliputi Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma mencapai 122.879 kali, jika dibandingkan dengan jumlah frekuensi pemeriksaan pada tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 24,07%. Peningkatan tersebut disebabkan semakin meningkatnya system pelayanan karantina hewan dan tumbuhan secara on line. 2. Tingkat kesesuaian operasional indakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan dengan melihat jumlah prosentase tindakan karantina yang tidak sesuai dengan standar teknik dan metode yang berlaku, sampai akhir tahun 2014 terjadi penyimpangan sebesar 0,00% yang berarti bahwa operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati yang telah dilakukan di Balai Besar Karantina Pertanian telah sesuai dengan standar. 3. Sampai akhir tahun 2014 jumlah sertifikasi karantina hewan dan tumbuhan untuk ekspor ke negara lain sebanyak 39.293 kali dan Notification Non Compliance (NNC) yang pada tahun 2014 sebanyak 0%, hal tersebut mengindikasikan bahwa tindakan karantina pertanian terhadap media hewan maupun tumbuhan ekspor telah sesuai standar internasional. 4. Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa. Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta tahun 2014 sebesar 83,25, mutu pelayanan kategori A (sangat baik) Nilai IKM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta merupakan nilai ratarata IKM pelayanan Karantina Hewan dan IKM pelayanan Karantina Tumbuhan. Jika dibandingkan nilai IKM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2013 sebesar 78,15, maka nilai IKM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,1. Target strategis tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang berlaku telah mencapai target yang telah ditentukan, indikatornya adalah Notification Non Compliance (NNC) yang diterima dari Negara lain sepanjang tahun 2014 sebesar 0,0%, apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 0,04%, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang berlaku di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah mengalami peningkatan sehingga tindakan yang dilakukan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah sesuai dengan standar internasional, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya peningkatan pelayanan

yang dilakukan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2014 telah berhasil meningkatkan pelayanan khususnya kegiatan ekspor. C. Akuntabilitas Keuangan Capaian kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tidak terlepas dari sumber daya anggaran yang tersedia dalam APBN yaitu DIPA Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun Anggaran 2014. Anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang tertuang dalam DIPA dimanfaatkan untuk realisasi kegiatan yang sesuai dengan usulan perencanaan serta mampu meningkatkan kinerja berkelanjutan. Adapun akuntabilitas keuangan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun 2014 sesuai dengan pelaksanaan kegiatan dengan sasaran strategis seperti tercantum dalam tabel di bawah ini: Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pagu Realisasi % Peningkatan Kualitas Realisasi target 3.053.646.000 4.733.051.700 99,30 Pelayanan Karantina operasional sertifikasi Pertanian dan karantina dan Pengawasan pengawasan Keamanan Hayati keamanan hayati Tingkat kesesuaian 1.253.924.000 1.087.668.381 97,15 operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan Prosentase penolakan kiriman barang ekspor 727.823.000 690.398.811 98,75 yang disertifikasi karantina pertanian Peningkatan indeks 171.125.000 161.406.185 99,60 kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2014: Rp. 23.203.398.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014: Rp. 22.955.601.710,- (98,93%)

Tersajinya angka pada tabel diatas menunjukkan bahwa Balai Besar Karantina pertanian Soekarno Hatta sepanjang TA.2014 mampu mencapai sasaran strategis dengan tiga indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan melalui penggunaan dana yang optimal dan efisien.

BAB IV PENUTUP Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno-Hatta Tahun 2014 berhasil melaksanakan tugas dan fungsi dengan capaian kinerja 100% atas target yang ditetapkan pada 3 (tiga) dari 4 (empat) sasaran strategis. Capaian operasional sertifikasi karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati sesuai target yaitu 100% dengan realisasi keuangan 98,70%. Capaian kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan sesuai target yaitu 100% dengan realisasi keuangan 97,15 %. Pada tahun 2014 tidak terjadi Notification of Non Compliance (NNC) dengan prosentase 0%, sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa pemeriksan media pembawa hewan dan tumbuhan yang dilakukan di Balai Besar Karantina Pertanian telah memenuhi ketentuan yang berlaku sehingga dapat menunjang akselerasi ekspor komoditas pertanian dengan hasil uji yang bersertifikat. Peningkatan tingkat kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa yang ditunjukkan dengan nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,1% dengan nilai 83,25, mutu pelayanan kategori A (sangat baik), walaupun capaian nilai peningkatan tidak memenuhi angka yang ditetapkan pada target sasaran strategis yaitu 10%, namun dari mutu pelayanan mampu ditingkatkan dari kategori baik menjadi sangat baik di tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2014 terutama dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan telah mencapai sasaran, dan untuk waktu mendatang dituntut agar dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan. Meskipun capaian sasaran strategis tahun 2014 menunjukan hasil 100%, namun untuk capaian strategis tahun-tahun mendatang Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta masih memiliki tantangan dari jumlah dan kualifikasi sumberdaya manusia serta berkembangnya kegiatan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kualifikasi petugas karantina yang ada saat ini belum memenuhi komposisi ideal antara Medik Veteriner/POPT Ahli dengan Paramedik Veteriner/POPT Terampil dalam pelaksanaan tindakan karantina. Untuk terpenuhinya sumberdaya manusia tersebut di atas, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menyempurnakan analisis jabatan dan analisis beban kerja pejabat fungsional yang disesuaikan dengan volume/beban kerja pelaksanaan tindakan karantina di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta..