Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Vili Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

Lampiran 1. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik Cihateup yang akan diambil darahnya.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

1. Melakukan isolasi jaringan (usus halus bagian ileum) kemudian dibilas dengan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Albumin dan Globulin Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik yang akan diambil darahnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

Lampiran A. Data Pengamatan Berat Testis Mencit

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

Lampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

Skema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm).

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Syarat mutu dendeng sapi (SNI 2908:2013. Dendeng Sapi) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Bau - Normal 2 Warna - Normal 3 Kadar Air %

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Morfometrik Mikro Ileum

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HISTOPATOLOGI DARI JARINGAN HEWAN DENGAN PEWARNAAN HEMATOKSILIN DAN EOSIN (H&E)

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

LAMPIRAN 1. ETHICAL CLEARANCE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Setelah mengeras lalu dikeluarkan dari cetakan dan di simpan selama 24 jam. Pengukuran kekasaran awal. Dibagi 2 kelompok. n = 20

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

LAMPIRAN A HARGA NORMAL PARAMETER PATOLOGI KLINIK PADA HEWAN COBA TIKUS

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat. Jelo Tech Mengeringkan daun pare Perkembangan inkubator Hewan. Pyrex Iwaki. - Menyaring ekstrak.

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Lembar penilaian uji skoring bau KPI lele dumbo afkir. Nama : Tanggal : Sampel : Konsentrat protein ikan lele dumbo afkir

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Uji Perbandingan Rata-Rata

METODE PENELITIAN. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 6.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 3 METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) PIPA INLET P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P5U2 P1U3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

Lampiran A. Data Rataan Kerusakan Hati Berupa Nekrosis

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

BAB IV HASIL PENELITIAN

b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

Lampiran 1. Perubahan bobot tubuh ikan selais (Ompok hypopthalmus) pada setiap perlakuan selama penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A KOMPOSISI PREMIX DAN KOMPOSISI PAKAN NORMAL BR 1. Premix (PT. Eka Farma, Medan)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

1b. Bibir bagian atas terpisah dari moncongnya oleh suatu lekukan yangjelas;pangkal bibir atas tertutup oleh lipatan kulit moncong 5

Lampiran 1. Pembuatan Media Bakteri (SWC dan TCBS).

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Peralatan Persiapan Kandang Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor dengan pola acak

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1. Ilustrasi ligasi antara GP25 dan pt-easy

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

Transkripsi:

LAMPIRAN 53

54 Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin Menurut Muntiha (2001), prosedur analisis hispatologi dan jaringan hewan, yaitu: 1) Persiapan Preparat a. Sampel diiosolasi dan dicuci menggunakan larutan NaCl fisiologis. b. Sampel difiksasi menggunakan larutan Bouin selama 2 hari. c. Sampel ditiriskan dari larutan Bouin menggunakan saringan dan dipotong dengan pisau scalpel, kemudian disusun ke dalam tissue cassette. Tissue cassette dimasukkan ke dalam keranjang khusus. d. Keranjang khusus yang berisi sampel dimasukkan ke dalam mesin processor otomatis. Kemudian dilakukan proses dehidrasi menggunakan tahapan alkohol seri naik, yaitu 70%, 80%, 90%, dan 100%. Setiap tahapan dilakukan selama 30 menit. e. Dilakukan clearing atau penjernihan menggunakan larutan xilol dan alkohol 100% dengan tahapan perbandingan 1:3, 1:1, 3:1. Masing masing dilakukan selama 5 menit. f. Sampel diinfiltrasi ke dalam oven dengan suhu 56ºC dengan perbandingan xilol dan paraffin 3:1, 1:1 dan terakhir menggunakan paraffin murni. Setiap tahapan dilakukan selama 15 menit. g. Sampel direndam dengan cairan paraffin cair kemudian dibiarkan paraffin tersebut membeku. Selanjutnya blok paraffin dilepas dari cetakan dan disimpan ke dalam freezer dengan suhu -20 o C. h. Blok paraffin dipotong menggunakan mesin mikrotom putar dengan ketebalan 6-8 μm. Hasil sayatan disimpan sementara pada object glass.

55 i. Dilakukan proses fiksasi, yaitu penempatan object glass diatas heating plate dengan perekat albumen meyers. Disimpan minimal 1 hari sebelum dilakukan pewarnaan. j. Dilakukan proses pewarnaan sampel.

56 2) Tahap Pewarnaan Haematoksilin Eosin a. Sampel dicelupkan secara bertahap ke dalam larutan xilol I dan xilol II dengan masing-masing tahapan 20 menit. b. Sampel dicelupkan kembali secara bertahap ke dalam alkohol 100%, 90%, 80% selama 3-5 menit dan ke dalam alkohol 70% selama 30 menit sampai warna kuning menghilang. c. Sampel dicelupkan ke dalam larutan Haematoksilin selama 2-10 menit. d. Sampel dibilas dengan air mengalir hingga sayatan tampak berwarna biru. Bila sampel kelebihan warna, dibilas dalam HNO3 0,5% dalam etanol 70% jika sampel belum terwarna dengan baik, maka ulangi tahapan larutan haematoksilin. e. Sampel dicelupkan secara bertahap kedalam alkohol 70%, 80%, 90% masing-masing selama 3-5 menit. f. Sampel dicelupkan kedalam larutan Eosin hingga sitoplasma berwarna merah muda. Bila sampel kelebihan warna, maka dibilas dengan alkohol 90%, jika sampel kekurangan warna maka dicelupkan kembali ke dalam alkohol 80% dan 90% selama 3-5 menit. g. Sampel dicelupkan ke dalam alkohol 90% sebanyak 5 celup. h. Sampel dicelupkan kembali ke dalam alkohol 100% sebanyak 3-5 celup selama 5 menit. i. Sampel dicelupkan ke dalam larutan xilol dan alkohol dengan perbandingan 1 : 1 selama 3 menit. j. Sampel dicelupkan kembali ke dalam larutan xilol I dan II masing-masing selama 15 menit.

57 k. Preparat diangkat dari larutan xilol dalam keadaan basah, diberi cairan perekat kemudian ditutup dengan kaca penutup. l. Sampel diamati di bawah mikroskop.

58 Lampiran 2. Prosedur Analisis Morfometrik Makro Ileum Itik Cihateup 1. Itik disembelih yang akan diukur morfometrik makro ileumnya yang meliputi panjang dan diameter. 2. Bagian usus halus dipisahkan dari bagian-bagian saluran pencernaan lainnya lalu panjang bagian ileum diukur dengan menggunakan meteran dan diameter ileum diukur menggunakan jangka sorong. 3. Bagian tengah ileum dipotong hingga kira-kira 2 cm kemudian dibilas dengan NaCl 0,9%. 4. Sampel dimasukkan ileum ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan fiksatif. Larutan fiksatif (Bouin) harus merendam semua bagian sampel.

59 Lampiran 3. Tata Letak Kandang Percobaan Keterangan : = Itik Cihateup tanpa Pemberian Kitosan Iradiasi = Itik Cihateup dengan Pemberian Kitosan Iradiasi

60 Lampiran 4. Suhu Lingkungan Kandang Selama Percobaan Minggu Suhu ( o C) I 29,60 II 31,20 III 30,10 IV 30,20 Rata-rata 30,27

61 Lampiran 5. Karakteristik Kitosan Iradiasi No. Parameter Standar 1. Warna Putih kekuningan 2. Bau Tidak berbau 3. Bentuk Butiran/serbuk 4. Kadar Air < 10% 5. Derajat Deasetilasi 60-90% 6. Kelarutan ph 6-7 Sumber : Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2013

Lampiran 6. Rataan Jumlah Vili, Panjang Vili, dan Lebar Vili Ileum Itik Cihateup tanpa Pemberian Kitosan Iradiasi Tanpa Kitosan Iradiasi Ulangan Jumlah Vili (Perbesaran 10x10) Panjang Vili Lebar Vili...(μm)... 1 8,00 265,00 46,40 2 8,00 275,00 47,30 3 7,00 288,00 47,70 4 8,00 275,00 45,50 5 7,00 267,00 46,70 6 7,00 258,00 51,50 7 7,00 254,00 46,60 8 7,00 248,00 49,10 9 7,00 254,00 47,70 10 8,00 275,00 46,30 11 8,00 254,00 46,30 12 7,00 265,00 45,90 13 8,00 274,00 50,30 14 8,00 274,00 47,40 15 8,00 284,00 47,70 16 8,00 265,00 49,60 17 7,00 275,00 43,50 18 8,00 288,00 45,90 19 9,00 275,00 45,30 20 7,00 267,00 49,10 21 8,00 258,00 45,30 22 7,00 254,00 45,50 23 8,00 248,00 45,50 24 7,00 254,00 45,90 25 8,00 275,00 46,30 26 8,00 254,00 49,10 27 9,00 265,00 50,30 28 8,00 274,00 46,40 29 8,00 274,00 43,50 30 8,00 284,00 45,50 Rata-rata 7,70 267,33 46,97 62

Lampiran 7. Rataan Jumlah Vili, Panjang Vili, dan Lebar Vili Ileum Itik Cihateup dengan Pemberian Kitosan Iradiasi Kitosan Iradiasi Ulangan Jumlah Vili (Perbesaran 10x10) Panjang Vili Lebar Vili...(μm)... 1 12,00 297,00 56,40 2 9,00 321,00 57,40 3 11,00 317,00 55,40 4 10,00 316,00 52,80 5 11,00 257,00 56,80 6 10,00 352,00 57,30 7 10,00 345,00 56,40 8 11,00 356,00 55,60 9 12,00 356,00 56,50 10 10,00 325,00 60,10 11 9,00 295,00 56,40 12 10,00 314,00 51,40 13 11,00 327,00 52,80 14 10,00 327,00 54,60 15 12,00 321,00 56,70 16 9,00 317,00 56,40 17 12,00 346,00 53,80 18 11,00 345,00 57,50 19 12,00 342,00 60,10 20 10,00 321,00 55,60 21 11,00 329,00 57,60 22 10,00 316,00 53,50 23 12,00 257,00 56,40 24 9,00 342,00 57,40 25 11,00 345,00 53,50 26 9,00 348,00 56,80 27 10,00 356,00 55,40 28 10,00 321,00 56,40 29 11,00 352,00 55,60 30 10,00 318,00 54,30 Rata-rata 10,50 326,03 55,89 63

Lampiran 8. Rataan Panjang dan Diameter Ileum Itik Cihateup tanpa Pemberian Kitosan Iradiasi Tanpa Kitosan Iradiasi Ulangan Panjang Ileum Diameter Ileum...(cm)... 1 60,40 1,70 2 61,30 1,60 3 61,30 1,70 4 61,60 1,60 5 60,30 1,80 6 60,30 1,70 7 61,40 1,60 8 63,60 1,40 9 61,50 1,50 10 62,40 1,50 11 62,70 1,80 12 60,90 1,60 13 60,40 1,70 14 61,80 1,50 15 61,30 1,60 16 61,60 1,60 17 60,40 1,60 18 60,30 1,20 19 61,40 1,60 20 60,40 1,40 21 64,90 1,60 22 61,30 1,80 23 60,70 1,40 24 64,70 1,60 25 60,30 1,50 26 61,40 1,50 27 63,30 1,60 28 61,50 1,80 29 62,40 1,60 30 63,70 1,70 Rata-Rata 61,65 1,59 64

Lampiran 9. Rataan Panjang dan Diameter Ileum Itik Cihateup dengan Pemberian Kitosan Iradiasi Kitosan Iradiasi Ulangan Panjang Ileum Diameter Ileum...(cm)... 1 60,50 1,60 2 64,20 1,60 3 63,40 1,70 4 62,30 1,70 5 61,40 1,80 6 62,00 1,70 7 60,80 1,60 8 65,30 1,60 9 64,80 1,50 10 63,70 1,50 11 65,30 1,80 12 65,40 1,50 13 60,40 1,70 14 60,40 1,50 15 64,10 1,40 16 62,40 1,60 17 63,20 1,50 18 62,80 1,70 19 60,40 1,60 20 64,80 1,40 21 63,70 1,60 22 65,30 1,70 23 62,00 1,40 24 60,80 1,60 25 65,30 1,70 26 64,80 1,50 27 63,70 1,60 28 61,50 1,60 29 65,40 1,50 30 60,40 1,60 Rata-Rata 63,02 2,10 65

66 Lampiran 10. Output Analisis Varians T-Test Makro Ileum Panjang Ileum Diameter Ileum Mikro Ileum Jumlah Vili Ileum Panjang Vili Ileum Lebar Vili Ileum Iradiation Chitosan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1,00 30,00 61,65 1,29 0,24 2,00 30,00 63,02 1,83 0,33 1,00 30,00 1,90 0,14 0,02 2,00 30,00 2,10 2,81 0,51 1,00 30,00 7,70 0,59 0,11 2,00 30,00 10,50 1,01 0,18 1,00 30,00 267,33 11,67 2,13 2,00 30,00 326,03 25,28 4,61 1,00 30,00 46,97 1,94 0,35 2,00 30,00 55,89 1,96 0,36

67 Lampiran 11. Output Analisis Varians Sampel Pengaruh Pemberian dan tanpa Kitosan Iradiasi terhadap Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Jumlah Vili Ileum Panjang Vili Ileum LebarVili Ileum assumed not assumed assumed not assumed assumed not assumed Levene s Test for Equality of Variances F Sig. T Df Sig. (2-tailed) T-Test for Equality of Means Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 11,60 0,00-13,09 58,00 0,00-2,80 0,21-3,22-2,37-13,09 47,05 0,00-2,80 0,21-3,23-2,37 7,02 0,01-11,55 58,00 0,00-58,70 5,08-68,88-48,52-11,55 40,82 0,00-58,70 5,08-68,97-48,43 0,03 0,86-17,72 58,00 0,00-8,93 0,05-9,93-7,92-17,72 57,99 0,00-8,93 0,05-9,93-7,92

68 Lampiran 12. Output Analisis Varians Sampel Pengaruh Pemberian dan tanpa Kitosan Iradiasi terhadap Morfometrik Makro Ileum Itik Cihateup Panjang Ileum Diameter Ileum Levene s Test for Equality of Variances F Sig. T df Sig. (2-tailed) T-Test for Equality of Means Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper assumed 8,76 0,00-3,34 58,00 0,001-1,37 0,41-2,18-0,55 not assumed -3,34 52,17 0,002-1,37 0,41-2,18-0,54 assumed not assumed 3,49 0,06-0,99 58,00 0,33-0,51 0,51-1,54 0,52-0,99 29,14 0,33-0,51 0,51-1,56 0,54

69 Lampiran 13. Histologis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup yang Diberi dan tanpa Kitosan Iradiasi dengan Perbesaran 10 x 10 Ilustrasi 8. Vili Ileum tanpa Kitosan Iradiasi Ilustrasi 9. Vili Ileum yang Diberi Kitosan Iradiasi