BAB III BAHAN DAN METODE
|
|
- Utami Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 di Waduk Saguling Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Analisis logam berat dalam air dan organ serta pembuatan preparat histologi dilakukan di PPSDAL Unpad, Jurusan Kimia dan Jurusan Biologi Fakultas MIPA Unpad serta pengamatan preparat di Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) Jakarta Timur. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian Bahan Penelitian a. Ikan Uji Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan patin (Pangasius sp) yang di tangkap langsung dari tiga stasiun di waduk Saguling dan stasiun pembanding di ambil dari kolam budidaya Cijengkol Subang. Ikan Patin yang digunakan untuk penelitian ini yaitu sebanyak 12 ekor, dengan ukuran kisaran 20cm, 30cm, dan 40cm. setiap ukuran diambil 1 ekor ikan yang mewakili stasiunnya masing-masing. b. Bahan Untuk Analisis Histopatologi 1. Albumin Mayer yang terdiri dari Albumin dan Gliserin berfungsi untuk merekatkan jaringan. 2. Alkohol (etanol) berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam jaringan atau Dehidrasi. 3. Aquades digunakan untuk pencucian jaringan. 4. Bouin yang terdiri dari Asam Fikrat, Asam Asetat Glacial dan formalin sebagai larutan fiksatif untuk merendam organ sehingga tidak rusak. 5. Entellen digunakan untuk penempelan objek glass dengan cover glass. 6. Eosin digunakan untuk proses pewarnaan jaringan menjadi warna merah muda pada sitoplasma. 26
2 27 7. Hematoksilin digunakan untuk proses pewarnaan jaringan menjadi warna biru pada nukleus. 8. NaCl fisiologis untuk membersihkan darah pada organ 9. Paraffin berfungsi untuk pengisian jaringan atau Infiltrasi. 10. Xylene berfungsi untuk menghilangkan alkohol pada jaringan atau Clearing (Lampiran 1). c. Bahan Analisis Logam Berat pada Air. Bahan yang digunakan untuk analisis logam berat Pb dan Cd adalah air suling, asam nitrat (HNO 3 ) pekat, HCl, larutan standar logam Pb dan Cd, dan gas asetilen (C 2 H 2 ) (Lampiran 2). d. Bahan Analisis Logam Berat pada Organ. Bahan kimia yang digunakan untuk analisis logam berat yang terakumulasi dalam organ ikan Patin yaitu aquades untuk proses pengenceran dan HNO 3 6,5% digunakan untuk melarutkan logam berat di dalam organ Insang, Hati dan Daging ikan Patin (Lampiran 3) Alat-alat Penelitian. a. Alat yang Digunakan dalam Pengambilan Sampel Ikan Patin dan Organ Insang, Hati dan Daging. Box sterofoam digunakan untuk membewa sampel ikan Gunting bedah digunakan untuk memisahkan organ insang, hati dan daging dari ikan patin. Pancing untuk menangkap ikan Patin. Pinset digunakan untuk mengambil organ insang, hati dan daging. Pisau digunakan untuk memfilet daging ikan patin. Plastik digunakan untuk membawa sampel ikan patin. Suntikan untuk menyemprotkan NaCl fisiologis dan larutan boang. Tabung oksigen digunakan untuk memasok oksigen untuk ikan yang akan di packing (Lampiran 4).
3 28 b. Alat yang Digunakan dalam Pengukuran Kualitas Air dan Logam Berat. Botol 300 ml dan cool box untuk menyimpan semple air Peralatan gelas untuk analisis kadar Pb dan Cd Kertas saring untuk menyaring sample air DO meter untuk mengukur kadar oksigen terlarut Thermometer untuk mengukur suhu air ph meter untuk mengukur ph air Seperangkat alat Atomi Absorpsi Spectrometry (AAS) untuk mengatur kandungan logam Pb dan Cd pada sample air (AAS; lampu holow katoda Pb dan Cd; gelas piala 250 ml; pipet ukur 2 ml; 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml dan 50 ml; labu ukur 100 ml; corong gelas; erlenmeyer; pemanas listrik; kertas saring whatman 40, dengan ukuran pori θ 0.42 µm; dan labu semprot) (Lampiran 5). c. Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Preparat Histologi Organ Ikan Patin. Botol film digunakan untuk menyimpan sampel organ insang, hati dan daging. Cawan Pewarnaan digunakan pada proses pewarnaan jaringan. Hot plate digunakan untuk memanaskan objek glass. Jara digunakan untuk merentangkan sayatan organ. Kotak organ digunakan untuk proses pencetakan blok paraffin. Kotak preparat digunakan untuk menyimpan preparat yang telah jadi. Label digunakan untuk mengkode preparat. Mikroskop untuk pengamatan preparat histologi Mikrotom untuk memotong blok paraffin Objek glass dan cover glass untuk membuat preparat Oven digunakan untuk menyimpan paraffin. Petri disk digunakan untuk tempat pengisian paraffin.
4 29 Pinset digunakan untuk memindahkan organ. Pisau bedah digunakan untuk memotong organ. Spidol digunakan untuk menandai wadah sampel organ. Stopwatch digunakan untuk pengingat waktu. Talenan untuk tempat memotong organ (Lampiran 6) d. Alat yang Digunakan dalam Analisis Logam Berat pada Organ Ikan Patin. Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk organ dengan larutan agar tercampur. Blub pipet dan pipet 10ml merk iwaki pyrex digunakan untuk mengambil larutan HNO 3 6,5%. Botol film digunakan untuk menyimpan sampel organ insang, hati dan daging segar. Cawan keramik digunakan untuk menyimpan organ untuk diabukan. Corong digunakan untuk memasukan larutan. Crush tank digunakan untuk mengambil cawan Frezzer digunakan untuk membekukan organ agar tidak busuk. Hot plate digunakan untuk mereaksikan larutan HNO 3 dengan organ Kertas saring digunakan untuk memisahkan larutan dengan ampas organ. Labu ukur 50 ml (merk iwaki pyrex) digunakan untuk menghomogenkan larutan. Pisau digunakan untuk memotong organ. Plastik digunakan untuk menyimpan larutan yang akan di AAS Seperangkat alat Atomic Absorption Spectrometry (AAS) untuk mengukur kandungan logam berat dalam insang, hati dan daging. Spidol digunakan untuk menandai wadah sampel organ. Talenan untuk tempat memotong organ. Tanur (merk camsco) untuk mengabukan sampel
5 30 Timbangan analitik (merk mettle tuledo) dengan ketelitian 0,0001 g untuk menimbang sempel organ ikan (Lampiran 7). e. Alat Pendukung Penelitian. Alat tulis digunakan untuk mencatat. Kamera digital sebagai alat dokumentasi. 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei, sampel ikan diambil dari 3 stasiun di waduk Saguling dan ikan pembanding didapatkan dari kolam budidaya Cijengkol Subang. Lokasi pengambilan sampel di Waduk Saguling (Gambar 6), yaitu : Stasiun 1 : Maroko, merupakan daerah perikanan yang menjadi pintu masuk air dari sungai Citarum ke Waduk Saguling. Stasiun 2: Ciminyak, merupakan perairan yang dimungkinkan memiliki sedimentasi paling tinggi karena sebagai pusat KJA. Stasiun 3 : Pintu Air, merupakan pengeluaran air dari dalam waduk Saguling yang akan mengalir kembali ke Sungai Citarum. Gambar 6. Stasiun Pengambilan Sampel Ikan di Waduk Saguling. (Sumber : PLTA Waduk Saguling)
6 31 Stasiun 4 : Kolam Budidaya Cijengkol Subang, yang merupakan stasiun pembanding. 3.4 Prosedur Penelitian Pengukuran Kualitas Air Parameter kualitas air yang di ukur dalam penelitian ini adalah DO, suhu, ph dan Logam Pb dan Cd. Sampel air permukaan diambil dari tiga stasiun penelitian di waduk Saguling dengan dua kali ulangan, air permukaan kemudian di masukan ke dalam botol 300 ml yang telah di beri asam HNO 3 kemudian sampel air dimasukan ke laboratorium untuk di uji AAS (Tabel 5). Tabel 5. Parameter Kualitas Air dan Metode Analisis. Parameter Satuan Metode Pengukuran Alat Lokasi Fisika Kimiawi Suhu 0 C Potensitometrik Thermometer Insitu DO mg/l Potensitometrik DO meter In situ ph - Potensitometrik ph meter In situ Logam Berat Pb Cd mg/l mg/l AAS AAS AAS AAS (Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, dalam Rachmadi, 2012) Laboraturium Laboratorium Pengambilan Sampel Ikan Patin. Sampel ikan Patin diambil dari empat stasiun penelitian, ikan patin yang diambil sebanyak 1 ekor untuk pengujian histopatologi dan untuk pengamatan logam berat. Ikan patin diambil dari alam dengan cara dipancing, ikan yang dijadikan sampel penelitian adalah ikan yang berukuran panjang total 20 cm, 30 cm, dan 40 cm masing- masing sebanyak satu ekor. Ikan patin yang tertangkap kemudian diukur panjang total serta bobot tubuh, setelah itu dibedah di lapangan kemudian organ insang, hati dan daging di bawa ke laboratorium untuk selanjutnya diuji histologi dan AAS.
7 Pengukuran Logam Berat Pb dan Cd. a. Air. Sampel air yang didapat dari setiap stasiun diawetkan dengan cara di tambahkan HNO 3 pekat hingga ph mencapai 2 untuk kemudian dianalisis kandungan logam Pb dan Cd dilaboratorium. Pengukuran logam Pb dan Cd pada sampel air dilakukan dengan menggunakan metode spektofotometri serapan atom (SSA)-nyala dengan dua kali pengulangan. Posedur pengukuran kadar Pb dan Cd pada sampel air mengacu SNI No tentang perlakuan contoh air untuk analisis logam (pengukuran kadar logam total) dengan spektrofotometer serapan atom (SSA): 1) Persiapan contoh uji Sampel Air yang diambil tanpa penyaringan diawetkan dengan HNO 3 pekat sehingga ph mencapai 2. Contoh yang diterima dilaboratorium dikocok sampai homogen, kemudian air diambil menggunakan pipet 25 ml dan masukkan kedalam gelas erlenmeyer. Sampel air tersebut di tambahkan 2,5 ml HNO 3 pekat. Tempatkan di atas pelat pemanas dan panaskan sampai hampir kering. Jaga jangan sampai mendidih. Sampel uji di Dinginkan, kemudian ditambahkan 2,5 ml HNO 3 pekat dan tutup gelas erlenmeyer dengan corong gelas panaskan kembali di atas pelat sampai hampir kering dan warna residu menjadi bening. Sampel uji ditambahkan 1 ml HNO 3 (1:1), kemudian tutup dengan corong gelas dan panaskan dengan api kecil hingga keseluruhan residu larut kembali Dinding gelas erlenmeyer dan corong gelas dibilas dengan aquabidets dan saring larutan contoh dengan kertas saring whatman N0.40. tampung hasil saringan kedalam labu ukur 25 ml. Sampel uji di tambahkan aquabidest sampai tanda batas dan kocok sampai seba sama. Larutan siap untuk dianalisis (Lampiran 8).
8 33 2) Pembuatan larutan baku logam Timbal dan Kadmium, Pb 100 dan Cd 100 mg/l Larutan induk logam timbal dan kadmium diambil menggunakan pipet 10 ml, kemudian Pb dan Cd 100 mg/l dimasukan ke dalam labu ukur 100 ml. Larutan induk dicampurkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera. 3) Pembuatan larutan baku logam Timbal dan Kadmium, Pb 10 mg/l dan Cd 10 mg/l Pipet 50 ml larutan standar logam timbal dan cadmium, Pb dan Cd 100 mg/l ke dalam labu ukur 500 ml. Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera. 4) Pembuatan larutan kerja logam timbal dan kadmium. Masukan larutan ke dalam Pipet 0 ml; 2 ml; 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml dan 50 ml larutan baku Timbal dan Kadmium, Pb dan Cd 10 mg/l masing-masing ke dalam labu ukur 100 ml. Larutan di tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam besi 0,0 mg/l; 0,2 mg/l; 0,5 mg/l; 1,0 mg/l; 2,0 mg/l; 3,0 mg/l ; 4,0 mg/l dan 5,0 mg/l. 5) Prosedur dan pembuatan kurva kalibrasi Alat SSA di optimasi sesuai petunjuk penggunaan alat. Masing-masing larutan kerja yang telah dibuat diukur. Kuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi. Contoh uji yang sudah dipersiapkan dan diukur b) Organ Insang, Hati dan Daging Ikan Patin. Prosedur pengukuran logam berat dalam insang, hati dan daging berdasarkan metode Laboratorium Penelitian dan Pelayanan Jurusan Kimia Unpad, sebagai berikut : 1. Sampel insang, hati dan daging ditimbang. 2. Organ ditanur selama 2 jam sampai suhu tanur 300 o C
9 34 3. Organ yang telah di tanur didiamkan hingga dingin. 4. Larutan HNO 3 6,5% sebanyak 10 ml di masukan ke dalam sampel yang telah di tanur. 5. Sampel di panaskan pada hot plate selama 5 menit. 6. Organ diaduk menggunakan batang pengaduk agar tercampur dengan larutan. 7. Sampel di saring menggunakan kertas saring lalu campurkan aquadesh sampai larutan mencapai 50ml. 8. Siap diukur AAS dengan panjang gelombang untuk Cd 228 dan Pb 283,3nm (Lampiran 9.). Pengukuran logam berat Pb dan Cd pada organ insang, hati, dan daging pada ikan ukuran 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, untuk mengetahui perbedaan kandungan akumulasi logam berat Pb dan Cd pada organ ikan Patin (Pangasius sp) dan akan dibandingkan dengan ikan budidaya Pembuatan dan Pengamatan Preparat Histologi Ikan Patin. Uji histologi terdiri atas beberapa tahap yaitu fiksasi, dehidrasi, clearing, infiltrasi paraffin, embedding paraffin, pembuatan preparat dan pewarnaan H&E. Langkah-langkah pengujian histopatologi menggunakan metode Laboratorium Mikroteknik Hewan Biologi Unpad adalah sebagai berikut: a. Ikan ukuran cm di bedah dan diambil bagian insang, hati dan daging. b. Perendaman jaringan dalam larutan Bouin dengan perbandingan 1:3 selama 24 jam (fiksasi) c. Perendaman jaringan dalam alkohol 70%, 80%, 96% masing-masing 30 menit serta alkohol 100% selama 15 menit (dehidrasi) d. Perendaman jaringan dalam larutan alkohol dan xylene dengan perbandingan 3: 1, 1:1, dan 1:3 serta xylene murni selama 5 menit (clearing) e. Perendaman jaringan dalamlarutan xylene dan paraffin dengan perbandingan 3:1, 1:1 dan 1:3 serta paraffin I dan II masing-masing 15menit (infiltrasi paraffin) f. Pencetakan blok paraffin (embedding paraffin)
10 35 g. Pemotongan blok paraffin menggunakan mikrotom dengan ketebalan 3μm h. Penempelan irisan jaringan pada gelas objek yang telah di beri albumin meyer. i. Perendaman jaringan dalam xylene I dan II masing-masing 10 menit j. Perendaman jaingan dalam alkohol absolut I dan II masin-masing 5 menit k. Perendaman jaringan dalam alkohol 95%, 90%, 80%, 70% dan 50% masingmasing 2 menit l. Pembilasan dengan air mengalir selama 1 menit m. Pencelupan dalam akuades (4-5 kali celupan) n. Perendaman jaringan dalam hematoksilin selama 6 menit o. Pembilasan dengan air mengalir selama 15 menit p. Pencelupan dengan akuades q. Perendaman jaringan dengan eosin selama 4 menit r. Pencelupan dengan alkohol 70% (sekali celupan) s. Pencelupan dengan alkohol 80% (sekali celupan) t. Pencelupan dengan alkohol 90% (4-5 kali celupan) u. Perendaman jaringan dalam alkohol 95% selama 5 menit v. Perendaman jaringan dalam alkohol 100% I selama 10 menit w. Perendaman jaringan dalam alkohol 100% II selama 15 menit x. Perendaman jaringan dalam xylen I, II, dan III selama 10 menit y. Penutupan jaringan dengan pemberin entellen (perekat) secukupnya pada gelas objek dan ditutupi dengan gelas penutup z. Pengamatan di bawah mikrosop dengan pembesaran 40x10 dan 100x10 (Lampiran 10.). Pengamatan Histopatologi dilakukan pada ikan ukuran cm, untuk mengetahui tingkat kerusakan organ insang, hati dan daging ikan Patin (Pangasius sp) yang terkena logam berat Pb dan Cd dan dibandingkan dengan ikan pembanding.
11 Analisis Data. Hasil pengamatan terhadap kualitas air, preparat histopatologi organ insang, hati dan daging ikan patin ukuran cm dan uji AAS untuk mengetahui kandungan logam berat dalam organ kemudian dianalisa secara deskriptif komparatif.
BAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lapangan dan di laboratoirum. Pengambilan sampel ikan bertempat di DAS Citarum bagian hulu dengan 4 stasiun yang telah ditentukan.
Lebih terperinciLampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:
79 Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut: Pengambilan Organ Fiksasi Pemotongan Organ Washing Dehidrasi
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Maret-Mei 2013. Pengambilan sampel ikan mas berasal dari ikan hasil budidaya dalam keramba jaring apung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Metode pengambilan sampel air, sedimen dan ikan dilakukan secara purposive sampling (secara sengaja) atau judgement sampling. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.
24 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel. 3. Bahan yang digunakan untuk
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Penelitian ini didukung oleh penelitian deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Proses pengambilan sampel dilakukan di Perairan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada tiga
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah galah bambu, kantong plastik, ice box, kertas ph, gunting, oven, timbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum yakni tentang analisis penyebaran logam berat tembaga pada air tanah dan aliran sungai di sekitar industri kerajinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat dan waktu pengambilan sampel Sampel diambil di Pantai Timur Surabaya, tepatnya di sebelah Timur Jembatan Suramadu (Gambar 3.1).
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
29 III. BAHAN DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Kampar Provinsi Riau (Gambar 6), laboratorium parasit dan penyakit dan laboratorium lingkungan Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi
LAMPIRAN 38 Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Pembuatan preparat histologi terdiri dari beberapa proses yaitu dehidrasi (penarikan air dalam jaringan) dengan alkohol konsentrasi bertingkat,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat timbal (Pb) pada tiap lokasi di perairan Waduk Sengguruh. Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah pelanggan PDAM di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pemeriksaan cemaran logam
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian
17 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2011 di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Laboratorium Biokimia Hasil Perairan (Departemen
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung tepatnya di Laboratorium Pembenihan Kuda
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian diawali dengan survei pendahuluan pada bulan Agustus 2012. Penelitian utama ini telah dilaksanakan pada Januari 2013 - Februari
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.), HNO 3 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi pengujian sampel. Untuk lokasi pengambilan sampel
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciidentifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciBab III Bahan dan Metode
Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daun 10 kultivar kacang tanah ( kultivar Bima, Hypoma1, Hypoma2, Kancil, Kelinci, Talam,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar
19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, di Laboratorium Kesehatan Ikan dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012
LAPORAN PRAKTIKUM Judul : Histoteknik Nama : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012 Tujuan Praktikum : 1. Melihat demonstrasi pembuatan preparat histology mulai dari fiksasi jaringan hingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian ini objek yang diteliti diberi perlakuan dan adanya kontrol sebagai pembanding. B.
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia SNI 6989.16:2009 Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel air diambil di Kost Kuning Jalan Pangeran Hidayat Kelurahan. Heledulaa Utara Kecamatan Kota Timur.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi 1. Lokasi Pengambilan Sampel Air Tanah Sampel air diambil di Kost Kuning Jalan Pangeran Hidayat Kelurahan Heledulaa Utara Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung pada bulan Juli - Agustus 2011. B. Materi Penelitian B.1. Biota Uji Biota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat alat yang digunakan ; a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205 b. Lampu katoda Zn dan Cu c. Lampu katoda Fe dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011
36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium
118 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun jambu air (Syzygium aqueum). Kemikalia yang digunakan yaitu larutan alkohol 96%, ethanol,
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nila yang digunakan adalah ikan nila strain BEST yang berasal dari Instalasi Riset Plasma Nutfah, Cijeruk dengan ukuran panjang 4,52±3,9 cm dan bobot 1,35±0,3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2013 sampai dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Mei 2013 yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Mei 2013 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Pengambilan ikan kakap merah dilakukan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel
14 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2011 di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Laboratorium Biokimia Hasil Perairan, Departemen Teknologi
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap seperti yang tampak pada diagram berikut: IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA PERSIAPAN SURVEI AWAL PENENTUAN
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a
Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional D a f t a r i s i Daftar
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Kota Gorontalo.
1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pengambilan sampel dilakukan di TPA Tanjung Kramat, selanjutnya pemeriksaan dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat-alat - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Alat-alat gelas pyrex - Pipet volume pyrex - Hot Plate Fisons - Oven Fisher - Botol akuades - Corong - Spatula
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Februari - April 2012. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lingkungan BDP, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin
LAMPIRAN 53 54 Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin Menurut Muntiha (2001), prosedur analisis hispatologi dan jaringan hewan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan 1 faktor, yaitu perlakuan limbah cair nata de coco yang terdiri atas 5 variasi kadar dan 1 kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Uji Akademi Kimia Analisis Penelitian dilakukan bulan Desember 2011 sampai dengan Februari 2012.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciLampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media
LAMPIRAN 27 Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media Keterangan : V 1 = Volume air media ke-1 V 2 = Volume air media ke-2 M 1 = Konsentrasi ph media ke-1 = Konsentrasi ph media ke-2 M 2 HCl yang
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
15 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai Juni 2011 bertempat di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan dan Laboratorium Preservasi dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan coba yang
Lebih terperinciLaporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB
Laporan Praktikum Histotehnik Oleh: Lucia Aktalina Jum at, 14 September 2012 14.00 17.00 WIB Tujuan Praktikum: Melihat demo tehnik-tehnik Histotehnik,mulai dari pemotongan jaringan organ tikus sampai bloking,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat dan Bahan 4.1.1 Alat-Alat yang digunakan : 1. Seperangkat alat kaca 2. Neraca analitik, 3. Kolom kaca, 4. Furnace, 5. Kertas saring, 6. Piknometer 5 ml, 7. Refraktometer,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. Ikan teri (Stolephorus sp) asin kering yang dijadikan sampel berasal dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan yang digunakan antara lain daun salak [Salacca zalacca (Gaertn.) Voss] kultivar Kedung Paruk,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dikarenakan terdapat pemberian perlakuan terhadap variabel yang diteliti. B. Rancangan Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi
Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di daerah tersebut banyak terdapat penjual jajanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk mengetahui potensi akumulasi tumbuhan mangrove terhadap logam berat Cd di Pantai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat eksperimental. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif melalui RAL (Rancangan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR Disusun Oleh: Nama : Juwita NIM : 127008003 Tanggal Praktikum: 22 September 2012 Tujuan praktikum: 1. Agar praktikan memahami dan mampu melaksanakan Tissue Processing.
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinci