BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV ANALISIS SISTEM

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut :

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : pembiayaan dan rekening koran yang memiliki fungsi yang berbeda yakni

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia t

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH. Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai

PERJANJIAN AL MUDHARABAH. No : PB..

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character,

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. jantung dari sebuah bank yang memegang porsi terbesar dari asset bank. Hingga kini

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

SYARAT DAN KETENTUAN

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

PROSEDUR DAN PERSYARATAN PINJAMAN INDIVIDU BAITI JANNATI BANK MUAMALAT INDONESIA. Nama : Ahmad Mujtahid F NPM : Kelas : 3DA04

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah. Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. A. Peran Staff Legal dalam pelaksanaan pembiayaan. Staff Legal adalah seseorang yang bekerja meliputi bidang hukum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan Syariah OTORITAS JASA KEUANGAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Satuan pengamatan dan Satuan analisis. Sedangkan yang menjadi satuan analisis adalah sistem pengendalian kredit.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TABUNGAN IMPIAN BRI SYARIAH ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

No. 10/ 34 / DPbS Jakarta, 22 Oktober S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG. Umur :.. Pekerjaan :.. Alamat :.. Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut ; PIHAK PERTAMA

TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

Transkripsi:

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG A. Pengertian Pembiayaan Mudharabah Koperasi Pembiayaan mudharabah koperasi adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada koperasi instansi yang mana koperasi berbadan hukum Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1 Persyaratan dan ketentuan nasabah (koperasi) dalam mengajukan pembiayaan mudharabah koperasi di Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 2 a. Termasuk sasaran pemberian pembiayaan sebagaiana diatur dalam peraturan pelaksanaan ini. b. Koperasi berbadan hukum Indonesia dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. c. Koperasi telah beroperasi minimal 2 tahun. d. Pengurus koperasi cakap (ahli) menurut hukum untuk bertindak dan atas nama maupun mewakili koperasi. e. Pengusrus koperasi tidak sedang merangkap sebagai pengawas, pengurus, maupun pengelola koperasi simpan pinjam lainnya. f. Memiliki legalitas badan usaha/badan hukum yaitu akta pendirian dan seluruh akta perubahan. g. Memilik perizinan sesuai ketentuan yang berlaku. 1 Megawati, Analisis Pembiayaan, Bank Nagari Cabang Syariah Padang, wawancara langsung, 12 juni 2017 2 Arsip Bank Nagari Syariah Cabang Padang 44

45 h. Bagi koperasi pemerintah memperoleh rekomendasi dari dinas koperasi setempat, sedangkan bagi koperasi swasta, maka disamping memperoleh rekomendasi dari dinas koperasi setempat, juga memperoleh rekomendasi dari pimpinan/badan usaha. i. Koperasi dan pengurus koperasi tidak tercatat sebagai nasabah bermasalah (pembiayaan non-lancar), kecuali dalam rangka restrukturisasi pembiayaan di bank sendiri. j. Koperasi dan pengurus koperasi tidak tercatat dalam daftar hitam (black list) yang di keluarkan oleh bank Indonesia. k. Koperasi tidak boleh juga menikmati pembiayaan untuk anggota koperasi di bank lain. Apabila koperasi sedang menikmati pembiayaan untuk anggota koperasi di bank lain dan ingin mendapatkan pembiayaam di bank nagari, maka seluruh pembiayaan dan nominatif di bank lain tersebut harus di luanasi atau di take over ke bank nagari. l. Koperasi memiliki laporan keuangan dan posisi keuangan tahun buku terakhir tidak dalam keadaan merugi. m. Domisili dan lokasi pembiayaan/proyek tidak sulit untuk dilakukan supervisi. Sulit di supervisi adalah kondisi seperti biaya supervisi yang terlalu besar bagi bank untuk melakukan monitoring secara berkala, sulit diakses transportasi atau waktu tempuh yang terlalu lama misalnya melebihi 24 jam, terdapat ancaman keamanan dan keselamatan kepada pegawai bank dalam melakukan supervisi, dan kondisi kesulitan supervisi lainnya menurut pertimbangan pejabat pemutus pembiayaan berwenang.

46 n. Mempunyai rekening tabungan atau giro di PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat. o. Usaha yang akan di biayai tidak termasuk kriteria pemberian pembiayaan yang dilarang sebaimana yang diatur dalam Kebijakan Pembiayaan Bank (KPB). B. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah Koperasi Pada Bank Nagari Cabang Syariah Padang. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah koperasi pada Bank Nagari Cabang Syariah Padang antara lain : 3 1. Tahap permohonan Koperasi mengutarakan keinginannya kepada bank guna memperoleh pembiayaan. Permohonan pembiayaan dilakukan secara tertulis, berkas permohonan sekurang-kurangnya terdiri dari surat permohonan dan dokumen persyaratan pembiayaan. 2. Identifikasi Pada tahap ini bank akan memeriksa kelengkapan dokumen koperasi, apakah sudah sesuai dengan syarat yang berlaku dengan mempedomani buku pedoman pelaksaan pembiayaan (PPP) tentang persetujuan pembiayaan identifikasi dilakukan oleh analis pembiayaan untuk meminta disposisi oleh pejabat yang berwewenang. 3 Megawati, op.cit.,

47 3. Analisa kelayakan pembiayaan Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan di bank syariah. Analisis pembiayaan dilakukan bertujuan untuk menilai kelayakan usaha calon nasabah, menilai kemampuan nasabah untuk mengembalikan pembiayaan, dan menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak. 4. Wewenang dan keputusan pembiayaan Setelah melalui proses pemeriksaan dan analisa, kemudian berkas permohonan nasabah beserta hasil pemeriksaan yang sudah di analisa akan disampaikan pada pejabat pemutus pembiayaan yang terdiri dari kepala bagian keuangan dan pimpinan cabang syariah padang berupa keputusan disetujui atau ditolak 5. Akad pembiayaan a. Penandatanganan akad pembiayaan dilaksanakan setelah nasabah penandatangani SPPP bermatrai cukup dan telah diserahkan kembali bank. b. Akad pembiayaan dapat dilakukan secara parsial atau dipecah-pecah berdasarkan tahapan rencana penarikan. Jangka waktu pembiayaan perakad pembiayaan parsial tersebut dapat diberikan sesuai dengan maksimal jangka waktu pembiayaan yang disetujui. c. Pada akad ini bank menjelaskan pada koperasi seberapa pembiayaan yang akan diberikan. d. Dokumen akad pembiayaan minimal dibuat 2 rangkap :

48 1) Rangkap pertama untuk bank. 2) Rangkap kedua untuk koperasi dan diserahkan memakai tanda terima. e. Akad pembiayaan dari sisi bank ditandatangani oleh pejabat bank 6. Realisasi pembiayaan. a. Realisasi pembiayaan dilakukan setelah koperasi menandatangani SPPP bermaterai cukup. b. Realisasi pembiayaan harus diajukan secara tertulis oleh pihak yang berwewenang pada koperasi yang dilampiri dengan data nominatif anggota koperasi yang akan diberikan modal pembiayaan. c. Koperasi selanjutnya menyampaikan surat pernyataan kepada bank untk memindahkan dana penarikan pembiayaan kepada masing-masing anggota penerima modal koperasi. d. Bank melakukan pemindahan buku dana penarikan pembiayaan ke rekenimg tabungan masing-masing anggota penerima pembiayaan. e. Pengurus koperasi menandatangani kwitansi penarikan. 7. Ansuran pembiayaan a. Bagi hasil Bagi hasil atau pendapatan dibayar setiap bulannya, paling lambat setiap tamggal akad. b. Modal 1) Modal pembiayaan dibayar secara bertahap dan jumlahnya proposional sesuai jangga waktu pembiayaan.

49 2) Apabila terdapat anggota koperasi yang melakukan pembayaran lebih dan melakukan pelunasan lebih cepat, maka kelebihan angsuran pokok dan pelunasan tersebut harus diteruskan atau disetorkan oleh koperasi kepada bank. c. Angsuran pembiayaan harus dibuatkan dalam bentuk daftar angsuran dan merupakan lampiran yang tidak terpisah dari akad pembiayaan. d. Pembayaran angsuran pembiayaan dilakukan pemindah bukuan melalui rekening afiliasi atau rekemimg lainnya secara tunai. 8. Pelunasan pembiayaan a. Pokok dibayar sebesar sisa pokok. b. Bagi hasil dihitung berdasarkan bagi hasil bulan berjalan pada saat pelunasaan. c. Apabila pelunasan dilakukan secara parsial atas beberapa akad pembiayaan, maka kantor cabang harus mencocokan atau malakukan rekonsiliasi antara sisa pembiayaan pada akad perjanjian pembiayaan yang masih tercatat di bank dengan rincian yang tercatat pada koperasi. 9. Jaminan dan agunan a. Jaminan Jaminan pembiayaan adalah keyakinan bank atas kesanggupan koperasi untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan setelah melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan membayar, permodalan, dan prospek koperasi.

50 b. Agunan Pemberian pembiayaan koperasi dapat diberikan tanpa keharusan untuk menyediakan agunan, sepanjang seluruh kriteria, persyaratan dan sepanjang koperasi menyerahkan surat pernyataan pengurus bermaterai cukup bahwa pembiayaan bank hanya digunakan untuk modal usaha pembiayaan kepada anggota koperasi yang sah tercatat sebagai anggota. 10. Jangka waktu a. Jangka waktu pembiayaan maksimal 7 tahun. b. Penentuan maksimal jangka waktu pembiayaan tersebut, memperhatikan : 1) Jenis, sifat, dan siklus usaha. 2) Kemampuan membayar (repayment capacity) yang tercermin dari proyeksi arus kas (cash flow) koperasi. 3) Kondisi manajemen koperasi yang dapat meyakinkan bank, bahwa koperasi dapat melakukan usaha dalam jangka waktu panjang. 11. Nisbah bagi hasil a. Nisbah ditentukan dan disetujui diawal akad pembiayaan. b. Perhitungan bagi hasil adalah revenue sharing karena yang dibagikan adalah pendapatan. 12. Asuransi a. Setiap anggota koperasi penerima pembiayaan, harus diasuransikan minimal atas resiko meninggal dunia.

51 b. Penutupan asuransi dilakukan kepada perusahaan asuransi yang mempunyai perjanjian kerjasama dengan bank. c. Jangka waktu asuransi adalah sampai dengan jatuh tempo pembiayaan yang diberikan koperasi kepada masing-masing anggota bersangkutan. d. Pembayaran premi asuransi merupakan beban masing-masing anggota penerima pembiayaan dari koperasi dan harus dilakukan sekaligus diawal paling lambat saat permintaan pemindahan dana pembiayaan oleh koperasi kepada bank. e. Klaim yang diterima atas asuransi, dipergunakan untuk penyelesaian pembiayaan anggota yang bersangkutan. 4 C. Contoh Kasus Pembiayaan mudharabah muqayyadah koperasi Bank Nagari Cabang Syariah adalah bank nagari cabang syariah padang memberikan sejumlah dana (pembiayaan) kepada koperasi untuk di kelola oleh koperasi dimana mergin yang diperoleh antara koperasi dengan anggota koperasi akan dibagi hasil oleh koperasi dan bank. Pembiayaan Mudharabah muqayyadah adalah akad kerja sama dimana pemilik modal (bank) menyerahkan sejumlah dana kepada pengelola (koperasi) untuk di kelola, dimana pengelola dibatasi dengan jenis usaha, waktu, tempat usaha. 4 Wawancara langsung dengan megawati, analis pembiayaan, di bank Nagari Cabang Syariah Padang pada tanggal 12 juni 2017

52 Contoh kasus: Sebuah koperasi mengajukan pembiayaan kepada Bank Nagari Syariah sebesar Rp. 1.000.000.000 dengan akad Mudharabah muqayyadah, eq rate yang di harapkan oleh bank adalah 8,73% dan koperasi 2,27%, dengan jangka waktu pembiayaan 48 bulan. Dari dana Rp. 1.000.000.000 koperasi menetapkan margin murabahah sebesar 11% kepada anggota koperasi. Dari data tersebut disepakati bahwa nisbah bagi hasil antara bank BNS dengan koperasi yaitu 79% untuk BNS dan 21% untuk koperasi. Penyelesaian: 1. Bank memberikan pembiayaan kepada koperasi dengan plafond Rp. 1.000.000.000 yang akan disalurkan kepada anggota koperasi dengan akad murabahah, jangka waktu 4 Tahun (48 Bulan). Margin = 11% x Rp.1.000.000.000 x 4 Tahun = Rp.440.000.000 Margin yang didapatkan dari anggota koperasi sebesar Rp.440.000.000. 2. Pembagian keuntungan antara Bank dan koperasi (nisbah) 79% bank : 21% koperasi. Keuntungan bank : Rp.440.000.000 x 79% = Rp.347.600.000 Keuntungan koperasi : Rp.440.000.000 x 21% = Rp.92.400.000 3. Angsuran yang harus dibayarkan koperasi kepada bank Pokok = Rp.1.000.000.000 : 48 Bulan = Rp.20.833.334 Bagi hasil = Rp.347.600.000/48 = Rp.7.241.667

53 Total angsuran = Rp.28.075.001/bulan Total penerimaan bank akhir periode Rp.1.000.000.000 + Rp.347.600.000 = Rp.1.347.600.000