27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan 18 siswa putri. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 yang dilakukan pada tanggal 14 Mei 2012, 15 Mei 2012 dan 18 Mei 2012 untuk siklus I. Siklus II dilakukan pada tanggal 21 Mei 2012, 22 Mei 2012 dan 25 Mei 2012. Sedangkan siklus III dilakukan pada tanggal 28 Mei 2012, 29 Mei 2012 dan 1 Juni 2012. 2. Tempat penelitian Tempat pelaksanaan penelitian adalah di SMP Negeri 1 Jeruklegi kelas VII A. C. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas mengandung 3 unsur yaitu penelitian, tindakan dan kelas. Penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu obyek menggunakan aturan metode tertentu untuk memperoleh data atau informasi. Tindakan
28 merupakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Kelas merupakan sekelompok siswa yang berada dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru. Dimana kelas yang menjadi subyek penelitian ini adalah kelas VII A SMP 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil observasi kelas ini mempunyai kemandirian belajar dan prestasi belajar yang masih tergolong rendah. D. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdapat 3 siklus yang terdiri dari 9 pertemuan, apabila belum menunjukan peningkatan maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua untuk penyampaian materi, dan pertemuan ketiga untuk evaluasi. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri atas 4 kegiatan yang dilakukan dalam setiap siklusnya yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Prosedur dan desain penelitian untuk setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Kegiatan ini meliputi: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat sebanyak 6 buah RPP yaitu untuk siklus I sebanyak 2 buah RPP dimana pertemuan pertama sebanyak 1 buah RPP dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah RPP. Siklus II sebanyak 2 buah RPP yaitu untuk pertemuan pertama
29 sebanyak 1 buah RPP dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah RPP. Sedangkan siklus III sebanyak 2 buah RPP dimana untuk pertemuan pertama sebanyak 1 buah RPP dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah RPP. b. Membuat skenario pembelajaran. Skenario pembelajaran dibuat sebanyak 6 buah skenario yaitu untuk siklus I sebanyak 2 buah dimana pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Siklus II sebanyak 2 buah yaitu untuk pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Sedangkan siklus III sebanyak 2 buah dimana untuk pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. c. Membuat lembar observasi guru. Lembar observasi guru dibuat sebanyak 6 buah yaitu untuk siklus I sebanyak 2 buah dimana pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Siklus II sebanyak 2 buah yaitu untuk pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Sedangkan siklus III sebanyak 2 buah dimana untuk pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Lembar observasi guru dibuat sesuai dengan sintak pembelajaran talking stick yang terdiri dari 8 langkah dan terdiri dari 10 kegiatan guru. d. Membuat lembar observasi siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi siswa dibuat sebanyak 24 buah karena ada 4
30 observer dalam setiap pertemuan yaitu untuk siklus I sebanyak 8 buah dimana pertemuan pertama sebanyak 4 buah dan pertemuan kedua sebanyak 4 buah. Siklus II sebanyak 8 buah yaitu untuk pertemuan pertama sebanyak 4 buah dan pertemuan kedua sebanyak 4 buah. Sedangkan siklus III sebanyak 8 buah dimana untuk pertemuan pertama sebanyak 4 buah dan pertemuan kedua sebanyak 4 buah. Lembar observasi siswa dibuat sesuai dengan indikator kemandirian belajar dimana indikator kemandirian belajar terdapat 5 indikator yang harus dinilai. e. Membuat angket kemandirian belajar. Angket kemandirian belajar dibuat sebanyak 3 buah yaitu 1 buah angket untuk setiap siklusnya. Angket kemandirian belajar dibuat sesuai dengan indikator kemandirian belajar yang terdiri dari 5 indikator dan tiap-tiap indikator terdiri dari 4 pernyataan. Setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan jawaban yaitu Selalu, Sering, Kadang-Kadang atau Tidak Pernah dan jumlah pertanyaan pada setiap lembar angket kemandirian belajar terdiri dari 20 pertanyaan. Lembar angket dibuat sebanyak 34 buah sesuai dengan jumlah siswa kelas VII A. f. Membuat soal evaluasi untuk tes prestasi belajar beserta kunci jawaban. Lembar soal evaluasi dibuat sebanyak 3 buah yaitu 1 buah untuk setiap siklus. Soal evaluasi dibuat dalam bentuk uraian. Jumlah soal untuk tes evaluasi sebanyak 6 butir soal.
31 Lembar soal evaluasi dibuat sebanyak 34 buah sesuai dengan jumlah siswa kelas VII A. g. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sebanyak 6 buah beserta kunci jawaban yaitu untuk siklus I sebanyak 2 buah dimana pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Siklus II sebanyak 2 buah yaitu untuk pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Sedangkan siklus III sebanyak 2 buah dimana untuk pertemuan pertama sebanyak 1 buah dan pertemuan kedua sebanyak 1 buah. Jumlah soal pada LKS terdiri dari 3 butir soal dalam bentuk uraian. Lembar LKS dibuat sebanyak 34 buah sesuai dengan jumlah siswa kelas VII A. 2. Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan oleh peneliti yaitu terdiri dari 3 siklus dimana setiap siklus meliputi 2 kali pertemuan untuk pemberian materi segiempat yang mengacu pada pembelajaran talking stick dan 1 kali pertemuan untuk tes evaluasi serta pengisian angket kemandirian belajar.
32 Tabel 3.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan Awal / Pendahuluan Guru membuka kegiatan belajar dan menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu guru melakukan kegiatan seperti memberi salam kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi segiempat, menginformasikan model pembelajaran yang akan di gunakan yaitu talking stick, dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan segiempat. Siswa menjawab salam, mendengarkan penjelasan guru, bertanya jika belum jelas, bersikap tenang dan pandangan ke depan saat guru memberi penjelasan serta merespon apa yang diperintahkan guru. Kegiatan Inti a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru membawa sebuah tongkat yang akan dipergunakan dalam pembelajaran, membawa tongkat yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk pembelajaran, menyimpan tongkat di kantong sebelum digunakan dalam pembelajaran dan meletakkan tongkat tersebut di meja sebelum menggunakannya. b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru menjelaskan materi pokok yaitu segiempat beserta dengan contoh soalnya, melibatkan siswa dalam pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat materi tersebut dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. c. Guru membagikan LKS dan meminta untuk mengerjakan LKS tersebut yaitu guru a. Siswa bersikap tenang dan pandangan ke depan b. Siswa mencatat materi, mendengarkan penjelasan guru, bertanya jika belum jelas, berani mengeluarkan pendapat serta bersikap tenang dan pandangan ke depan saat guru menjelaskan materi c. Siswa menerima LKS, mengerjakan soal yang ada di LKS secara
33 melakukan kegiatan seperti guru membagikan LKS tentang segiempat kepada siswa, memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS tersebut, menegaskan kepada siswa untuk mengerjakan secara mandiri dengan menggunakan konsep yang ada dan mengingatkan siswa untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik. d. Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya kemudian siswa menutup bukunya yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaanya, meminta siswa untuk menutup semua bukunya, berkeliling untuk mengecek apakah semua buku matematika siswa sudah ditutup dan mengkondisikan siswa agar tertib. e. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu siswa. Siswa yang menerima tongkat tersebut diwajibkan mengerjakan soal demikian seterusnya. Ketika stick bergulir dari satu siswa ke siswa lainnya, seyogianya diiringi musik yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan dan menunjukkan kepada siswa, mengarahkan siswa dalam menjalankan tongkat, memberikan soal kepada siswa yang memegang tongkat dan memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal. mandiri sesuai dengan konsep yang ada di buku catatan, di buku LKS, buku paket matematika atau buku referensi lain yang berkaitan dengan segiempat serta memanfaatkan waktu dengan baik saat mengerjakan soal d. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaanya tepat waktu, merespon apa yang diperintahkan guru kemudian menutup semua bukunya e. Siswa menerima tongkat, mengestafetkan tongkat dengan baik kepada siswa lain, merespon apa yang diperintahkan guru serta jika mendapat tongkat maka langsung maju ke depan mengerjakan soal yang diberikan guru
34 f. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang telah diberikan siswa yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru mengulas kembali jawaban dari siswa, memberi motivasi/penghargaan atas jawaban dari siswa, mengevaluasi jawaban dari siswa dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan refleksi terhadap materi yang dipelajarinya yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru mengulas sedikit materi yang telah dipelajari, bertanya kepada siswa untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi, mengarahkan siswa untuk menuliskan permasalahan yang dialami tentang materi tersebut dan bertanya kepada siswa apakah ada kesulitan/pertanyaan. h. Guru bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan, bertanya kepada siswa apakah ada yang mau menambahkan, memberi kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mencatat. Penutup Guru menginformasikan materi selanjutnya dan menutup kegiatan belajar yaitu guru melakukan kegiatan seperti guru memberikan PR, menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya, mengingatkan siswa untuk belajar di rumah dan f. Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat jika ada hal yang penting, memberi tanggapan terhadap hasil jawaban teman, bertanya jika mengalami kesulitan serta bersikap tenang dan pandangan ke depan saat guru memberi penjelasan g. Siswa mendengarkan penjelasan guru, bertanya jika mengalami kesulitan, berani mengeluarkan pendapat serta bersikap tenang dan pandangan ke depan saat guru memberi penjelasan h. Siswa mendengarkan penjelasan guru, bertanya belum jelas, mencatat jika ada hal penting, berani mengeluarkan pendapat serta bersikap tenang dan pandangan ke depan saat guru memberi penjelasan Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat PR yang diberikan guru, bersikap tenang dan pandangan ke depan saat guru memberi penjelasan serta menjawab salam
35 memberikan salam. 3. Pengamatan Kegiatan observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, mengetahui kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa. Dalam hal ini yang menjadi observer adalah peneliti, sedangkan guru kelas tetap menjadi pengajar. 4. Refleksi Refleksi merupakan upaya perbaikan berdasarkan hasil diskusi antara peneliti, pengamat dan guru dimana dalam diskusi tersebut tidak boleh keluar dari pembelajaran talking stick. Refleksi pada penelitian tindakan kelas ini mencakup menganalisis dan melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan, seperti aktivitas siswa, aktivitas guru, dan kemandirian belajar siswa. Hasil refleksi ini digunakan untuk mengetahui kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran yang kemudian akan digunakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya.
36 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data siswa yang menjadi objek penelitian dan memperlihatkan proses berjalannya pembelajaran yang berlangsung. 2. Metode Observasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang dapat memperlihatkan pengelolaan pembelajaran talking stick oleh guru beserta kemandirian belajar siswa. Lembar observasi aktivitas guru dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang penelitiannya dilakukan oleh observer aktivitas guru. Lembar observasi guru ini digunakan untuk mengukur kualitas proses belajar mengajar di kelas. Lembar observasi siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang penelitiannya dilakukan oleh observer aktivitas siswa. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas belajar siswa secara individual. 3. Metode Tes Setelah semua materi pelajaran diberikan kepada siswa, maka langkah selanjutnya adalah pengukuran pemahaman siswa yaitu mengadakan tes yang mengenai materi segiempat. Metode ini digunakan untuk mengambil data nilai siswa pada pokok bahasan segiempat kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran
37 2011/2012. Tes ini dilakukan pada setiap akhir siklus yaitu untuk mengukur prestasi belajar siswa. F. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti menggunakan instrumen berupa lembar observasi, angket dan tes. 1. Lembar Observasi Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian peneliti selama pengajaran matematika pokok bahasan segiempat di kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012. Lembar observasi ini digunakan pada guru dan siswa. Dalam tahap ini dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Dari hasil ini akan tampak kelebihan dan kekurangan guru dalam menerapkan rencana pembelajaran yang telah disiapkan, selain itu akan tampak pula kelebihan serta kelemahan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dikelola guru. 2. Angket Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemandirian belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 dalam mengikuti pembelajaran matematika pokok bahasan segiempat. Dalam angket terdapat 5 indikator yang diukur, yaitu: 1) inisiatif pada kegiatan belajar; 2)
38 Memperhatikan penjelasan guru; 3) Mau membaca buku pelajaran; 4) Bertanggung jawab; 5) Percaya diri. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan langsung. Angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden dapat memilih jawabannya. Sedangkan angket langsung adalah angket dimana responden menjawab tentang dirinya sendiri bukan mengenai orang lain. Butir-butir pada angket digunakan untuk mengungkapkan sejauh mana kemandirian belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi pada pokok bahasan segiempat. 3. Tes Soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal-soal yang ditulis dalam bentuk uraian mengenai pokok bahasan segiempat. Soal-soal yang diberikan merupakan soal-soal yang sesuai dengan indikator pada tiap pembelajaran tersebut. G. Analisis Data 1. Menghitung Hasil Observasi Guru Observasi guru dilakukan dengan mengamati aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Pengisian lembar observasi guru dibuat dalam bentuk checklist dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia.
39 Untuk menghitung hasil observasi guru dilakukan dengan penskoran. Penskoran yang digunakan adalah sebagai berikut: Skor 0 : Siswa tidak melakukan kegiatan Skor 1 : Siswa melakukan 1 dari 4 kegiatan Skor 2 : Siswa melakukan 2 dari 4 kegiatan Skor 3 : Siswa melakukan 3 dari 4 kegiatan Skor 4 : Siswa melakukan semua kegiatan Untuk menghitung rata rata aktivitas guru untuk setiap siklusnya menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: : skor pertemuan pertama : skor pertemuan kedua Dengan kriteria penilaian: 2. Menghitung Hasil Observasi Siswa : aktivitas guru sangat kurang : aktivitas guru kurang : aktivitas guru cukup baik : aktivitas guru baik : aktivitas guru sangat baik Menghitung hasil observasi siswa dilakukan dengan penskoran. Penskoran yang digunakan adalah sebagai berikut: Skor 0 : Siswa tidak melakukan kegiatan Skor 1 : Siswa melakukan 1 dari 4 kegiatan Skor 2 : Siswa melakukan 2 dari 4 kegiatan Skor 3 : Siswa melakukan 3 dari 4 kegiatan Skor 4 : Siswa melakukan semua kegiatan
40 Untuk menghitung rata-rata aktivitas siswa untuk setiap indikator digunakan rumus sebagai berikut: Rata rata Sedangkan untuk menghitung rata-rata aktivitas siswa setiap siklus digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: : skor pertemuan pertama : skor pertemuan kedua Dengan kriteria penilaian: : aktivitas siswa sangat kurang : aktivitas siswa kurang : aktivitas siswa cukup baik : aktivitas siswa baik : aktivitas siswa sangat baik 3. Menghitung Hasil Angket Kemandirian Belajar Skala yang digunakan dalam mengukur jawaban siswa terhadap angket kemandirian belajar adalah skala Likert yang disusun dalam bentuk pernyataan. Pengisian angket dibuat dalam bentuk checklist dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia.
41 2010:135): Pedoman penskoran respon siswa (dalam Sugiyono, Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Respon Siswa Penilaian Pernyataan Kadangkadang Pernah Tidak Selalu Sering Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur yaitu kemandirian belajar dijabarkan menjadi indikator kemandirian belajar. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan angket maka perlu digunakan kisi-kisi angket kemandirian belajar (dalam Sugiyono, 2010 : 149). Berikut ini disajikan kisi-kisi angket kemandirian belajar yang digunakan dalam penelitian: Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar No. Aspek No. Item 1. Inisiatif pada kegiatan belajar 1, 2, 3 dan 4 2. Memperhatikan penjelasan guru 5, 6, 7 dan 8 3. Mau membaca buku pelajaran 9, 10, 11 dan 12 4. Bertanggung jawab 13, 14, 15 dan 16 5. Percaya diri 17, 18, 19 dan 20 Catatan: Untuk nomor yang digaris bawahi merupakan pernyataan negatif. Adapun penyusunan pedoman penskoran angket kemandirian belajar sebagai berikut:
42 Dalam penskoran tiap item angket kemandirian belajar menggunakan 4 skala yaitu Selalu (nilai 4), Sering (nilai 3), Kadangkadang (nilai 2), Tidak pernah (nilai 1) maka jumlah skor maksimum = 4 dan jumlah skor minimum = 0. Untuk menghitung hasil angket kemandirian belajar setiap siswa menggunakan rumus: Keterangan: = skor respon siswa = skor yang diperoleh siswa tiap item = jumlah item Dengan rentang skala penskoran sebagai berikut: : sangat kurang : kurang : cukup : baik : sangat baik Angket kemandirian belajar terdiri dari 20 pernyataan dari 4 indikator dengan menggunakan 4 skala maka jumlah skor maksimum = 80 dan jumlah skor minimum = 20. Untuk menghitung rata-rata angket kemandirian belajar siswa, menggunakan rumus: Dengan kriteria penilaian: : sangat kurang : kurang
43 : cukup : baik : sangat baik 4. Menghitung Hasil Tes Evaluasi Tes evaluasi diadakan setiap akhir siklus. Tes evaluasi ini digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Tes dengan jumlah 3 butir soal uraian, dimana untuk setiap butir soal mempunyai jumlah skor minimal 0 dan jumlah skor maksimal 5 dengan ketentuan penskoran sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Penskoran Skor 5 4 3 2 1 0 Kriteria Siswa menjawab pertanyaan dengan benar, lengkap dan jelas. Siswa menjawab pertanyaan dengan benar tetapi hasil akhirnya salah. Siswa menjawab pertanyaan dengan benar tetapi tidak lengkap. Siswa dapat menjawab sebagian dengan benar Siswa menjawab pertanyaan tetapi salah Siswa tidak menjawab Keterangan : Jawaban lengkap jika siswa dapat mengidentifikasi masalah dengan menuliskan apa yang diketahui, ditanya, dan menjawab pertanyaan dengan benar.
44 Untuk menghitung nilai prestasi belajar setiap siswa, menggunakan rumus sebagai berikut: Dengan kriteria penilaian: : Sangat Kurang : Kurang : Cukup : Baik : Sangat Baik Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas, menggunakan rumus sebagai berikut: Dengan kriteria penilaian: : Sangat Kurang : Kurang : Cukup : Baik : Sangat Baik Suatu kelas dikatakan telah tuntas belajar apabila dikelas tersebut terdapat 85% siswa yang mencapai daya serap 65% (Usman, 2006:64). Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa, menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: : jumlah siswa yang mendapat nilai
45 : jumlah siswa H. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila skor angket kemandirian belajar siswa mencapai siswa mencapai dengan kriteria baik dan nilai prestasi belajar dengan kriteria baik, kemudian ketuntasan belajar mencapai.