BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sebaran Responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB IV ANALISIS KORELASI PELAKSANAAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DENGAN HASIL UJIAN NASIONAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III Metode Penelitian

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III PENYAJIAN & ANALISIS DATA. uraian mengenai data jawaban dari masing-masing variabel dengan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 10 Maret 2012 dengan memberi sejumlah pertanyaan atau kuisioner kepada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini kan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Gb 1.1 Perangkat Sistem Komputer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

R-1 65 R R-2 74 R R-3 65 R-18 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III (METODE PENELITIAN) dan analisis menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN ICT Untuk melihat pemanfaatan ICT digunakan data angket siswa yang sudah diberikan kepada responden, yaitu siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. Kemudian untuk mendapatkan hasil apakah terdapat pengaruh tingkat penggunaan ICT terhadap hasil belajar, yang akan dikorelasikan adalah variabel pemanfaatan ICT dan variabel hasil belajar yang berupa rapor akhir semester siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. Pemanfaatan ICT adalah perilaku dan tindakan dalam penggunaan teknologi pada saat melakukan pekerjaan atau tugas dalam proses belajar. Pertama, untuk mendapatkan rata-rata variabel pemanfaatan ICT, akan diambil dua indikator. Pengukurannya berdasarkan dua indikator empiris yaitu frekuensi penggunaan ICT dan sikap siswa terhadap pembelajaran TIK. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemanfaatan ICT serta indikator empirisnya, dapat dilihat sebagai berikut. Frekuensi penggunaan ICT ini diambil dari hasil kuisioner yaitu tentang intensitas penggunaan ICT sudah dibagikan pada responden yaitu siswa. Dan hasilnya adalah sebagai berikut : Gambar 4.1.1 Penjabaran Indikator Intensitas Penggunaan ICT

Dari grafik di atas, penggunaan perangkat komputer, internet serta social media memiliki intensitas melebihi 75%. Dalam arti penggunaan perangkat-perangkat tersebut tergolong tinggi. Sedangkan untuk perangkat-perangkat yang lain memiliki intensitas kurang dari 75%, yang dapat digolongkan dalam golongan rendah. Untuk perangkat komputer, siswa sering menggunakan komputer untuk membuat tugas, mencari materi dan sekedar mencari informasi. Penggunaan LCD terkadang digunakan untuk presentasi di kelas, menampilkan materi pembelajaran dan ada pula untuk ibadah. Printer dalam penggunaannya digunakan untuk mencetak tugas sekolah dan foto. Software yang paling sering digunakan oleh siswa adalah Ms. Word. Kebanyakan siswa menggunakan software ini untuk mengetik dan membuat tugas, menulis cerpen. Ms. Excel terkadang digunakan siswa untuk membantu dalam pengerjaan tugas sekolah, misalkan membuat tabel, menghitung data, serta mengolah inputan berupa angka. Siswa sudah sering menggunakan Ms. Power Point untuk mempresentasikan tugas dan materi. Yang terkadang digunakan siswa dalam belajar software multimedia adalah Corel Draw dan Photoshop. Siswa menggunakan itu semua untuk membuat gambar, mengedit gambar serta membuat tugas sekolah. Untuk software pemrograman, siswa tergolong jarang menggunakan karena di sekolah tidak terdapat materi khusus tentang pemrograman, dan hanya beberapa siswa yang mencoba sekedar isengiseng saja. Siswa tergolong sering menggunakan internet untuk mencari bahan dalam tugas sekolah, browsing, bermain game, dan membuka sosial media. Untuk penggunaan blog sendiri, siswa terbilang jarang membuat blog. Siswa hanya melihat blog orang lain untuk mendapatkan informasi. Tapi ada beberapa siswa yang membuat blog untuk memposting cerita masing-masing. Dalam penggunaan e-mail, siswa terkadang menggunakannya untuk mengirimkan tugas ke guru dan berkas-berkas kepada teman serta guru di sekolah. Untuk sosial media, siswa sering menggunakannya untuk chatting, update status, berkomunikasi dengan teman, mencari informasi, serta membuat tugas secara bersama-sama. Dan dari penjabaran di atas, dapat dikelompokkan frekuensi pengunaan ICT sebagai berikut:

Tabel 4.1.2 Penilaian Rata-Rata Responden Terhadap Frekuensi Penggunaan ICT Alternatif Jawaban Skor Frekuensi Total Skor Sering 3 144 432 Jarang 2 154 308 Tidak Pernah 1 17 17 Total 315 757 Rata-rata 2,403 Dari tabel frekuensi diatas dapat dilihat bahwa frekuensi penggunaaan ICT siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga menunjukkan hasil rata-rata 2,403 yang berarti seluruh siswa yang diteliti, frekuensi penggunaan ICT-nya masih tergolong jarang dalam proses pembelajaran. Juga dapat dilihat dari tabel 4.1.1 dan tabel 4.1.2 bahwa penggunaan TIK dalam setiap mata pelajaran terbilang jarang. Tetapi khusus intensitas penggunaan pada sub indikator komputer, internet dan social media, intensitas penggunaan diatas 75 %, dibandingkan dengan sub indikator yang lainnya. Ini menunjukkan 3 sub indikator tersebut tergolong dalam kategori tinggi. Setelah mendapatkan rata-rata penggunaan ICT, kemudian mencari rata-rata indikator yang kedua yaitu sikap siswa dalam materi pembelajaran TIK. Berikut frekuensi sikap siswa dalam pembelajaran ICT: Gambar 4.1.2 Penjabaran Indikator Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran ICT

Dari grafik di atas, sub indikator yang paling tinggi adalah pengetahuan dan ketrampilan. Siswa sebanyak 27 orang setuju menilai materi pembelajaran ICT dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk sub indikator paling rendah adalah membosankan. 14 siswa tidak setuju jika pembelajaran ICT dirasa membosankan, sedangkan 7 siswa merasa bosan dengan adanya pembelajaran ICT di dalam kelas. Tabel 4.1.4 Penilaian Responden Terhadap Sikap Siswa dalam Pembelajaran TIK Alternatif Jawaban Skor Frekuensi Total Skor Setuju 3 138 414 Ragu-ragu 2 56 112 Tidak Setuju 1 30 30 Total 224 556 Rata-rata 2,482 Nomor item soal sebagai penjabaran dari indikator yang digunakan adalah nomor 9.3 pada faktor sikap siswa terhadap materi pembelajaran TIK. Dilihat dari tabel diatas didapati siswa kebanyakan kurang dalam menyikapi pembelajaran TIK. Hasil rata-rata menunjukkan 2,482 yang berarti bahwa siswa jarang melibatkan pembelajaran TIK dalam proses belajar. Berikut hasil rata-rata dari kedua indikator pemanfaatan ICT : Tabel 4.1.5 Total Keseluruhan Dari Pemanfaatan ICT Indikator Empiris Rata-rata Penjelasan Intensitas Penggunaan ICT 2,403 Frekuensi siswa ketika menggunakan ICT tergolong kategori jarang Sikap Siswa terhadap 2,482 Banyaknya siswa yang Pembelajaran TIK menyikapi dan menggunakan TIK dalam pembelajaran tergolong jarang Total 4,885

Rata-rata 2,44 Secara umum siswa dalam menggunakan dan memanfaatkan ICT dalam pembelajaran tergolong jarang dan kurang menyikapi dengan baik. Dari hasil interpretasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi siswa dalam menggunakan ICT terbilang jarang, karena skala untuk menentukan bahwa siswa sudah terbilang sering/cukup sering dalam memanfaatkan ICT adalah dalam skala Likert yaitu pada rata-rata > 2,51. Sehingga hasil rata-rata yang didapat yaitu 2,44, berada di skala jarang. 4.2 HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN ICT DENGAN HASIL BELAJAR PADA SETIAP MATA PELAJARAN Pengujian hipotesis korelasi antara variabel dalam penelitian ini adalah adakah hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar siswa kelas XII Bahasa di SMA Kristen 1 Salatiga. Yang akan dikorelasikan adalah ICT, yang didapat dari jumlah akumulasi frekuensi masing-masing siswa pada indikator intensitas penggunaan ICT dan sikap siswa terhadap pembelajaran TIK. Serta Mata Pelajaran, yang diambil dari hasil rapor kelas XII Bahasa semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Nilai ICT didapat dari hasil penjumlahan tiap-tiap poin pertanyaan pada kuisioner, yang berisi indikator intensitas penggunaan ICT dan sikap siswa terhadap pembelajaran TIK. Kemudian nilai ICT dikorelasikan dengan masing-masing mata pelajaran, dengan menggunakan rumus Pearson Moment Product. Proses analisis menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.2.1 Korelasi Antara Pemanfaatan ICT Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Koefisien Korelasi Signifikasi 2-tailed Matematika 0,208 0,279 Bhs. Indonesia 0,127 0,512 Kewarganegaraan 0,040 0,838 Agama 0,038 0,845

Bhs. Inggris 0,084 0,664 Seni Budaya 0,110 0,568 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa korelasi antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika sebesar 0,208 yang berarti hubungan antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika rendah. Nilai probabilitas yakni Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,279 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. Korelasi antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 0,127 yang berarti hubungan antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika sangat rendah. Nilai probabilitas yakni Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,512 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. Korelasi antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Kewarganegaraan sebesar 0,040 yang berarti hubungan antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Kewarganegaraan sangat rendah. Nilai probabilitas yakni Sig. 2- tailed adalah sebesar 0,838 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Kewarganegaraan siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. Korelasi antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Agama sebesar 0,038 yang berarti hubungan antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Agama sangat rendah. Nilai probabilitas yakni Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,845 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Agama siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. Korelasi antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris sebesar 0,084 yang berarti hubungan antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar

pada mata pelajaran Bahasa Inggris sangat rendah. Nilai probabilitas yakni Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,664 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. Korelasi antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Seni Budaya sebesar 0,110 yang berarti hubungan antara pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Seni Budaya sangat rendah. Nilai probabilitas yakni Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,568 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara variabel pemanfaatan ICT dengan hasil belajar pada mata pelajaran Seni Budaya siswa kelas XI Bahasa SMA Kristen 1 Salatiga. 4.3 Pembahasan Hasil penelitian yang didapat menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara pemanfaatan ICT terhadap hasil belajar siswa kelas XI Bahasa di SMA Kristen 1 Salatiga karena nilai korelasi dari setiap mata pelajaran yang diteliti menunjukkan sangat rendah dengan nilai interval antara 0,000 0,199. Kecuali pada mata pelajaran Matematika, dengan nilai korelasi 0,208 yang menunjukkan nilai korelasi pada kategori rendah. Ini berarti bahwa tinggi rendahnya hasil belajar siswa kelas XI Bahasa di SMA Kristen 1 Salatiga tidak ada hubungannya atau tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pemanfaatan ICT, karena terbukti hubungan itu berada pada hubungan yang sangat lemah. Terdapat juga hasil wawancara terhadap siswa kelas XI Bahasa. Didapati bahwa penggunaan ICT dalam pembelajaran hanya digunakan dalam mata pelajaran TIK saja. Untuk mata pelajaran yang lain, penggunaan ICT hanya digunakan sebagai media dalam menyampaikan materi maupun presentasi oleh para siswa. Juga hanya untuk mencari materi dan tugas-tugas dari guru. Pemanfaatan ICT di SMA Kristen 1 Salatiga masih tergolong rendah dan kurang. Meskipun para guru sudah diberi pelatihan, tetapi di dalam pembelajaran di kelas, para guru masih jarang menggunakan pemanfaatan ICT untuk menunjang pembelajaran. Dari kutipan wawancara dengan salah satu siswa kelas XI Bahasa, bisa didapati bahwa penggunaan ICT dalam pembelajaran hanya digunakan dalam mata pelajaran TIK saja. Unuk

mata pelajaran yang lain, penggunaan ICT hanya digunakan sebagai media dalam menyampaikan materi maupun presentasi oleh para siswa. Juga hanya untuk mencari materi dan tugas-tugas dari guru. Data kuantitatif diatas menyatakan ada hubungan yang rendah, dengan kata lain pemanfaatan ICT tidak berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.