yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota"

Transkripsi

1 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif, karena peneliti akan mengetahui korelasi antara satu variabel dengan variabel lainnya. Besarnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam betuk koefisien korelasi. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-kota Salatiga. Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 16 April 2013 s.d 2 Mei Populasi dan Sampel Penelitian Sugiyono (2011:80), mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri se-kota Salatiga yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota Salatiga. Kemudian penentuan besarnya sampel berpegang pada pendapat Arikunto (2002:112), yang menyatakan bahwa bila subyeknya lebih 100, sampel yang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, tergantung pada : (1) kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, (2) Sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Peneliti mengambil sampel sebesar 25% dari populasi masing-masing sekolah. 46

2 Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah simple random sampling. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel dan responden yang diambil dari tiga sekolah dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Peneliti telah menentukan taraf signifikansi alpha (α = 0,05) dan taraf kepercayaan 95%. Mengenai populasi dan sampel pada masing-masing SMA Negeri se-kota Salatiga dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sample Guru SMA Negeri se-kota Salatiga No Sekolah Populasi Sample 1. SMA Negeri 1 Salatiga SMA Negeri 2 Salatiga SMA Negeri 3 Salatiga JUMLAH Sumber : masing-masing SMA Negeri se-kota Salatiga. 3.3 Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Data merupakan catatan atas kumpulan fakta-fakta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Secara harfiah data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan identitas responden, motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), pelatihan dan kinerja mengajar. Dalam penelitian ini, sebagai sumber datanya adalah jawaban kuesioner tertulis yang diberikan secara langsung oleh para guru SMA Negeri se-kota 47

3 Salatiga selaku responden melalui pertanyaan pertanyaan dalam instrumen penelitian yang digunakan. Selanjutnya teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dipengaruhi oleh isi permasalahan, sehingga teknik yang dipilih benar-benar dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif asosiatif maka, data dari masing masing variabel penelitian yang diinginkan, diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Dalam penelitian ini terdapat empat instrumen pengumpulan data yaitu kuesioner motivasi, kuesioner keikutsertaan dalam MGMP, kuesioner pelatihan dan kuesioner kinerja mengajar. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable) sebagai berikut : a. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari tiga yaitu: motivasi (X1), keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) (X2) dan pelatihan (X3). b. Variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja mengajar (Y) Definisi Operasional Variabel Bebas (Independent Variable) Definisi operasional adalah penjelasan definisi oleh variabel yang telah dipilih oleh peneliti (ureechan.wordpress.com-variabel-penelitian-definisi- 48

4 operasional-: 2011). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Motivasi, yaitu aktivitas yang dilakukan seorang guru untuk mengatasi segala tantangan kerja, dengan indikator memiliki tanggung jawab yang tinggi dan memilih tujuan yang realistik, berjuang merealisasikan tujuan, melakukan pekerjaan yang lebih baik. b. Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), yaitu frekuensi partisipasi guru dalam mengikuti MGMP, dengan indikator peran MGMP dalam meningkatkan kemampuan guru dalam rangka pengembangan diri, manfaat MGMP. c. Pelatihan, yaitu kegiatan pengembangan kemampuan dasar guru yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja mengajar, dengan indikator kemauan yang muncul dari dalam diri sendiri dan dari luar, peran pelatihan Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau disebut juga kontrak indogen. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel kinerja mengajar guru. Kinerja mengajar adalah prestasi atau keberhasilan yang dicapai seorang guru dalam melakukan pembelajaran, dengan indikator :kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam proses pembelajaran. 49

5 3.5 Instrumen penelitian Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti dibutuhkan instrumen. Instrumen untuk mengumpulkan data tentang variabel motivasi guru dan kinerja mengajar guru diadaptasi dari David Alexio Guterres (2011) dan Muhamad (2010). Kemudian instrumen untuk variabel keikutsertaan guru dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan pelatihan guru diadaptasi dari Susiyanto (2005) dan Bernadus Na`antonis (2005) yang disesuaikan dengan keadaan lokasi penelitian dan telah di diskusikan dengan pembimbung. Oleh karena itu peneliti menggunakan instrument sebagai kuesioner untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. 3.6 Teknik Pengukuran Intrumen Penelitian Sebuah penelitian menggunakan instrumen penelitian untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, skala pengukuran intrumen yang digunakan adalah Skala Likert. Pada dasarnya skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:93). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif s.d sangat negatif, dapat berupa kata-kata dan skor untuk penelitian kuantitatif, untuk variable motivasi (X1), keikutsertaan dalam MGMP (X2) dan pelatihan (X3) digunakan pengukuran sebagai berikut: 50

6 a. Sangat setuju diberi skor (5) b. Setuju diberi skor (4) c. Ragu-ragu diberi skor (3) d. Tidak setuju diberi skor (2) e. Sangat tidak setuju diberi skor (1) Sedangkan untuk variable kinerja mengajar (Y) digunakan pengukuran sebagai berikut : a. Sangat sering diberi skor (5) b. Sering diberi skor (4) c. Kadang kadang diberi skor (3) d. Jarang diberi skor (2) e. Tidak pernah diberi skor (1) Penelitian ini menggunakan empat konsep atau variabel yakni motivasi (X1), keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) (X2), pelatihan (X3) dan kinerja mengajar (Y). Variabel yang diukur dijabarkan kedalam indikator, dari indikator dijabarkan menjadi butir soal yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan beserta kategori jawaban, kemudian kategori jawaban diukur dengan menggunakan angka-angka untuk mengetahui isi dan makna konsep. Variabel, indikator, butir soal dan nomor butir soal dari setiap variabel dijabarkan dalam tabel-tabel berikut : 51

7 Tabel 3.2 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Motivasi (X1) Variabel Indikator Butir Soal No. Item Motivasi a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi dan memilih tujuan yang realistik b. Berjuang merealisasika -n tujuan 1. Melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas. 2. Sebagai guru harus memiliki sikap digugu dan ditiru. 3. Saya akan izin kepala sekolah jika tidak dapat menunaikan tugas. 4. Sebagai guru harus mengerjakan administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan. 5. Guru harus mengutamakan tugas pokok dari pada tugas sampingan. 6. Memajang hasil karya/ulangan siswa sebagai sarana motivasi dan introspeksi siswa. 7. Dalam pembelajaran saya akan menggunakan mediapembelajaran/alat peraga, meskipun harus membuat sendiri. 8. Dalam pembelajaran saya membuat rangsangan daya nalar siswa dengan pertanyaan yang bersifat memancing, sehingga siswa berpikir secara aktif. 9. Menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi. 10. Demi mencapai prestasi yang baik, saya mengadakan jam tambahan untuk siswa. 11. Saya akan meneliti dan membahas tugas pekerjaan rumah siswa

8 c. Melakukan pekerjaan yang lebih baik. 12. Menulis buku/diktat atau LKS yang dapat digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. 13. Berusaha agar meraih hasil yang lebih baik dan berusaha untuk meraih sukses menjadi guru teladan. 14. Dalam melaksanakan pekerjaan saya berusaha melakukan dengan benar, dan tampil lebih baik serta selalu mengutamakan kualitas. 15. Dalam bekerja saya selalu hadir secara disiplin dan menyekesaikan tugas dengan tepat waktu. 16. Berkekinginan untuk memperoleh peningkatan karier melalui kerja keras. 17. Optimis untuk bisa berkembang dengan baik. 18. Saya sering memberikan berbagai macam evaluasi untuk memantau kemajuan siswa baik berupa pretasi, protes, ulangan harian, tugas pekerjaan rumah dan sebagainya 19. Menganalisis hasil belajar siswa guna mengetahui daya serap siswa, batas tuntas dan siswa yang harus mengalami pengulangan. 20. Berusaha sebanyak-banyaknya membaca buku serta melakukan inovasi. 21. Menerima kritik, saran maupun masukan terhadap individu guru harus diterima dengan lapang dada dan ditindaklajuti intropeksi untuk pengembangan diri

9 Dari butir soal motivasi, setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel motivasi yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja. Tabel 3.3 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Keikutsertaan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) (X2) Variabel Indikator Butir Soal No. Item Keikutsert -aan dalam Musyawar -ah Guru Mata Pelajaran (MGMP) a. Peran MGMP dalam meningkatka n kemampuan guru dalam rangka pengembang an diri b. Manfaat MGMP 1. Guna pengembangan diri, MGMP dilaksanakan minimal 1 minggu sekali. 2. Guru menghadiri kegiatan MGMP secara rutin. 3. Durasi waktu dalam pelaksanaan kegiatan MGMP minimal 3-4 jam. 4. Guru melakukan identifikasi masalah sebelum hadir dalam kegiatan MGMP. 5. Guru terampil dan mampu dalam meningkatkan perencanaan, pelaksanaan dan membuat evaluasi, program kegiatan pembelejaran jika mengikuti MGMP. 6. Guru mampu meningkatkan profesionalitas melalui program dan kegiatan MGMP. 7. Dengan MGMP dapat membantu guru dalam memecahkan persoalan yang dihadapi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

10 8. Hasil dalam kegiatan MGMP dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. 9. Dalam kegiatan MGMP diperlukan sumber belajar dan fasilitas teknologi informasi komputer yang memadahi. 10. Hasil kegiatan MGMP dapat menunjang peningkatan mutu pendidikan yang terlihat pada prestasi belajar siswa. 11. MGMP dapat membantu guru dalam memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan Ilmu Pengatahuan dan Teknologi, kurikulum, metode, sistem pengujian sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan. 12. Kegiatan MGMP dapat dijadikan sebagai wadah dalam bertukar pengalaman mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung profesi. 13. MGMP dapat meningkatkan inovasi pembelajaran oleh para guru. 14. Setiap kegiatan MGMP perlu dilakukan monitoring dan evaluasi Dari butir soal keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja. 55

11 Tabel 3.4 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Pelatihan (X3) Variabel Sub Indikator Butir Soal No. Item Pelatihan a. Kemauan yang muncul dari dalam diri sendiri dan dari luar. b. Peran pelatihan 1. Banyaknya mengukuti pelatihan yang diikuti minimal 3 kali dalam satu tahun. 2. Hadir tepat waktu dalam setiap pelatihan. 3. Pelatihan mendukung kelancaran pelaksanaan tugas saya sebagai guru. 4. Pelatihan dapat meningkatkan profesionalisme guru. 5. Selalu aktif bertanya dalam pelatiahan. 6. Selalu mengungkapkan pendapat didalam diskusi kelompok. 7. Selalu mengerjakan semua tugas yang diberikan dalam pelatihan. 8. Dapat memahami materi dalam pelatihan. 9. Secara rutin mengikuti siaran atau informasi pendidikan. 10. Pelatihan dapat meningkatkan kompetensi 11. Hasil dari pelatihan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran Dari butir soal pelatihan, setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel pelatihan yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja. 56

12 Tabel 3.5 Variabel, Indikator, Butir Soal dan Nomor Butir Soal Kinerja Mengajar (Y) Variabel Indikator Butir Soal No. Item Kinerja Mengajar a. Perencanaan kegiatan pembelajaran b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran 1. Guru merencanakan pembelajaran sesuai materi dalam kurikulum. 2. Guru memilih dengan tepat bahan pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. 3. Guru menyusun bahan pelajaran dengan memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa. 4. Guru selalu menyusun tujuan pembelajaran khusus. 5. Guru akan menentukan metode pembelajaran. 6. Guru akan menentukan strategi pebelajaran yang sesuai dengan materi. 7. Guru selalu menentukan cara memotivasi siswa. 8. Guru akan menentukan alokasi penggunaan waktu. 9. Guru akan menentukan media pembelajaran yang tepat. 10. Guru menentukan sumber pembelajaran. 11. Saya membuat alat penilaian hasil belajar. 12. Guru menyampaikan bahan apersepsi dalam pembelajaran. 13. Guru memotivasi keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 14. Guru menyampaikan bahan pembelajaran dengan cara yang menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dalam

13 c. Penilaian kegiatan pembelajaran proses pembelajaran. 15. Guru menggunakan alat-alat / media dalam pembelajaran dengan tepat. 16. Saya memberi kesempatan siswa utuk terlibat aktif dalam pembelajaran. 17. Guru Mengatur penggunaan waktu secara efektif. 18. Saya mengorganisasi siswa dalam pembelajaran. 19. Guru memanfaatkan fasilitas secara memadai. 20. Guru melaksanakan penilaian pembelajaran. 21. Saya mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan. 22. Saya melakukan penilaian selama proses pembelajaran. 23. Guru menerapkan evaluasi secara lesan maupun tertulis. 24. Saya melakukan evaluasi terhadap produk siswa. 25. Guru selalu mengadakan pembatasan materi yang diteskan. 26. Guru selalu menyusun kisi-kisi penyusunan soal tes hasil belajar. 27. Guru selalu membuat butir soal tes sesuai kisi-kisi yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran. 28. Guru akan menyusun soal tes sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. 29. Guru selalu membuat soal tes sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan. 30. Saya menyusun tes yang berhubungan dengan ingatan, pemahaman, sintesis, dan evaluasi. 31. Dalam penyusunan evaluasi saya memperhatikan aspek :

14 kognitif, afektif, dan psikomotorik. 32. Saya melakukan analisis hasil evaluasi belajar. 33. Saya mengembalikan hasil evaluasi pada siswa sebagai umpan balik. 34. Saya menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan masukan untuk merevisi pembelajaran Dari butir soal kinerja mengajar, setelah setiap butir soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar yang dilakukan peneliti kepada responden. Alat penelitian yang akan diolah adalah alat yang valid saja. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data terdiri dari analisis reliabilitas dan validitas instrumen, analisis deskriptif, hasil pengukuran variable penelitian dan juga pengujian korelasi antar variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent variable) Analisis Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen Sugiyono (2011:121) Valid berarti sebuah intrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menentukan validitas item digunakan acuan Sugiono (2011:126), yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien korelasi item totalnya lebih dari atau sama dengan 0,30. Untuk mengukur validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan Corrected item total correlation pada korelasi product moment yang dilakukan dengan bantuan 59

15 SPSS 16.0 for Windows. Kemudian r tabel dibandingkan dengan r hitung, jika r hitung > dari r tabel maka item tersebut valid. Kemudian reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Muhamad 2010:55). Kuesioner yang digunakan dikatakan andal jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan konsisten. Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Nurgiantoro dalam (Muhamad, 2010:55), Instrumen dikatakan reliabel jika besar koefisien alpha 0,70. 60

16 Analisis Hasil Uji Validitas Item Dan Reliabilitas Instrumen Analisis Hasil Uji Validitas Item Berikut ini adalah uji validitas intrumen total variabel motivasi. Hasil uji validitas motivasi dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini : Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Motivasi No Item r Tabel r Hitung Keterangan No Item r Tabel r Hitung Keterangan 1 0, Valid 12 0, Valid 2 0, Valid 13 0, Valid 3 0, Valid 14 0, Valid 4 0, Valid 15 0, Valid 5 0, Valid 16 0, Valid 6 0, Valid 17 0, Valid 7 0, Valid 18 0, Valid 8 0, Valid 19 0, Valid 9 0, Valid 20 0, Valid 10 0, Valid 21 0, Valid 11 0, Valid Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, Data Tabel 3.6 di atas menunjukkan bahwa nilai r untuk semua indikator empirik dari variabel motivasi lebih besar dari 0,30. Oleh karena itu item indikator empirik variabel motivasi dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrument total dari variabel Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Hasil uji validitas instrumen musyawarah guru mata pelajaran dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini : 61

17 Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Musyawarah Guru Mata Pelajaran No Item r Tabel r Hitung Keterangan No Item r Tabel r Hitung Keterangan 1 0, Valid 8 0, Valid 2 0, Valid 9 0, Valid 3 0, Valid 10 0, Valid 4 0, Valid 11 0, Valid 5 0, Valid 12 0, Valid 6 0, Valid 13 0, Valid 7 0, Valid 14 0, Valid Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, Dari data yang terlihat pada tabel 3.7 di atas nampak bahwa nilai r untuk setiap item indikator empirik dari variabel musyawarah guru mata pelajaran lebih besar dari 0,30. Oleh karena itu item indikator empirik motivasi kerja guru dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrument total dari variabel pelatihan. Hasil uji validitas intrumen pelatihan dapat dilihat pada tabek 3.8 di bawah ini : Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Pelatihan No Item r Tabel r Hitung Keterangan 1 0, Valid 2 0, Valid 3 0, Valid 4 0, Valid 5 0, Valid 6 0, Valid 7 0, Valid 8 0, Valid 9 0, Valid 10 0, Valid 11 0, Valid Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket,

18 Dari data yang rerlihat pada tabel 3.8 diatas nampak bahwa nilai r untuk setiap item indikator empirik dari variabel pelatihan lebih besar dari 0,30. Oleh karena itu item indikator empirik pelatihan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. Berikut ini adalah uji validitas instrumen total variabel kinerja mengajar. Hasil uji validitas instrument kinerja mengajar dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini : Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Item Kinerja Mengajar No Item r Tabel r Hitung Keterangan No Item r Tabel r Hitung Keterangan 1 0, Valid 18 0, Valid 2 0, Valid 19 0, Valid 3 0, Valid 20 0, Valid 4 0, Valid 21 0, Valid 5 0, Valid 22 0, Valid 6 0, Valid 23 0, Valid 7 0, Valid 24 0, Valid 8 0, Valid 25 0, Valid 9 0, Valid 26 0, Valid 10 0, Valid 27 0, Valid 11 0, Valid 28 0, Valid 12 0, Valid 29 0, Valid 13 0, Valid 30 0, Valid 14 0, Valid 31 0, Valid 15 0, Valid 32 0, Valid 16 0, Valid 33 0, Valid 17 0, Valid 34 0, Valid Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, Dari data yang rerlihat pada tabel 3.9 diatas nampak bahwa nilai r untuk setiap item indikator empirik dari variabel kinerja mengajar lebih besar dari 63

19 0,30. Oleh karena itu item indikator empirik kinerja mengajar dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya Analisis Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil uji reliabilitas indikator empirik pada variabel motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan pelatihan dengan kinerja mengajar, dapat dihitung dengan menggunkan teknik Alpha Cronbach. Adapun hasilnya sebgaimana tertera pada tabel 3.10 berikut ini : Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Nilai Alpha Keterangan Motivasi Guru Reliabel Musyawarah Guru Mata Pelajaran Reliabel Pelatihan Guru Reliabel Kinerja Mengajar Guru Reliabel Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, Data pada Tabel 3.10 di atas menunjukkan bahawa hasil uji reliabilitas variabel motivasi adalah 0,899, kemudian variabel musyawarah guru mata pelajaran adalah 0,911, variabel pelatihan 0,888, dan variabel kinerja mengajar adalah 0,972. Dari data tersebut setiap variabel lebih besar dari 0,70. Oleh karena itu keempat variabel dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. 64

20 3.7.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, dengan menggunakan statistik desriptif. Variabel yang dideskripsikan menggunkan statistik deskriptif meliputi motivasi (X1), Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) (X2), pelatihan (X3) dan kinerja mengajar (Y). Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan tendensi sentral meluputi (mean, min, max) dan ukuran variasi yang meliputi (standar deviasi ) Analisis Korelasi Teknik analaisis korelasi yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan antara motivasi (X1), keikutsertaaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (X2) dan pelatihan (X3) dengan kinerja mengajar (Y). Untuk menentukan korelasi antar variabel menggunakan analisis korelasi sederhana dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (sederhana) yang diolah dengan SPSS 16.0 for Windows. Koefisien Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r + 1). Apabila nilai r = -1 maka korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel inteprestasi nilai pada tabel sebagai berikut : 65

21 Tabel 3.11 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Sumber : Sugiyono (2012:231) Sangat kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Dalam penelitian ini telah ditentukan taraf signifikansi alpha (α = 0,05). Jadi, jika nilai alpha 0,05 nilai Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Signifikansi bisa ditentukan lewat baris Sig. (2-tailed). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka hubungan yang terdapat pada r dianggap signifikan Analisis Korelasi Ganda Teknik analisis korelasi ganda ( R ) berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel Y. Dalam penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana pengaruh variabel motivasi, keikutsertaan dalam MGMP, dan pelatihan secara bersama-sama dengan kinerja mengajar menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation) yang diolah dengan SPSS 16.0 for Windows. Dalam penelitian ini telah ditentukan taraf signifikansi alpha (α = 0,05). Selanjutnya untuk mengatahui signifikansi korelasi ganda bandingkan nilai alpha 0,05 dengan Sig.F Change. Pengambilan keputusan adalah bila nilai alpha 0,05 nilai Sig maka, Ho: motivasi guru, keikutsertaan guru dalam MGMP, dan pelatihan guru dengan kinerja mengajar secara bersama-sama tidak berhubungan secara simultan dengan kinerja mengajar ditolak dan Ha : motivasi, keikutsertaan 66

22 dalam MGMP, dan pelatihan secara bersama-sama berhubungan secara simultan dengan kinerja mengajar diterima. 3.8 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan pearson product moment yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel motivasi (X1) dengan kinerja mengajar (Y), keikutsertaan dalam MGMP (X2) dengan kinerja mengajar (Y) dan pelatihan (X3) dengan kinerja mengajar (Y). Pedoman pengambilan keputusannya jika r hitung > r tabel, berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Sebaliknya jika r hitung < r tabel, berarti H 0 diterima dan H a tolak. Besarnya r tabel pada signifikansi alpha (α = 0,05) dengan jumlah sampel 53 responden sebesar 0,27 maka dapat disusun hipotesis statistik sebagai berikut : a. H 0 : r x1y = 0 Motivasi tidak berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga. H a : r x1y 0 Motivasi berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga. b. H 0 : r x2y = 0 Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tidak berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga. H a : r x2y 0 Keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) berhubungan dengan kinerja mengajar guru dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga. 67

23 c. H 0 : r x3y = 0 Pelatihan tidak berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga. H a : r x3y 0 Pelatihan berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga. d. H 0 : R x123y = 0 Motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dan pelatihan secara simultan tidak berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru di SMA Negeri se-kota Salatiga. H a : R x123y 0 Motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dan pelatihan secara simultan berhubungan dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri se-kota Salatiga. 68

Kaprogdi Pendidikan Ekonomi FKIP Mahasiswa

Kaprogdi Pendidikan Ekonomi FKIP Mahasiswa Lampiran 1 HUBUNGAN MOTIVASI GURU, KEIKUTSERTAAN GURU DALAM MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DAN PELATIHAN GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DIKALANGAN GURU SMA NEGERI SE-KOTA SALATIGA PENGANTAR Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan lokasi penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, karena penulis akan menganalisa hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Dalam penelitian ini ditetapkan satu variabel terikat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru SMA Negeri se-kota Salatiga. Ditinjau dari jenis kelamin, jumlah responden laki-laki mempunyai prosentase

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y). BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas penggunaan media sosial dan interaksi sosial dengan prestasi akademik mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survei. Menurut Sugiyono (014) metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1698), penelitian korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (014: ) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:6) metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid yang bertujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research) yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (korelasional). Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sugiyono (2012:13) mengatakan, metode ini disebut sebagai metode positivistik karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Penelitian korelasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (006) penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Singarimbun (1989: 3) penelitian survei merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berkaitan dengan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ialah dalam kategori penelitian kuantitatif lapangan yang menggunakan metode ex-post facto. Metode ex-post

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297).

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297). 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode anaisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang bersifat rasional, dapat diamati melalui panca indera dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Hartono (2004 :68) menyatakan bahwa penelitian korelasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto Kabupaten Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

BAB III METODE PENELITIAN. berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:14), penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan

Lebih terperinci

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja 41 Menurut Sugiyono (2010 : 93) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian Evaluasi Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan Persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci