BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROGRAMMING. Gambar 4.7. Foto Udara Lokasi Perancangan

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II. KAJIAN LITERATUR

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

Tkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab III. Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society. Bandung. Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi. Lokasi : Jl. Dr.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Studi Lokasi. desain Interior cafe Monggo di Surabaya Town Square dengan tema cokelat

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB II TINJAUAN UMUM TOKO BUKU

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri khas Yogjakarta. Di Yogjakarta kurang lebih terdapat 116

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 6. Figure 6. 1 Denah Opened-Gallery. sumber: Analisis Penulis, 2016 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada

BAB IV ANALISA DATA. Gambar 4.1 Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

bertujuan menghimpun berbagai aktifitas dan kegiatan di dunia fashion muslimah atau kebutuhan yang berkaitan dengan wanita muslimah


BAB III: DATA DAN ANALISA


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Sedangkan dalam tugas akhir ini rest area mempunyai batasan sebagai tempat yang. Semarang dengan melewati rute / daerah pantai utara pulau Jawa.

BAB 3 ANALISA DAN BAHASAN

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek. Jalan Babar Sari 44 Yogyakarta *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

dengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

BAB V PENUTUP. Dari tinjauan dan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

PERANCANGAN INTERIOR LIGA SUPER INDONESIA CAFÉ & CLUB Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat.

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. ABSTRAK...iii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR TABEL...xi BAB I PENDAHULUAN...1

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Desain Interior Hotel Resort Kusuma dengan Konsep Neo Vernakular Budaya Jawa Bernuansa Pedesaan dan Kerajaan Majapahit.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN LAPANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang. menjaga terlaksananya aspek fungsional (mengakomodasi kegiaan).

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DESAIN

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PROGRAM RANCANGAN. Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

BAB III DATA PROYEK 3.1. Data Proyek Data Umum Proyek : Perancangan Interior House Of Vegan

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

Transkripsi:

BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam menemukan dan menjangkaunya tanpa harus bersusah payah untuk sampai ditempat. Beberapa pertimbangan dalam menetukan lokasi perancangan yang tepat baik secara fisik maupun ekologis yang akan berpengaruh terhadap minat penggunjung. Pertimbangan tersebut antara lain: Lokasi tersebut mempunyai akses yang tinggi terhadap fasilitas kepariwisataan, seperti hotel, mall dan tempat perdagangan. Lokasi tersebut mempunyai akses terhadap fasilitas dan sarana penunjang operasional. Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat konsentrasi publik sehingga mudah untuk dijangkau. Pemilihan lokasi sangat berkaitan dengan perancangan, lokasi yang ramai dan cukup padat serta merupakan salah satu pusat kegiatan akhir pekan yang ada di kota Jakarta sehingga setiap orang cukup familiar dengan tempat ini, sehingga perancangan interior ini diharapkan mampu memberikan segala kebutuhan serta kepentingan dan dapat memberikan kenyamanan walau berada pada sebuah lokasi yang tergolong padat. 26

Gambar 4.1 : Asumsi lokasi pusat mainan Jakarta Sumber : google earth & goggle map 2015 4.1.2 Potensi lokal Perancangan Pusat Mainan Jakarta diasumsikan berada di daerah Jakarta Selatan, tepat nya di cipete Raya. Adanya lokasi yang strategis tepat berada: Sebelah Utara terdapat jalan Dharmawangsa, Arion Swiss- Belhotel dan Brawijaya maternity Hospital. Sebelah Selatan terdapat jalan Cilandak, Cilandak Town Square dan Jakarta International School. 27

Sebelah Barat terdapat jalan Fatmawati, Lottemart Fatmawati dan Pondok Indah Golf and Country Club. Sebelah Timur terdapat jalan Kemang Raya, Abuba Steak dan Pejaten Village. Dengan adanya lokasi yang letaknya menguntungkan ini dapat dicapai oleh penduduk setempat karena daerah ini merupakan salah satu kegiatan padat karena berada di daerah elit. 4.2 PROGRAMMING 4.2.1 STATUS KELEMBAGAAN Status kelembagaan pada perencanaan dan perancangan desain interior ini adalah bangunan milik swasta/pribadi, dengan manajemen mandiri sebagai suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan pengadaan barang dan jasa bagi masyarakat dan bersifat komersial dengan tujuan untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Usaha ini memberikan bentuk store dan cafe bagi pengunjung yang disesuaikan dengan fungsinya sebagai tempat penjualan beraneka macam mainan dan menghabiskan waktu sambil menyediakan informasi tren terbaru dan fungsi mainan bagi kesehatan mental, keberadaan tepat ini juga bisa dijadikan sebagai sebuah rekreasi bagi pengunjung. 28

4.2.2 STRUKTUR ORGANISASI Pengelola / Pimpinan Manajer Kepala Bagian Operasional Store Kepala bagian operasiaonal Cafe Kepala Bagian Perlengkapan staf Cafe Staff store security Skema 4.1 : Struktur Organisasi 4.2.3 SISTEM OPERASIONAL Office Senin Jumat : 9.30 21.00 WIB Sabtu - Minggu : 08.00 22.30 WIB Store Setiap hari pukul : 09.30-21.00 WIB Cafe Setiap hari pukul : 09.30-22.00 WIB Dan untuk sistem kerja karyawannya dibagi menjadi 2 shift kerja, yaitu : - Shift 1 masuk pukul 09.00-15.00 WIB - Shift 2 masuk pukul 15.00-22.00 WIB 4.3 PROGRAM KEGIATAN 4.3.1 Kegiatan Pusat Mainan Jakarta Program kegiatan yang diwadahi berupa: 29

Kegiatan Jasa Sebagai sebuah store tempat ini menjadi tempat jasa pengadaan mainan baik mainan edukasional, replika ataupun yang sekedar berupa mainan hiburan. Kegiatan informasi Kegiatan informasi yang dilakukan dengan adanya elemen interior yang serupa dengan galeri, yang berisi informasi sekilas tentang fakta menarik yang terkait tentang mainan tersebut yang mungkin bisa berguna atau menghibur pengunjung yang mengamati. Kegiatan Entertaiment Kegiatan ini dirancang dengan cara mengemas produk maupun dari penyelesaian interiornya, sehingga bisa menarik para pengunjung dengan adanya desain maupun penyelesain interior yang kreatif dan edukatif. 4.3.2 Pola Kegiatan Pengelola Merupakan pegawai yang berperan dalam pemeliharaan, pengelolaan, dan segala sesuatu yang dapat menunjang kelancarankegiatan di Pusat Mainan Jakarta.Pengelola terdiri dari : Manager Datang Mengontrol Kegiatan Memeriksa persediaan barang Meeting Koordinasi Pulang Skema 4.2 :Kegiatan Manager 30

Staf Store / staff cafe Datang Mengontrol persiapan Melayani pengunjung/ transaksi Mengontrol persediaan Skema 4.3 : Kegiatan staf Store Pulang Pengunjung Pengunjung mulai dari anak-anak sampai dewasa, dari semua kalangan dengan berbagai kepentingan baik pria maupun wanita. Pengunjung Datang Mencari Informasi Mengamati mainan/menu Memilih - Membeli mainan Bersantai /bermain/ makan/minum Pulang Tabel Skema Kegiatan Pengunjung 4.4 ANALISA KEBUTUHAN Kelompok Pengunjung AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG Melihat-lihat Store, Gallery Membeli mainan Store Kebutuhan konsumsi cafe Aktivitas pribadi Toilet, nursery Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung 31

Kelompok staff pengelola AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG Administrasi Rapat, koordinasi Penyimpanan Barang Penyiapan makanan Memberikan Penawaran Pelayanan Aktivitas pribadi office office Gudang Dapur Store, display area kantin Toilet Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Ruang Staff / Pengelola 4.5 FASILITAS RUANG 1) Fasilitas Pelayanan dan Penjualan a. Cafe cafe area Storage Bar - display Dapur Lavatory b. Store Area Display Gallery Counter Cashier Nursery Lavatory 32

2) Fasilitas Pengelolaan Office Gudang Lavatory Workshop 4.6 BESARAN RUANG Besaran ruang pendidikan desain interior disesuaikan menurut kebutuhan dan standart yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran : a. Studi Besaran Ruang dan Asumsi (ASS) b. Data Arsitek, Ernest Neufert (DA) c. Time Sever Standar for Building Type, Joseph De Chiara (TSS) no Nama ruang keterangan standar luas 1 Store area Kapasitas 50 orang + sirkulasi 25% (70x1,25) +25%x(70x1,25)= 87,5+21,87 = 109,37 HD 172 m² Display A3 = 23x (0,6x1,8) = 24.84 Display A4 = 6x (0,6x1,8) = 6,84 Display A5 = 7x (0,7x0,8) = 3,92 Display A7 = 2x (2,5x0,4) = 2 Meja B1 = 1x(4,2x0,9) = 3,78 Kursi F3 = 2x (0,9 x0,5)= 0,9 Bench C5 = 4x (1,8x0,8) = 5,76 Rak D2 = 2x (1,8x0,5)= 1,8 Rak D3 = 1x (1,8x0,5)= 0,9 Total furnitur+toleransi 25% = 50,74+ 12,7 = 63,44 33

2 Gallery Kapasitas 30 orang+ sirkulasi 25% (30x1,25) +25%(30x1,25) = 37,5+9,4 = 46,9 74 m² Display A1 = 9x (1x1,2) = 10,8 Display A2 = 9x (0,7x0,8) = 5,04 Bench C5 = 4x (1,8x0,8) = 5,76 Total furnitur+ toleransi 25% = 21,6+5,4 = 27 3 Cafe Kapasitas 80 orang + sirkulasi 25% (80x1,25) +25%(80x1,25) = 100+25 = 125 HD 198 m² Display A6 = 9x (0,7x2) = 12,6 Display A7 = 2x (2,5x0,4) = 2 Meja B2 = (2x0,9)= 1,8 Meja C1 = 8x (1,8x0,8)= 11,52 Meja C3 = 12x (1,2x0,9)= 12,96 Kursi C2 = 32x (0,5x0,6)= 5,76 Sofa C4 = 12x (1,6x0.9)= 17,28 Kitchen set P2 = 1x (2,4x0,8)= 1,92 Total+toleransi 25%= 65,84+16.46= 72,3 4 Gudang Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25% (5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81 HD 45 m² Rak D2 = 10x (1,8x0,5)= 9 Rak D3 = 8x (1,8x0,5)= 7,2 Meja D1 = 4x (1,8x0,8)= 3,6 Total+toleransi 25%= =29,8+7,45=37,25 5 Dapur Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25% HD 32 m² 34

(5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81 Kitchen set E1 = 1x(3,8x0,8)= 3,04 Kitchen set E2 = 2x(2,4x0,8)= 3,82 Kitchen set E3 = 1x(2x0,7)= 2,8 Kitchen set E4 = 1x(1,5x0,8)= 1,2 Kitchen set E5 = 1x(0,8x0,8)= 0,64 Meja E6 = 2x(1,5x0,9)= 2,7 Rak D4 = 4x (1,8x0,5)= 3,6 Storage E7 = 2x(1,7x0,6)= 2,04 Total+toleransi 25% = =19,84+4,96=24,8 6 Ruang data Kapasitas 2 orang + sirkulasi 25% (2x1,25) +25%x(2x1,25)= 2,5+0,63 = 3,13 HD 13 m² Meja D4 = 2x(1,8x0,8)= 2,88 Kursi G6 = 2x(0,5x0,6)= 0,6 Rak D3 = 3x(1,8x0,5)= 2,7 Rak D2 = 2x(1,8x0,5)= 1,8 Total+toleransi 25% = = 7,98+2= 9,98 7 Workshop Kapasitas 2 orang + sirkulasi 25% (2x1,25) +25%x(2x1,25)= 2,5+0,63 = 3,13 HD 14 m² 8 Ruang administrasi Meja D4 = 2x(1,8x0,8)= 2,88 Kitchen set E2 = 1x(2,4x0,8)= 1,92 Kursi G6 = 2x(0,5x0,6)= 0,6 Rak D3 = 4x(0,5x1,8)= 3,6 Total+toleransi 25% = = 9+2,25=11,25 Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25% (5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81 HD 15 m² 35

9 Ruang manager Meja F1 = 1x (2,4x0,9)= 2.16 Meja G2 = 1x(1,2x0,5)= 0,6 Kursi F2 = 1x(0,6x0,9)= 0,54 Kursi F3 = 2x (0,5x0,9)= 0,9 Sofa C4 = 1x (1,6x0,9)= 1,44 Total+toleransi 25% = = 5,64+1,41=7,05 Kapasitas 4 orang + sirkulasi 25% (4x1,25) +25%x(4x1,25)= 5+1,25 = 6,25 HD 13 m² 10 Ruang karyawan Sofa C4 = 1x (1,6x0,9)= 1,44 Meja G2 = 1x (1,4x0,6)= 0,84 Meja G1 = 1x(1,2x0,5)= 0,6 Meja F4 = 1x(1,4x0,6)= 0,84 Kursi F2 = 1x(0,6x0,9)= 0,54 Rak D2 = (1,8x0,5)= 0,9 Total+toleransi 25% = = 5,16+1,29= 6,45 Kapasitas 10 orang + sirkulasi 25% (10x1,25) +25%x(10x1,25)= 12,5+3,13 = 15,63 HD 48 m² Rak D2 = 4x(1,8x0,5)= 3,6 Rak D3 = 2x(1,8x0,5)= 1,8 Meja G1 = 1x(1,2x0,5)= 0,6 Meja G2 = 2x(1,2x0,5)= 1,2 Meja G3 = 2x(2,5x1,2)= 6 Meja D4 = 2x(1,8x0,8)= 2,88 Kursi G6 = 5x(0,5x0,6)= 1,5 Kursi G7 = 5x(0,5x0,6)= 1,5 Kitchen set E2 = 2x (2,4x0,8)= 3,84 Sofa C4 = 2x (1,6x0.9)= 2,88 36

11 Loker karyawan Total+toleransi 25% = = 25,8+6,45= 32,25 Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25% (5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81 HD 21 m² Bench B3 = 4x (0,5x1,8) = 3,6 Lemari G4 = 8x (0,5x1,8) = 7,2 Total+toleransi 25% = =10,8+ 2,7= 13,05 12 Toilet Kapasitas 10 orang + sirkulasi 25% (10x1,25) +25%x(10x1,25)= 12,5+3,13 = 15,63 HD 39 m² Urinoir = 3x (0,6x0,4) = 0,72 Closet = 10x (1,5x1) = 15 Wastafel = 8x (0,8x0,5)= 3,2 Total+toleransi 25% = 18,92+4,73= 23,65 13 Nursery Kapasitas 5 orang + sirkulasi 25% (5x1,25) +25%x(5x1,25)= 6,25+1,56 = 7,81 HD 10 m² Closet kecil = 1x (1,5x1) = 1,5 Wastafel = 1x (0,8x0,5) = 0,4 Total+toleransi 25% = =1,9+0,48= 2,38 Tabel 4.3 Besaran Ruang 4.7 SISTEM ORGANISASI RUANG Organisasi ruang adalah dasar-dasar cara menghubungkan ruang-ruang suatu bangunan sehingga terorganisisr menjadi pola-pola bentuk ruang yang koheren. (Francis DK Ching, 1996, hal. 194). 37

Organisasi Ruang Keuntungan a) Linier Mudah menyesuaikan kondisi Sirkulasi jelas dan terarah Pencapaian mudah Adanya hirarki ruang Terpusat Memiliki pusat / orientasi kegiatan Bersifat stabil Pencapaian ke titik tertentu mudah & langsung Efisiensi tinggi Kerugian Kurang efisien, dan butuh banyak ruang Tidak ada orientasi utama dari semua ruang Tidak ada pengelompokan dan pemilahan kegiatan berdasarkan sifat fungsi kegiatan Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang Radial Perpaduan antara organisasi linier dan radial Menghasilkan pola dinamis Pencapaian ke titik tertentu mudah dan langsung Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang Cluster Dapat menerima ruang ruang yang berlainan bentuknya Luwes dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya Tabel 4.4 Organisasi Ruang Tidak ada orientasi utama pada ruang Kontrol visual kurang baik 38

Sistem organisasi ruang pada Pusat Mainan Jakarta ini adalah organisasi ruang yang berbentuk terpusat, dikarenakan ruangan yang diasumsikan pada Pusat Mainan Jakarta kegunaan dan bentuk yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan organisasi ruang yang dapat menyatukan suasana ruangan tersebut tanpa mempengaruhi karakter nya. 4.8 SISTEM SIRKULASI Alternatif Keuntungan Kerugian Linear Radial Spiral - Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama - Memiliki beberapa alternatif pilihan jalan : melengkung, memotong, jalan bercabang dan loop - Pengunjung dapat memilih alternatif ruang yang dituju - Arah sirkulasi jelas - Pengunjung dihadapkan pada banyaknya alternatif ruang - Pola sirkulasi jelas - Pengunjung harus mengerti arah fungsi ruang yang akan dituju - Sirkulasi monoton karena setiap ruang kembali ke titik yang sama - Pengunjung harus mengerti arah fungsi ruang yang akan dituju - Sirkulasi dapar melelahkan pengunjung Tabel 4.5 Sistem Sirkulasi Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar pada sistem pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian tujuan atau tema yang diangkat, maka 39

secara analisis sistem sirkulasi yang tepat adalah bentuk spiral agar bisa memberi kebebasan untuk menjelajahi berbagai mainan yang dipajang. 4.9 Hubungan Antar Ruang Skema 4.6 Hubungan Antar Ruang 4.10 ZONING GROUPING Penentuan zonning dan grouping dalam sebuah bangunan disesuaikan dengan fungsi dan aktivitas manusia yang menggunakan bangunan tersebut. Perencanaan yang tepat akan memudahkan dan mendukung aktivitas manusia di dalamnya. Dengan pertimbangan tersebut, kriteria ruang dalam Pusat Mainan Jakarta terbagi menjadi beberapa zona sebagai berikut : a. Zona Publik Merupakan zona yang sangat umum. Setiap orang dapat menempatinya tanpa syarat atau peraturan yang mengikat. Ruang-ruang yang terdapat dalam zona publik memiliki akses yang mudah dari luar bangunan. 40

b. Zona Semi Publik Pengelompokan ruang yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pengunjung dengan pengunjung ataupun dengan pengelola. Keberadaan seseorang di dalam zona ini memerlukan syarat atau peraturan tertentu demi kelancaran kerja pengelola dan pengelola memiliki kendali yang lebih terhadap pihak lain. Ruang-ruang yang termasuk di dalam zona semi publik meliputi fasilitasfasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang terikat dalam pengelolaan. c. Zona Privat Merupakan pengelompokan ruang yang hanya digunakan oleh pihak-pihak tertentu dengan syarat-syarat yang kuat karena besifat pribadi. Ruang-ruang yang termasuk dalam zona ini tertutup bagi umum untuk kepentingan kegiatan yang ada didalamnya. d. Zona service Ruang-ruang penunjang di dalam sebuah bangunan untuk melangkapi dan mendukung segala kegiatan manusia di dalamnya. Zona ini digunakan oleh pengelola maupun pihak lain. 41