I II. Lampiran 1. Bagan Penelitian. 20 cm 75 cm. 20 cm. 50 cm. Keterangan : = tanaman bawang merah di dalam polibag. = ulangan pertama = ulangan kedua

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Bagan Penelitian. Ulangan I Ulangan II Ulangan III. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

Blok I Blok II Blok III 30 cm

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Laboratorium C0 C1 C2 C3 C4 C5 C1 C2 C3 C4 C5 C0 C2 C3 C4 C5 C0 C1 C3 C4 C5 C0 C1 C2. Keterangan : = Kontrol

Bagan Penelitian BI CI CII DIII

P0 P0 P0. 50 cm. 50 cm P5 P1 P2

Gambar 1. Bentuk umbi bawang merah

PENYIAPAN BENIH BAWANG MERAH

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

LAMPIRAN. Biakan Jamur Colletotrichum sp

BAGAN PENELITIAN II I III P2W3 P2W1 P2W0 P2W2 P1W2 P1W0 P1W1 P2W3 P1W3 P2W1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Bagan Penelitian I II III. 14 m. 120 cm V5 120 cm. 4,8 m. Universitas Sumatera Utara

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 361/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN BAWANG MERAH TUK TUK SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Sifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70%

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian Laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

SKRIPSI OLEH : DESMAN KARIAMAN TUMANGGER Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid

BAWANG MERAH DI INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

10cm. = 30 cm x 60 cm. 200 cm. 20 cm. 10cm

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Penelitian Metode Penelitian Isolasi dan Identifikasi Cendawan Patogen

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Ukuran Plot: 50 cm x 50 cm

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei

Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

Analisis Sidik Ragam Jumlah Sklerotium S. rolfsii Pada Perlakuan Jenis Ekstrak Pupuk Kandang dan Lama Perendaman umur 1, 2, 3 dan 4 hsi

Universitas Sumatera Utara

II. TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

No. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Denah Penelitian. Keterangan: A, B, C, D, E, F, G = Perlakuan penelitian 1, 2, 3 = Ulangan perlakuan

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

Gambar 3. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Medium PDA ( Potato Dextrose Agar) (Gandjar et al., 1999)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

V3G1 V3G4 V3G3 V3G2 V3G5 V1G1 V1G3 V1G2 V1G5 V1G4 V2G2 V2G5 V2G3 V2G4

Lampiran 1. Pembuatan Media Media PDA (Potato Destrose Agar) Kentang dikupas dan dicuci bersih lalu ditimbang 250 gram, dipotong

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

MIKORIZA pada Swietenia macrophylla KELOMPOK 5

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Keterangan : Yijk = H + tti + Pj + (ap)ij + Sijk. Sijk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

Transkripsi:

Lampiran 1. Bagan Penelitian I II 20 cm 75 cm 20 cm U 50 cm : = tanaman bawang merah di dalam polibag I II = ulangan pertama = ulangan kedua

Lampiran 2. Bagan I IV II III V A 3 A 2 A 3 A 0 A 4 A 0 A 3 A 1 A 3 A 2 U A 2 A 4 A 4 A 1 A 0 A 1 A 1 A 0 A 4 A 1 A 4 A 0 A 2 A 2 A 3 : A 0 = Kontrol A 1 = Kerapatan T. harzianum 10 4 konidia/ liter air A 2 = Kerapatan T. harzianum 10 6 konidia/ liter air A 3 = Kerapatan T. harzianum 10 8 konidia/ liter air A 4 = Kerapatan T. harzianum 10 10 konidia/ liter air Jumlah perlakuan = 5 perlakuan Jumlah ulangan = 5 ulangan Jumlah polibag per plot = 4 polibag Jumlah tanaman per polibag = 1 tanaman Jumlah plot = 25 plot Jumlah sampel yang diamati = 4 tanaman/plot Jumlah tanamaman sampel seluruhnya = 100 tanaman Jumlah tanaman seluruhnya = 100 tanaman Ukuran plot = 2500 cm 2 (50 cm x 50 cm) Ukuran lahan seluruhnya = 35,75 m 2 (550 cmx 650 cm) Jarak antar perlakuan = 50 cm Jarak antar ulangan = 75 cm Jarak antar polibag = 20 cm x 20 cm

Lampiran 3. Deskripsi Tanaman Bawang Merah Varietas Kuning Asal : Lokal Brebes Umur : Panen 56 66 hari Tinggi Tanaman : 35,3 cm (33,7-36,9 cm) Kemampuan berbunga : Susah (alami) Banyaknya anakan : 7 12 Bentuk daun : Silindris seperti pipa Warna daun : Hijau kekuning-kuningan Banyak daun : 34-47 Bentuk bunga : seperti payung Warna bunga : Putih Banyak buah/tangkai : 70-96 (83) Banyak bunga : 100-142 (121) Bentuk biji : Bulat, gepeng, berkeriput Warna biji : Hitam Bentuk umbi : Bulat ujung meruncing Warna umbi : Merah gelap Produksi umbi : 14,4 ton/ha Susut bobot umbi : 21,5-22,0% (basah-kering) Ketahanan terhadap penyakit : Cukup tahan terhadap penyakit busuk umbi Botritis allii Kepekaan terhadap penyakit : Peka terhadap penyakit busuk ujung daun Phytophthora porri : Baik untuk dataran rendah (Sunarjono, dkk, 1995).

Lampiran 4. Perhitungan Kerapatan Konidia Jamur Dengan Haemocytometer Jumlah konidia jamur dapat dihitung dengan menggunakan alat hitung Haemocytometer. I II III IV V Kotak I, II, III, IV, dan V adalah contoh kotak yang akan dihitung jumlah konidianya. Kotak ini terletak pada keempat sudutnya yang ditambahkan satu pada tengahnya. Setiap kotak berisi 16 kotak kecil. Pada alat hitung tertera standart yaitu : L = 0,00025 mm 2 dan t = 0,1 mm, dimana L = Luas dan t = tinggi Maka isinya : L x t = 0,00025 mm 2 x 0,1 mm = 25 x 10-6 mm 3 Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Diambil sebanyak 10 gr jamur yang telah diperbanyak dalam Potato Dextrose Agar (PDA).

2. Dimasukkan aquadest sebanyak 100 ml, dan dicampurkan ke dalam erlenmeyer. 3. Kemudian disentifuge dengan kecepatan 100-150 rpm sampai konidia jamur lepas sehingga diperoleh endapan pada erlenmeyer atau konidia jamur. 4. Suspensi disaring dan diambil 1 ml dan diteteskan di atas Haemocytometer dengan menggunakan pipet tetes. Dibiarkan ruangan Haemocytometer dipenuhi oleh suspensi jamur. Setelah merata, diletakkan penutup Haemocytometer ke atas permukaan hitung Haemocytometer. 5. Dihitung jumlah konidia pada setiap kotak contoh, yang berisi 16 kotak kecil. 6. Dihitung kerapatan konidia jamur dengan menggunakan rumus : C = t x d x 10 6 0,25 x n : C = Kerapatan konidia t = Banyaknya konidia yang dihitung (Syaifuddin, 1992). n = Banyaknya kotak kecil yang diamati (5 x 16 kotak = 80 kotak) d = Faktor pengenceran (d = 10 ml)

Lampiran 5 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan I A0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Total 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Rataan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A1 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A2 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A3 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A4 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 Total 32,75 32,75 32,75 32,75 32,75 163,75 Rataan 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 4 0,00 0,00 0,00 tn 3,01 4,77 4 0,00 0,00 0,00 tn 3,01 4,77 Galat 16 0,00 0,00 Total 24 0,00 FK : 1072,56 KK : 0,00 %

Lampiran 6 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan II A0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Total 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Rataan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A1 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A2 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A3 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A4 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 Total 32,75 32,75 32,75 32,75 32,75 163,75 Rataan 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 4 0,00 0,00 0,00 tn 3,01 4,77 4 0,00 0,00 0,00 tn 3,01 4,77 Galat 16 0,00 0,00 Total 24 0,00 FK : 1072,56 KK : 0,00 %

Lampiran 7 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan III A0 25,00 25,00 0,00 25,00 0,00 75,00 15,00 A1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A2 25,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25,00 5,00 A3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Total 50,00 25,00 0,00 25,00 0,00 100,00 Rataan 10,00 5,00 0,00 5,00 0,00 4,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 30,00 30,00 6,55 30,00 6,55 103,10 20,62 A1 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A2 30,00 6,55 6,55 6,55 6,55 56,20 11,24 A3 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A4 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 Total 79,65 56,20 32,75 56,20 32,75 257,55 Rataan 15,93 11,24 6,55 11,24 6,55 10,30 4 307,95 76,99 1,56 tn 3,01 4,77 4 747,87 186,97 3,78 * 3,01 4,77 Galat 16 791,86 49,49 Total 24 1847,67 FK : 2653,28 KK : 68,29 % Uji Jarak Duncan

Sy = 3,15 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 9,44 9,91 10,16 10,38 A1 A2 A0 A3 A4 Rataan 0,00 5,00 15,00 Lampiran 8 b a Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan IV A0 50,00 50,00 25,00 50,00 25,00 200,00 40,00 A1 25,00 25,00 25,00 0,00 25,00 100,00 20,00 A2 25,00 25,00 0,00 0,00 0,00 50,00 10,00 A3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Total 100,00 100,00 50,00 50,00 50,00 350,00 Rataan 20,00 20,00 10,00 10,00 10,00 14,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 45,00 45,00 30,00 45,00 30,00 195,00 39,00 A1 30,00 30,00 30,00 6,55 30,00 126,55 25,31 A2 30,00 30,00 6,55 6,55 6,55 79,65 15,93 A3 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A4 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 Total 118,10 118,10 79,65 71,20 79,65 466,70 Rataan 23,62 23,62 15,93 14,24 15,93 18,67 4 418,23 104,56 1,76 tn 3,01 4,77 4 3793,47 948,37 15,95 ** 3,01 4,77 Galat 16 951,58 59,47 Total 24 5163,28 FK : 8712,36 KK : 41,31 %

Uji Jarak Duncan Sy = 3,45 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 10,35 10,86 11,14 11,38 A3 A2 A1 A0 A4 Rataan 0,00 10,00 20,00 40 C B A Lampiran 9 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan V A0 75,00 75,00 50,00 75,00 75,00 350,00 70,00 A1 25,00 50,00 50,00 75,00 50,00 250,00 50,00 A2 75,00 25,00 25,00 50,00 25,00 200,00 40,00 A3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 A4 25,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25,00 5,00 Total 200,00 150,00 125,00 200,00 150,00 825,00 Rataan 40,00 30,00 25,00 40,00 30,00 33,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 60,00 60,00 45,00 60,00 60,00 285,00 57,00 A1 30,00 45,00 45,00 60,00 45,00 225,00 45,00 A2 60,00 30,00 30,00 45,00 30,00 195,00 39,00 A3 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 32,75 6,55 A4 30,00 6,55 6,55 6,55 6,55 56,20 11,24 Total 186,55 148,10 133,10 178,10 148,10 793,95 Rataan 37,31 29,62 26,62 35,62 29,62 31,76 4 406,40 101,60 1,17 tn 3,01 4,77 4 9606,94 2401,73 27,78 ** 3,01 4,77 Galat 16 1383,52 86,47 Total 24 11396,86

FK : 25214,26 KK : 29,28 % Uji Jarak Duncan Sy = 4,16 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 12,48 13,10 13,43 13,72 A3 A4 A2 A1 A0 Rataan 0,00 5,00 40,00 50,00 70,00 C B A Lampiran 10 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan VI A0 75,00 75,00 100,00 100,00 75,00 425,00 85,00 A1 25,00 75,00 50,00 75,00 50,00 275,00 55,00 A2 75,00 50,00 50,00 75,00 50,00 300,00 60,00 A3 25,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25,00 5,00 A4 25,00 0,00 0,00 25,00 0,00 50,00 10,00 Total 225,00 200,00 200,00 275,00 175,00 1075,00 Rataan 45,00 40,00 40,00 55,00 35,00 43,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 60,00 60,00 90,00 90,00 60,00 360,00 72,00 A1 30,00 60,00 45,00 60,00 45,00 240,00 48,00 A2 60,00 45,00 45,00 60,00 45,00 255,00 51,00 A3 30,00 6,55 6,55 6,55 6,55 56,20 11,24 A4 30,00 6,55 6,55 30,00 6,55 79,65 15,93 Total 210,00 178,10 193,10 246,55 163,10 990,85 Rataan 42,00 35,62 38,62 49,31 32,62 39,63 4 827,80 206,95 1,47 tn 3,01 4,77 4 13074,16 3268,54 23,22 ** 3,01 4,77

Galat 16 2252,01 140,75 Total 24 16153,97 FK : 39271,35 KK : 29,93 % Uji Jarak Duncan Sy = 5,31 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 15,92 16,71 17,14 17,51 A3 A4 A1 A2 A0 Rataan 5,00 10,00 55,00 60,00 85,00 C B A Lampiran 11 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan VII A0 100,00 75,00 100,00 100,00 75,00 450,00 90,00 A1 75,00 75,00 50,00 100,00 50,00 350,00 70,00 A2 75,00 50,00 50,00 75,00 50,00 300,00 60,00 A3 25,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25,00 5,00 A4 25,00 0,00 0,00 25,00 0,00 50,00 10,00 Total 300,00 200,00 200,00 300,00 175,00 1175,00 Rataan 60,00 40,00 40,00 60,00 35,00 47,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 90,00 60,00 90,00 90,00 60,00 390,00 78,00 A1 60,00 60,00 45,00 90,00 45,00 300,00 60,00 A2 60,00 45,00 45,00 60,00 45,00 255,00 51,00 A3 30,00 6,55 6,55 6,55 6,55 56,20 11,24 A4 30,00 6,55 6,55 30,00 6,55 79,65 15,93 Total 270,00 178,10 193,10 276,55 163,10 1080,85 Rataan 54,00 35,62 38,62 55,31 32,62 43,23

4 2268,28 567,07 5,92 tn 3,01 4,77 4 16596,04 4149,01 43,35 ** 3,01 4,77 Galat 16 1531,53 95,72 Total 24 20395,85 FK : 46729,47 KK : 22,63 % Uji Jarak Duncan Sy = 4,38 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 13,13 13,78 14,13 14,44 A3 A4 A2 A1 A0 Rataan 5,00 10,00 60,00 70,00 90 C B A Lampiran 12 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum Pada Pengamatan VIII A0 100,00 75,00 100,00 100,00 75,00 450,00 90,00 A1 75,00 75,00 75,00 100,00 75,00 400,00 80,00 A2 75,00 50,00 50,00 75,00 50,00 300,00 60,00 A3 25,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25,00 5,00 A4 25,00 0,00 0,00 25,00 0,00 50,00 10,00 Total 300,00 200,00 225,00 300,00 200,00 1225,00 Rataan 60,00 40,00 45,00 60,00 40,00 49,00 Rataan Persentase Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 90,00 60,00 90,00 90,00 60,00 390,00 78,00 A1 60,00 60,00 60,00 90,00 60,00 330,00 66,00 A2 60,00 45,00 45,00 60,00 45,00 255,00 51,00 A3 30,00 6,55 6,55 6,55 6,55 56,20 11,24 A4 30,00 6,55 6,55 30,00 6,55 79,65 15,93 Total 270,00 178,10 208,10 276,55 178,10 1110,85

Rataan 54,00 35,62 41,62 55,31 35,62 44,43 4 1865,44 466,36 5,72 tn 3,01 4,77 4 17746,00 4436,50 54,42 ** 3,01 4,77 Galat 16 1304,37 81,52 Total 24 20915,81 FK : 49359,51 KK : 20,32 % Uji Jarak Duncan Sy = 4,04 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 12,11 12,72 13,04 13,33 A3 A4 A2 A1 A0 Rataan 5,00 10,00 60,00 80,00 90,00 C B A Lampiran 13 Rataan Intensitas Serangan F. oxysporum A0 86,96 61,90 86,96 95,45 57,89 389,16 77,83 A1 38,24 65,52 52,94 77,60 37,24 271,54 54,31 A2 67,74 39,39 31,25 69,23 36,67 244,28 48,86 A3 8,64 0,00 0,00 0,00 0,00 8,64 1,73 A4 15,15 0,00 0,00 11,43 0,00 26,58 5,32 Total 216,73 166,81 171,15 253,71 131,80 940,20 Rataan 43,35 33,36 34,23 50,74 26,36 37,61 Rataan Intensitas Serangan F. oxysporum (%) Transformasi Arcsin x A0 68,87 51,88 68,87 77,75 49,49 316,86 63,37 A1 38,17 54,09 46,66 61,75 37,58 238,25 47,65 A2 55,37 38,88 34,02 56,29 37,29 221,85 44,37 A3 17,05 6,55 6,55 6,55 6,55 43,25 8,65

A4 22,87 6,55 6,55 19,73 6,55 62,25 12,45 Total 202,33 157,95 162,65 222,07 137,46 882,46 Rataan 40,47 31,59 32,53 44,41 27,49 35,30 4 960,77 240,19 4,43 tn 3,01 4,77 4 11275,85 2818,96 51,94 ** 3,01 4,77 Galat 16 868,41 54,28 Total 24 13105,03 FK : 31149,43 KK : 20,87 % Uji Jarak Duncan Sy = 3,29 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 9,88 10,38 10,64 10,87 A3 A4 A2 A1 A0 Rataan 1,73 5,32 48,86 54,31 77,83 C B A Lampiran 14 Rataan Produksi Tanaman Bawang Merah Kg/plot A0 0,02 0,08 0,04 0,01 0,11 0,26 0,05 A1 0,26 0,14 0,20 0,07 0,23 0,90 0,18 A2 0,14 0,27 0,30 0,11 0,26 1,07 0,21 A3 0,40 0,51 0,46 0,52 0,50 2,39 0,48 A4 0,47 0,46 0,56 0,42 0,52 2,43 0,49 Total 1,29 1,46 1,56 1,13 1,61 7,05 Rataan 0,26 0,29 0,31 0,23 0,32 0,28 Rataan Produksi Tanaman Bawang Merah Transformasi Arcsin x Total Rataan

A0 0,81 1,62 1,15 0,57 1,90 6,05 1,21 A1 2,92 2,14 2,56 1,52 2,75 11,89 2,38 A2 2,14 2,98 3,14 1,90 2,92 13,08 2,62 A3 3,63 4,09 3,89 4,13 4,05 19,79 3,96 A4 3,93 3,89 4,29 3,72 4,13 19,96 3,99 Total 13,43 14,72 15,03 11,84 15,75 70,77 Rataan 2,69 2,94 3,01 2,37 3,15 2,83 4 1,90 0,48 3,50 tn 3,01 4,77 4 27,49 6,87 50,54 ** 3,01 4,77 Galat 16 2,18 0,14 Total 24 31,56 FK : 200,34 KK : 13,03 % Uji Jarak Duncan Sy = 0,16 P 2 3 4 5 SSR.05 3,00 3,15 3,23 3,30 LSR.05 0,49 0,52 0,53 0,54 A3 A4 A2 A1 A0 Rataan 0,06 0,18 0,21 0,48 0,49 B A Lampiran 15. Data ph Tanah Waktu Pengamatan Rata-rata ph Tanah Setelah Tanah Disterilisasi 6,73 Setelah Pengaplikasian Trichoderma harzianum 6,53

Lampiran 16. Foto Penelitian

Lahan Penelitian (Sumber : Foto Langsung) Biakan murni F. oxysporum berumur 2 minggu (Sumber : Foto Langsung) Biakan murni T. harzianum berumur 3 minggu (Sumber : Foto Langsung) F. oxysporum dilihat dari mikroskop Spora T. harzianum dilihat dari mikroskop (Sumber : Foto Langsung) (Sumber : Foto Langsung) Suspensi T. harzianum berdasarkan perlakuan

(Sumber : Foto Langsung) Tanaman Terserang F. oxysporum (Sumber : Foto Langsung) Tanaman Sehat (Sumber : Foto Langsung)