BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Penerapan Strategi True or False terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

Transkripsi:

65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang tentang perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan metode pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer dibandingkan metode Ceramah pada mata pelajaran SKI, yang terdiri dari Hasil Penelitian dan pembahasan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang padaa dua kelas sampel yaitu kelas VIII.1 dengan jumlah peserta didik sebanyak 22 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 dengan jumlah peserta didik sebanyak 19 orang sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar SKI peserta didik diperoleh setelah diberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes yang sama. 1. Gambaran pre test hasil belajar metode Giving Question and Getting Answer pada mata pelajaran SKI di kelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang. Pre test kelas eksperimen dilakukan dikelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, pada tanggal 12 Juli 2017. Soal yang diberikan terkait sub pembahasan materi tentang memahami perkembangan masyarakat islam pada masa Bani Abbasiyah. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan berbentuk objektif sebanyak 65

66 40 item pertanyaan, yang mana materi tersebut belum diajarkan oleh Pendidik. Adapun cara yang penulis lakukan pada kelas eksperimen adalah penulis menjelaskan terlebih dahulu apa itu pre test, tujuan dilakukan pre test, setelah peserta didik memahami, penulis membagikan kepada masing-masing peserta didik yang berisi soal-soal yang akan dijawab, sebanyak 40 soal, kemudian peserta didik diminta untuk menjawab soal yang diberikan dengan waktu yang telah ditentukan, ketika waktu telah habis, maka peserta didik diminta untuk mengumpulkan soal yang ada pada masing-masing peserta didik. Soalsoal yang telah dijawab oleh peserta didik diperiksa untuk mendapatkan perolehan nilai dari hasil pre test tersebut. Agar dapat mengklasifikasikan hasil belajar MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, terlebih dahulu dicari nilai tertinggi dan nilai terendah yang diperoleh pada pre test tersebut. Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dan nilai terendah. Hasil pengurangan ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi empat yaitu sebanyak jalur skala yang dibutuhkan. 55 Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 71-80 : Sangat Tinggi 61-70 : Tinggi 51-60 : Rendah 55 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: ALFABETA, 2010), h. 36-37

67 <50 : Sangat Rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil pre test kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.1. sedang kan untuk mendapatkan jumlah presentase dilakukan dengan cara membagi frekuensi yang sedang dicari frekuensinya dengan jumlah frekuensi atau banyaknya individu dan dikali seratus. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pre test Kelas Eksperimen Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 71-80 6 27.27% Tinggi 61-70 6 27.27% Rendah 51-60 7 31.81% Sangat Rendah <50 3 13.63% Jumlah 22 100% Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.1 diatas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil pre test sangat tinggi, dan tinggi masing-masing berjumlah 6 orang dan 6 orang atau sebesar (27,27%) dan (27,27%). Sementara itu, peserta didik yang memiliki kategori hasil pre test rendah berjumlah 7 (31,81%). Kemudian peserta didik yang memiliki hasil pre test sangat rendah berjumlah 3 orang (13,63%). Bila dilakukan penjumlahan nilai, diperoleh mean sebesar 65,45.

68 Hasil ini jika diklasifikasi dengan hasil pre test kelas eksperimen, dapat dikatakan bahwa gambaran hasil pre test kelas VIII.1 pada mata pelajaran SKI MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, rata-rata tinggi yaitu berkisar pada interval 61-70.. Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran pre test hasil belajar kelas eksperimen mata pelajaran SKI di kelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang berada pada ketegori tinggi. Untuk lebih mudah membandingkan distribusi tersebut, dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Tabel 4.2 Histogram Pre test Hasil Belajar Kelas Eksperimen Pada Mata Pelajaran SKI Di Kelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang 8 7 6 5 4 3 2 Column1 persentase frekuensi 1 0 <50 51-60 61-70 71-70

69 2. Gambaran Pre Test Hasil Belajar Metode Ceramah Pada Mata Pelajaran SKI Di Kelas VIII.2 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang. Pre test kelas kontrol dilakukan dikelas VIII.2 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, pada tanggal 12 juli 2017. Soal yang diberikan terkait sub pembahasan materi tentang memahami perkembangan masyarakat islam pada masa Bani Abbasiyah. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan berbentuk objektif sebanyak 40 item pertanyaan, yang mana materi tersebut belum diajarkan oleh Pendidik. Adapun cara yang penulis lakukan pada kelas eksperimen adalah penulis menjelaskan terlebih dahulu apa itu pre test, tujuan dilakukan pre test, setelah peserta didik memahami, penulis membagikan kepada masing-masing peserta didik yang berisi soal-soal yang akan dijawab, sebanyak 40 soal, kemudian peserta didik diminta untuk menjawab soal yang diberikan dengan waktu yang telah ditentukan, ketika waktu telah habis, maka peserta didik diminta untuk mengumpulkan soal yang ada pada masing-masing peserta didik. Soalsoal yang telah dijawab oleh peserta didik diperiksa untuk mendapatkan perolehan nilai dari hasil pre test tersebut. Agar dapat mengklasifikasikan hasil belajar di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, terlebih dahulu dicari nilai tertinggi dan nilai terendah yang diperoleh pada pre test tersebut.

70 Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dan nilai terendah. Hasil pengurangan ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi empat yaitu sebanya jalur skala yang dibutuhkan. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 72-80 : Sangat Tinggi 63-71 : Tinggi 54-62 : Rendah <53 : Sangat Rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil pre test kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3. Sedangkan untuk mendapatkan jumlah presentasi dilakukan dengan cara membagi frekuensi yang sedang dicari frekuensinya dengan jumlah frekuensi atau banyaknya individu dan dikali seratus. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pre test Kelas Kontrol Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 72-80 6 31.57% Tinggi 63-71 3 15.78% Rendah 54-62 7 36.84% Sangat Rendah <53 3 15.78% Jumlah 19 100% Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.3 diatas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil pre test sangat

71 tinggi, dan tinggi masing-masing berjumlah 6 orang dan 3 orang atau sebesar (31.57%) dan (15.78%). Sementara itu, peserta didik yang memiliki kategori hasil pre test rendah berjumlah 7 (36,84%). Kemudian peserta didik yang memiliki hasil pre test sangat rendah berjumlah 3 orang (15,78%). Bila dilakukan penjumlahan nilai, diperoleh mean sebesar 63.28 Hasil ini jika diklasifikasi dengan hasil pre test kelas kontrol, dapat dikatakan bahwa gambaran hasil pre test kelas VIII.2 pada mata pelajaran SKI di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, rata-rata tinggi yaitu berkisar pada interval 63-71. Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran pre test hasil belajar metode Ceramah pada mata pelajaran SKI di kelas VIII.2 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang berada pada ketegori tinggi. Untuk lebih mudah membandingkan distribusi tersebut, dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Tabel 4.4 Histogram Pre test Hasil Belajar Kelas Kontrol Pada Mata Pelajaran SKI Kelas VIII.2 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang 8 7 6 5 4 3 2 1 0 <53 54-62 63-71 72-80 Column1 persentase frekuensi

72 3. Gambaran Post Test Hasil Belajar Metode Giving Question And Getting Answer Pada Mata Pelajaran SKI Di Kelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang. Post test di kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2017 di kelas VIII.1, yang mana post test diberikan setelah berlangsungnya proses pembelajaran terkai materi tentang memahami perkembangan masyarakat islam pada masa Bani Abbasiyah. Penulis memberikan lembaran soal yang berbentuk objektif sebanyak 40 item pertanyaan. Soal yang diberikan sama dengan soal yang telah diberikan sebelum diadakannya pembelajaran. Adapun cara yang penulis lakukan adalah, terlebih dahulu penulis menyampaikan materi yang akan dipelajari, kemudian peserta didik dibagikan masing-masing 2 kartu, yaitu berupa kartu pertanyaan dan kartu jawaban, secara individu peserta didik membuat satu buah pertanyaan yang belum dipahami, dan satu buah materi yang dikuasai, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada (kartu 1) dan topik-topik yang dapat mereka jelaskan (Kartu 2),setiap kelompok membaca setiap pertanyaan-pertanyaan yang telah diseleksi, jika ada yang bisa menjawab, diberi kesempatan untuk menjawab,jika tidak ada yang bisa menjawab, pendidik yang harus menjawab, setiap kelompok menyampaikan apa saja yang dapat dijelaskan dikertas 2, dan menyampaikan kepada teman-temannya, kemudian pendidik memberikan penguatan atau perbaikan terhadap

73 pendapat-pendapat peserta didik. Setelah diberikan perlakuan menggunakan metode Giving Question and Getting Answer selama 4 kali pertemuan, maka melalui Post test di cari hasil belajar peserta didik. Agar dapat mengklasifikasikan Hasil Belajar di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, terlebih dahulu dicari nilai tertinggi dan nilai terendah yang diperoleh pada Post test tersebut. Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dan nilai terendah. Hasil pengurangan ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi empat yaitu sebanya jalur skala yang dibutuhkan. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 87-95 : Sangat Tinggi 78-86 : Tinggi 69-77 : Rendah <68: Sangat Rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil Post test kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5. Sedangkan untuk mendapatkan jumlah presentase dilakukan dengan cara membagi frekuensi yang sedang dicari frekuensinya dengan jumlah frekuensi atau banyaknya individu dan dikali seratus.

74 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Post test Kelas Eksperimen Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 87-95 10 45.45% Tinggi 78-86 5 22.72% Rendah 69-77 6 27.27% Sangat Rendah <68 1 4.54% Jumlah 22 100% Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.5 diatas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil Post test sangat tinggi, dan tinggi masing-masing berjumlah 10 orang dan 5 orang atau sebesar (45,45%) dan (22,72%). Sementara itu, peserta didik yang memiliki kategori hasil Post test rendah berjumlah 6 (27,27%). Kemudian peserta didik yang memiliki hasil Post test sangat rendah berjumlah 1 orang (4.54%). Bila dilakukan penjumlahan nilai, diperoleh mean sebesar 84,09. Hasil ini jika diklasifikasi dengan hasil pos test kelas eksperimen, dapat dikatakan bahwa gambaran hasil Post test kelas VIII.1 pada mata pelajaran SKI di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, rata-rata tinggi yaitu berkisar pada interval 78-86. Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran Post test hasil belajar metode Giving Question and Getting Answer pada mata pelajaran SKI di kelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang

75 berada pada ketegori 78-86. Untuk lebih mudah membandingkan distribusi tersebut, dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Tabel 4.6 Histogram Post test Hasil Belajar Metode Kelas Eksperimen Pada Mata Pelajaran SKI Di Kelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang 12 10 8 6 4 2 Column1 persentase frekuensi 4 0 <68 69-77 78-86 87-95 4. Gambaran Post Test Hasil Belajar Metode Ceramah Pada Mata Pelajaran SKI Di Kelas VIII.2 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang Post test di kelas kontrol dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2017 di kelas VIII.2, yang mana post test diberikan setelah berlangsungnya proses pembelajaran terkait materi tentang memahami perkembangan masyarakat islam pada masa Bani Abbasiyah. Penulis memberikan lembaran soal yang berbentuk objektif sebanyak 40 item pertanyaan. Soal yang diberikan sama dengan soal yang telah diberikan sebelum diadakannya pembelajaran. Adapun cara yang penulis lakukan pada kelas

76 kontrol berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol penulis menyajikan atau menerangkan materi pelajaran, meminta peserta didik untuk mengamati dan mencatat materi tersebut, peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya jika tidak paham atas penjelasan penulis, penulis memberikan penguatan atau perbaikan terhadap pendapatpendapat peserta didik, jika masih ada waktu yang tersiksa maka peserta didik diminta untuk mengerjakan LKS yang menjadi pegangan peserta didik. Setelah diberikan perlakuan menggunakan metode ceramah selama 4 kali pertemuan, maka melalui Post test di cari hasil belajar peserta didik. Agar dapat mengklasifikasikan hasil belajar di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, terlebih dahulu dicari nilai tertinggi dan nilai terendah yang diperoleh pada Post test tersebut. Kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi nilai tertinggi dan nilai terendah. Hasil pengurangan ditambah satu. Selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi empat yaitu sebanya jalur skala yang dibutuhkan. berikut: Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai 77-85 : Sangat Tinggi 68-76 : Tinggi 59-67 : Rendah

77 < 58 : Sangat Rendah Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil Post test kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 sedangkan untuk mendapatkan jumlah presentase dilakukan dengan cara membagi frekuensi yang sedang dicari frekuensinya dengan jumlah frekuensi atau banyaknya individu dan dikali seratus. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Post test Kelas Kontrol Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 77-85 7 36.84% Tinggi 68-76 8 42.10%, Rendah 59-67 2 10.52% Sangat Rendah < 58 2 10.52% Jumlah 19 100% Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.7 diatas diperoleh subjek yang terdiri atas kategori sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah. Jumlah peserta didik yang memiliki kategori hasil Post test sangat tinggi, dan tinggi masing-masing berjumlah 7 orang dan 8 orang atau sebesar (36.84%) dan (42.10%). Sementara itu, peserta didik yang memiliki kategori hasil Post test rendah berjumlah 2 (10.52%). Kemudian peserta didik yang memiliki hasil Post test sangat rendah berjumlah 2 orang (10.52%). Bila dilakukan penjumlahan nilai, diperoleh mean sebesar 73.81

78 Hasil ini jika diklasifikasi dengan hasil Post test kelas kontrol, dapat dikatakan bahwa gambaran hasil Post test kelas VIII.2 pada mata pelajaran SKI di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, rata-rata tinggi yaitu berkisar pada interval 68-76 Dengan demikian dapat disimpulkan, rata-rata gambaran Post test hasil belajar metode Ceramah pada mata pelajaran SKI di kelas VIII.2 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang berada pada ketegori tinggi. Untuk lebih mudah membandingkan distribusi tersebut, dapat digambarkan dalam histogram berikut ini: Tabel 4.8 Histogram Post test Hasil Belajar Kelas Kontrol Pada Mata Pelajaran SKI Di Kelas VIII.2 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 < 58 59-67 68-76 77-85 Column1 persentase frekuensi

79 5. Perbedaan Hasil Belajar Peserta didik mengunakan metode pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer dengan hasil belajar metode Ceramah pada mata pelajaran SKI dikelas VIII MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang Berdasarkan uji hipotesis atau hasil analisis diperoleh α = 0,05 dalam uji dua sisi maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar metode Giving Question and Getting Answer dengan metode Ceramah. Untuk melihat kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik pada kedua kelas sampel, dilakukan analisis statistik. Sebelum dilakukan analisis data perlu dilakukan uji asumsi data, yaitu: 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas ini bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas ini menggunakan SPSS versi 16 dengan cara one sample kolmogorof smirnov test. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan, maka didapatkan: Tabel 4.9 Test of Normality Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kelas Statistic Df Sig. Statistic df Sig. hasil_belajar eksperiment.173 22.084.885 22.015 kontrol.174 19.133.858 19.009 a. Lilliefors Significance Correction

80 Dari data diatas dapat diketahui bahwa data kelas sampel tersebut berdistribusi normal karena signifikan α lebih besar dari ( >) dari 0.05 yaitu 0,084 > 0,05 artinya dalam uji dua sisi berarti data normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok data mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 Tabel 4.10 Test of Homogeneity of variances Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig..002 1 39.963 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kedua kelompok kelas tersebut memiliki varians yang homogen yaitu dengan nilai signifikan 0,963 > 0,05. Dalam uji dua sisi berarti data homogen. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas Eksperimen dan Kontrol memiliki data yang homogen. 3. Uji Hipotesis Setelah dilakukan analisis data dengan SPSS maka dapat dideskripsikan melalui tabel berikut:

81 Tabel 4.11 Group Statistics Group Statistics kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Hasil Belajar Eksperiment 22 84.0909 10.19294 2.17314 Kontrol 19 73.8158 11.12955 2.55329 Berdasarkan tabel diatas, Perolehan rata-rata pada kelas eksperimen adalah 84,09. Nilai maksimum hasil tes yang diperoleh oleh kelas eksperimen adalah 95 dan nilai minimum 65. Sedangkan Perolehan ratarata pada kelas kontrol adalah 73,81. Nilai maksimum hasil tes yang diperoleh oleh kelas kontrol adalah 85 dan nilai minimum 50. Berarti rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Setelah itu dilakukan analisis perbedaan dengan uji T melalui bantuan SPSS versi 16 dengan menggunakan Independent Sample Test, sebagaimana hasil yang terdapat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Analisis Kelas Kontrol dan Eksperimen Independent Samples Test Levene test for t-test for equality mean difference equality of variances f sig T df Sig.(2- tailed) Hasil belajar Equal variances assumed Equal variances not assumed.002.963 3.085 39.004 Mean difference 3.065 36.918.004

82 Berdasarkan uji t dengan SPSS atau hasil analisis diperoleh sig α yaitu 0,004 lebih kecdil dari 0,05 dalam uji 2 sisi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa ( 0,004< 0,05).Hal ini berarti H 0 yang berbunyi tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer dengan metode ceramah ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer dengan metode ceramah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar SKI peserta didik dengan Penerapan Metode pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik dari pada hasil belajar SKI peserta didik yang menggunakan metode ceramah. B. Pembahasan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data kelas eksperimen dan kelas kontrol secara rata-rata sama-sama berada di kategori tinggi. Tetapi dari segi nilai, kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi yaitu 95 dan nilai terendah yaitu 65. Sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi yaitu 85 dan nilai terendah 55, yang berarti kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Perbedaan ini disebabkan karena perlakuan yang diberikan berbeda. Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan metode Giving Question and Getting Answer Sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan menggunakan Metode

83 Ceramah. Pembelajaran melalui Metode Giving Question and Getting Answer merupakan salah satu cara membelajarkan peserta didik supaya aktif dan ikut berpartisipatif dalam proses belajar karena pembelajaran tidak hanya terpaku kepada pendidik saja, pendidik hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Peserta didik juga dilatih untuk aktif dalam hal bertanya dan menjawab pertanyaan untuk mengemukakan pikirannya, merangsang peserta didik agar terlibat dalam interaksi, dan memotivasi peserta didik agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Cara ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Giving Question and Getting Answer tersebut peserta didik diberikan masingmasing dua buah kartu, yaitu kartu pertanyaan dan kartu jawaban, setiap peserta didik diminta untuk melengkapi masing-masing kartu yang telah dibagikan kepada peserta didik berupa pertanyaan yang akan di ajukan, dan, topik-topik yang dapat dijelaskan. Peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil, 4 atau 5 orang. Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada (Kartu 1), dan topik-topik yang dapat mereka jelaskan (kertas 2). Setiap kelompok diminta untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka seleksi. Jika ada di antara peserta didik yang bisa menjawab, diberi kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab, pendidik harus menjawab. Kemudian setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan

84 dari kertas 2, selanjutnya minta mereka untuk menyampaikan ke kawankawan. Proses ini dilanjutkan sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada. Pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer ini diharapkan dapat membantu peserta didik agar lebih menguasai pelajaran yang baru dipelajari, membantu peserta didik lebih bersemangat dan menyenangi pembelajaran SKI. Melalui metode Giving Question and Getting Answer akan lebih berkesan dan menarik bagi peserta didik dan diharapkan peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar SKI nantinya. Kelas yang diterapkan pembelajaran Metode Giving Question and Getting Answer lebih baik dari kelas yang menerapkan Metode Ceramah. hal ini disebabkan karena pada saat menerapkan Metode Giving Question and Getting Answer dalam pembelajaran SKI lebih melibatkan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum di pahami, serta peserta didik juga berkesempatan untuk mengeluarkan pendapat tentang materi-materi yang mereka pahami. Apabila ditinjau dari tes akhir, diperoleh bahwa hasil belajar SKI peserta didik kelas eksperimen dengan menerapkan Metode Pembelajaran Akti Tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik dari pada hasil belajar SKI peserta didik yang menerapkan pembelajaran melaui metode Ceramah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Rata-rata pada kelas eksperimen adalah 84,09 sedangkan kelas kontrol 73,81 dan nilai tertinggi kelas eksperimen adalah

85 95 sedangkan pada kelas kontrol juga 85, serta nilai terendah kelas eksperimen adalah 60 dan nilai terendah pada kelas kontrol juga 50. Pada kelas eksperimen jumlah peserta didik yang mencapai KKM mata pelajaran SKI sebanyak 17 peserta didik dengan persentase ketuntasan 77%. Sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 12 peserta didik dengan persentase ketuntasan 63%. Sehingga dapat terlihat bahwa hasil belajar SKI peserta didik kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar SKI peserta didik kelas kontrol. Hasil penelitian yang dilakukan di kelas VIII.1 MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang, terlihat bahwa penerapan Metode Pembelajaran Akti Tipe Giving Question and Getting Answer mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil penilaian pada aspek kognitif, terlihat bahwa hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen ada peningkatan. Berbeda halnya dengan kelas kontrol, penulis menyajikan atau menerangkan materi pelajaran, meminta peserta didik untuk mengamati dan mencatat materi tersebut, peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya jika tidak paham atas penjelasan penulis, penulis memberikan penguatan atau perbaikan terhadap pendapat-pendapat peserta didik, jika masih ada waktu yang tersiksa maka peserta didik diminta untuk mengerjakan LKS, kemudian meminta peserta didik untuk menyimpulkan Pembelajaran.

86 Berdasarkan penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan Metode pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang.