BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CLEAR SHAMPOO DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia. Begitu pula yang dialami oleh pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam mempengaruhi publik untuk memilih produk. Banyak

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta individu (Kompasiana, 2014). Di dalam industri kreatif, sumber. sebuah inovasi, ide dan kekreatifan yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan P&G ( Procter & Gamble Company )

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan produk yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks yang mengharuskan perusahaan melakukan strategi

Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Anggun Cipta Sasmi Terhadap Brand Image Pada Iklan Produk Shampoo Pantene di Kota Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

BAB I PENDAHULUAN. industri kosmetika di Indonesia. Saat ini industri kosmetika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. pasti, bukan hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN an. Kerudung atau hijab merupakan kata yang tidak asing didengar oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang banyak,

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 menurut situs, (

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di

BAB I PENDAHULUAN. maka akan semakin kuat persaingan yang terjadi. Untuk mampu bersaing dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB I PENDAHULUAN. Fenomenaindustri kendaraan roda dua di Indonesia dewasa ini memperlihatkan trend

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut adalah wajar

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIAAN KONSUMEN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI KALURAHAN PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran dan iklan mengalami perkembangan yang pesat. Era

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis yang semakin pesat menuntut perusahaan mengembangkan strategi pemasarannya untuk menarik dan mempertahankan konsumen (Jaeil et al.,2013). Perkembangan ini juga membawa dampak kepada industri fast moving consumer goods (FMCG) yang salah satunya industri fast moving customer yang potensial adalah industri toiletries, dimana industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun, shampoo, pasta gigi dan pembersih lainnya (Dinny dan Edin, 2012). Semakin banyak jenis dan merek yang beredar di pasaran konsumen pun semakin jeli dan kritis dalam memilih shampoo yang ada. Konsumen akan menggunakan produk shampoo yang menurut persepsinya terbaik (Bimal et al., 2012). Konsumen shampoo yang loyal tidak akan mudah berpindah ke merek shampoo yang lain. Konsumen menjadi setia dengan merk shampoo yang mampu memberikan hasil seperti yang diharapkan ( Sri et al., 2013). Perusahaan produk shampoo wanitapun berlomba-lomba dalam meluncurkan produk untuk merawat kecantikan rambut seperti shampoo dan conditioner. Diantaranya yang mampu memikat para wanita, terutama wanita di Indonesia untuk membeli produk dari salah satu perusahaan produk shampoo wanita yaitu produk dari Unilever Clear Shampoo. 1

Berbagai merk Shampoo di Indonesia saat ini sedang mencoba untuk bertahan di pasaran melihat persaingan yang begitu ketat untuk merebut pasar sasaran. Melihat prilaku konsumen semakin dinamis, hal ini dibuktikan dengan perilaku membeli konsumen yang tidak hanya berdasarkan pada kebutuhan akan fungsi dari suatu produk, harga produk, dan kualitas produk yang akan dibeli, tetapi juga berdasarkan stimulus dari luar ( Nur Rahmawati, 2013). Konsumen juga semakin selektif dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat, sejalan dengan perkembangan teknologi, yang membuat konsumen dapat memperoleh informasi dan pengetahuan (Maya, 2010). Perusahaan harus mampu merancang strategi pemasaran yang efektif sehingga konsumen memberikan respons yang positif terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan produknya secara efektif dengan bantuan celebrity endorser. Celebrity endorser adalah salah satu konsep masakini yang mampu menyampaikan pesan atau menganjurkan untuk membeli suatu produk (Zohra, 2013). Di satu sisi pemilihan shampoo yang tidak cocok dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti gatal-gatal, kekeringan pada rambut, rambut bercabang dll. Namun disisi lain shampoo merupakan suatu produk yang sangat penting bagi konsumen dalam menjaga kesehatan rambut, yang didapat dari manfaat, aroma dan citra yang ditimbulkan oleh merek shampoo itu sendiri. Para konsumen yang sudah tergolong fanatik dengan merk shampoo tertentu, sangat sulit untuk beralih ke merk 2

yang lainnya, sehingga akan terus menyebabkan konsumen tersebut melakukan pembelian ulang walaupun terjadi kenaikan harga pada merk shampoo tersebut. Saat ini shampoo seakan-akan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Shampoo dapat dijual secara bebas di tempat-tempat umum. Konsumen shampoo tidak hanya dari kalangan dewasa saja, remaja, orang tua juga membeli atau menggunakan shampoo. Seseorang yang sudah terbiasa dengan satu merk shampoo sangatlah sulit untuk bisa berpindah merk. Hal ini yang menjadikan shampoo sebagai pasar potensial dalam suatu perekonomian. Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis shampoo. Dengan semakin banyaknya perusahaan, maka akan tercipta persaingan di bisnis shampoo itu sendiri. Pada Tabel 1.1 disajikan data total produksi beberapa merk shampoo dari Survey Indonesia Best Brand terhadap produk shampoo di Indonesia pada tahun 2013. Tabel 1.1 Total Produksi Beberapa Merk Shampoo Terkenal Di Indonesia Tahun 2013 (dalam satuan dus) No Merk Produksi (miliar) 1 Pantene 27,2 2 Clear 20,7 3 Sunsilk 20,3 4 Lifebuoy 12,5 5 Dove 10,1 Sumber: SWA 20/XXVII/2014 Pada Tabel 1.1 dapat dilihat merk shampoo yang memiliki produksi terbesar dibandingkan perusahaan-perusahaan lainnya adalah Pantene. Clear shampoo 3

menduduki posisi kedua dimana produksi sebesar 20,7 milliar. Akan tetapi Clear shampoo mampu bersaing dan tumbuh pesat di Indonesia terutama dengan produkproduk barunya seperti Clear mean shampoo, Clear men, dan Clear women. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti menggunakan Clear shampoo sebagai obyek dalam penelitian ini. Pasar yang tersedia di Indonesia untuk produk Clear shampoo sangatlah besar. Perusahaan yang memiliki kinerja merk yang kuat dapat lebih mudah merebut peluang bisnis yang ada dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Ini dapat dilihat dari tingkat pembelian Clear shampoo di Indonesia, terlihat penjualan Clear shampoo setiap tahunnya mengalami peningkatan walaupun tidak tinggi. Berikut ini Tabel penjualan Clear shampoo di Indonesia tahun 2010-2013. Tabel 1.2 Penjualan Clear Shampoo Di Indonesia Tahun 2010-2013 Tahun Penjualan Clear Shampoo Perkembangan (%) (Miliar) 2010 19,1-2011 19,7 3.14 2012 20,6 4.56 2013 21,4 3.88 Sumber: www.google.com, SWA 20/XXVII/2014 Pada Tabel 1.2 dapat dilihat jumlah penjualan Clear shampoo di Indonesia terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 4,56 persen. Pertumbuhan terendah penjualan produk Clear shampoo terjadi pada tahun 2011 sebesar 3.14 persen. Terlihat bahwa produk Clear shampoo terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun dalam merebut pangsa pasar yang sangat potensial untuk kedepannya. 4

Persaingan yang terjadi diantara perusahaan shampoo tersebut tidak lain adalah untuk memenangkan pangsa pasar. Perusahaan dituntut untuk lebih kreatif membuat suatu terobosan baru atau produk yang belum pernah dipikirkan oleh pesaing ataupun untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk dapat mengkonsumsi produk mereka. Hal ini dikarenakan pula konsumen semakin selektif dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi (Endang dan Dina, 2012). Selebriti adalah seseorang yang terkenal dan populer yang memiliki suatu reputasi serta karakter/kepribadian tertentu. Strategi dalam menciptakan dan mengkomunikasikan brand image yang menguntungkan salah satunya dengan adanya duta merek ( brand ambassador) atau pendukung ( endorser) dimana jaringan duta bertujuan untuk mengembangkan citra dan daya tarik ( Aysegul et al., 2014). Hal ini diperkuat pula oleh pendapat Maya (2010) bahwa penggunaan selebriti sebagai endorser diyakini dapat membangun citra bagi produk yang diiklankan. Produk shampoo Clear selalu diisi oleh nama-nama terbaik. Sebut saja bintang sepak bola Christiano Ronaldo, artis Sandra Dewi, atau penyanyi bersuara emas Ello. Kini penyanyi kebanggaan Indonesia, Agnes Monika menambah daftar bintang nomor 1 yang menjadi selebrity endorser, dan bergabung bersama keluarga Clear. P.T Unilever menggunakan Cristiano Ronaldo dan Agnes Monika sebagai bintang iklan produknya dengan tujuan supaya shampoo Clear Men dan Clear Woman dapat menunjukkan produk yang tepat untuk para lelaki sejati dan wanita 5

yang mementingkan penampilan mereka. Sosok Cristiano Ronaldo merupakan pemain sepakbola terbaik FIFA 2008 dan pencetak gol terbanyak Liga Spanyol musim 2010/2011. Cristiano Ronaldo dipilih sebagai bintang iklan dengan harapan mampu menarik minat para lelaki untuk menggunakan shampoo Clear Men. Sedangkan Agnes Monica, jika disebutkan nama ini dimana saja pasti banyak yang telah mengenalnya. Dara jelita yang lahir di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1986 ini, mulai terkenal pada era tahun sembilan puluhan sebagai penyanyi cilik, serta sebagai artis sinetron yang populer lewat Pernikahan Dini. Tidak seperti penyanyi cilik lainnya, yang karirnya akan tenggelam pada saat beranjak dewasa, tapi perkembangan karir Agnes Monica tidak surut malahan semakin berkibar, apalagi saat ini siap-siap menjadi artis go internasional. Begitu terkenalnya Agnes Monica, tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pegiat industri di Indonesia untuk memanfaatkan popularitas seorang Agnes Monica sebagai selebrity endorser maupun bintang iklannya. Rambut memiliki arti penting bagi seorang Agnes, demi mendukung performance di atas panggung. Karena sering gonta-ganti warna rambut, untuk perawatannya Agnes tidak mau main-main dalam memilih produk shampoo. Dengan inilah peneliti menggunakan Agnes Monika sebagai selebrity endorser pada penelitiannya Agnes Monika didaulat sebagai bintang iklan clear shampoo periode 2014-2015. Penelitian yang dilakukan oleh Rian (2012) yang menjelaskan bahwa pengaruh penggunaan celebrity endorser yang terdiri atas credibility, attractiveness dan meaningfulness mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. 6

Nur (2013) menyatakan konsumen pun semakin jeli dan kritis dalam memilih shampoo yang ada. Konsumen akan menggunakan shampoo yang menurut persepsinya terbaik. keakraban konsumen dengan produk dan brand image perusahaan yang ditawarkan menjadi strategi produk oleh perusahaan ( Emmy et al., 2006). Hal ini dikarenakan pada saat ini aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk saja, tapi akan lebih fokus pada pertempuran brand image (Kauser et al., 2013). Jika suatu brand image mampu memenuhi harapan konsumen atau bahkan melebihi harapan konsumen dan memberikan jaminan kualitas pada setiap kesempatan penggunaannya, serta brand image tersebut diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi, maka konsumen akan semakin yakin dengan pilihannya dan konsumen akan memiliki kepercayaan pada brand image, menyukai brand image, serta menganggap brand image tersebut sebagai bagian dari dirinya (Qurat and Mahira, 2011). Kepercayaan merek ( brand trust) akan menentukan pembelian konsumen terhadap merek dan kepercayaan akan berpotensi menciptakan hubungan-hubungan yang bernilai tinggi. Munculnya berbagai macam produk dalam satu kategori dengan kualitas produk yang sudah menjadi standar dan dapat dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh siapapun megakibatkan sulitnya suatu perusahaan untuk mempertahankan dirinya sebagai pemimpin pasar (Zohra, 2013). Untuk mengatasi penetrasi yang dilakukan oleh kompetitor, maka perusahaan akan tetap menjaga pangsa pasarnya, salah satunya dengan membentuk citra merek yang kuat oleh perusahaan. Tanpa citra merek yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan 7

untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan kepercayaan merek (brand trust) konsumen (Sivesan, 2013). Kota Denpasar dipilih sebagai lokasi penelitian mengingat Kota Denpasar sebagai Ibu Kota dari Provinsi Bali sebagai pusat perekonomian di Bali dengan kegiatan bisnis yang terjadi, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, pendidikan, dan pusat perdagangan dengan jumlah penduduk yang sangat padat sehingga banyak trend gaya hidup yang beragam di Kota Denpasar pada setiap kalangan dari kaum muda, dewasa hingga tua. Denpasar merupakan pasar yang potensial sehingga merupakan peluang bagi perusahaan yang ingin memasarkan produknya di Kota Denpasar. Dilihat dari jumlah penduduk di Kota Denpasar, kelompok usia di atas 17 tahun memiliki proporsi yang cukup besar dan diaman pada usia ini sudah dianggap seorang konsumen cenderung mengambil keputusan sendiri untuk melakukan pembelian atas suatu produk untuk dirinya sendiri. Kota Denpasar merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia dengan gaya hidup masyarakat yang lebih dinamis dibandingkan kabupaten lain yang ada di Bali. Berdasarkan gambaran dan uraian permasalahan, penulis ingin mengetahui apakah penggunaan celebrity endorser, brand image, brand trust dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan pokok masalah adalah sebagai berikut: 8

1) Apakah celebrity endorser, brand image, brand trust secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar? 2) Apakah celebrity endorser, brand image, brand trust secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar? 3) Variabel manakah diantara celebrity endorser, brand image, brand trust yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu. 1) Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser, brand image, brand trust secara simultan terhadap keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar. 2) Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser, brand image, brand trust secara parsial terhadap keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar. 3) Untuk mengetahui variabel celebrity endorser, brand image, brand trust yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar. 9

1.4 Kegunaan penelitian 1) Kegunaan Teoritis (1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penyusunan strategi pemasaran dalam penjualan menggunakan celebrity endorser, brand image, brand trust dan meningkatkan minat beli konsumen. (2) Hasil penelitian ini dapat menambah nilai ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian lainnya yang melakukan penelitian dengan obyek yang sama. 2) Kegunaan Praktis (1) Dapat menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengidentifikasi variabel-variabel celebrity endorser, brand image, brand trust yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. (2) Dapat menjadi referensi bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan mengenai strategi pemasaran melalui variabel-variabel celebrity endorser, brand image, brand trust dan keputusan konsumen. 10

1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini maka penulisannya disusun berdasarkan atas beberapa bab sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Secara ringkas diuraikan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. BAB II : Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang teori-teori yang meliputi manajemen pemasaran, endorser, brand image, brand trust, dan rumusan hipotesis. BAB III : Metode Penelitian Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV : Pembahasan Bab ini membahas gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran bagi kepentingan perusahaan yang diteliti. 11