rata-rata P 75%

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAT (mm) KL (mm) ETA (mm) Jan APWL. Jan Jan

Tabel Lampiran 1. Hasil Perhitungan Analisis Neraca Air dengan Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu Tahun Normal. Tabel Lampiran 2. Hasil Perhitungan

IV. PEMBAHASAN. 4.1 Neraca Air Lahan

A. Metode Pengambilan Data

Kampus IPB Darmaga, Bogor, * Corresponding author.

ESTIMASI NERACA AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE THORNTHWAITE MATTER. RAHARDYAN NUGROHO ADI BPTKPDAS

Tujuan: Peserta mengetahui metode estimasi Koefisien Aliran (Tahunan) dalam monev kinerja DAS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KUANTITAS AIR DENGAN PENDEKATAN NERACA AIR TANAMAN (STUDI KASUS DI PT. REZEKI KENCANA)

corespondence Author ABSTRACT

A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

PENERAPAN TEORI RUN UNTUK MENENTUKAN INDEKS KEKERINGAN DI KECAMATAN ENTIKONG

BAB II LANDASAN TEORITIS

2

2

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

DAMPAK KEKERINGAN DAN GANGGUAN ASAP AKIBAT EL NINO 2015 TERHADAP PERFORMA TANAMAN KELAPA SAWIT DI BAGIAN SELATAN SUMATERA

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

Brady (1969) bahwa untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik, air harus ditambahkan bila 50-85% dari air tersedia telah habis terpakai.

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Nganjuk yang terletak pada propinsi Jawa Timur merupakan

Lampiran 1 Lokasi penelitian

DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini

L A M P I R A N D A T A H A S I L A N A L I S I S

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam Perencanaan Embung

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

Gambar 3 Sebaran curah hujan rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat.

Gbr1. Lokasi kejadian Banjir dan sebaran Pos Hujan di Kabupaten Sidrap

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURVEI PENJUALAN ECERAN

CH BULANAN. Gambar 3. Curah hujan bulanan selama percobaan lapang

ANALISIS PENENTUAN WAKTU TANAM PADA TANAMAN KACANG TANAH

PRESS RELEASE PERKEMBANGAN MUSIM KEMARAU 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PENGARUH TANAMAN KELAPA SAWIT TERHADAP KESEIMBANGAN AIR HUTAN (STUDI KASUS SUB DAS LANDAK, DAS KAPUAS)

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

ESTIMASI NILAI LINGKUNGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DITINJAU DARI NERACA AIR TANAMAN KELAPA SAWIT

KETERANGAN TW I

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Curah Hujan Daerah Penelitian

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

3. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Volume 7, Agustus 2017

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 11. Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan terhadap produksi dan BTR kelapa sawit

HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Masyarakat di sekitar Sungai Terhadap Keberadaan Ekosistem Sungai Siak

STUDI SIMULASI POLA OPERASI WADUK UNTUK AIR BAKU DAN AIR IRIGASI PADA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT (221A)

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS

SURVEI PENJUALAN ECERAN

LAMPIRAN. Mulai. Penentuan Lokasi Penelitian. Pengumpulan. Data. Analisis Data. Pengkajian keandalan jaringan irigasi

BMKG PRESS RELEASE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Indeks Keyakinan Konsumen

Tinjauan Pasar Minyak Goreng

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok.AA-BB Telp. (024) , , , S E M A R A N

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI. POLA KECENDERUNGAN DAN WATAK DEBIT SUNGAI

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

ANALISIS SPASIAL INDEKS KEKERINGAN KABUPATEN SUKOHARJO MENGGUNAKAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX)

ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA

BAB IV PENGOLAHAN DATA

NERACA AIR METEOROLOGIS DI KAWASAN HUTAN TANAMAN JATI DI CEPU. Oleh: Agung B. Supangat & Pamungkas B. Putra

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Neraca Air di Kecamatan Sambutan - Samarinda

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2008 SEBESAR 135,16



SURVEI PENJUALAN ECERAN

KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN ASPEK SUMBERDAYA AIR DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT LIBNA CHAIRA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

pemakaian air bersih untuk menghitung persentase pemenuhannya.

ANALISIS KERENTANAN PRODUKTIVITAS KEDELAI (Glycine max (L.)merril) AKIBAT FLUKTUASI NERACA AIR LAHAN DAN DINAMIKA IKLIM DI KABUPATEN GORONTALO

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

PENDUGAAN TINGKAT SEDIMEN DI DUA SUB DAS DENGAN PERSENTASE LUAS PENUTUPAN HUTAN YANG BERBEDA

Swara Bhumi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016

TAHUN TOTAL RATAAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG AGUSTUS 2016


PENENTUAN WAKTU TANAM SEMANGKA (CITRULLUS VULGARIS) BERDASARKAN NERACA AIR LAHAN DI KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017


Transkripsi:

LAMPIRAN 21

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Peluang Hujan Terlampaui Peluang Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah rata-rata 200 192 255 276 207 133 157 170 206 264 328 269 2657 SD 96 124 114 92 86 64 97 91 96 117 163 121 1262 P 70% 149 126 194 227 161 99 105 122 155 202 241 205 1989 P 75% 134 128 179 196 140 79 99 110 139 187 239 191 1819 P 80 % 119 88 159 199 135 79 75 94 125 166 191 168 1597 P 90% 79 35 111 160 99 52 34 55 84 117 123 117 1067 TLP 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 960 KL 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 2400 Lampiran 2 Hasil Perhitungan Neraca Air Umum Unsur Iklim Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Suhu 26.1 26.6 26.8 27.0 27.3 27.0 26.8 26.9 26.9 26.7 26.5 26.3 26.8 Indeks Panas (I) 12.2 12.6 12.7 12.9 13.1 12.9 12.7 12.8 12.8 12.6 12.5 12.4 152.0 ETP Unadj 4.5 4.5 4.6 4.6 4.7 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.6 4.5 FK ETP adj 31.2 26.2 31.2 30.3 31.2 30.3 31.2 31.2 30.3 31.2 30.3 31.2 ETP adj 140 118 144 139 147 139 144 144 139 144 139 140 1677 CH 149 126 194 227 161 99 105 122 155 202 241 205 1989 CH-ETP adj 9 8 51 88 15-40 -38-21 15 59 102 65 312 APWL 0 0 0 0 0-40 -78-100 0 0 0 0-219 KAT 200 200 200 200 200 164 135 121 200 200 200 200 2220 dkat 0 0 0 0 0-36 -28-14 0 0 0 0-79 ETA 140 118 144 139 147 135 133 136 139 144 139 140 1655 Defisit 0 0 0 0 0 4 11 8 0 0 0 0 22 Surplus 9 8 51 88 15 0 0 0 15 59 102 65 412 Ro Hit 4 6 29 58 37 18 9 5 10 34 68 67 345 RO Tw 37 23 37 62 39 19 10 5 10 34 68 67 410 ETc Hutan 125 105 128 124 131 124 128 128 124 128 124 125 1492 ETc sawit 131 110 133 130 136 130 133 133 130 133 130 131 1560

23 Lampiran 3 Hasil Perhitungan Necara Air Tanaman Landcover Hutan Unsur Iklim Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah ETc Hutan 125 105 128 124 131 124 128 128 124 128 124 125 1492 CH 149 126 194 227 161 99 105 122 155 202 241 205 1989 CH-ETP adj 24 21 66 103 31-25 -22-6 31 75 117 80 496 APWL 0 0 0 0 0-25 -47-53 0 0 0 0-125 KAT 200 200 200 200 200 176 158 153 200 200 200 200 2288 dkat 0 0 0 0 0-24 -19-4 0 0 0 0-47 ETA 125 105 128 124 131 123 124 126 124 128 124 125 1486 Defisit 0 0 0 0 0 1 3 2 0 0 0 0 6 Surplus 24 21 66 103 31 0 0 0 31 75 117 80 549 Ro Hit 12 17 42 72 52 26 13 6 18 47 82 81 468 RO Tw 45 33 50 76 54 27 13 7 19 47 82 81 533 Lampiran 4 Hasil Perhitungan Necara Air Tanaman Landcover Tanaman Kelapa Sawit Unsur Iklim Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah ETc Sawit 131 110 133 130 136 130 133 133 130 133 130 131 1560 CH 149 126 194 227 161 99 105 122 155 202 241 205 1989 CH-ETP adj 19 17 61 98 25-31 -28-11 25 69 112 75 429 APWL 0 0 0 0 0-31 -59-71 0 0 0 0-161 KAT 200 200 200 200 200 171 149 141 200 200 200 200 2261 dkat 0 0 0 0 0-29 -22-8 0 0 0 0-59 ETA 131 110 133 130 136 128 127 130 130 133 130 131 1548 Defisit 0 0 0 0 0 2 6 3 0 0 0 0 11 Surplus 19 17 61 98 25 0 0 0 25 69 112 75 499 Ro Hit 9 13 37 67 46 23 12 6 15 42 77 76 423 RO Tw 42 29 45 71 48 24 12 6 15 42 77 76 488

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Debit Estimasi Unsur Iklim Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Surplus 8.9 8.3 50.7 87.9 14.8 0.0 0.0 0.0 15.2 58.9 102.0 64.9 411.5 I 2.7 2.5 15.2 26.4 4.4 0.0 0.0 0.0 4.6 17.7 30.6 19.5 123.5 DRO 6.2 5.8 35.5 61.5 10.4 18.3 9.1 4.6 10.6 41.2 71.4 45.4 320.0 Vn 2.0 1.9 11.4 19.8 3.3 0.0 0.0 0.0 3.4 13.2 22.9 14.6 92.6 Bf 5.3 4.6 173.4 521.8 14.8 0.0 0.0 0.0 15.6 233.8 701.9 284.3 1955.6 RO 11.5 10.4 208.9 583.4 25.2 18.3 9.1 4.6 26.2 275.0 773.3 329.8 2275.6 Q 9.1 8.2 165.2 461.4 19.9 14.4 7.2 3.6 20.7 217.5 611.6 260.8 1799.8

25 Lampiran 6

Lampiran 7.

27 Lampiran 8.

Lampiran 9. Kuisioner Penelitian LEMBAR KUISIONER PENELITIAN ESTIMASI NILAI EKONOMI LINGKUNGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DITINJAU DARI NERACA AIR TANAMAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus: Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau ) Contingen Valuation Method Nomor Kuisioner : Umur Pekerjaan Pendidikan :. :. : SD / SMP/ SMA / Perguruan Tinggi KONDISI SOSIAL EKONOMI RESPONDEN 1. Apakah mata pencaharian bapak sehari-hari berasal dari tanaman kelapa sawit: 2. Bagaimana stastus perkebunan yang bapak miliki: a) milik sendiri b) bekerja pada perusahaan pemerintah (PTPN V) c) bekerja pada perusahaan swasta 3. Berapa pendapatan bapak dari hasi menanam sawit perbulan: a) <2 juta b) Antara 2-5 juta c) >5 juta d).. 4. Sudah berapa lama bapak tinggal diwilayah ini; a) < 5 tahun b) Antara 5-15 tahun c) >15 tahun 5. Bagaimana perkembangan perkebunan kelapa sawit diwilayah ini: a) Sangat berkembang b) Cukup berkembang c) Tidak berkembang PANDANGAN UMUM TENTANG SUMBERDAYA AIR 6. Menurut bapak seberapa pentingkah nilai air untuk kehidupan: a) Sangat penting b) Penting c) Tidak penting 7. Apa manfaat air yang bapak rasakan selama ini:

29 a) Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (mandi, masak, mencuci, minum) b) Sebagai usaha (kolam, tambak ) c) Menunjang kehidupan tanaman 8. Selama bapak tinggal diwilayah ini apakah bapak pernah merasakan kesulitan dalam mendapatkan air: a) Pernah b) tidak pernah 9. Jika pernah pada saat kapan bapak merasakan kesulitan dalam mendapatkan air: a) Pada saat musim kemarau b) Pada saat musim hujan c) Pada setiap musim 10. Apakah bapak memiliki sumur tanah dirumah bapak: 11. Jika iya, apakah bapak pernah melakukan pendalaman sumur selama bapak tinggal diwilayah ini: a) Pernah, berapa kali b) tidak pernah PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT 12. Menurut bapak apakah tanaman kelapa sawit boros terhadap air tanah: 13. Apakah bapak mengalami kesulitan untuk mendapatkan air sejak adanya perkebunan kelapa sawit: 14. Jika iya, bagaimana solusi untuk mengatasi masalah tersebut: a) Tidak menanam kelapa sawit lagi b) Mencari sumber air baru (membeli air ke PDAM ) c) Menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pemerintah daerah NILAI EKONOMI TANAMAN KELAPA SAWIT 15. Dari pendapatan yang bapak peroleh, biaya apa saja yang bapak keluarkan setiap bulannya untuk keberlangsungan perkebunan milik bapak?(1)..(2) (3).(4) 16. Apakah bapak menggunakan tenaga buruh pada saat pemanenan? 17. Berapakah besar upah buruh yang bapak berikan pada saat pemanenan?... NILAI LINGKUNGAN TANAMAN KELAPA SAWIT 18. Apakah bapak merasakan kesulitan untuk mendapatkan air sejak perkebunan ini ada? 19. Apakah bapak merasakan perubahan iklim dan cuaca baik suhu maupun curah hujan diwilayah ini sejak perkebunan ini ada: a) Iya b )tidak 20. Apakah bapak merasakan bahwa sejak adanya perkebunan kelapa sawit ini bapak kesulitan untuk menanam tanaman jenis lain, baik sayuran maupun buah-buahan: 21. Apakah bapak merasakan bahwa kondisi tanah semakin lama semakin gersang sejak ditanami kelapa sawit: 22. Apakah bapak merasakan bahwa keanekaragaman hayati diwilayah ini semakin berkurang sejak adanya perkebunan kelapa sawit. 23. Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang ditanam dengan sistim monokultur. Baik secara langsung maupun tidak langsung hal ini akan berpengaruh terhadap neraca air lahan diwilayah ini. Oleh karena itu saat ini perlu dilakukan penghentian luasan area perkebunan kelapa sawit dan peremajaan kembali hutan alam

sebagai media penyeimbang kehidupan di bumi. Alasan konversi hutan mengingat manfaat hutan yang sangat besar dalam perannya sebagai pengatur kebutuhan air baik pada saat musim hujan maupun pada saat musim kemarau. Apakah bapak setuju jika dilakukan peremajan hutan diwilayah ini: a) Setuju b) tidak setuju Alasan setuju: a. Hutan memiliki nilai yang penting dalam hubunganya sebagai pengatur suplai air baik pada saat musim hujan maupun pada saat musim kemarau b. Kondisi lingkungan sekarang akan lebik baik jika peran hutan sebagai penyeimbang kehidupan kembali difungsikan c. Mengembalikan nilai biodiversity dari hutan Alasan tidak setuju: a. Hutan tidak mampu menambah nilai ekonomi b. Membuka dan mengolah hutan merupakan langkah untuk menambah lapangan pekerjaan c. Nilai ekonomi perkebunan kelapa sawit lebih tinggi dari nilai ekonomi hutan 24. Apakah bapak bersedia membayar untuk program peremajaan hutan ini: a) Bersedia b) tidak bersedia Alasan bersedia: a. Langkah awal untuk mendapatkan lingkungan yang asri adalah dengan mengembalikan fungsi hutan sebagai konservasi b. Akan ada manfaat lebih dari pelaksanaan program ini c. Untuk pengelolaan sumberdaya air diwilayah ini agar bencana-bencana seperti banjir bandang dan kekeringan tidak terjadi Alasan tidak bersedia: a. Mengembalikan fungsi hutan sama dengan mengurangi pendapatan dan kehilangan mata pencaharian b. Kondisi ekonomi saat ini akan lebih bertambah berat jika harus membayar program ini c. Pengelolaan sumberdaya adalah sepenuhnya tanggung jawab pemerintah daerah termasuk dampak yang ditimbulkannya 25. Seberapa besar bapak mau membayar untuk program ini: a. Rp 10000 - Rp 25000 tepatnya Rp b. Rp 25000 Rp 50000 tepatnya Rp c. Rp 50000 Rp100000 tepatnya Rp Lampiran 10. Tabulasi Hasil Kuisioner A. Karakteristik Sosial Ekonomi Responden Umur Responden jumlah % 30-40 41 20.5 41-50 61 30.5 51-60 98 49 Pekerjaan Responden Wiraswasta 54 27 Petani sawit 146 73

31 Pendidikan Responden SD 58 29 SMP 77 38.5 SMA 57 28.5 S1 8 4 Pendapatan Perbulan <2 juta 2 1 2-4 juta 184 92 >4 juta 12 6 Perkembangan Luas Area Perkebunan Kelapa Sawit Sangat Berkembang 135 67.5 Cukup Berkembang 63 31.5 Tidak Berkembang 2 1 B. Pandangan Umum Responden Terhadap Sumberdaya Air Seberapa penting nilai manfaatair dalam kehidupan sangat 157 78.5 penting 43 21.5 tidak 0 0 Pemanfaat sumber daya air oleh responden Domestik 180 90 Usaha 16 8 Tanaman 4 2 Pernah merasakan/mengalami kesulitan mendapatkan air pernah 153 76.5 tidak 67 33.5

Pada saat kapan responden merasakan kesulitan air kemarau 146 73 hujan 6 3 semua musim 48 24 Apakah responden memiliki sumur di rumahnya Ya 200 100 Tidak 0 0 Pernah melakukan pendalaman sumur pernah 193 96.5 tidak 7 3.5 C. Pemanfatan Sumberdaya Air Untuk Tanaman Kelapa Sawit Kesulitan mendapatkan air sejak adanya perkebunan kelapa sawit Ya 128 64 Tidak 72 36 Solusi responden untuk mengatasi kekurangan air Jumlah 200 100 tidak menanam sawit lagi 0 0 mencari sumber air baru 182 91 menyerahkan kpd pemerintah 18 9 Jumlah 200 100 D. Nilai Ekonomi Tanaman Kelapa Sawit Biaya tetap yang dikeluarkan perbulan Pupuk 146 100 upah buruh 146 100 Jumlah 146 100 E. Nilai Lingkungan Tanaman Kelapa Sawit Kesulitan mendapatkan air sejak adanya perkebunan

33 Ya 136 68 Tidak 64 32 Jumlah 200 100 Perubahan cuaca sejak adanya perkebunan Ya 103 51.5 Tidak 97 48.5 Jumlah 200 100 Kesulitan menanam tanaman lain sejak adanya perkebunan Ya 105 52.5 Tidak 95 47.5 Jumlah 200 100 Kondisi tanah semakin gersang sejak adanya perkebunan Ya 148 74 Tidak 62 31 Jumlah 200 100 Keanekaragaman hayati semakin berkurang sejak adanya perkebunan Ya 118 59 Tidak 82 41 Jumlah 200 100 Lampiran 11. Peta Lokasi Penelitian

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Siak Lampiran 12. Peta Lokasi Wilayah Kerja PTPN V Pekanbaru Sumber: PTPN V Pekanbaru