I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN

Asam Amino dan Protein

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

BIOMOLEKUL II PROTEIN

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

IDENTIFIKASI ASAM AMINO PADA ALBUMIN TELUR DAN SAMPEL UNKNOWN

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

R E A K S I U J I P R O T E I N

Laporan Praktikum Biokimia Farmasi Reguler 2011 ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA REAKSI UJI PROTEIN

REAKSI REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN : JULIAR NUR NIM : H HARI/ TGL PERC. : RABU/ 26 OKTOBER 2011

Asam Amino, Peptida dan Protein. Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

J3L PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO : RR.DYAH RORO ARIWULAN : H HARI/TGL PERC. : RABU/19 OKTOBER 2011 : MUH. SYARIF AQA ID

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN PROTEIN I UJI NINHYDRIN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

UJI PROTEIN. Muh. Junaidi Fitriawan T. UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

PROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Protein adalah makromolekul yang paling melimpah di dalam sel hidup.

Asam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

PROTEIN. Sulistyani, M.Si

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

BAB IV Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

Protein. Kuliah Biokimia ke-3 PROTEIN

Asam amino merupakan komponen utama penyusun

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

protein PROTEIN BERASAL DARI BAHASA YUNANI PROTOS THAT MEAN THE PRIME IMPORTANCE

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

2. Asam Amino, Peptida dan Protein

Metabolisme Protein. Tenaga. Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin dalam sampel Mie basah. Hasil Uji (+/-)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

Reaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

Laporan praktikum kimia logam dan non logam

MODUL I Pembuatan Larutan

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit


Praktikum Kimia XII. Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan.

abc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)

PROTEIN. Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Maret 2010

PROTEIN. Biuret) Kelompok 4 G Departemen Biokimia

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL

UJI LIPID (TES KELARUTAN)

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

PROTEIN A. Pengertian Protein B. Terbentuknya Protein (Ikatan Peptida) C. Pemutusan Ikatan Peptida D. Macam-Macam Protein

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

Transkripsi:

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein II. TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Menganalisis unsur-unsur yang menyusun protein 2. Uji Biuret pada telur III. DASAR TEORI Protein adalah polimer biologi yang tersusun dari molekul-molekul kecil yang dinamakan asam amino. Rentang massa molekulnya dari 6000 sampai puluhan ribu, sehingga protein dapat merupakan molekul sangat besar. Selain tersusun dari asam amino, banyak protein juga mengandung komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe 2+, Zn 2+, Cu 2+ dan Mg 2+ ) atau mengandung molekul organik kompleks. Rumus struktrur dari asam amino secara umum adalah: H NH 2 C C OOH R Dimana Asam amino bisa dengan pengaruh ph akan menjadi gugus amino terprotonasi (NH 3 + ) dan gugus karboksil terionisasi (COO - ). Pembangun protein adalah asam α-amino, sering disebut asam amino saja, yang mempunyai struktur sebagai berikut: H O + NH 3 C C O α R Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau ionisasi ganda). Dengan adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam ataupun basa. Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein. Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari: 1. Asam Amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan fenilalanin

2. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH) yaitu Serin, treonin, dan tirosin 3. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil (- COOH) yaitu asam aspartat dan asam glutamat. 4. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin, glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan 5. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin 6. Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus amin yaitu prolin Kedua puluh asam amino tersebut terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan kepolarannya yaitu asam amino bersifat polar dan nonpolar. i. Asam amino bersifat nonpolar yaitu Glisin, Alinin, Prolin, Valin, Isoleusin, Metionin, Triptofan, Leusin, dan Phenilalanin. ii. Asam aminao bersifat polar yaitu Asparagin, Threonin, Serin, Asam aspartat, Tirosin, Histidin, Arginin, Lysin, Asam Glutamat, dan Sistein. No Nama Sifat Jenis 1 Glisin Netral Non esensial 2 Alanin Netral Non esensial 3 Valin Netral esensial 4 Leusin Netral esensial 5 Isoleusin Netral esensial 6 Serin Netral Non esensial 7 Threonin Netral esensial 8 Fenilalanin Netral esensial 9 Metionin Netral esensial 10 Sistein Netral Non esensial 11 Asparagin Netral Non esensial 12 Tirosin Netral Non esensial 13 Triptofan Netral esensial 14 Prolin Netral Non esensial 15 Glutamin Netral Non esensial 16 As. Aspartat Asam Non esensial 17 As. Glutamat Asam Non esensial 18 Lisin Basa esensial 19 Arginin Basa esensial

20 Histidin Basa esensial Asam amino yang berpolimerisasi melalui ikatan peptida membentuk protein. Contoh nya adalah tripeptida yang terdiri atas 3 macam asam amino yaitu glisin, alanin dan serin. Maka rumus struturnya adalah: O O H 2 C C NH CH C OH NH 2 CH 2 OH Beberapa penguji reaksi protein adalah: 1. Pereaksi Xantoprotein Larutan asam nitrat pekat ditambahkan ke dalam larutan protein secara hati-hati. Setelah dicampurkan akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning bila dipanaskan. Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi uji ini positif untuk protein yang mengandung asam amino tirosin, fenilaalanin, dan triptofan. 2. Pereaksi Hopkins-Cole Digunakan untuk menguji adanya asam amino triptofan. Khususnya yang mengandung gugus indol. 3. Pereaksi Millon Digunakan untuk menguji adanya gugus fenol pada protein misalnya tirosin. 4. Pereaksi Nitroprusida Digunakan untuk protein yang asam aminonya mempunyai gugus SH misalnya sistein. 5. Pereaksi Sakaguchi Untuk uji protein yang asam aminonya mengandung gugus guanidine seperti arginin yang memberikan warna merah.

III. ALAT DAN BAHAN Uji asam amino dan protein a. Alat No Nama Alat Jumlah 1 Tabung reaksi 4 buah 2 Batang pengaduk 1 buah 3 Sikat tabung reaksi 1 buah 4 Botol semprot berisi aquadest 1 buah 5 Penjepit tabung reaksi 1 buah 6 Lampu spritus 1 buah 7 Gelas ukur 10 dan 25 ml/ 2 buah 8 Gelas Kimia 600 ml/1 buah 9 Pipet Tetes 1 b. Bahan No Nama Bahan Jumlah 1 Larutan protein (tahu, tempe,putih telur, susu) 1 : 5 2 NaOH padat Secukupnya 3 NaOH 10% Secukupnya 4 HgCl 2 1 % Secukupnya 5 Kertas lakmus merah - Uji Buret Reagen dan Bahan

No Nama Bahan Ukuran/Jumlah 1 Larutan protein (tahu, tempe,putih telur, susu) 1 : 5 2 NaOH 10% Secukupnya 3 CuSO 4 0,1% Secukupnya Pengendapan dengan Pelarut Organik Reagen dan Bahan No Nama Bahan Ukuran/Jumlah 1 Larutan protein (putih telur) 1 : 5 2 Alkohol Tehnis 7 % Secukupnya IV. PROSEDUR KERJA Uji Asam Amino dan Protein 1. Memasukkan 3 tetes protein ke dalam tabung reaksi pertama dan memanaskannya dan mengamati perubahan yang terjadi. Terjadi kogosongan menunjukkan karbon, dan bintik-bintik air diatas tabung menunjukkan adanya oksigen dan hidrogen. 2. Memasukkan 4 tetes protein ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 1 keping NaOH padat dan memanaskannya kemudian mengamati perubahan yang terjadi dari ada tidaknya bau amoniak dan berubah tidaknya kertas lakmus merah menjadi biru bila kertas tersebut didekatkan pada mulut tabung reaksi. 3. Memasukkan 4 tetes putih telur ke dalam tabung reaksi dan menambahkan larutan NaOH 10% sebanyak 2 ml dan kemudian dipanaskan lalu menambahkan 4 tetes HgCl 2 1 % dan mengamati perubahan yang terjadi. Uji Biuret 1. Memasukkan 3 ml larutan protein dan menambahkan 1 ml NaOH 10% dan mengaduknya.

2. Menambahkan 1 tetes CuSO4 0,1 % dan mengocoknya. 3. Mencatat perubahan yang terjadi P e n g e n d a p a n Larutan Perlakuan Hasil Pengamatan d e n g a n p e l a r u t Organik 1. Memasukkan 2 ml larutan protein dalam tabung reaksi 2. Menambahkan 10 ml larutan alkohol 70% dan mengaduknya 3. Mengambil endapannya dan memeriksa kelarutannya dalam air V. HASIL PENGAMATAN 1. Uji asam amino dan Protein

1. Tahu - 3 tetes protein lalu dipanaskan - Gosong/karbon - Ada bintik-bintik air (oksigen dan hydrogen) - larutan protein 4 tetes + 1 keping NaOH padat dipanaskan - Tercium Amoniak - lakmus merah menjadi biru - 4 tetes larutan Protein + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan + 4 tetes HgCl 2 1% 2. Telur - 3 tetes protein lalu dipanaskan - Terbentuk Warna Kuning - Terdapat bintik-bintik dan gosong - larutan protein 4 tetes + 1 keping NaOH padat dipanaskan - Tercium bau yang menyengat (amonium) - Lakmus merah menjadi biru - 4 tetes larutan Protein + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan + 4 tetes HgCl 2 1% 3. Susu 1 gram susu + 5 ml air - 3 tetes larutan susu dipanaskan - Larutan jadi hitam - Warna Gosong - Terdapat uap air pada dinding tabung - larutan protein 4 tetes + 1 keping NaOH padat + lakmus merah - Lakmus berwarna biru - warna gosong - endapan orange - 4 tetes larutan susu + NaOH 10% sebanyak 2 ml - 4 tetes larutan susu + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan - 4 tetes larutan susu + NaOH 10% sebanyak 2 ml dipanaskan/dididihkan + 4 tetes HgCl 2 1% 4. Tempe - 3 tetes larutan protein (dipanaskan) - tidak ada perubahan warna - berwarna kuning pada larutan - berwarna hitam (endapan) - Bau Gosong (Carbon) - Ada bintik-bintik air - 4 tetes larutan protein + 1 keping NaOH padat + lakmus - 4 tetes larutan Protein + NaOH - Lakmus berwarna biru - Ada bau gosong - terbentuk larutan berwarna

U ji Bi uret 10% 2 ml (dipanaskan) - 4 tetes larutan Protein + NaOH 10% 2 ml (dipanaskan) + 4 tetes HgCl 2 1% hitam menunjukkan adanya karbon Larutan Perlakuan Hasil Pengamatan Tahu - 3 mllarutan protein + 1 ml - warna keruh NaOH 10 % - + 3 tetes CuSO 4 0,1 % - terbentuk warna ungu Telor - 3 mllarutan protein + 1 ml NaOH 10 % + 3 tetes CuSO 4 0,1 % Susu - 1 ml NaOH 10 % +3 mllarutan susu + 3 tetes CuSO 4 0,1 % - Larutan berwarna ungu pada 1 tetes CuSO 4, setelah 10 tetes warna larutan menjadi nyata (ungu tua) - - Larutan Berwarna ungu (CuSO 4 = 3 tetes) Tempe - 3 ml larutan Tempe + 1 ml NaOH 10 % + 3 tetes CuSO 4 0,1 % - Awalnya larutan kuning muda ( NaOH + Larutan protein) setelah ditambah 1 tetes CuSO 4 larutan berwarna ungu, kemudian ditambah 1 tetes CuSO 4 lagi Menjadi nyata Pengendapan dengan pelarut organik

No. Perlakuan Hasil Pengamatan Tahu - 2 ml larutan protein + 10 ml - Terbentuk endapan alkohol 70% kemudian diaduk Telor - 2 ml larutan protein + 10 ml alkohol 70% kemudian diaduk - Larutan Protein larut dalam pelarut alkohol, tidak terdapat endapan Susu - 2 ml larutan protein + 10 ml alkohol 70% kemudian diaduk - Larut dan berwarna putih keruh Tempe - 2 ml larutan protein + 10 ml alkohol 70% kemudian diaduk - Larutan Protein akan larut, tidak terdapat endapan VI. PEMBAHASAN Uji Asam Amino 1. Tahu Pada perlakuan yang pertama 3 tetes tahu lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh protein dan menunjukkan adanya asam amino, karena protein tersusun oleh asam-asam amino Pada perlakuan yang kedua 4 tetes tahu + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan tahu ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan protein (Tahu) telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna kuning dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa tahu tidak memiliki unsur belerang yang merupakan unsur-unsur yang seharusnya terdapat pada protein. Sebenarnya apabila larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila ditambah dengan HgCl 2

maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. 2. Telor Pada perlakuan yang pertama 3 tetes telur lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh telur dan menunjukkan adanya asam amino, karena telur tersusun oleh asam-asam amino. Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan protein + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan protein ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan protein (Telur) telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna hitam dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa telur memiliki unsur belerang yang merupakan unsurunsur yang terdapat pada protein. Larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila ditambah dengan HgCl 2 maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. 3.Susu Pada perlakuan yang pertama 3 tetes susu lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh susu dan menunjukkan adanya asam amino, karena susu tersusun oleh asam-asam amino. Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan susu + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada

mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan protein. Dan terdapat endapan berwarna orange. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan susu ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna kuning (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan susu telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna hitam dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa susu memiliki unsur belerang yang merupakan unsur-unsur yang terdapat pada protein. Larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila ditambah dengan HgCl 2 maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. 4. Tempe Pada perlakuan yang pertama 3 tetes tempe lalu dipanaskan hasilnya semakin lama dipanaskan bau gosongnya semakin menyegat. Hal itu menunjukan adanya karbon dalam protein, dan terlihat bintik-bintik air dibagian dinding tabung. Hal ini terjadi karena unsur oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh tempe dan menunjukkan adanya asam amino, karena tempe tersusun oleh asam-asam amino. Pada perlakuan yang kedua 4 tetes larutan tempe + 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan, maka lama-kelamaan akan timbul bau yang menyengat yang menandakan adanya amonia dan bila kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung maka akan terjadi perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Bau amonia atau perubahan warna menunjukkan adanya unsur nitrogen dan hidrogen dalam larutan tempe. Pada percobaan ketiga saat 4 tetes larutan tempe ditambah 2 ml larutan NaOH 10%, larutan berwarna kuning (keruh) kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan tidak ada perubahan warna hanya terdapat bintik-bintik air pada dinding tabung yang menunjukkan adanya unsur oksigen dan hidrogen pada protein tersebut. Saat itu larutan tempe telah dihidrolisa oleh larutan NaOH. Kemudian setelah ditambah 4 tetes HgCl 2 1% terjadi perubahan warna menjadi warna hitam dan tidak terbentuk endapan, hal ini membuktikan bahwa tempe memiliki unsur belerang yang merupakan unsur-unsur yang terdapat pada protein. Larutan protein yang mempunyai unsur belerang apabila

ditambah dengan HgCl 2 maka akan terbentuk endapan HgS yang berwarna hitam, dimana endapan tersebut menandakan adanya unsur belerang. Jawaban pertanyaan 1. Unsur-unsur yang terdapat dalam protein : Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang dan fosfor 2. Endapan HgS. Dimana HgCl 2 digunakan hanya untuk menguji adanya asam amino dan protein. Uji Biuret 1. Tahu Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan Protein (tahu) ditambahkan 1 ml NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH 2. 2. Telur Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan telur ditambahkan 1 ml NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH 2. 3. Susu Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan susu ditambahkan 1 ml NaOH, kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan

menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH 2. 4. Tempe Pada uji biuret pada saat 3 ml larutan tempe ditambahkan 1 ml NaOH, pada awalnya berwarna kuning kemudian setelah ditambahkan 1 tetes CuSO 4, yang kemudian dikocok larutan berubah warna menjadi ungu tetapi warna ungunya belum jelas tetapi pada penambahan 3 tetes larutan CuSO 4 warna ungunya semakin jelas. Warna ungu tersebut menunjukkan adanya biuret dimana dalam larutan basa akan menghasilkan warna bila direaksikan dengan CuSO 4. Reaksi ini disebut reaksi biuret dimana terbentuk kompleks Cu 2+ dengan gugus CO dan NH dari rantai NH 2 -CO-NH-CO-NH 2. Jawaban pertanyaan 1. Warna yang terjadi adalah warna ungu violet 2. Karena apabila kelebihan pemakaian CuSO 4 akan menyebabkan terbentuk endapan yaitu endapan Cu (OH) 2 yang tentunya akan mengganggu test biuret ini 3. Garam ammonium dapat mengganggu test biuret ini karena ammonium bila direaksikan dengan CuSO 4 akan terbentuk kompleks-kompleks NH 3 4. 2 Macam zat lain yang dapat memberikan uji biuret positif adalah histisida, serina dan tronina atau yang mengandung gugus CO dan NH 2 Pengendapan Dengan Pelarut Organik Tahu Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (tahu) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70% lalu diaduk, maka akan terbentuk endapan. Endapan tersebut diperiksa kembali kelarutannya dalam air terlihat bahwa endapan tersebut larut dalam air dan hanya sedikit yang terbentuk endapan. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. Telor Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (Putih telor) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70%

lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan putih telor tersebut larut dalam pelarut alkohol. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. Susu Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (Susu) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70% lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan susu tersebut larut dalam pelarut alkohol dan warna larutan tersebut menjadi putih keruh. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. Tempe Pada pengendapan pelarut organik, pada saat penambahan 2 ml larutan Protein (tempe) yang kemudian ditambahkan 10 ml larutan alkohol 70% lalu diaduk, yang dihasilkan adalah larutan tempe tersebut larut dalam pelarut alkohol. Hal ini membuktikan adanya protein, karena berdasarkan sifat protein ada sebagian dari protein yang larut dalam air. VII. KESIMPULAN 1. Protein adalah senyawa organik yang molekulnya besar, susunannya kompleks, tersusun atas asam-asam amino terdiri unsur-unsur C, H, O, N kadang-kadang S, P, dsb. 2. Didalam protein terdapat asam-asam amino, namun dalam asam amino belum tentu ada protein 3. Sebagian protein ada yang larut dalam air dan ada yang tidak larut dalam air

VIII. DAFTAR PUSTAKA Citadi, MS, Prof. DR. 2003. Penuntun UNPAR Praktikum Biokimia. Palangkaraya: Samsul R. 2002. Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR Setiadi, Rahmat, dkk. 2001. Biokimia. Jakarta : Universitas Terbuka Indonesia Yetti Diana. 2002. Laporan Lengkap Praktikum Biokimiar. Palangkaraya: UNPAR IX. LAMPIRAN Fotocopy Laporan Sementara