Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58

dokumen-dokumen yang mirip
RE PROCESS. Rekayasa dan Manajemen Kebutuhan

Adam Hendra Brata Teknik Informatika FILKOM UB Semester Genap 2015/2016

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM (APS) Konsep Rekayasa Kebutuhan

Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis.

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN

A. Spesifikasi Perangkat Lunak

SPESIFIKASI PERANGKAT LUNAK

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK BUATAN LAPAN BANDUNG

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode Pengembangan Terstruktur

Adam Hendra Brata Teknik Informatika FILKOM UB Semester Genap 2015/2016

KAJIAN DAN SPESIFIKASI PERANGKAT LUNAK

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

PENJADWALAN DAN PENELUSURAN PROYEK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

ANALISIS& SINTESIS PERMASALAHAN. Ni Wayan Sumartini Saraswati

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

Mia Fitriawati, M.Kom

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal

FASE INISIALISASI M P S I S E S I 3

BAB II LANDASAN TEORI

REKAYASA PERANGKAT LUNAK I

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak

REVIEW PENGUJIAN S/W. Oleh Cipta Wahyudi

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Project IT Organization

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi

Pertemuan 4. Pelaksanaan dan Pengembangan Sistem Informasi

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

EDU SOFT. Statement Of Work

Requirement? Teknik Informatika S1. Definisi. Rekayasa Perangkat Lunak. Pengertian Requirement. Pengertian Requirement Engineering

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Hanif Fakhrurroja, MT

A. Model Desain Perangkat Lunak

Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Testing dan Implementasi

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

Apa itu Skenario? Karakteristi k skenario yang baik. Tujuan Skenario. Permasalahan. Komponen dari Skenario

positif baik itu dalam hal efektifitas maupun dalam hal efisiensi dari proses bisnis sebelumnya. Hal ini tentunya akan mendorong setiap perusahaan

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN PROTOYPE SISTEM INFORMASI PENEMPATAN SPOT IKLAN PADA STASIUN RADIO DI PT KUBUS MEDIA KOMUNIKASI

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek

MANAJEMEN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK )

Pemahaman (cont.) Analisis merupakan sebuah : Penemuan Perbaikan Pemodelan Spesifikasi (baru) Tim RPL 1

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB II LANDASAN TEORI

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Manajemen Proyek Minggu 2

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Chapter 2 What is Software Quality?

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Teknik Informatika S1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5. Aktivitas generic dalam semua proses perangkat lunak antara lain adalah : a. Spesifikasi dan pengembangan b. Validasi dan evolusi c.

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Manajemen Konstruksi

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

Transkripsi:

Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58

Praktikum Analisis dan Perancangan REKAYASA KEBUTUHAN 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM : a) Mahasiswa mampu memahami konsep rekayasa kebutuhan b) Mahasiswa mampu memahami proses-proses dalam rekayasa kebutuhan c) Mahasiswa mampu menerapkan teori-teori elisitasi kebutuhan d) Mahasiswa mampu menyusun kebutuhan perangkat lunak e) Mampu melakukan verifikasi kebutuhan sesuai dengan parameter 1.2. DASAR TEORI Konsep Rekayasa Kebutuhan Kebutuhan adalah kondisi atau kemampuan yang dibutuhkan oleh user untuk mengatasi suatu masalah atau untuk mencapai tujuan tertentu. Kondisi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh sistem untuk memenuhi sebuah kontrak, standar, spesifikasi atau dokumen resmi yang ditetapkan. Kata rekayasa (engineering) sendiri memiliki arti yaitu proses atau serangkaian kegiatan yang terstruktur untuk mengelola serangkaian sumber daya sehingga membentuk suatu sistem yang memiliki nilai bagi penggunanya. Sommervile (2007) mengartikan bahwa rekayasa kebutuhan (software engineering) sebagai suatu proses mewujudkan serangkaian layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan atas suatu sistem dan batasan-batasan yang harus dipenuhi ketika dibangun maupun dioperasikan. Kebutuhan dikategorikan menjadi 3 jenis : 1) Kebutuhan Fungsional 2) Kebutuhan Non Fungsional 3) Usability Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2 dari 58

Proses rekayasa kebutuhan perangkat lunak terdiri dari beberapa aktifitas yaitu: a) Elisitasi dan analisis kebutuhan b) Spesifikasi kebutuhan c) Validasi dan verifikasi kebutuhan d) Manajemen kebutuhan Elisitasi dan Analisis Kebutuhan Elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktifitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan. Proses elisitasi kebutuhan dilakukan sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan. Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem (Sommervile and Sawyer, 1997). Pada aktivitas ini berbagai kebutuhan dari para pemangku kepentingan dikumpulkan. Pemangku kepentingan (stakeholder) setiap adalah pihak yang memiliki kepentingan terhadap proyek pengembangan perangkat lunak. Pemangku kepentingan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: pelanggan, pemilik modal, pemilik sistem, pengguna, regulator, penyelia, pengembang, analis sistem, dan programmer. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan (Sommervile and Sawyer, 1997): 1) Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami organisasi. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang di usulkan. 2) Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) kemana sistem atau produk akan ditempatkan. 3) Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3 dari 58

4) Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan misalnya wawancara, discussion group, dan pertemuan tim. 5) Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang bisa muncul dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan. 6) Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya. 7) Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/ pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama. Contoh: Deskripsikan pemangku kepentingan dari sistem layanan ATM suatu bank. Jawab: 1) Nasabah Bank: yaitu orang yang menerima layanan sistem 2) Representatif dari bank lain: bank yang melakukan perjanjian timbal balik penggunaan ATM untuk para nasabah 3) Manajer Bank: orang yang memperoleh informasi manajemen dari sistem 4) Administrator Basis data: orang yang bertanggung jawab untuk menggabungkan sistem dengan basis data nasabah. Dalam melakukan elisitasi terdapat beberapa teknik yang dapat membantu analis: 1) Wawancara, pada saat wawancara analis sistem memberikan beberapa pertanyaan kepada pemangku kepentingan tentang sistem yang digunakan (existing) dan sistem yang akan dikembangkan. Beberapa panduan yang perlu diperhatikan pada saat wawancara adalah: pemilihan narasumber (interviewer) yang potensial, membuat perjanjian dengan narasumber potensial, menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas, dan memilih orang yang diwawancarai secara pribadi dan merekamnya. 2) Kuisioner, didesain dengan menggunakan standar kuisioner, kuisioner dikirim ke lingkungan kerja end-user, dan struktur respon diringkas dalam statistik distribusi. Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4 dari 58

3) Observasi, kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi lokasi pengamatan dan merekam kejadian dalam lokasi pengamatan termasuk volume dan pengolahan lembar kerja. 4) Prototyping, adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mendemonstrasikan konsep, mencoba pilihan rancangan, dan secara umum, mencari lebih jauh tentang kesalahan dan solusi yang dimungkinkan. Spesifikasi Kebutuhan Spesifikasi kebutuhan adalah proses untuk menjelaskan kebutuhan PL yang telah didefinisikan sebelumnya secara lebih detil dan tepat yang akan menjadi dasar bagi perancangan dan implementasi. Contoh : Definisi kebutuhan (requirement definition) : 1. PL harus mampu menyediakan sarana untuk menampilkan dan mengakses file-file yang dibuat oleh tool yang lain. (SRS_PRJ_100) Spesifikasi kebutuhan (requirement specification) : 1.1 Pengguna harus disediakan fasilitas untuk mendefinisikan tipe file. (SRS_PRJ_101) 1.2 Setiap tipe file direpresentasikan dengan ikon tertentu pada layar pengguna. (SRS_PRJ_102) Panduan penyusunan kebutuhan (SMART) Dalam konteks penyusunan hendaklah menspesifikasi kebutuhan yang SMART. Tujuannya bukanlah untuk membuktikan bahwa spesifikasi kebutuhan yang telah ditetapkan sudah benar secara teknis (yaitu bahwa kebutuhan yang dinyatakan adalah benar-benar yang dibutuhkan, tapi lebih kepada agar spesifikasi kebutuhan tersebut dapat dicek dan diverifikasi kebenarannya dari aspek ekspresi (bukan isi) 1) Specific (spesifik) Setiap kebutuhan harus menyebutkan tepat seperti yang dibutuhkan. Hindari penggunaan asumsi dalam menginterpretasikan arti sebuah kalimat kebutuhan. Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5 dari 58

2) Measureable (terukur) Suatu kebutuhan akan diuji nanti ketika selesai dibangun, sehingga penting untuk menyusun kalimat kebutuhan yang terukur sehingga memudahkan dalam melakukan pengujian. 3) Attainable (dapat dicapai) Memastikan bahwa kebutuhan yang didefinisikan dapat dicapai sesuai dengan batas-batas kekuatan dan pengetahuan manusia. 4) Realizable (dapat direalisasikan) Suatu kebutuhan haruslah dapat direalisasikan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki. 5) Traceable/bounded (memiliki dimensi waktu/dapat dilacak) Suatu kebutuhan hendaklah dapat diselesaikan atau direalisasikan dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini adalah sesuai dengan rencana proyek (project plan). Selain itu kebutuhan juga perlu suatu mekanisme untuk menjustifikasi alasan keberadannya. Kebutuhan mungkin muncul karena ada kebutuhan lainnya. Validasi dan verifikasi kebutuhan Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan yang telah didapatkan telah didefinisikan dan dispesifikasikan adalah benar, akurat dan lengkap. Parameter validasi: 1) Validity, apakah sistem menyediakan semua fungsi yang mendukung semua yang dibutuhkan oleh customer? 2) Consistency, apakah ada kebutuhan yang konflik? 3) Comprehensibility, apakah semua fungsi yang diinginkan customer sudah tercakup didalamya? (kelengkapan) Parameter verifikasi: 1) Readability 2) Testability 3) Completeness 4) Identifiability 5) Ambiguity Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6 dari 58

Manajemen kebutuhan Aktifitas untuk melakukan kontrol terhadap kebutuhan yang sedang maupun telah didefinisikan dan dispesifikasikan : 1) Identifikasi, bagaimana setiap kebutuhan dapat diidentifikasi dengan mudah (Cont. : SRS_PRJ_XXX, IRS_PRJ_XXX) 2) Manajemen perubahan, bagaimana mekanisme untuk menangani perubahan kebutuhan yang terjadi 3) Dokumentasi, SRS dan IRS sebagai deliverable, ECP, PCR 4) Tracking, penelusuran informasi yang berhubungan dengan sebuah kebutuhan (sumber/asal, alokasi ke perancangan) 1.3. SOAL-SOAL LATIHAN STUDI KASUS : Vario Advertising merupakan perusahaan biro iklan yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Malang. Vario didirikan pada tahun 2000. Awalnya perusahaan ini berkonsentrasi pada periklanan untuk industri motor indonesia, yang sebagian besar pemasarannya di daerah Jawa dan Bali. Namun seiring berjalannya waktu, perusahaan diperluas menuju skala internasional dan memiliki klien di berbagai industri manufaktur dan jasa. Strategi perusahaan bertujuan untuk terus tumbuh perlahan-lahan dan mengembangkan ke pasar internasional. Dalam menjalankan bisnisnya Vario Advertising bekerjasama dengan perusahaan lain yang bisa disebut juga sebagai klien. Setiap kerjasama yang dilakukan oleh Vario terdapat dokumentasi yang selalu dibuat dan disimpan secara baik. Disamping itu dalam melakukan kerjasama biasanya dari pihak klien akan mengirimkan beberapa perwakilannya untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Vario. Begitu juga dengan Vario, mengirimkan wakilnya untuk melakukan koordinasi dengan klien. Perwakilan dari vario memungkinkan bertanggung jawab pada klien yang berbeda dalam pekerjaan yang berbeda pula. Tentunya hal seperti ini perlu dikelola secara benar agar tiak overlap, baik target kerja, pengelolaan dana, dan penjadwalan kerja. Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7 dari 58

Untuk mendukung skala bisnis internasional, perusahaan memiliki strategi dengan berfokus dalam membangun suatu sistem informasi guna membantu aktifitas proses bisnis yang berjalan diperusahaan tersebut. Beberapa aktifitas dan kebutuhan yang perlu didefinisikan dalam sistem tersebut terangkum sebagai berikut Sistem mampu merekam detail informasi klien termasuk order layanan kampanye iklan. Dalam perekaman informasi setiap klien, data terkait nama, alamat, kontak klien harus masuk didalamnya. Selain itu dalam pencatatan informasi layanan order kampanye iklan, harus terekam terkait judul kampanye, tanggal mulai dan selesai pelaksanaan kampanye, estimasi biaya, biaya riil, dan tanggal pembayaran. Selanjutnya setelah perekaman telah dilakukan maka sistem mampu menyediakan suatu fungsi mencetak invoice bagi klien yang dapat dieksekusi oleh lebih dari satu akun staf yang tersedia di sistem tersebut. Demikian pula dengan proses pembayaran yang dilakukan oleh klien juga dapat dilayani oleh beberapa akun yang tersedia di sistem dan terekam secara baik. Pada kebutuhan ini sistem nantinya juga perlu untuk merekam informasi tentang staf yang ditugaskan untuk terlibat dalam proses produksi iklan beserta kampanye iklan untuk tiap klien termasuk mencatat manager proyek yang terlibat dalam kampanye. Selanjutnya sistem juga dapat mekakukan pengecekan status kampanye, baik proses produksi hingga akhir pelaksaaan kampanye dan kesesuaian dengan biaya yang tersedia. Sistem mampu menyediakan fungsi bagi staf kreatif untuk merekam rincian proses produksi iklan termasuk proses pengembangan konsep kampanye iklan. Rincian proses produksi iklan yang dimaksud adalah kemampuan sistem untuk merekam catatan ide detail untuk kampanye dan konsep iklan yang bisa diakses atau dilihat oleh staf lain termasuk didalamnya informasi progress produksi hingga penjadwalan kampanye iklan dimulai hingga selesai. Sistem mampu menyediakan fungsi merekam detail informasi seluruh staf perusahaan bagi staf. Detail informasi staf yang direkam antara lain pengelolaan data staf kreatif dan staf administratif. Disamping itu juga sistem harus mampu untuk menyediakan fungsi bagi staf keuangan dan manajer proyek untuk memberikan grade nilai kepada staf dan mengakomodir proses pembayaran staf Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8 dari 58

berdasarkan grade nilai tersebut dan terekam dalam sistem. Selain itu sistem juga perlu mengakomodir fungsi untuk menghitung bonus tahunan dari setiap staf berdasarkan kinerja. Dalam sistem yang dibangun, perusahaan menginginkan data terkait dengan klien, kampanye, iklan dan staf dapat diakses antar kantor yang berbeda dan untuk kemudahan pengoperasian, sistem diharapkan dapat diakses menggunakan beberapa bahasa yang berbeda pula. 1. Tentukanlah domain permasalahan yang mungkin ditemukan di lapangan terkait dengan studi kasus tersebut! 2. Tentukanlah pemangku kepentingan beserta dengan deskripsinya! 3. Susunlah pertanyaan-pertanyaan untuk melakukan elisitasi kebutuhan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dikelompokan berdasarkan pemangku kepentingan yang terkait. Selain itu tentukan juga metode apa yang cocok untuk melakukan elisitasi! Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9 dari 58

4. Susunlah pernyataan kebutuhan sesuai dengan konsep SMART. Kelompokan berdasarkan kategorinya: Kebutuhan Fungsional, Kebutuhan Non Fungsional, dan Usability. 5. Perhatikan dan analisis kebutuhan berikut ini: 1) Sistem dapat melayani permintaan peminjaman ruang rapat secara bersamaan dengan cepat. 2) Ketika modul X memanggil modul Z, berkas catatan pesannya diperbaharui. 3) Sistem tentunya dapat menyimpan dokumentasi rapat dalam format bervariasi, seperti misalnya: JPG, TIF, BMP, dsb. Apakah kebutuhan tersebut telah memenuhi aspek Spesific (S) pada konsep SMART? Jelaskan jawaban Anda kemudian perbaiki kebutuhan tersebut apabila belum memenuhi aspek Specific (S). 6. Perhatikan dan analisis kebutuhan berikut ini: 1) Sistem dapat memproses data permohonan rapat dengan cepat dan akurat. 2) Besaran berkas yang diunggah pada dokumen notulensi rapat tidak terlalu besar ukurannya. Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10 dari 58

Apakah kebutuhan tersebut telah memenuhi aspek Measureable (M) pada konsep SMART? Jelaskan jawaban Anda kemudian perbaiki kebutuhan tersebut apabila belum memenuhi aspek Measureable (M). 7. Perhatikan dan analisis kebutuhan berikut ini: 1) Sistem memiliki tingkat ketersediaan 100% dan dapat dihandalkan 100%. 2) Sistem akan bekerja 24 jam / hari serta 365 hari/ tahun tanpa berhenti. 3) Sistem dapat mengirimkan data maksimal 10 TB per detik. Apakah kebutuhan tersebut telah memenuhi aspek Attainable (A) pada konsep SMART? Jelaskan jawaban Anda kemudian perbaiki kebutuhan tersebut apabila belum memenuhi aspek Attainable (A). 8. Perhatikan dan analisis kebutuhan berikut ini: 1) Sistem akan memiliki ketersediaan ruang rapat 97%. Apakah kebutuhan tersebut telah memenuhi aspek Realizeable (R) pada konsep SMART? Jelaskan jawaban Anda kemudian perbaiki kebutuhan tersebut apabila belum memenuhi aspek Realizeable (R). Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11 dari 58

9. Berdasarkan kebutuhan yang telah didefinisikan pada studi kasus: Sistem Informasi Manajemen Ruangan dan Notulensi Rapat, lakukan proses validasi dan verifikasi kebutuhan berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan. Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12 dari 58