Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

dokumen-dokumen yang mirip
Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32

PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS

MATERI ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN UNTUK KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 02 MALANG OLEH: NORIS BAGUS MULYO

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan jalan yang berkaitkan dengan cara kerja dalam

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

BAB 3 METODE PENELITIAN

Instrumen Wawancara. Pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yaitu penerapan model pembelajaran debat telah mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

PENDAHULUAN. Manjilala

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara mendalam dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Undang-undangSistem

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN

3. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

TEKNIK FASILITASI PETANI

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan upaya yang dilakukan. aspek yang lain yang digunakan untuk mencapai tujuan.

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN UNTUK SALING BELAJAR. bahan LSBS (tgl. 13 April 2015) SDN Hitachino-Ushiku

Metode dan Strategi Pengumpulan Data

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong,

2

Observasi dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Tematik-PMRI) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Tema Topik Alokasi Waktu : : : : :

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

Metode pengumpulan data

PENGENALAN DIRI. Materi Pelatihan. Waktu : menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instuksional Khusus : Metoda :

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MODUL PEDOMAN DAN MATERI KONSELING INDIVIDUAL PENANGGULANGAN NAFZA BAGI FASILITATOR DENGAN SASARAN ORANG TUA DAN REMAJA

INSTRUMEN UNTUK TEMAN SEJAWAT GURU BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

2016 PENERAPAN PENDEKATAN CONFERENCING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERDISKUSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

SETIAP ORANG PUNYA HAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

Capaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com

BAB III METODE PENEITIAN. A. Fokus Penelitian. memperkenalkan desain pembelajaran menggunakan virtual world

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh

ANALISA PROSES BISNIS Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB III METODE KAJIAN

Kompetensi Dasar. Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan Dasar Mengajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

SUPERVISI KLINIS ADALAH SUATU PROSES BIMBINGAN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU PENGEMBANGAN PROFESIONAL CALON GURU, KHUSUSNYA DALAM PENAMPILAN MENGAJAR

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Transkripsi:

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Disampaikan pada perkuliahan Pengembangan Masyarakat di FKM USU Senin/Tanggal 26 Mei 2014. Pelaksanaan FGD/DKT perlu adanya tim kerja yang bertugas melaksanakan proses persiapan, pelaksanaan, serta pelaporan hasil FGD. Dalam melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang fasilitator FGD/DKT dan dibantu oleh seorang asisten/notulis. Tugas utama dari asisten adalah membantu proses persiapan pelaksanaan, seperti penyiapan undangan kepada pihak terkait yang ditetapkan sebagai peserta FGD/DKT, penyiapan tempat serta alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan FGD/DKT. Saat pelaksanaan FGD/DKT, asisten akan membantu melakukan pencatatan atas proses pelaksanaan FGD/DKT. Pasca pelaksanaan FGD/DKT, asisten/notulis akan membantu penyusunan proses dokumentasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan FGD/DKT. Tujuan FGD/DKT adalah untuk mengumpulkan data, sedangkan jumlah peserta terdiri dari 6 12 orang dan durasi (lama waktu) diskusi bisa dilakukan antara 1 s/d 2 jam. Tempat yang ideal adalah lokasi netral tanpa rasa takut mengeluarkan pendapat dan spacenya (ruangan) luas. Berkaitan dengan tempat faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : 1. Tempat harus menimbulkan rasa privasi bagi partisan. 2. Tempat harus memadai sehingga semua yang berbicara dapat didengar dengan baik dan jelas. 3. Tempat harus nyaman. 4. Tempat harus mudah dijangkau oleh semua peserta/responden/informan. FGD/DKT biasanya dilakukan di meja konferensi suatu ruangan. Dan perlu diperhatikan adalah : 1. Hindari pengaturan kursi yang tidak seragam. 2. Kursi harus diatur dalam posisi yang memungkinkan semua partisan dapat saling melihat/kontak mata. Peralatan dan bahan FGD/DKT yang harus disiapkan oleh fasilitator adalah: 1

1. Flip Chart. 2. Kertas A0, A3, dan A4. 3. Spidol warna. 4. Alat perekat/isolasi. 5. Alat perekam suara (tape recorder). 6. Stapler dan isinya. 7. Alat tulis (pulpen, pensil dan penghapus) sebanyak pesereta. 8. Kertas koran. 9. Kain ukuran 2 X 1.5 m (sticky cloth). 10.Modul FGD/DKT sebanyak peserta. Persiapan FGD/DKT, ada 3 hal yang harus disiapkan, yaitu 1). Undangan, 2). Fasilitator, 3). Asisten. Ad.1. Menyiapkan undangan. Hal yang harus diparhatikan : 1. Jelaskan kepada calon peserta mengenai lembaga yang mengadakan program dan tujuannya. 2. Jelaskan rencana FGD/DKT dan meminta calon peserta untuk berpartisipasi dalam FGD/DKT. Sebutkan juga orang-orang yang sudah bersedia ikut serta dalam FGD/DKT untuk mendorong calon peserta lain ikut berpartisipasi. 3. Beritahukan tanggal, waktu, tempat dan lamanya pertemuan. 4. Jika seseorang tidak mau hadir, tekankan pentingnya kontribusi orang tersebut. Jika tetap menolak, ucapkan terima kasih. 5. Jika orang tersebut mau datang, beritahukan kembali tentang hari, jam dan tempat serta pentingnya berpartisipasi dalam FGD/DKT. Ad.2. Menyiapkan fasilitator. Pilihlah seorang fasilitator yang senang bekerja dalam kelompok, menikmati berbicara dalam kelompok, mampu berfikir dan menanggapi situasi kelompok dengan cepat, peka terhadap karakter peserta, dan mau menyimak pembicaraan orang lain. FGD/DKT membahas satu topik secara detail dan menyeluruh. Karena itu fasilitator harus memperhatikan aspek-aspek yang perlu diangkat dan dibahas. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan adalah : 1. Fasilitator menggunakan petunjuk diskusi agar menjadi fokus. Petunjuk pertanyaan diskusi harus berupa pertanyaan yang terbuka (open-ended question). 2. Peranan fasilitator berupa : Menjelaskan topik diskusi. Fasilitator hendaknya mampu melakukan pendekatan kepada peserta FGD/DKT sehingga peserta terdorong untuk mengeluarkan pendapat. Fasilitator yang mempunyai rasa humor akan lebih berhasil. 2

Mengarahkan kelompok, bukan diarahkan kelompok. Fasilitator bertugas mengajukan pertanyaan dan harus netral terhadap jawaban peserta. Tekankan bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah. Tidak boleh memberikan persetujuan atau tidak setuju terhadap jawaban yang akan memengaruhi jawaban peserta. Amati peserta dan tanggap terhadap reaksi mereka. Doronglah semua peserta untuk berpartisipasi dan jangan biarkan sejumlah individu memonopoli diskusi. Ciptakan hubungan baik dengan peserta sehingga dapat menggali jawaban dan komentar yang lebih tajam. Fleksibel dan terbuka terhadap saran-saran, perubahan-perubahan dan lainnya. Amati komunikasi non-verbal antar peserta dan tanggap terhadap hal itu. Hati-hati terhadap nada suara dalam mengajukan pertanyaan. Peserta akan merasa tidak senang apabila nada fasilitator memperlihatkan ketidaksabaran dan tidak bersahabat. Ad.3. Menyiapkan asisten/notulis. Notulis berlaku sebagai pengamat selama FGD/DKT berlangsung dan bertugas mencatat hasil diskusi. Hal-hal yang perlu dicatat adalah sebagai berikut : 1. Tanggal pertemuan, waktu mulai dan waktu selesai. 2. Nama dan identitas peserta FGD/DKT. 3. Tempat pertemuan FGD/DKT, catatan ringkas mengenai tempat dan sejauhmana tempat itu memengaruhi peserta. Misalnya apakah tempat yang dimaksud menyenangkan peserta. 4. Jumlah peserta dan uraiannya meliputi, jenis kelamin, umur, pendidikan, dll. 5. Deskripsi umum mengenai dinamika kelompok, misalnya derajat partisipasi peserta, apakah ada peserta yang dominan, peserta merasa bosan, peserta yang selalu diam, dll. 6. Notulis harus menuliskan kata-kata yang diucapkan dalam bahasa lokal oleh peserta. 7. Notulis dapat meminta peserta untuk mengulangi lagi komentarnya kalau fasilitator tidak mendengar komentar peserta tersebut karena sedang mendengarkan peserta lain. Pelaksanaan FGD/DKT Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari : 1. Jelaskan tujuan diadakannya FGD/DKT, serta perkenalkan nama fasilitator dan notulis dan sebutkan perannya masing-masing. 2. Minta peserta memperkenalkan diri dan fasilitator harus cepat mengingat nama peserta dan menggunakannya pada waktu berbicara dengan peserta. 3

3. Jelaskan bahwa pertemuan tersebut adalah untuk mengumpulkan pendapat dan pandangan peserta, bukan untuk memberikan ceramah. 4. Tekankan bahwa pendapat dan pandangan dari semua peserta sangat penting sehingga diharapkan semua peserta bebas memberikan pendapat dan pandangannya. 5. Jelaskan bahwa pada waktu fasilitator mengajukan pertanyaan, jangan berebutan menjawab pada waktu bersamaan. 6. Mulailah diskusi dengan mengajukan pertanyaan pembuka (basa-basi untuk mencairkan suasana) dan lanjutkan dengan mengajukan pertanyaan pokok yang perlu didiskusikan, yang kemudian diskusi berakhir ditutup dengan kalimat penutup (perhatikan petunjuk pertanyaan FGD/DKT yang terlampir). 7. Rekam dengan cermat segala sesuatu yang terjadi selama proses diskusi berlangsung (informasi yang muncul dan reaksi peserta terhadap suatu masalah). 8. Jagalah agar topik diskusi tetap terfokus. Doronglah agar suasana diskusi berjalan seimbang dan partisipatif. 9. Gali setiap jawaban peserta hingga detail. Pastikan setiap peserta dapat mengeluarkan pendapatnya. 10.Hidupkan suasana agar diskusi tidak menjenuhkan. Usahakan suasana menjadi lebih tenang pada saat suasana diskusi menjadi terlalu riuh dan menganggu jalannya diskusi. 11.Doronglah agar setiap peserta berani menanggapi pendapat peserta lain, mendiskusikan pendapat mereka, dan jika tidak setuju, mereka dapat saling memperdebatkan pendapat masing-masing peserta. Analisis dan pelaporan hasil FGD/DKT. Langkah-langkah menganalisis dan melaporkan hasil FGD/DKT adalah : 1. Analisislah rekaman proses diskusi dengan cara : Mengelompokkan setiap jawaban berdasarkan pertanyaan fasilitator. Menandai hal yang penting di dalam catatan atau transkrip. 2. Tulislah laporan atau kesimpulan mengenai pendapat dan reaksi peserta terhadap topik yang didiskusikan. Laporan FGD/DKT sebaiknya hanya mengandung 3 hal : Gambaran peserta diskusi. Kesimpulan mengenai pendapat peserta terhadap topik yang telah didiskusikan. Hal-hal yang mungkin dianggap memengaruhi hasil diskusi. 3. Melaporkan hasil kesimpulan FGD/DKT. 4

Analisis dan penyimpulan data dan informasi Teknik analisis dan penyimpulan data dan informasi dilakukan dengan : 1. Analisis dilakukan dengan melakukan check and cross check atas informasi yang diterima untuk melihat persamaan dan keselarasan dan juga perbedaan. 2. Pembuatan kesimpulan-kesimpulan Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah membuat rangkuman secara deskriptif, dengan melihat persamaan dan perbedaan pendapat dan pandangan yang ada di masyarakat. Contoh pertanyaan untuk melakukan FGD/DKT : Topik yang hendak diangkat adalah : Lingkungan permukiman. 1. Pembukaan : basa-basi untuk mencairkan suasana. Sangat boleh ditanyakan misalnya : Apa kabar. Keadaan/isu yang lagi hangat di daerah tersebut. Tentang keluarga. Jangan terlalu lama!. 2. Menurut Bapak/Ibu bagaimana keadaan lingkungan pemukiman di sekitar wilayah ini, khususnya mengenai sanitasi?. 3. Apakah ada masalah serius yang harus segera ditangani? apakah itu?. 4. Apakah itu menyeluruh? atau hanya di daerah tertentu saja? daerah mana?. 5. Mengapa begitu? Apakah disebabkan oleh perilaku warga atau karena prasarana yang menjadi faktor utama? atau karena kendala anggaran dari pemerintah daerah?. 6. Apakah masih bisa diatasi?. 7. Bagaimana caranya? Program apa yang sebaiknya dilaksanakan? 8. Apa kendala-kendala sehingga program tersebut belum/tidak terlaksana? 9. Apa usulan Bapak/Ibu untuk solusi dari permasalahan ini? 10.Penutup : Ucapan terima kasih dan meminta untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut jika diperlukan. 5