LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PEREDARAN DARAH

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

Ilmu Pengetahuan Alam

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Makalah Sistem Hematologi

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

PENETAPAN GOLONGAN DARAH

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Jaringan pada sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini beredar ke seluruh tubuh.

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

ALEL GANDA. Oleh ARNI AMIR

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Disusun oleh : Moh. Amuy Saepudin NIM : Kelas : Biologi 3a. Click here to begin

KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER. MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte)

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL BUKU TEKS

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).

Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus pada Anak Kelas 4,5, dan 6 Sekolah Dasar di Desa Tribuana Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

GOLONGAN DARAH. Sejarah

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [ ]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

Review Sistem Hematology

SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran

SILABUS PEMBELAJARAN

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

MAKALAH KELOMPOK DISUSUN OLEH:

OLEH JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

PEWARNAAN HAPUSAN DARAH TEPI. Oleh, Kelompok 2: I Gusti Agung Ayu Krisma D. D (P ) I Putu Paramartha Wicaksana A.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

Sistem Imun BIO 3 A. PENDAHULUAN SISTEM IMUN. materi78.co.nr

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang subjek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

Peta Konsep. Kata Kunci. golongan darah tekanan darah gangguan peredaran darah transfusi darah peredaran darah. 80 IPA SMP/MTs Kelas VIII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

Sistem penggolongan darah manusia telah cukup banyak ditemukan sampai saat ini, seperti sistem golongan darah ABO, Sistem MNSs, Faktor Rh, dan

Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem Sirkulasi. membahas.

KURIKULUM DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Sistem Sirkulasi BIO 2 A. PENDAHULUAN B. SISTEM PEREDARAN DARAH C. DARAH SISTEM SIRKULASI. materi78.co.nr

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menyikapi perubahan kondisi kehidupan sekarang ini, khususnya di bidang

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA Oleh Nama : Rizha Yulinda Salsabila NIM : 160210102056 Program Studi : Pendidikan Fisika Kelompok : 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

I. JUDUL Golongan Darah pada Manusia II. TUJUAN 2.1 Dapat menjelaskan penggolongan darah manusia III. DASAR TEORI Darah adalah jaringan hidup yang sangat kompleks. Darah mengandung banyak sel-sel darah dan plasma darah. Bagian seluler merupakan 45% dari volume darah dan termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah (erthrocytes) berfungsi untuk mentransportasikan oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih (leukocytes) berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh, dan trombosit (platelet) yang berfungsi dalam pembekuan darah. Sisanya 55% adalah plasma darah, yang merupakan 92% air dan melakukan beberapa fungsi dalam tubuh. Plasma bertindak sebagai media trasportasi untuk sel-sel darah dan mengandung albumin, fibrinogen (penting untuk pembekuan darah), globulin dan antibodi (Gesa dan Fredy, 2016 : 141). Medium transport dari sistem sirkulasi adalah darah. Darah merupakan cairan jaringan tubuh. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemogoblin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen (Waluyo, 2010 : 172). Bidang kedokteran dituntut untuk mampu dan dapat memberikan kontribusi dalam hal memeriksa kebenaran hasil perkawinan antar golongan darah melalui perhitungan ABO dan perhitungan rhesus, sehingga tidak ada kesalahan dalam menentukan golongan darah manusia. Sistem Pakar berbasis Rule merupakan salah satu solusi yang diharapkan mampu membantu manusia dalam menentukan golongan darah dari hasil perkawinan (Amroni, 2016 : 320).

Pengenalan golongan darah dilakukan dengan cara mengambil dua tetes darah yang akan diindetifikasi. Darah tersebut akan diletakkan pada sebuah preparat dan dibagi dalam 2 bagian. Masing-masing bagian darah akan ditetesi serum anti A dan anti B. Setelah di campur, akan dilakukan pengamatan secara langsung dengan mata telanjang terhadap reaksi yang terjadi pada darah yang telah ditetesi serum. Dari hasil pengamatan ini akan ditentukan darah tersebut masuk dalam golongan A, B, AB atau O. Secara komputerisasi, golongan darah dapat dikenali melalui pola dari citra darah yang telah telah ditetesi serum anti A dan anti B. Setelah melalui beberapa tahap pengolahan citra, sistem akan melakukan proses klasifikasi untuk menentukan jenis golongan darah dari citra darah tersebut (Fitryadi dan Sutikno, 2016 : 2). Ada sejumlah antigen yang biasanya terdapat pada sel darah merah. Antigen-antigen itu menentukan golongan darah seseorang. Sebenarnya hanya ada dua jenis antigen, yaitu antigen A dan antigen B. Orang-orang dengan antigen A pada sel-sel darah merahnya mengandung antibodi B dalam plasma darah mereka. Orang-orang itu disebut bergolongan darah A. Orang-orang dengan antigen B mengandung antibodi A dalam plasma darahnya. Mereka dikelompokkan sebagai bergolongan darah B. Orang-orang dengan antigen A dan B sekaligus pada sel-sel darah merah disebut bergolongan darah AB, dan mereka tidak memiliki antibodi ABO dalam plasmanya. Orang-oranag bergolongan darah O tidak memiliki antigen pada sel-sel darahnya, tetapi serumnya mengandung kedua jenis antibodi itu (Fried dan George, 2005 : 225). Memban plasma sel meliputi banyak molekul yang bervariasi antar individu. Tubuh individu mengabaikan versi molekul yang terjadi di selnya, tetapi molekul permukaan sel tidak familiar menyebabkan respons defensif pada sistem imunitas. Aglutinasi ialah respons normal ketika protein plasma yang disebut antibodi mengikat sel asing seperti bakteri dan membentuk gumpalan yang menarik fagosit. Aglutinasi dapat juga terjadi ketika sel darah merah dengan molekul permukaan tidak familiar ditransfusikan ke tubuh orang. Hasilnya ialah reaksi transfusi, ketika sistem imunitas resipien

menyerang sel donasis, menyebabkannya untuk menggumpal bersama. Gumpalan sel menyumbat pembuluh darah kecil dan merusak jaringan. Reaksi transfusi dapat fatal (Starr et al., 2013 : 240).

IV. METODE PRAKTIKUM 4.1 Alat dan Bahan a. Alat 1. Lanset / jarum steril 2. Jarum pentul 3. Spidol 4. Gelas obyek 5. Kertas putih b. Bahan 1. Serum A dan B 2. Alkohol 70% 3. Kapas 4. Darah segar manusia 4.2 Skema kerja

Dengan menggunakan spidol, menarik garis tengah lurus pada sisi panjang yang membagi sisi gelas obyek menjadi dua bagian yang sama. Di pojok kiri atas gelas obyek menuliskan A dan di pojok kanan atas menuliskan B. Meletakkan gelas obyek pada selembar kertas putih. Mencuci tangan sampai bersih, mengambil segumpal kapas dengan pinset, menyelupkannya ke dalam alkohol dan menggosokkannya pada ujung jari manis tangan anda. Membiarkan alkohol mengering, menusuk bagian tersebut dengan menggunakan lanset yang telah disterilkan. Menempatkan setetes darah pada bagian A dan B gelas obyek. Menutup bekas tusukan dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam alkohol. Meneteskan segera serum anti A pada bagian A gelas obyek, mengaduknya sampai merata dengan tusuk gigi. Meletakkan setetes anti B pada darah di bagian B gelas obyek, mengaduknya sampai merata dengan tusuk gigi. Membandingkan kedua bagian A dan B pada gelas obyek, jika : a. Terjadi penggumpalan pada bagian A, anda bergolongan darah A b. Terjadi penggumpalan pada bagian B, anda bergolongan darah B c. Terjadi penggumpalan pada bagian A dan B, anda bergolongan darah AB d. Tidak terjadi penggumpalan, anda bergolongan darah O V. HASIL PRAKTIKUM

No Kelompok Probandus Golongan Darah. 1. 1 M. Adibu K. A. AB 2. 2 Beni Aris B 3. 3 Siti Nur Indahsari O 4. 4 Arum Ariyani B 5. 5 Bintara Putra C. B. A 6. 6 Ninik Megawati A Golongan Darah AB Golongan Darah O Golongan Darah B Golongan Darah A VI. PEMBAHASAN

Darah merupakan suatu cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (akan tetapi tumbuhan tidak mempunyai darah) yang memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat, sebagai pertahanan tubuh dari serangan berbagai macam jenis kuman, bahan hasil metabolisme untuk tubuh, dan lain sebagainya. darah merupakan cairan yang kental dan berwarna merah. Kekentalan suatu darah dapat disebabkan karena banyak sedikitnya senyawa dengan berbagai jenis macam berat molekul, ada yang kecil sampai besar seperti protein yang terlarut di dalam darah. Warna merah ada yang merah terang apabila darah tersebut banyak mengandung oksigen dan ada yang merah tua apabila darah tersebut kekurangan oksigen. Warna merah yang ada pada darah dapat disebabkan oleh hemoglobin dan protein pernapasan yang mempunyai kandungang besi dalam bentuk heme, serta tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Komponen-komponen darah yaitu korpuskuler, korpuskuler adalah unsur padat yang ada pada darah dan teridiri dari sel darah merah (Eritrosit), sel darah putih (Leukosit), dan keping darah (Trombosit). Sel Darah Merah (Eritrosit), sel darah merah atau dapat disebut juga dengan Eritrosit merupakan bagian utama dari sel darah. Sel darah merah mempunyai bentuk bikonkaf atau pipih dengan kedua sisi yang cekung terdapat di bagian tengah. Warna merah yang ada pada eritrosit dikarenakan terdapat kandungan hemoglobin di dalamnya. Fungsi darah eritrosit atau sel darah merah berguna untuk mengikat oksigen. Sel Darah Putih (Leukosit), sel darah putih atau Leukosit mempunyai inti, akan tetapi tidak mempunyai bentuk tetap. Fungsi leukosit atau sel darah putih adalah sebagai pemakan bibit-bibit penyakit dan benda asing yang lainnya yang akan masuk ke dalam tubuh. Leukosit atau sel darah putih jumlahnya akan meningkat tergantung dengan banyak sedikitnya bibit penyakit ataupun benda asing yang masuk ke tubuh. Sel darah putih terdiri dari beberapa jenis, antara lain : limfosit, monosit, granulosit, dan agranulosit. Keping Darah (Trombosit), keping darah atau trombosit mempunyai bentuk yang bulat kecil. Keping darah adalah salah satu dari komponen darah yang mempunyai peranan penting di dalam proses pembekuan darah. Pada saat terjadi luka, maka

keping darah atau trombosit tersebut akan menutupi pembuluh darah yang rusak dengan cara membentuk sebuah jaring-jaring berupa benang fibrin. Selain fungsi trombosit untuk menutup luka, trombosit juga berfungsi untuk melawan infeksi yang disebabkan karena virus dan bakteri dengan cara menghancurkan dan memakan virus atau bakteri tersebut. Plasma Darah, plasma darah merupakan komponen darah yang terdiri dari protein darah dan air (Albumin, Globulin, dan Fibrinogen). Cairan yang ada pada plasma darah yang tidak memiliki kandungan fibrinogen disebut serum darah. Protein dalam serum darah tersebut mempunyai fungsi sebagai antibodi terhadap gangguan dari benda asing. Fungsi plasma darah adalah untuk mengangkut berbagai sari makanan atau nutrisi menuju ke selsel serta jaringan tubuh dan membawa sisa metabolisme ke tempat pembuangan. Peran plasma darah juga dapat menghasilkan zat antibodi guna menjaga sistem kekebalan tubuh. Sistem golongan darah pada manusia ada 3 macam yaitu sistem ABO,system MN,dan sistem rhesus. Sistem ABO, sistem golongan darah tersebut dikembangkan oleh Karl Landsteiner, seorang ahli biologi dan fisika dari Austria. Dalam sel darah merah kita, terdapat beberapa jenis antigen di permukaan sel darah merah. Salah satunya adalah antigen A dan B. Darah kita bisa mengandung antigen A, antigen B, keduanya, atau tidak mengandung keduanya sama sekali. Antigen inilah yang menjadi penentu utama jenis golongan darah seseorang. Selain itu, di dalam darah kita juga terkandung aglutinin. Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi terhadap antigen A dan B. Adanya aglutinin a akan menolak keberadaan antigen A dalam darah. Demikian pula aglutinin B akan menolak keberadaan antigen B dalam darah. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan aglutinin saat bertemu dengan antigen yang ditolaknya. Inilah yang menyebabkan donor darah tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus diperhatikan apakah aglutinin yang dimiliki oleh golongan darah penerima tidak menolak antigen yang dimiliki oleh golongan darah pendonor. karakteristik komposisi antigen darah sesuai dengan golongannya yaitu, orang dengan golongan darah A hanya memiliki antigen A

dan aglutinin b. Orang dengan golongan darah B hanya memiliki antigen B dan aglutinin a. Orang dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki aglutinin a dan b. Orang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B, tidak memiliki aglutinin a dan b. Sistem penggolongan darah yang lain adalah berdasarkan faktor Rhesus. Sistem rhesus ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada tahun 1940 dengan menyuntikkan darah kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci, ternyata darah kera tersebut digumpalkan oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah kelinci. Aglutinin yang berasal dari kelinci itu juga menggumpalkan darah manusia walaupun tidak pada semua orang. Orang yang darahnya dapat digumpalkan oleh aglutinin dari kelinci dikelompokkan sebagai golongan Rhesus positif (Rh+), sedangkan yang darahnya tidak dapat digumpalkan oleh aglutinin kelinci tadi dikelompokkan ke dalam Rhesus negatif (Rh ). Golongan darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada plasmanya tidak dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus. Golongan darah Rh, dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada plasmanya dapat dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus. Golongan darah Rhesus negatif banyak dimiliki oleh orang Eropa ± 85% dari jumlah penduduk, sedangkan orang Asia terutama Indonesia golongan Rhesus negatif hanya ± 0,013%. Sistem MN, pada tahun 1972 K. Landsteiner dan P. Levine telah menemukan golongann darah sistem MN pada golongan darah manusia akibat ditemukan antigen M dan antigen N pada sel darah merah (eritrosit) manusia.sistem golongan darah ini terdiri atas 3 jenis yaitu, golongan M mengandung antigen M, golongan N mengandung antigen N, golongan MN mengandung antigen M dan antigen N. Penyumbang darah atau donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah. Ketika terjadi tranfusi darah / donor darah, plasma darah ditinggal tidak ikut di tranfusi ke dalam resipien yang didonorkan hanya sel darahnya maka harus tahu aglutinogennya, tidak perlu tahu aglutininnya, jika seorang bergolongan

darah O (donor universal) yang tak punya Aglutinogen di sel darahnya, namun punya aglutinin lengkap a dan b di plasmanya didonorkan ke A,B, atau AB pasti akan menggumpal semua jika serum / plasma yang mengandung aglutinin a dan b ikut dimasukkan atau ditranfusikan. Seorang yang menerima darah dari orang lain karena ia kekurangan darah. Ketika resipien tidak punya aglutinin maka ia tak punya mesin penghancur karena tidak punya penghancur, resipien diberi sel darah yang aglutinogennya apa saja tidak ada masalah. Jika ia bergologan darah A mempunyai aglutinin b didonor oleh darah O yang tidak punya aglutinogen di sel darahnya sehingga tidak ada yang dihancurkan maka tidak ada masalah. Jika seorang bergolongan darah O diberi darah bergolongan darah B pasti meninggal karena sel darah yang mengandung aglutinogen B akan dihancurkan oleh aglutinin b milik resipiens, sel darah B yang dimasukkan kedalam karena pasti dirusak. Pada hasil pengamatan golongan darah yang telah dilakukan pada praktikum kali ini, untuk semua jenis golongan darah (A, B, AB, dan O) hasilnya sudah sesuai dengan literatur penggolongan darah yang ada. Karena bila terdapat yang tidak sesuai dengan literatur maka kami pada saat praktikum tidak mungkin bisa untuk menentukan golongan darah yang ada pada probandus. Serum darah terdiri dari plasma yang telah memiliki fibrinogens dihilangkan. Plasma adalah bagian cair darah dan berwarna kuning dan sebagian besar terbuat dari air. Fibrinogens terdiri dari protein yang menyebabkan darah menggumpal. Komponen serum sering diukur selama tes laboratorium di mana pekerjaan darah diperlukan dan ada berbagai tes penggunaan mereka. Albumin merupakan salah satu komponen serum yang sering diuji. Albumin merupakan protein larut air hadir dalam darah. Ini adalah protein yang paling melimpah dalam plasma semua mamalia. Bahkan, albumin membentuk setengah dari protein yang ditemukan dalam plasma. Secara alami, albumin adalah protein pembawa. Hal ini digunakan untuk mengangkut beberapa hormon dan asam lemak seluruh tubuh. Globulin

adalah satu lagi komponen serum hadir dalam plasma. Globulin juga protein. Hal ini diproduksi baik oleh hati dan oleh sistem kekebalan tubuh. Kekurangan Antibodi sering dicurigai bila kadar globulin rendah. Istilah globulin kadang-kadang digunakan ketika merujuk ke protein globular. Hal ini dapat menyesatkan karena beberapa protein globular, seperti albumin, globulin tidak benar-benar sendiri. Lainnya komponen serum adalah sekelompok molekul yang dikenal sebagai lipid. Lipid mencakup hal-hal seperti lemak, minyak, dan trigliserida. Kolesterol sering diperiksa juga selama profil lipid. Tes ini dapat membantu menentukan apakah pasien menderita kondisi seperti penyakit jantung koroner atau pengerasan pembuluh darah. Serum besi adalah satu lagi tes lain dilakukan saat memeriksa komponen serum. Tes ini sering dilakukan ketika kekurangan zat besi yang diduga seperti anemia. Tes ini umumnya dilakukan bersama dengan tes lainnya untuk secara akurat mengukur tingkat zat besi yang beredar dalam aliran darah. Elektroforesis protein serum adalah tes lain digunakan ketika pengujian komponen serum. Tes ini digunakan untuk mengukur protein yang dikenal sebagai globulin. Dalam tes khusus ini, protein globular sebenarnya dipisahkan dan diklasifikasikan menurut muatan listrik dan ukuran. Tes ini mengukur serum albumin, globulin alfa, beta globulin para, dan gamma globulin. Karena golongan darah dikelompokkan menjadi empat dan di dalam darah hanya ada antigen A dan B, maka dibuatlah serum untuk menentukan golongan darah seseorang. Serum tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu serum anti A, serum anti B, dan serum anti AB. Fungsinya adalah untuk serum anti A berfungsi untuk mengetahui apakah darah akan menggumpal ketika bertemu dengan serum anti A. Serum anti B berfungsi untuk mengetahui apakah darah akan menggumpal ketika bertemu dengan serum anti B. Serum anti AB berfungsi untuk mengetahui apakah darah akan menggumpal ketika bertemu dengan serum anti AB.

VII. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Orang dengan golongan darah A hanya memiliki antigen A dan aglutinin b. Orang dengan golongan darah B hanya memiliki antigen B dan aglutinin a. Orang dengan golongan darah AB memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki aglutinin a dan b. Orang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B, tidak memiliki aglutinin a dan b. 7.2 Saran Untuk praktikan dan asisten laboratorium agar lebih bisa mengkondisikan ruangan saat praktikum dilaksanakan untuk kelancaran kegiatan praktikum. Dan agar bisa memanfaatkan waktu untuk praktikum lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA

Amroni. 2016. Penerapan Rule Base Expert System untuk Mengetahui Hasil Perkawinan Antar Golongan Darah. Jurnal Ilmiah Media SISFO. Vol 10 (2) : 319 328 Fitryadi, K., & Sutikno. 2016. Pengenalan Jenis Golongan Darah Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Perceptron. Jurnal Masyarakat Informatika. Vol 7 (1) : 1 10 Fried, G. H., & Hademenos, G. J. 2005. Schaum s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. Gesa, E. Y. E., & Kurniawan, F. 2016. Spekta Fluorosens Darah Golongan A dan B dalam Pelarut Metanol dan Etanol. Jurnal SAINS dan SENI ITS. Vol 5 (2) : 141 144 Starr, C., Taggart, R., Evers, C., & Starr Lisa. 2013. Biologi : Kesatuan dan Keseragaman Makhluk Hidup. Jakarta : Salemba Teknika. Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember : Jember University Press.