OBAT OBAT EMERGENSI Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt.
PENGERTIAN Obat Obat Emergensi adalah obat obat yang digunakan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya.
Contoh obat obat emergensi Ephineprin/ Adrenalin Atropin sulfat Lidocain Dopamin Dobutamin Calsium gluconas Natrium bicarbonas Diazepam
EPINEPHRINE / ADRENALIN Golongan : agonis alpha/beta Mekanisme Kerja : epinephrin merangsang reseptor α dan β adrenergik dengan efek yang kuat sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi), meningkatkan denyut jantung (heart rate), relaksasi saluran nafas, relaksasi otot halus saluran cerna. Indikasi : untuk mengatasi kondisi anafilaktik syok, hipotensi, bradikardi, dan serangan asma akut.
Dosis : Dosis 1 mg iv bolus dapat diulang setiap 3 5 menit, dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2 2,5 kali dosis intra vena. Untuk reaksi reaksi atau syok anafilaktik dengan dosis 0,2-1 mg sc dapat diulang setiap 5-15 menit. Untuk terapi bradikardi atau hipotensi dapat diberikan epinephrine perinfus dengan dosis 1mg dilarutkan dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi hemodinamik, dosis dapat mencapai 2-10 μg/mnt
Kontra Indikasi : kongestif glaukoma, penggunaan bersama anestesi lokal pada ujung syaraf, hipertensi, hipertiroid,wanita hamil
Efek Samping : tremor, takikardia, aritmia, mulut kering, kaki tangan menjadi dingin, ansietas, palpitasi, sakit kepala, muka pucat. Interaksi Obat : adrenalin dapat menurunkan efek dari propanolol sehingga menyebabkan hipertensi.
ATROPIN SULFAT Golongan : antikolinergik Mekanisme Kerja : atropin menyebabkan blokade reversibel kerja kolinomimetik pada reseptor muskarinik Indikasi : sebagai medikasi preanestetik untuk mengurangi sekresi lendir pada saluran nafas, keracunan organospospat (pestisida), menghambat persitaltik usus sehingga dapat digunakan pada kasus diare (jarang digunakan).
Dosis : untuk preanestesi dosisnya 0,4 0,6 mg setiap 4 6 jam secara iv/sc/im untuk antidote dosisnya 2-3 mg secara iv dapat diulang hingga gejala keracunan berkurang. Kontra Indikasi : hipersensitivitas terhadap antikolinergik, asma, gagal ginjal, penyakit hati Efek Samping : mulut kering, retensi urin, pusing, konstipasi Interaksi Obat : Penggunaan bersama haloperidol dapat menurunkan konsentrasi haloperidol dalam darah
LIDOCAIN Golongan : Anestesi Lokal Mekanisme Kerja : lidokain mencegah pembentukan dan konduksi impulsi syaraf. Indikasi : sebagai anestesi lokal pada tindakan bedah
Dosis : Untuk anestesi infiltrasi perkutan, 5 sampai 300 mg ( 1 dalam 60 ml dari 0,5% larutan, atau 0,5 sampai 30 ml dari 1% larutan) Lidokain salep digunakan untuk anestesi pada kulit dan membran mukosa dengan dosis yang direkomendasikan sebesar 20 g dalam 5% salep (setara 1 g lidokain basa) dalam 24 jam. Kontra Indikasi : hipersenisitivitas pada anestesi lokal Efek Samping : hipotensi, edema, mual muntah, iritasi kulit Interaksi Obat : lidokain dapat menurun efek dari tramadol.
DOPAMIN Golongan : Vasopresor Mekanisme Kerja : merangsang reseptor alfa dan beta adrenergik agar kontraktilitas miokard, curah jantung (cardiac output) dan tekanan darah meningkat Indikasi : Hipotensi akut atau syok akibat infark myokard, trauma dan gagal ginjal. digunakan setelah proses pembedahan jantung dimana terjadi kondisi hipotensi akibat hipovolemia.
Dosis : Dosis awal 1-5 μg/kgbb/menit dalam drip infuse. Kemudian dosis dapat ditingkatkan hingga 5 15 μg/kgbb/menit. Kontra Indikasi : Pheochromocytoma, fibrilasi ventrikular Efek Samping : hipertensi, nyeri dada, mual muntah Interaksi Obat : penggunaan bersama methyldopa dapat meningkatkan tekanan darah
DOBUTAMIN Golongan : Vasopresor Mekanisme Kerja : merangsang reseptor alfa dan beta adrenergik agar kontraktilitas miokard, curah jantung (cardiac output) dan tekanan darah meningkat Indikasi : Hipotensi akut atau syok akibat infark myokard, trauma dan gagal ginjal.
Dosis : Dosisnya 2,5-10 μg/kgbb/menit dalam drip infuse sampai respon yang diinginkan. Kontra Indikasi : obstruktif cardiomyopati, hipersensitivitas terhadap dobutamin. Efek Samping : hipertensi, nyeri dada, mual muntah Interaksi Obat : penggunaan bersama methyldopa dapat meningkatkan tekanan darah
CALSIUM GLUCONAS Golongan : Garam kalsium, Suplemen elektrolit Mekanisme Kerja : meningkatkan kadar kalsium dalam darah Indikasi : Hipokalsemia Dosis : hipokalsemia sedang diberikan secara iv dengan dosis 1 2 g selama 2 jam. hipokalsemia berat tanpa disertai kejang diberikan secara iv dengan dosis 0.5 mg/kgbb/jam dan dapat ditingkatkan hingga 2 mg/kgbb/jam.
Kontra Indikasi : hipersensitivitas calsium gluconas, fibrilasi ventrikular selama resusitasi jantung, hiperkalsemia Efek Samping : Mual, konstipasi, hiperkalsemia Interaksi Obat : Ca. Gluconas dapat meningkatkan efek dari Ceftriaxon.
NATRIUM BICARBONAS Golongan : Suplemen Elektrolit Mekanisme Kerja : meningkatkan kadar bicarbonat dalam darah sehingga mentralkan konsentrasi ion hidrogen dan meningkatkan ph darah dan urin. Indikasi : manajemen asidosis metabolik, hiperkalemia.
Dosis : diberikan dalam larutan dengan konsentrasi 1,5 4,8 % disesuaikan dengan kondisi klinis dan kebutuhan masing masing pasien Kontra Indikasi : hipertensi, kejang, muntah, diare Efek Samping : hipernatremia, alkalosis Interaksi Obat : natrium bicarbonas dapat meningkatkan efek terapi dari pseudoefedrin, metamphetamin,tetracyclin
DIAZEPAM Golongan : Psikotropika Mekanisme Kerja : diazepam bekerja melalui potensiasi GABA yang mengatur metabolisme neuron dengan berbagai monoamin (yaitu neuron yang dapat meningkatkan rasa semangat serta penghambat rasa takut). Indikasi : gangguan kecemasan (anxiety dissorder), gejala keracunan etanol, relaksan otot, epilepsi, kejang otot akibat tetanus
Dosis : Untuk Efek sedasi/ relaksan otot dosisnya 2-10 mg setiap 3-4 jam secara iv/im sesuai kebutuhan Tetanus dosisnya 5-10mg secara iv/im diulang setiap 3-4 jam bila perlu. Anxietas /kecemasan diberikan secara p.o 2-10mg 2 3 kali sehari Kontra Indikasi : hipersensitivitas terhadap benzodiazepin Efek Samping : sedasi, gangguan fungi mental dan psikomotor, mulut kering Interaksi Obat : bila diberikan bersama cimetidin, kontrasepsi oral dapat meningkatkan efek sedasi dari diazepam. Diazepam juga dapat meningkat kadar digoxin dalam darah.
PENYIMPANAN OBAT OBAT EMERGENSI Disimpan dalam Troli/Kit/Lemari/Kotak Obat Emergensi Akses terdekat dan selalu siap pakai Terjaga isinya/aman dengan menggunakan kunci plastik dengan no register dan isi sesuai standar di masing-masing unit dan tidak boleh dicampur obat lain Dipakai hanya untuk emergensi saja dan apabila sudah menggunakan obat tersebut harus melapor untuk segera diganti dan di cek secara berkala apakah ada yg rusak/kadaluwarsa.
PENYIMPANAN OBAT OBAT EMERGENSI
TUGAS KELOMPOK Jelaskan Golongan obat, Mekanisme Kerja, Indikasi, Dosis, Kontra Indikasi, Efek Samping, Interaksi Obat dari masing-masing obat berikut ini : 1. Morfin 2. Aminophylin 3. Digoksin 4. KCl (Kalium Chlorida) 5. Amiodaron 6. Dexametason 7. MgSO4 (Magnesium Sulfat)