B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

49 Lampiran Lampiran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a I P n e d n a d h a u h l u u l a u n 1 1 L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Pe P r e m r a m s a a s l a a l h a a h n

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus 1 dan hasil penelitian siklus 2 serta pembahasan. 4.1 Deskripsi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Blado 02, Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Dalam hal ini siswa kelas V yang berjumlah 14 siswa terdiri dari 8 siswa laki- laki dan 6 siswa perempuan. Sebelum penelitian dilaksanakan dalam pembelajaran matematika guru hanya terpaku pada model dan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan yang cenderung membuat siswa menjadi bosan dan mengantuk. Model, pendekatan dan metode yang lain seperti demonstrasi dan diskusi jarang diterapkan. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Dalam hal ini materi operasi hitung bilangan bulat hanya diterangkan saja tanpa alat-alat peraga. Siswa diperintahkan membaca buku paket untuk menambah pengetahuannya. Hal ini membuat siswa menjadi jenuh dalam belajar karena pembelajaran terasa monoton tanpa ada variasi yang membuat siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan kondisi pembelajaran tersebut membuat keaktifan, motvasi dan hasil belajar matematika tidak bisa mencapai ketuntasan yang optimal sesuai yang diharapkan. Untuk mengetahui motivasi dan keaktifan belajar, penilaian siswa terhadap mata pelajalaran matematika, serta pendapat siswa tentang pembelajaran yang dilakukan,. Sebagian besar siswa ragu-ragu dan menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Alasan siswa karena pelajaran matematika membuat kepala pusing karena harus berfikir terus. Hanya sedikit saja siswa yang mendapat nilai yang lebih baik dari pelajaran yang lain, sebagian besar siswa malas berfikir bila ada pelajaran matematika. Tetapi sebagian siswa ada yang merasa senang dengan matematika karena beralasan bahwa dengan matematika siswa bisa mudah berhitung. Hanya sebagian kecil siswa yang memahami pembelajaran dari guru, sehingga siswa kurang semangat. Upaya 32

33 diperoleh gambaran tentang pra siklus yang lebih jelas peneliti mengadakan tes tertulis. Tes awal ini diberikan dalam bentuk isian. Nilai hasil tes pra siklus siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Prasiklus No Nilai Jumlah Tes Persentase 1. 4 29% 2. Belum 10 71 % Jumlah 14 100 % Dari tabel 4.1 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai hasil tes kondisi awal Persentase ketuntasan sangatlah rendah, terbukti dari 14 siswa hanya 4 siswa saja yang mendapat nilai 67 ( KKM ) yang sudah ditetapkan, hal ini menunjukkan kesenjangan hasil belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado Sedangkan hasil belajar siswa SDN Blado 02 Kelas V, dapat digambarkan dalam gambar diagram seperti di bawah ini 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Belum Belum

34 Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus. Dari gambar grafik di atas dapat terlihat bahwa Persentase ketuntasan belajar siswa yaitu hanya 4 siswa ( 29 %) sedangkan 10 siswa lainnya ( 71%) belum tuntas. 4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 20 Agustus 2013 dan Rabu 21 Agustus 2013 di ruang kelas V SD Negeri Blado 02 Kecamatan Blado Batang. Dari peserta didik kelas V yang berjumlah 14 siswa, semuanya hadir di sekolah sehingga pelaksanaan siklus pertama ini dapat diikuti oleh seluruh peserta didik. 4.2.1 Perencanaan Tindakan Dari gambaran umum tentang kondisi awal siswa, dapat ditarik kesimpulan adanya masalah dalam pembelajaran matematika di kelas yang diteliti, yaitu rendahnya hasil belajar diakibatkan siswa kurang aktif dan sulit mengambil inisiatif. Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti membuat suatu perencanaan tindakan penelitian untuk siklus I dengan dengan menyusun suatu skenario pembelajaran. Skenariao yang dibuat ini mulai dicoba dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Materi yang digunakan sesuai dengan Kompetensi Dasar 1.3 yaitu Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat. Skenario pembelajaran secara rinci tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat dalam lampiran 1, namun secara garis besar dapat dijelaskan seperti tabel 4.2 Tabel 4.2 Skenario Pembelajaran Matematika Siklus I No. A. 1 2. Kegiatan Guru Pra Pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Menyiapkan alat-alat pembelajaran. Kegiatan siswa Memperhatikan penjelasan guru

35 B. 1. 2. 3. 4 5 6 7 Pelaksanaan Pembelajaran Memberi permasalahan sederhana, misalnya anak berjalan maju untuk penjumlahan dan mundur untuk pengurangan. Memberi tugas siswa menyimak materi penjumlahan bilangan positif dan bilangan positif. Memberi pertanyaan siswa tentang penjumlahan bilangan positif dan bilangan positif. Membentuk kelompok yang terdiri 4-5 orang Membimbing kelompok dalam diskusi Memandu presentasi Melakukan refleksi Memecahkan masalah sederhana tersebut dengan cara siswa sendiri. Menyimak materi penjumlahan penjumlahan bilangan positif dan bilangan positif. Menjawab pertanyaan tentang penjumlahan bilangan positif dan bilangan positif. Melaksanakan tugas kelompok memecahkan masalah dengan simbol matematika Melaksanakan diskusi kelompok Melakukan presentasi Mengajukan pertanyaan dan pendapat tentang pelaksanaan pembelajaran 8. Melaksanakan evaluasi Mengerjakan lembar evaluasi 4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Masingmasing pertemuan 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 20 Agustus 2013, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan hari Rabu 21 Agustus 2013. Saat pelaksanaan tindakan penelitian siklus I ini peneliti dibantu oleh rekan sejawat sebagai kolaborator yaitu guru. Kolaborator ini bertugas membantu mengobservasi aktifitas peneliti dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah itu diminta pendapat dan sarannya dalam kegiatan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan perencanaan tindakan berikutnya.

36 Hasil observasi yang diperoleh pada tindakan siklus I adalah tentang kegiatan peneliti dan kegiatan siswa. Hasil observasi tentang aktifitas peneliti dan siswa selama pembelajaran dari pengamat diperoleh nilai rata-rata, beserta hasil evaluasinya. AktVitas peneliti dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik adalah teknik pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa sehingga peneliti hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi segala kegiatan yang dilakukan siswa. Dengan demikian kegiatan siswa jadi menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan memperhatikan data-data di atas dapat diketahui bahwa dengan penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran, siswa yang kurang aktif, kurang konsentrasi, kurang inisiatif dan kurang kerjasama dapat diminimalisir. Sebagian besar siswa memiliki konsentrasi dan kerja sama yang baik. Dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran matematika realistik membuat siswa semangat belajar dan tidak ada lagi siswa merasa bosan dengan matematika. Pembelajaran menjadi mudah dipahami dan menyenangkan. Apa yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajarannya menambah gairah belajar bagi siswa. Tentang hasil belajar matematika siswa dalam siklus I, peneliti mendapatkan data hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus. Evaluasi yang dikerjakan siswa berbentuk tes tertulis obyektif dan uraian. Hasil tes yang diperoleh dapat diliohat dalam tabel 4.7 Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Siklus 1 No Nilai Jumlah Tes Persentase 1. 8 57% 2. Belum 6 43 % Jumlah 14 100 % Dari tabel 4.3 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai hasil tes pada siklus terjadi penigkatan dari kondisi awal, terbukti dari 14 siswa yang pada prasiklus terdapat 4 siswa yang mencapai nilai 67 ( KKM) meningkat menjadi 8 siswa ( 57%), hal ini menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado yang sangat baik.

37 Hasil ketuntasan belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado dapat digambarkan dalam gambar diagram 4.2 di bawah ini: 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Belum Belum Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus 1 Dari data diagram 4.2 di atas dapat kita lihat bahwa setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, terjadi peningkatan ketuntasan belajar dibandingkan dengan kondisi prasiklus. 4.2.3 Refleksi Refleksi dilaksanakan pada hari Rabu 21 Agustus 2013 Bersama teman sejawat sesama guru SD Negeri Blado 02 refleksi dilaksanakan. Instrumen yang perlu dievaluasi diantaranya pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dan hasil tes formatif. Hasilnya dari 14 siswa yang sudah ketuntasan belajar atau mendapat nilai lebih dari KKM sebanyak 6 siswa ( 57%) sedangkan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa( 43%), dengan nilai ratarata 66,07 serta nlai tertinggi 80 dan terendah 50. Meskipun sudah tampak ada kenaikan hasil belajar setelah perbaikan pada siklus 1 dibandingkan pembelajaran prasiklus namun kondisi ini belum memenuhi standar ketuntasan belajar yang sudah ditetapkan yaitu 75%, maka perlu perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Adapun kekurangan dan kelemahan pembelajaran pada siklus I akan diperbaiki pada siklus 2.

38 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 Hasil analisis pada siklus 1 menjadi bahan untuk perbaikan pada siklus 2. Data yang diperoleh pada siklus 1 baik berupa observasi maupun evaluasi hasil belajar akan dijadikan acuan pada perbaikan siklus 2 ini. 4.3.1 Perencanaan Tindakan Rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 disusun oleh peneliti. Rencana itu tertuang dalam RPP Siklus 2 (RPP terlampir pada lampiran) Skenario pembelajaran siklus 2 kegiatan intinya sama dengan kegiatan inti pada kegiatan siklus 1, yaitu melalui penerapan pendekatan matematika realistik. Secara kronologis, skenario pembelajaran siklus 2 adalah seperti tertera pada tabel 4. Tabel 4.4 Skenario Pembelajaran Matematika Siklus 2 No. Kegiatan Guru Kegiatan siswa A. 1 2. Pra Pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Menyiapkan alat-alat pembelajaran. B. Pelaksanaan Pembelajaranahan 1.Memberi permasalahan sederhana, misal: Ani berjalan maju 6 langkah dari titik nol kemudian mundur 8 langkah berada pada posisi bilangan berapa sekarang bu Ani 2. Memberi tugas siswa menyimak 3. Memberi pertanyaan kepada siswa 4. Membentuk kelompok siswa 5.Membimbing kelompok dalam berdiskusi 6. Memandu presentasi 7. Melakukan refleksi 8. Melaksanakan evaluasi Memperhatikan penjelasan guru Memecahkan masalah sederhana tersebut dengan cara siswa sendiri. Menyimak materi Menjawab pertanyaan Melaksanakan tugas kelompok Melakukan diskusi kelompok Milakukan presentase Mengajukan pertanyaan dan pendapat Mengerjakan lembar evaluasi

39 4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pada siklus 2 ini pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan durasi waktu 4 x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada Senin 27 Agustus 2013 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa 28 Agustus 2013. Pada pelaksanaan penelitian siklus 2 ini semua tindakan yang dilaksanakan peneliti masih dibantu oleh teman sejawat sebagai kolaborator, sehingga dengan kolaborasi antara peneliti dan guru akan menghasilkan penelitian yang akurat. Kolaborator membantu mengobservasi aktivitas pembelajaran baik aktivitas guru sebagai peneliti maupun aktivitas siswa. Hasil observasi pada siklus 2 adalah observasi tentang kegiatan peneliti maupun kegiatan siswa. Hasil Observasi tentang aktifitas guru selama pembelajaran dari pengamat digunakan sebagai bahan untuk refleksi tindakan berikutnya. Dengan penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran, siswa yang kurang aktif, kurang konsentrasi, kurang inisiatif dan kurang kerjasama berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Sebagian besar siswa memiliki konsentrasi dan kerja sama yang baik. Keaktifan siswa juga meningkat sangat signifikan. Dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran matematika realistik membuat siswa semangat belajar dan tidak ada lagi siswa merasa bosan dengan matematika. Pembelajaran menjadi menyenangkan dan mudah dipahami. Apa yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajarannya menambah gairah belajar bagi siswa. Dari evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus 2 diperoleh data hasil belajar matematika. Evaluasi yang dikerjakan siswa berbentuk tes tertulis obyektif. Hasil tes yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Siklus 2 No Nilai Jumlah Tes Persentase 1. 14 86% 2. Belum 2 14% Jumlah 14 100 %

40 Dari tabel 4.3 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai hasil tes pada siklus terjadi peningkatan yang sangat baik dari kondisi siklus 1, terbukti dari 14 siswa yang pada prasiklus terdapat 8 siswa (57%) yang mencapai nilai 67 ( KKM) meningkat menjadi 14 siswa ( 86%), hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik dari hasil belajar siswa SDN Blado 02 Kec. Blado. Sedangkan hasil ketuntasan belajar pada siklus 2 siswa SDN Blado 02 Kec. Blado dapat digambarkan dalam gambar diagram 4.3 di bawah ini: 12 10 8 6 4 2 Belum 0 Belum Diagram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus 2 Dari data diagram 4.3 di atas dapat kita lihat bahwa setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, terjadi peningkatan yang signifikan dari ketuntasan belajar dibandingkan dengan kondisi siklus 1, kondisi ini adalah sudah melampui batang indicator kinerja yang ditetapkan yaitu 75% ketuntasan belajar. Sedangkan persentase hasil belajar tabel 4.6 Dibawah ini: pada siklus 2 dapat digambarkan dalam

41 Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2 N F % Ket. < 67 2 14 67 12 86 Belum Jumlah 14 100 Dari analisa data yang disajikan dapat kita lihat beberapa kenyataan yang terjadi selama penelitian.kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dari kondisi awal ke siklus I, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yang signifkan. 4.3.3 Refleksi Refleksi dilaksanakan pada hari Rabu 28 Agustus 2013. Bersama teman sejawat sesama guru SD Negeri Blado 02 refleksi dilaksanakan. Instrumen yang perlu dievaluasi diantaranya pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dan hasil tes formatif. Hasilnya dari 14 siswa yang sudah mencapai ketuntasan sebanyak 12 siswa(86%) yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (14%). Dengan nilai rata-rata 78,93 dan nilai tertinggi 100 serta nilai terendah 67. Dengan demikian penelitian dianggap berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan hasil penelitian, maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan pendekatan matematika realistik. Hal-hal yang dapat dilihat peningkatannya yaitu pada aspek hasil belajar.hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan, evaluasi dari siklus 1 dan siklus 2 selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.7 diskripsi statistik hasil pra siklus, siklus 1 dan siklus 2,

42 Tabel 4.7 Perbandingan Skor Rata-rata, Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dan Skor Pada Kondisi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 No Uraian Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Rata Rata 59.50 66,07 78,93 2 Ketuntasan 29 (4 siswa) 57%(8 siswa) 86% (12 siswa) Berdasarkan indikator kinerja, tindakan pembelajaran dapat dikatakan berhasil meningkat hasil belajarnya jika lebih dari atau sama dengan 75% siswa telah tuntas belajar dengan KKM 67 hal ini nampak pada ketercapain siklus 2. Hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2, bila dituangkan dalam bentuk diagram 4.4 nampak perbandingan skor rata-rata pada kondisi pra siklus, siklus 1dan siklus 2. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 pra siklus siklus 1 siklus 2 East West North Diagram 4.4 Perbandingan Persentase ketuntasan belajar Kondisi Pra Siklus Siklus 1 dan Siklus 2 Sedangkan perkembangan skor perolehan siswa dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.8 Di bawah ini

43 Tabel 4.8 Perbandingan Skor Minimal dan Skor Maksimal Antara Kondisi Pra Siklus Siklus 1 dan siklus 2 No Uraian Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 1 Skor Minimal 45 50 67 2 Skor Maksimal 74 80 100 Dari data pada tabel 4.8 tentang Skor minimal dan maksimal pada kondisi pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.5 100 80 60 40 20 minimal maksimal 0 pra siklus siklus 1 siklus 2 Gambar 4.5 Gambar Diagram Perbandingan Skor Maksimal Dan Minimal Antar Siklus Dari gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan skor antar siklus, dari kondisi prasiklus skor minimal 40 dan skor maksimal 70, meningkat menjadi skor minimal 50 dan skor maksimal 80 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi skor minimal 67 dan skor maksimal 100, pada siklus II. Kondisi ini merupakan peningkatan yang sangat baik dalam pembelajaran dengan menggunakan matematika realistic pada siswa SDN Blado 02 Kec. Blado Kab. Batang Semester 1 tahun pelajaran 2013/2014. Dengan demikian penelitian sudah dapat dihentikan karena hasil yang diperoleh sudah melampaui indicator kinerja yang sudah ditetapkan yaitu ketubtasan belajar mencapai 75%.