BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

HASIL REKAP DATA. Status

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat credit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 100 orang responden dengan karakteristik demografi

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

Lampiran 1. Distribusi Nilai WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN A.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model Uji klasifikasi model digunakan untuk mengetahui ketepatan klasifikasi dan menghitung nilai estimasi benar (correct) dan yang salah (incorrect). Hasil uji klasifikasi dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 5.1 Tabel Klasifikasi Predicted Willingness To Pay Percentage Observed Tidak bersedia bersedia Correct Step 1 Willingness Tidak 17 7 70.8 To Pay bersedia Bersedia 7 69 90.8 Overall Percentage 86.0 Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa presentase ketepatan model dalam mengklasifikasikan observasi adalah 86 persen. Artinya dari 100 observasi, terdapat 86 observasi yang tepat pengklasifikasiannya oleh model regresi logistik. 58

59 2. Uji Kelayakan Model (Goodnees Of Fit Test) a. Nagelkerke s R Square Uji Nagelkerke s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Nilai Nagelkerke s R 2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R 2 pada regresi berganda dimana koefisien R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antar nol sampai satu. Semakin nilai mendekati satu maka berarti variabel independen mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan variabel dependen. Nilai Nagelkerke s R 2 dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 5.2 Uji Nagelkerke s Square Step -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R likelihood Square Square 1 59.033.401.600 Dari Tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa model dengan memasukkan enam variabel independen ternyata menghasilkan penaksiran parameter (-2 Log likelihood) sebesar 59.033 jika dilihat dari nilai R-square yaitu sebesar 0.401 atau 40,1% (Cox & snell R Square) dan 0.600 atau 60,0% (Nagelkerke R Square). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan enam variabel yaitu

60 pendapatan (Inc), Usia (Age), pendidikan (Edu), Jarak (JR), status pernikahan (SP), persepsi pengunjung (pers) maka proporsi pemahaman terhadap Willingness To Pay cukup tinggi dapat dijelaskan sebesar 60%. b. Uji Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan dengan model sehingga dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow goodness of fit statistic sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat perbedaan signifikansi antar model dengan nilai observasinya. Sedangkan jika nilai Statistic Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya. Nilai Hosmer and Lemeshow dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 5.3 Uji Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 2.218 8.974 Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai tingkat signifikansi menunjukkan hasil sebesar 0,974 yang berarti >0.05 maka dari itu H0 diterima. Jadi dengan begitu bahwa model telah cukup menjelaskan data.

61 3. Uji Signifikansi Model a. Uji Signifikansi Parsial Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara nyata terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan melalui Uji Wald (W) dengan asumsi apabila tingkat signifikansi > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh nyata antara variabel dependen dengan variabel independen. Sedangkan apabila tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh nyata antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji signifikansi dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Tabel 5.4 Hasil regresi B Sig. Exp(B) Step 1 Tingkat Usia (AGE) -.332**.034.718 (0.156) Tingkat (EDU).687**.046 1.988 Pendidikan (0.345) Tingkat (INC).006**.001 1.006 Pendapatan (0.002) Jarak (JR) -.017**.404.983 (0.021) Status Pernikahan (SP(1)) -3.435** (2.747).211.032 Persepsi Pengunjung PERS(1) -2.747** (1.872).133.060

62 B Sig. Exp(B) Constant -.734**.874.480 (4.640) Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pada variabel usia (Age) menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.034, maka 0.034<0.05 sehingga H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok. Pada variabel pendidikan (EDU) menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.046 < 0.05 maka H0 juga ditolak. Dengan begitu maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tingkat pendidikan terhadap Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok. Begitu juga pada variabel pendapatan (INC) tingkat signifikansi sebesar 0.001 < 0.05, maka H0 ditolak dan berarti bahwa tingkat pendapatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok. Sedangkan pada variabel jarak (JR), status pernikahan (SP), dan persepsi pengunjung (PERS) menunjukkan tingkat signifikansi > 0.05 maka H0 diterima dan menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel jarak, status pernikahan, dan persepsi pengunjung terhadap Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok.

63 Berdasarkan hasil diatas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) Koefisien regresi pada tingkat usia (AGE) memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,034 dengan tingkat signifikansi pada level 5%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat usia secara signifikansi mempengaruhi Willingness To Pay pengunjung. Nilai koefisien sebesar 0,332 menunjukkan tanda negatif (-) dan nilai Exp (B) sebesar 0,718 yang berarti bahwa peluang responden dengan Willingness To Pay sebesar Rp 6000, memiliki 0,718 kali lebih kecil ketika usianya bertambah 1 tahun. 2) Koefisien regresi pada tingkat pendidikan (EDU) memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,046 dengan tingkat signifikansi pada level 5%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat pendidikan secara signifikansi mempengaruhi Willingness To Pay pengunjung. Nilai koefisien sebesar 0,68 menunjukkan tanda positif (+) dan nilai Exp (B) sebesar 1,988 yang berarti bahwa peluang responden dengan Willingness To Pay sebesar Rp 6000, memiliki 1,988 kali lebih besar ketika pendidikannya bertambah 1 tahun. 3) Koefisien regresi pada tingkat pendapatan (INC) memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,001 dengan tingkat signifikansi pada level 1%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat pendapatan secara signifikansi mempengaruhi Willingness To Pay pengunjung. Nilai koefisien sebesar 0,006 menunjukkan tanda positif (+) dan nilia

64 Exp (B) sebesar 1,006 yang berarti bahwa peluang responden dengan Willingness To Pay sebesar Rp 6000, memiliki 1,006 kali lebih besar ketika pendapatannya meningkat seribu rupiah. 4) Koefisien regresi pada jarak (JR) memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,404 lebih besar dari tingkat signifikansi pada level 10%. Dengan demikian variabel jarak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Willingness To Pay pengunjung. 5) Koefisien regresi pada status pernikahan (SP) memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,211 lebih besar dari tingkat signifikansi pada level 10%. Dengan demikian variabel status pernikahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Willingness To Pay pengunjung. 6) Koefisien regresi pada persepsi pengunjung (PERS) memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,133 lebih besar dari tingkat signifikansi pada level 10%. Dengan demikian variabel persepsi pengunjung tidak berpengaruh secara signifikansi terhadap Willingness To Pay Pengunjung. b. Uji Signifikansi Simultan Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (overall) di dalam model regresi logistik. Pengujian ini menggunakan Uji Likelihood Ratio dengan Ho ditolak apabila hasil < 0,005 yang berarti bahwa

65 variabel independen secara bersama-sama atau minimal satu variabel mempengaruhi variabel dependen. Tabel 5.5 Hasil Uji Simultan Chi-square df Sig. Step 1 Step 51.183 6.000 Block 51.183 6.000 Model 51.183 6.000 Berdasarkan Tabel 5.5 diatas diperoleh nilai signifikansi model sebesar 0.000. Karena nilai ini lebih kecil dari 5% maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang digunakan, secara bersama-sama berpengaruh atau minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis pada penelitian dengan regresi logistik menghasilkan persamaan sebagai berikut : π = Berikut adalah pembahasannya : 1. Pengaruh Tingkat Usia dengan Willingness To Pay (WTP) Berdasarkan data primer yang diolah menunjukkan bahwa tingkat usia memiliki pengaruh signifikan terhadap besarnya Willingness To Pay

66 pengunjung objek wisata Umbul Ponggok akan tetapi memiliki hubungan yang negatif. Jika usia responden bertambah satu tahun maka besarnya peluang Willingness To Pay (WTP) responden tersebut akan semakin kecil. Hal ini dapat terjadi karena di dalam penelitian ini rata-rata pengunjung merupakan kategori usia remaja sehingga tingkat usia memiliki hubungan yang negatif. Ketika semakin bertambah usia seseorang maka akan semakin tinggi pula tingkat aktivitas atau kesibukan yang dilakukannya sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan wisata. Selain itu semakin bertambah usia seseorang maka kekuatan fisik untuk melakukan perjalanan wisata juga akan menurun. Hal ini menyebabkan peluang Willingness To Pay seseorang tersebut akan semakin kecil. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sasmi (2015) yang menunjukkan bahwa tingkat usia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Willingness To Pay pengunjung Objek Wisata Pantai Goa Cemara. 2. PengaruhTingkat Pendidikan terhadap Willingness To Pay (WTP) Berdasarkan data primer yang diolah menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memiliki pengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Willingness To Pay (WTP) pengunjung objek wisata Umbul Ponggok. Jika tingkat pendidikan responden semakin tinggi maka peluang Willingness To Pay (WTP) akan mengalami kenaikan. Hal ini dapat disebabkan karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka pola pikir

67 akan semakin luas dan tingkat pengetahuan akan manfaat adanya perbaikan kualitas lingkungan juga semakin baik. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadilah (2009) yang menjelaskan bahwa lamanya menempuh pendidikan berpengaruh positif terhadap Willingness To Pay pengunjung untuk membayar paket wisata di wana wisata Curug Nangka Kabupaten Bogor. 3. Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Willingness To Pay (WTP) Berdasarkan data primer yang diolah menunjukkan bahwa tingkat pendapatan memiliki pengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Willingness To Pay (WTP) pengunjung objek wisata Umbul Ponggok. Jika tingkat pendapatan responden semakin besar maka peluang Willingness To Pay (WTP) akan mengalami kenaikan. Tingkat pendapatan sangat mempengaruhi seseorang dalam hal melakukan refresing dengan berwisata dan bersedia untuk membayar lebih untuk perbaikan kualitas lingkungan. Responden dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi akan bersedia mengeluarkan biaya tambahan untuk perbaikan sehingga kualitas lingkungan objek wisata Umbul Ponggok pun semakin baik. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Maya Andita (2015) yang menjelaskan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap Willingness To Pay untuk peningkatan pelayanan kesehatan BPJS Kelas III.

68 4. Pengaruh Jarak terhadap Willingness To Pay (WTP) Berdasarkan data primer yang diolah menunjukkan bahwa jarak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Willingness To Pay (WTP) pengunjung objek wisata Umbul Ponggok. Hal ini dapat disebabkan karena jarak bukanlah menjadi penentu utama untuk seseorang melakukan kegiatan berwisata. Tujuan seseorang ke objek wisata adalah untuk refresing sehingga tidak menjadi masalah ketika seseorang harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk bisa sampai ke objek wisata tersebut. 5. Pengaruh Status Pernikahan terhadap Willingness To Pay (WTP) Berdasarkan data primer yang diolah menunjukan bahwa status pernikahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Willingness To Pay (WTP) pengunjung objek wisata Umbul Ponggok. Hal ini disebabkan karena status pernikahan bukanlah menjadi penentu seseorang dalam melakukan kegiatan wisata, sehingga seseorang dengan status menikah ataupun belum menikah tetap bisa melakukan kegiatan wisata sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. 6. Pengaruh Persepsi Pengunjung terhadap Willingness To Pay (WTP) Berdasarkan data primer yang diolah menunjukkan bahwa persepsi pengunjung tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Willingness To Pay (WTP) pengunjung objek wisata Umbul Ponggok. Hal ini disebabkan karena seseorang yang berkunjung ke objek wisata pada umumnya hanya fokus pada kegiatan wisatanya karena tujuan utama

69 mereka adalah untuk rekreasi. Sehingga mereka tidak terlalu mempedulikan keadaan lingkungan sekitar objek wisata.