BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada kurun waktu tahun yang telah dipublikasikan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditee manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI ). Berdasarkan metode purposive sampling, didapatkan sampel sejumlah 138 perusahaan untuk kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 (tabel-4). Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan yang didapatkan dari berbagai sumber antara lain dari IDX, ICMD, dan IDX Fact Book. Data diolah menggunakan SPSS 21. Hasil tabulasi data berdasarkan pengolahan disajikan pada lampiran-1. Tabel-4. Kriteria Sampel No Keterangan Jumlah perusahaan 1 Total perusahaan manufaktur Belum terdaftar di BEI s/d 1 Januari 2008 (11) 3 Data tidak tersedia (7) 4 Tidak mengalami working capital negative atau operation income negative atau retained earning negative atau net income negative minimal 2 tahun berturut-turut. (55) Jumlah sampel untuk 1 tahun 46 Total sampel untuk tahun 2008 s/d Sumber : audit report/ (diolah)

2 Pembahasan Analisis dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif,. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini yang menyajikan nilai rata-rata ( mean), median, nilai minimum dan nilai maksimum serta standar deviasi dari variabel keuangan. Sedangkan distribusi frekuensi dapat menyajikan data untuk menganalisis variabel kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, serta restrukturisasi utang. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariate dengan regresi logistik. Model regresi logistik digunakan karena variabel dependen menggunakan variable dummy dan variabel independen merupakan campuran antara variabel metrik dan non metrik Analisis Deskriptif Dari olah data menggunakan SPSS, didapatkan data statistik sebagai berikut: Tabel-5. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std.Deviation Opini Auditor Tentang Going Concern Kualitas Audit Opini Audit Tahun Sebelumnya Prediksi Kebangkrutan Pertumbuhan Perusahaan Restrukturisasi Utang Valid N (listwise) 138 Dari tabel-5 dapat diketahui sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata dari Opini Auditor Tentang Going Concern (OATGC) adalah sebesar 0,39. Angka ini lebih kecil dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa kurang dari separuh sampel yang mendapatkan

3 39 Opini Auditor Tentang Going Concern. Dari 138 perusahaan sampel, terdapat 39 persen perusahaan yang mendapatkan opini auditor dengan kode 1 yaitu Opini Auditor Tentang Going Concern. Dari Tabel-6 diketahui bahwa jumlah perusahaan yang mendapatkan Opini Auditor Tentang Going Concern adalah sebanyak 54 perusahaan dari total 138 perusahaan, dan sebanyak 84 perusahaan mendapatkan opini auditor non going concern. Tabel-6. Distribusi Frekuensi OATGC. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Non OATGC OATGC Total Nilai rata-rata dari variabel kualitas audit dengan dimensi spesialisasi industri KAP (KSI) adalah sebesar Hal ini menunjukkan kurang dari separuh perusahaan sampel yang diaudit oleh KAP spesialisasi industri manufaktur. Dari 138 perusahaan sampel hanya 27 persen perusahaan yang diaudit oleh auditor dengan kode 1 yaitu KAP spesialisasi industri. Dari tabel-7 diketahui bahwa jumlah perusahaan yang diaudit oleh KAP spesialisasi industri manufaktur adalah sebesar 37 perusahaan dari total 138 perusahaan sampel. Sedangkan jumlah perusahaan yang diaudit oleh non KAP spesialisasi industri manufaktur adalah sebesar 101 perusahaan. Tabel-7. Distribusi Frekuensi KAP spesialisasi industri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Non KAP spesialisasi industri KAP spesialisasi industri Total

4 40 3. Nilai rata-rata dari variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya (OATS) adalah sebesar Hal ini menunjukkan hampir separuh dari perusahaan sampel menerima Opini Auditor Tentang Going Concern pada tahun sebelumnya. Dari 138 perusahaan sampel terdapat 43 persen perusahaan yang menerima opini auditor dengan kode 1 yaitu Opini Auditor Tentang Going Concern pada tahun sebelumnya. Dari tabel-8. terlihat bahwa terdapat 59 perusahaan yang menerima Opini Auditor Tentang Going Concern pada tahun sebelumnya dari total 138 perusahaan sampel. Sedangkan sebanyak 79 perusahaan menerima opini auditor non going concern pada tahun sebelumnya. Tabel-8. Distribusi frekuensi OATS Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Non OATGC OATGC Total Nilai rata-rata dari variabel Prediksi Kebangkrutan dengan dimensi model prediksi kebangkrutan The Altman Model (Z Score) adalah sebesar -20,6155. Menurut Altman (2002) dalam Ramadhani dan Lukviarman (2009) angka cut off nilai Z dapat menjelaskan apakah perusahaan akan mengalami kegagalan atau tidak pada masa mendatang. Nilai tersebut terbagi dalam tiga kategori yaitu : Z<1,8 =termasuk perusahaan bangkrut 1,8<Z<2,99 =termasuk grey area ((tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat atau mengalami kebangkrutan). Z>2,99 =termasuk perusahaan yang tidak bangkrut Dari hasil statistik diatas diketahui rata-rata Z Score dari perusahaan sampel adalah sebesar -20,6155. Angka tersebut lebih kecil dari 1,8. Hal ini berarti rata-rata dari 138 perusahaan sampel yang diteliti diprediksi akan mengalami kebangkrutan pada masa mendatang. Nilai Z Score minimum dari 138 perusahaan sampel yang diteliti adalah -2069,20 dan nilai maksimum adalah 9,10

5 41 5. Nilai rata-rata dari variabel Pertumbuhan Perusahaan dengan dimensi Pertumbuhan Laba (PL) adalah sebesar 2,6353 dengan angka minimum sebesar -83,75 dan nilai maximum 212,71. Angka rata-rata tersebut menunjukkan pertumbuhan laba yang positif. 6. Nilai rata-rata dari variabel Restrukturisasi Utang adalah sebesar 0,17. Hal ini menunjukkan sedikit dari perusahaan sampel yang diteliti yang melakukan tindakan dengan kode 1 yaitu restrukturisasi utang (RU). Dari 138 perusahaan sampel hanya 17 persen perusahaan yang melakukan tindakan restrukturisasi utang. Dari tabel-9 diketahui perusahaan yang melakukan restrukturisasi utang adalah sebanyak 23 perusahaan dari total 138 perusahaan sampel dan sebanyak 115 perusahaan tidak melakukan restrukturisasi utang. Tabel-9. Distribusi Frekuensi Restrukturisasi Utang Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid Non RU RU Total Hasil Uji Kualitas Data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariate dengan regresi logistik. Model regresi logistik digunakan karena variabel dependen menggunakan variable dummy dan variabel independen merupakan campuran antara variabel metrik dan non metrik. Menurut Ghozali (2006) regresi logistik hampir serupa dengan analisis diskriminan yaitu untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Namun demikian asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel independen merupakan campuran antara variabel metrik dan non metrik. Untuk itu tidak diperlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Jadi regresi logistik umum digunakan jika asumsi multivariate normal distribution tidak dipenuhi.

6 42 Tahapan uji kualitas data: a. Menilai model fit Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah sebagai berikut: H 0 : Model yang dihipotesakan fit dengan data H a : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data Test statistik yang digunakan : 1. Fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesa nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Test ini dapat juga digunakan untuk menentukan jika variabel bebas ditambahkan ke dalam model apakah secara signifikan memperbaiki model fit. Penilaian keseluruhan model dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log likelihood (-2LL) pada awal (Block 0: Beginning Block) dimana model hanya memasukkan konstansta, dengan -2 Log likelihood ( -2LL) pada akhir (Block 1: Method = Enter) dimana model memasukkan konstansta dan variabel bebas. Pada penelitian ini nilai -2LL awal adalah sebesar 184,735. Setelah dimasukan lima variabel independen, maka nilai -2LL mengalami penurunan menjadi sebesar 72,150. Penurunan nilai - 2LL ini menunjukkan model regresi yang baik, dimana variabel bebas yang ditambahkan ke dalam model secara signifikan memperbaiki model fit. Dengan kata lain H 0 diterima, model yang dihipotesakan fit dengan data. Hasil penilaian keseluruhan model dapat dilihat pada lampiran Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test lebih besar dari

7 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dengan kata lain model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Pada penelitian ini nilai Chi-square pada Hosmer and Lemeshow Test adalah 9,493 dengan signifikansi 0,302. Angka sig.0,302 lebih besar dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini H 0 diterima, model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dengan kata lain model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Hasil Hosmer and Lemeshow Test dapat dilihat pada tabel-10. Tabel-10. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig b. Pengujian Simultan Pengujian simultan pada model regresi logistik ditunjukkan dengan nilai Omnibus Test of Model Coefficients, dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : α >0,05 variabel kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan restrukturisasi utang secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. H1 : α<0,05 variabel kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan restrukturisasi utang secara bersama-sama berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Pada penelitian ini nilai Chi-square pada Omnibus Test of Model Coefficients adalah sebesar 112,585 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Angka sig.0,000 adalah lebih kecil dari 0,05 (p-value 0,000<0,05), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini H 0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain pada penelitian ini variable kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya,

8 44 prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan restrukturisasi utang secara bersama-sama berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Tabel-11. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step Block Model c. Koefisien determinasi Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan dengan nilai Nagelkerke R Square. Pada penelitian ini nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,756. Hal ini menunjukkan bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 75,6 persen, sedangkan sisanya sebesar 24,4 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel-12 Tabel-12. Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square a d. Tabel klasifikasi Tabel klasifikasi menunjukkan kekuatan dari model regresi untuk memprediksi probabilitas penerimaan Opini Auditor Tentang Going Concern oleh perusahaan. Kekuatan prediksi tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase. Hasil pengujian pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel-13. Tabel-13. Klasifikasi Predicted OATGC Observed 0 1 Percentage Correct Step 1 OATGC Overall Percentage 90.6

9 45 Dari tabel-13 diketahui bahwa kekuatan model regresi untuk memprediksi probabilitas penerimaan Opini Auditor Tentang Going Concern pada penelitian ini adalah sebesar 92,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi, diprediksi sebanyak 50 perusahaan akan menerima Opini Auditor Tentang Going Concern dari total 54 perusahaan yang menerima opini tersebut. Sedangkan kekuatan model regresi untuk memprediksi probabilitas perusahaan yang menerima opini auditor non going concern adalah sebesar 89,3 persen, yaitu sebanyak 75 perusahaan dari total 84 perusahaan yang menerima opini auditor non going concern. e. Uji Multikolinearitas Pada regresi logistik pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan matriks korelasi antar variabel independen untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antar variabel independennya. Hasil pengujian ditampilkan pada tabel-14. Dari tabel-14 hasil pengujian multikolinearitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel independen yang lebih besar dari angka 0,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas yang kuat antar variabel independen tersebut. Tabel-14. Matriks korelasi Const ant KSI OATS ZSCORE PL RU Step 1 Constant KSI OATS ZSCORE PL RU

10 Pengujian Hipotesis Wald Test digunakan untuk menguji apakah masing-masing koefisien regresi logistik signifikan. Uji hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 0 : variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Ha: variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Wald Test dapat dilihat dari bawah tabel Variables in the equation, dengan dasar pengambilan keputusan adalah : Jika p- value > α (0.05), maka Ho diterima dan Ha di tolak. Jika p- value α (0.05), maka H o ditolak dan Ha diterima. Model regresi logistik dapat dibentuk dengan melihat nilai estimasi parameter dalam Variables in The Equation. Pada penelitian ini model regresi yang terbentuk berdasarkan nilai estimasi parameter dalam Variables in The Equation adalah sebagai berikut : Ln OATGC 1-OATGC = -2,202-0,089 KSI + 3,839 OATS - 0,559 Zscore - 0,012 PL -0,099 RU Estimasi parameter dari model dan tingkat signifikansinya dapat dilihat pada tabel-15. Tabel-15. Variables in the equation B S.E. Wald df Sig. Exp (B) Step 1 a KSI OATS ZSCORE PL RU Constant

11 47 Berdasarkan tabel-15 hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pengujian hipotesis kedua (H2) Hipotesis kedua menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dengan dimensi KAP spesialisasi industri memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,089 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,900. Tingkat signifikansi sebesar 0,900 adalah lebih besar dari α (0,05). Karena nilai 0,900 > α (0,05), maka H 0 diterima dan H2 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. 2) Pengujian hipotesis ketiga (H3) Hipotesis ketiga menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya memiliki koefisien regresi positif sebesar 3,839 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari α (0,05). Karena nilai 0,000 < α (0,05), maka H 0 ditolak dan H3 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Koefisien regresi positif menunjukkan bahwa arah pengaruh dari opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini auditor tentang going concern adalah positif. Dengan kata lain perusahaan yang menerima opini auditor tentang going concern pada tahun sebelumnya memiliki kemungkinan yang besar untuk menerima opini auditor tentang going concern pada tahun berikutnya. 3) Pengujian hipotesis keempat (H4) Hipotesis keempat menyatakan bahwa prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel prediksi kebangkrutan dengan dimensi model prediksi kebangkrutan The Altman Model memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,559 dengan tingkat

12 48 signifikansi sebesar 0,009. Tingkat signifikansi sebesar 0,009 adalah lebih kecil dari α (0,05). Kare na nilai 0,009 < α (0,05), maka H 0 ditolak dan H4 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa arah pengaruh dari variabel prediksi kebangkrutan terhadap penerimaan opini auditor tentang going concern adalah negatif. Dengan kata lain semakin kecil nilai Z Score pada suatu perusahaan maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut untuk menerima opini auditor tentang going concern. 4) Pengujian hipotesis kelima (H5) Hipotesis kelima menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan dengan dimensi pertumbuhan laba memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,012 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,535. Tingkat signifikansi sebesar 0,535 adalah lebih besar dari α (0,05). ). Karena nilai 0,535 > α (0,05), maka H 0 diterima dan H5 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. 5) Pengujian hipotesis keenam (H6) Hipotesis keenam menyatakan bahwa restrukturisasi utang berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi utang memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,099 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,901. Tingkat signifikansi sebesar 0,901 adalah lebih besar dari α (0,05). Karena nilai 0,901 >α (0,05), maka H 0 diterima dan H6 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel restrukturisasi utang tidak berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern.

13 Pembahasan Hasil Penelitian 1) Pengaruh kualitas audit terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dengan dimensi KAP spesialisasi industri tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini auditor tentang going concern. Hal ini didukung oleh data Crosstabs (Lampiran-4) yang menunjukkan bahwa dari 54 perusahaan yang mendapatkan opini auditor tentang going concern, sebanyak 39 perusahaan diaudit oleh KAP non spesialisasi industri (72,2%), sedangkan 15 perusahaan lainnya diaudit oleh KAP spesialisasi industri (27,8%). Ini berarti auditor, baik spesialisasi industri ataupun bukan spesialisasi industri akan selalu berupaya memberikan opini yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang diauditnya. Bila suatu perusahaan menunjukkan tanda-tanda kebangkrutan, dan auditor meyakini bahwa terdapat kesangsian besar akan kelangsungan hidup perusahaan tersebut di masa yang akan datang, maka auditor akan memberikan opini auditor tentang going concern. Begitu pula sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak menunjukkan tanda-tanda kebangkrutan, maka auditor akan memberikan opini audit non going concern. Sepanjang audit yang dilakukan telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh SPAP yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, maka auditor baik spesialisasi industri ataupun bukan spesialisasi industri telah menjaga kualitas auditnya dan sebagai konsekuensi opini yang diberikan akan sesuai dengan kondisi perusahaan yang diauditnya. Hal ini terkait dengan standar umum yang mensyaratkan keahlian, independensi dan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit. Apabila seorang auditor memegang teguh standar umum tersebut dan melaksanakan auditnya sesuai dengan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, maka akan terjaga kualitas audit dari auditor tersebut. Auditor yang berpegang teguh pada Standar Profesional Akuntan Publik akan membentuk sikap integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan dan perilaku professional.

14 50 Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa auditor baik spesialisasi industri ataupun bukan spesialisasi industri akan selalu berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik sehingga audit yang dilakukan akan terjaga kualitasnya dan opini yang dihasilkan akan sesuai dengan kondisi perusahaan yang diauditnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Praptitorini dan Januarti (2007) yang menggunakan proksi auditor industry specialization untuk variabel kualitas audit, dengan hasil penelitian bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan. Santosa dan Wedari (2007) yang menggunakan proksi skala auditor untuk variabel kualitas audit mengemukakan bahwa kantor akuntan publik, baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil, akan selalu bersikap obyektif dalam memberikan pendapat. Begitu pula dengan hasil penelitian dari Setyarno, Januarti dan Faisal (2006) yang menyimpulkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. 2) Pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Koefisien regresi positif menunjukkan bahwa arah pengaruh dari opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini auditor tentang going concern adalah positif. Dengan kata lain perusahaan yang menerima opini auditor tentang going concern pada tahun sebelumnya memiliki kemungkinan yang besar untuk menerima opini auditor tentang going concern pada tahun berikutnya. Hal ini didukung oleh data Crosstabs (lampiran-4) yang menunjukkan bahwa dari 54 perusahaan yang menerima opini auditor tentang going concern, sebanyak 50 perusahaan (92,6%) pada tahun sebelumnya mendapatkan opini auditor tentang going concern. Hanya 4 perusahaan (7,4%) yang mendapatkan opini non going concern pada tahun sebelumnya.

15 51 Hal ini menunjukkan bahwa dari opini auditor tentang going concern yang diterima oleh suatu perusahaan pada tahun sebelumnya, auditor yang mengaudit laporan keuangan perusahaan tersebut pada tahun berikutnya telah mendapatkan gambaran mengenai kondisi perusahaan tersebut. Oleh karena itu pada saat pengambilan keputusan untuk memberikan opini audit selain berdasarkan atas hasil audit laporan keuangan tahun berjalan, auditor juga mempertimbangkan hasil audit tahun sebelumnya. Apabila dari hasil audit dan pertimbangan kondisi perusahaan pada tahun sebelumnya auditor masih menyangsikan kemampuan perusahaan untuk keluar dari kondisi financial distress dengan kata lain terdapat keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan, maka auditor akan memberikan opini auditor tentang going concern. Pada intinya penerimaan opini auditor tentang going concern pada tahun sebelumnya akan menjadi pertimbangan besar bagi auditor yang mengaudit perusahaan tersebut pada tahun berikutnya. Auditor akan lebih berhati-hati dalam melaksanakan auditnya, dimana segala aspek yang dapat menyebabkan kondisi financial distress ataupun kondisi kebangkrutan akan benar-benar menjadi perhatian auditor dalam menjalankan audit laporan keuangan perusahaan tersebut yang akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan opini audit tahun berikutnya. Dari sisi perusahaan sendiri, kecenderungan perusahaan di Indonesia sulit untuk keluar dari kondisi financial distress dalam waktu singkat. Diperlukan waktu beberapa lama untuk dapat keluar dari kondisi tersebut. Apalagi jika perusahaan tidak mengambil langkah perbaikan operasional perusahaan itu sendiri, akan sulit baginya untuk dapat keluar dari kondisi financial distress. Sehingga tanpa adanya langkah perbaikan operasional dapat dipastikan perusahaan akan tetap mengalami kesulitan keuangan dan auditor akan tetap meragukan kelangsungan hidup perusahaan sehingga opini yang diberikan akan tetap opini auditor tentang going concern. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Carcello dan Neal (2000), Rahmadhany (2004 ) serta Setyarno et.all (2006)

16 52 yang menyimpulkan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian dari Santosa dan Wedari (2007) yang juga mendapatkan hubungan yang positif antara opini audit tahun sebelumnya dengan kecenderungan penerimaan opini audit going concern, dimana opini audit tahun sebelumnya cenderung meningkatkan penerimaan opini audit going concern. 3) Pengaruh prediksi kebangkrutan terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa arah pengaruh dari variabel prediksi kebangkrutan terhadap penerimaan opini auditor tentang going concern adalah negatif. Dengan kata lain semakin kecil nilai Z Score pada suatu perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk menerima opini auditor tentang going concern. Dari data yang ada diketahui bahwa dari 54 perusahaan yang mendapatkan opini auditor tentang going concern, sebanyak 48 perusahaan mempunyai nilai Z Score dibawah 1,8. Hal ini berarti sebanyak 89 persen dari perusahaan yang mendapatkan opini auditor tentang going concern memang diprediksi akan mengalami kebangkrutan. Hal ini mendukung hasil pengujian dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa variabel prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern, dimana perusahaan yang diprediksi akan mengalami kebangkrutan mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk mendapatkan opini auditor tentang going concern. Apabila suatu perusahaan diperkirakan akan mengalami kebangkrutan, otomatis hal tersebut dapat menimbulkan keraguan dari auditor akan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Apabila setelah dilakukan evaluasi, auditor tetap menyangsikan kemampuan

17 53 perusahaan tersebut untuk bertahan hidup maka auditor akan memberikan opini auditor tentang going concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Fanny dan Saputra (2 005) yang menyatakan bahwa model prediksi kebangkrutan yang dikembangkan oleh Altman mempengaruhi ketepatan pemberian opini audit going concern. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyarno et.al (2006) yang menyimpulkan bahwa model prediksi kebangkrutan sebagai proksi dari kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern. Santosa dan Wedari (2007) juga menyimpulkan bahwa kondisi keuangan berpengaruh negative terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern ketika proksi model kebangkrutan yang digunakan adalah the Altman model dan the Springate model. Begitu pula dengan hasil penelitian dari Rudyawan dan Badera (2009) yang menyimpulkan bahwa model prediksi kebangkrutan berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern. 4) Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini auditor tentang going concern. Hasil pengujian dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini auditor tentang going concern. Perusahaan dengan negative growth sepintas mungkin mengindikasikan kecenderungan yang lebih besar ke arah kebangkrutan, namun hal tersebut tidak dapat dijadikan tolak ukur dalam pemberian opini auditor tentang going concern. Dari 138 perusahaan sampel sebanyak 84 perusahaan memiliki negative growth. Dari data tersebut seharusnya dapat disimpulkan bahwa sebanyak 84 perusahaan sampel memiliki kecenderungan yang lebih besar kearah kebangkrutan dengan kata lain memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan opini auditor tentang going concern. Namun demikian pada kenyataannya hanya 39 perusahaan (46%) yang memiliki negative growth yang mendapatkan opini auditor tentang going concern. Hal ini menimbulkan

18 54 pertanyaan mengapa banyak perusahaan dengan negative growth bisa mendapatkan opini auditor non going concern. Sebaliknya dari 54 perusahaan yang mendapatkan opini auditor tentang going concern, sebanyak 15 perusahaan adalah perusahaan dengan positive growth. Kembali timbul pertanyaan mengapa perusahaan dengan positive growth bisa mendapatkan opini auditor tentang going concern. Perusahaan dengan negative growth sepintas mungkin terlihat sebagai perusahaan yang mengalami financial distress dan memiliki kecenderungan ke arah kebangkrutan. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai acuan. Suatu perusahaan yang sehat mungkin pada suatu masa mengalami penurunan laba bersih selama beberapa tahun berturut-turut. Namun bila dicermati lebih lanjut, penurunan laba bersih tersebut mungkin saja bukan dikarenakan adanya penurunan kegiatan operasional perusahaan, dalam arti mungkin saja secara operasional perusahaan tersebut sebenarnya mengalami kenaikan laba usaha sehingga tergolong dalam perusahaan sehat. Atau jika perusahaan tersebut memang mengalami penurunan laba usaha, hal tersebut tidak sampai membuat perusahaan mengalami kerugian dan perusahaan masih dapat dikategorikan sebagai perusahaan sehat. Penurunan laba bersih dapat disebabkan dari kegiatan non operasional perusahaan seperti adanya kerugian selisih kurs, kerugian penjualan asset, dan sebagainya. Sehingga pada saat diaudit oleh auditor, opini yang diberikan adalah opini auditor non going concern. Jadi perusahaan dengan negative growth dapat menerima opini going concern jika secara operasional perusahaan memang mengalami kerugian, sebaliknya perusahaan dengan negative growth juga dapat menerima opini non going concern jika secara operasional perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai perusahaan sehat. Perusahaan dengan positive growth, sepintas mungkin terlihat sebagai perusahaan sehat. Namun demikian bila dicermati lebih lanjut, terdapat kemungkinan laba bersih yang didapat perusahaan tersebut bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan tapi dari kegiatan non operasional seperti dari adanya restrukturisasi utang

19 55 yang berakibat pada penurunan beban bunga, atau dari keuntungan penjualan aset dan selisih kurs. Terdapat kemungkinan perusahaan tersebut sebenarnya secara operasional mengalami kerugian usaha dan termasuk dalam kategori perusahaan yang mengalami financial distress. Sehingga pada saat diaudit opini yang diberikan auditor adalah opini auditor tentang going concern. Jadi perusahaan dengan positive growth dapat menerima opini going concern apabila secara operasional memang mengalami kerugian, sebaliknya perusahaan dengan positive growth juga dapat menerima opini non going concern jika secara operasional perusahaan tersebut memang sehat. Hasil pengujian pada penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Fanny dan Saputra (2005) yang menemukan bukti empiris bahwa ratio pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian Setyarno et.al (2006) yang menyatakan bahwa rasio pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Begitu pula dengan hasil penelitian dari Santosa dan Wedari (2007) yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern, dan hasil penelitian dari Rudyawan dan Badera (2009) yang menyimpulkan hal yang sama, bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern. 5) Pengaruh restrukturisasi utang terhadap opini auditor tentang going concern. Pada awalnya restrukturisasi utang diharapkan dapat menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memulihkan kondisi financial distress pada perusahaannya. Dengan demikian diharapkan kelangsungan hidup perusahaan dapat terjaga yang berakibat tidak dikeluarkannya opini auditor tentang going concern. Namun demikian hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi utang tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini auditor tentang going concern.

20 56 Pada saat perusahaan mengalami kondisi financial distress, salah satu langkah yang mungkin diambil oleh perusahaan adalah restrukturisasi utang. Namun demikian melakukan restrukturisasi utang saja tanpa diiringi dengan perbaikan operasional perusahaan tidak akan dapat mengeluarkan perusahaan dari kondisi financial distress, hal ini disebabkan karena restrukturisasi utang bukanlah kegiatan utama perusahaan dimana restrukturisasi utang dilakukan terhadap utang jangka panjang sehingga tidak berpengaruh terhadap working capital. Sehingga tanpa adanya restrukturisasi operasional perusahaan atau perbaikan kegiatan operasional, perusahaan akan tetap berada pada kondisi financial distress. Pada akhirnya opini yang diberikan oleh auditor tetap opini going concern. Dari data Crosstabs (lampiran-4) terlihat hanya 23 perusahaan (16,7%) yang mengambil langkah restrukturisasi utang dari total 138 perusahaan sampel yang mengalami financial distress. Dan dari 84 perusahaan yang mendapatkan opini auditor non going concern hanya 6 perusahaan (7%) yang melakukan restrukturisasi utang. Sedikitnya jumlah perusahaan yang melakukan restrukturisasi utang dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi makro dimana akibat krisis ekonomi Amerika pada tahun 2008 yang merambat menjadi krisis ekonomi global turut mempengaruhi perekonomian Indonesia. Banyaknya investor asing yang menarik dananya dari Indonesia berakibat pada jatuhnya nilai mata uang rupiah. Akibatnya perusahaan yang mengalami imbas dari krisis lebih banyak melakukan rescheduling utang daripada restrukturisasi utang melalui metode debt to equity swap. Hal ini dikarenakan kreditur tidak mau menanggung resiko pengalihan utang menjadi modal apabila perusahaan mengalami kebangkrutan akibat krisis ekonomi. Hasil pengujian pada penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Setyowati (2006) yang merumuskan bahwa strategi restrukturisasi utang berpengaruh signifikan negatif terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern. Perbedaan hasil pengujian mungkin dikarenakan adanya perbedaan jangka waktu

21 57 penelitian yang berakibat berbedanya kondisi perekonomian yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan sampel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan obligasi yang diperingkat

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk BAB 4 PEMBAHASAN A. Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk kedalam suatu kategori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENGELUARKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2007-2011) 2011) Nama : Dwi Astuti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.1 Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( )

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( ) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): 84-105 84 Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Rencana Manajemen terhadap Opini Audit Going Concern (Studi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan 22 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk keperluan analisis dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan, pengukuran dari tiap-tiap variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

Retno Pudjiastuti 1) Untara 2) Abstrak

Retno Pudjiastuti 1) Untara 2) Abstrak ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi yang Terdaftar di BEI 2007-2011). Retno

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder atau data yang diambil dari pihak kedua.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode tahun 2013-2014. B. Jenis Data Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern

BAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Asumsi kelangsungan usaha atau going concern adalah salah satu asumsi yang harus digunakan oleh manajemen dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun 2013-2015. Dari

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, HARGA SAHAM DAN PAJAK TERHADAP TINDAKAN INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun

Lebih terperinci

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang variabel penelitian, masing-masing definisi dari objek penelitian, dan model penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi empiris dengan penelitian kuantitatif yang melakukan pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan A. Objek / Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 3 tahun dari tahun 2013 2015. Perusahaan manufaktur dipilih dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Teknik pengampilan sampel dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Karakteristik Data Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan enam variabel indenpenden yaitu Quick Ratio (QR), Banking

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2013-2015. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode untuk mengumpulkan

Lebih terperinci