MODUL 11 SISTEM HARGA POKOK STANDAR (STANDAR COSTING)

dokumen-dokumen yang mirip
Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

Standard Costing. 1

1 STANDARD COSTING

ACTIVITY BASED COSTING

BAB VIII METODE HARGA POKOK STANDAR

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

BAB II LANDASAN TEORITIS

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

Standar Costing PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA]

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Biaya. FACTORY OVERHEAD COSt Lanjutan. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK TARIP TUNGGAL

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

HARGA POKOK TAKSIRAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING II. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE., M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

Sistem Biaya Standar dan Analisa Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

1. Sistem insentif yang berdasarkan satuan hasil adalah: a. Sistem Taylor d. Berdasarkan Jam Kerja b. Sistem Rowan e. b & c benar c.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ekonomi sekarang banyak bermunculan perusahaan perusahaan

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

Biaya Overhead Pabrik

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB II LANDASAN TEORITIS

Biaya Overhead Pabrik

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN

BAB II LANDASAN TEORI. adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB 8 Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

BAB II BAHAN RUJUKAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HARGA POKOK PESANAN

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

FACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK)

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

langsung dan biaya overhead pabrik.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

Management, Contoller dan Akuntansi Biaya

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Penganggaran Perusahaan

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MODUL 11 SISTEM HARGA POKOK STANDAR (STANDAR COSTING) 1. Pengertian Sistem Harga Pokok Standar Sistem Harga Pokok Standar ialah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besarnya biaya produksi standar untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu. Biaya standar harus ditentukan dengan teliti dan ilmiah melalui : A. penelitian teknis, penilaian prestasi, B. penelitian laboratorium, C. penelitian gerak & waktu, D. penentuan standar kuantitas dan kualitas, E. penelitian tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan teliti, terpercaya dan disepakati sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan. Biaya Standard merupakan sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau jasa tertentu yang ditentukan dimuka dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari Material, Direct Labor & FOH untuk mengolah satu satuan produk/jasa tertentu Biaya standar berkaitan dengan biaya per unit dan pada hakekatnya sama tujuannya dengan suatu anggaran, namun pada skala yang lebih kecil, karena suatu anggaran dikaitkan dengan jumlah biaya secara keseluruhan dan bukannya jumlah biaya per unit 3 aktivitas dalam sistem harga pokok standar : 1. Penentuan standar 2. Pengumpulan biaya sesungguhnya terjadi 3. Analisa varian biaya standar dengan biaya sesungguhnya. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 1

2. Hubungan Anggaran Dengan Harga Pokok Standar Anggaran dan harga pokok standar keduanya merupakan penentuan biaya yang dilakukan di muka sebelum suatu kegiatan dilaksanakan. Beberapa perbedaan antara anggaran dengan HP. Standar antara lain sebagai berikut : a. tidak semua anggaran disusun atas dasar biaya standar b. anggaran merupakan biaya yang diharapkan (expected), sedangkan biaya standar adalah biaya yang seharusnya dicapai oleh pelaksana. c. Anggaran cenderung merupakan batas yang tidak boleh dilampaui, sedangkan biaya standar mengutamakan tingkatan biaya yang harus bisa ditekan (dikurangi) agar kinerja dinilai baik. d. Anggaran umumnya disusun untuk setiap bagian di dalam perusahaan (pemasaran, produksi, atau administrasi & umum ) sedangkan biaya standar umumnya hanya untuk biaya produksi saja. e. Selisih biaya yang timbul dari biaya standar akan diinvestigasi (diperiksa) penyebabnya dengan teliti, sedankan anggaran yang tidak didasarkan atas bi. Standar hanya menekankan penghematan biaya dibanding anggaran, selisih umumnya tidak diperiksa lebih lanjut. 3. Manfaat Harga Pokok Standar Memberikan sistem harga pokok standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk : a. Perencanaan b. Koordinasi c. Pengambilan keputusan d. Pengendalian biaya e. Memungkinkan diterapkannya prinsip pengecualian (Exception Principle) f. Penentuan insentif kepada personal g. Mengurangi biaya administrasi. 4. Jenis-jenis Standar. a. Standar kapasitas teoritis (theoritical capacity standard) PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 2

Standar ini mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada kecepatan penuh tanpa berhenti. Tidak diperhitungkan adanya hambatan atau penghentian proses produksi yang tidak dapat dihindari baik karena faktor internal maupun eksternal. Seringkali disebut sebagai standar pada kapasitas penuh atau 100%. Standar ini jarang dipakai karena tidak mungkin dicapai. b. Standar Kapasitas Praktis (practical capacity standard) Standar ini merupakan salah satu konsep pendekatan jangka panjang, yang didasarkan kepada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan yang tidak bisa dihindari karena faktor internal. c. Standar kapasitas normal (normal capacity standard) Juga merupakan konsep pendekatan jangka panjang, dimana standar kegiatan produksi dihitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi hambatan-hambatan internal dan eksternal. d. Standar kapasitas yang diharapkan ( expected capacity standard) Menggunakan pendekatan jangka pendek. Besarnya tingkat produksi yng diharapkan dipengaruhi oleh ramalan penjualan pada periode akuntansi yang akan datang dan perubahan persediaan produk yang dikehendaki. Jadi Jenis standar adalah sebagai berikut : 1. Standar teoritis (std ideal), standar yang ditetapkan untuk tingkat operasi yang paling efisien 2. Rata-rata biaya waktu yang lalu, standar ini ditetapkan berdasarkan rata-rata periode yang lalu, baik itu efisien atau tidak. 3. Standar normal, std ini didasarkan atas biaya taksiran biaya dimasa yad, dengan asumsi kondisi ekonomi normal 4. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai, std ini didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai Penentuan Harga Pokok Standar. Penyusunan biaya standar jadi. 1. Standar BBB : Harga bahan per unit x unit bahan yang digunakan untuk membuat 1 unit produk Contoh : untuk membuat 1 unit produk X dibutuhkan 5 kg bahan dengan harga std per kg Rp100, maka : standar bahan baku : 5 kg x Rp 100 = Rp 500 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 3

2. Standar BTKL Tarif upah per jam x jam yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit produk jadi Contoh : untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam Rp300, maka standar upah per unit : Rp 3 x Rp300 = Rp900 3. Standar FOH Jam mesin/jam kerja x tarif std FOH Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja 3 jam dengan tariff Rp 250, maka FOH standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750 Maka standard HP produksi/ unit adalah Rp 2.150 Analisis Varian Varian : perbedaan yang timbul dengan membandingkan antara biaya aktual atau kapasitas dengan biaya standar bahan baku, upah dan FOH. Varian tidak menguntungkan (Unfavorable), apabila biaya aktual melebihi biaya standar Varian menguntungkan (Favorable), apabila biaya standar melebihi biaya aktual Jenis Varian : 1. Varian BBB 2. Varian BTKL 3. Varian FOH 1. Varian BB - Varian harga, merupakan selisih antara biaya standar dan biaya aktual yang dikeluarkan. Hal ini disebabkan olrh kekuatan luar. Manajemen tidak dapat mengendalikan penyimpangan semacam ini, karena diakibatkan oleh perubahan harga barang-barang yang dibeli. Varian harga dihitung dengan persamaan sebagai berikut : ( H std- H ssg) x Q ssg PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 4

- Varian Quantitas, merupakan selisih antara input standar yang dibenarkan dengan input aktual. Penyimpangan ini dapat dikendalikan oleh manajemen. Persamaannya adalah : ( Qstd Q ssg) x H std Contoh : Biaya standar per unit untuk bahan sebesar Rp 8.000, jumlah pembelian 6000 unit @ Rp 8.200, digunakan dalam proses produksi 4.000 unit, sedangkan standar input yang dibenarkan 4.100 unit. Hitunglah varian harga dan varian kuantitas! Jawab : Varian harga : Saat dibeli : (Rp8.200 Rp8.000) x 6.000 = Rp1.200.000 (UF) Saat dipakai : (Rp8.200- Rp8.000) x 4.000 = Rp 800.000 (UF) Varian Kuantitas : (4.000 4.100) x Rp 8.000 = Rp 800.000 (F) 2. Varian BTKL - Varian efisiensi upah, adalah selisih antara jam kerja standar yang dibenarkan dengan input jam kerja aktual. Penyimpangan ini dapat dikendalikan oleh manajemen. Persamaannya sbb : (JK std-jk ssg) x T std - Varian Tarif upah, yaitu selisih antara tarif standar dengan tarif upah aktual yang dibayar. Penyimpangan ini disebabkan oleh pengaruh ekstern (misalnya serikat buruh) yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen, persamaannya sbb : (Tstd Tssg) x JK ssg PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 5

Contoh : Tersedia data sebagai berikut, jam aktual 5.000 jam dengan tari upah aktual Rp 4.100 dan tarif upah standar Rp 4.200, jam kerja standar 5.200 jam. Tentukan varian tarif dan efisiensi upah! Varian Tarif : (Rp 4.100 Rp 4.200) 5.000 = Rp500.000 (F) Varian efisiensi upah : (5.000-5.200) Rp 4.200 = Rp840.00 (F) 3. Varian FOH Penyimpangan overhead dapat ditimbulkan oleh tiga hal : - Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal - Biaya overhead aktual melebihi atau kurang dari biaya overhead yang dianggarkan - Jam kerja aktual berbeda dengan jumlah jam kerja standar yang dibenarkan untuk jumlah produksi yang dicapai Tarif yang telah ditentukan digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik, umumnya didasarkan pada jam kerja standar (jam kerja yang dianggarkan berdasarkan pada jumlah unit yang diproduksi). Penyimpangan akan timbul bilamana jam kerja aktual (jumlah jam kerja yang dipakai selama periode tertentu) berbeda dari jumlah jam kerja standar, atau apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar atau kurang dari yang dianggarkan. a. Varian overhead bersih atau menyeluruh dihitung sebagai berikut : FOH aktual (K std x T FOH) b. Varian overhead dengan dua selisih : - V. Terkendali : FOH Aktual - {(KN x TT) + (Kstd x TV)} - V. Volume : (KN - Kstd) x TT Contoh : Jam Kerja Langsung (JKL) aktual 5.000 jam JKL Standar 5.200 jam PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 6

Kapasitas Normal 6.000 jam Tarif tetap FOH pada Kapasitas Normal Rp 3.000 Tarif Variabel FOH Rp 2.000 FOH aktual Rp 29.500.000 Maka : 1. Varian overhead bersih : Rp 29.500.000 (5.200 jam x Rp 5000) = Rp 3.500.000 (UF) 2. Varian overhead dua selisih - Varian terkendali : Rp29.500.000 [(6.000x3.000)+(5.200x2.000)] = Rp1.100.000 (UF) - Varian Kapasitas : (6.000 5.200) Rp3.000 = Rp 2.400.000 (UF) Contoh perhitungan harga pokok standar Standard cost per unit untuk produk X pada Kapasitas Normal 10.000 JamKerja Langsung sbb : DM : 3kg @ Rp400 Rp 1.200 DL : 0,5 jam @ Rp 1.100 550 FOH : V 0,5 jam @ Rp600 300 F 0,5 jam @ Rp800 400 Jumlah 2.450 Kegiatan selama bulan Januari 2000 : 1. Pembelian Bahan baku 60.000 kg @ Rp 395, pemakaian bahan 58.000 kg 2. Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 10.800.000 untuk 9.000 JKL 3. FOH actual sebesar Rp 13.490.000 4. Produk dalam proses akhir (BB 100%, BK 60%) sebanyak 2.500 unit 5. Produk Selesai sebanyak 17.000 unit, terjual sebanyak 16.500 unit @ Rp3.400 6. Total biaya administrasi dan pemasaran pada periode Januari Rp 4.500.000 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 7

Diminta : 1. Tentukan PE, Standard DM & Std Jam kerja 2. Tentukan varian DM, DL dan FOH 3. Susunlah Laporan Laba Rugi a. Standar Biaya Bahan Baku Adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi yang ditentukan oleh 2 faktor yaitu : standar kuantitas bahan baku dan standar harga bahan baku. Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku (SHB) HS = harga beli sesungguhnya SHB = ( HS-HSt ) KS HSt= harga beli standar KS = kuantitas sesungguhnya yang dibeli Jika HS > HSt, maka selisih harga tidak menguntungkan (unfavorable) Jika HS < HSt, maka selisih harga menguntungkan (favorable) Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku (SKwBB) SKwBB = ( KS-KSt ) HSt KSt = Kuantitas standar BB yang dipakai KS = Kuantitas sesungguhnya BB dipakai Jika KS > KSt, maka selisih kuantitas tidak menguntungkan (unfavorable) Jika KS < KSt, maka selisish kuantitas menguntungkan (favorable) b. Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Ditentukan oleh 2 faktor, yaitu : (a) Standar tarif upah langsung, (b) Standar waktu (jam) kerja langsung. Perhitungan Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Selisih Tarif Upah Langsung (STUL) = (TS TSt ) JS Selisih Efisiensi Upah Langsung (SEUL) = (JS JSt ) TSt c. Standar Biaya Overhead Pabrik Merupakan biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi. Perhitungan dan analisa selisih biaya overhead pabrik. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 8

Selisih BOP timbul karena perbedaan antara BOP sesungguhnya dengan BOP standar. Ada beberapa metode analisa selisih BOP, yaitu : (1) Metode analisa dua selisih Selisih Terkendali (controllable variance) ST = BOPS AFKSt atau ST = BOPS - [BTA + (KSt x TV)] = BOPS - [ (KN x TT) + (KSt x TV)] atau ST = BOPS (KN x TT) (KSt x TV) AFKSt = Anggaran flexibel pada kapasitas atau jam standar BTA TV TT KN KSt = Biaya tetap dianggarkan = Tarif Variabel = Tarif tetap = Kapasitas (jam) normal = Kapasitas (jam) standar Jika BOPS >AFKSt, maka selisih tidak menguntungkan Jika BOPS < AFKSt, maka selisih menguntungkan Selisih Volume (volume variance) SV = AFKSt ( KSt x T ) = [ (KN x TT) + (KSt x TV) ] - [ (KSt x TT) + (KSt x TV) ] = (KN x TT) (KSt x TT) = ( KN KSt ) TT Jika KN > KSt, maka selisih merugikan (unfavorable) Jika KN < KSt, maka selish menguntungkan (favorable) (2) Metode analisa tiga selisih Selisih Anggaran (spending variance) SA = BOPS AFKS atau SA = BOPS (KN x TT) (KS x TV) PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 9

Jika BOPS > AFKS, maka selisih UF Jika BOPS < AFKS, maka selisih F Selisih Kapasitas (capacity variance) SK = ( KN KS ) TT Jika KN > KS, maka selisih UF Jika KN < KS, maka selisih F Selisih efisiensi (efficiency variance) SE = BOPB BOPSt atau SE = ( KS KSt ) T Jika KS > KSt, maka selisih UF Jika KS < KSt, maka selisih F (3) Metode Analisa empat selisih Selisih Anggaran Selisih Kapasitas Selisih Efisiensi Variabel Selisih Efisiensi Tetap 6. Metode Akuntansi Sistem Harga Pokok Standar Ada dua metode : a. Metode Rancangan Tunggal (Single Plan) b. Metode Rancangan Berat Sebelah ( Partial Plan) SINGLE PLAN, karakteristiknya : Akun BDP di debit dan di kredit sebesar harga pokok standarnya Selisih biaya merupakan bagian dari pembukuan (incomtable), artinya setiap selisih biaya dibuatkan akuntersendiri & dicatat saat terjadinya, sehingga pada metode ini selisih biaya dapat dianalisa setiap saat. PARTIAL PLAN, karakteristiknya: PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 10

Akun BDP di debit sebesar HP. Sesungguhnya dan di kredit sebesar HP. Standarnya. Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periode secara extra comtable ( di luar pembukuan ) Contoh : PT. Fajar memproduksi produk dengan menetapkan standar sbb : Data biaya standar untuk 1 unit produk (KN = 5.000 unit) untuk bulan Mei 2003 BBB : 3 kg @ Rp50 Rp 150 BTKL : 2 jam @ Rp 80 160 BOP : Variabel : 2 jam @ Rp 15 30 Tetap : 2 jam @ Rp 20 40 ------------- Rp 380 ======== Data sesungguhnya : 1. BDP awal Mei 500 unit, tk. Penyelesaian 100% BB, 40% BK. Produk selesai = 4.000 unit. BDP akhir = 1.000 unit, tk. Penyelesaian 60% BB, 20% BK. 2. Pembelian bahan baku sebanyak 15.000 kg @ Rp 49. Bahan baku yang dipakai = 12.500 kg. 3. Tenaga Kerja Langsung (TKL) yang dipakai sebanyak 7.800 jam, tarif upah Rp 84/jam. 4. BOP sesungguhnya = Rp 321.000 5. Penjualan bulan Mei 3.000 unit dengan total penjualan Rp 1.500.000 Prosedur Akuntansi Metode Single Plan : a. Akuntansi sediaan BDP awal BDP BBB Rp 75.000 BDP BTKL 32.000 BDP BOP 14.000 Sediaan BDP Rp 121.000 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 11

Perhitungan : BBB = 100% x 500 x Rp 150 = Rp 75.000 BTKL = 40% x 500 x Rp 160 = 32.000 BOP = 40% x 500 x Rp 70 = 14.000 b. Akuntansi BBB Selisih harga BB dicatat saat dibeli Jurnal saat pembelian Sediaan BB Rp 750.000 (15.000 x Rp 50) Selisih HBB Rp 15.000 {(Rp 49 Rp 50) 15.000} Utang Dagang 735.000 (15.000 x Rp 49) Jurnal saat pemakaian BB (Selisih Kuantitas BB) BDP BBB Rp 615.000 (12.300 x Rp 50) SKwBB 10.000 {(12.500 12.300) Rp50} Sediaan BB Rp 625.000 (12.500 x Rp50) Perhitungan : Unit ekuivalen BB (metode FIFO) = 4000 + 1000 (60%) 500 (100%) = 4.100 u Kuantitas pemakaian BB standar = 4.100 unit x 3 kg = 12.300 kg Selisih harga BB dicatat saat dipakai Jurnal saat pembelian Sediaan BB Rp 735.000 (15.000 x Rp 49) Utang Dagang Rp 735.000 Jurnal saat pemakaian BB BDP BBB Rp 615.000 SKwBB 10.000 SHBB Rp 12.500 {(Rp 49 Rp50) 12.500} Sediaan BB 612.500 (12.500 x 49 ) Selisih harga BB dicatat saat dibeli & dipakai PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 12

Jurnal saat pembelian Sediaan BB Rp 750.000 SHBB Rp 15.000 Utang Dagang 735.000 Jurnal saat pemakaian BB BDP BBB Rp615.000 SKwBB 10.000 Sediaan BB Rp 625.000 Jurnal untuk mencatat SHBB dipakai SHBB dibeli Rp 12.500 SHBB dipakai Rp 12.500 c. Akuntansi BTKL Jurnal saat terjadinya upah Biaya gaji & upah Rp 655.200 (7.800 jam x Rp 84) Utang gaji & upah Rp 655.200 Jurnal distribusi gaji & upah BDP BTKL Rp640.000 (8.000 x 80) STUL 31.200 {(Rp 84 Rp 80) 7.800 jam} SEUL Rp 16.000 (7.800 8.000) Rp80 Biaya gaji & upah 655.200 Perhitungan : Unit ekuivalen BK = 4.000 + 1000 (20%) 500 (40%) = 4.000 unit Jam kerja standar = 4.000 unit x 2 = 8.000 jam PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 13

d. Akuntansi BOP Mencatat BOP sesungguhnya BOP sesungguhnya Rp 321.000 Berbagai akun di kredit Rp 321.000 Jurnal pembebanan BOP kepada produk BDP BOP Rp 280.000 (8.000 jam x Rp 35) Selisih terkendali 1.000 Selisih volume 40.000 BOP sesungguhnya Rp 321.000 Perhitungan : o Unit ekuivalen = 4000 + 1000 (20%) 500 (40%) = 4.000 unit o Kapasitas standar = 4.000 x 2 jam = 8.000 jam o Selisih terkendali = Rp 231.000 {(10.000 x 20) + (8.000 x 15)} = Rp 1.000 (UF) o Selisih Volume = (10.000 8.000) x Rp 20 = Rp 40.000 (UF) e. Akuntansi sediaan produk selesai Jurnal untuk mencatat produk selesai Sediaan produk selesai Rp 1.520.000 (4.000 x Rp 380) BDP BBB Rp 600.000 (4.000 x Rp 150) BDP BTKL 640.000 (4.000 x Rp 160) BDP BOP 280.000 (4.000 x 70) Jurnal saat penjualan : Kas/piutang dagang Rp 1.500.000 Penjualan Rp 1.500.000 HPP Rp 1.140.000 (3.000 x Rp 380) Sediaan produk selesai Rp 1.140.000 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 14

f. Akuntansi sediaan BDP akhir Sediaan BDP Rp136.000 BDP BBB Rp 90.000 (60% x 1.000 x Rp 150) BDP BTKL 32.000 (20% x 1.000 x Rp 160) BDP BOP 14.000 (20% x 1.000 x Rp 70) 7. Selisih Komposisi dan Selisih Hasil Bahan Baku Di dalam perusahaan manufaktur yang mengolah produk dengan menggunakan beberapa jenis bahan baku seringkali komposisinya dapat diubah-ubah di dalam toleransi perubahan komposisi yang dimungkinkan untuk menghasilkan produk selesai dengan kualitas sama. 1. Standar Komposisi Bahan Baku (material mix standard) dan Selisih Komposisi Bahan Baku ( material mix variance ) Standar komposisi bahan baku adalah komposisi dari setiap jenis bahan baku yang seharusnya dikonsumsi di dalam pengolahan produk tertentu. Selisih komposisi bahan baku adalah selisih biaya yang timbul karena perbedaan antara komposisi yang sesungguhnya (dihitung sebesar kuantitas setiap jenis bahan baku yang dipakai dikali harga standar setiap jenis BB yang dipakai) dibandingkan dengan komposisi standar 2. Standar Hasil Bahan Baku ( material yield standard ) dan Selisih Hasil Bahan Baku ( material yield variance ) Standar hasil bahan baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh dari pengolahan bahan baku-bahan baku tertentu. Selisih hasil bahan baku adalah selisih yang timbul karena perbedaan antara biaya bahan baku pada komposisi standar dibandingkan dengan hasil yang sesungguhnya diperoleh dari bahan baku yang diolah. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 15

Contoh : Perusahaan konveksi Kamila menggunakan sistem HP. Standar. Untuk menghasilkan 5 potong kemeja dibutuhkan bahan baku menurut komposisi standar sbb : Jenis bahan Kuantitas Harga standar per meter Jumlah A B C 8 m 10 m 7 m Rp 100 300 50 Rp 800 3.000 350 25 m Rp 4.150 Data sesungguhnya yang terjadi selama bulan Maret 2003 sbb : 1. Pembelian BB : Bahan A : 2.500 m @ Rp 125 Bahan B : 3.000 m @ Rp 275 Bahan C : 3.500 m @ Rp 60 2. Pemakaian BB : Bahan A : 2.000 m, bahan B : 2.800 m, bahan C : 3.200 m. 3. Jumlah produksi kemeja selama Maret 2003 = 1.500 potong Diminta : Analisa selisih BBB Jawab : Selisih BBB : a. SHBB saat dibeli : SHBB = (HS HSt) Kw pembelian Bahan A : (125 100) 2.500 = Rp62.500 (UF) Bahan B : (275 300) 3.000 = 75.000 (F) Bahan C : (60 50) 3.500 = 35.000 (UF) ---------------------- SHBB dibeli Rp22.500 (UF) ============= b. SHBB saat dipakai : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 16

SHBB = (HS HSt) Kw pemakaian sesungguhnya Bahan A : (125 100) 2.000 = Rp50.000 (UF) Bahan B : (275 300) 2.800 = 70.000 (F) Bahan C : (60 50) 3.200 = 32.000 (UF) --------------------- SHBB dipakai Rp12.000 (UF) ============ c. Selisih Komposisi BB Jenis baha n (1) A B C Standar komposis i (2) 8/25 10/25 7/25 Komposisi sesungguhnya (3) 2.000 2.800 3.200 Komposisi standar (2) X 8.000 = (4) 2.560 3.200 2.240 Harga standar (5) 100 300 50 Selisih Komposisi (3-$) X (5) = (6) Rp56.000 (L) 120.000 (L) 48.000 (R) 8.000 8.000 Rp128.000 (L) d. Selisih Hasil BB Selisih hasil BB = standar hasil hasil sesungguhnya = (HsS HsSt) BBBSt Standar hasil BB yang digunakan : 8.000 m/25 m x 5 potong x Rp 4.150/5 potong = Rp 1.328.000 Hasil sesungguhnya : 1.500 potong x Rp 4.150/ 5 potong = 1.245.000 -------------------- Selisih Hasil BB Rp 83.000 (R) Standar adalah suatu Benchmark atau norma untuk pengukuran kinerja. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 17

a. Standar kuantitas adalah mengindikasikan seberapa banyak input yang sebaiknya digunakan dalam mengolah satu unit produk atau dalam menyediakan satu unit jasa. b. Standar biaya (harga) adalah mengindikasikan berapa harga pembelian atau biaya input yang seharusnya. Biaya input actual dan kuantitas input aktual dibandingkan dengan standarnya.manajer menyelidiki ketidak sesuaian jika kuantitas input maupun biaya input menyimpang dari standar. Tujuannya adalah menemukan penyebab dari masalah yang ada kemudian melenyapkannya sehingga masalah itu tidak terulang lagi, Proses ini disebut Management by Exepction Perusahaan manufactur,jasa,makanan dan organisasi nirlaba menggunakan standar secara luas. Penentuan Biaya Standar Menentukan standar kuantitas dan harga lebih berupa seni dari pada sebuah science. Hal ini membutuhkan sebuah kombinasi keahlian dari semua personal yang punya tanggung jawab terhadap harga harga input secara efektif. Dalam lingkungan manufactur hal ini meliputi akuntan,manajer pembelian,ansinyur,suprvisi produksa,manajer linidan pekerja pekerja.catatan-catatan masa lalu tentang harga pembelian dan penggunaan input dapat berguna dalam penentuan standar.bagaimanpun,standar harus didesain untuk mendorong operasi mas datang yang efisien,bukannya pengulangan operasi masa lalu yang tidak efisien. Standar praktis versus standar ideal A. Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai pada situasi terbaik harus tidak ada kerusakan mesin atau gangguan kerja yang lain,dan juga diperlukan suatu tingkat usaha yang hanya dapat diperoleh dengan tenaga kerja yang paling terampil dan efisiensi kerja karyawan yang bekerja dengan waktu 100%. B. Standar praktis PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 18

adalah didefinisikan sebagai standar yang ketat tapi dpat dicapai.dalam standar ini diperbolehkan mesin berhenti secara normal dan waktu istirahat bagi pekerja dan standar ini dapat dicapai secara masuk akal,melalui efisiensi yang tinggi dan usaha rata rata pekerja. Penentuan Standar Bahan Langsung Standar kuantitas bahan langsung per unit harus menggambarkan jumlah bahan yang dimasukan untuk pembuatan satu unit produk selesai,juga cadangan untuk sisa bahan yang tidak dapat dihindari,bahan rusak dan ketidakefisiennya norma lainnya. Selisih bahan dapat dihitung yaitu terdiri dari dua : a. Standar Harga b. Standar kuantitas Penentuan Standar Tenaga Kerja Langsung Standar kuantitas dan stanndar harga tenaga kerja langsung biasanya dinyatakan dalam ukuran jam kerja dan tariff tenaga kerja. Tarif tenaga kerja standar perjam meliputi upah yang diterima,tunjangan dan biaya tenaga kerja lainnya. Dengan menggunakan catatan upah bulan lalu dan berkonsentrasi dengan manajer produkinya,tery menentukan tariff standar perjam bagi colonial pewter companysbb: Tarif dasar per jam $10 Pjak Karyawan 1 Tunjangan,30% dari tariff upah dasar 3 ===== Tarif standar jam kerja langsung $ 14 Tarif standar ini menggambarkan bauran pekerja yang diharapkan,meskipun tariff upah sesungguhnya mungkin berbeda anatara satu individu dengan individu yang lain. Standar waktu tenaga kerja langsung diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk (biasanya disebutdengan jam standar per unit) mungkin satu sayunya standar yang sangat sukar ditentukan. Penentuan Standar Biaya Overhead Pabrik Variabel Sama seperti seperti tenaga kerja langsung,satandar kuantitas dan standar harga bagi overhead pabrik variable biasanya dinyatakan dalam jam dan tariff. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 19

Apakah Standar Sama Dengan Anggaran Standar sangat mirip dengan anggaran.perbedaan utama antara dua istilah tersebut adalah bahwa standar dinyatakan dalam jumlah unit sedangkan anggaran dinyatakan dalam jumlah total.biaya standar bahan dalam colonial Pewter adalah $12 per pasang sandaran buku. Jika 1000 pasang sandaran buku diproses selama anggaran,maka biaya bahan yang dianggarkan menjadi $12000.Sebenarnya suatu standar dapat dipandang sebagai biaya yang dianggarkan untuk satu unit produk Jam atau Tarif Biaya Sandar kuantitas atau harga standar standar Bahan Lansung 3,0 pound $ 4 per pound $ 12,00 Tenaga kerja langsung 2,5 jam 14 per jam 35,00 Overhead pabrik variable 2,5jam 3 per jam 7,5 ======= Biaya standar total per unit $54,50 ======= Model Umum untuk Analisis Selisih Alasan penting dalam membagi standar ke dalam 2 kategori harga dan kuantitas- adalah a. bahwa manajer yang berbeda biasanya bertanggung jawab untuk pembelian dan penggunaan input dan b. kedua aktivitas ini terjadi pada waktu yang berbeda. Sebagai contoh, dalam kasus bahan mentah, manajer pembelian bertanggung jawab terhadap harga, dan tanggung jawab ini dilakukan pada saat pembelian dilakukan. Di lain pihak, manajer produksi bertanggung jawab terhadap jumlah bahan baku yang digunakan, dan tanggung jawab ini dilakukan pada saat bahan digunakan dalam produksi, yang mungkin saja beberapa minggu atau bulan setelah tanggal pembelian. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 20

Oleh karena itu, penting untuk memisahkan ketidaksesuaian yang terletak pada penyimpangan standar harga dan penyimpangan standar kuantitas. Perbedaan antara harga standard an harga sesungguhnya serta kuantitas standar dengan kuantitas sesungguhnya disebut varian (selisih). Tindakan dalam menghitung dan menginterprestasikan selisih disebut analisis selisih. Selisih Kuantitas dan Selisih Harga Model umum dalam menghitung selisih biaya variable standar disajikan dalam Peraga 10-2. Dalam model ini selisih harga dan selisih kuantitas dipisah dan ditunjukan pula bagaimana tiap-tiap selisih tersebut dihitung. Kita akan menggunakan model ini untuk menghitung selisih bahan langsung, selisih tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik variable. Ada 3 hal yang perlu dicatat dalam peraga 10-2. pertama, catatlah bahwa selisih harga dan selisih kuantitas dapat dihitung untuk 3 elemen biaya variable yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable, meskipun selisih tersebut tidak disebut dengan nama yang sama dalam semua kasus. Sebagai contoh, selisih harga disebut sebagai selisih harga bahan dalam kasus bahan langsung tetapi selisih tariff tenaga kerja dalam kasus tenaga kerja langsung dan pengeluaran BOP dalam kasus BOP variable. Ketiga, catatlah bahwa analisis selisih sebenarnya merupakan suatu tipe analisis input-output. Input mewakili kuantitas sesungguhnya bahan langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable; output mewakili produksi yang baik dalam periode tersebut, dinyatakan dalam kuantitas standar yang dibolehkan berarti jumlah bahan langsung, tenaga kerja langsung atau overhead pabrik variable yang sebaiknya digunakan dalam menghasilkan output sesungguhnya dalam periode tersebut. ini berarti bahan, tenaga kerja atau overhead tersebut lebih banyak atau lebih sedikit daripada yang sesungguhnya digunakan, tergantung pada efesien atau ketidakefesienan operasi perusahaan. Kuantitas standar yang diperbolehkan dihitung dengan cara mengalikan unit output sesungguhnya dengan input standar yang diperbolehkan per-unit. Penggunaan Biaya Standar- Selisih Bahan Langsung Setelah menentukan biaya standar bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik variable bagi Colonial Pewter Company, langkah Terry Sherman PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 21

selanjutnya adalah menghitung selisih untuk bulan Juni, nulan yang baru saja berlalu. Seperti yang didiskusikan dalam seksi sebelumnya, selisih dihitung dengan membandingkan biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Untuk memudahkan perbandingan ini, Terry mengarahkan pada data biaya standar yang ada di APeraga 10-1. Peraga ini menunjukan bahwa biaya standar bahan langsung per unit produk adalah sebagai berikut: 3.0 pound per unit x $4 per pound = $12 per unit untuk memahami selisih kuantitas ini, catatlah bahwa kuantitas sesungguhnya Pewter yang digunakan dalam produksi 6.500 pound. Bagaimanapun, jumlah standar yang diperbolehkan hanya 6.000 pound. Oleh karena itu, terdapat kelebihan 500 pound Pewter yang digunakan untuk menghasilkan output. Jika dinyatakan dalam dolar, maka 500 pound dikalikan dengan harga standar $4 per pound sehingga didapat selisih kuantitas sebesar $2.000. Mengapa harga standar, bukan harga sesungguhnya dalam menghitung Pewter yang digunakan? Pada umumnya manajer produksi bertanggung jawab terhadap selisih kuantitas. Jika harga sesungguhnya digunakan dalam perhitungan selisih kuantitas, manajer produksi akan bertanggung jawab terhadap efisiensi dan ketidakefisiensi manajer pembelian. Apabila terdapat ketidakterbukaan antara manajer produksi dan manajer pembelian, maka perdebatan akan muncul setiap saat apabila terjadi harga input sesungguhnya melebihi harga standarnya. Untuk menghindari perdebatan tersebut maka dalam menghitung selisih kuantitas digunakan harga standar. Selisih Harga Bahan Tinjauan Lebih Dalam Selisih harga bahan mengukur perbedaan antara beberapa harga yang dibayarkan untuk kuantitas yang dibeli dengan yang harus dibayar sesuai standar yang telah ditentukan. ISOLASI SELISIH Tepatnya di mana selisih harus diisolasi dan dijadikan perhatian manajemen? Jawabannya adalah, lebih awal lebih baik. Semakin cepat penyimpangan menjadi perhatian manajemen, maka semakin cepat masalah tersebut dapat dievaluasi dan dikoreksi. TANGGUNGJAWAB TERHADAP SELISIH Siapakah yang bertanggung jawab terhadap perbedaan selisih? Biasanya manajer pembelianlah yang mengawasi harga-harga yang PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 22

harus dibayarkan terhadap barang-barang dan oleh karena itu dialah yang bertanggung jawab terhadap selisih harga. Penggunaan Biaya Standar Selisih Tenaga Kerja Langsung Langkah Terry selanjutnya dalam menentukan selisih Colonial Pewter adalah menghitung selisih tenaga kerja langsung untuk bulan tersebut. Seperti, bahwa biaya kerja langsung standar per unit produk sebesar $35, dapat dihitung sebagai berikut: 2,5 jam per unit x $14,00 per jam = $35 per unit Selama bulan Juni, perusahaan membeyar tenaga kerja langsung sebesar $74.250 termasuk pajak penghasilan karyawan dan tunjangan-tunjangan lainnya, untuk 5.400 jam kerja, rata-rata sebesar $13,75 per jam. Dengan menggunakan data ini dan biaya standar dari Peraga 10-1, Terry menghitung tariff tenaga kerja langsung dan selisih efisiensi yang tampak dalam Peraga 10-5. Selisih Tarif Tenaga Kerja Tinjauan Lebih Dalam Seperti yang dijelaskan sebelumnya, selisih harga untuk tenaga kerja langsung biasanya dinyatakan dengan selisih tariff tenaga kerja. Selisih ini mengukur setiap penyimpangan dari standar dalam tariff jam rata-rata yang dibayarkan terhadap tenaga kerja langsung. Rumus untuk selisih tariff tenaga kerja dinyatakan sebagai berikut: Selisih tarif tenaga kerja langsung = (AH x AR) (AH x SR) Atau AH (AR-SR) Ket: AH = Actual Hours = jam sesungguhnya AR = Actual Rate = tariff sesungguhnya SR= Standard Rate = tariff standar Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Tinjauan Lebih Dalam Selisih kuantitas tenaga kerja langsung lebih umum disebut selisih efisiensi tenaga kerja yang berguna mengukur produktivitas waktu pekerja. Tidak ada selisih yang dapat diamati lebih dekat oleh manajemen, sehingga manajemen percaya bahwa peningkatan produktivitas jam kerja langsung penting untuk menurunkan biaya. Rumus untuk menghitung selisih efesiensi tenaga kerja adalah sebagai berikut: Selisih Efisiensi tenaga kerja = (AH X SR) (SHXSR) Atau PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 23

Ket: SR ( AH-SH) AH = Actual Hours = jam sesungguhnya AR = Actual Rate = tariff sesungguhnya SR= Standard Rate = tariff standar Penggunaan Biaya Standar secara Internasional Biaya standar digunakan oleh perusahaan besar didunia. Studi komparatif terhadap praktik akuntansi biaya menunjukan bahwa- perusahaan yang si survey di Negara Inggris, 2/3 perusahaan di survey di Canada dan 40% perusahaan di survey di Jepang menggunakan system biaya standar. Biaya standar diperkenalkan pertama kali di Jepang setelah Perang dunia II, Nippon Electronic Company (NEC) adalah salah satu perusahaan Jepang pertama yang mengadopsi biaya standar untuk semua produknya. Beberapa perusahaan di Jepang lainnya mengikuti NEC setelah perang dan mengembangkan system biaya standar. Cara-cara penggunaan biaya standar Jepang dan di Negara lainnya di atas ditunjukkan di Peraga 10-9. Evaluasi Pengendalian Berdasarkan Biaya Standar Manfaat Biaya Standar Sistem biaya standar mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Penggunaan biaya standar adalah elemen kunci dalam pendekatan management by exception. Sejauh biaya tersebut tetap ada dalam standar, manajemen dapat memusatkan pada isu ini. Ketika biaya tersebut dibawah standar, maka para manajer siaga bahwa ada masalah yang memerlukan perhatian. Pendekatan ini membantu manajer memusatkan pada isu penting. 2. Sejauh standat tersebut dipandang masuk akal bagi karyawan, mereka dapat mempromosikan ekonomi dan efisien. Mereka menyediakan bencjmark yang dapat digunakan oleh individu untuk mengukur kinerja mereka. 3. Biaya standar dapat menyederhanakan pembukuan. Selain pencatatan biaya ke tiap-tiap pekerjaan, biaya standar untuk bahan, tenaga kerja dan overhead pabrik dapat dibebankan ke pekerjaan. 4. Biaya standar cocok dalam system terintegrasi akuntansi pertanggungjawaban. Standar tersebut menetapkan beberapa biaya yang seharusnya, siapa yang bertanggungjawab terhadapnya da apakah biaya sesungguhnya terkendali. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 24

Masalah Potensial dalam Penggunaan Biaya Standar Penggunaan biaya standar dapat menimbulkan sejumlah masalah potensial. Sebagian besar masalah ini adalah hasil dari penggunaan biaya standard an management by expection yang tidak tepat atau dari penggunaan biaya standar dalam situasi yang tidak tepat. 1. Laporan selisih biaya standar biasanya disiapkan secara bulanan dan seringnya dikeluarkan beberapa hari atau minggu setelah akhir bulan. Sebagai konsekuensinya informasi dalam laporan tersebut begitu membosankan sehingga hamper membuat tidak berguna lagi. Laporan yang lebih tepat waktu dengan frekuensi laporan yang lebih tinggi dan mendekati benar lebih baik dibandingkan laporan tepat, tetapi jarang dilaporkan dan sudah kadaluwarsa. Seperti yang sudah disebut sebelumnya, beberapa perusahaan sekarang melaporkan selisih dan data operasi kunci harian atau bahkan lebih sering. 2. Apabila manajer tidak begitu peka dan menggunakan laporan selisih sebagai suatu kelompok, maka semangatnya akan berkurang. 3. Standar kuantitas tenaga kerja dan selisih efisiensi mempunyai dua asumsi. Manager harus berhati-hati dalam penerapan system pembiayaan standar. Sangatlah penting bagi manajer untuk focus pada hal positif daripada yang negative, dan mungkin lebih perhatian terhadap hal-hal yang tidak diharapkan secara konsekuen. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Iskandar, SE. M.Si. AKUNTANSI MANAJEMEN 25