ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR
|
|
- Ratna Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR Misubargo Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur Jl. Pramuka Labuhan Ratu II Way Jepara, Lampung Timur Telp / Fax (0725) misubargo45@yahoo.co.id ABSTRAK The production costs are costs incurred in connection with the processing of raw materials into finished prosuk. Which includes production costs of raw material costs, direct labor costs and overhead baiaya pabrik.untuk know the cost of the necessary production costs of analysis, deviation analysis. The purpose of this study was to analyze the deviation between budget costs (budget) costs of production and realization of production costs in 2012 and 2013 of prusahaan Tapioca "RJB" Old Rajabasa II East Lampung. The analytical tool used in this research is the analysis of the difference. The results of this analysis indicate that there are deviations, among others: 1. There deviation cassava raw material usage: - The year 2012 = Rp. 46,453, (unfavorable) - Year 2013 = Rp 87,912, (unfavorable) 2. There was a deviation in raw material prices - The year 2012 = Rp. 6,666,726, (unfavorable) - Year 2013 = Rp. 12,225,006, (unfavorable) 3. There was a deviation in wage rates - The year 2012 = Rp. 2,184, (unfavorable) - Year 2013 = Rp. 4,149, (unfavorable) 4. There spending irregularities - The year 2012 = Rp. 15,000, (unfavorable) - Year 2013 = Rp. 15,000, (unfavorable) 5. There was an aberration capacity - The year 2012 = Rp. 245, (unfavorable) - Year 2013 = Rp. 130, (unfavorable) 6. There was an aberration efficiency - The year 2012 = Rp. 245, (unfavorable) - Year 2013 = Rp. 130, (unfavorable) Keywords : Production Costs, Efficiency A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
2 Perusahaan Tapioka RJB Lampung Timur merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku singkong menjadi tepung tapioka. Perusahaan berusaha berproduksi dengan tingkat biaya seefisien mungkin, hal ini agar produksi yang dihasilkan mempunyai daya saing dalam harga dan kualitas produk. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan fungsi perencanaan khususnya bidang prosuksi, karena biaya produksi akan mempengaruhi harga pokok penjualan. Perusahaan harus dapat menekan biaya produksi tanpa mengurangi kulaitas produknya sehingga perusahaan dapat menetapkan harga jual produk yang terjangkau oleh masyarakat/konsumen. Untuk pengemdalian biaya produksi perusahaan mempunyai standar biaya yang telah ditetapkan dalam bentuk anggaran biaya produksi, namun tidak menjadi jaminan bahwa realisasi biaya yang terjadi akan sama dengan biaya yang direncanakan. Salah satu alat yang digunakan untuk menganalisis keberhasilan pelaksanaan anggaran biaya produksi adalah analisis penyimpangan biaya produksi, dengan analisis ini akan diketahui penyebab terjadinya penyimpangan biaya produksi tersebut dan perusahaan dapat mengantisipasi untuk tahun-tahun mendatang. Adapun komponen-komponen biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Analisi selisih sangat penting bagi manajemen sebagai alat penilai pertanggungjawaban maupun sebagai alat pengendali (efisiensi) antara anggaran dan realisasi biaya. Dari latar belakang di atas penulis berkeinginan untuk meneliti Analisis Penyimpangan Biaya Produksi Sebagai Alat Kontrol Efisiensi Perusahaan Pada Perusahaan Tapioka Rjb Lampung Timur 1. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Apakah yang menjadi faktor penyebab penyimpangan biaya produksi pada tahun 2012 dan 2013 pada Perusahaan Tapioka RJB Lampung Timur? 2) Berapa besar penyimpangan biaya produksi pada tahun 2012 dan 2013 pada Perusahaan Tapioka RJB Lampung Timur? 2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis faktor penyebab penyimpangan biaya produksi pada tahun 2012dan 2013 pada Perusahaan Tapioka RJB Lampung Timur.
3 2) Mengetahui besar penyimpangan biaya produksi pada tahun 2012 dan 2013 pada Perusahaan Tapioka RJB Lampung Timur. B. LANDASAN TEORI a. Biaya Produksi i. Pengertian Biaya Produksi Menurut Mulyadi ( 2000 ) biaya produksi adalah biaya-baiaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. ii. Penggolongan Biaya Produksi Biaya produksi dapat digolongkan dalam beberapa bagian : 1. Biaya bahan baku, adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai dalam mengolah produk. Bahan baku, adalah bahan yang akan diolah menjadi bagian produk selesai dari pemakaiannya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu. 2. Biaya tenaga kerja langsung, adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang langsung terkait produksi. 3. Biaya overhead pabrik, adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, diantaranya : biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan aktiva tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya listrik dan air, dan biaya asuransi pabrik. iii. Tujuan Pengendalian Biaya Produksi Tujuan pengemdalian biaya produksi adalah untuk memperoleh jumlah produksi atas hasil yang sebesar-besarnya dengan kualitas yang diharapkan, dari pemakaian sejumlah bahan, tenaga kerja atau fasilitas lainnya agar memperoleh hasil yang maksimum dengan biaya sekecil-kecilnya. b. Biaya Standar i. Pengertian Biaya Standar Menurut Mulyadi ( 2000 ) adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satuan-satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu. ii. Pengertian Standar Biaya Bahan Baku
4 Standar biaya bahan baku adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi dalam pengolahan satu satuan produksi. iii. Pengertian Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya terjadi didalam pengolahan satu satuan produk. iv. Pengertian Standar Biaya Overhead Pabrik Standar biaya overhead pabrik adalah biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi didalam pengolahan satu satuan produk. c. Analisis Selisih Selisih adalah perbedaan antara biaya menurut standar dengan biaya sesungguhnya terjadi, dan sebab-sebab terjadinya selisih. Dengan menganalisis selisih menjadi petunjuk adanya ketidaktepatan, ketidakefisienan dari pelaksanaan (tidak standar). 3. KERANGKA PIKIR Biaya Produksi: - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja Langsung - Biaya Overhead Pabrik Biaya Produksi Standar Selisih Biaya Produksi Sesungguhnya/ Efisiensi C. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Metode penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan melalui literatur yang terkait; 2) Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan penelitian langsung di perusahaan dengan melihat dokumen yang dimiliki perusahaan. 1. ALAT ANALISIS DATA a. Analisis Kuantatif Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis selisih (variance analysis), analisis yang dimaksud adalah :
5 a) Selisih biaya bahan baku langsung, terdiri dari: - Selisih harga bahan baku/material Price Variance (MPV) SHBB = (HA x KA) (HS x KA) = (HA - HS) KA SHBB = Selisih Harga Bahan Baku HA = Harga Aktual per Unit KA = Kuantitas Aktual Bahan Baku yang digunakan HS = Harga Standar per Unit - Selisih kuantitas bahan baku/material Quantity Variance (MQV) SKBB = (KA - KS) x HS SKBB = Selisih Kuantitas Bahan Baku KA = Kuantitas Aktual Bahan Baku yang digunakan KS = Kuantitas Standar Bahan Baku yang diperoleh HS = Harga Standar per Unit b) Selisih tenaga kerja langsung/labour Rate Variance (LRV) STTK = (TA x JA) (TS x JA) = (TA TS) JA STTK = Selisih Tarif Tenaga Kerja TA = Tarif Aktual Tenaga Kerja JA = Jam Kerja Aktual yang digunakan TS = Tarif Standar Jam Kerja c) Selisih biaya overhead pabrik Untuk selisih biaya overhead pabrik digunakan analisis 3 selisih, yaitu: - Selisih pengeluaran/spending Variance (SV) SPOV = (TAOV x JA) (TSOV x JA) = (TAOV) TSOV) JA SPOV = Selisih Pengeluaran Overhead Variabel TAOV = Tarif Aktual Overhead Variabel TSOV = Tarif Standar Overhead Variabel JA = Jam Kerja Aktual
6 - Selisih Kapasitas/Capacity Variance (CV) SK = (KA KS) x TT SK = Selisih Kapasitas KA = Kapasitas Aktual KS = Kapasitas Standar TT = Tarif Tetap - Selisih Efisiensi/Efficiency Variance (EV) SEOV = (TSOV JA) (TSOV x JS) = (JA JS) TSOV SEOV = Selisih Efisiensi Overhead Variabel TSOV = Tarif Standar Overhead Variabel JS = Jam Kerja Standar JA = Jam Kerja Aktual b. Analisis Kualitatif Dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini menggunakan metode komperatif dengan analisis kualitatif yaitu hubungan sebab akibat dengan jalan meneliti faktor-faktor tertentu yang ada hubungannya dengan pekerjaan tertentu melalui pendekatan manajemen produksi yang orientasinya pada proses produksi. D. HASIL DAN PEMBAHASAN c. Penentuan Standar Produksi 1. Standar Bahan Baku Perusahaan menetapkan standar bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan satu unit barang sebelum memproduksi barang. Tabel 1. Standar Pemakaian Bahan Baku Singkong Pada Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan Jumlah Produksi (Zak) Pemakaian Singkong (Kg) Jumlah Produksi (Zak) Pemakaian Singkong (Kg)
7 Sumber: Perusahaan Tapioka RJB Untuk harga bahan baku perusahaan telah menetapkan harga bahan baku yaitu : - Tahun 2012 harga singkong Rp. 465,00/Kg - Tahun 2013 harga singkong Rp. 880,00/Kg Penetapan harga standar yang ditentukan perusahaan didasarkan pada perkiraan dengan dasar tahun-tahun sebelumnya. 2. Standar Tenaga Kerja Langsung a. Standar Upah Standar upah pada Perusahaan Tapioka RJB adalah: - Tahun 2012 sebesar Rp ,00/bulan - Tahun 2013 sebesar Rp ,00/bulan Jumlah tenaga kerja langsung pada Perusahaan Tapioka RJB adalah: - Tahun 2012 sebanyak 50 orang - Tahun 2013 sebanyak 60 orang Untuk hari kerja dalam satu bulan ditetapkan sebanyak 26 hari. Dari data di atas besar tarif upah yang ditetapkan perusahaan yaitu: - Tahun 2012 = (50 x Rp ,00) / 50 x 26 = Rp / = Rp ,00 = Rp ,00/hari (pembulatan kebijakan perusahaan) - Tahun 2013 = (60 x Rp ,00) / 60 x 26 = Rp / = Rp = Rp ,00/hari (pembulatan kebijakan perusahaan) b. Standar Jam Kerja / Efisiensi Dalam satu tahun Perusahaan Tapioka RJB standar produksi yang ditetapkan sebanyak zak atau 465 zak per hari. Untuk tahun 2013 berproduksi sebanyak zak atau zak per hari. Dalam satu hari seorang karyawan bekerja selama 7 jam yang diselingi istirahat satu jam yaitu pukul Berdasarkan data di atas dapat ditentukan standar jam kerja/efisiensi karyawan langsung selama satu tahun dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Standar jam kerja/efisiensi 2012 = (produksi normal satu tahun/produksi normal per hari) x jam kerja per hari
8 Standar jam kerja/efisiensi 2013 c. Standar Overhead Pabrik = ( /465) x 7 jam = 311,83 x 7 jam = 2.182,81 jam = (produksi normal satu tahun/produksi normal per hari) x jam kerja per hari = ( /1.043) x 7 jam = 312,08 x 7 jam = 2.184,56 jam Besar tarif Overhead Pabrik dihitung dengan rumus BOP = anggaran biaya Overhead Pabrik / standar jam kerja langsung Tabel 2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik pada Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan 2013 Macam Biaya BOP Variabel - Upah tak langsung - Bahan penolong - Listrik - Bahan bakar + pelumas - Pemeliharaan dan reparasi BOP Tetap - Depresiasi mesin + peralatan - Depresiasi bangunan - Asuransi Biaya (Rp) , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 Sumber: Perusahaan Tapioka RJB Besar tarif biaya Overhead Pabrik tahun 2012 dapat diketahui : BOP = anggaran biaya Overhead Pabrik / standar jam kerja langsung BOP = Rp ,00 / 2.182,81 jam BOP = Rp ,41 Besar tarif biaya Overhead Pabrik tahun 2013 dapat diketahui : BOP = anggaran biaya Overhead Pabrik / standar jam kerja langsung BOP = Rp ,00 / 2.184,56 jam BOP = Rp ,38 d. Biaya Sesungguhnya
9 1. Biaya Bahan Baku Sesungguhnya a. Pemakaian Sesungguhnya Tabel 3. Realisasi Pemakaian Bahan Baku Singkong Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan 2013 Tahun 2012 Tahun 2013 Sumber : Perusahaan Tapioka RJB b. Harga Beli Bahan Baku Sesungguhnya - Tahun 2012 harga singkong Rp. 575,00/Kg - Tahun 2013 harga singkong Rp. 970,00/Kg 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya a. Upah Tenaga Kerja Langsung Standar upah pada Perusahaan Tapioka RJB adalah: - Tahun 2012 sebesar Rp ,00/bulan - Tahun 2013 sebesar Rp ,00/bulan Jumlah tenaga kerja langsung pada Perusahaan Tapioka RJB adalah: - Tahun 2012 sebanyak 52 orang - Tahun 2013 sebanyak 64 orang Untuk hari kerja dalam satu bulan ditetapkan sebanyak 26 hari. Dari data di atas besar tarif upah yang bayarkan perusahaan yaitu: - Tahun 2012 = (52 x Rp ,00) / 52 x 26 = Rp / = Rp ,85 = Rp ,00/hari (pembulatan kebijakan perusahaan) - Tahun 2013 = (64 x Rp ,00) / 64 x 26 = Rp / = Rp ,69 = Rp ,00/hari (pembulatan kebijakan perusahaan) b. Jam Kerja / Efisiensi yang Sesunggguhnya Tabel 4. Realisasi Produksi Tapioka Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan 2013 Sumber : Perusahaan Tapioka RJB Jam kerja/efisiensi 2012 Tahun 2012 Tahun = (produksi sesungguhnya satu tahun/produksi sesungguhnya per hari) x jam kerja per hari
10 Jam kerja/efisiensi 2013 = ( /462,74) x 7 jam = 312 x 7 jam = jam = (produksi sesungguhnya satu tahun/produksi sesungguhnya per hari) x jam kerja per hari = ( /1.043,12) x 7 jam = 312 x 7 jam = jam c. Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Tabel 5. Realisasi Biaya Overhead Pabrik pada Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan 2013 Macam Biaya BOP Variabel - Upah tak langsung - Bahan penolong - Listrik - Bahan bakar + pelumas - Pemeliharaan dan reparasi Biaya (Rp) , , , , , , , , , ,00 BOP Tetap - Depresiasi mesin + peralatan - Depresiasi bangunan - Asuransi , , , ,00 Jumlah , ,00 Sumber: Perusahaan Tapioka RJB e. Analisa Penyimpangan Biaya Produksi Tahun 2012 dan Penyimpangan Harga Bahan Baku/Material Price Variance (MPV) SHBB SHBB HA KA HS = (HA x KA) (HS x KA) = (HA - HS) KA = Selisih Harga Bahan Baku = Harga Aktual per Unit = Kuantitas Aktual Bahan Baku yang digunakan = Harga Standar per Unit Tabel 6. Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Singkong pada Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan 2013
11 Tahun (1) Standar (2) Harga Singkong Nyata (3) Kuantitas Aktual BB digunakan (Kg) (4) Selisih Harga Bahan Baku (Rp) (3-2) x Sumber : Data Diolah 2. Penyimpangan Selisih Kuantitas Bahan Baku/Material Quantity Variance (MQV) SKBB SKBB KA KS HS = (KA - KS) x HS = Selisih Kuantitas Bahan Baku = Kuantitas Aktual Bahan Baku yang digunakan = Kuantitas Standar Bahan Baku yang diperoleh = Harga Standar per Unit Tabel 7. Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Singkong pada Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan 2013 Tahun Kuantitas Pemakaian Harga Standar Selisih Kuantitas (1) Standar (2) Nyata (3) (Rp) (4) (Rp) (3-2) x Sumber : Data Diolah 3. Penyimpangan Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung/Labour Rate Variance (LRV) STTK = (TA x JA) (TS x JA) = (TA TS) JA STTK = Selisih Tarif Tenaga Kerja TA = Tarif Aktual Tenaga Kerja JA = Jam Kerja Aktual yang digunakan TS = Tarif Standar Jam Kerja Tabel 8. Perhitungan Penyimpangan Tarif Upah pada Perusahaan Tapioka RJB Tahun 2012 dan 2013 Tahun Tarif Upah Per Hari Jam Kerja Selisih Tarif (1) Standar (2) Nyata (3) Sesungguhnya (4) (Rp) (3-2) x Sumber : Data Diolah 4. Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik Untuk Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik digunakan analisis 3 selisih, yaitu:
12 a. Penyimpangan pengeluaran/spending Variance (SV) Tahun 2012 BOP Sesungguhnya Rp ,00 Anggaran fleksibel pada kapasitas sesungguhnya Tetap Rp ,00 Variabel Rp ,00 Rp ,00 Penyimpangan Pengeluaran (Rp ,00) Tahun 2013 BOP Sesungguhnya Rp ,00 Anggaran fleksibel pada kapasitas sesungguhnya Tetap Rp ,00 Variabel Rp ,00 Rp ,00 Penyimpangan Pengeluaran (Rp ,00) b. Penyimpangan Kapasitas/Capacity Variance (CV) Tahun 2012 Kapasitas Sesungguhnya Rp ,00 Jam Kerja Sesunguhnya Tarif Overhead Standar ,41 x Rp ,44 Penyimpangan kapasitas (Rp ,44) Tahun 2013 Kapasitas Sesungguhnya Rp ,00 Jam Kerja Sesunguhnya Tarif Overhead Standar ,38 x Rp ,92 Penyimpangan kapasitas (Rp ,08) c. Penyimpangan Efisiensi/Efficiency Variance (EV) Tahun 2012 Jam Kerja Sesunguhnya Tarif Overhead Standar ,41 x Rp ,44 Jam Kerja Standar 2.182,81 Tarif Overhead Standar ,41 x Rp ,29 Penyimpangan efisiensi (Rp ,15) Tahun 2013 Jam Kerja Sesunguhnya Tarif Overhead Standar ,38 x
13 Rp ,92 Jam Kerja Standar 2.184,56 Tarif Overhead Standar ,38 x Rp ,97 Penyimpangan efisiensi (Rp ,05) f. Sebab-sebab Terjadinya Penyimpangan Biaya Produksi dalam Hubungannya dengan Efisiensi Perusahan 1. Sebab terjadinya penyimpangan bahan baku a. Penyimpangan kuantitas bahan baku Penyimpangan kuantitas bahan baku singkong pada tahun 2012 sebesar Rp ,00 disebabkan oleh adanya perubahan rancangan produk yang belum dinyatakan dalam standar sehingga penggunaan bahan baku lebih besar dari yang telah distandarkan. Penyimpangan kuantitas bahan baku singkong pada tahun 2013 sebesar Rp ,00 bersifat tidak menguntungkan, disebabkan oleh penggunaan bahan baku yang rusak atau tercecer karena cara kerja para pekerja yang belum profesional. Dan juga disebabkan oleh kurangnya pengawasan dalam penggunaan bahan baku sehingga bahan baku yang digunakan tidak sesuai dengan yang dianggrakan. b. Penyimpangan harga bahan baku Penyimpangan harga bahan baku singgkong pada tahun 2012 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2013 sebesar Rp ,00 bersifat tidak menguntungkan, hal ini disebabkan karena harga bahan baku yang dibeli lebih tinggi dibandingkan dengan harga bahan baku yang dianggarkan sebagai akibat fluktuasi harga bahan baku akibat faktor permintaan dan penawaran pasar yang selalu berubah. Hal ini menunjukkan adanya kelemahan perusahaan dalam memperkirakan harga bahan baku, oleh karena itu dituntut kecermatan manajer dalam menafsirkan perkiraan bahan baku yang terjadi agar tidak terjadi pengeluaran biaya-biaya diluar yang telah dianggarkan. 2. Sebab terjadinya penyimpangan tarif upah Penyimpangan tarif upah pada tahun 2012 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2013 sebesar Rp ,00 bersifat tidak menguntungkan, hal ini disebabkan oleh : - Tamabahan upah karena peraturan upah minimum yang ditetapkan pemerintah. - Kenaikan pangkat karyawan yang berakibat tambahan upah dari yang telah dianggarkan. 3. Sebab terjadinya penyimpangan biaya overhead pabrik
14 a. Penyimpangan pengeluaran Penyimpanngan pengeluaran pada tahun 2012 sebesar Rp ,00 bersifat tidak menguntungkan, disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan untuk upah langsung, bahan penolong, listrik, serta bahan bakar dan pelumas lebih besar dari yang dianggarkan. Penyimpanngan pengeluaran pada tahun 2013 sebesar Rp ,00 bersifat tidak menguntungkan, disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan untuk upah langsung, bahan penolong, listrik, bahan bakar dan reparasi, keadaan ini menunjukkan kelemahan dalam penyusunan anggaran biaya overhead pabrik yang ditunjukkan dengan sifat penyimpangan yang selalu berubah setiap tahunnya. b. Penyimpangan kapasitas Penyimpanngan kapasitas pada tahun 2012 sebesar Rp ,44 dan pada tahun 2013 sebesar Rp ,08 bersifat tidak menguntungkan, hal ini disebabkan oleh volume produksi lebih rendah dari kapasitas normal sehingga ada kapasitas menganggur. c. Penyimpangan efisiensi Penyimpangan efisiensi pada tahun 2012 sebesar Rp ,15dan pada thun 2016 sebesar Rp ,05 bersifat tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh untuk mengolah produk telah dipakai kapasitas sesungguhnya lebih rendah dibandingkan kapasitas standar hal ini menunjukkan perusahaan dalam memanfaatkan kapasitas produksinya belum efisien. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang dikemukakan sudah terbukti, yaitu adanya selisih anggaran dan realisasi biaya produksi yang bersifat merugikan. E. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Untuk mengetahui apakah telah digunakan analisis penyimpangan biaya produksi sebagai alat kontrol efisiensi perusahaan pada perusahaan tapioka RJB didasarkan pada perhitungan penyimpangan biaya tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Penyimpangan Bahan Baku Penyimpangan pemakaian bahan baku singkong : - Tahun 2015 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) - Tahun 2016 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) Sifat penyimpangan selama dua tahun tersebut menunjukkan adanya kelemahan perusahaan dalam memperkirakan harga bahan baku yang terjadi pada tahun berikutnya. Penyebab penyimpangan harga bahan baku ini terutama adalah fluktuasi
15 harga bahan baku akibat faktor permintaan dan penawaran pasar yang selalu berubah dari waktu ke waktu. 2. Penyimpangan harga bahan baku - Tahun 2015 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) - Tahun 2016 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) Hal ini menunjukkan belum efisiennya perusahaan dalam penggunaan bahan baku, dikarenakan keterampilan karyawan masih kurang. 3. Penyimpangan tarif upah - Tahun 2015 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) - Tahun 2016 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) Hal ini menunjukkan tidak diperhitungkannya jumlah karyawan baru dan karyawan yang naik pangkat dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja. 4. Sebab terjadinya penyimpangan biaya overhead pabrik a. Penyimpangan pengeluaran - Tahun 2012 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) - Tahun 2013 = Rp ,00 (tidak menguntungkan) Keadaan ini menunjukkan adanya kelemahan dalam penyusunan anggaran biaya overhead pabrik terutama biaya variabel, dimana dapat dilihat sifat dari penyimpangan yang selalu berubah setiap tahun. b. Penyimpangan kapasitas - Tahun 2012 = Rp ,44 (tidak menguntungkan) - Tahun 2013 = Rp ,08 (tidak menguntungkan) Penyimpangan ini disebabkan perusahaan belum dapat dan perlu meningkatkan kapasitas produksinya sehingga kapasitas produksi normal dapat dicapai tanpa mengurangi kualitas produk. c. Penyimpangan efisiensi - Tahun 2012 = Rp ,15 (tidak menguntungkan) - Tahun 2013 = Rp ,05 (tidak menguntungkan) Penyimpangan ini disebabkan oleh perusahaan mengalami penurunan efisiensi dalam pemanfaatan kapasitas produksiny, sehingga perlu meningkatkan kapasitasnya.
16 2. Saran 1) Perusahaan harus memperhitungkan setiap gerak kenaikan harga singkong. Untuk mengurangi ketergantungan singkong terhadap pihak luar hendaknya pabrik menanam sendiri singkong yang diperlukan. 2) Perusahaan melakukan prediksi kenaikan upah karyawan tahun mendatang dengan lebih tepat. 3) Perusahaan mengurangi pengeluaran yang belum perlu. 4) Perusahaan meningkatkan produktivitas karyawan/tenaga kerja. 5) Perusahaan mengurangi waktu mengangggur. DAFTAR PUSTAKA Mulyadi Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA
PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani
Lebih terperinciACTIVITY BASED COSTING
Modul ke: Akuntansi Biaya ACTIVITY BASED COSTING Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Manufacturing Costs Direct Direct Materials
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori. 2.1.1. Biaya Produksi. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). Menurut
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciStandard Costing. 1
Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat
Lebih terperinci1 STANDARD COSTING
Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat
Lebih terperinciStandard Costing. Harga Pokok Standar. 1
Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian. Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBIAYA OVERHEAD PABRIK
BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan sebagai biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen
Lebih terperinciFandy Tendean, Evaluasi Pelaksanaan Fungsi. EVALUASI PELAKSANAAN FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh: Fandy Tendean
Fandy Tendean, Evaluasi Pelaksanaan Fungsi. EVALUASI PELAKSANAAN FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Fandy Tendean Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun jasa selalu mengadakan stock persediaan untuk
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010 E. Retno Maninggarjati (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada Perusahaan Meubel WIJAYANTI, Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk Tahun 2013)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada Perusahaan Meubel WIJAYANTI, Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk Tahun 2013) Afifah Lutfi Nurazizah Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan
Lebih terperinciBIAYA OVERHEAD PABRIK
Pert 14 BIAYA OVERHEAD PABRIK T E A M T E A C H I N G U N I V E R S I T A S I S L A M M A L A N G 2016 Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Fajril dan Syafitri (2014) meneliti tentang Analisis Biaya Standar Dalam Rangka Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Pusri Palembang. Semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciJURNAL AKUNTANSI & EKONOMI FE. UN PGRI Kediri Vol. 1 No. 1, September 2016
PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA OVERHEAD PABRIK (Studi Kasus pada PG. MERITJAN Kediri) Oleh : 1 Riana, dan 2 Nur Rahmanti Ratih Jurusan Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri
Lebih terperinciBAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA
BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa
Lebih terperinciBIAYA OVERHEAD PABRIK TARIP TUNGGAL
1 BIAYA OVERHEAD PABRIK TARIP TUNGGAL A. Pengertian Biaya Overhead Pabrik Pada perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik (BOP) adalah semua elemen biaya produksi selain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Biaya 1. Pengertian Biaya Segala tindakan yang telah dipikirkan secara matang akan meminta pertimbangan antara manfaat dan pengorbanan. Begitu juga dalam sektor produksi,
Lebih terperinciANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI DENGAN PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh Fitri Wulandari Agus Dwi Atmoko
ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI DENGAN PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Oleh Fitri Wulandari Agus Dwi Atmoko ABSTRAK TB Jelamprang merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang
Lebih terperinciNama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18
ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) Mila Ariskawati, Sumanto Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50277
Lebih terperinciAnalisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat
Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat Bayu Putra Pratama1, Anjuman Zukhri2, Luh Indrayani3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciABSTRACT. Company that engaged in the industry requires a system that can be useful as a rawmaterial-usage-restrictions,
ABSTRACT Company that engaged in the industry requires a system that can be useful as a rawmaterial-usage-restrictions, labor, and factory overhead in achieving the efficiency and effectiveness within
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 7.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 7.2.
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA
PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciProsedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar
Definisi Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi
Lebih terperinciStandar Costing PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN Secara umum harga pokok dibagi 2 kategori : 1. Harga Pokok Historis : Harga pokok yang dihitung pada saat produksi selesai (Historical Cost) atau dalam suatu periode dan bermanfaat dalam
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO
ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO Siti Nur Aisyah, Widya Susanti, Tri Lestari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP
AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY
ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY NAMA : AJENG DWI UTAMININGSIH NPM : 20212511 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi
66 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini penulis akan menguraikan mengenai pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi perencanaan dan pengendalian anggaran
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Standard cost, production cost, efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In today's business world of competition that occurs increasingly stringent among existing companies, especially the kind of company. This makes the manufacturing companies trying to create an
Lebih terperinciDaftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel...
iii PENGHARGAAN Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah dan selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.pada kesempatan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo) Andhita Dwi Mandasari M. G. Wi Endang, N.P. Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA
ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA NAMA : SITI RAHAYU W NPM : 27212082 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO Tri Wahyuni Pendidikan Akuntansi FPIPS 3Wahyuni414@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di CV. IJO Ngawi dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Biaya Informasi biaya dapat dijadikan sebagai ukuran manajemen dalam menilai apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai yang lebih rendah dari pada nilai keluarannya, sehingga
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK
MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan
Lebih terperinciEVALUASI ATAS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV KUSUMA LOGAM BOYOLALI SKRIPSI OLEH: RATNA TRI KUMALA SARI
EVALUASI ATAS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV KUSUMA LOGAM BOYOLALI SKRIPSI OLEH: RATNA TRI KUMALA SARI 08620054 JURUSAN AKUTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015 ABSTRAKSI
Lebih terperinciAnalisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra
Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Biaya overhead pabrik (BOP): semua biaya pendukung proses manufacturing di luar biaya bahan baku
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG
ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG Alfonsus Verdian Widiarsane Siti Sunrowiyati STIE Kesuma Negara Blitar Abstrak: Setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (procurement), produksi (production), penyimpanan produk selesai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan mentah menjadi bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Kegiatan tersebut biasanya
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 6.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 6.2.
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang)
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang) Risanti Andhinia Meidisilvia Moch. Dzulkirom AR M.G. Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Budget Production, Production Costs, and Effectiveness of Production. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. Timbul Jaya is a rice milling company that produces rice, which in the production process required costs endured by the company. Production budgets are made to control these costs, which originated
Lebih terperinciAnalisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah
Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah Penulis : Eka Safitri NPM : 22211357 Pembimbing : Ani Hidayati, SE. MMSI. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan dunia industri, maka semakin meningkat pola aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatam perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
75 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik simpulan bahwa penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya Standar yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Dalam kegiatan perusahaan ada banyak keputusan yang harus diambil oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword: Estimated Cost, Production Cost Control. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In this research, the author wants to know how big a role in controlling the cost of production is. This research was conducted on a certain CV in Sukabumi area from September 11th, 2009 to November
Lebih terperinciPEMBAHASAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN
PEMBAHASAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu sistem biaya yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan jalan menentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akutansi Biaya Salah satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah informasi biaya. Informasi biaya yang tepat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciBiaya Overhead Pabrik
Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas akuntansi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu menerapkan fungsi pengendalian yang baik atas aktivitas perusahaan. Biaya produksi juga harus
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA PEMBANGUNAN PROYEK KONTRUKSI PADA PT TASTIA PERMATA SEJAHTERA DI SAMARINDA
ANALISIS SELISIH BIAYA PEMBANGUNAN PROYEK KONTRUKSI PADA PT TASTIA PERMATA SEJAHTERA DI SAMARINDA Donny Rozano Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Indonesia ABSTRACT The problems of this
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN PADA PT. ADINATA DI MAKASSAR MOHAMMAD NIZAR L
SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN PADA PT. ADINATA DI MAKASSAR MOHAMMAD NIZAR L JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)
ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) Tiara Ayu Palupi Zahroh Z.A. M.G. Wi Endang NP. Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat ditentukan oleh tingkat laba yang diperolehnya. Agar dapat memperoleh laba yang maksimal, perusahaan harus mengefisiensikan kos produksi dengan cara mengendalikan
Lebih terperinciManfaat Harga Pokok Standar untuk:
STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,
Lebih terperinciABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan harus dapat menghadapi dan memenangkan persaingan, karena itu tugas perusahaan bukan sekedar memproduksi dan memasarkan produknya, namun mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin besar dan persaingan bisnis semakin ketat. Disamping itu, krisis perokonomian di negara
Lebih terperinciSISTEM HARGA POKOK STANDAR
SISTEM HARGA POKOK STANDAR I. BIAYA STANDAR UNTUK BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA LANGSUNG Biaya Standar untuk Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung mencakup beberapa hal seperti dibawah ini : a. BIAYA STANDAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan mengeluarkan biaya produksi yang menunjang jalannya proses produksi. Perencanaan
Lebih terperinciEVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI
Artikel Skripsi EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Dan Jenis-Jenis Biaya Standar Setiap badan usaha yang bergerak pada bidang produksi akan mengeluarkan biaya produksi yang akan menunjang jalannya produksi. Perencanaan
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN
1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi Dalam memperoleh laba yang maksimal perusahaan harus dapat melakukan pengendalian terhadap biaya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk
5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk membuat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu manajemen
Lebih terperinciPenetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)
1 Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni) Arie Fitriansyah Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan persaingan yang ketat dalam berbagai sektor perekonomian, antara lain bidang industri. Bidang
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Akuntansi Biaya Akuntansi dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Istilah biaya (cost) sering digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban (expense). Berdasarkan teori yang ada istilah biaya (cost) dengan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Akuntansi Biaya PROCESS COSTING Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PROCESS COSTING PENGERTIAN PROCESS COSTING Metode
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA
Nama ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA HOME INDUSTRI HENDRI BAG NPM : 25209876 : Eka Rahmawati Sunistiani Fakultas / Jurusan Dosen Pembimbing : Ekonomi/Akuntansi
Lebih terperinciPENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)
PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO
ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Standard cost, and cost production control. vii
ABSTRACT This study used descriptive and varians analysis method. The purpose was to analyze the use of standard costs in increasing production cost control in bakery X. The methods that management can
Lebih terperinciBiaya Overhead Pabrik
Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.
Lebih terperinciDEPARTEMENISASI - BOP
1 DEPARTEMENISASI - BOP Pada perusahaan yang pengolahan produk melalui beberapa tahap dan pengendalilan biaya dihubungkan dengan bagian atau departemen di dalam pabrik, maka pada perusahaan tersebut perlu
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing
JOB COSTING METODE PRODUKSI DAN SISTEM AKUNTANSI Accounting System Job Costing Operation Costing Process Costing Type of Production Contraction Clothing Oil refinery Movie Studios Automobiles Paper Hospitals
Lebih terperinciRinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI SUATU USAHA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Pabrik Gula Krebet, Malang) Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciPENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)
PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang) ARDI WAHYU PRATAMA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACT UKM Lumpia Gang Lombok Semarang is industrial
Lebih terperinci