LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

Perkembangbiakan Tanaman

PERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DALAM POT DI BOJONGGEDE JAWA BARAT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat di Desa Kalimulyo

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

SOP PASCAPANEN TANAMAN OBAT (RIMPANG)

Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

IbM Kelompok Tani Buah Naga

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

SOAL PELATIHAN PENANGANAN PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Juwariyah BP3 K Garum. Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Paling Benar!

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

Mengenal KRPL. Kawasan Rumah Pangan Lestari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DASAR-DASAR HORTIKULTURA

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dengan Presiden Republik Indonesia pada tahun , yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

pemanfaatan TOGA dengan hasil luaran berupa modul pemanfatan dan penggunanan TOGA dan produk minuman instan. Tim menyusun dan melaksanakan beberapa

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

memenuhi kebutuhan warga negaranya. Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas. Agar kecukupan pangan nasional bisa

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

SELAYANG PANDANG. KILAS BALIK MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (m-krpl) PROVINSI BENGKULU

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

sebelumnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pertanian, dan Peternakan berkunjung ke Desa Marga Kaya.

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

OLEH: YULFINA HAYATI

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik


BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA ASINUA JAYA KECAMATAN ASINUA KABUPATEN KONAWE. (Senin, Tanggal 9 Mei 2015)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

A. Realisasi Keuangan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT Sosialisasi Pengisian Buku Catatan Pemanfaatan Pekarangan/Hatinya PKK (Peternakan, Perikanan, Warung Hidup, Lumbung Hidup, TOGA, Tanaman Keras OLEH : Ir. Sri Oetami Madyowati,M.Kes. NIDN. 0727016901 UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA DESEMBER 2017 1

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT 1. Judul Pengabdian : Sosialisasi Pengisian Buku Catatan Pemanfaatan Pekarangan/Hatinya PKK (Peternakan, Perikanan, Warung Hidup, Lumbung Hidup, TOGA, Tanaman Keras 2. Nama Mitra : PKK RW V Pakis Tirtosari 3. Ketua Tim a. Nama Lengkap : Ir. Sri Oetami Madyowati,M.Kes. b. NIDN : 0727016901 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Program Studi : Budidaya Perairan e. Bidang Keahlian : Budidaya Perairan f. Alamat surel/e-mail : oetamimadyowati@yahoo.com 4. Anggota Tim a. Jumlah Anggota : Dosen... orang b. Nama Anggota I/Bidang Keahlian :.../... c. Nama Anggota II/Bidang Keahlian :.../... d. Jumlah Mahasiswa yang Terlibat :... orang 5. Lokasi Kegiatan Mitra a. Wilayah Mitra (Desa Kecamatan) : Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan b. Kabupaten/Kota : Suarabaya c. Propinsi : Jawa Timur d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 5 km 6. Luaran Yang Dihasilkan : 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 50 jam 8. Biaya Total : Rp. a. Sumber DIPA Unitomo : Rp. b. Sumber Pemda : Rp. c. Sumber CSR : Rp. d. Sumber Lain (Fakultas/Mandiri) : Rp. 2.000.000,- Mengetahui, Surabaya, 22 Desember 2017 Dekan Fakultas Pertanian Ketua Tim (Ir. Achmad Kusyairi,M.Si.) (Ir. Sri Oetami Madyowati,M.Kes.) NPP. 90.01.1.074 NPP. 94.01.1.154 Menyetujui, Ketua Lembaga Pengabdian ( Dr. Dra. Sulis Janu Hartati,M.T. ) NPP.15.01.1.452 2

RINGKASAN Pemanfaatan lahan pekarangan atau bisa disebut dengan menciptakan HATINYA PKK (Halaman Asri Teratur Indah Nyaman). Halaman merupakan sisa pekarangan setelah dikurangi bangunan, sehingga penghjauan halaman dengan tanaman (pangan, produktif, toga) yang sehat dan subur akan berdampak pada halaman yang asri. Asri artinya secara keseluruhan tanama di halaman harus serasi, selaras, seimbang dengan bagunan sehingga bisa menghasilkan uang dengan kesejukan hati semua yang memandang. Teratur artinya di dalam menanam tanaman d pekarangan harus teratur sedemikian rupa, sehingga tidak tumpang tindih dalam kebutuhan sinar matahari. Indah merupakan pengelolaan halaman utamanya harus indah antara penanaman bunga dan sayuran tidak mematikan keindahan. Nyaman sebagai satu kesatuan tanaman di halaman rumah, pagar, dan tetangga bisa menjadikan nyaman lahir batin bagi yang mempunyai maupun yang memandang. Dan ini diharapkan menjadi satu kesatuan antara tetangga. Pemanfaatan tanah pekarangan dengan TOGA, warung hidup, tanaman keras, lumbung hidup, peternakan, perikanan. Bagi warga yang mempunyai halaman, HATINYA PKK dapat membantu mencukupi kebutuhan sendiri dan bila berlebih bisa memperoleh tambahan pendapatan. Bagi yang tidak mempunyai halaman yang cukup luas bisa menggunakan rak-rak dan pot-pot paralon. Dengan pelaksanaan HATINYA PKK, diharapkan bisa berdampak pada pengembangan industri Rumah Tangga, peningkatan pendapatan keluarga, diversifikasi aneka pengolahan komoditas pangan, diversifikasi aneka pengolahan tanaman herbal. Kata kunci : hatinya pkk, warung hidup, lumbung hidup, TOGA. 3

PRAKATA Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah -Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyususnan laporan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Sosialisasi Pengisian Buku Catatan Pemanfaatan Pekarangan/Hatinya PKK (Peternakan, Perikanan, Warung Hidup, Lumbung Hidup, TOGA, Tanaman Keras dengan baik. Pemanfaatan lahan pekarangan atau bisa disebut dengan menciptakan HATINYA PKK (Halaman Asri Teratur Indah Nyaman). Pemanfaatan halaman pekarangan dengan TOGA, warung hidup, tanaman keras, lumbung hidup, peternakan, perikanan. Dengan pelaksanaan HATINYA PKK, diharapkan bisa berdampak pada pengembangan industri Rumah Tangga, peningkatan pendapatan keluarga, diversifikasi aneka pengolahan komoditas pangan, diversifikasi aneka pengolahan tanaman herbal. Akhir kata kami mengharapkan semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat bagi manusia untuk semua bidang atau aspek kehidupan. Surabaya, Desember 2017 Penyusun 4

DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN..... PRAKATA..... DAFTAR ISI...... BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi.... 1.2. Permasalahan Mitra i ii iii 1 1 BAB 2. TARGET & LUARAN... 3 BAB 3. METODE PELAKSANAAN 4 BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.. 5 BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 5.1. Hasil.... 5.2. Luaran Yang Dicapai 6 10 BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN. 11 DAFTAR PUSTAKA... 12 5

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi : Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lahan pekarangan yang ada, terutama bagi yang tinggal diperkotaan, merupakan kendala yang harus segera diatasi. Lahan pekarangan yang sempit pun dapat di tata dengan baik dengan diciptakan Tabulapot (tanaman bumbu dalam pot), warung hidup antara lain tanaman hias, tanaman obat, sehingga halaman asri, teratur, indah dan nyaman dengan biaya murah dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Begitu juga wilayah yang ada di RW V Pakis Tirtosari, ada beberapa wilayah potensi pekarangan cukup besar, tetapi masih belum dikelola secara intensif, sebagian lagi ada yang wilayah pekarangannya sangat sempit atau bahkan ada yang tidak mempunyai lahan pekarangan sama sekali. Lahan pekarangan yang dikelola secara optimal dapat memberikan manfaat bagi rumah tangga dan keluarga yang mengelolanya. Hal ini dapat dilihat dari beragam fungsi dasar pekarangan yaitu menjadi warung hidup, bank hidup dan apotik hidup serta fungsi keindahan. Lahan pekarangan yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat antara lain adanya peningkatan gizi keluarga, tambahan pendapatan keluarga, lingkungan rumah menjadi asri, teratur, indah dan nyaman yang dalam PKK disebut HATINYA PKK (Halaman Asri,Teratur, Indah dan Nyaman), tercipta suasana keakraban dan keharmonisan antar keluarga serta sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan. Semakin beragam tanaman pangan atau tanaman obat keluarga (TOGA) yang dikembangkan serta semakin banyak ternak/ikan yang dibudidayakan, maka diharapkan rumah tangga/keluarga yang mengelola, kehidupannya akan semakin sejahtera. 1.2. Permasalahan Mitra : 1. Perencanaan yang kurang baik (pemilihan lokasi) dengan melakukan pendataan yang akurat tentang potensi lokasi, baik SDM, kesadaran/antusiasme warga, dengan dukungan dana/sponsor akan memperoleh perencanaan yang baik. 2. Kesadaran warga kurang melakukan penyuluhan secara terus menerus tetang pentingnya HATINYA PKK. 3. Terbatasnya lahan (kampung padat), dengan penggalakkan penanaman menggunakan pot/poliag (bagi yang tidak punya halaman cukup) dan memanfaatkan barang-barang bekas peralatan rumah tangga, misal : ember dan paralon bekas. 6

4. Kurangnya pengetahuan warga sehingga harus dilakukan penyuluhan secra terus menerus tentang pentingnya HATINYA PKK. 5. Terbatasnya dana sehingga perlu untuk dlakukan permohonan dana dari pemerintah (Dinas Pertanian), Swasta atau pihak lain. 6. Hama yang menyerang tanaman, dilakukan pemberantasan dan cara pemberantasaannya minta bantuan penyuluhan dari PPL (Dinas Pertanian) dan bisa mencari informasi dari orang lain/internet. 7. Bantuan bibit dan perawatan/pemeliharaan dengan membuat permohonan bantuan sponsor dari Dinas, Kecamatan, Kelurahan maupun Swasta. 8. Koordinasi pihak terkait yang kurang sehingga perlu dilakukan peningkatan koordinasi antara pihak yang terkait. 7

BAB 2. TARGET DAN LUARAN 2.1. Target Yang Dicapai Setelah melakukan Sosialisasi Pengisian Buku Catatan Pemanfaatan Pekarangan/Hatinya PKK (Peternakan, Perikanan, Warung Hidup, Lumbung Hidup, TOGA, Tanaman Keras), target yang dicapai adalah seluruh keluarga di perkotaan yang ada diwilayah PKK RW V yang terdiri dari PKK RT 01 sampai dengan PKK RT 11 dapat mengelola, mengatur dan memanfaatkan pekarangan disekitar rumah, serta optimalisasi lahan pekarangan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. 2.2. Luaran Luaran yang dicapai dari Sosialisasi Pengisian Buku Catatan Pemanfaatan Pekarangan / Hatinya PKK ( Peternakan, Perikanan, Warung Hidup, Lumbung Hidup, TOGA, Tanaman Keras), nantinya adalah dengan memberdayakan keluarga di perkotaan yang ada diwilayah PKK RW V yang terdiri dari PKK RT 01 sampai dengan PKK RT 11 yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga secara mandiri. 8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN Terlaksana atau tidak terlaksananya suatu program kegiatan, sangat di tentukan oleh bagaimana cara atau metode kita untuk menyampaikan informasi tersebut kepada sasaran Metode / cara pelaksanaan kegiatan pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan di lapangan meliputi: 3.1. Ceramah Ceramah adalah suatu teknik atau metode penyampaian informasi kepada masyarakat (sasaran) yang berkaitan dengan kegiatan yang akan di laksanakan, ceramah ini biasa di laksanakan di mesjid-mesjid, Aula kantor Desa, Gedung serba guna ataupun di rumah-rumah Masyarakat. 3.2. Diskusi Diskusi adalah reaksi timbal balik dari responden (pendengar) atas informasi yang dia terima, diskusi yang dimaksud yaitu responden (pendengar) akan mengajukan suatu pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu hal yang blum mereka ketahui ataupun belum sepenuhnya mereka pahami. Pada tahap diskusi inilah yang akan nantinya diperoleh hasil akhir yakni pemecahan masalah atau jalan keluar dari masalah yang dihapai. 3.3. Demonstari Cara Demonstrasi Cara adalah metode penyuluhan yang dilakukan dengan cara mempraktekkan langsung, misalnya cara pengolahan tanah yang baik,pembuatan bedengan dan cara pemeliharaan tanaman yang baik dan benar. 3.4. Demonstasi Plot (Demplot) Demonstarsi Plot adalah teknik penyuluhan yang dilakukan dengan membuat Plo-plot atau percontohan yang dapat dilihat langsung, yang dijadikan sebagai tempat meneliti dan belajar yang nantinya dapat di aplikasikan di lapangan/ di Lahan pekarangan Masyarakat. 3.5. Kunjungan Lapangan Kunjungan Lapangan adalah suatu kegiatan pemantauan yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan melihat kondisi yang sebernarnya 9

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1. Kinerja fakultas dalam kegiatan pengabdian masyarakat Sebagai mediator dengan pihak yang terkait sehingga dapat dapat meningkatkan koordinasi antara pihak terkait dengan masyarakat. Memberikan penyuluhan secara terus menerus tentang pentingnya HATINYA PKK Memberikan pelatihan untuk pengolahan komoditas pangan dan tanaman herbal. Memberikan pelatihan Entrepreneurship. Memberikan bimbingan secara terus menerus dan berkelanjutan Memberikan pelatihan packaging untuk produk olahan komoditas pangan dan tanaman herbal. Membantu pemasaran produk olahan komoditas pangan dan tanaman herbal. 4.2. Jenis kepakaran dalam menyelesaikan seluruh persoalan (kebutuhan mitra) Ahli budidaya tanaman TOGA, warung hidup, lumbung hidup, tanaman keras. Ahli pengolahan komoditas pangan. Ahli pengolahan tanaman herbal. Ahli pemasaran untuk memasarkan produk pengolahan pangan dan tanaman herbal Ahli gizi untuk pengolahan komoditas pangan. 4.3. Nama tim pengabdian kepada masyarakat No. Nama Kepakaran Tugas 1. Ir. Sri Oetami Madyowati,M.Kes. Mengajar mata kuliah Plankton dan Kultur Pakan Alami Mengajar mata kuliah Biologi Dasar Cara pengolahan tanaman herbal Sosialisasi Budidaya tanaman TOGA, warung hidup, lumbung hidup, dan tanaman keras. Sosialisasi gizi untuk pengolahan komoditas pangan. 10

BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 5.1. Hasil 5.1.1. Pemanfaatan Tanah Pekarangan 1. TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Artinya lahan pekarangan yang ditanami tanaman yang dapat digunakan sebagai : a) Obat keluarga. Contoh : kunyit, jahe, temulawak, kunci, lempuyang, kencur, lengkuas, serai, laos, sambiloto, binahong, dan lain-lainnya. b) Tanaman Hias. Contoh : melati, mawar, kamboja, dan lain-lain. c) Tanaman liar. Contoh : alang-alang, meniran, dan lain-lain. 2. Warung Hidup Artinya lahan pekarangan yan ditanami dengan jenis tanaman yang banyak mengandung sumber vitamin dan mineral yaitu sayur-sayuran. Contoh : cabe, tomat, terong, sawi, bayam, kangkung, kacang-kacangan, seledri, bawang, dan lain-lain. 3. Tanaman Keras/Produktif Artinya lahan pekarangan ditanami tanaman yang berbuah, berbatang keras/produktif. Contoh : mangga, jambu, belimbing buah, trembesi, sawo, nangka, belimbing wuluh, kelengkeng, rambutan, durian, manggis, buah naga, dan lain-lain. 4. Lumbung Hidup Artinya lahan pekarangan yang ditanami dengan jenis tanaman yang banyak mengandung karbohidrat sebagai pengganti beras. Contoh : pisang, talas, ubi jalar, ubi kayu, jagung, ganyong dan lainnya. 5. Peternakan : Budidaya ternak, contoh ; ayam, kambing, sapi, burung, dan lain-lain. 6. Perikanan Budidaya ikan, misalnya : lele, nila, gurami, patin, bawal, dan lain-lain. 5.1.2. Fungsi dan Manfaat Lahan Pekarangan 1. Fungsi Lumbung Hidup Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat membantu penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup (lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman pangan dan hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan. 11

2. Fungsi Warung Hidup Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang peliharaan yang setiap saat siap dijual untuk kebutuhan keluarga pemiliknya. 3. Fungsi Apotik Hidup Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, misalnya lengkuas, Ketumbar, kunyit, kencur, jahe, paria, kapulaga dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk obat-obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan yang diproduksi secara kimiawi 4. Fungsi sosial Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga biasanya digunakan untuk ngumpul-ngumpul tempat bermain, berdiskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Hasil pekarangan biasanya saling ditukarkan dengan hasil pekarangan tetangga untuk menjalin keeratan hubungan sosial. 5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk memelihara ternak atau ikan mampu menyediakan benih atapun bibit baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak dan benih ikan. 6. Fungsi Pemberi keasrian Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman merambat, tanaman perdu maupun tanaman tinggi dan besar, dapat menciptakan suasana asri dan sejuk. 7. Fungsi Keindahan Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-bungaan dan pagar hidup yang ditata rapi akan memberi keindahan dan keteangan bagi penghuninya. 5.1.3. Aspek Penganekaragaman Pangan 1. Penganekaragaman Horisontal : Yaitu upaya penganekaragaman konsumsi dengan memperbanyak macam komoditas pangan dan upaya meningkatkan produksi dari masing-masing komoditas tersebut. Contoh : pengaturan komposisi makanan sehari-hari kita disamping beras juga umbiumbian, sagu, kacang-kacangan, ikan dan sayur 12

2. Penganekaragaman Vertikal : Yaitu upaya untuk mengolah komoditas pangan terutama non beras sehingga mempunyai nilai tambah dari segi nutrisi, ekonomi dan sosial. Contoh : jagung jadi popcorn, jagung jadi tepung maizena, dan lain-lain. 5.1.4. Teknologi Pengolahan Tanaman Herbal Teknologi pengolahan Tanaman Obat terdiri dari beberapa tahapan yaitu a. Penyortiran Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama untuk komoditas temu-temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe dan kencur. Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera dibersihkan. Demikian juga untuk Tanaman obat yang diambil daunnya maupun herba (Sambiloto, pegagan), setelah dipanen langsung disortir, daun yang busuk, kering maupun gulma lainnya harus segera dipisahkan. b. Pencucian Setelah disortir bahan harus segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan tanah berlama-lama menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus menggunakan air bersih dan sebaiknya dengan menggunakan air mengalir dengan mencuci bagian tanaman yang dipanen. Pencucian dapat dilakukan dengan air mengalir dari mata air, sumur atau PAM.. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus. Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun. Penyikatan diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada umumnya terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi untuk bahan yang berupa daundaunan cukup dicuci dibak pencucian sampai bersih dan jangan sampai direndam berlamalama. c. Penirisan dan Pengeringan Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan air dari suatu bahan dengan menggunakan sinar matahari. Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering atau para-para dengan menggunakan sinar matahari dan ditutupi dengan kain hitam juga dapat dilakukan dengan kombinasi antara sinar matahari dengan alat.. Hal ini dilakukan sampai bahan tidak meneteskan air lagi. Untuk komoditas 13

temu-temuan pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6 hari dan cukup didalam ruangan saja. Setelah kering rimpang disortir kembali sesuai dengan standar mutu perdagangan atau mungkin dapat diolah lebih lanjut. Khusus untuk rimpang jahe, standar perdagangan dikategorikan sbb: Mutu I : bobot 250 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur, Mutu II : bobot 150-249 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur dan Mutu III: bobot lebih kecil, kulit terkelupas maksimum 10%, benda asing maksimum 3% dan kapang maksimum 10%. Pengeringan dapat memberikan keuntungan antara lain: memperpanjang masa simpan, mengurangi penurunan mutu sebelum diolah lebih lanjut, memudahkan dalam pengangkutan, menimbulkan aroma khas pada bahan serta memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Bahan Herbal yang sudah dikeringkan disebut Simplisia. Simplisia merupakan hasil pengeringan dari tanaman obat yang belum diolah lebih lanjut atau baru dirajang saja yang kemudian dijemur. Dari simplisia dapat diolah menjadi berbagai macam produk, seperti : serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental/oleoresin, ekstrak kering maupun kapsul. Tanaman obat dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti:simplisia, serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental, ekstrak kering, instan, sirup, permen dll,sehingga dapat menambah nilai ekonomi tanaman obat sekaligus menambah pendapatan petani. Disamping itu produk yang telah diolah tahan lebih lama disimpan dari pada bentuk segar. d. Penyimpanan Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik, kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak beracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan jangan lupa beri label dan cantumkan nama bahan, bagian tanaman yang digunakan, no/kode produksi, nama/alamat penghasil dan berat bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal 30 C, kelembaban udara serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus dll. e. Pengolahan Dalam pengolahan Tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang baik karena menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah kebersihan maupun bahan aktif. 14

5.1.5. Dengan Pengaturan HATINYA PKK Yang Baik a. Memeperoleh pendapatan/pemasukan setidaknya bisa untuk konsumsi sendiri b. Bila halaman cukup luas, selain pertanian bisa ntuk budidaya ternak, budidaya ikan 5.1.6. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Keberhasilan HATINYA PKK 1. Keterlibatan pihak terkait : Fasilitator Kelurahan Kader Lingkungan Perencana (bisa masyarakat setempat) Penggerak PKK 2. Anggaran (bantuan pemerintah, sponsor, swadaya) 3. Pembinaan/pengawasan : PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Kelurahan / Kecamatan Tim Penggerak PKK Kelurahan / Kecamatan 4. Pengorganisasian 5. Pemanfaatan fasilitas umum (Apabila halaman tidak ada) 6. Keterbatasan lahan 5.2. Luaran Yang Dicapai Dengan pelaksanaan HATINYA PKK, diharapkan bisa berdampak pada : 1. Pengembangan industri Rumah Tangga 2. Peningkatan pendapatan keluarga 3. Diversifikasi aneka pengolahan komoditas pangan 4. Diversifikasi aneka pengolahan tanaman herbal 15

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan : 1. Bagi warga yang mempunyai halaman, HATINYA PKK dapat membantu mencukupi kebutuhan sendiri dan bila berlebih bisa memperoleh tambahan pendapatan. 2. Bagi yang tidak mempunyai halaman yang cukup luas bisa menggunakan rak-rak dan pot-pot paralon. 3. Pentingnya kesadaran warga untuk keberhasilan pelaksanaan. 4. Pencarian sponsor penting untuk keberhasilan prlaksanaan yang berkelanjutan. 5. Diharapkan adanya bimbingan terus menerus dari pihak-pihak tekait. 6.2. Saran : 1. Perlu dilakukan penyuluhan tentang HATINYA PKK secara intens. 2. Kegiatan HATINYA PKK perlu dilakukan monitoring secara terus menerus 3. Banyak lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga jika HATINYA PKK diaplikasikan secara nyata dan terencana sehingga persediaan bahan makanan yang bergizi selalu tersedia disekitar kita. 16

DAFTAR PUSTAKA Farry B.P dan Murhananto. 1999. Budidaya, Pengolahan, Perdagangan Jahe. Edisi Revisi. Penebar Swadaya https://foodtech.binus.ac.id/2014/12/15/teknologi-pengolahan-tanaman-herbal/ http://herbal-sehat.weebly.com/pengolahan-tanaman-obat.html http://pkkbuntulia.blogspot.co.id/2016/05/pkk-adalah.html https://www.humas.banjarbarukota.go.id/berita/sosialisasi-hatinya-pkk-halaman-asri-teraturindah-dan-nyaman/ https://bossjurnalis.wordpress.com/2013/04/12/pemanfaatan-pekarangan-hatinya-pkkciptakan-lingkungan-asri-teratur-indah-dan-nyaman-2/ http://pkkkecamatanmranggen.blogspot.co.id/2017/01/hatinya-pkk.html http://pkkdukuhdempok.blogspot.co.id/2015/05/pokja-iii-pkk-desa-dukuhdempok 1.html http://lingkungan.kampung-media.com/2014/01/01/hatinya-pkk-desa-lembuak-262 http://www.purworejokab.go.id/news/serba-serbi/2394-optimalkan-hatinya-pkk http://setdapulpis.blogspot.co.id/2014/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html http://baratapemanfaatanlahanpekarangan.blogspot.co.id/ 17