Bab 2. Landasan Teori. KBBI, definisi pengajaran adalah proses, pembuatan, cara, segala sesuatu mengenai

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. Dalam metode pengajaran, perlu diketahui konsep yang melatarbelakangi

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BJ システムについて Mengenai BJ System

Bab 2. Landasan Teori. Sebelum berbicara tentang pengajaran bahasa maka kita akan berpikir tentang konsep

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB 2. Landasan Teori

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. tertentu untuk memperoleh kemampuan bahasa kedua atau second language, maka

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

Bab 2. Landasan Teori. Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB 2. Tinjauan Pustaka

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 2. Landasan Teori

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Margaretha Argadian Asmara, 2015

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

DEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BANTU RASHII DAN MITAI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA NOMINA BAHASA JEPANG

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

ANALISIS KESALAHAN PERUBAHAN KEIYOUSHI PADA SISWA KELAS XII BAHASA SMAN 1 PAGAK - KABUPATEN MALANG SKRIPSI OLEH DWI AYU ARIASTUTI NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM

PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI

Nadila Sholeha, Linna Meilia R., S.Pd., M.Pd. 1, Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed. 2

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA PRIA DALAM ANIME DANSHI KOUKOUSEI NO NICHIJOU SKRIPSI OLEH HADI PRAMOKO IRAWAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI.

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

Transkripsi:

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pengajaran Bahasa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:15) yang akan disingkat dengan KBBI, definisi pengajaran adalah proses, pembuatan, cara, segala sesuatu mengenai mengajar. Kemudian menurut Brown (2008:8) menunjukkan atau membantu seseorang mempelajari cara melakukan sesuatu, memberi instruksi, memandu dalam pengkajian sesuatu, menyiapkan pengetahuan, menjadikan tahu atau paham. Sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu pengajaran bahasa asing, maka penulis akan menjelaskan definisi bahasa asing. Menurut KBBI (1997:77), bahasa asing berarti bahasa milik bangsa lain yang dikuasai biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasa sendiri. Jadi pengajaran adalah proses membimbing, mengajarkan atau memberitahukan seseorang mengenai sesuatu yang sebelumnya tidak dipahami, dalam hal ini adalah pengajaran bahasa asing, yaitu bahasa Jepang. Proses belajar mengajar, tentu saja tidak terlepas dari peran seorang pengajar, yang menjadi fasilitator dalam menyampaikan bahan pengajaran. Selain mempersiapkan bahan ajar, seorang pengajar juga harus memilih atau menentukan metode yang akan digunakan, guna meningkatkan prestasi belajar anak didiknya. 8

2.1.1 Metode Pengajaran Bahasa Asing Dalam pengajaran memerlukan pendekatan pendekatan khusus dalam proses belajar mengajar. Terdapat tiga pendekatan dalam dunia pendidikan, yaitu pendekatan behavioristik, humanistik, dan kognitif. Pendekatan kognitif melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif. Mereka berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, mengatur kembali, dan mengorganisasi apa yang telah mereka ketahui untuk mencapai pencapaian yang baru (Djiwandono,2002:149). Selain itu Bransford dalam Djiwandono (2002:150) menguraikan singkat tentang teori kognitif, yang terpenting dalam hal ini ialah bagaimana orang belajar, mengerti dan mengingat informasi.jadi pemelajar tidak hanya pasif dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi ikut aktif dan berperan serta dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan dengan melihat hal tersebut, mereka bisa mengidentifikasikan sesuatu (Djiwandono, 2002:151) Maeda,et,al (1995:91): 教授法という言葉を聞くと 一般にはなにか特別な方法があって そこに述べられている方法で教えれば学習者は効果的にかつ能率的に学習することができる という具体的な教える技術だと考えるのではないだろうか しかし 日本語教育の本で私たちがよく目にする 教授法といわれている オーデイオリガル アプローチ コミュニカテイプ アプローチ 直接法 翻訳 オーラル メソッド オーラル アプローチ TPR など これからみんなのような 教え方 を表しているのであろうか また なぜあるものは メソッド と呼ばれ あるものは アプローチ と呼ばれるのだろう Maeda,et,al menjelaskan bahwa apabila kita mendengar kata metode pengajaran secara umum, maka kita akan mengingat teknik pengajaran yang konkret yakni mengajar dengan metode yang telah ada dan dengan metode khusus, yakni pemelajar dapat belajar dengan efisien sehingga membuahkan hasil. Dikatakan pula oleh Maeda,et al (1995:91) 9

mengatakan dalam pengajaran bahasa Jepang ada beberapa hal yang disebut dengan metode pengajaran adalah (audilingual, communicative approach, metode langsung, metode penerjemahan, oral method, oral approach, dan juga TPR), sehingga timbul sebuah kata yang disebut dengan method dan juga approach. 2.1.1.1 Metode TPR (Totally Physical Response) Berkaitan dengan pendekatan belajar secara kognitif maka berikut ini penjelasan mengenai TPR.(Totally Physical Response) Aziz dan Erta (2010:97) : Metode Respon Fisik Total adalah suatu metode pengajaran yang dibangun berdasarkan koordinasi ujaran dan tindakan; metode ini berupaya mengajarkan bahasa melalui kegiatan fisik atau aktivitas motorik (gerakan). Bahasa diajarkan dengan cara mengaktifkan seluruh gerakan tubuh. Selain itu metode TPR (Totally Physical Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) serta gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor) (Richard dan Rodgens 2005:73).Menurut Asher dalam Aziz dan Erta (2010:97), menyatakan, mempelajari bahasa selalu dikaitkan dengan gerakan tubuh, maka tekanan (stress) jiwa anak berkurang, dan hal itulah yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berbahasanya dengan cepat. Metode TPR dikembangkan oleh yang merasa bahwa bahasa sering merupakan tempat yang luar biasa mencemaskan dan ia berharap menemukan sebuah metode yang sebisa mungkin bebas stress, yaitu para pembelajar tidak akan merasa canggung dan bertindak defensif. Maka kelas TPR adalah sebuah kelas dengan para murid banyak melakukan kegiatan. 10

Tujuan umum dari metode Respon Fisik Total menurut Aziz dan Erta (2010:101) adalah mengembangkan keterampilan berbahasa lisan untuk level permulaan Guru dan pengajar memiliki peran aktif dalam menerapkan metode ini. Menurut Asher dalam Brown (2008:84) The instructor is the director of a stage play in which the students are the actors, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi pelajaran. Kemampuan bahasa yang ditekankan pada metode ini adalah pendengaran. Menurut Tim pengembang ilmu dan pendidikan FIP-UPIIlmu dan Aplikasi Pendidikan bagian III (2007:129) mengatakan guru mengajarkan perintah perintah dalam bahasa target dan peserta didik mendengar dan kemudian melakukan atau menjalankan perintah itu. Jadi pengajar hanya mengucapkan kalimat perintah, kemudian pemelajar mendengarkan kalimat tertentu, lalu siswa mendemonstrasikan gerakan tersebut. Misalnya dalam implementasinya, pengajar memulai kelas dengan kalimat singkat seperti jalan lalu mendemonstrasikan maknanya dengan mempraktekkan, kemudian siswa ikut mempraktekkan. Takamizawa (1991:44) mengatakan: TPR では まず教師がある命令文を言い 次にその動作をしてみせてその命令文 の要求する 内容 を学習者に悟らせる方法で動詞 ( の命令形 ) の導入を行う ( 例えば 教師が 立って と言ってから 自ら立ち上がる動作を示して その意味を教えるわけです ) 次に 学習者に対して 命令文に従って同じ動作をさせ それを繰り返すことによって 命令文の 音 とその指示する 動作 を 11

強く結び付けていく はじめは 立って とか 歩け とか 止まれ のような一語だけの命令文を使うが やがて 窓を開けて とか ドアを閉めて と言った目的語を伴う命令文を導入するなどして 次第に文型も要求内容も高度なものにしていく Dalam TPR, mula mula pengajar menyebutkan sebuah kata perintah, setelah memahami kata kerja itu, pelajar mencoba mempraktekkan kata kerja itu. Contohnya. Setelah pengajar mengatakan [tatte] 立って pengajar kemudian menunjukkan sikap berdiri, maka secara otomatis pelajar telah mengetahui artinya. Selanjutnya pelajar menunjukkan gerakan yang sama. Dengan mengulangi, suara dari kalimat perintah dan petunjuk dari gerakan, maka akan semakin kuat koordinasinya. Awalnya hanya menggunakan kata perintah seperti [tatte] 立って [aruke] 歩け [tomare] 止まれ, kemudian meningkatkannya menjadi [mado wo kaite] 窓を開けて,[doa wo shimete] ドアを閉めて. TPR, yaitu Menurut Aziz dan Erta (2010:107), terdapat beberapa keunggulan metode a. Pembelajaran bahasa terasa menyenangkan bagi guru dan siswa. b. Siswa merasa terbebas dari perasaan tertekan atau stress ketika belajar c. Siswa mempunyai ingatan jangka panjang atas apa yang sudah dipelajarinya, hal itu dikarenakan pemberdayaan potensi otak kanan dan kiri. d. Metode ini memungkinkan kebermaknaan dalam belajar bahasa target. e. Penundaan berbicara sampai pelajar cukup mengenal dan mengerti bahasa target melahirkan kepercayaan diri siswa. f. Dengan penekanannya pada pemahaman, metode ini dapat dengan mudah digabungkan dengan metode-metode lain yang berdasarkan pendekatan komunikatif. Selanjutnya, berkaitan dengan gaya belajar manusia Barke dalam Cyntia (1996) menyatakan ada tiga gaya belajar, yaitu visual, audio dan kinestetik, atau yang dikenal dengan VAK. Maka berhubungan dengan gaya belajar tersebut, metode TPR 12

adalah metode yang menggunakan gaya belajar kinestetik. Orang dengan tipe gerak atau kinestetik berarti orang yang lebih mengutamakan gerakan, perasaan dan hal-hal yang menyangkut emosi (Ponijan Liaw, 2007). Selain itu pendapat Brown (2008:138) Pembelajar kinestetis akan memperlihatkan kesukaan pada demonstrasi dan aktivitas fisik yang melibatkan pergerakan tubuh. 2.1.2 Strategi Pembelajaran Untuk memaksimalkan suatu pengajaran bahasa asing,dalam hal ini bahasa Jepang, dibutuhkan suatu strategi yang mendukung metode pengajaran yang dapat diterapkan para pengajar bahasa asing. Strategi menurut Brown (2008:141) adalah sebuah serangan spesifik yang kita tujukan kepada masalah tertentu, dan sangat bervariasi dalam diri setiap individu. Yang berupa teknik untuk digunakan dalam memecahkan masalah yang dihadirkan pada input dan output bahasa kedua yang biasa disebut second language. Menurut Sanjaya ( 2006:103-104), mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetap juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian sering diistilahkan adalah dengan pembelajaran. Dalam implementasinya, walaupun istilah yang digunakan adalah pembelajaran, tidak berarti guru harus menghilangkan perannya sebagai pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya dalam istilah mengajar itu juga bermakna membelajarkan siswa. Mengajar-belajar adalah dua istilah yang memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Mengajar adalah suatu aktivitas yang dapat membuat siswa belajar. Selain itu dalam konteks pembelajaran, sama sekali tidak berarti memperbesar 13

peranan siswa disatu pihak dan memperkecil peranan guru dipihak lain. Dengan kata lain istilah pembelajaran, guru tetap harus berperan secara optimal, demikian juga halnya dengan siswa itu sendiri. Kemudian Wenden dalam Brown (2008:152) antara lain menjadi orang pertama yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah kunci bagi otonomi pembelajaran, dan salah satu tujuan penting pengajaran bahasa semestinya adalah mendorong otonomi tersebut. Berkaitan dengan otonomi tersebut, guru bisa memetik manfaat dengan memahami apa yang membuat pembelajar berhasil dan sebaliknya, dan membangun di kelas sebuah milieu untuk merealisasi strategi-strategi yang sukses (Brown, 2008: 152) Selanjutnya itu Oxford (1995:16) menyatakan strategi belajar-mengajar terbagi menjadi dua, yakni secara langsung dan tidak langsung yang di dalamnya terdiri dari beberapa system. Bagan di bawah ini akan menunjukkan strategi belajar mengajar beserta sistem yang terkait di dalamnya. 14

Gambar 2.1.2.1 Strateri Pembelajaran Menurut Oxford 直接ストラてジ 1. 記憶ストラテジー (Memori) Strategi Langsung 2. 認知ストラテジー (Kognitif) 3 補償ストラテジー (Pergantian) 学習ストラジー Strategi Pembelajaran 1. メタ記憶ストラテジー (Pengukur Pengakuan) 間接ストラテジー Strategi Tidak Langsung 2. 情意ストラテジー (Strategi emosi) 3. 社会的ストラテジー (Strategi Sosial/Masy) Sumber: Oxford (1995:16) 15

2.1.2.1 Strategi Pembelajaran secara Langsung Strategi memori dan strategi kognitif yang merupakan bagian dari strategi pembelajaran langsung ini. Roy Kellen dalam Sanjaya (2006:126) mengatakan bahwa strategi pembelajaran langsung adalah strategi yang berkaitan dengan bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Dikatakan strategi pembelajaran langsung karena dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, sehingga siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Berkaitan dengan hal tersebut TPR termasuk kedalam strategi pembelajaran secara langsung,dan pada penelitian ini, strategi kognitif yang digunakan dalam pembelajaran terbagi kedalam ketegorisasiberikut (Brown, 2008:153) 16

Gambar 2.1.2.1.1 Strategi Pembelajaran Langsung Menurut Brown Menciptakan pertalian mental Menggunakan citra dan bunyi I. Strategi memori Mengkaji dengan baik Bertindak Berlatih II.Strategi kognitif Menerima dan mengirim pesan Menganalisis dan menalar Menciptakan struktur bagi masukan dan keluaran III.Strategi kompensasi Menebak secara cerdas Mengatasi keterbatasan dalam bicara dan menulis Sumber: Brown, 2008:153 17

Selain pendapat Oxford, mengenai strategi kognitif, terdapat tingkat kognitif yang dimiliki oleh manusia dalam proses belajarnya yang dikemukakan oleh Bloom. Menurut Bloom dalam Djiwandono (2002:210), tingkatan kognitif ini dibagi kedalam enam kategori yaitu 1. Pengetahuan (Knowledge), meliputi ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan, yang dapat digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk mengingat kembali. 2. Pemahaman (Compprehension), meliputi kemampuan menangkap arti dari mata pelajaran yang dipelajari. 3. Penerapan (Application), meliputi kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk menyelesaikan masalah. Pada penelitian kali ini, tujuan kognitif yang ingin dicapai adalah sampai pada tingkat penerapan, yaitu pemelajar mampu mengingat gerakan yang diajarkan, memahami kata kerja, dan mampu menerapkan kata kerja tersebut pada percakapan maupun aktivitas sehari-hari. 2.1.2.1.1 Strategi Kognitif Yang dimaksud dengan strategi kognitif adalah strategi yang berhubungan dengan daya pikir pembelajar dan mengontrol manajemen belajar si pembelajar mengingat dan berpikir. Maka Oxford menyatakan (1995:43) 認知ストラテジーは練習をする (practicing) 情報内容を受け取ったり (receiving ) 送ったりする (sending ) 分析したり (analyzing) する インプットとアウトプットのためのこうぞうを作る (creating) とである この四つのストラテジーの頭文字をとると あたま字語 PRAC ができる なぜなら認知ストラテジーは言語学習にとって PRACtical() なものであるからだ 18

Strategi Ninchi adalah hal tentang melakukan latihan, menerima dan mengirim pesan, melakukan analisa, membuat alasan, membuat struktur input dan output. Apabila keempat hal diatas tlah terpenuhi, dapat terlaksana strategi ninchi. Karena bagi para pemelajar bahasa asing, strategi ninchi adalah sebuah latihan yang dapat dipraktikkan. Berikut ini adalah penjabaran dengan strategi kognitif tersebut. A. Berlatih 1. Mengulang 2. Berlatih secara formal dengan system bunyi dan penulisan 3. Mengenali dan menggunakan formula dan pola 4. Rekombinasi 5. Berlatih secara wajar B. Menerima dan mengirim pesan 1. Menangkap gagasan dengan cepat 2. Menggunakan sumber sumber untuk menerima dan mengirim pesan C. Menganalisis dan menalar 1. Menalar secara deduktif 2. Menganalisis ekspresi 3. Membuat analisis perbandingan 4. Menerjemahkan 5. Mentransfer 19

D. Menciptakan struktur bagi masukan dan keluaran 1. Mencatat 2. Merangkum 3. Membuat highlight (Sumber:Brown, 2008:153) 2.2 Konsep Verba Bahasa Jepang Berikut ini adalah pengertian verba menurut beberapa pendapat. Menurut (Keraf, 1984:64) "kata kerja secara filosofis dibatasi sebagai oleh semua kata yang menyatakan perbuatan atau laku". Selanjutnya menurut Zein dalam Sinaga (1994:3) menyatakakan bahwa kata kerja adalah semua kata yang dipakai sebagai kata suruh dalam kalimat bentuk inferatif. Binsar dan Barbara (2008:9) verba adalah kata atau rangkaian kata yang menggambarkan perbuatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa verba adalah semua kata yang berhubungn dengan perbuatan,tindakan, dan tingkah laku. Dalam bahasa Jepang, verba disebut dengan doushi. Makna doushi dilihat dari kanji nya sendiri 動く = ugoku, dou = bergerak 詞 = kotoba, shi = kata 動詞 = doushi = kata yang bermakna gerak Menurut Masuoka (1990:13): 20

動詞基本的な性格は 単独で逑語の働きをし 文中での働きの違いに応じて活用することである Sifat dasar dari verba yaitu berfungsi sebagai predikat dan mempunyai kegunaan yang berbeda di dalam suatu kalimat. Contoh kata kerja misalnya dalam kata aruku 歩く, haraimasu 払います, oboemasu 覚えます, dan lain-lain. hairimasu 入ります, nagemasu 投げます, dan lain lain. Penulis menggunakan contoh-contoh verba ini, yaitu sebagai verba yang akan diajarkan dalam penelitian menggunakan metode TPR. 21