Buku 2 : RKPM PENILAIAN STATUS GIZI

dokumen-dokumen yang mirip
Buku 2 : RKPM PENILAIAN STATUS GIZI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN SKRINING GIZI DI RUMAH SAKIT. Dr. Susetyowati DCN,M.Kes Universitas Gadjah Mada 2014

Buku 2 : RKPM PENILAIAN STATUS GIZI

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya prevalensi malnutrisi pada pasien di rumah sakit masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SKRINING DAN PENILAIAN NUTRISI

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 6

BAB I. PENDAHULUAN. yang semakin tinggi diantara rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk tetap

Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH

Buku 3 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Pengukuran Status Gizi pada Lanjut Usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sakit (RS). Malnutrisi dapat timbul sejak sebelum dirawat di rumah sakit yang

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malnutrisi semakin diketahui sebagai faktor. prosnosis penting yang dapat mempengaruhi keluaran

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

UNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/DIKE/ILMU KOMPUTER Gedung SIC Lantai 1, Sekip, Bulaksumur, 55281, Yogyakarta

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ANALISIS ZAT GIZI

BAB I PENDAHULUAN. proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi

BAB I PENDAHULUAN. sel tubuh normal mengadakan mutasi menjadi sel kanker yang kemudian. Penyakit kanker saat ini sudah merupakan masalah kesehatan di

PEDOMAN PELAYANAN GIZI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Fery Lusviana Widiany

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

BAB I PENDAHULUAN. Malnutrisi merupakan salah satu permasalahan yang banyak dialami

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. inap di rumah sakit. Pada penelitian Kusumayanti dkk (2004) di tiga Rumah

I. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI RINGKASAN. Istilah malnutrisi digunakan untuk menggambarkan kekurangan,

Diabetes Mellitus Type II

PANDUAN SKRINING GIZI RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN Latar Belakang

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal adalah organ vital yang berperan penting dalam mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

asuhan gizi, penyelenggaraan makanan, kegiatan penelitian dan pengembangan gizi (Depkes, 2006). Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan hak setiap

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar 60% dari total

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB I PENDAHULUAN. (PGK) tahap akhir yang menjalani dialisis masih sangat tinggi, kira-kira 15 -

Penentuan Status Gizi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Definisi malnutrisi dan malnutrisi rumah sakit. Malnutrisi adalah suatu ketidakseimbangan (kekurangan atau kelebihan)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

IDENTIFIKASI STATUS NUTRISI DAN RESIKO MALNUTRISI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

PERBEDAAN PENGGUNAAN INDEKS MEMBERIKAN PREVALENSI STATUS GIZI YG. BERBEDA.

BAB 1 PENDAHULUAN. diprediksikan terdapat peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia

HUBUNGAN RISIKO MALNUTRISI DAN KADAR ALBUMIN TERHADAP LAMA RAWAT INAP PASIEN KANKER OBSTETRI GINEKOLOGI TESIS

Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kelahiran, penurunan kematian bayi dan peningkatan usia harapan hidup

BAB I PENDAHULUAN. kurang lebih 21 hari. Albumin mengisi 50% protein dalam darah dan menentukan

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5

Sartono, SKM, M.Kes, Terati, SKM, M.Si, Yunita Nazarena, S.Gz Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Palembang Kemenkes RI. Abstrak

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sangat susah ditanggulangi, sebagian besar berakhir dengan kematian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Status gizi mempunyai efek penting terhadap kesehatan. Status gizi kurang

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap

Nursing Care: Malnutrisi

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi suplemen secara teratur 2. Sementara itu, lebih dari setengah

Transkripsi:

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN / PRODI GIZI KESEHATAN Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan Ke 13 PENILAIAN STATUS GIZI Semester III/ 3 SKS/KUG 2207 Oleh Susetyowati, DCN, M.Kes Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM Tahun Anggaran 2012 Januari 2013

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) PSG (2 SKS) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar 1 Gambar Audio/Video Soal-tugas Web 4 Metode Evaluasi dan Penilaian 2 Metode Ajar (STAR) 3 Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar Sumber Ajar 13 1) Dapat menjelaskan arti dan fungsi penilaian status gizi di rumah sakit, 2) Dapat menjelaskan metode penilaian status gizi rumah sakit, 3) Dapat menginterpretasi kan hasil metode penilaian status gizi rumah sakit Penilaian Status Gizi Rumah sakit : (1) Malnutrisi RS, (2) Skrining gizi, (3) PSG pasien di RS, (4) Antropometri, Biokimia, Clinic, Dietary (ABCD) Waktu: 1x pertemuan @100 menit 1 1 6-3 - Kuis : Penilaian status gizi di rumah sakit Tugas 1 : Tahapan metode penilaian status gizi RS Tugas 2: Interpretasi data hasil penilaian status gizi rumah sakit berdasarka n kasus yang diberikan. Mahasiswa berkelompo k dan berdiskusi didampingi dosen (1) Baca bahan ajar sebelum kuliah, (2) Mengerjak an kuis secara berkelompok dan menyampaika n hasilnya Menjelaskan materi di depan kelas, memandu jalannya diskusi dan merespon penyampaia n oleh mahasiswa Pengajar: Susetyowati, DCN, M.Kes Pustaka : 1) ADA, ISBN: 978-0- 88091-429-1, 2010 1 Masing-masing media ajar disertakan dalam bentuk handout setiap minggu/pertemuan. 2 Evaluasi mahasiswa dapat berupa: Kuis, Tugas, Self-Test, Tes formatif, Tes sumatif. Evaluasi mahasiswa ditujukan untuk mengukur ketercapaian tujuan (pada Kolom 2). 3 UGM menggunakan sistem pembelajaran STAR (Student Teacher Aesthetic Role-Sharing): kombinasi optimal antara SCL (Student Centered Learning) dan TCL (Teacher Centered Learning). 4 Tautan di internet disajikan dalam kolom terakhir (Sumber Ajar). Untuk materi online yang dikembangkan sendiri gunakan LMS elisa http://elisa.ugm.ac.id/

BAB VI PENILAIAN STATUS GIZI RUMAH SAKIT A. Pendahuluan Tingginya angka kasus malnutrisi di rumah sakit menjadi salah satu latar belakang pentingnya penilaian status gizi di rumah sakit. Mulai berkembangnya metode skrining gizi di rumah sakit dan kolborasi berupa kerja sama multidisiplin merupakan bentuk dari sangat diperhatikannya status gizi pasien selama di rumah sakit. Karena status gizi yang memburuk selama di rumah sakit akan memperberat kondisi kesehatan pasien dan begitu pula sebaliknya. Pentingnya penilaian status gizi di rumah sakit menjadi salah satu bagian penting dari kompetensi seorang ahli gizi. Pokok bahasan ini diharapakan mampu membantu memenuhi kompetensi yang harus dicapai mahasiswa sebagai lulusan dietisien nantinya serta menjadi bagian persiapan sebelum mengikuti praktikum guna melakukan demonstrasi metode penilaian status gizi di rumah sakit. Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan arti dan fungsi penilaian status gizi di rumah sakit, menjelaskan tahapan metode serta dapat menginterpretasikan hasil metode penilaiannya. Pokok bahasan ini akan disampaikan dalam satu kali pertemuan. B. Penyajian 1. Penilaian Status Gizi di Rumah Sakit Pengertian Malnutrisi RS Keadaan Patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut salah satu atau lebih zat gizi Malnutrisi di RS umumnya bentuk malnutrition under nutrition Keadaan tidak terpenuhinya kebutuhan energi, protein atau keduanya dari asupan makanan Latar Belakang Prevalensi malnutrisi 20%-50% (Correia dkk., 2003; Meyer 2006; Norman dkk., 2008; Kahokehr dkk 2009; Imoberdorf dkk 2010) Di Indonesia (2006) 71,8 % pasien mengalami malnutrisi pada saat masuk RS (Sunatrio, 2007) Penelitian di RS Dr. Sardjito, RS Jamil, dan RS Sanglah terhadap 293 pasien, didapatkan 28,2% mengalami penurunan status gizi pada saat keluar RS berdasarkan SGA (Budiningsari & Hadi, 2004) Gambaran Malnutrisi di Rumah Sakit Penyebab Primer : Asupan zat gizi tidak adekuat

Penyebab Sekunder : penyakit yang mendasari dan mempengaruhi : - Asupan makanan - Meningkatkan kebutuhan - Perubahan metabolisme & malabsorpsi Malnutrisi di Rumah Sakit Penyakit dengan Resiko Malnutrisi Pasien anoreksia yang kehilangan BB >10% dari BB biasanya, atau kehila ngan BB >5 kg dalam 3 bulan terakhir Penyakit saluran cerna disertai mual, muntah dan diare Infeksi berat, keganasan, usila,alkoholik Pasien tidak sadar dalam jangka waktu lama Pasien dengan kegagalan fungsi saluran pencernaan setelah bedah mayor Pasien yang mendapat kemoterapi/ radioterapi agresif Outcome Malnutrisi Meta analisis 27 penelitian RCT (1710 pasien) dan 30 penelitian RCT (3250 pasien) : hubungan bermakna antara malnutrisi di RS dengan komplikasi infeksi mortalitas (Stratton, 2003) biaya perawatan tinggi lama rawat panjang (Correia, 2003b) Kejadian malnutrisi di RS tidak terdeteksi klinisi belum mempertimbangkan pentingnya gizi dalam penyembuhan pasien (Schenker, 2000). ESPEN skrining gizi perlu dilakukan pada awal pasien masuk RS identifikasi pasien yang berisiko masalah gizi (Kondrup, 2003) intervensi gizi. Definisi Skrining Gizi Skrining gizi proses yang sederhana dan cepat sensitif untuk mendeteksi pasien berisiko malnutrisi (Barendregt dkk, 2008) Tujuan skrining gizi Memprediksi outcome yang berkaitan dengan faktor gizi Mengetahui pengaruh dari intervensi gizi Grade Metode Skrining Gizi (ADA, ISBN : 978-0-88091-429-1, 2010) Baik Adil Terbatas Hanya pendapat ahli Tidak dapat ditetapkan

Tingkatan (Grade) Metode Skrining Gizi (ADA, ISBN : 978-0-88091-429-1, 2010) Alat Skrining Gizi Nutritional Risk Screening 2002 (NRS-2002) Malnutrition Screening Tool (MST) Malnutrition Universal Screening Tool (MUST) Mini Nutritional Assessment-Short Form (MNA-SF) Short Nutritional Assessment Questionnaire (SNAQ) Grade I II II II V Materi Pengayaan Nutritional Risk Screening (NRS) (Meyer, 2006) Langkah 1 : tiga pertanyaan : - Indeks masa tubuh (IMT), - Kehilangan berat badan - Penurunan asupan makan kemudian Skrining pertama berkaitan dengan gangguan status gizi Skrining kedua berkaitan dengan penyakit yang menyebabkan kebutuhan zat gizi bertambah Analisis 128 penelitian RCT dengan intervensi suplemen oral/enteral dan total paranteral nutrisi pada pasien yang berisiko gizi dengan metode NRS didapatkan pengaruh yang positif dan perbaikan klinis (Kondrup, 2003). Penurunan komplikasi, dan lama rawat serta perbaikan asupan zat gizi (Johansen, 2004). Malnutrition Screening Tool (MST), Fergusson, Australia Populasi Kriteria Malnutrisi Risiko Waktu Pemakaian / Pengguna Pasien Dewasa Penyakit Akut a. Skor 0-4 untuk penurunan berat badan b. Skor 0-1 untuk penurunan asupan makan > 2 : berisiko malnutrisi Digunakan pada pasien sejak 1x24 jam pasien masuk RS Dapat digunakan oleh tenaga medis, staff administrasi, keluarga pasien, teman pasien, dan pasien sendiri Malnutrition Universal Screening Tool (MUST) Direkomendasikan oleh British Association of Parenteral and Enteral Nutrition (BAPEN), 4 pertanyaan yaitu : perubahan berat badan, jumlah makanan yang dimakan, berat badan sekarang dan tinggi badan.

risiko rendah dengan skor 0 dan perlu pengukuran ulang secara periodik, risiko sedang dengan skor 1 dan risiko tinggi dengan skor diatas 2. Intervensi gizi perlu diberikan pada pasien dengan risiko tinggi, yaitu dengan memperbaiki asupan zat gizi melalui dukungan nutrisi dan pendekatan tim serta dilakukan monitoring secara periodik (BAPEN, 2000) Mini Nutritional Assesment short form (MNA-SF), Rubenstein et al. (2001), United States Populasi Kriteria Risiko Malnutrisi Pasien Usia Lanjut Skor 0-3 untuk masing-masing parameter < 11 = berisiko malnutrisi Waktu Pemakaian / Pengguna The Short Nutritional Assesment Questionnairen (SNAQ) saat pasien masuk rumah sakit Pengguna alat skrining tidak dinyatakan SNAQ adalah skrining yang dapat dilakukan pada pasien dewasa di rumah sakit. SNAQ berisi 3 pertanyaan, apakah kehilangan berat badan sebesar 6 kg dalam 6 bulan terakhir atau 3 kg dalam 1 bulan kemarin, apakah ada penurunan nafsu makan selama 1 bulan kemarin dan apakah menggunakan minuman suplemen, makanan enteral pada bulan kemarin. Hasil Skrining Gizi Berdasarkan keempat Metode* Persentase * Keempat metode tersebut (MST, SNAQ, NRS, dan MUST) berhubungan signifikan dengan SGA Subyektif Global Assesmen (SGA) Penilaian berdasarkan riwayat medis dan fisik Riwayat Medis Penurunan Berat Badan 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% % Tidak Berisiko Malnutrisi Perubahan asupan makanan Metode Skrining MST SNA Q NRS MUS T SGA 50.50% 49.80% 61.60% 34.60% 56.70% % Berisiko Malnutrisi 49.50% 50.20% 38.40% 65.40% 43.30%

Gejala gastrointestinal Perubahan fungsional tubuh Perubahan metabolisme yg mempengaruhi kebutuhan gizi. Pemeriksaan Fisik Kehilangan lemak subkutan Kehilangan massa otot Edema Ascites Gambaran Metode SGA Riwayat Medis: 1. Penurunan BB dlm 6 bln terakhir (kg) < 5% kehilangan ringan 5-10% kehilangan potensial scr mutlak >10% kehilangan signifikan scr mutlak 2. Asupan makanan berdasarkan pola makan pasien sehari-hari (derajat & durasi) Normal Abnormal 3. Gejala gastrointestinal Anoreksia Mual Muntah Diare 4. Kapasitas fungsional pasien Tanpa stres Stres ringan Stres sedang Stres berat Kategori SGA: Status gizi baik (skor A) Status gizi sedang atau diduga malnutrisi (skor B) Status gizi buruk (skor C) Penilaian Status Gizi Rumah Sakit (RS) Metode penilaian status gizi pasien di RS: Antropometri (A) Biokimia (B) Klinis (C) Dietary/konsumsi (D)

Materi untuk latihan Berbagai Cara Penilaian Status Gizi Pasien di RS Antropometri Tinggi Badan (cm) Berat badan (kg) Jenis kelamin (L/P) Berat badan Ideal (kg) Tebal Lipat Kulit Trisep (mm) Lingkar Lengan Atas (cm) Lingkar Otot Lengan Atas (LOLA) Biokimia Albumin Serum (g/dl) Total Iron Binding Capacity (µg/dl) Transferin Serum (mg/dl) Hitung Limfosit (%) Hitung Sel Darah Putih (Σ/mm 3 ) Hitung Limfosit Total (Σ/mm 3 ) Urea Nitrogen Urin 24 jam (g) Kreatinin Urin 24 jam (mg) Penampakan umum Normal dan responsif Berat Badan Dilihat dari tinggi badan, umur dan bangun tubuh Postur Tegak Otot Berkembang baik; Nada yang baik Lemak di bawah kulit Pengamatan klinis Fungsi gastrointestinal Nafsu makan dan pecernaan baik Pola eliminasi reguler Tidak teraba organ atau massa Fungsi kardiovaskuler Normal rate and ritme, tekanan darah Rambut Bersinar, sehat

Kulit halus, lembut, warnanya baik Muka dan leher Warnanya seragam, sehat, tidak bengkak Mulut Bibir halus, lembut, warnanya baik Membrane mukosa Gusi merah muda, tampak sehat, tidak ada pembengkakan atau perdarahan Lidah merah muda hingga merah, mulus, tidak ada luka atau bengkak Gigi tidak ada rongga atau sakit, lurus, baik berbentuk rahang, bersih Mata Cerah, bersih, bersinar Membrannya lembab dan berwarna pink Kaki Tidak ada bengkak Penilaian Konsumsi Makanan Asupan Protein (g) Asupan Kalori (kal) Balans Nitrogen (g) Net Protein Utilization Kebutuhan Energi Basal (kal/hari) Kesimpulan (ABCD) Anthropometric : IMT, BB/TB, LLA/U Biochemistry : Bandingkan dengan angka normal - Status protein : albumin, total protein - Status lemak : kolesterol, trigliserida, LDL, HDL - Status mineral : Fe, Kalium, Natrium - Status KH - Status Vitamin Clinical (fisik dan klinik) Bandingkan dengan angka normal Dietary : Kuantitatif : asupan dibandingkan dengan kebutuhan berdasarkan Standar makanan yang diberikan. Kualitatif : Pola makan bandingkan dengan PUGS atau diet yang sudah dijalani

2. Aktivitas : Sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa diharapkan telah membaca bahan ajar terlebih dahulu. Dosen akan memaparkan materi di depan kelas, kemudian memberikan kuis dan tugas kepada mahasiswa. Kuis dikerjakan secara individu sedangkan tugas dikerjakan berkelompok. Dosen akan memandu jalannya diskusi dan memberikan respon atas hasil diskusi mahasiwa. Kuis dapat pula diberikan di awal pertemuan, sebelum dosen memberikan materi. 3. Tugas : Tugas 1 : Tahapan metode penilaian status gizi rumah sakit. Tugas 2: Interpretasi data hasil penilaian status gizi rumah sakit berdasarkan kasus yang diberikan. 4. Latihan : Kuis : Penilaian status gizi di rumah sakit C. Penutup 1. Test Formatif Susanti adalah seorang ibu rumah tangga yang didiagnosis mengalami sirosis hati. Dia datang ke rumah sakit dengan keluhan mual, muntah, tidak nafsu makan, pusing berat. Berdasarkan hasil antropometri, BB=55 kg, TB=150 cm, LLA=25cm. Berdasarkan data biokimia albumin 2,5 g/dl, total protein 5 g/dl. Berdasarkan pemeriksaan fisik klinik, diketahui bahwa Susanti menderita asites dan edema kaki. Data asupan energi 700 kcal, protein 15 g, lemak 20 g, karbohidrat 115g. o Penilaian status gizi yang paling tepat pada kasus di atas dengan : a. Albumin d. IMT b. Total protein e. BB c. LLA o Yang merupakan data biokimia pasien adalah : a. Mual d. LLA=25 cm b. Hipoalbumin e. asites c. Anoreksia 2. Petunjuk penilaian dan umpan balik Penilaian dilakukan dengan proporsional sesuai metode dan kriteria evaluasi. Terutama saat diskusi di dalam kelas serta tes sumatif (UTS) yang dilakukan. Mahasiswa menunjukan keaktifannya dalam pembelajaran dan dosen menyampaikan materi dan merespon keaktifan mahasiswa. 3. Tindak lanjut a. Tugas individu Terdapat kuis yang diberikan saat perkuliahan berangsung bagi mahasiswa sebagai bentuk tugas individu. b. Diskusi kelompok

Terdapat tugas bagi mahasiswa untuk dikerjakan secara berkelompok dan menjadi bahan diskusi. c. Praktikum Dilakukan praktikum sesuai waktu yang teah dijadwalkan setelah penyampaian pokok bahasan oleh dosen. d. Bahan bacaan : Nutrition Asessment : Rosalind Gibson, edisi tahun 2005