BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito serta kredit. Dengan adanya pemberian pinjaman kredit. Rakyat (BPR). Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998:

BAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini semakin

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 35 TAHUN 2012

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NO 342 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA TASIKMALAYA

Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan surat. Berbicara tentang penyimpanan arsip pun tidak terlepas pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

2016, No Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 36 TAHUN 2007 T E N TANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah

PENGELOLAAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. membantu ingatan manusia. Pembuatan catatan sangat berguna untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang diperlukan oleh setiap organisasi yaitu untuk

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 66

Solusi Pengaturan Arsip di Rumah Sakit (Studi Kasus)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Standar Pelayanan Penyimpanan Arsip Inaktif di Lingkungan Sekretariat Negara

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

-3- b. Surat Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94/S/II- MEMUTUSKAN :

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 250 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2005

Arsip Dinamis Arsip Statis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Perda Kab. Belitung No. 27 Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 58 TAHUN 2008

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah Bupati dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat Kecamatan Tengaran mempunyai tugas pokok membantu Bupati Kabupaten Semarang dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, dan pembinaan kehidupan masyarakat dalam wilayah Kecamatan Tengaran. Perwujudan tugas pokok untuk membantu Bupati Kabupaten Semarang, Camat Kecamatan Tengaran dibantu oleh seorang Sekretaris Kecamatan (Sekcam) dan para Kepala Seksi (Kasi) yang terdiri atas Kasi Pemerintahan, Kasi Pembangunan, Kasi Kesejahteraan Rakyat, Kasi Ketentraman dan Ketertiban, dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa beserta seluruh staf dari masing-masing Kasi. Tugas pokok dari masing masing pegawai adalah : 1. Camat: Melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Sekretaris Kecamatan (sekcam): Melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang penyusunan, perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan, administrasi umum dan administrasi kepegawaian. 3. Seksi Tata Pemerintahan: Melaksanakan sebagian tugas camat dibidang tata pemerintahan. 4. Seksi Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa: Melaksanakan sebagian tugas camat dibidang pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa. 5. Seksi Kesejahteraan Rakyat: Melaksanakan sebagian tugas camat dibidang kesejahteraan rakyat. 1

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum: Melaksanakan sebagian tugas camat dibidang ketertiban umum. 1 Sebagai acuan dalam pelaksanaan tugasnya untuk membantu Bupati Kabupaten Semarang, Kecamatan Tengaran menerapkan visi sebagaimana visi pembangunan dari Kabupaten Semarang yaitu: Mewujudkan Kecamatan Tengaran yang adil, mandiri dan sejahtera dengan berwawasan pada ketersediaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia dengan mengutamakan pelayanan Masyarakat yang prima. 2 Misi Kecamatan Tengaran yang merupakan penjabaran dari visi Kecamatan Tengaran adalah : 1. Mewujudkan tertib pengelolaan administrasi kepegawaian, melaksanakan ketatalaksanaan keuangan kecamatan. 2. Meningkatkan kepemerintahan yang baik mulai tingkat paling bawah ke atas sehingga kewibawaan pemerintah tetap terjaga. 3. Mewujudkan kondisi aman, tertib, tenteram dan nyaman bagi seluruh masyarakat dengan menjunjung tinggi Hak Azazi Manusia dan mengedepankan supremasi hukum. 4. Mengembangkan system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat. 5. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari hari sebagai perwujudan iman dan taqwa serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. 6. Meningkatkan kepuasan masyarakat akan pelayanan yang telah diterima sebagai bukti peningkatan kinerja pemerintahan. 3 Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintahan Kecamatan Tengaran berdasarkan visi dan misi Kecamatan Tengaran adalah : 1. Mewujudkan terciptanya tertib administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan dan keuangan Kecamatan Tengaran. 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang, 2011, Peraturan Bupati Semarang Nomor 92 tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Semarang, Kabupaten Semarang 2 Kecamatan Tengaran, 2011, Renstra Kecamatan Tengaran, Tengaran 3 Ibid 2

2. Meningkatkan kualitas aparat pemerintah baik di desa maupun di tingkat atasnya sehingga mampu meningkatkan citra dan kewibawaan pemerintah di mata masyarakat. 3. Mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang baik. 4. Mempercepat pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat. 5. Mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kualitas kehidupan beragama. 6. Meningkatkan kepuasan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan kerja pemerintah ke arah yang lebih baik. 4 Setiap kantor yang masih aktif pasti melakukan kegiatan korespondensi, pelaporan, dokumentasi prosedur, melakukan perjanjian kontrak, dan lain lain yang menciptakan adanya dokumen kantor, demikian pula dengan kantor Kecamatan Tengaran. Tidak semua dokumen dapat dimusnahkan/ dibuang begitu saja, karena ada dokumen penting yang menunjang kelancaran kegiatan perkantoran. Adanya dokumen penting tersebut mengharuskan setiap kantor memiliki records atau rekaman dari kegiatan kegiatan yang dilaksanakan. Records dari kegiatan kegiatan dalam perkantoran yang masih diperlukan untuk pengambilan keputusan disebut arsip dinamis. Arsip dinamis atau records dalam konteks Anglo-Saxon adalah dokumen yang masih digunakan untuk perencanaan, pengambilan keputusan, pengawasan dan keperluan lain. Arsip dinamis memuat informasi tentang tugas, garis haluan, keputusan, prosedur, operasi, dan aktivitas sebuah instansi, lembaga, yayasan, departemen, bandan koperasi swasta, dan perorangan. 5 Arsip dapat digunakan sebagai pusat ingatan dan informasi, alat pengawasan, bukti autentik, dan sumber penelitian. Begitu pentingnya arsip membuat pengelolaan arsip mutlak untuk dilakukan dengan baik dan benar karena Jakarta, hal. 14 4 Kecamatan Tengaran,2011, Renstra Kecamatan Tengaran, Tengaran 5 Sulistyo Basuki, 2003, Manajemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka Utama, 3

hal ini berdampak pada keberhasilan dan kelancaran perusahaan pada seluruh pekerjaan dan kegiatan perkantoran. Pengelolaan arsip yang baik dan benar adalah pengelolaan arsip dengan menyesuaikan jenis arsip dan tempat penyimpanan arsip untuk mempermudah dan mempercepat penemuan kembali arsip saat dibutuhkan. Arsip dapat berubah-ubah sesuai dengan penggunaanya dalam jangka waktu tertentu. Arsip dinamis yang semula merupakan arsip dinamis aktif akan berubah menjadi arsip dinamis inaktif ketika penggunaanya mulai berkurang. Arsip dinamis inaktif disimpan sebagai arsip statis apabila dianggap penting, namun dapat dimusnahkan jika sudah tidak bermanfaat dan tidak digunakan. Penyusutan arsip dinamis membutuhkan ketelitian dan pertimbangan yang baik dari seorang juru arsip, jangan sampai arsip yang masih digunakan ikut dimusnahkan, dan sebaliknya arsip yang sudah tidak digunakan masih disimpan. Penyusutan arsip penting dilakukan untuk efisiensi dan efektifitas pekerjaan kantor, dengan mengadakan jadwal penyusutan arsip secara rutin kantor dapat melakukan penghematan biaya perawatan arsip sekaligus mempermudah penemuan kembali arsip yang dibutuhkan. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen arsip dinamis bertujuan untuk : 1. Mengendalikan penciptaan arsip, sehingga arsip yang disimpan hanya arsip yang penting saja. 2. Terciptanya efisiensi dan efektivitas pengelolaan arsip. 3. Terciptanya penyusutan arsip secara tepat. 4

4. Penemuan kembali arsip yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Tercapainya tujuan manajemen arsip tersebut akan mengantarkan kantor pada kemudahan dan kelancaran dalam menentukan kebijakan dan keputusan kantor, sehingga tujuan kantor akan terpenuhi. 1.2. Permasalahan Penelitian Berdasarkan UU No. 7 Th.1971, Arsip adalah : a. Naskah naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga lembaga Negara dan Badan badan Pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. b. Naskah naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan badan swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka kehidupan berbangsa. 6 Arsip merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan/ instansi. Penyimpanan arsip yang baik dan benar terlihat ketika arsip yang dibutuhkan cepat dan mudah ditemukan. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Pinarso, Pegawai Kecamatan Tengaran, penulis menemukan gejala problematis sebagai berikut : a. Setiap unit kerja mengatur sendiri arsip yang masih aktif dan berhubungan dengan bidangnya. Penanganan arsip oleh setiap unit kerja menemui kendala karena terbatasnya tempat dan pengetahuan pengelolaan arsip. 6 Irra Chrisyanti Dewi, 2011, Manajemen Kearsipan, Prestasi Pustaka, Jakarta, hal. 1 5

b. Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip terkesan seadanya, hanya ada satu lemari untuk menyimpan arsip seluruh unit kerja. c. Tempat yang kurang memadahi semakin diperparah dengan sikap ragu ragu pegawai untuk melakukan pemusnahan, sehingga dari tahun ke tahun tumpukan kertas arsip semakin banyak. d. Penemuan kembali arsip yang dibutuhkan memerlukan waktu yang lama dan sulit. Berdasarkan gejala problematis tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian Bagaimanakah sistem manajemen kearsipan arsip dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Mengetahui sistem manajemen kearsipan arsip dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. 1.4. Signifikasi Penelitian 1.4.1 Signifikasi Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan mendukung teori tentang manfaat arsip yang dikemukakan oleh Irra Chrisyanti Dewi : Dengan menyimpan warkat sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan kembali dalam waktu singkat dan menyelamatkan arsip dari kehilangan/ kerusakan. 7 7 Irra Chrisyanti Dewi, 2011, Manajemen Kearsipan, Prestasi Pustaka, Jakarta, hal. 6 6

1.4.2 Signifikasi Praktis 1. Bagi Pendidikan Memberikan sumbangan pemikiran dalam bentuk penelitian kualitatif dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan. 2. Bagi Pegawai Kantor Kecamatan Tengaran Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam melakukan kegiatan manajemen kearsipan arsip dinamis aktif dan inaktif. 3. Bagi Penulis Memperdalam pengetahuan tentang penelitian kualitatif dan memperluas wawasan tentang dunia perkantoran dan sistem manajemen kearsipan arsip dinamis aktif dan inaktif. 7

1.5. Keterbatasan Pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala-kendala yang menyebabkan adanya keterbatasan dari penelitian ini. Selama melaksanakan penelitian, Penulis mengalami kesulitan dalam memperoleh data-data yang diperlukan, dan adanya keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan pikiran, peneliti hanya meneliti arsip dinamis aktif dan inaktif yang berbentuk kertas, di Kantor Kecamatan Tengaran. 8