METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan: = jumlah contoh yang diambil = jumlah populasi e = taraf nyata 0,053

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODELOGI PENELITIAN

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Gaya Kepemimpinan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara variabel bebas (tingkat stress) dan variabel terikat (mekanisme

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xi. DAFTAR LAMPIRAN...xii Latar Belakang Masalah...

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

METODE PENELITIAN 1 N

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Bandar Lampung. Waktu penelitian. ini adalah pada tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan (Arikunto 2010). Lokasi penelitian dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan IPB merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terbaik dan memiliki berbagai prestasi di bidang non-akademik. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni 2012 berupa pengambilan data. Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah para pemimpin lembaga mahasisiwa S1 kampus IPB Darmaga, Kabupaten Bogor. Ketua diambil sebagai contoh dikarenakan tugas ketua sebagai penentu kebijakan dan keputusan pada sebuah organisasi. Populasi diperoleh dari daftar lembaga kemahasiswaan yang dimiliki Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM). Teknik penarikan contoh dari populasi dilakukan dengan cara sensus yaitu memilih seluruh contoh dengan sengaja sebanyak 94 lembaga kemahasiswaan yang terdiri atas ketua 94 orang pada perode 2011-2012. Pada saat penelitian berlangsung contoh yang dapat diambil sebanyak 92 ketua. Dua lembaga yang lainnya tidak dapat diambil dikarenakan satu lembaga sudah tidak aktif dan satu lembaga tidak mengembalikan kuesioner yang sudah dikirim sampai batas kesepakatan. Jenis, Cara Pengumpulan Data, dan Cara Pengukuran Variabel Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penggalian informasi dari mahasiswa yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kuesioner dikembangkan oleh peneliti berdasarkan berbagai penelitian terdahulu yang serupa dan melalui konsep teoritis. Data sekunder adalah gambaran umum lokasi penelitian dan data mengenai mahasiswa yang diperoleh dari literatur. Cara pengumpulan data dilakukan melalui self report oleh mahasiswa secara langsung.

20 Jenis dan cara pengumpulan data disajikan pada Tabel 1 dengan menggunakan kuesioner. Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data Jenis Data Variabel Skala Data Sumber Primer Karakteristik Mahasiswa Usia Rasio Jenis kelamin Nominal IPK Rasio Jurusan Nominal Suku Nominal Primer Karakteristik Keluarga Mahasiswa Lama pendidikan orangtua Rasio Pekerjaan orangtua Nominal Urutan kelahiran Nominal Besar keluarga Rasio Primer Kecerdasan Emosi Dikembangkan Kesadaran emosi dari Latifah Ordinal Pengelolaan emosi (2009) Ordinal Motivasi diri Ordinal Primer Kecerdasan Sosial Dikembangkan Kesadaran sosial oleh Wulandari Ordinal Fasilitas sosial (2011) Ordinal Primer Praktik Kepemimpinan Tantangan proses Ordinal Dikembangkan Inspirasi visi Ordinal dari Kouzes & Mengajak bertindak Ordinal Posner (2005) Mahasiswa panutan Ordinal Motivasi Ordinal Primer Gaya Kepemimpinan Dikembangkan Otoriter Ordinal dari Dubrin Demokratis Ordinal (2002) Laissez faire Ordinal Kecerdasan emosi diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran kecerdasan emosi remaja yang dikembangkan oleh Latifah (2009), yang terdiri dari lima subskala, yaitu kesadaran emosi diri, pengelolaan emosi diri, motivasi diri, empati, dan seni membina hubungan. Pada penelitian ini hanya menggunakan tiga subskala yaitu kesadaran emosi diri yang terdiri atas 12 pertanyaan (enam pertanyaan positif dan enam pertanyaan negatif), pengelolaan emosi diri yang terdiri atas 12 pertanyaan (enam pertanyaan positif dan enam pertanyaan negatif), dan motivasi diri terdiri atas 12 pertanyaan (delapan pertanyaan positif dan empat pertanyaan negatif). Kecerdasan sosial diukur dengan menggunakan alat ukur

21 yang diadaptasi dari instrumen pengukuran kecerdasan sosial yang dikembangkan oleh Wulandari (2009), terdiri atas 20 item pernyataan yang termasuk ke dalam unsur kesadaran sosial ( delapan penyataan negatif dan 13 pernyataan positif) dan 23 item pernyataan yang termasuk ke dalam unsur fasilitas sosial (enam penyataan negatif dan 17 pernyataan positif). Alat ukur praktik kepemimpinan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen S-LPI ( Student Leadership Practices Inventory) yang diciptakan oleh Kouzes dan Posner (2005) yang dimodifikasi, terdiri atas 30 pernyataan positif. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scorring, entry, cleaning, dan analyzing. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell dan SPSS. Data pengukuran dianalisis secara deskriptif dan inferensia dengan menggunakan uji korelasi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui sebaran usia, jenis kelamin, IPK, suku, usia keluarga, pekerjaan anggota keluarga, pendapatan keluarga, besar keluarga mahasiswa. Uji Crosstabs (untuk data nominal) dan uji korelasi Pearson (untuk data rasio) digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik responden dan keluarga dengan skor total kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial. Selain itu, uji korelasi akan digunakan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi-sosial terhadap gaya dan praktik kepemimpinan mahasiswa. Sebelum penggunaan kuesioner dilakukan uji coba kuesioner untuk mengetahui reliabilitas kuesioner. Pengukuran reliabilitas dilihat dari nilai Alpha Cronbach. Pada hasil reliabilitas kuesioner didapatkan hasil sebagai berikut, dari nilai Alpha Cronbach untuk alat ukur kecerdasan emosi sebesar 0,835, dari nilai Alpha Cronbach untuk alat ukur kecerdasaan sosial sebesar 0,866, dari nilai Alpha Cronbach untuk alat ukur praktik kepemimpinan atau inventori kepemimpinan sebesar 0,883, dan dari nilai Alpha Cronbach untuk alat ukur gaya kepemimpinan sebesar 0,627. Kecerdasaan emosi terdapat lima bagian, yaitu: kesadaran emosi diri, pengelolaan emosi diri, motivasi diri, empati, dan seni membina hubungan. Pada penelitian ini bagian yang digunakan adalah kesadaran emosi diri, pengelolaan emosi diri, dan motivasi diri. Sedangkan empati dan seni membina hubungan

22 telah tergabung pada kecerdasan sosial berupa kesadaran sosial dan fasilitas sosial. Kecerdasan emosi diukur dengan menggunakan jawaban yang dikelompokkan menjadi sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor3), setuju (skor2), dan sangat tidak setuju (skor 1). Kecerdasan sosial diukur dengan menggunakan jawaban yang dikelompokkan menjadi tidak pernah (skor 1), hampir tidak pernah (skor 2), kadanga-kadang (skor 3), sering (skor 4), dan sangat sering (skor 5). Pada gaya kepemimpinaan terbagi atas empat jawaban, yaitu : tidak pernah (skor 1), jarang (skor 2), sering (skor 3), dan sangat sering (skor 4). Praktik kepemimpinan terbagi menjadi lima jawaban, yaitu: Jarang (skor 1), sesekali (skor 2), kadang-kadang (skor 3), sering (skor 4), dan sangat sering (skor 5). Pada setiap pengkategorian (interval) setiap variabel dilakukan dengan membagi manjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan interval kategori tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : Selanjutnya, pembagian kategori adalah sebagai berikut: a. Rendah: skor minimum x skor minimum + IK b. Sedang: skor minimum + IK x skor minimum + 2 IK c. Tinggi: skor minimum + 2 IK x skor maksimum Variabel Jenis Kelamin Usia (tahun) Fakultas Tabel 2 Cara pengkategorian variabel Kategori Karakteristik Mahasiswa 1=laki-laki 2=perempuan 1=remaja akhir (19-20th) 2=dewasa awal ( 21th) 0=TPB 1=FAPERTA 2=FKH 3=FPIK 4=FAPET 5=FAHUTAN 6=FATETA 7=MIPA 8=FEM 9=FEMA

23 Variabel Suku Indeks Prestasi Komulatif Kategori 1=sunda 2=jawa 3=batak 4=Bugis 5=aceh 6=lainnya - kurang ( 2,50) - cukup (2,51-2,75) - baik (2,76-3,50) - sangat baik ( 3,51) Pengeluaran (Rp.) - rendah (Rp 400.000 933.333) - sedang (Rp 933.333 1.466.666) - tinggi (Rp 1.466.666-2.000.000) Jumlah organisasi - rendah (1-4,6) - sedang (4,7-8,2) - tinggi (8,3-12) Lama organisasi (tahun) - rendah (2-4,3) - sedang (4,4-6,6) - tinggi (6,7-9) Karakteristik Keluarga Mahasiswa Pendidikan Orangtua (tahun) Pekerjaan Orangtua Besar keluarga Urutan kelahiran - rendah ( 6thn) - sedang (7-12th) - tinggi (>12th) 1=PNS/IRT 2=karyawan 3=wiraswasta 4=guru 5=dosen 6=petani 7=buruh 8=pensiunan 9=lainnya - kecil ( 4 orang) - sedang (5-7 orang) - besar (>7 orang) -1=sulung -2=tengah -3=bungsu -4=tunggal Kecerdasan Emosi - rendah (36-84) - sedang (85-133) - tinggi (134-180) Kecerdasan Sosial - rendah (43-100) - sedang (101-158) - tinggi (159-215) Praktik Kepemimpinan - rendah (30-70) - sedang (71-110) - tinggi (111-150)

24 Definisi Operasional Mahasiswa adalah seseorang usia 17-21 tahun yang berada minimal pada semester satu dan menduduki jabatan sebagai ketua lembaga kemahasiswaan Usia adalah usia mahasiswa pada saat pengambilan data ketika penelitian dilakukan (dalam tahun) Jenis Kelamin adalah identitas biologi yang membedakan tiap individu (laki-laki atau perempuan) Indeks Prestasi Akademik (IPK) adalah gambaran mengenai penguasaan mahasiswa terhadap materi kuliah yang diberikan. Prestasi akademik diukur dengan meggunakan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa hingga semester terakhir dengan skor 1-4. Semakin tinggi nilai maka semakin baik prestasi akademik mahasiswa. Lembaga kemahasiswaan adalah organisasi mahawasiswa S1 yang resmi diakui oleh IPB sebanyak 94 organisasi. Jumlah saudara adalah banyaknya anak dalam satu keluarga inti. Jumlah organisasi adalah banyaknya organisasi yang pernah diikuti oleh pimpinan kelembagaan sejak SMP sampai dengan perguruan tinggi. Lama organisasi adalah lama (tahun) para pimpinan kelembagaan pernah berkecipung dalam suatu organisasi. Urutan kelahiran adalah susunan anak lahir hidup dalam keluarga mahasiswa. Tingkat pendidikan orangtua adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti oleh ayah dan ibu mahasiswa. Pengeluaran mahasiswa adalah jumlah pengeluaran mahasiswa tiap bulan yang digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup selama kuliah. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengetahui dan menangani perasaan sendiri dengan baik serta yang mampu membaca dan menghadapi perasaan

25 orang lain dengan efektif. Goleman (2002) membagi kecerdasan emosi dalam lima wilayah yaitu: Kesadaran emosi diri adalah kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Pengelolaan emosi diri dalah kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, dimana hal ini sangat bergantung pada kesadaran diri. Motivasi diri adalah menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Empati adalah kemampuan untuk mengenali emosi orang lain. Seni membina hubungan adalah keterampilan mengelola emosi orang lain. Kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk mengerti orang lain dan bagaimana bereaksi terhadap situasi sosial yang berbeda. Unsur kecerdasan sosial meliputi kesadaran sosial dan fasilitas sosial. Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk dapat merasakan keadaan batiniah seseorang sampai memahami perasaan dan pikirannya. Fasilitas sosial adalah kemampuan yang bertumpu pada kesadaran sosial untuk memungkinkan interaksi yang mulus dan efektif. Praktik kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dengan segala kelebihan dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan visi misinya dengan perasaan tidak terpaksa. Kouzes dan Posner (2007) membagi praktik kepemimpinan menjadi lima subskala yaitu mahasiswa panutan, membangun motivasi, mengajak orang lain bertindak, menginspirasi visi, dan tantangan dalam menjalankan proses. Gaya Kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Kartono (2011) membagi gaya kepemimpinan menjadi tiga yaitu : Otoriter adalah kepemimpinan yang bersifat keras, tidak boleh disanggah, dan mengharuskan.

26 Demokratis adalah kepemimpinan yang berdasarkan intraksi dan kerjasama, kebebasan yang teratur, pemberian kesempatan kepada semua anggota organisasi untuk berpartisipasi secara aktif dan menyumbangkan ide-ide yang konstruktif. Laissez faire adalah kepemimpinan yang membiarkan semua anggota bertingkah laku semau sendiri, sedangkan pemimpin tidak memberikan perintah, pengarahan, atau bimbingan sehingga masing-masing anggota bergerak sendiri-sendiri.