Dr. Diena M. Lemy, A.Par., M.M. Theodosia C. Nathalia, S.ST. Par., M.M.

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN TERHADAP POTENSI WISATA KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN DALAM PENYUSUNAN MODEL DESTINASI PARIWISATA KREATIF

FOCUS GROUP DISCUSSION KAJIAN TERHADAP POTENSI WISATA KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN DALAM PENYUSUNAN MODEL DESTINASI PARIWISATA KREATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan sebuah minat berkunjung yang terdiri dari pengenalan akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu

PENGELOLAAN DAYA DUKUNG DAN PEMASARAN PARIWISATA BERKELANJUTAN. Oleh : M. Liga Suryadana

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN (RESEARCH DESIGN).

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program

Daftar Isi... Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Motto dan Persembahan... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MANIS KIDUL DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN FORMAL DI OBJEK WISATA CIBULAN KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN

7 ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PESISIR YANG BERKELANJUTAN DI KAWASAN PESISIR BARAT KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Dimana dari Pariwisata negara atau

III. METODE PENELITIAN

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan piranti mobile yang berkembang pesat saat ini. memudahkan usaha penyebaran informasi dan promosi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 lembaga konservasi lingkungan hidup Ocean of Life

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Grobogan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam

BAB V PENUTUP. Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi Melalui Konsep Sustainable. 2. Sarana dan fasilitas perlu ditingkatkan pengawasannya.

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, memberdayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh wilayah Indonesia terdapat 50 (lima puluh) Destinasi Pariwisata

III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN. andalan bagi perekonomian Indonesia dan merupakan sektor paling strategis

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

PENGEMBANGAN DESA WISATA KEMUNING LOR MENJADI DESTINASI UNGGULAN DI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan menuju daerah tujuan wisata. Terdapat dua fungsi dari atraksi

LAPORAN TAHUNAN/AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENYUSUNAN KLASTER SENTRA INDUSTRI SHUTTLECOCK DI JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN LAKSA TANGERANG SEBAGAI SALAH SATU PRODUK WISATA KULINER DI TANGERANG

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK ABSTRACK DAFTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI...

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

minimal 1 (satu) kali, sedangkan pada tahun 2013 tidak dilaksanakan pameran/ekspo.

-i- DAFTAR ISI. Kata Pengantar... BAB I PENDAHULUAN... 1

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING

Target Fisik Kegiatan Disporapar Tahun 2018

BAB III PENUTUP. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: pariwisata telah didukung oleh regulasi, dana, jumlah Sumber Daya

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setelah Bali. Aliran uang yang masuk ke provinsi DIY dari sektor

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

Sistematika presentasi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

Transkripsi:

KAJIAN TERHADAP POTENSI WISATA KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN DALAM PENYUSUNAN MODEL DESTINASI PARIWISATA KREATIF LAPORAN KEMAJUAN I TAHUN KE-2 MONEV INTERNAL Dr. Diena M. Lemy, A.Par., M.M. Theodosia C. Nathalia, S.ST. Par., M.M. Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan September 2015

PENDAHULUAN Provinsi Banten yang disahkan menjadi provinsi melalui Undang-Undang no. 23 tahun 2000, adalah wilayah yang memiliki banyak potensi wisata. Namun Provinsi Banten tidak dimasukan dalam perhitungan 20 provinsi destinasi wisata unggulan Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/ tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&idsubyek=16&n otab=3).

PENDAHULUAN Penelitian ini secara khusus akan difokuskan untuk menindaklanjuti permasalahan pengelolaan destinasi yang terkait dengan kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal destinasi wisata. Selanjutnya, hasil penyempurnaan akan digunakan untuk menyusun sebuah Model Destinasi Pariwisata Kreatif bagi Wilayah Kabupaten Pandeglang.

TINJAUAN PUSTAKA Creative Tourism (Richard dan Raymond, 2000) Naskah Akademik: Kajuan Pengembangan Pariwisata (Adriani, 2012) Tourism, Creativity and Development (Richards dan Wilson, 2007) Creative Tourism Business Model and Its Application in Bulgaria (Ohrdiska-Olson dan Ivanov, 2010)

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan di Kabupaten Pandeglang, Banten, ini adalah: 1. Melakukan pengumpulan data lanjutan untuk memantapkan penyusunan Model Destinasi Pariwisata Kreatif di Kabupaten Pandeglang, Banten. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan: survei lapangan dan observasi: Focus Group Discussion (FGD): Pengumpulan data sekunder: 2. Menyusun sebuah model destinasi pariwisata kreatif bagi Kabupaten Pandeglang, Banten.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Terpetakannya potensi pariwisata kreatif yang terdapat pada Wisata Kuliner, Wisata Budaya Rampak Bedug dan Wisata Alam Taman Nasional Ujung Kulon yang terdapat pada Kabupaten Pandeglang. 2. Tersusunnya data terkait elemen-elemen dari Model Pariwisata Kreatif, yaitu: a. Faktor-faktor Permintaan (Demand Factors). b. Faktor-faktor Penawaran (Supply Factors). c. Produk dan Layanan (Products and Services). d. Manfaat berwujud dan tak berwujud dari pariwisata kreatif (Creative Tourism Tangible and Intangible Benefits). e. Potensi hasil dalam bentuk keuangan bagi destinasi (Financial Results for The Destinations). 3. Terbentuknya Model Pariwisata Kreatif di Kabupaten Pandeglang Banten yang dapat menjadi referensi bagi pengembangan pariwisata di destinasi tersebut selanjutnya.

METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Sekaran (2010:105-106) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk memastikan dan memampukan peneliti untuk menggambarkan karakteristik dari variable-variabel yang menjadi perhatian pada suatu situasi. Metode pengumpulan data: 1. Data Primer: Observasi langsung, Survei dengan Kuesioner, Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur 2. Data Sekunder: data yang diperoleh dari berbagai sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipercaya, contohnya dari Badan Pusat Statistik, Dinas Pariwisata setempat, website internet, makalah ataupun penelitian-penelitian yang sudah pernah dibuat sebelumnya

Latar Belakang Masalah Provinsi Banten dalam pengelolaan kepariwisataan Adanya kebutuhan akan model pengembangan pariwisata yang dapat diterapkan di Provinsi Banten, khususnya Kab. Pandeglang Kegiatan Tahun I Pengumpulan data primer dan sekunder melalui: observasi, survey dengan kuesioner dan wawancara Lokasi Penelitian: Penyusunan hasil penelitian Kegiatan Tahun II Analisa terhadap informasi dari kegiatan Tahun I dan membaginya kedalam elemenelemen model bisnis pariwisata kreatif. Menyusun model destinasi pariwisata kreatif untuk Kabupaten Pandeglang. Melakukan observasi, survey maupun wawancara tambahan untuk pemantapan hasil Menyiapkan terwujudnya Destinasi Wisata Kreatif di Kabupaten Pandeglang, Banten Tahapan Penelitian Terwujudnya Destinasi Wisata Kreatif di Kab. Pandeglang, Banten. Hasil Penelitian Sebelumnya: Hasil Tahun I Hasil Tahun II Creative Tourism oleh Richards dan Raymond, (2000). Naskah Akademik: Kajian Pengembangan Pariwisata Kreatif oleh Adriani (2012) Tourism, Creativity and Development oleh Richards dan Wilson (2007). Creative Tourism Business Model and Its Application in Bulgaria oleh Ohrdiska- Olson dan Ivanov (2010). Profil lengkap dari potensi wisata di Kabupaten Pandeglang Analisa SWOT kepariwisataan Kabupaten Pandeglang Analisa Baur Pemasaran dari kepariwisataan Kabupaten Pandeglang Publikasi Ilmiah di Jurnal Nasional terakreditasi, Tersusunnya model destinasi pariwisata kreatif Terwujudnya Destinasi Wisata Kreatif di Kabupaten Pandeglang, Banten. Meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat destinasi wisata kreatif di Kabupaten Pandeglang, Banten. Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional Terakreditasi.

HASIL YANG DICAPAI 1. Penyusunan instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data: Panduan Wawancara kepada para pemangku kepentingan pariwisata Kreatif di Kabupaten Pandeglang. Daftar Pertanyaan untuk Focus Group Discussion (FGD) dengan nara sumber terkait Wisata Kuliner, Rampak Bedug dan Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten. 2. Pembelian souvenir untuk responden yang diwawancara pada obyek wisata terkait. 3. Melaksanakan wawancara dengan: Bapak Basiph Djoma, sebagai narasumber Wisata Kuliner di Kabupaten Pandeglang Bapak Dadan Sujana, Dosen STKIP Rangkas Bitung sebagai narasumber untuk Wisata Budaya Rampak Bedug Bapak Chotibul Umam dan Bapak Ofat Sofwatuddin, DPD HPI Banten sebagai narasumber untuk Wisata Alam Taman Nasional ujung Kulon

HASIL YANG DICAPAI 4. Wawancara informal dilakukan untuk mendapatkan pandangan atau pendapat mereka mengenai kemungkinan pengembangan pariwisata kreatif di berbagai destinasi wisata di Banten, dan kaitannya dengan desa wisata. 5. Menyelenggarakan Focus Group Discussion dengan FGD yang mengundang para pemangku kepentingan pariwisata di Kabupaten Pandeglang, khususnya Wisata Kuliner, Wisata Budaya Rampak Bedug dan Wisata Alam Taman Nasional Ujung Kulon. Para pemangku kepentingan ini akan diajak untuk berdiskusi mengenai pengembangan Model pariwisata kreatif di wilayah terkait, terutama pendapat, interpretasi, persepsi dan pandangan mereka. Diskusi dipandu oleh peneliti selama 3 jam dan melibatkan mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan sebagai peserta aktif. 6. Mengompilasi data dari hasil survei dan observasi lapangan, wawancara formal dan informal serta FGD.

RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA 1. Melanjutkan kompilasi data dari hasil survey dan observasi lapangan, wawancara formal dan non formal serta FGD terkait pengembangan Wisata Kuliner, Wisata Budaya Rampak Bedug dan Wisata Alam Taman Nasional Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang. 2. Melakukan analisis dan identifikasi data dan informasi tersebut untuk penyusunan Model Pariwisata Kreatif yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut: Faktor-faktor Permintaan (Demand Factors). Faktor-faktor Penawaran (Supply Factors). Produk dan Layanan (Products and Services). Manfaat berwujud dan tak berwujud dari pariwisata kreatif (Creative Tourism Tangible and Intangible Benefits). Hasil dalam bentuk keuangan bagi destinasi (Financial Results for The Destinations) 3. Menyusun laporan penelitian, sekaligus menulis naskah akademik untuk dimuat dalam Jurnal Kepariwisataan Indonesia. 4. Menyampaikan Laporan Penelitian mengenai Model Pariwisata Kreatif bagi Kabupaten Pandeglang, Banten kepada pemerintah terkait, dan jika dimungkinkan melakukan pemaparan.

SIMPULAN SEMENTARA 1. Daya Tarik Wisata yang siap untuk dikembangkan sebagai pariwisata kreatif di Kabupaten Pandeglang yaitu: Wisata Kuliner, Wisata Budaya Rampak Bedug dan Wisata Alam Taman Nasional Ujung Kulon. 2. Pada ketiga daya tarik wisata tersebut terdapat komponenkomponen pariwisata yang mendukung pengembangan pariwisata kreatif di daerah tersebut, antara lain: ketersediaan atraksi pariwisata kreatif dan sarana pendukung dalam jumlah minimal. 3. Kendala utama adalah infrastruktur dan sumber daya manusia serta dukungan pemerintah daerah. 4. Pariwisata kreatif tersebut berpotensi menambah jumlah wisatawan minat khusus yang datang mengunjungi Kabupaten Pandeglang. 5. Model pariwisata kreatif akan membantu memberikan arahan untuk pengembangan bagi ketiga daya tarik wisata tersebut.

SARAN 1. Penelaahan lebih mendalam pada potensi pariwisata kreatif di Kabupaten Pandeglang yaitu: Wisata Kuliner, Wisata Budaya Rampak Bedug dan Wisata Alam Taman Nasional Ujung Kulon. 2. Pendampingan kepada para pelaku pariwisata untuk mendayagunakan atraksi wisata kreatif dan sarana pendukung yang ada secara optimal. 3. Saat ini yang diperlukan oleh para pemangku kepentingan pariwisata setempat adalah adanya perencanaan dan koordinasi yang jelas, terutama dalam hal SDM dan perencanaan pengembangan.

Terima Kasih