HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG JURNAL YOLLA MASDA RILFANI NPM:

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PERILAKU ADAPTIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN TERHADAP TATA TERTIB DI SEKOLAH SISWA KELAS XI IPS MAN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAH LAKU SOSIAL REMAJA DI NAGARI SUNGAI JANIAH KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

HUBUNGAN SIKAP GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP LUKI PADANG ARTIKEL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

Abstract

kepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut

HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS XI SMA ADHYAKSA I JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE-GUGUS KARTINI KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

Al Ulum Vol.65 No.3 Juli 2015 halaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG JURNAL YOLLA MASDA RILFANI NPM: 12060156 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017 1

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG Oleh: YOLLA MASDA RILFANI Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peserta didik yang sulit menyesuaikan diri dengan teman baru, adanya peserta didik yang kurang mendapatkan perhatian yang baik dari orang tuanya dalam belajar dirumah. Tujuan penelitian ini menggambarkan: 1) pola asuh orang tua peserta didik, 2) penyesuaian diri peserta didik, 3) hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasi. Populasi penelitian ini adalah 275 peserta didik SMP Negeri 7 Padang. Sampel penelitian dipilih berdasarkan teknik proportional random sampling dengan sampel sebanyak 92 peserta didik, pengumpulan data menggunakan angket, analisa yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dilihat dari : 1) Pola asuh orang tua berada pada kategori cukup baik, 2) Penyesuaian diri peserta didik berada pada kategori cukup baik, 3) Hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dapat di gambarkan bahwa diperoleh korelasi yaitu r hitung sebesar 0,437 r tabel sebesar 0,205 df 90 pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan ketentuan nilai r berarti -1 0,437 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (H a ) dapat diterima dan terdapat hubungan yang signifikan yang menunjukkan arah hubungan yang positif dengan koefisien kuat. ABSTRACT This research is motivated by the existence of learners who are difficuit to adapt to new friends, the exis tence of learners who do not get good at tention from their parent in home study. The goal of this research is to illustrate: 1) the parenting pattern of students parents, 2) students selfadjustment, 3) the correlation of parenting pattern and students self adjustment. This is a quantitative descriptive and correlation research. The population is 275 students of Junior High School 7 Padang. The sampling technique used is proportional random sampling, with 92 students as the samples. The data is collected by using questionnaires and analyzed by using descriptive statistic with correlation analysis. The result of the research conducted to the students of Junior High School 7 shows that: 1) the parenting pattern of the parents is in good category, 2) Students self-adjustment is also in good category, 3) the correlation of parenting pattern of the parents of the students and students self adjustment in Junior High School 7 Padang can be illustrated that the correlation obtained is r count 0.437, r table 0.205, df 90 in significant standard 0.05 or its reliability standard 95% with value certainty r means -1 0,437 1. It can be concluded that work hypothesis (H a ) is acceptable and there is a significant correlation that shows positive relationship with strong coefficient 1

PENDAHULUAN Keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya seorang anak memperoleh pendidikan dan mengenal nilai-nilai maupun aturan-aturan yang harus diikuti yang mendasari anak untuk melakukan hubungan sosial dengan lingkungan yang lebih luas. Tiap-tiap keluarga memiliki cara dan aturannya masing-masing dalam mengasuh anaknya. Ahmadi (2009:246) Menyatakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang utama di mana anak belajar menjadi manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Semua yang telah diuraikan dalam interaksi kelompok berlaku pula bagi interaksi kelompok keluarga, termasuk pembentukan norma-norma sosial, internalisasi dari pada norma-norma, terbentuknya frame of reference, sense of belongingness dan lainnya. Menurut Djamarah (2014:50) pola orang tua dalam keluarga adalah sebuah frase yang menghimpun empat unsur penting, yaitu pola, asuh, orang tua, dan keluarga. Pola asuh orang tua dalam keluarga berarti kebiasaan orang tua, ayah atau ibu, dalam memimpin, mengasuh dan membimbing anak dalam keluarga. Keluarga adalah sebuah institusi keluarga batin yang disebut nuclear family. Dengan demikian, pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dan persisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja. Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dan bisa memberi efek negatif maupun positif. Diantara pola asuh terdapat beberapa tipe-tipe pola asuh orangtua. a. Gaya Otoriter Tipe pola asuh otoriter adalah tipe pola asuh orang tua yang memaksakan kehendak. Dengan tipe orang tua ini cenderung sebagai pengendali atau pengawas (controller), selalu memaksakan kehendak kepada anak, tidak terbuka terhadap pendapat anak, sangat sulit menerima saran dan cenderung memaksakan kehendak dalam perbedaan, terlalu percaya pada diri sendiri sehingga menutup katup musyawarah. b. Gaya Demokratis Tipe pola asuh demokratis adalah tipe pola asuh yang terbaik dari semua tipe pola asuh yang ada, hal ini disebabkan tipe pola asuh ini selalu mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan c. Gaya Permissif Pola asuh permisif mempunyai ciri sebagai berikut: Anak diberi kebebasan penuh menentukan tindakannya sendiri, hadiah dan hukuman tidak diterapkan, orang tua kurang membimbing, dan kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan sehari-hari. Pola asuh permisif atau penelantar yang diuraikan di atas, memiliki keterkaitan dengan pola asuh penyabar atau pemanja yaitu di mana orang tua selalu berpusat pada kepentingan anak, orang tua tidak mengendalikan dan tidak menegur perilaku anak, dalam hal ini orang tua tidak ingin terkesan mengecewakan anak. Kondisi demikian, akan memunculkan kebiasaan manja, selalu tergantung pada orang lain di sekitarnya. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari semua tipe-tipe pola asuh yang diterapkan orang tua, hanya pola asuh demokratis dinilai paling baik dibandingkan dengan pola asuh yang lain. Hal ini disebabkan pola asuh demokratis tipe pola asuh yang selalu mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan individu anak. Lingkungan keluarga juga memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri anak yaitu: a. Pengertian Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu dalam menghadapi kondisi atau keadaan tertentu pada lingkungan yang baru dimasuki oleh seorang individu didalam masyarakat, keluarga, sekolah, dan teman sebaya. b. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri Menurut Sobur (2003:529) membagi bentuk-bentuk penyesuaian diri dalam kelompok, yaitu: penyesuaian yang adaptive dan penyesuaian adjustive. Penyesuaian diri yang bisa menyesuaikan dirinya terhadap keadaan lingkungan misalnya di dalam lingkungan baru seperti: sekolah. Sedangkan penyesuaian diri yang adjustive dapat dijelaskan penyesuaian diri di sekolah yang bisa meyesuaikan diri terhadap peraturan dan norma-norma seperti: tidak boleh datang terlambat, memakai seragam yang rapi dan bersih, tidak boleh buang sampah sembarangan, dll. 2

c. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri a. Kondisi fisik b. Kepribadian c. Edukasi/pendidikan d. Lingkungan e. Agama dan Budaya d. Karakteristik Penyesuaian Diri Menurut Ali dan Asrori (2006:179). Sesuai dengan kekhasan perkembangan fase remaja maka penyesuaian diri di kalangan remaja pun memiliki karakteristik yang khas. a. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Peran dan Identitasnya b. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Pendidikan c. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Kehidupan Seks d. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Norma Sosial e. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Penggunaan Waktu Luang f. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Uang g. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Kecemasan, Konflik, dan Frustasi Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri seseorang adalah kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, dan agama serta budaya. Keempat ini sangat berpengaruh dalam proses penyesuaian diri anak maka dari itu orang tua harus berperan aktif dalam proses penyesuaian diri anak, agar penyesuaian yang ada pada diri anak bisa berjalan dengan semestinya. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik di Sekolah Menurut Hurlock (Utama, 2013:27) ada empat faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, yaitu: a. Lingkungan tempat anak dibesarkan, yaitu kehidupan di dalam keluarga. Bila dalam keluarga tersebut dikembangkan perilaku sosial yang baik, sehingga pengalaman ini akan menjadi pedoman yang membantu anak untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial di luar rumah. b. Model yang diperoleh anak di rumah, terutama dari orang tuanya. Anak biasanya akan meniru perilaku orang tua yang menyimpang, maka anak akan cenderung mengembangkan kepribadian yang tidak stabil. c. Motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian diri dan sosial. Motivasi ini dapat ditimbulkan dari pengalaman 3 sosial awal yang menyenangkan, baik di rumah atau di luar rumah. d. Bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar penyesuaian diri. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri. Secara tidak langsung dapat diartikan bahwa pola asuh dari orang tua memiliki hubungan dengan penyesuaian diri seseorang. tidak baiknya penyesuaian diri seseorang tergantung dari pola asuh orang tua tersebut. METODE PENELITIAN Langkah awal dalam penentuan metode penelitian adalah menentukan jenis penelitian, dengan demikian jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tergolong penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat, dan ditentukan oleh hubungan antar variabel yang akan diteliti. Arikunto (2006:64) Penelitian ini deskriptif korelasional adalah metode yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan faktafakta yang tampak dan sebagaimana adanya kemudian dicari hubungannya Berdasarkan uaraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berusaha menjelaskan fenomena kejadian secara mendetail sistematis dan apa adanya sesuai dengan fakta yang ada sebenarnya di lapangan dan dicari hubungannya antara variabel pola asuh orangtua (X) dan variabel penyesuaian diri peserta didik (Y). Penelitian akan mendeskripsikan tentang hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang. A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Yusuf (2007:181) populasi adalah keseluruhan objek dari penelitian yang akan diteliti. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 7 Padang. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 275 orang dengan rincian masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Peserta Didik 1 VIII.1 34 2 VIII.2 35 3 VIII.3 34 4 VIII.4 35 5 VIII.5 33 6 VIII.6 35 7 VIII.7 34 8 VIII.8 35 Jumlah 275 2. Sampel Sugiyono (2013:81) mengemukakan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Selanjutnya menurut Yusuf (2007:186) Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan mewakili populasi tersebut. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak dengan alasan agar setiap individu dalam populasi memperoleh kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Sampel penelitian akan dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Berdasarkan populasi yang ada, maka untuk menentukan jumlah sampel dari penelitian ini, peneliti menggunakan rumus perhitungan besaran sampel (Bungin, 2011:115) yaitu: N n t N. d 1 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d = Presesi yang ditetapkan sebesar 10 % Sebagaimana jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 275 peserta didik sehingga : = 275 275.(10%) +1 = 275 = 275 275.(0,1) +1 275.(0,01) +1 = 275 = 275 2+1 3 = 91,6 (dibulatkan menjadi 92) Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sampel adalah 92 orang peserta didik. Setelah sampel diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menentukan teknik pengambilan sampel dari populasi. B. Teknik Analisis Data Setelah seleksi data, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data yang telah dikelompokkan dalam sebuah tabel, lalu diolah dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Memeriksa kelengkapan isi angket yang telah diterima dari sampel penelitian. 2. Membuat tabel pengolahan berdasarkan pertanyaan penelitian. 3. Skor alternatif jawaban penulis menginterpretasikan data, Menurut Riduwan (2012:93) menyebutkan rentang skala yang ditetapkan adalah: Tabel. Skor Alternatif Jawaban Jawaban Skor Positif Negatif Selalu (SL) 4 0 Sering (SR) 3 1 Kadang (KD) 2 2 Jarang (JR) 1 3 Tidak pernah (TP) 0 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Dalam deskripsi data hasil penelitian ini dideskripsikan data tentang pola asuh orang tua sebagai variabel (X) dan penyesuaian diri peserta didik sebagai variabel (Y) di SMP Negeri 7 Padang. 1. Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas Tabel. Uji Normalitas Data Pola Asuh Orangtua Penyesuai an Diri Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig.,079 92,200 *,077 92,200 * 4

Pola Asuh Oran gtua * Penye suaia n Diri Syarat data terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov 0,05. Berdasarkan Tabel 6 di atas nilai signifikansi pola asuh orang tua dan penyesuaian diri sebesar 0,200, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pada kedua variabel yang diperoleh dari data yang ada terdistribusi normal, karena nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov 0,05. b) Uji Linearitas Tabel. Uji Linearitas Berdasarkan Tabel diatas diperoleh nilai sig yaitu 0,00 yang artinya kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) dapat disimpulkan terdapat hubungan yang linier antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik. Betwee n Groups ANOVA Table Sum of Mean Squares df Square F Sig. (Combine 14795,54 42 352,275 1,797,024 d 1 Linearity 23,73 4652,151 1 4652,151,000 7 Deviation 10143,38 from 41 247,400 1,262,216 9 Linearity Within Groups 9603,372 49 195,987 Total 24398,91 91 3 c) Uji Homogenitas Tabel. Uji Homogenitas Pola Asuh Orang tua Levene Statistic df1 df2 Sig. 2,223 23 49,062 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa signifikan hasil uji homogenitas diperoleh hasil 0,62. Dapat diartikan bahwa 0,62 > 0,05 maka dapat di artikan bahwa varian dari dua variabel adalah sama atau homogen. 2. Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua dan Penyesuaian Diri Peserta Didik a. Pola Asuh Orang Tua Deskripsi data pola asuh orang tua menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 28 item. Pada variabel ini skor terendah 0, skor tertinggi 112. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari Tabel berikut ini: Tabel. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Pola Asuh Orang Tua Klasifikasi Kategori F % 90 112 1 1,09 68 89 9 9,78 45 67 Cukup 50 54,35 23 44 26 28,26 0 22 6 6,52 Σ 92 100,00 Pada Tabel di atas, terungkap bahwa 1 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori sangat baik dengan persentase 1.09%, 9 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori baik dengan persentase 9.78%, 50 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori cukup baik dengan persentase 54.35%, 26 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh yang berada pada kategori kurang baik dengan persentase 28.26%, dan 6 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori sangat kurang baik dengan persentase 6.52%. Jadi, pola asuh orang tua peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 54.35%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik berikut. 100.00 50.00 0.00 54.35 6.52 28.26 9.78 1.09 % Cukup 0-22 23-44 45-67 68-89 90-112 Grafik Pola Asuh Orang Tua b. Penyesuaian Diri Peserta Didik Deskripsi data penyesuaian diri peserta didik menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 20 item maka pada variabel ini skor terendah 0, skor tertinggi 80. Hasil pengolahan angket penyesuaian diri dapat dilihat pada Tabel berikut ini: 5

Tabel. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Penyesuaian Diri Klasifikasi Kategori F % 65 80 5 5,43 49 64 16 17,39 33 48 Cukup 44 47,83 17 32 0-16 24 26,09 3 3,26 Σ 92 100,00 Pada Tabel 10 di atas, terungkap bahwa 5 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang sangat baik dengan persentase 5.43%, 16 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang baik dengan persentase 17.39%, 44 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup baik dengan persentase 47.83%, 24 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang kurang baik dengan persentase 26.09%, dan 3 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang sangat kurang baik dengan persentase 3.26%. Jadi, penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 47.83%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 100.00 50.00 0.00 % 3.26 26.09 47.83 17.39 5.43 Cukup Grafik Penyesuaian Diri Peserta Didik 0-16 17-3233 - 4849-6465 - 80 c. Deskriptif Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam bab II, hipotesis yang dikemukakan adalah: Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang. H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 20.0 yang hasilnya dapat dilihat hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 berikut Padang pada Tabel sebagai Tabel. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik Pola Asuh Orang tua Penyesuai an Diri Pola Asuh Pearson Orang tua Correlation 1,437 ** Sig. (2-tailed),000 N 92 92 Penyesuaian Pearson Diri Correlation,437 ** 1 Sig. (2-tailed),000 N 92 92 Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSS versi 20 dan menggunakan teknik pearson maka pada tabel 11 diperoleh korelasi atau r hitung sebesar 0,437 dan r tabel sebesar 0,205 df 90 pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan (95 percent). Selanjutnya barulah dilihat dengan ketentuan nilai r berarti -1 0,437 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (H a ) dapat diterima dan terdapat hubungan yang signifikan yang menunjukkan arah hubungan yang positif dengan koefisien kuat. Artinya, semakin baik pola asuh orang tua maka baik pula penyesuaian diri peserta didik, sebaliknya semakin kurang baik pola asuh orang tua, maka semakin kurang baik pula penyesuaian diri peserta didik. Rekapitulasi deskripsi hasil penelitian tentang pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang diuraikan dalam Tabel berikut: Tabel. Rekapitulasi Deskripsi Hasil Penelitian 6

Variabel/Sub Variabel Kuran g Jumlah Persentase (%) Cukup sangat baik 1. Pola Asuh Orang Tua 6,52 28,26 54,35 9,78 1,09 2. Variabel/Sub Variabel Tidak Cukup 3. Penyesuaian diri 3,26 26,09 47,83 ngat 17,3 9 5,43 B. Pembahasan a. Pola Asuh Orang Tua Secara umum gambaran dari 92 orang peserta didik yang dijadikan responden untuk menunjukkan bahwa pola asuh orang tua di SMP Negeri 7 Padang sebanyak 1 orangtua peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang sangat baik dengan persentase 1.59%, 9 orang tua peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang baik dengan persentase 9.78%, 50 orang peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang cukup baik dengan persentase 54.35%, 26 orang tua memiliki pola asuh orang tua yang kurang baik dengan persentase 28.26%, dan 6 orang tua peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang sangat kurang baik dengan persentase 6.52%. Jadi, pola asuh orang tua peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 54.35%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang cukup baik. Dimana orang tua bisa membagi waktu dengan anak dengan cara memperhatikan cara belajar anak dan menerapkan pola asuh yang baik bagi anak. Keterangan di atas mengungkap bahwa identifikasi masalah serta keterangan yang peneliti dapatkan selama melakukan observasi terhadap sebelumnya benar adanya walaupun hanya sedikit namun secara keseluruhan pola asuh orang tua 28,26% kurang baik. Artinya lebih dari 1/4 peserta didik yang memiliki orang tua dengan pola asuh kurang baik. Hal ini harusnya disikapi lebih bijak oleh guru BK dan sekolah karena hal ini akan mengganggu proses belajar mengajar atau proses peserta didik dalam mendapatkan ilmu pengetahuan akan terganggu. Karena orangtua adalah guru yang pertama bagi seorang anak. Hendaknya orangtua dapat menyadari dan melihat bagaimana perkembangan dari kemampuan anaknya dengan memperhatikan pola asuh yang selama ini telah diberikan apakah berdampak positif ataupun negatif. b. Penyesuaian Diri Peserta Didik Secara umum penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang sebanyak 5 orang memiliki penyesuai diri yang sangat baik dengan persentase (5.43), 16 orang memiliki penyesuaian diri yang baik dengan persentase (17.39), 44 orang memiliki penyesuaian diri yang cukup baik dengan persentase (47.83), 24 orang memiliki penyesuaian diri yang kurang baik dengan persentase (26.09), dan 3 orang memiliki penyesuaian diri yang sangat kurang baik dengan persentase (3.26). Jadi, penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase (47.83). Artinya sebagian besar peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup baik. Maknanya adalah peserta didik dapat menyesuaiakn diri dengan baik dilingkungan sekolah misalnya, peserta didik sudah tidak sulit lagi dalam menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada di sekolah. Hal ini mengidentifikasikan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup bagus, namun keterangan di atas mengungkap bahwa identifikasi masalah serta keterangan yang peneliti dapatkan selama melakukan observasi terhadap sebelumnya juga benar adanya. Tetapi penyesuaian diri yang kurang baik tersebut tidak keseluruhan peserta didik seperti itu hanya sekitar 26,09% saja. Seperti penyesuaian diri juga perlu diperhatikan oleh guru BK di sekolah supaya angka penyesuaian diri yang kurang baik tersebut dapat di minimalkan sehingga peserta didik menjadi lebih bermotivasi lagi disebabkan lingkungan yang ramah dengan mereka dan mereka juga bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. c. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSS versi 20 dan menggunakan teknik pearson maka pada tabel 16 diperoleh hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dengan r hitung sebesar 0,437 dan r tabel sebesar 0,205 df 90 pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan (95 percent). Selanjutnya barulah dilihat dengan ketentuan nilai r berarti -1 0,437 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (H a ) dapat diterima dan terdapat hubungan yang signifikan yang menunjukkan arah hubungan yang positif dengan koefisien kuat. Artinya, semakin baik pola asuh orang tua maka baik pula penyesuaian diri peserta didik, sebaliknya semakin kurang baik pola asuh orang tua, maka semakin 7

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola asuh orang tua peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik. 2. Penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik. 3. Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang. SARAN 1. Peserta Didik Peserta didik diharapkan untuk terus berusaha menjadi pribadi yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai macam lingkungan yang ada di sekitarnya sehingga perkembangan peserta didik menjadi tidak terganggu dan keefektifan belajar dapat tercapai. 2. Guru BK Guru BK diharapkan dapat membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dan diharapkan juga memberikan arahan kepada orang tua agar mendidik anak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi psikologis seorang anak. 3. Orang Tua Orang tua hendaknya menyadari bahwa pola asuh yang diberikan kepada anak akan menimbulkan dampak masingmasing kepada peserta didik dan diharapkan juga orang tua lebih bijaksana dalam mendidik seorang anak apalagi mereka telah mulai dewasa. 4. Kepala Sekolah Kepala sekolah bersama personil sekolah lainnya diharapkan dapat lebih memperhatikan peserta didik yang mungkin memiliki peny diri yang kurang baik diharapkan membantu dengan menjadikan lingkungan sekolah adalah lingkungan yang ramah dengan orang - orangnya dan aman. 5. Pengelola Program Studi BK Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa yang akan menulis skripsi dan sebagai pedoman dalam penelitian korelasi sehingga skripsi yang dibuat nantinya semakin sempurna. 6. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang pengaruh penyesuaian diri di dalam kelas terhadap prestasi belajar peserta didik. KEPUSTAKAAN Ali, Muhammad & Asrori, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media. Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta Hurlock, E.B. 1990. Perkembangan Anak (Terjemahan Meitasari Tjandrasa). Jakarta: Erlangga. Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Yusuf, Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. 8