BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2013, No.217 8

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Universitas Sumatera Utara

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

TEKNIK MINIMALISASI KERNEL LOSSES DI CLAYBATH PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT. Ari Saraswati. Abstrak

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. Singingi Hilir, kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau dengan akta pendirian dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 14/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. TUNGAL MITRA PLANTATION PERKEBUNAN MANGGALA 2

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

PEMBAHASAN (A) (B) (C) (D) Gambar 13. TBS Yang Tidak Sehat (A) Buah Mentah dan Abnormal, (B) Buah Sakit, (C) Buah Batu dan (D) Buah Matang Normal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...

PANEN KELAPA SAWIT Pengrtian Panen Sistim Panen 2.1 Kriteria Matang Panen 2.2 Komposisi TBS Fraksi Komposisi (%) Kematangan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

PERSETUJUAN. : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Disetujui di Medan,Mei 2014

PROPOSAL INVESTASI TRADING TANDAN BUAH SEGAR SAWIT ( TBS ) : KOPERASI AL-ASNHOR SATU NEGERI PEKANBARU : PEKANBARU, RIAU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja (UUKK) No. 1 tahun Undangundang

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN

BAB II PEMBAHASAN MATERI. (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT MURINIWOOD INDAH INDUSTRI. Oleh : Nur Fitriyani. (Di bawah bimbingan Ir. Hj Evawati, MP) RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI

BAB III PENGUMPULAN DATA. Bagian ini berisikan profil perusahaan, sistem pengadaan komponen dan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan dan terus-menerus dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab dari masing-masing jabatan di PT. Perkebunan Nusantara I Unit Tanjung Seumantoh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada awal tahun 1962-1967. PT Perkebunan Sumatera Utara pada awalnya bernama Perusahaan Daerah Perkebunan Sumatera Utara (PDPSU). Pada tanggal 8 Agustus 2006 nama tersebut diubah menjadi PT. Perkebunan Sumatera. Pada saat ini PT. Perkebunan Sumatera Utara mengelola 5 kebun yaitu sebagai berikut: 1. Kebun Sei Kari di Kabupaten Serdang Berdagai 2. Kebun Tanjung Kasau Sei Suka di Kabupaten Serdang Bedagai 3. Kebun Simpang Gambir di Kabupaten Madina 4. Kebun Patiluban di Kabupaten Madina 5. Kebun Simpang Koje di Kabupaten Madina. Perkebunan Tanjung Kasau adalah salah satu perkebunan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara. Tujuan berdirinya unit Kebun Tanjung Kasau adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan komoditas ekspor produk karet dan kelapa sawit. 2. Pengurangan jumlah pengangguran untuk usia kerja di daerah Tanjung Kasau. 3. Upaya membantu pekerja atau karyawan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

4. Membantu pemerintah daerah dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. 2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Perkebunan Sumatera Utara di dalam menjalankan perusahaannya memproduksi produk sebagai berikut: 1. Minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), yaitu produk setengah jadi yang digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi minyak goreng. 2. Inti kelapa sawit (kernel), yaitu produk yang digunakan sebagai bahan baku untuk membuat minyak kernel (Palm Kernel Oil). 2.3 Lokasi Perusahaan PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau terletak diluar kota Tebing Tinggi yang jaraknya ±17 km dari pusat kota, yang mengarah ke kota Administrasi Kisaran dan merupakan daerah yang mempunyai jarak terdekat dengan pesisir pantai ±17 km. Tinggi lokasi Unit Kebun Tanjung Kasau ±9 m s/d ±12 m diatas permukaan laut. 2.4 Daerah Pemasaran PT. Perkebunan Sumatera Utara memasarkan produk CPO (Crude Palm Oil) dan inti (kernel) ke perusahaan pengolah lebih lanjut yang berada di Sumatera Utara. Penjualan produk dari PT. Perkebunan Sumatera Utara dilakukan dengan cara melelang produk yang CPO terhadap perusahaan-perusahaan yang

berada di daerah Sumatera Utara. Proses pelelangan produk dilakukan dengan menyebarkan surat penawaran terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. 2.5 Organisasi dan Manajemen 2.5.1 Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagianserta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi Struktur organisasi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau adalah struktur organisasi fungsional. Pada organisasi fungsional, wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada para pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Struktur organisasi fungsiona ini akan membuat spesialisai yang maksimal dalam organisasi sehingga penyampaian informasi dan ide menjadi lebih kompleks seperti pada Gambar 5.1.

Manajer Masinis Kepala Mandor Kolam Limbah Kepala Asisten Pengolahan Koordinator Pengamanan Umum Gudang Pembukuan Produksi Upah Laboratorium Timbangan Mandor Pengolahan Bengkel Sortase Mandor Laboratorium Karyawan Limbah Pembantu Umum Pembantu Gudang Pembantu Pembukuan Pembantu Produksi Pembantu Upah Pembantu Laboratorium Pembantu Timbangan Karyawan Pengolahan Karyawan Bengkel Karyawan Sortase Karyawan Laboratorium Satpam Sumber : Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau 2.5.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Menurut data bagian kantor Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau, pembagian tugas dan wewenang berdasarkan jabatan pada struktur organisasi di Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau adalah sebagai berikut: 1. Manager Tugas : a. Mengkoordinasi penyusunan perencanaan anggaran belanja tahunan. b. Menandatangani dan mengecek dokumen formulir dan laporan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

c. Mengelola seluruh produksi yang dikirim dari kebun sesuai dengan kapasitas optimal pabrik dan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standart yang telah ditetapkan (nasional maupun internasional). Tanggung Jawab : a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi dalam memberikan bimbingan /pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan. Wewenang : a. Menyusun dan membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RCAP) pabrik. b. Menyusun program kerja di kebun yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja pabrik. c. Melakukan pengawasan, penganalisaan, dan melakukan tindakan perbaikan dibidang pengolahan, administrasi dan keuangan. d. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait (Kepolisian, Militer, Pemuka Masyarakat) dalam pembinaan wilayah untuk pengamanan asset perusahaan. Kewajiban : a. Membantu direksi melaksanakan tugas dan kebijaksanaan yang telah digariskan perusahaan.

b. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendaliaan, dan pengawasan di pabrik,guna menunjang usaha pokok secara efektif dan efisien. c. Menyediakan informasi yang akurat dan up to date untuk kepentingan direksi dan pengambil keputusan. 2. Kepala (KTU) Tugas : a. Membuat draft Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit pabrik b. Menyusun dan menyiapkan laporan bulanan c. Melakukan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerjaan dan mitra kerja d. Mengendalikan cash flow unit pabrik e. Menyiapkan pengajuan permintaan barang ke kantor pusat sesuai permintaan unit pabrik f. Melaksanakan pengadaan barang orderan pembelian lokasi unit pabrik g. Melakukan seluruh administrasi keuangan h. Menyiapkan laporan manajemen Wewenang : a. Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor. b. Bersama dinas/bagian lain menyusun rencana kerja tahunan. c. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja. d. Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana. e. Menyimpan uang kas dan surat berharga milik perusahaan.

f. Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkungan pabrik/kebun. g. Pengamanan terhadap aset perusahaan 3. ASKEP (Asisten Kepala) Tugas : a. Membuat Menyusun RKAP pengelolaan dan pemeliharaan instalasi. b. Program kerja pengolahan dan perawatan instalasi pabrik. c. Mengawasi proses pengolahan di pabrik sesuai dengan standar proses dan standar mutu. d. Mengawasi pemeliharaan seluruh mesin dan instalasi pabrik dan sarana pendukung. e. Mengawasi proses pengolahan limbah. f. Mengawasi biaya produksi pabrik. g. Berkoordinasi dalam panen-angkut-olah. h. Mengkoordinasi pengolahan, mutu, dan keteknikan. i. Membuat laporan kerja ke Manager Pabrik. Wewenang : a. Membuat rencana jangka pendek untuk pemeliharan dan pengoperasian mesin dan instalasi. b. Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif dan efisien. c. Memantau, mengevaluasi dan membuat tindakan perbaikan terhadap penyimpangan operasional di pabrik.

4. Asisten TK, TB, dan TM a. Memberikan tugas terhadap Mandor dan divisi kebun b. Mengendalikan kegiatan operasional kebun Tanggung Jawab: a. Asisten bertanggungjawab terhadap segala kegiatan pada kebun 5. Asisten Pengolahan a. Membuat rencana program kerja pengolahan b. Melaksanakan dan mengendalikan proses pengolahan sesuai standar c. Mengoptimalkan kerja mesin dan peralatan Tanggung jawab : a. Asisten pengolahan bertanggung jawab kepada Maskep Wewenang : a. Membantu rencana kerja jangka menengah dan jangka pendek untuk memelihara dan mengoperasi mesin peralatan. b. Memantau,mengevaluasi dan membantu tindakan perbaikan tehadap mesin. 6. Koord Pengamanan Tugas : a. Menjaga keamanan pabrik dan aset aset yang dimilikinya. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab kepada administrasi di kantor direksi.

Kewajiban : a. Membantu manager pabrik/ administrasi dalam melaksanakan tugasnya di bidang keamanan. b. Melakukan patroli/ inspeksi secara sistematis. c. Pengamanan terhadap aset perusahaan, tenaga kerja beserta keluarganya. d. Menganalisa dan memperbaiki serta miningkatkan hasil kerja dibidang keamanan. 7. Mandor Sebagai pembantu asisten mandor bertugas mengawasi para pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dan membantu tugas dari asisten 8. Koordinator Divisi a. Melaporkan kondisi lapangan kepada asisten b. Membantu manager dan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan 9. Mandor Pengolahan Mandor pengolahan bertugas membantu Asisten pengolahan untuk mengawasi para pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dan membantu tugas dari asisten 10. Bengkel Bagian bengkel bertugas untuk melakukan perbaikan dan perawatan terhadap semua mesin

11. Sortase Tugas dari bagian sortase adalah mengawasi dan mengkoordinir TBS yang akan diproduksi apakah telah sesuai dengan standar perusahaan 12. TU Umum a. Membantu KTU dalam membuat laporan administrasi dan laporan manajemen b. Membantu KTU membuat PMK bulanan c. Membuat laporan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerja 13. TU Gudang a. Mencatat dan membuat laporan pengajuan permintaan barang b. Mencatat dan membuat laporan jumlah barang yang tersedia di gudang 14. TU Pembukuan a. Membantu KTU dalam membuat laporan keuangan pabrik mulai dari produksi, laboratorium dan kantor b. Membantu KTU dalam melakukan administrasi 15. TU Produksi a. Membuat catatan dan laporan hasil produksi b. Membuat laporan kondisi mesin dan perawatan yang dilakukan

16. TU Upah a. Membantu KTU membuat PMK bulanan b. Membuat laporan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap gaji pekerja 17. Kepala Klinik a. Menyediakan obat-obat yang diperlukan b. Menjalankan program chek-up kesehatan kepada seluruh pekerja c. Membuat laporan kesehatan pekerja untuk kantor pusat 18. TU Lab a. Membuat rencana jangka pendek tentang operasional laboratorium. b. Membuat program perawatan alat alat laboratorium dan unit pengelolahan limbah. c. Melaksanakan analisa/kontrol terhadap hasil kerja pengolahan/peralatan. d. Pengendalian biaya laboratorium. 19. TU Timbangan a. Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan perbaikan dan penanganaan peralatan pada stasiun timbangan b. Melaksanakan standar fisik, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan untuk proses penimbangan bahan ataupun produk. c. Melakukan inventaris fisik.

d. Memantau, menganalisa, dan memperbaiki hasil kegiatan di stasiun timbangan e. Membuat laporan pertanggung jawaban hasil kerja. 2.5.3 Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau adalah 152 orang. Tenaga kerja terbagi atas 3 tingkatan, yaitu : 1. Staff 2. Pegawai 3. Buruh Rincian tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat seperti pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara No Departemen Jumlah 1 Manager 1 2 KTU 1 3 Pegawai 15 4 Buruh 135 Total Pekerja 152 Sumber: Data Tenaga Kerja PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara 2.5.4 Jam Kerja

Jam kerja di PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau yaitu jam kerja di bagian kantor dan jam kerja di bagian pabrik, berikut rincian jam kerja di PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau: 1. Kantor Untuk pekerja di bagian kantor, jam kerja dapat kita lihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Jam Kerja di Kantor No. Hari Pukul Keterangan 08.00-12.00 Bekerja 1. Senin - Kamis dan Sabtu 12.00-13.00 Istirahat 13.00-16.00 Bekerja 2. Jumat 08.00-12.00 Bekerja Sumber: PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara 2. Pabrik Untuk pekerja yang bertugas di pabrik pada masa produksi, jam kerjanya dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Jam Kerja di Pabrik No. Shift Pukul Keterangan 1. I 07.00-13.00 Bekerja 2. II 13.00-19.00 Bekerja Sumber: PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara 2.6 Sistem Pengupahan dan Fasilitas Pembayaran upah kepada karyawan pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau dilakukan sekali setiap bulan. Besarnya upah atau gaji yang dibayarkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian. Bagi karyawan yang bekerja diluar jam kerja normal akan diberikan upah lembur.

Selain gaji pokok dan upah lembur, karyawan juga mendapat tunjangan kesejahteraan dan jaminan sosial. 1. Gaji dan Tunjangan Pegawai Bulanan Gaji dan tunjangan pegawai bulanan terdiri atas tunjangan-tunjangan berikut : a. Gaji b. Upah Lembur c. Sewa Rumah d. Tunjangan Beras e. Tunjangan Istri f. Tunjangan Anak Gaji dan Tunjangan Buruh Bulanan Gaji dan tunjangan buruh bulanan terdiri atas tunjangan-tunjangan berikut: a. Gaji b. Upah Lembur c. Tunjangan Beras d. Tunjangan Istri e. Tunjangan Anak 2. Biaya Sosial Biaya sosial terdiri atas pembiayaan-pembiayaan berikut : a. Biaya Pengobatan dan Perawatan b. Biaya Hari Raya dan Tahun Baru c. Biaya Iuran Pensiun d. Sewa Rumah

e. Biaya Pendidikan f. Biaya Pemakaman/Kematian g. Kemalangan h. Biaya Uang Pesangon 3. Perhitungan a. Iuran Askes Keterangan : Jaminan Kecelakaan Kerja 0,54% dari gaji sebulan - Jaminan Hari Tua 5,7% dari gaji sebulan - Jaminan Kematian 0,3% dari gaji sebulan - Jaminan Kesehatan 6% dari gaji sebulan b. Iuran Hari Tua 3,7% oleh pengusaha dan 2% oleh tenaga kerja 4. Santunan kematian antar karyawan Rp. 150,00 dari gaji bulanan 5. Beras (sama untuk semua golongan) Pembagian tunjangan untuk beras dibagikan untuk setiap anggota keluarga seperti keterangan berikut ini : a. Untuk pekerja :15 Kg b. Istri : 9 Kg c. 1 anak : 7.5 Kg d. 2 anak : 15 Kg e. 3 anak : 22 Kg 3 Tunjangan Khusus : Tunjangan Struktural 50 % dari gaji pokok dan fungsional. 2.7 Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. 2.7.1 Standar Mutu Bahan / Produk 2.7.1.1 Standar Mutu Bahan Baku Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau melakukan pengujian kualifikasi Tandan Buah Segar (TBS) sebelum TBS tersebut diolah. Syarat atau ketentuan penerimaan Tandan Buah Segar adalah sebagai berikut: 1. Tandan Buah Segar (TBS) sesuai mutu N (Normal), memenuhi kriteria matang panen (brondol), dan dalam keadaan segar dengan Berat Janjang Rata-rata (BJR) lebih dari 6 kg. 2. Gagang TBS harus dipotong rapat. 3. Bukan merupakan buah TBS dengan mutu A (mentah) dan mutu E (busuk/restan/kadaluarsa). 4. Bukan TBS ex-sortiran dari pabrik/perusahaan lain.

5. Jumlah berondolan yang ikut diserahkan bersama TBS minimal 5% atau lebih kurang 5 (lima) berondolan per tandan dalam keadaan bersih dan segar serta bukan merupakan hasil ketekan dari peraman buah mentah. 6. Tandan Buah Segar (TBS) yang sudah ditolak melalui proses penyortiran karena tidak memenuhi persyaratan/ketentuan sebagaimana kualifikasi yang ditetapkan, akan dipulangkan/dikembalikan dan selanjutnya tidak dibenarkan untuk dicampur dengan pengiriman TBS berikutnya. 7. Dikenakan pemberlakuan potongan wajib sebesar 2% dari berat netto TBS diterima. Pada keadaan tertentu, apabila melihat kondisi TBS yang dikirim diketahui memiliki kandungan sampah/pasir/kotoran/lumpur/berair, tangkai panjang serta berimplikasi terhadap mutu melampaui batas perkiraan normal, maka akan dikenakan potongan tambahan dengan besaran masing-masing item akan disesuaikan menurut kondisi TBS tersebut sewaktu dibongkar di loading ramp (diluar ketentuan potongan wajib). 8. Jika dalam keadaan hujan (truck belum ditimbang) akan dikenakan potongan dengan ketentuan: a. Truk tronton sebesar 300 kilogram b. Truk engkel sebesar 200 kilogram c. Truk colt dieselt sebesar 100 kilogram. 2.7.1.2 Standar Mutu Hasil Produksi Hasil produksi dilakukan pengujian setiap dua jam sekali. Pengujian pada minyak kelapa sawit meliputi pengujian kadar air, kadar kotoran, dan kenaikan

ALB (Asam Lemak Bebas) dalam kotoran. Pengujian pada inti sawit (kernel) meliputi pengujian kadar air, kadar kotoran, inti pecah, dan inti warna. Data kualitas minyak dan inti sawit dapat dilihat pada Tabel 2.4 Tabel 2.4 Kualitas Minyak dan Inti Sawit No Uraian Mutu Minyak Kelapa Sawit dan Inti Kelapa Sawit Standard (%) A. Minyak Sawit 1. Kadar air 0,2 2. Kadar kotoran 0,02 3. Kenaikan ALB (Asam Lemak Bebas) dalam kotoran <3 B. Inti Sawit 1. Kadar air 8,00 2. Kadar kotoran 6,00 3. Inti pecah 20,00 4. Inti warna 60,00 Sumber: PT. Perkebunan Sumatera Utara Tanjung Kasau 2.7.2. Bahan yang Digunakan 2.7.2.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku utama adalah Tandan Buah Segar (TBS). Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau mampu mengolah TBS dengan kapasitas olah 24 ton TBS/jam atau 430 ton/hari.

2.7.2.2 Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.pabrik Kelapa Sawit (PKS)PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau tidak menggunakan bahan tambahan selama proses produksi. 2.7.2.3 Bahan Penolong Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang digunakan pada pabrik ini antara lain: 1. Air yang digunakan dalam proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS) dan sebagai air umpan boiler. 2. Cangkang inti kelapa sawit dan serabut (fiber) digunakan sebagai bahan bakar boiler. 3. CaCO 3 sebagai media pada proses pemisahan inti dari cangkang pada Claybath. 2.7.3 Uraian Proses Proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau diuraikan secara rinci dibawah ini.

2.7.3.1 Uraian Proses Produksi Crude Palm Oil (CPO) Proses produksi Crude Palm Oil (CPO) terdiri dari 5 stasiun kerja yang dijelaskan pada uraian berikut ini. 1. Stasiun Penerimaan Buah 2. Stasiun Perebusan (SterillizingStation) 3. Stasiun Penebahan (Threshing Station) 4. Station Pengempa (Pressing Station) 5. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station) 2.7.3.2 Uraian Proses Pengolahan Inti Kelapa Sawit (Kernel Station) Proses produksi inti kelapa sawit (Kernel) terdiri dari beberapa proses sebagai berikut 1. Cake Breaker Conveyor 2. Pemisahan Ampas dan Biji (Despricaper) 3. Polishing Drum 4. Nut Transport Fan 5. Nut Silo 6. Pemecahan biji (Ripple Mill) 7. Pengiriman Hasil Pemecahan Ke LTDS I dan LTDS II menggunakan Cracked Mixture Conveyor dan Cracked Micture Elevator 8. Pemisahan Inti dari Cangkang (Claybath) 9. Pengeringan Inti (Kernel Silo Dryer) 10. Penyimpanan Inti (Bulk Silo Kernel)