BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV di SDN Sidorejo Lor 05, dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Tindakan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran. Adapun hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut. 4.1.1 Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II terlebih dahulu penulis melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui karateristik siswa serta hambatan-hambatan yang dialami siswa pada proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil uji kompetensi yang dilakukan pada mata pelajaran IPA ternyata hasilnya belum memuaskan dan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Dari data yang peneliti dapatkan terdapat 26 siswa yang belum tuntas dari 40 siswa. Dugaan sementara guru kurang memanfaatkan media yang tersedia dan selalu menggunakan model pembelajaran yang konvensional, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Guru dalam menyampaikan metode tersebut kurang mampu menarik perhatian siswa dalam belajar, karena siswa tidak dapat memahami konsep dari materi yang disampaikan oleh guru akibatnya hasil belajar IPA siswa rendah, sehingga siswa cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri dan hasil belajar siswa rendah. Adapun nilai diperoleh siswa pada pra tindakan dapat disajikan dalam Tabel 4.1 berikut. 36

37 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan No Nilai Sebelum Tindakan Jumlah Siswa Persentase % Keterangan 1 70 14 35% Tuntas 2 <70 26 65% Belum Tuntas Jumlah 40 100% Rata-rata 74.25 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 35 Diagram 4.1 Belajar Siswa Sebelum Tindakan Sebelum Tindakan 30 26 25 20 14 15 10 5 35% 65% 0 Sebelum Tindakan Tuntas Tidak Tuntas Berdasarkan di diagram 4.1 dapat di diketahui bahwa jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan < 70 adalah 26 siswa (65 %), sedangkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan 70 adalah 14 siswa (35%). Dari hasil yang didapat siswa, peneliti memutuskan perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki

38 ketuntasan belajar. Peneliti menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 05. 4.1.2 Siklus I Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus pertama, dengan tujuan agar diperoleh suatu peningkatan hasil belajar IPA tentang energi panas. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I sebagai berikut: a. Perencanaan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah dilakukan di SDN Sidorejo Lor 05 peneliti berkerja sama dengan guru kelas IV dengan melakukan diskusi mengenai materi pembelajaran serta model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada mata pembelajaran IPA. Sebelum melakukan kegiatan mengajar maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa. Persiapannya meliputi: 1) Menentukan dan mempersiapkan materi atau bahan ajar IPA yang akan dipelajari. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan energi dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada mata pelajaran IPA 3) Menyiapkan media pembelajaran. 4) Membuat daftar pengelompokkan siswa dengan membaginya menjadi 6 kelompok dengan anggota yang heterogen. 5) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), buku pelajaran, alat peraga yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran 6) Membuat lembar pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 7) Menyusun dan menyiapkan soal tes untuk siswa. Tes ini akan diberikan pada akhir siklus.

39 8) Menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. 9) Melakukan simulasi/latihan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) bersama teman sejawat. Hal ini dilakukan agar peneliti benar-benar terampil dan mahir dengan model pembelajaran tersebut. 4.1.3 Pelaksanaan Tindakan siklus I Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang telah disusun, berupa pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sebelumnya telah disiapkan oleh peneliti. Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada minggu keempat Maret. Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan yang disesuaikan dengan materi dan silabus. Pertemuan ke 1 Siklus 1 1) Kegiatan Awal Pertemuan ke I siklus I pada hari Kamis, 24 Maret 2016. Kegiatan diawali dengan membuka pelajaran, mengabsens siswa, dan guru memberikan apersepsi. Apersepsi diberikan dalam bentuk pertanyaan apakah siswa mengetahui jenis-jenis sumber energi? Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab apersepsi yang diberikan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu, dan guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). 2) Kegiatan Inti Sebelum masuk ke dalam kegiatan inti pembelajaran guru terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari, yaitu materi tentang energi panas. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dengan membagi siswa dalam 6 kelompok, dimana 4 kelompok beranggotakan 7 siswa dan 2 kelompok beranggota 6 siswa. Kemudian guru memberikan masalah kepada tiap-tiap kelompok untuk dipecahkan bersama melalui suatu percobaan. Guru menyediakan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.

40 Siswa melakukan percobaan bersama kelompok masing-masing. Guru membimbing jalannya percobaan. Setelah selesai melakukan percobaan, guru meminta siswa untuk menulis hasil yang telah mereka dapatkan. Dari hasil yang telah mereka dapatkan guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kelompoknya ke depan kelas. Siswa dari kelompok lain mendengarkan presentasi kelompok yang sedang mempresentasi hasilnya, tidak lupa guru memberi penghargaan kepada kelompok maupun individu yang aktif dalam pembelajaran. Setelah semua kelompok selesai membacakan hasil percobaan, selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan oleh masing-masing kelompok 3) Kegiatan Akhir Setelah meluruskan pemahaman siswa sebelum mengakhiri pelajaran guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari. Agar siswa menjadi termotivasi guru memberikan penguatan dengan cara memberikan pujian. Guru memberikan tindak lanjut untuk mempelajari materi berikutnya. Kemudian guru mengingatkan siswa untuk belajar di rumah dan menutup pembelajaran. Pertemuan Ke 2 Siklus 1 1) Kegiatan Awal Sama seperti pertemuan pertama Pertemuan ke 2 siklus I pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2016. Pertemuan ke 2 tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, hanya saja guru melakukan modifikasi terhadap model pembelajaran berbasis masalah (PBM) Pada pertemuan kali ini materi yang dibahas adalah pengaruh energi panas terhadap benda, kegiatan diawali dengan membuka pelajaran, setelah itu guru mengabsens siswa, dan guru memberikan apersepsi. Apersepsi diberikan dalam bentuk pertanyaan pernahkah kalian memasak air? guru melanjutkan pertanyaan apa pengaruh energi panas terhadap benda? Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab apersepsi yang diberikan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang dicapai pada hari itu,

41 dan guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). 2) Kegiatan Inti Sebelum masuk ke dalam kegiatan inti pembelajaran guru terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari, yaitu materi tentang pengaruh energi panas terhadap benda. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Setelah menjelaskan teknik pembelajaran, guru membagi siswa dalam 6 kelompok, dimana 4 kelompok beranggotakan 7 siswa dan 2 kelompok beranggota 6 siswa. Kemudian guru memberikan masalah kepada tiap-tiap kelompok untuk dipecahkan bersama melalui suatu percobaan. Guru membagikan bahan-bahan kepada setiap kelompok, dan mempersiapakan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan tentang energi panas, siswa melakukan percobaan bersama kelompok masing-masing. Guru membimbing jalannya percobaan. Setelah selesai melakukan percobaan. siswa menulis hasil percobaan dan guru meminta perwakilan dari kelompok untuk maju kedepan mempresentasikan hasil kelompoknya. Siswa dari kelompok lain mendengarkan presentasi kelompok yang presentasi, tidak lupa guru memberi penghargaan kepada kelompok maupun individu yang aktif dalam pembelajaran. Setelah semua kelompok selesai membacakan hasil percobaan, selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan oleh masin-masing kelompok. 3) Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi yang telah disiapkan oleh guru. Selanjutnya guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. Kemudian guru memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa sepulang sekolah untuk mengamati di sekitar halaman rumah atau lingkungan kegunaan energi bagi kehidupan. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.

42 4.1.4 Hasil Observasi Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara guru dan siswa. (1) Pertemuan pertama Adapun pengamatan ini sesuai dengan yang ditulis oleh peneliti sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Namun demikian masih banyak kendala yang dialami peneliti, antara lain ketika guru memberi pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara bersama-sama. ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab suasana kelas berubah menjadi hening. Ketika guru menyampaikan materi yang dipelajari ada sebagian siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru tetapi asyik bermain dengan teman sebangkunya, keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, pada pertemuan I siklus I, kondisi belajar menjadi kurang tenang karena siswa masih banyak yang ribut. Ada siswa yang memprotes pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti. Siswa tersebut merasa tidak cocok dengan anggota kelompoknya. Anggota kelompoknya bukan anggota kelompok bermain sehari-hari. Selain itu, pada saat pembagian kelompok dibacakan, siswa sangat gaduh sehingga membutukkan waktu lama karena ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pembagian kelompok. Pada pertemuan pertama, beberapa siswa asyik bermain sendiri, bahkan ada yang mengganggu temannya yang lain, sehingga mengganggu saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal itu berlanjut sampai pertemuan kedua. Sedang kelebihan siswa dalam proses pembelajaran antara lain, siswa melakukan percobaan sesuai dengan prosedur yang telah diberikan oleh guru. Selain kekurangan pada siswa juga terdapat kekurangan pada guru. Kekurangan itu antara lain. Guru kurang membimbing siswa dengan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain. Masih kurangnya keaktifan dalam kelompok. Kondisi ini dapat dilihat dari masih sedikitnya siswa yang benar-benar diskusi dengan teman nya. Tingkat kerjasama antar siswa dalam kelompok masih kurang. Berdasarkan tabel perhitungan lembar observasi yang telah diisi, observer mendapatkan hasil sebagai berikut:

43 Tabel 4.2 Aktivitas Siswa dan Guru Siklus I Pertemuan I No Aspek Ya Tidak Jumlah Item 1 Kegiatan Awal 3 2 5 2 Kegiatan Inti 11 6 17 3 Kegiatan Akhir 1 1 2 Jumlah 10 6 24 Terlihat pada tabel 4.2 aktivitas guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah belum terlaksanakan secara keseluruhannya. Hanya 11 item dari 24 item yang terlaksanakan dalam pembelajaran. Guru belum memberi motivasi kepada siswa, guru tidak melibatkan siswa dalam memberi komentar terhadap hasil kelompok lain, siswa tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan. (2) Pertemuan II Pengamatan siklus I Pertemuan II kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai tujuan yaitu ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara bersama-sama dan ada juga siswa yang mulai berani menjawab pertanyaan guru secara mandiri, sebagian besar siswa sudah mulai menghargai pendapat dari temannya dan ketika guru menyampaikan materi siswa sudah mulai memperhatikan dengan baik karena pada awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh siswa untuk tidak bermain saat mengikuti pembelajaran. Hal ini sudah menunjukkan suatu peningkatan dibandingkan pada pertemuan I. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain siswa masih kurang menghargai kelompok yang sedang presentasi di depan kelas dan kekurangannya masih ada beberapa siswa yang tidak begitu fokus dalam memperhatikan pembelajaran dikarenakan faktor cuaca yang panas. Kelebihan guru dalam menjalankan pembelajaran menggunakan model pembelajarann berbasis masalah sudah cukup baik dan menarik, guru sudah melaksanakan langkah-langkah dalam RPP.

44 Tabel 4.3 Aktivitas Siswa dan Guru Siklus I Pertemuan II No Aspek Ya Tidak Jumlah Item 1 Kegiatan Awal 4 1 5 2 Kegiatan Inti 13 4 17 3 Kegiatan Akhir 1 1 2 Jumlah 18 6 24 Pada pertemuan kali ini guru dan siswa sudah berkolaborasi dalam diskusi yang interaktif serta siswa dapat lebih aktif, siswa juga sudah memahami langkahlangkah (PBM), pada saat berkelompok, siswa sudah mau bergabung dan berdiskusi dengan teman kelompoknya. Adapun persentase jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM pada Siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 No Nilai Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus I IPA kelas IV Siklus I Jumlah Siswa Persentase % Keterangan 1 75 32 80% Tuntas 2 <75 8 20% Belum Tuntas Jumlah 40 100% Rata-rata 74.25 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 35 Berdasarkan tabel 4.4 bahwa siklus I dapat dikatakan sudah berhasil, terlihat banyak siswa yang telah mencapai KKM 75. Dapat dilihat bahwa 32 anak telah mencapai KKM 75. Hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bisa dikatakan dapat meningkat hasil belajar siswa. Namun masih kurang maksimal karena masih ada 8 anak yang belum mencapai KKM 75.

45 Tabel 4.5 Hasil belajar Pra Siklus dan Siklus I IPA Siswa kelas IV No Nilai Jumlah Siswa Pra Siklus Persentase Jumlah Siswa Siklus I Persentase 1 75 14 35% 32 80% 2 <75 26 65% 8 20% Keterangan Tuntas Belum Tuntas Jumlah 40 100% 40 100% Tabel 4.5 Menunjukkan terjadi peningkatan dari pra siklus ke siklus I, pada pra siklus nilai 75 berjumlah 14 siswa kemudian < 75 berjumlah 26 siswa dan pada siklus I nilai 75 berjumlah 35 siswa kemudian nilai <75 berjumlah 8 siswa data tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dari pra siklus kesiklus 1 meningkat. Berikut adalah diagram perbandingan pra siklus dan siklus I. Diagram Batang 4.2 Hasil belajar IPA Kelas IV Pra Siklus dan Siklus 1 Perbandingan Pra Siklus dan Siklus I 35 30 25 20 15 10 5 0 14 26 Kondisi Awal 35% 65% 32 Siklus I 8 80% 20% Tuntas Tidak Tuntas

46 Gambar 4.2 menunjukkan peningkatan yang terjadi dari pra siklus ke siklus I, nilai pra siklus 75 berjumlah 14 siswa atau 35% dari jumlah keseluruhan siswa dan nilai siklus I 75 berjumlah 32 atau 80% dari jumlah keseluruhan siswa. 4.1.5 Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir siklus untuk membahas hal-hal yang sudah dilakukan dan hal-hal yang perlu diperbaiki dari siklus pertama sebagai rencana tindakan yang baru untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang. Siswa masih bingung memecahkan masalah melalui percobaan, banyak siswa yang belum mampu membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan. Pada siklus 1 pertemuan II kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain siswa kurang menghargai kelompok yang sedang presentasi, kerjasama siswa juga masih belum maksimal dan kurangnya tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan, belum semua siswa terlibat dalam Tanya jawab dengan guru, maupun terlibat dalam menyimpulkan hasil pembelajaran. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain siswa sudah mulai sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran dan siswa sudah mampu mengkuti pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah (PBM), dengan cukup baik. Pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 menunjukkan hasil belajar IPA materi energi Panas belum mencapai indikator keberhasilan yaitu hasil tes pada siklus 1 sudah baik dari 40 siswa dengan indikator kerja 75% yaitu 32 siswa yang mencapai KKM dan 8 siswa yang belum mencapai KKM. Kesimpulanya pada siklus I sudah baik dan bisa dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan pada siklus I yang sudah dilakukan dengan baik dan sesuai rencana. Pada akhir pembelajaran siklus I dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes berupa pilihan ganda, mendapat hasil 8 siswa nilainya belum mencapai kriteria ketuntasan Minimal (KKM=75) dan 32 siswa sudah mencapai criteria ketuntasan Minimal (KKM=75).

47 Dari refleksi ini ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan, sehingga peneliti berdiskusi dengan kolaborator perlu melakukan perbaikan pada tindakan berikutnya. Hal-hal yang perlu dilakukan pada tindakan selanjutnya yaitu: 1) Peneliti mencoba melatih dan menekankan kepada siswa bahwa mereka bergantung pada anggota lain. Mereka tidak bisa sukses tanpa usaha dan dukungan orang lain. Merekapun perlu melakukan usaha-usaha aktif untuk bekerjasama satu sama lain agar tujuan mereka tercapai bersama. 2) Diadakan perubahan kelompok belajar untuk siklus II. 4.1.6 Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Tujuan diadakannya siklus II ini agar hasil yang diperoleh siswa dapat memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya 80% dari jumlah siswa yang mendapatkan 75 seperti halnya siklus I, siklus II juga dilaksanakan berdasarkan prosedur penelitian, yaitu perencanaan siklus II diuraikan sebagai berikut. a. Perencana Berdasarkan hasil siklus I adanya kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I. Perencanaan pada siklus II ini dilakukan sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut yang terjadi pada siklus I. Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I yang membedakannya adalah materi pembelajaran yang dipelajari pada siklus II. Sebelum melakukan kegiatan mengajar maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa. Persiapannya meliputi hal-hal berikut: 1) Menentukan dan mempersiapkan materi atau bahan ajar IPA yang akan dipelajari. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada mata pelajaran IPA 3) Menyiapkan media pembelajaran.. 4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).

48 5) Membuat lembar pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 6) Menyusun dan menyiapkan soal evaluasi untuk siswa. soal ini akan diberikan pada akhir siklus. 4.1.7 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pada hari Kamis tanggal 31 Maret 2016. Pada pelaksanaan tindakan siklus II digunakan sebagai tindak lanjut penyempurnaan dan pemantapan. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi bunyi kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Pertemuan ke 1 siklus II 1) Kegiatan awal Pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Maret pukul 11.00-12.45. Pelaksanaan pada pertemuan 1 guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsens siswa, mengatur suasana ruangan kelas dan menanyakan kabar siswa, serta menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan meniup peluit di depan kelas dan kemudian guru bertanya kepada siswa apa yang terjadi ketika ibu meniup peluit? Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan guru. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu, dan guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). 2) Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang sumber energi bunyi. Selanjutnya guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan membagi siswa menjadi 8 kelompok masing-masing kelompok beranggota 5 siswa. Kemudian guru memberikan masalah kepada setiap kelompok. Setiap kelompok melakukan percobaan. Guru memantau diskusi tiap kelompok secara bergantian dan menjawab pertanyaaan dari siswa yang mengalami kesulitan. Guru

49 memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru. Setelah selesai melakukan percobaan siswa menulis hasil percobaan. Setalah itu guru meminta perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil yang didapat kelompok. Siswa dari kelompok lain mendengarkan presentasi kelompok yang presentasi, tidak lupa guru memberi penghargaan kepada kelompok maupun individu yang aktif dalam pembelajaran. Setelah semua kelompok selesai membacakan hasil percobaan, selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan oleh masing-masing kelompok 3) Kegiatan akhir Setelah meluruskan pemahaman siswa, sebelum mengakhiri pelajaran guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari. Agar siswa menjadi termotivasi guru memberikan penguatan dengan cara memberikan pujian. Guru memberikan tindak lanjut untuk mempelajari materi berikutnya. Kemudian guru mengingatkan siswa untuk belajar di rumah dan menutup pembelajaran. Pertemuan II 1) Kegiatan Awal Pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 5 April 2016. Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsensi siswa, mengatur suasana ruangan kelas dan menanyakan kabar siswa, serta menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan menanyakan bagaimana cara perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas? Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan guru. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu, dan guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). 2) Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas, dan

50 bunyi dapat dipantulkan. Selanjutnya guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan membagi siswa menjadi 8 kelompok masing-masing kelompok beranggota 5 siswa. Kemudian guru memberikan masalah kepada setiap kelompok. Setiap kelompok melakukan percobaan. Guru membimbing jalannya percobaan dan memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru. Setelah selesai melakukan percobaan. siswa menulis hasil percobaan dan mempresentasikan satu per satu ke depan kelas. Siswa dari kelompok lain mendengarkan presentasi kelompok yang presentasi, tidak lupa guru memberi penghargaan kepada kelompok maupun individu yang aktif dalam pembelajaran. Setelah semua kelompok selesai membacakan hasil percobaan, Selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan oleh masing-masing kelompok 4) Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. Kemudian guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam penutup. 4.1.8 Hasil Observasi (1) Pertemuan pertama Pengamatan ini sesuai dengan yang ditulis oleh peneliti sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi dilakukan bersama dengan berlangsungnya tindakan. Observasi dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada pertama dan kedua siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Guru membuat pembelajaran yang menyenangkan yaitu dengan memutar video tentang energi bunyi pembelajaran sehingga siswa merasa bersemangat dan tidak merasa bosan. Pada saat guru membagi kelompok, semua siswa tidak merasa

51 keberatan, menerima dengan senang hati. Siswa dapat menerima pembagian kelompok dengan tertib dan tidak iri satu sama lain. Saat melakukan percobaan semua anggota kelompok udah bisa berkerja sama dan setiap siswa aktif dengan mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya. Berdasarkan Tabel perhitungan lembar observasi yang telah diisi, observer mendapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Aktivitas Siswa dan Guru Siklus II pertemuan I No Aspek Ya Tidak Jumlah Item 1 Kegiatan Awal 5-5 2 Kegiatan Inti 15 2 17 3 Kegiatan Akhir 2-2 Jumlah 10 5 24 Terlihat pada tabel 4.5 aktivitas guru dalam menerapkan langkahlangkah pembelajaran berbasis masalah belum terlaksanakan secara keseluruhannya. Hanya 15 item dari 24 item yang terlaksanakan dalam pembelajaran (2) Pertemuan II Pertemuan kedua dalam pengamatan siswa dan guru menunjukkan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. Siswa lebih aktif, siswa juga sudah sangat paham dengan langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah sehingga guru dan peneliti dengan mudah memberikan instruksi kepada siswa. Proses diskusi berpasangan dan berkelompok berjalan dengan lancar dengan dibimbing oleh guru dan peneliti sehingga waktu yang sudah di alokasikan sesuai dengan RPP. Antusias siswa dalam melakukan percobaan energi bunyi. Siswa juga sudah tidak cangung untuk bertanya dan mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

52 Tabel 4.7 Aktivitas Siswa dan Guru Siklus II Pertemuan II No Aspek Ya Tidak Jumlah Item 1 Kegiatan Awal 5-5 2 Kegiatan Inti 17-17 3 Kegiatan Akhir 2-2 Jumlah 10 5 24 Hasil pada pertemuan II siklus II ini sangat memuaskan dan berhasil karena pengulangan tindakan model pembelajaran PBM berhasil dilaksanakan. Dari pengambilan tes yang telah dilakukan oleh peneliti kepada siswa, maka menghasilkan data peningkatan hasil belajar IPA pada materi energi. Data ini berupa peningkatan nilai siswa setelah diberikan tindakan siklus II. Hasil pembelajaran IPA pada materi energi kelas IV di SDN Sidorejo Lor 05 pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 No Nilai Tabel 4.8 Hasil Belajar Siklus II Siklus II Jumlah Siswa Persentase % Keterangan 1 75 37 92.5% Tuntas 2 <75 3 7.5% Belum Tuntas Jumlah 40 100% Rata-rata 84 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 35

53 Tabel 4.9 Presentase Hasil belajar Siklus I dan II IPA Siswa kelas IV No Nilai Jumlah Siswa Siklus 1 Siklus II Persentase Jumlah Siswa Persentase 1 75 32 80% 37 92.5% 2 <75 8 20% 3 7.5% Keterangan Tuntas Belum Tuntas Jumlah 40 100% 40 100% Tabel 4.8 Menunjukkan terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I nilai 75 berjumlah 32 siswa dan nilai < 75 berjumlah 8 kemudian pada siklus II nilai 75 berjumlah 37 siswa dan nilai < 75 hanya berjumlah 3 siswa, data tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dari siklus I ke siklus II meningkat. Diagram 4.3 Perbandingan Siklus I dan Siklus II Perbandingan Siklus I dan Siklus II 40 35 30 25 20 15 10 5 0 32 8 80% 20% 37 3 92.5% 7.5% Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.3 menunjukkan peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II. Nilai siklus I 75 berjumlah 32 siswa atau 80% dari jumlah keseluruhan siswa

54 dan nilai siklus II 75 berjumlah 37 siswa atau 92.5% dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang mendapat nilai diatas KKM 75 dari persentase 80% dari jumlah keseluruhan siswa dari siklus I ke siklus II semakin meningkat. 4.1.9 Refleksi Siklus II Tindakan siklus I yang belum berhasil telah diperbaiki di siklus II. Perbaikan ini sudah berjalan dengan efektif dan sesuai rencana, sebab guru bersama dengan siswa sudah melakukan pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah model pembelajaran Berbasis Masalah Pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Antusiasme siswa dalam melakukan percobaan meningkat. 2) Diskusi dapat berjalan lebih efektif, karena semua siswa dalam tiap kelompok ikut terlibat aktif mendiskusikan hasil percobaan 3) Kekompakan antar anggota kelompok semakin solid 4) Bila ada siswa yang melakukan kesalahan atau berbicara sendiri, anggota kelompok yang lain mengingatkan.. 5) Dari hasil tes pada siklus II, dari 40 siswa ada 37 siswa yang tuntas sehingga dapat mencapai kriteria keberhasilan yang tentukan yaitu 80% Dari pelaksanaan siklus II maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA materi energi siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 05. Pada siklus II ini presentase siswa yang sudah mendapatkan nilai 75 mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata yaitu mencapai 84% dari jumlah seluruh siswa. Hal ini sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, sehingga tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. a. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Ketiga tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan, artinya pelaksanaan tahap siklus I merupakan lanjutan dan perbaikan berdasarkan dari hasil evaluasi dan refleksi pada tahap pra siklus. Sedangkan pelaksanaan tahap siklus II merupakan lanjutan dan pemantapan

55 berdasarkan dari hasil evaluasi dan refleksi para tahap siklus I. Berdasarkan dari hasil tes pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Rata-rata kelas pada tes pra siklus adalah 62.22% pada tes siklus I adalah 74.25% dan pada tes siklus II adalah 84%. Tingkat ketuntasan pada siklus II dapat dijadikan kesimpulan bahwa penelitan tindakan kelas yang dilakukan peneliti berhasil. Perbandingan ketuntasan pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat dari tabel 4.10 No Nilai Tabel 4.10 Perbandingan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentas e 1 Tuntas 14 35% 32 80% 37 92.5% 2 Belum Tuntas 26 65% 8 20% 3 7.5% Jumlah 40 100% 40 100% 40 100% Diagram 4.4 Perbandingan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Perbandingan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 40 35 30 25 20 15 10 5 0 14 26 35% 65% 32 8 80% 37 20% 3 92.5% 7.5% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas

56 Perbandingan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II juga dapat dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas dari setiap siklusnya. Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II Berdasarkan Diagram 4.4 tentang perbandingan hasil belajar siswa tahap pra siklus, siklus I dan siklus II tersebut, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang tuntas pada siklus II mengalami peningkatan dari hasil tindakan yang dilakukan di siklus I. Hal ini menandakan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang diterapkan pada siklus I dan siklus II dapat meningkatkan hasil belajar IPA. 4.2 Pembahasan Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kota Salatiga ditemukan bahwa hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hal ini disebabkan penyampaian materi dengan metode ceramah tanpa media yang mendukung dalam penyampaian materi pembelajaran. Dari hasil pencapaian hasi belajar IPA siswa pada saat peneliti melakukan observasi, siswa yang mencapai KKM 70 sebanyak 14 siswa atau 35% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 26 siswa atau 65%. Tuntasnya ke-14 siswa ini dikarenakan sudah dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, karena ke-14 siswa ini memang mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-teman yang lainnya, sedangkan 26 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena mereka belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan saja. Mereka belum bisa memahami sepenuhnya dengan materi yang disampaikan, sehingga diperlukan tindakan sesuai dengan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7-11 th). Siswa lebih paham bila siswa mencari, membuat dan melakukan sendiri serta terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar IPA siswa dalam proses pembelajaran, maka diperlukan model pembelajaran yang cocok dan tepat.

57 Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah keaktifan belajar siswa terlihat ada peningkatan. Pada pra Siklus sampai dengan Siklus II keaktifan belajar mengalami Peningkatan. Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 pada mata pembelajaran IPA, dapat diketahui adanya Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan PBM. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil nilai Siklus I dan Siklus II. Pada pra siklus diketahui siswa yang mendapat nilai diatas kategori ketuntasan minimal (KKM 70) atau dikatakan tuntas adalah 14 siswa (35%) kemudian meningkat pada siklus I menjadi 32 siswa ( 80%) kemudian siklus II siswa yang yang mencapai nilai ketuntasan sebesar 37 siswa ( 92.5). Pada Siklus II siswa banyak siswa yang tuntas adalah 37 siswa (92.5) lebih tinggi dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80% siswa tuntas belajar. Jadi pada Siklus II hasil belajar siswa telah mencapai indikator yang ditentukan. Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM), dapat meningkat hasil belajar siswa. Tetapi hasil pada Siklus II menunjukkan masih terdapat 3 siswa yang tidak tuntas. Setelah melakukan pengamatan etika pembelajaran sehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam menyerap materi dibandingkan dengan teman-temannya. Berdasarkan pencapaian hasil belajar yang didapatkan pada siklus I dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kota Salatiga semester II Tahun Ajaran 2015/2016, karena dengan model pembelajaran berbasis masalah siswa terdorong dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran serta menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (Group process skills). Situasi pembelajaran seperti ini mendukung efektivitas proses pembelajaran dan dengan langsung terlibat pada aktivitas (learning by doing) siswa akan lebih memahami dan mengerti materi yang dipelajari.