BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Metode pembelajaran PiTBL berdampak positif terhadap nilai student

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. Problem based learning (PBL) adalah metode belajar mengajar aktif yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

BAB V PEMBAHASAN. aktif dalam proses pembelajaran. Metode PBL adalah salah satu dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada era global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata kuliah Anatomi dan Fisiologi merupakan ilmu utama yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah (problem solving skill) serta berfokus pada mahasiswa

BAB IV. Penelitian ini menggunakan design penelitian quasi. experiment pre dan post test with control group. Penelitian ini ingin

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Suatu metode pembelajaran digunakan sesuai dengan. tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang saling terkait, sehingga menghasilkan perubahan perilaku (Gagne, 1977 cit

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Mengatasi masalah tersebut, pakar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional SK No. 045/U/202. tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi yang berbasis

Gambaran Pelaksanaan Problem-Based Learning Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. universitas dimana mahasiswa sebagai komponen didalamnya sebagai peserta

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

BAB I PENDAHULUAN. manajemen waktu dapat dilakukan dengan metode Problem Based. pendekatan SCL adalah metode pembelajaran dengan Problem Based

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Statistik data mahasiswa Pendidikan Dokter (DAA UGM, 2014)

I Wayan Karmana Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram gmail.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu tidak hanya dari dosen. Metode Pembelajaran SCL

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

Dwi Susi Haryati, Yeni Tutu Rohimah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan SK Mendiknas No. 323/U/2002 tentang kurikulum

I. PENDAHULUAN. kedokteran dasar di Indonesia. Dari sistem konvensional berupa teacher

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Perkuliahan Pada Pendidikan Dokter (Sistem Pembelajaran PBL) Eryati Darwin Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dengan sistem integrasi berbagai multidisiplin ilmu dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang mendasari perkembangan sains dan teknologi, mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dunia pendidikan, dan memicu dunia pendidikan untuk selalu berinovasi

kurikulum yang baik adalah FLO himpunan dari SLO dan FLO sama evaluasi kurikulum yang berjalan diinstitusi terkait.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan profesional, serta memiliki kompetensi di berbagai

Tujuan: Di akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR KB METODE SEDERHANA

METABOLISME DAN NUTRISI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan yang diinginkan (Slameto, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

BAB V PEMBAHASAN. prodi D III Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta, pembelajaran dilakukan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan individual discovery, proses pembelajaran yang sebelumnya lebih

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengar, meniru, dan lainlain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAGIAN SATU. Mengapa Harus Berubah? Penerapan Metode Problem-Based Learning (PBL)

Adult Learning dan Berpikir Kritis. By : Kelompok 6

Komentar dan RekomendasiHasil Visitasi PSPD FKK UMJ

menggunakan Problem Based Learning Perkembangan ilmu (PBL), SGD adalah diskusi kelompok pengetahuan, teknologi dan seni pada

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi pembelajaran merupakan pertimbangan utama sekolah kedokteran

BAB 1 PENDAHULUAN. quality teaching and learning (Halpern, 1997 dalam Supratiknya & Kristiyani,

Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D.

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi yang berkembang cepat sangat mendukung optimalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. diri mereka sendiri. Seseorang yang memiliki kesadaran metakognitif

Komentar dan Rekomendasi

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

130 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan 1. Metode pembelajaran PiTBL berdampak positif terhadap nilai student engagement, dibuktikan dengan nilai rata-rata student engagement di tiap minggu pembelajaran PiTBL di atas nilai netral. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode ini dapat menjadi solusi untuk melakukan pembelajaran aktif yang efektif dan efisien. 2. Tidak terdapat peningkatan terhadap student engagement dari metode pembelajaran PBL ke metode pembelajaran PiTBL, disebabkan oleh karena: intervensi ini merupakan metode baru bagi mahasiswa dan merupakan sebuah pilot project; fase perkembangan kelompok menjadi high performing team membutuhkan waktu yang cukup lama, dan belum terbiasanya mahasiswa melakukan proses diskusi bersama di kelas besar dengan suasana belajar yang kurang tenang. 3. Perbedaan kuantitas dari konten pembelajaran yang harus dipelajari oleh mahasiswa dan faktor alami perkembangan Tim menyebabkan peningkatan student engagement dalam pembelajaran PiTBL hanya terjadi berurutan dari minggu-3 ke minggu-4 dan 5, dan nilai rata-rata terendah untuk student engagement adalah di minggu-3. 4. Persepsi mahasiswa dalam hal akuntabilitas dalam menjalani metode pembelajaran PiTBL adalah positif 130

131 5. Persepsi mahasiswa dalam hal preferensi pada metode pembelajaran PBL dan PiTBL adalah mereka lebih cenderung memiliki preferensi terhadap metode pembelajaran PiTBL. 6. Persepsi mahasiswa dalam hal kepuasan mereka dengan metode pembelajaran PiTBL adalah positif. V.2. Saran 1. Saran untuk institusi pendidikan a. Penelitian ini merupakan pilot project untuk mengimplementasikan salah satu model integrasi dari metode pembelajaran PBL dan TBL dalam kurikulum. Hasil yang telah didapatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan, acuan dan pertimbangan dalam mengimplementasikan salah satu model integrasi PBL dan TBL pada Program Studi Pendidikan Profesi Kesehatan. Dengan melakukan persiapan yang lebih matang dan melakukan perombakan terhadap kurikulum untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dari aktivitas pembelajaran dari metode ini, pembekalan terhadap dosen yang terlibat sebagai fasilitator pembelajaran, serta melakukan benchmark tentang bagaimana praktik baik yang telah dilakukan dalam mengimplementasikan metode integrasi ini, perlu untuk dilakukan supaya hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. b. Jika ingin mengintegrasikan metode pembelajaran PiTBL ke dalam kurikulum, maka STIKES A. Yani perlu memperhatikan beberapa hal

132 yaitu: pembekalan terhadap dosen tentang bagaimana memfasilitasi diskusi PBL dalam kelas besar dan bagaimana memfasilitasi TBL, mengevaluasi proses fasilitasi dari dosen pada pembelajaran yang dilakukan, serta melakukan perubahan terhadap kurikulum menyesuaikan dengan kebutuhan dari aktivitas pembelajaran dalam metode PiTBL. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya a. Untuk dapat membandingkan efektivitas intervensi pembelajaran perlu mempertimbangkan untuk menggunakan kelompok kontrol. Kelompok kontrol ini adalah kelompok yang menggunakan metode pembelaran lain yang digunakan sebelumnya. Sehingga efektivitas dari veriabel yang diukur dapat diperoleh dengan baik. b. Penelitian ini hanya mengukur dampak dari PiTBL pada waktu yang cukup singkat, dimana mungkin hal ini tidak dapat mengukur secara valid dari efektivitas metode pembelajaran ini. Oleh karena itu untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat dilakukan penelitian dengan durasi yang cukup lama, misalnya dalam 1 semester, untuk dapat melihat efektivitas dari metode ini dengan lebih baik. c. Selain itu dampak dari efektivitas metode ini tidak hanya diukur student engagemet dan persepsi saja, untuk penelitian berikutnya sebaiknya dapat menilai dampak terhadap performa mahasiswa yang mencerminkan hasil dari proses pembelajaran, yaitu seperti aspek

133 kognitif, kemampuan dalam problem-solving, critical thinking, communication dan team-work. V.3. Ringkasan Penelitian Perubahan adalah menjadi karakteristik tetap dalam sebuah masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan, sehingga proses pembaruan kurikulum yang berkelanjutan menjadi hal yang familiar dilakukan di pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan untuk meningkatkan kualitas dari proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan (Haidet et al, 2005; Dolmans et al, 2015). Reformasi besar dalam perubahan ini adalah pergeseran paradigma pembelajaran dari teacher-centered menjadi student-centered, yang dimulai dengan berkembangnya metode pembelajarn Problem-Based Learning (PBL) dan diikuti oleh metodemetode pembelajaran aktif lainnya, seperti Team-Based Learning (TBL) (Barrows & Tamblyn, 1980; Frenk et al, 2010; McMahon, 2010). Berkembang pesatnya kedua metode pembelajaran ini menimbulkan pertanyaan: manakah yang lebih baik? Beberapa litaratur menyebutkan bahwa selain memiliki beberapa perbedaan, kedua metode ini memiliki kesamaan dalam hal: sama-sama berdasarkan pada teori pembelajaran konstruksivisme, dimana mahasiswa didorong untuk mengaplikasikan pengetahuan baru yang didapat untuk membahas sebuah kasus dalam kelompok yang kemudian mengintegrasikan pengetahuanpengetahuan baru tersebut untuk disampaikan kepada anggota

134 kelompoknya; hasil belajar berupa penguasaan yang progresif dari pengetahuan-pengetahuan yang fundamental dan aplikasi dari pengetahuan tersebut untuk problem solving; mampu mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif; mempu meningkatkan student engagement; dan mampu meningkatkan performa akademik mahasiswa (Thompson et al, 2007; Parmelee, 2010; Dolmans et al, 2015). Selain itu literatur juga menyebutkan bahwa kedua metode ini memiliki perbedaan-perbedaan dalam hal keunggulan dan kelemahan dari masing-masing metode. Jika diintegrasikan maka keunggulan dari masingmasing metode akan dapat menutupi kelemahan-kelemahan yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan kualitas dari proses dan hasil pembelajarannya (Dolmans et al, 2015). PBL dianggap unggul dari TBL dalam hal adanya aktivasi dari prior-knowledge yang didapatkan dari diskusi kelompok kecil sebelum self-study yang dianggap memiliki efek positif pada kemampuan kognitif mahasiswa (Dolmasn & Smith, 2006; Van Blankestein et al, 2011 dalam Dolmans et al, 2015). Sementara TBL dianggap memiliki keunggulan dalam hal kemampuannya dalam menciptakan efektivitas dalam pembelajaran kelompok kecil yang independen dalam kelas yang besar, hingga pada rasio mahasiswa berbanding dosen > 200:1, tanpa menghilangkan efek positif dari peran dosen sebagai fasilitator pembelajaran dalam kelompok kecil (Kelly et al, 2005; Haidet et al, 2005).

135 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Yogyakarta (STIKES A. Yani) merupakan salah satu institusi pendidikan kesehatan yang responsif dalam menyikapi perkembangan di bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan metode pembelajaran PBL di instistusi ini sejak tahun ajaran 2013-2014. Sebagai institusi pendidikan kesehatan swasta yang baru berdiri sejak tahun 2005, pada awal penerapan PBL institusi ini mengalami beberapa kendala, seperti permasalahan klasik yang dialami institusiinstitusi lain, yaitu kurangnya SDM yaitu dosen yang menjadi fasilitator dalam tutorial PBL. Hal ini juga disampaikan oleh Asesor untuk proses visitasi Akreditasi Prodi S1 Keperawatan, bahwa pertimbangan masalah keberlangsungan dari implementasi PBL harus mempertimbangkan antara rasio dosen dan mahasiswa yang dimiliki. Oleh karena itu mereka berkeinginan untuk mencoba inovasi pembelajaran berupa metode pembelajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan sumber daya yang mereka miliki. Oleh karena itu, melihat kebutuhan akan adanya inovasi terhadap metode pembalajarannya peneliti ingin melakukan uji coba (pilot project) dari integrasi metode pembelajaran PBL dan TBL di STIKES Achmad Yani. Dengan merujuk kepada model integrasi metode pembelajaran PBL dan TBL dari Dolmans et al (2015), yaitu dengan memasukkan karakteristik penting dari PBL ke dalam TBL, peneliti akan menilai keberhasilan dari metode ini dengan menilai dampaknya terhadap student

136 engagement, akuntabilitas, preferensi serta kepuasan mahasiswa di Prodi S1 Keperawatan STIKES Achmad Yani. Peneliti menggunakan istilah PiTBL (Problem-based In Team-Based Learning) pada integrasi metode pembelajaran PBL dan TBL tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-eksperimental dengan One-Group Pretest-Posttest Design, untuk melihat pengaruh intervensi dari metode pembelajan PiTBL terhadap student engagement dan persepsi mahasiswa terhadap pengalaman belajar dengan metode ini. Pengumpulan data sebelum dan sesudah intervensi (pre dan post test) dilakukan untuk student engagement, menggunakan Classroom Engagement Survey dari Fund for the Improvement or Post Secondary Education (FIPSE), Baylor University (2003), dengan post test dilakukan di tiap minggu selama lima minggu intervensi. Sementara untuk menilai persepsi mahasiswa menggunakan instrumen PiTBL-SAI, yang merupakan modifikasi dari instrumen TBL-SAI yang dikembangkan oleh Mennenga (2010). Penelitian dilakukan di Program Studi S1 Keperawatan STIKES A. Yani pada tanggal 4 April 2016 sampai dengan 6 Mei 2016, dengan subyek penelitiannya adalah seluruh mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKES A. Yani yang mengikuti Blok Fluid, Elektrolit and Elimination. Metode pembelajaran PiTBL terdiri dari dua kali pertemuan di tiap Minggu, yaitu pertemuan-i untuk melakukan diskusi tutorial PBL merumuskan LO dan pertemuan-ii untuk melaksanakan fase in-class

137 diskusi TBL. Pertemuan-I dilaksanakan di hari Senin dan pertemuan-ii dilaksanakan di hari Jumat, dan disela-selanya diisi dengan Resource Sessions berupa pembelajaran yang lain seperti: kuliah, role play, praktikum dan belajar mandiri. Diskusi PiTBL dilakukan selama 5 Minggu pembelajaran dalam Blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Metode pembelajaran PiTBL berdampak positif terhadap student engagement, dibuktikan dengan nilai rata-rata student engagement di tiap minggu pembelajaran PiTBL di atas nilai netral; 2) Tidak terdapat peningkatan terhadap student engagement dari metode pembelajaran PBL ke metode pembelajaran PiTBL; 3) Student engagement dalam pembelajaran PiTBL mengalami penurunan dari minggu-i ke II dan III, dan mengalami peningkatan dari minggu ke-iii ke IV dan V; 4) Persepsi mahasiswa dalam hal akuntabilitas dalam menjalani metode pembelajaran PiTBL adalah positif; 5) Persepsi mahasiswa dalam hal preferensi pada metode pembelajaran PiTBL adalah positif; 6) Persepsi mahasiswa dalam hal kepuasan mereka dengan metode pembelajaran PiTBL adalah positif. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi institusi untuk dapat mengembangkan pembelajaran model integrasi metode pembelajaran PBL dan TBL untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran, serta memberikan gambaran pada institusi pendidikan keperawatan dan profesi kesehatan lain tentang model integrasi dari metode pembelajaran PBL dan TBL.