ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB V PENUTUP. dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : indeks kompas 100 dengan kapitalisasi saham di atas Rp.

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

ABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii

Zul Firda Adha

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS LQ45 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN YANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN MARKOWITZ TAHUN

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ARLINDA YULIARTI NPM:

Fuji Nurdiani

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memperjual-belikan sekuritas. Lebih lanjut Sunariyah (2006:5) menyatakan Pasar

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ke dalam surat

DAFTAR ISI. ABSTRAK.. i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIA N

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB IV METODE PENELITIAN

PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SEKTOR PROPERTI, REAL ESTATE DAN KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGALPADAPERUSAHAANRETAILDI BURSA EFEK INDONESIA

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

PENERAPAN ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM BLUE CHIPS PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

Transkripsi:

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam memutuskan investasi, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu return dan resiko. Untuk saham dengan return yang sama, maka investor akan memilih resiko terendah. Namun, untuk saham dengan resiko yang sama, investor cenderung memilih return yang tinggi. Melalui diversifikasi saham tersebut, diharapkan akan memperkecil tingkat resiko pada saham. Diversifikasi ini dilakukan dengan cara yang dinamakan portofolio saham. Suatu indeks diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritassekuritas. Kompas 100 merupakan salah satu indeks Bursa Efek Indonesia (BEI), berisi 100 saham yang berkategori mempunyai likuiditas yang baik, kapitalisasi pasar yang tinggi, fundamental yang kuat serta kinerja perusahaan yang baik dan adapun kriterianya yang telah tercatat di BEI minimal 3 bulan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana menentukan saham pada indeks Kompas 100 yang membentuk portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal periode Februari 2011 Januari 2016. 2. Bagaimana menetapkan proporsi dana pada masing-masing saham agar didapatkan portofolio optimal 3. Bagaimana menetapkan return dan risiko yang dibentuk pada portofolio optimal Batasan Masalah 1. Pembentukan portofolio optimal pada indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Metode yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal yaitu dengan model Indeks Tunggal. 3. Data yang digunakan adalah data pergerakan harga saham penutupan bulanan pada indeks Kompas 100 mulai dari bulan Februari 2011 sampai Januari 2016 atau selama 60 bulan.

Kerangka Pemikiran Pembentukan portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal, caranya urutkan masing-masing saham berdasarkan nilai ERB dari yang terbesar hingga yang memiliki ERB terkecil dijadikan kandidat untuk dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Untuk menentukan Nilai ERB terbesar adalah dengan menemukan nilai C* atau Cut-Off point atau titik pembatas Ci terbesar. Setelah itu baru bisa dibandingkan nilai ERB terbesar atau sama dengan nilai Ci. kemudian menentukan proporsi investasi pada masing-masing saham tersebut dalam portofolio optimal. Selanjutnya menghitung return dan risiko dari kombinasi portofolio yang telah dibuat. Setelah semuanya dihitung, dapat disimpulkan portofolio yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Indeks Kompas 100 periode Februari 2011 sampai dengan Januari 2016. Populasi saham-saham perusahaan yang masuk dalam Indeks Kompas 100 periode Februari 2011 sampai dengan Januari 2016 adalah sebanyak 177 saham. Sampel saham perusahaan yang konsisten masuk dalam Kompas 100 dan membagikan deviden berturut-turut periode Februari 2011 Januari 2016. Data / Variabel yang Digunakan Data sekunder yang digunakan berupa kajian penelitian sejenis, kemudian mengakses beberapa website yang terkait dengan penelitian yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), yahoo finance, sahamok, dan Bank Indonesia. Serta membaca buku-buku acuan yang memiliki hubungan dengan penelitian ini. Metode Pengumpulan Data mencatat, mengcopy data yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), www.sahamok.com, data harga saham perusahaan diperoleh dari situs www.finance.yahoo.com, data suku bunga Sertifikat Bank Indonesia diperoleh dari situs www.bi.go.id,

Proses Analisis: BAB IV PEMBAHASAN Tabel 4.5 Return Ekspektasi dan Risiko Saham Return Realisasi saham: Return Ekspektasi saham: Varian Return Saham: Dapat dilihat pada hal 62-64 Standar Deviasi Saham: Berdasarkan tabel 4.5, bahwa dari 54 saham terdapat 35 saham yang memiliki tingkat pengembalian yang positif. Saham yang return ekspektasinya positif adalah saham yang layak untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi.

Menghitung Return pasar, Varian pasar dan Standar deviasi Tabel 4.7 Return Ekspektasi dan Risiko Pasar Return pasar : Return Ekspektasi pasar: Varian Return Pasar : Standar Deviasi Pasar: Dapat dilihat pada hal 66-68 Berdasarkan Tabel 4.7, data IHSG yang digunakan untuk mewakili data pasar mempunyai tingkat pengembalian pasar (expected return market ) sebesar 0,0059 atau 0,59% per bulan, dan risiko pasar sebesar 0,0404 atau 4,04%. Expected return market yang bernilai positif ini membuktikan bahwa investasi di pasar modal memberikan return bagi investor.

Menghitung Return Bebas Risiko Tabel 4.8 Return Bebas Risiko (Rf) Dapat dilihat pada hal 68 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, tingkat suku bunga bebas risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,51% per bulan.

Menghitung nilai Beta dan Alpha Tabel 4.10 Nilai Beta dan Alpha dari 54 saham perusahaan Kompas 100 Beta saham: Dapat dilihat pada hal 71-72 Alpha Saham: Berdasarkan tabel 4.10 bahwa semua saham kompas 100 memiliki beta positif yang berarti setiap kenaikan return pasar akan mengakibatkan kenaikan return saham. Beta tertinggi ada pada saham SMRA (Summarecon Agung Tbk) sebesar 2,6425. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perubahan return pasar sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan return saham SMRA mengalami kenaikan lebih dari 1% yaitu sebesar 2,6425%. Jika nilai beta semakin besar, maka pengaruhnya terhadap keuntungan pasar juga semakin besar, sehingga semakin tinggi pula risiko yang ada pada saham tersebut.

Menghitung Varian Kesalahan Residu Tabel 4.11 Nilai Varian Kesalahan Residu Dapat dilihat pada hal 73-75 Rumus Varian Kesalahan Residu saham AALI (Astra Agro lestari Tbk.): Merupakan variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematik yang terjadi dalam perusahaan (Hartono, 2013).

Menghitung Excess Return to Beta (ERB) Tabel 4.12 Nilai ERB dari 54 saham perusahaan Kompas 100 ERB Saham: Dapat dilihat pada hal 75-77 Berdasarkan perhitungan Excess Return to Beta dari 54 saham perusahaan, diperoleh saham dengan ERB tertinggi yaitu Unilever Karya (Persero) Tbk (UNVR) sebesar 0,1255. Sedangkan saham perusahaan dengan ERB terendah yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar -64,7189. Selanjutnya ada 26 saham yang ERBnya positif dan 28 saham ERBnya negatif. Saham-saham yang memiliki nilai ERB negatif tidak memenuhi syarat dalam pembentukan portofolio optimal. Jadi, hanya 26 saham yang memenuhi syarat dalam pembentukan portofolio optimal.

Menghitung Cut-off rate (Ci) Tabel 4.13 Nilai Ai, Bi dan Ci Tabel 4.14 Kandidat Saham Indeks Kompas 100 Dapat dilihat pada hal 79-80 Alpha Sekuritas: Beta Sekuritas: Cut of point: Dapat dilihat pada hal 81-82 Berdasarkan perhitungan Excess Return to Beta dari 54 saham perusahaan, diperoleh saham dengan ERB tertinggi yaitu Unilever Karya (Persero) Tbk (UNVR) sebesar 0,1255. Sedangkan saham perusahaan dengan ERB terendah yaitu Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar -64,7189. Selanjutnya ada 26 saham yang ERBnya positif dan 28 saham ERBnya negatif. Saham-saham yang memiliki nilai ERB

Menghitung Proporsi Dana dan Skala Tertimbang Tabel 4.15 Hasil Skala Tertimbang (Zi) dan Proporsi (Wi) Skala Tertimbang (Zi): Proporsi (Wi): Berdasarkan tabel 4.15, dapat dilihat persentasi dana terbesar ada pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk.(UNVR) sebesar 35,85%. Sedangkan persentase dana terkecil ada pada perusahaan Jasa Marga (Persero) Tbk.(JSMR) yaitu sebesar 0,12%. Persentase dana terbesar merupakan alternatif investasi yang baik karena menurut perhitungan mempunyai ERB yang berada diatas Ci. Saham- saham pembentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang mempunyai ERB lebih besar atau sama dengan Ci.

Menghitung Return Ekspektasi Portofolio Tabel 4.16 Alpha Portofolio ke-7 saham perusahaan Kompas Tabel 4.17 Beta Portofolio ke-7 saham perusahaan Kompas Rumus: Rumus: Tabel 4.18 Return Portofolio pada Saham-saham Indeks Kompas 100 Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa return portofolio sebesar 0,0248 atau 2,84% per bulan. Untuk menentukan keputusan dalam berinvestasi tidak terlepas dari berbagai asumsi. Investor akan memilih risk averse, yaitu menghindari risiko dan mengharapkan tingkat return yang tinggi. Return portofolio yang dihitung dari 7 saham kandidat portofolio optimal adalah 2,84%. Return tersebut cukup baik karena diatas return pasar E(Rm) sebesar 0.59% dan diatas tingkat return bebas risiko sebesar 0,51% per bulan.

Menghitung Risiko Portofolio Tabel 4.19 Risiko Portofolio pada Saham-saham Indeks Kompas 100 Rumus: Berdasarkan tabel diatas, didapatkan tingkat risiko portofolio yang ditanggung sebesar 14,28%. Risiko tersebut merupakan risiko yang masih cukup tinggi karena berada diatas risiko pasar sebesar 4,04%. Jadi, portofolio ini lebih cocok bagi investor yang senang dalam menghadapi risiko (risk taker).

BAB V PENUTUP Kesimpulan 1. Saham-saham yang dapat dipilih dan memenuhi kriteria untuk membentuk portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal dari sampel 54 saham Indeks Kompas 100 adalah sebanyak 7 saham. 2. Besarnya proporsi masing-masing saham yang layak diinvestasikan oleh investor dari dana yang dimiliki, adalah: UNVR (Unilever Indonesia Tbk.) sebesar 35,85% TMPI (Sigmagold Inti Perkasa Tbk.) sebesar 12,90% SDRA (Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.) sebesar 25,91 % PTPP (PP (Persero) Tbk.) sebesar 14,06% CTRA (Ciputra Development Tbk.) sebesar 9,13% GGRM (Gudang Garam Tbk.) sebesar 2,02% JSMR (Jasa Marga (Persero) Tbk.) sebesar 0,12% 3. Portofolio yang optimal tersebut menjanjikan return atau tingkat pengembalian sebesar 0,0248 atau 2,48% per bulan. Return tersebut cukup baik karena diatas return pasar dan return bebas risiko. Kemudian, risiko yang harus dihadapi dari hasil berinvestasi pada portofolio optimal sebesar 0,1428 atau 14,28%. Risiko tersebut merupakan risiko yang masih cukup tinggi karena berada diatas risiko pasar. Jadi, portofolio ini lebih cocok bagi investor yang senang dalam menghadapi risiko (risk taker). Saran 1. Untuk kurun waktu yang akan datang, seorang investor dapat berinvestasi pada saham UNVR (Unilever Indonesia Tbk.), TMPI (Sigmagold Inti Perkasa Tbk.), SDRA (Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.), PTPP (PP (Persero) Tbk.), CTRA (Ciputra Development Tbk.), GGRM (Gudang Garam Tbk.), JSMR (Jasa Marga (Persero) Tbk.). 2. Bagi perusahaan yang sahamnya belum memenuhi syarat untuk masuk dalam portofolio optimal, sebaiknya melakukan perbaikan kinerja perusahaannya. Agar performa sahamnya meningkat. 3. Bagi penelitian selanjutnya, perlu diadakan penelitian lanjutan dengan periode lebih panjang serta memperhitungkan deviden dalam menentukan return atau tingkat pengembalian saham-saham kandidat portofolio untuk melihat konsistensi antar periode pengamatan.