Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan penulis gunakan untuk

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

INTERPRETASI MAKNA KANJI YANG MEMPUNYAI KARAKTER DASAR SANZUI SKRIPSI OLEH RAHADIAN PRATAMA PUTRA NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencangkup teori

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

BAB I PENDAHULUAN. termasuk orang Indonesia. Akan tetapi di Indonesia hanya mempunyai satu jenis

Bab 2. Landasan Teori. dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

BJ システムについて Mengenai BJ System

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

KONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa:

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. antara anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

BAB 2. Landasan Teori

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

BAB 2. Landasan Teori

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan berkomunikasi. Mengenai komunikasi ini, Kamus Besar

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 2. Landasan Teori

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

REGISTER OTAKU IDOL GROUP 48 FAMILY DALAM KOMUNITAS RINGO 48 DI MALANG SKRIPSI OLEH: M. RIAN WIJAYANTO NIM

Bab 2. Landasan Teori

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 2 Landasan Teori. dikomunikasikan melalui bahasa. Seorang ahli semantik modern, Ichiro (1991:1-3), yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

PELESAPAN SUBJEK DAN OBJEK TINJAUAN MAKNA PREDIKAT DALAM DRAMA HUNGRY! KARYA MOTOHASHI KEITA SKRIPSI OLEH: PUTRI NUZULAILI

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

PERBANDINGAN MORFEM TA DAN TE ITA PADA VERBA BAHASA JEPANG DALAM ESAI CHUUKYUU KARA MANABU NIHONGO

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang)

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO (KATA SERAPAN) PADA SISWA KELAS BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG SKRIPSI. Oleh : RIA MA RIFATUN NISA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

KESALAHAN PENGGUNAAN KEIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: AULIA ALFARABI ANESTYA NIM

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN

MAKNA IMPLIKATUR AKIBAT PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KOMIK KIMI NI TODOKE KARYA SHIINA KARUHO (KAJIAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

Bab 2. Landasan Teori. Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Iklan dapat ditemui di

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Transkripsi:

Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika, teori semiotika gambar dan teori medan makna. Maka teori tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data. 2.1 Konsep Kanji Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bahasa Jepang memiliki tiga jenis huruf yaitu hiragana, katakana dan kanji. Huruf -huruf tersebut merupakan adaptasi dari kanji Cina. Perubahan tulisan kanji ke huruf kana berlangsung sekitar abad ke-8 dan 9 pada zaman Heian. Hal ini tertulis pada Matsuo ( 1991 : 209 ) 漢字を作って日本語で書かれた最古の書物 ここに用いられた 漢字を表音文字として使う用字法 万葉仮名 と呼ぶ 平安時代の最期に漢字の一部を採って片仮名が 漢字を崩した形から平仮名ができた Terjemahan: Penggunaan tulisan kanji bahasa Jepang sudah lama digunakan pada buku jaman kuno. Disini menggunakan metode yang disebut manyougana, yaitu tulisan kanji yang menunjukan bunyi dari tulisan tersebut. Pada awal zaman Heian, satu bagian dari kanji dijadikan huruf katakana, lalu bentuk sederhana kanji menjadi huruf hiragana. 6

Perubahan huruf tersebut dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Asal-usul Huruf Hiragana Sumber:http://iwao.nm.mn/img/hiragana_origin.gif Tabel 2.2 Asal-usul Huruf Katakana Sumber: http://iwao.nm.mn/img/katakana_origin.gif 7

Sedangkan untuk pengertian kanji itu sendiri, Satake (2005 : 69 ) mendefinisikan : 漢字はその一時だけでなんらかの意味を表すの表意文字と呼ばれている ただ 厳密には 意味は表しているというようりも 一定の意味をもった語を表しているというべきである Terjemahan: Kanji bukanlah yang menunjukan arti dari satu huruf saja, melainkan menunjukan arti dari keseluruhan huruf yang ada, yang disebut juga ideogram. Maka dalam ideogram tidak hanya menunjukan arti tetapi menunjukan makna yang lebih dari huruf tersebut. Gambar 2.1 kanji Sumber: http://kirchner-inoue.de/kanji.jpg 2.1.1 Teori Pembentukan Kanji Dalam bahasa Jepang teori pembentukan kanji disebut juga Rikusho 六書. Menurut Shimura (1990 : 34 ), Rikusho diklasifikasikan menjadi enam bagian yaitu : 1. 象形 : 物の形に以せて字形を作ったもの { 例 } 日 月. 2. 指事 : 物事の関係を図示して字形とするもの { 例 } 下 上. 3. 形音 : 文と文とを合成して一字として 一方は音 一方は意味を主して表すもの { 例 } 清 晴. 4. 会意 : 二つ以上の文を合成して一字として 新しい意味と音と表すの 8

{ 例 } 森 林. 5. 転注 : 漢字の構造の原理ではなく 使用法上の特徴を言うものらしい 6. 仮借 : 漢字の構造の原理ではなく, 使用法上の特徴を言うものらしい Terjemahan : 1. Shoukei : huruf kanji yang dibuat dengan cara meniru bentuk sebuah benda. Misalnya : kanji 日 matahari, kanji 月 bulan. 2. Shiji : Huruf kanji yang dibuat untuk menyatukan suatu kejadian dengan tanda tertentu. Misalnya : kanji 下 bawah, kanji 上 atas 3. Keisei : Huruf kanji yang dibuat dengan cara menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Misalnya : kanji 清 bersih, kanji 晴 cerah. 4. Kai I : huruf kanji yang dibuat dengan menggunakan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Misalnya : kanji 森 hutan, kanji 林 hutan rimba. 5. Tenchuu : kanji yang dibuat dengan tidak ada prinsip dasar struktur kanji, dan juga sepertinya tidak ada kekhususan dalam penggunaannya. 6. Kasha : kanji yang dibuat dengan tidak ada prinsip dasar struktur kanji, dan juga sepertinya tidak ada kekhususan dalam penggunaannya. 2.1.2 Teori U-kanmuri Seperti yang kita ketahui pada bab 1, kanji terbentuk dari beberapa garis atau coretan. Garis dan coretan tersebut membentuk bagian-bagian kanji, lalu bagian kanji tersebut membentuk sebuah huruf kanji secara utuh. Bagian kanji tersebut disebut dengan istilah Bushu, yang terdiri dari 7 macam yaitu hen, tsukuri, kanmuri, ashi, tare, nyoo, dan kamae. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai salah satu jenis bushu yaitu ukanmuri yang terdapat dalam kelompok kanmuri. 宀部は 漢字を部首により分類したグループの一つ 宀の字は交差して 覆う屋根の形に象り 家屋を意味する 宀部はこのような意符を構成要素 とする漢字を分類している ( Yoshiaki, 1996:36 ). 9

Terjemahan: Bagian ukanmuri merupakan salah satu bagian dari bushu kanji. Bentuk huruf ukanmuri mirip dengan penutup atap jadi diartikan sebagai rumah. Ukanmuri adalah pengklasifikasi kanji berdasarkan komponen-komponennya. Gambar 2.2 U-kanmuri Sumber: http://www.nisk.jp/search/images/busyu_12_9.gif 2.2 Teori Semantik Untuk dapat menemukan suatu makna dari suatu kanji, maka kita harus memahami pengertian makna itu sendiri sebagai dasar dari analisis. Oleh karena itu, teori dasar untuk memahami makna adalah teori semantik. Verhaar (2004:13-14)memberikan definisi tentang Semantik yaitu Cabang linguistik yang membahas arti makna. Contoh jelas dari perian atau deskripsi semantis adalah leksikografi: masing masing leksem diberi perian artinya atau maknanya: perian semantis. Dipihak lain, semantic termasuk tatabahasa juga. Contohnya adalah morfologi. Dalam bentuk ( inggris) un-comfortable, morfem uncomfortable. Demikian pula, bentuk Indonesia memper-tebal mengandung morfem memper-, yang artinya menyebabkan sesuatu menjadi lebih tebal (perian makna dalam ilmu linguistik lazim dilambangkan dengan mengapitnya antara tanda petik tunggal ). Di dalam sintaksis ada pula unsur semantik tertentu. Satu contoh saja si sini kiranya memadai. Analisislah kalimat saya membangun rumah. Saya disebut : subjek, dan subjek itu adalah pelaku kegiatan tertentu (yaitu membangun). Sebaliknya, rumah (dalam kalimat tadi) menderita kegiatan membangun, dan boleh disebut penderita. Jadi makna tertentu pasti ada dalam sintaksis, meskipun tentunya bukan makna leksikal; makna ini disebut makna gramatikal. 10

2.2.1 Medan Makna dan Komponen Makna Menurut Abdul chaer (2007 : 315-316) medan makna dan komponen makna yaitu Kata kata atau leksem leksem dalam setiap bahasa dapat dikelompokan atas kelompok kelompok tertentu berdasarkan kesamaan ciri semantik yang dimiliki kata kata itu. Contohnya, kata kata merah, hijau dan biru yang berada dalam kelompok warna. Sebaliknya, setiap kata atau leksem dapat pula dianalisis unsur unsur maknanya untuk mengetahui perbedaan makna antara kata tersebut dengan kata lainya yang berada dalam satu kelompok. sedangkan usaha untuk menganalisis kata atau leksem atas unsur unsur makna yang dimilikinya disebut analisis komponen makna. Medan makna dan komponen makna akan dijelaskan secara singkat lagi di bawah ini : a. Medan makan Medan makna ( semantic domain, semantik field) atau medan leksikal adalah seperangkat unsur leksikal yang maknanya saling berhubungan karena menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam alam semesta tertentu. Misalnya, nama nama warna yang masing masing merupakan satu medan makna. Banyaknya unsur leksikal dalam satu medan makna antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain tidak sama besarnya, karena hal tersebut berkaitan erat dengan sistem budaya masyarakat pemilik bahasa tersebut. Jumlah nama dalam istilah perkerabatan juga tidak sama banyaknya antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain. Malah bisa juga konsep pemaknaannya berbeda. Dalam bahasa indonesia dikenal nama kakak dan adik, yaitu orang yang lahir dari ibu yang sama. Bahasa inggris menyebut orang yang lahir dari ibu yang sama dengan istilah brother dan sister. Perbedaan konsep penamaanya yaitu dalam bahasa indonesia berdasarkan usia, lebih tua atau lebih muda; sedangkan dalam bahasa inggris berdasarkan jenis kelamin, lelaki atau perempuan. Oleh karena itu pengelompokan kata kata berdasarkan medan maknanya sangat tergantung oleh konsep budaya masing masing masyarakat pemakai bahasa tersebut. b. Komponen makna Setiap kata, leksem, atau butir leksikal mempunyai makna. Makna yang dimiliki oleh setiap kata terdiri dari sejumlah komponen yang disebut dengan komponen makna, yang membentuk keseluruhan makna kata itu. Komponen makna ini dapat dianalisis, dibutirin, atau disebut satu per satu, berdasarkan pengertian pengertian yang dimilikinya. Contohnya, kata ayah memiliki komponen makna /+manusia/, /+dewasa/, /+jantan/, /+kawin/, dan /+punya anak/; dan kata ibu memiliki komponen makna /+manusia/, /+dewasa/, /+jantan/, 11

/+kawin/, dan /+punya anak/. Kalau dibandingkan komponen kata ayah dan ibu akan tampak seperti bagan dibawah ini: Komponen makna Ayah Ibu 1. manusia + + 2. dewasa + + 3. jantan + - 4. kawin + + 5. punya anak + + Keterangan: Tanda + berarti memiliki komponen tersebut. Tanda berarti tidak memiliki komponen makna itu. Dari bagan tersebut terlihat bahwa beda makna ayah dan ibu hanyalah pada komponen makna /jantan/ : ayah memiliki komponen makna itu, sedangkan ibu tidak memilikinya. 2.3 Teori Semiotika Tujuan menganalisis sebuah karya tulis, khususnya karya sastra itu adalah untuk memahami maknanya. Karya sastra merupakan struktur yang bermakna. Ini mengingat bahwa karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Menurut Pradopo (1990 : 121-124), semiotika adalah Ilmu yang mempelajari mengenai sistem tanda-tanda yang mempunyai arti. Jadi kata-kata sebelum dipergunakan dalam karya sastra sudah merupakan lambang yang mempunyai arti yang ditentukan oleh perjanjian masyarakat atau konvensi masyarakat. Lambang-lambang atau tanda-tanda pada kata tersebut, dapat berupa satuan satuan bunyi yang mempunyai arti oleh konvensi masyarakat. Dalam pengertian tanda ada dua prinsip, yaitu: 1) penanda atau yang menandai, yang merupakan bentuk tanda. 12

2) Petanda atau yang ditandai, yang merupakan arti tanda. Sehingga berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda, ada tiga jenis tanda yang pokok, yaitu: 1) Ikon adalah tanda penghubung antara penanda dan petandanya yang bersifat persamaan bentuk alamiah. 2) Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat. 3) Simbol adalah tanda yang tidak menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya. Meskipun sastra dalam sistem semiotik tingkatannya lebih tinggi dari pada bahasa, namun sastra tidak dapat lepas pula dari sistem bahasa atau konvensi bahasa. Oleh karena itu, puisi secara semiotik merupakan tanda-tanda yang bersistem dan bermakna ditentukan oleh konvensi. Dengan mungkin, untuk menganalisis makna dari suatu puisi diperlukan analisis semiotik dan struktural mengingat bahwa puisi itu merupakan struktur tanda tanda yang bermakna. 2.3.1 Semiotika Gambar Semiotika gambar sangat dekat kaitannya dengan topik semiotika yang lain seperti semiotika lukisan dan foto. Semiotika gambar berfungsi untuk mencari arti dari suatu tampilan gambar. Marxist semantic menganggap arti dari karakteristik sebuah gambar berasal dari gambar objek material yang sesungguhnya (Noth : 447). Agar orang-orang dapat menerima setidaknya gagasan atas ide mereka secara garis besar dan ikut merasakan gagasan atau ide tersebut. Semiotika dapat bersifat dekonstruktif dan rekonstruktif terhadap suatu pemikiran, sehingga akan lahir gagasan-gagasan baru yang bukan hanya mempelajari pengulangan visual. Contohnya simbol swastika yang dipakai lagi oleh partai Fasis Jerman, Nazi. Arti dan impact terhadap masyarakat dengan tone dan manner dari simbol yang sama akan jauh berbeda. Meskipun sastra dalam sistem semiotik tingkatannya lebih tinggi dari pada bahasa, namun sastra tidak dapat lepas pula dari sistem bahasa atau konvensi bahasa. Maka kanji secara semiotik merupakan struktur tanda-tanda yang bersistem dan bermakna ditentukan oleh konvensi. Dengan demikian, untuk menganalisis makna dari suatu gambar atau bentuk dari kanji diperlukan analisis semiotik dan struktural karena merupakan struktur tanda-tanda yang bermakna. 13