Bab 2. Landasan Teori. Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Iklan dapat ditemui di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Landasan Teori. Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Iklan dapat ditemui di"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori 2.1. Periklanan Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Iklan dapat ditemui di mana saja, misalnya di dalam surat kabar, majalah, televisi dan lain-lain. Iklan merupakan sarana untuk mempromosikan produk dan jasa. Menurut Jefkins (1996 : 15-16), periklanan merupakan cara menjual melalui penyebaran informasi, tetapi informasi yang dikemukakan bukan sembarang informasi dan tidak semua informasi merupakan iklan. Pengertian iklan menurut Durianto, et al. dalam Kusrianti, et al. (2004 : 1) adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang efektif. Iklan yang menarik banyak menggunakan kata-kata dan disertai gambar. Komunikasi yang efektif senantiasa ditentukan oleh perpaduan antara kata-kata dan gambar (Jefkins, 1996 : 20). Kata yang dipilih adalah kata-kata yang terkesan unik sehingga pembaca pun dipaksa untuk berhenti sejenak, membacanya dan merenungkan maknanya. Contohnya adalah iklan tembakau pipa Dutch Blend yang berbunyi baunya harum bagaikan kaos kaki baru (Jefkins, 1996 : 20). Kalimat itu membuat pembaca terdorong untuk memperhatikan iklan tersebut. Kalimat iklan pembuka atau headline atau tajuk utama iklan banyak menggunakan tanda seru. Selain banyak menggunakan tanda seru, kata hubung dan preposisi dalam kalimat iklan juga banyak dihilangkan. Headline atau tajuk iklan merupakan bagian yang penting dari iklan karena bertujuan menarik perhatian pembaca. Kalimat tajuk iklan adalah bagian yang paling ditonjolkan dari sebuah iklan. Tajuk iklan 6

2 yang berupa kalimat pendek ditulis dengan huruf yang paling besar dan diletakkan di bagian atas atau tengah iklan. Setelah tajuk iklan, biasanya ada bagian penjelasan mengenai barang atau jasa yang diiklankan. Kalimat-kalimat dalam bagian penjelasan mengandung bujukan agar pembaca tertarik dan membeli produk atau barang yang diiklankan tersebut. Dalam iklan Jepang, tajuk iklan ditulis dengan huruf yang lebih besar dari huruf pada bagian-bagian lain. Ada iklan yang tajuknya ditulis dengan warna yang berbeda. Huruf yang digunakan bisa berupa kanji, hiragana, katakana, huruf latin dan angka-angka. Penggunaan huruf-huruf yang bervariasi tersebut membuat iklan menjadi menarik. Layout iklan pun banyak menggunakan gambar yang besar dan berwarna. Bahasa iklan mempunyai daya informatif persuasif. Sifat khas bahasa iklan adalah singkat, lancar, padat, sederhana, lugas, netral dan menarik (Kusrianti, et al., 2004 : 8). Selain itu, dengan adanya pelesapan kalimat iklan menjadi lebih efektif, efisien dan wacananya menjadi padu atau kohesif (Kusrianti, et al., 2004 : 8). Selain itu untuk menarik perhatian orang, kalimat dalam iklan harus singkat, mudah dimengerti, sederhana, dan hanya memuat informasi yang diperlukan saja (Nagara dan Chino, 1989 : 24). Noviani dalam Kusrianti, et al. (2004 : 1) menjelaskan terdapat dua tingkatan makna dalam pesan yang disampaikan suatu iklan, yaitu makna yang ditampilkan secara eksplisit dan makna yang ditampilkan secara implisit. Makna eksplisit ditampilkan di permukaan iklan sehingga pembaca dapat langsung menangkap isi pesan dari suatu iklan ketika membacanya. Makna implisit tidak ditampilkan di permukaan iklan sehingga pembaca harus memikirkan pesan yang terkandung dalam iklan. Kalimat iklan dibuat singkat namun efektif dan efisien agar pesan tersampaikan. Menurut Chaer (2007 : 270), 7

3 agar kalimat menjadi lebih efektif maka bagian-bagian tertentu dari kalimat tersebut dilesapkan Jenis-jenis Iklan Menurut Jefkins (1996 : 39), ada tujuh jenis iklan, yakni : iklan konsumen, iklan antarbisnis, iklan perdagangan, iklan eceran, iklan keuangan, iklan langsung dan iklan lowongan kerja. Kalimat headline yang akan saya analisis adalah headline iklan konsumen Iklan Konsumen Barang yang diiklankan melalui iklan konsumen adalah barang konsumen dan barang tahan lama. Barang konsumen merupakan barang kebutuhan sehari-hari yang umum dibeli masyarakat, misalnya makanan, minuman, sabun, deterjen dan lain-lain. Barang tahan lama merupakan barang yang jarang dibeli, lebih tahan lama daripada barang konsumen dan biasanya harganya mahal. Contohnya pakaian, peralatan dapur, barangbarang elektronik, kendaraan dan lain-lain. Selain kedua jenis barang tersebut, jasa konsumen juga diiklankan melalui iklan konsumen. Contohnya bank, asuransi, perawatan kesehatan, jasa hiburan seperti hotel, restoran, biro perjalanan dan lain-lain. Iklan konsumen banyak dijumpai pada majalah dan surat kabar yang banyak dibaca masyarakat serta pada radio dan televisi (Jefkins, 1996 : 40-41) Fungsi dan Peran Iklan Ada empat peran iklan yang dikemukan oleh Wells, yaitu peran pemasaran, peran komunikasi, peran ekonomi, dan peran sosial. Bovee dan Arens menambahkan fungsi 8

4 pendidikan sebagai peran iklan (Kusrianti, et al., 2004 : 5). Dengan adanya iklan, perusahaan dapat mempromosikan produknya sehingga masyarakat dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Iklan juga menjadi penghubung antara produsen dan konsumen Retorika Menurut teori yang dikembangkan dari pandangan Saussure, makna adalah pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik (Chaer, 2007 : 287). Tanda linguistik sendiri bisa disamakan identitasnya dengan kata atau leksem, maka makna berarti pengertian atau konsep yang dimiliki oleh setiap kata atau leksem. Makna yang dimiliki leksem disebut makna leksikal. Menurut Saussure, tanda linguistik atau tanda bahasa terdiri dari dua komponen, yaitu signifian (yang mengartikan) atau penanda dan signifie (yang diartikan) atau petanda (Chaer, 2007 : ). Kazama, et al. (1993 : 83) menyatakan bahwa makna dalam bahasa Jepang (Imiron 意味論 ) merujuk pada penanda (signifian) dan petanda (signifie). Berikut ini adalah penjelasan Kazama, et al. (1993 : 83) : 意味論の中では 内容語と機能語をわかれている 意味という概念の厳密な定義は はなはだ難しい 形態素は記号であるから能記と所記からなるわけであるが ソシュールによればその所記が意味にあたることになる 所記は 概念であるとされているものの 意味を所記や概念といい換えたところで意味を定義したことにはならない 所記や概念の定義がそもそも不明確だからである 意味は能記が喚起する イメージ や 表象 であるという考え方もある 9

5 Makna dalam semantik terbagi menjadi isi kata dan fungsi kata. Makna bila ditinjau dari teori itu sulit karena dalam morfem terdapat unsur signifian dan signifie. Menurut Saussure, di dalam signifie terdapat arti. Signifie bersifat arbitrer atau mana suka. Oleh karena itu, hubungan antara signifian dan signifie tidak wajib. Selain itu, ada pandangan yang menyatakan bahwa signifian merujuk pada gambaran dan simbol. Barthes dalam Kenyon dan Hutchinson (2007) mendefinisikan retorika sebagai satu penyusunan tanda-tanda yang pintar. Tanda-tanda yang pintar tersebut merujuk pada signifian dan signifie. Bahkan Parera (2004 : 98) menyatakan retorika dalam bahasa berkaitan erat dengan konotasi. Makna konotasi muncul dalam retorika (Parera, 2004 : 98). Makna konotasi adalah makna yang wajar (denotasi) yang telah memperoleh tambahan perasaan tertentu, emosi tertentu, nilai tertentu, dan rangsangan tertentu yang bervariasi (Parera, 2000 : 98). Konotasi dapat muncul di antara makna kata-kata yang bersinonim dan juga dapat muncul pada sebuah kata. Terjadi perbedaan konotasi pada makna kata-kata tertentu antar pribadi, antar kelompok masyarakat, antar etnis dan antar generasi (Parera, 2004 : 98). Konotasi bisa bersifat negatif dan positif. Parera (2004 : 99) memberikan contoh kata sosialisme yang berkonotasi negatif di Amerika Serikat karena mengarah kepada komunisme, sementara di Jerman kata sosialisme berkonotasi positif. Masing-masing orang atau kelompok memiliki penafsiran yang berbeda terhadap suatu kata. Penggunaan retorika dalam periklanan telah banyak dilakukan oleh para pembuat iklan sejak tahun 1800-an (Kenyon dan Hutchinson, 2007). Menurut Greenwald dan Levett dalam Kenyon dan Hutchinson (2007), retorika digunakan sebagai penggerak yang membuat pembaca yang dalam keadaan tanpa paksaan mulai membaca headline suatu iklan, kemudian melanjutkan membaca bagian iklan yang lain. Iklan bergantung 10

6 pada tampilannya untuk menyediakan informasi yang lengkap tentang produk yang mereka. Retorika dalam iklan dapat berupa retorika dalam bentuk kata-kata atau kalimat atau verbal rhetoric dan dalam bentuk gambar atau visual rhetoric (Kenyon dan Hutchinson, 2007). Keduanya sering digunakan secara bersamaan dalam iklan. Scott dalam Kenyon dan Hutchinson (2007) menjelaskan bahwa para pembuat iklan menggunakan retorika dalam iklan alkohol karena adanya aturan dalam pembuatan iklan alkohol. Retorika dalam iklan ada yang sederhana dan dapat langsung dipahami pembaca, namun ada juga yang kompleks. Salah satu bentuk retorika dalam iklan adalah substitution atau substitusi. Substitution adalah suatu metode yang memerlukan perhatian konsumen dan menginginkan mereka untuk memahami suatu iklan (Kenyon dan Hutchinson, 2007). Substitution masih terbagi lagi menjadi empat, yaitu hyperbole (hiperbola), rhetorical questions (pertanyaan yang bersifat retorika), ellipsis (elipsis atau pelesapan) dan metonym (metonimi) Pelesapan Pelesapan atau elipsis adalah penghilangan satuan lingual tertentu. yang telah disebutkan sebelumnya (Kusrianti, et al., 2004 : 7). Yang dimaksud dengan satuan lingual adalah satuan dalam bahasa, yaitu kata, frase, klausa, kalimat, paragraf dan wacana. Dalam kalimat majemuk ada kemungkinan terjadi pelesapan. Unsur yang dilesapkan dapat berupa subjek, predikat, objek atau pelengkap. Moeliono, et al. (2003 : ) menjelaskan bahwa pelesapan adalah penghilangan unsur tertentu dari satu kalimat atau teks. Unsur yang sama dalam suatu kalimat atau teks yang tidak dilesapkan disebut anteseden dari unsur yang dilesapkan. Berdasarkan antesedennya, pelesapan dibedakan menjadi dua, yaitu (1) pelesapan anaforis dan (2) pelesapan kataforis 11

7 (Moeliono, et al., 2003 : 415). Pelesapan anaforis adalah pelesapan yang antesedennya mendahului unsur yang dilesapkan. Berikut ini adalah contoh kalimat pelesapan anaforis : Ayahnya datang ke pesta itu, tetapi ibunya tidak (datang ke pesta itu). Pelesapan kataforis adalah pelesapan yang antesedennya mengikuti unsur yang dilesapkan. Berikut ini adalah contoh kalimat pelesapan kataforis : Karena (Pak Andi) sakit, Pak Andi tidak masuk kantor (Moeliono, et al., 2003 : 415). Dengan adanya pelesapan, kalimat menjadi efektif karena bagian yang sama tidak diulang (Chaer, 2007 : 270). Penyampaian pesan pada iklan menjadi lebih praktis dengan adanya pelesapan (Kusrianti, et al., 2004 : 8) Pelesapan Dalam Bahasa Jepang Pelesapan dalam bahasa Jepang disebut shouryaku ( 省略 ). Di dalam bahasa Jepang, orang pertama (watashi 私 ) dan orang kedua (anata あなた ) sebagai subjek biasanya dilesapkan, tetapi dalam perbandingan subjek tidak bisa dilesapkan. Iori, et al., (2003 : 44) mendefinisikan shouryaku ( 省略 ) sebagai suatu keadaan ketika suatu ungkapan boleh tidak digunakan atau tetap digunakan maka ungkapan tersebut boleh dihilangkan, misalnya subjek, predikat, partikel, dan lain-lain. Di dalam bahasa Jepang, walaupun subjek, objek dan kata ganti kepunyaan seperti dalam bahasa Inggris dilesapkan, ada banyak cara untuk mengetahui subjek, objek atau kata ganti kepunyaan dalam suatu kalimat (Iori, et al., 2003 : 44). Berikut ini adalah contoh kalimat yang mengalami pelesapan (Iori, et al., 2003 : 44) : 12

8 1. 昨夜 電話をかけた Sakuya, denwa o kaketa. 昨夜 ( 私は ) 電話をかけた Sakuya, (watashi wa) denwa o kaketa. Kemarin malam, (saya) menelepon. 2. 昨夜 電話をかけてきた Sakuya, denwa o kakete kita. 昨夜 ( 私に ) 電話をかけてきた Sakuya, (watashi ni) denwa o kakete kita. Kemarin malam, seseorang menelepon (saya). 3. 昨夜 電話をかけてくれた Sakuya, denwa o kakete kureta. 昨夜 ( 私に ) 電話をかけてくれた Sakuya, (watashi ni) denwa o kakete kureta. Kemarin malam, seseorang menelepon (saya). 4. 田中さんは弟に本をあげた Tanaka-san wa otouto ni hon o ageta. Tanaka-san memberikan buku kepada adiknya. 5. 田中さんは弟に本をくれた Tanaka-san wa otouto ni hon o kureta. Tanaka-san diberi buku oleh adiknya. 13

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan Bab 5 Ringkasan Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan segala informasi tentang Jepang. Salah satu media informasinya adalah majalah Jepang yang sudah bisa didapatkan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap ragam bahasa, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun dalam bahasa Jepang, memiliki kaidah atau aturan dan beberapa keunikan, salah satu keunikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga berbeda di setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk berinteraksi satu dengan lainnya. Untuk dapat berkomunikasi, manusia memerlukan alat

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto (2007:118), menyatakan bahwa jodoushi apabila dipadankan ke dalam bahasa Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data. Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika,

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat pengantar untuk berhubungan ataupun berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa adalah sistem

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur kalimatnya. Makna kalimat tersebut ditandai dengan hadirnya tanda baca, atau kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SHUUJOSHI YONE, WA, DAN KASHIRA DALAM KOMIK SCHOOL RUMBLE KARYA JIN KOBAYASHI

STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SHUUJOSHI YONE, WA, DAN KASHIRA DALAM KOMIK SCHOOL RUMBLE KARYA JIN KOBAYASHI SKRIPSI STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SHUUJOSHI YONE, WA, DAN KASHIRA DALAM KOMIK SCHOOL RUMBLE KARYA JIN KOBAYASHI I KETUT AGUS KARTIKA NIM 1101705042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa:

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Kanyouku 慣用句 Dalam bahasa Jepang, penggunaan kanyouku 慣用句 dapat ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Kanyouku 慣用句 sendiri sering disalah artikan. Pada umumnya, petutur

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Sintaksis Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik yang berkembang di Indonesia. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang memiliki makna dengan

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. Begitu pula dalam bahasa Jepang yang memiliki ciri khusus. Salah satu ciri khusus tersebut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Frasa dan kata majemuk memiliki unsur yang sama yaitu penggabungan kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki makna

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang baik dengan lisan maupun tulisan. Manusia dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hidup dan hubungan antarmanusia. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan manusia, karena dengan bahasa, manusia akan saling berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki fungsi utama yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa bahasa, manusia sulit

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa bahasa, manusia sulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa bahasa, manusia sulit menyampaikan maksud

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jepang, jenis kalimat berdasarkan pada jumlah klausanya, terdiri dari dua macam. Sesuai dengan yang disebutkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial memegang peranan yang sangat penting. Komunikasi yang baik perlu mempertimbangkan sikap

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3.

Bab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3. Bab 2 Landasan Teori Dalam bab dua ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang berhubungan dengan semantik yang meliputi makna dan majas disertai dengan pengkajian puisi. Hal tersebut untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman pesan berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Jepang merupakan bahasa yang memiliki banyak karakteristik, menurut Sutedi (2011, hlm.7) karakteristik bahasa Jepang dapat dilihat dari segi huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari bahasa-

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini penulis akan membagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini penulis akan membagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab dua ini penulis akan membagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan teori yang penulis gunakan untuk menganalisis bab berikutnya. 2.1 Teori Semantik Semantik dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang menarik untuk dipelajari karena bahasa sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. meneliti makna dalam lagu Tears. Peneliti akan menggunakan berbagai teori yang

Bab 2. Landasan Teori. meneliti makna dalam lagu Tears. Peneliti akan menggunakan berbagai teori yang Bab 2 Landasan Teori Bab dua ini akan membahas landasan landasan teori yang akan digunakan untuk meneliti makna dalam lagu Tears. Peneliti akan menggunakan berbagai teori yang berkaitan dengan lagu Tears

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kontrastivitas Kata Majemuk Bahasa Jepang dan Bahasa Bali. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antarunsur dan makna kata majemuk bahasa Jepang dan bahasa Bali serta

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Parawisata Lanjutan Kode : MR 302 Bobot : 2 SKS Semester : 4 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs.

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belakangan ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa, semua

Lebih terperinci