ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Dari analisis yang telah dilakukan berkaitan dengan angkutan lingkungan di 4

Arahan Peningkatan Pelayanan Kereta Komuter Surabaya-Lamongan Berdasarkan Preferensi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

I. PENDAHULUAN. Persentasi Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Tahun Bus 8% Gambar 1. Pembagian Moda (Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 2004)

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tataguna lahan yang kurang didukung oleh pengembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPOR ENGEMBANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

PENILAIAN MASYARAKAT NON PENUMPANG TERHADAP ANGKUTAN PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

PERSEPSI PENUMPANG TERHADAP PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM DI KOTA MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

PENGARUH BIAYA NGETEM TERHADAP PELAYANAN DAN EFISIENSI OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM

EVALUASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL OPERASIONAL TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DAN KORIDOR 12

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi dan sosial politik di suatu tempat dan kota Yogyakarta

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN RUTE ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN DI SURABAYA BARAT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menghitung

ABSTRAK. Kata Kunci : Proses antrian, TransJogja

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB V PEMBAHASAN. Kota Surakarta

BAB III METODE PERANCANGAN

selatan Ringroad dan sebagian Sleman yang berada di sebelah utara Ringroad. Meskipun demikian, kondisi wilayah perkotaan yang berada di dalam jalan

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYESUAIAN JARINGAN TRAYEK DALAM WILAYAH KOTA KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota kota di Indonesia berkembang dengan pesat dalam pengertian

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV DATA DAN ANALISA. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir. Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 5. SIMPULAN, DISKUSI dan SARAN. transjakarta menunjukkan bahwa aspek yang paling dominan. menggambarkan secara umum mengenai kualitas pelayanan

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI 3609100051

Latar Belakang Transjakarta sebagai angkutan transportasi yang tergolong baru membuat masyarakat lebih tertarik dengan kelebihan penawaran pelayanan. Kelebihan yang ditawarkan oleh bus transjakarta tentu membuat pengguna tertarik Penilaian masyarakat sebagai pengguna transjakarta dapat menjadi tolak ukur tingkat kepuasan terhadap layanan transjakarta. Pengoptimalan fasilitas penunjang perlu tingkatkan sehingga memaksimalkan pelayanan bus transjakarta.

Rumusan Masalah Penurunan tingkat pengguna transjakarta khususnya koridor satu berkurang di tahun 2010 dan 2012 (2010 sebanyak 2.206.764 pengguna dan 2012 sebanyak 2.196.205 pengguna), mengindikasikan adanya faktor dimana pengguna tidak puas terhadap beberapa layanan.

Rumusan Masalah Layanan internal tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah hal ini lebih buruk jika diandingkan dengan layanan eksternal. Salah satu visi dan misi transjakarta adalah untuk pengoptimalisasi layanan transportasi publik yang efisien, sehingga layanan eksternal pun butuh adanya peningkatan pelayanan.

Tujuan dan Sasaran Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk menentukan arahan peningkatan pelayanan bus transjakarta berdasarkan preferensi pengguna. Sasaran dalam penelitian ini adalah: Menentukan faktor dan variabel yang mempengaruhi pelayanan transjakarta. Menentukan prioritas variabel yang berpengaruh terhadap pelayanan transjakarta berdasarkan pengguna jasa Menentukan arahan peningkatan faktor pelayanan transjakarta.

WILAYAH STUDI

Ruang lingkup Kawasan penelitian mengambil daerah koridor I transjakarta Blok M Kota sepanjang 12,9 km mencakup 20 shelter pemberhentian. Ruang lingkup pembahasan Penelitian ini merumuskan faktor dan memprioritaskan pelayanan yang mempengaruhi kinerja bus transjakarta sehingga dapat dibuat arahan yang sesuai.

Tinjauan Pustaka Menurut Hess (2002), ada dua macam faktor yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah pengguna angkutan umum, yaitu: Faktor eksternal Aspek karakteristik sistem transportasi yang diatur oleh pihak diluar perusahaan Faktor internal aspek karakteristik sistem transportasi yang dijalankan sesuai dengan kebijakan dalan suatu perusahaan sehingga aspeknya sama namun objeknya berbeda

Faktor Pemilihan Moda Dalam pemilihan moda terdapat beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya faktor karakteristik perjalanan, karakteristik pelaku, dan sistem transportasi. Faktor karakteristis sistem transportasi dibagi ke dalam dua aspek yaitu layanan internal transjakarta dan eksternal transjakarta. Orang melakukan perpindahan moda ketika tidak ada rute atau layanan angkutan yang langsung dan nyaman didalam perjalanan mereka, atau ketika dengan melakukan perpindahan moda perjalanan mereka menjadi lebih cepat dan lebih menyenangkan. Maka dibutuhkan layanan-layanan langsung sebagai support perpindahan moda.

Sintesa Teori Sumber Teori Faktor Hess (2002) Peningkatan jumlah Faktor eksternal pengguna Faktor internal Tamin (2000) Fidel Miro, (2002) Pemilihan Moda Angkutan Faktor Karakteristik Perjalanan Faktor Karakteristik Pelaku Faktor Karakteristik Sistem Transportasi (Transportation System Characteristics Factor) Faktor Karakteristik Tujuan perjalanan (maksud perjalanan, shelter Perjalanan asal, shelter tujuan) Waktu perjalanan Panjang perjalanan

Sumber Teori Faktor Fidel Miro (2000) Faktor Karakteristik Pelaku Perjalanan (Traveler Characteristics Factor) Pendapatan Kepemilikan kendaraan Jenis/kondisi kendaraan Sosial-ekonomi (usia, jenis kelamin, pekerjaan) Fidel Miro (2000) Faktor Karakteristik Sistem Transportasi (Transportation System Characteristics Factor) Waktu perjalanan Biaya relatif Tingkat pelayanan relatif Tingkat aksesbilitas Tingkat kehandalan Sumber : Penulis 2013

Dari sintesa di atas yang akan dijadikan faktor layanan adalah faktor karakterstik sistem transportasi yang dibagi lagi menjadi dua yaitu sistem transportasi eksternal dan internal, cakupannya diantaranya: o Eksternal Waktu perjalanan eksternal, biaya eksternal, tingkat pelayanan eksternal, tingkat aksesbilitas eksternal, dan tingkat kehandalan eksternal. o Internal Waktu perjalanan internal, biaya internal, tingkat pelayanan internal, tingkat aksesbilitas internal, dan tingkat kehandalan internal.

Metode Penelitian Pendekatan Penelitian penelitian menggunakan pendekatan positivisme dengan didasari fakta yang merupakan hasil dari pengamatan indera yang didukung landasan teori (Muhadjir, 1990). Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan preskriptif, jenis penelitian ditentukan sesuai dengan maksud, tujuan, dan sasaran penelitian. Penelitian deskriptif bertujuan menjabarkan deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat terhadap perilaku objek penelitian.

Faktor dan Variabel Penelitian Kriteria Faktor Eksternal Waktu Eksternal Biaya Eksternal Tingkat pelayanan Eksternal Tingkat aksesbilitas Eksternal Tingkat kehandalan Eksternal Variabel Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal Waktu jalan ke terminal/halte Waktu di atas angkutan umum Tarif angkutan umum Biaya menuju halte/terminal Kenyamanan dalam halte dan angkutan umum Keamanan dalam halte dan angkutan umum Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang angkutan umum Banyaknya persebaran halte dan angkutan umum Jarak halte dan terminal dari tempat asal/tujuan Persebaran rute angkutan umum Ketepatan waktu angkutan umum Ketersediaan ruang parkir Kemudahan sistem pembayaran dalam angkutan umum

Internal Waktu Internal Biaya Internal Tingkat pelayanan Internal Tingkat aksesbilitas Internal Tingkat kehandalan Internal Waktu tunggu kendaraan di shelter waktu jalan ke shelter waktu di atas transjakarta Tarif transjakarta Biaya menuju shelter Kenyamanan dalam shelter dan bus transjakarta Keamanan dalam shelter dan bus transjakarta Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang transjakarta Jarak shelter dari tempat asal/tujuan atau halte/terminal terdekat Banyaknya persebaran shelter transjakarta Jangkauan transjakarta Ketepatan waktu transjakarta Ketersediaan ruang parkir Kemudahan sistem pembayaran dalam sistem tranjakarta Sumber: Hasil Sintesa Literatur

Responden Responden penelitian adalah pengguna transjakarta di sepanjang halte koridor I halte Blok M Kota. Terdapat 20 halte dengan persebaran pengguna transjakarta. Untuk beberapa tahun terakhir didapat rata-rata pengguna layanan dalam satu hari sebanyak 64034 penumpang pada koridor I. Jumlah pengguna pada koridor I adalah yang tertinggi dari seluruh koridor tranjakarta.

Teknik analisis yang digunakan adalah bersifat analisis kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan hasil kuisioner yang akan disajikan dalam bentuk tabel, bagan, maupun diagram. Teknik analisa yang digunakan adalah sebagai berikut : Analisis Stakeholder, melibatkan pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menilai variabel sebelum dilempar kepada pengguna Analytical Delphi, merumuskan faktor-faktor penentu yang akan dijadikan panduan. Analisis Service Quality, dengan menggunakan analisia tingkat kenyataan-harapan pengguna dan AHP agar diketahui prioritas layanan yang mendukung kinerja bus transjakarta Analisis Triangulasi, merumuskan arahan-arahan hasil analisis dan kajian literatur.

Analisa Stakeholder Stakeholders adalah orang, kelompok atau institusi yang dikenai dampak dari suatu intervensi program (negatif maupun positif) atau pihak yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi hasil interverensi tersebut (Mc. Cracken: 1998 dalam Yuki, 2008). Analisis stakeholders merupakan alat yang penting untuk memahami konteks sosial dan institusional dari suatu program, proyek ataupun kebijaksanaan.

Analisis Delphi Teknik Delphi merupakan teknik untuk memperoleh kosensus yang paling reliabel dari grup ahli. Berikut merupakan skema tahapan analisis delphi pada penelitian. Wawancara I Variabel yang mempengaruh i peningkatan pelayanan transjakarta Studi mendalam mengenai pelayanan eksternal & internal transjakarta Wawancara II Uji kesepakatan Variabel yang mempengaruh i peningkatan pelayanan transjakarta Wawancara II Uji kesepakatan Variabel yang mempengaruh i peningkatan pelayanan transjakarta Variabel layanan transjakarta Iterasi pertama Iterasi kedua

Analisis Service Quality Definisi dari service quality menurut Parasuraman adalah ukuran perbedaan antara kenyataan dan harapan pengguna atas layanan yang diperoleh. Dalam perhitungan servqual akan didapatkan gap dimana adanya tingkat kepuasan pengguna, dinilai oleh pengguna dari pelaksanaan layanan sebagai variabel pelayanan tersebut. Setelah dilakukan penilaian maka dapat dilakukan pembobotan dimana hasil pembobotan tersebut dapat menunjukkan rasa ketidak puasan pengguna terhadap faktor pelayanan sehingga didapatkan prioritas faktor pelayanan yang harus segera diperbaiki.

Analisis AHP Pembentukan kriteria penentuan faktor layanan bus transjakarta Penyusunan model hirarki Pengolahan nilai bobot dengan matriks pairwise comparison Sintesis perbandingan untuk mendapatkan prioritas Melakukan Uji konsistensi

Analisa Triangulasi Penggunaan analisa triangulasi digunakan untuk menghasilkan arahan dari hasil penelitian. Arahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan layanan transjakarta menuju yang lebih baik. Arahan yang dibuat berdasarkan pertimbangan dari keadaan eksisting, harapan pengguna, hasil wawancara expert judgment, dan kajian peraturan tertulis sehingga didapatkan arahan sesuai dengan tujuan awal dari penelitian.

GambaranUmum

S.D TAHUN Tabel Perhitungan Jumlah Kendaraan Pribadi MOBIL JUMLAH MOTOR PERTAMBAHAN MOBIL + JUMLAH MOBIL JUMLAH MOTOR MOTOR PER TAHUN PER HARI PER TAHUN PER HARI JUMLAH MOBIL + MOTOR PER PER HARI TAHUN PERTUM BUHAN KENDAR AAN (%/th) 2007 2,218,380 3,579,622 5,798,002 56,727 155 337,532 925 394,259 1,08 2008 2,295,644 3,968,749 6,264,393 77,264 212 389,127 1,066 466,391 1,278 2009 2,355,354 4,333,559 6,688,913 59,71 164 364,81 999 424,52 1,163 2010 2,505,133 4,835,650 7,340,783 149,779 410 502,091 1,376 651,87 1,786 2011 2,665,988 5,313,995 7,979,983 160,855 441 478,345 1,311 639,2 1,751 7.30 7.45 6.78 9.75 8.71 Rata2 Pertambahan Jumlah Kend 276 1,135 1,412 kend/ hari kend/ hari kend/hari 7.99 Sumber : JUTPI Commuter Survey 2010

Tabel Halte Koridor I Sumber: Transjakarta

Jumlah Penumpang Transjakarta Koridor I Jumlah Pengguna Koridor 1 Transjakarta 26.500.000 26.000.000 25.500.000 25.000.000 24.500.000 24.000.000 23.500.000 23.000.000 22.500.000 22.000.000 21.500.000 2007 2008 2009 2010 2011 2012 tahun 4.000.000 3.500.000 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 Jumlah Penumpan Sumber: Transjakarta Jumlah Pengguna Koridor 1

Jenis Angkutan Umum yang Melewati Koridor I Transjakarta Sumber: Dishub DKI Jenis Angkutan Nomor Trayek Umum Trayek Metro Mini B84 Kalideres-Kota B91 Tanah Abang-Batusari S619 Blok M-Cinere S610 Blok M-Pondok Cabe Kopaja B86 Lebak Bulus-Kota S608 Blok M-Tanah Abang S615 Lebak Bulus-Tanah Abang Koantas Bima P101 Tanah Abang-Lebak Bulus Kopami Jaya U31 Kelapa Gading-Kota Mikrolet M08 Tanah Abang-Kota (via Harmoni) M09 Tanah Abang-Joglo M43 Grogol-Kota KWK B02 Kota-Gantung

Penentuan Faktor Setelah melakukan analisis stakeholder yaitu penetapan regulator, operator, danyang berkepentingan dalam pemilihihan variabel terpilih Dishub, Staff Ahli Dinas Tata Kota, Dosen, Masyarakat, dan Transjakarta sebagai responden untuk lanjut ke analisa delphi. Setelah melalui analisa delphi diketahui bahwa layanan internal dan layanan eksternal merupakan faktor yang berpengaruh terhadap layanan transjakarta.

Proses iterasi Dalam proses iterasi pertama pihak Dishub tidak menyetujui variabel biaya menuju halte dan ketersediaan ruang parkir untuk beberapa shelter transjakarta. Pihak Transjakarta juga tidak menyetujui variabel ketersediaan ruang parkir tranjakarta Dengan melakukan iterasi selanjutnya seluruh pihak setuju dengan variabel terkait

Bobot Tiap Kriteria, Faktor, dan Variabel kriteria faktor variabel Nilai Bobot Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal 0,0465018 Waktu eksternal waktu jalan ke terminal/halte 0,02097528 0,388 waktu di atas angkutan umum 0,03146292 Biaya eksternal Tarif angkutan umum menuju tranjakarta 0,017216835 0,107 Biaya menuju halte/terminal 0,010068165 Eksternal 0,255 Tingkat pelayanan eksternal 0,192 Tingkat aksesbilitas eksternal 0,105 Tingkat kehandalan eksternal 0,207 Kenyamanan dalam halte dan angkutan umum 0,01302336 Keamanan dalam halte dan angkutan umum 0,02188512 Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang angkutan umum 0,01405152 Banyaknya persebaran halte dan angkutan umum 0,006399225 Jarak halte dan terminal dari tempat asal/tujuan 0,0095319 Persebaran rute angkutan umum 0,010843875 Ketepatan waktu angkutan umum 0,020427795 Ketersediaan ruang parkir 0,01309068 Kemudahan sistem pembayaran dalam angkutan umum 0,019266525

kriteria faktor variabel Nilai Bobot Waktu tunggu kendaraan di shelter 0,093359675 Waktu internal waktu jalan ke shelter 0,02945432 0,353 waktu di atas transjakarta 0,140171005 Biaya internal Tarif transjakarta 0,044469795 0,101 Biaya menuju shelter 0,030775205 Internal 0,745 Tingkat pelayanan internal 0,217 Tingkat aksesbilitas internal 0,143 Tingkat kehandalan internal 0,187 Kenyamanan dalam shelter dan bus transjakarta 0,06919262 Keamanan dalam shelter dan bus transjakarta 0,058361065 Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang transjakarta 0,034111315 Jarak shelter dari tempat asal/tujuan atau halte/terminal terdekat 0,043998955 Banyaknya persebaran shelter transjakarta 0,034836945 Jangkauan transjakarta 0,0276991 Ketepatan waktu transjakarta 0,06519942 Ketersediaan ruang parkir 0,036639845 Kemudahan sistem pembayaran dalam sistem tranjakarta 0,03733642 Total 1,000350685

Analisa Tingkat Kenyataan dan Harapan Pengguna Transjakarta kriteria faktor variabel Tk. Tk. Pelaksanaan Harapan Tk.i X-Y Ket Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal 230 425 0,541176471-1,695652174 Belum Puas Waktu waktu jalan ke terminal/halte 295 355 0,830985915-0,52173913 Belum Puas eksternal waktu di atas angkutan umum 250 410 0,609756098-1,391304348 Belum Puas Biaya Tarif angkutan umum menuju tranjakarta 360 320 1,125 0,347826087 Puas eksternal Biaya menuju halte/terminal 355 325 1,092307692 0,260869565 Puas Kenyamanan dalam halte dan angkutan Tingkat umum 235 450 0,522222222-1,869565217 Belum Puas pelayanan Keamanan dalam halte dan angkutan umum 240 455 0,527472527-1,869565217 Belum Puas eksternal Ketersediaan informasi terkait rute dan Eksternal waktu datang angkutan umum 195 425 0,458823529-2 Belum Puas Banyaknya persebaran halte dan angkutan Tingkat umum 290 395 0,734177215-0,913043478 Belum Puas aksesbilitas Jarak halte dan terminal dari tempat eksternal asal/tujuan 310 365 0,849315068-0,47826087 Belum Puas Persebaran rute angkutan umum 315 385 0,818181818-0,608695652 Belum Puas Ketepatan waktu angkutan umum 220 460 0,47826087-2,086956522 Belum Puas Ketersediaan ruang parkir 245 285 0,859649123-0,347826087 Belum Puas Tingkat kehandalan eksternal Kemudahan sistem pembayaran dalam angkutan umum 315 355 0,887323944-0,347826087 Belum Puas

Tk. Tk. kriteria faktor variabel Tk.i X-Y Ket Pelaksanaan Harapan Waktu tunggu kendaraan di shelter 205 425 0,482352941-1,913043478 Belum Puas Waktu waktu jalan ke shelter 300 360 0,833333333-0,52173913 Belum Puas internal waktu di atas transjakarta 280 370 0,756756757-0,782608696 Belum Puas Biaya Tarif transjakarta 400 305 1,31147541 0,826086957 Puas internal Biaya menuju shelter 345 335 1,029850746 0,086956522 Puas Kenyamanan dalam shelter dan 265 425 0,623529412-1,391304348 Belum Puas bus transjakarta Tingkat Keamanan dalam shelter dan bus pelayanan 275 435 0,632183908-1,391304348 Belum Puas transjakarta internal Ketersediaan informasi terkait rute 245 430 0,569767442-1,608695652 Belum Puas dan waktu datang transjakarta Internal Jarak shelter dari tempat asal/tujuan atau halte/terminal 325 355 0,915492958-0,260869565 Belum Puas Tingkat terdekat aksesbilitas Banyaknya persebaran shelter internal 315 390 0,807692308-0,652173913 Belum Puas transjakarta Jangkauan transjakarta 310 400 0,775-0,782608696 Belum Puas Tingkat kehandalan internal Ketepatan waktu transjakarta 180 425 0,423529412-2,130434783 Belum Puas Ketersediaan ruang parkir 240 330 0,727272727-0,782608696 Belum Puas Kemudahan sistem pembayaran dalam sistem tranjakarta 315 345 0,913043478-0,260869565 Belum Puas Rata-rata -0,895962733

Analisa ServQual No Variabel Nilai Bobot X - Y ServQual 1 Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal 0,0465018-1,695652174-0,07885088 2 Waktu jalan ke terminal/halte 0,02097528-0,52173913-0,01094362 3 Waktu di atas angkutan umum 0,03146292-1,391304348-0,0437745 4 Tarif angkutan umum menuju tranjakarta 0,017216835 0,347826087 0,005988464 5 Biaya menuju halte/terminal 0,010068165 0,260869565 0,002626478 6 Kenyamanan dalam halte dan angkutan umum 0,01302336-1,869565217-0,02434802 7 Keamanan dalam halte dan angkutan umum 0,02188512-1,869565217-0,04091566 8 Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang angkutan umum 0,01405152-2 -0,02810304 9 Banyaknya persebaran halte dan angkutan umum 0,006399225-0,913043478-0,00584277 10 Jarak halte dan terminal dari tempat asal/tujuan 0,0095319-0,47826087-0,00455873 11 Persebaran rute angkutan umum 0,010843875-0,608695652-0,00660062 12 Ketepatan waktu angkutan umum 0,020427795-2,086956522-0,04263192 13 Ketersediaan ruang parkir 0,01309068-0,347826087-0,00455328 14 Kemudahan sistem pembayaran dalam angkutan umum 0,019266525-0,347826087-0,0067014

No Variabel Nilai Bobot X - Y ServQual 15 Waktu tunggu kendaraan di shelter 0,093359675-1,913043478-0,17860112 16 Waktu jalan ke shelter 0,02945432-0,52173913-0,01536747 17 Waktu di atas transjakarta 0,140171005-0,782608696-0,10969905 18 Tarif transjakarta 0,044469795 0,826086957 0,036735918 19 Biaya menuju shelter 0,030775205 0,086956522 0,002676105 20 Kenyamanan dalam shelter dan bus transjakarta 0,06919262-1,391304348-0,09626799 21 Keamanan dalam shelter dan bus transjakarta 0,058361065-1,391304348-0,081198 22 Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang transjakarta 0,034111315-1,608695652-0,05487472 23 Jarak shelter dari tempat asal/tujuan atau halte/terminal terdekat 0,043998955-0,260869565-0,01147799 24 Banyaknya persebaran shelter transjakarta 0,034836945-0,652173913-0,02271975 25 Jangkauan transjakarta 0,0276991-0,782608696-0,02167756 26 Ketepatan waktu transjakarta 0,06519942-2,130434783-0,13890311 27 Ketersediaan ruang parkir 0,036639845-0,782608696-0,02867466 28 Kemudahan sistem pembayaran dalam sistem tranjakarta 0,03733642-0,260869565-0,00973994

Prioritas Layanan No Variabel 1 Waktu tunggu kendaraan di shelter 2 Ketepatan waktu transjakarta 3 waktu di atas transjakarta 4 Kenyamanan dalam shelter dan bus transjakarta 5 Keamanan dalam shelter dan bus transjakarta 6 Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal 7 Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang transjakarta 8 waktu di atas angkutan umum 9 Ketepatan waktu angkutan umum 10 Keamanan dalam halte dan angkutan umum

Prioritas Layanan Berdasarkan Pengguna Waktu tunggu kendaraan di shelter waktu di atas transjakarta Ketepatan waktu transjakarta Kenyamanan dalam shelter dan bus transjakarta Keamanan dalam shelter dan bus transjakarta Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang transjakarta Ketepatan waktu angkutan umum waktu di atas angkutan umum Keamanan dalam halte dan angkutan umum Arahan Peningkatan Memperpendek waktu tunggu dengan menertibkan lalu lintas dan jalur busway Memberikan jaminan waktu terhadap pengguna dengan menyediakan informasi angkutan setiap menitnya melalui papan elektronik yang disediakan di setiap halte. Menertibkan Halte Merawat kebersihan dan fungsi Halte Memperbaiki fasilitas halte yang sudah tidak berfungsi. Melakukan evaluasi terhadap halte dan atribut keamanan di dalam kendaraan Mempersiapkan petugas keamanan di setiap shelter Menambahkan jalur dari beberapa angkutan umum (mikrolet M43 agar berputar melalui grogol-petamburan dan metromini B91 untuk melewati daerah padat penghuni di setiabudi) dengan demikian masyarakat dapat lebih dekat menjangkau halte terdekat untuk mendapatkan angkutan umum Perbaikan fasilitas penunjang dan pengadaan petunjuk perjalanan selalu diperbaharui. Berfungsinya pemberitahuan shelter di dalam bus Penambahan armada untuk memperpendek heading antar angkutan umum perlu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan pengguna dan semakin lamanya waktu tunggu di dalam maupun luar kendaraan. Pengadaan lampu di sekitar halte dan mempersiapkan petugas keamanan di kawasan rawan

M43 B91

Jalur Khusus Transjakarta Digunakan Oleh Kendaraan Pribadi dan Umum Penumpukan Armada Setelah Kemacetan Pengguna Menunggu Kendaraan di Tempat yang Tidak Aman Tumpukan Ntrian di Dalam Shelter Padatnya Pengguna Metromini Pengguna Menunggu Kendaraan di Sembarang Tempat

Kesimpulan Faktor yang berbengaruh terhadap pelayanan transjakarta berdasarkan pengguna dan jasa adalah waktu, biaya perjalanan, tingkat pelayanan, tingkat kehandalan, dan tingkat aksesbilitas.

Kriteria Faktor Eksternal Waktu Eksternal Biaya Eksternal Tingkat pelayanan Eksternal Tingkat aksesbilitas Eksternal Tingkat kehandalan Eksternal Variabel Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal Waktu jalan ke terminal/halte Waktu di atas angkutan umum Tarif angkutan umum Biaya menuju halte/terminal Kenyamanan dalam halte dan angkutan umum Keamanan dalam halte dan angkutan umum Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang angkutan umum Banyaknya persebaran halte dan angkutan umum Jarak halte dan terminal dari tempat asal/tujuan Persebaran rute angkutan umum Ketepatan waktu angkutan umum Ketersediaan ruang parkir Kemudahan sistem pembayaran dalam angkutan umum

Internal Waktu Internal Biaya Internal Tingkat pelayanan Internal Tingkat aksesbilitas Internal Tingkat kehandalan Internal Waktu tunggu kendaraan di shelter waktu jalan ke shelter waktu di atas transjakarta Tarif transjakarta Biaya menuju shelter Kenyamanan dalam shelter dan bus transjakarta Keamanan dalam shelter dan bus transjakarta Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang transjakarta Jarak shelter dari tempat asal/tujuan atau halte/terminal terdekat Banyaknya persebaran shelter transjakarta Jangkauan transjakarta Ketepatan waktu transjakarta Ketersediaan ruang parkir Kemudahan sistem pembayaran dalam sistem tranjakarta Sumber: Hasil Sintesa Literatur

Variabel penting yang mempengaruhi kualitas pelayanan pengguna transjakarta adalah waktu tunggu di shelter transjakarta maupun halte umum, waktu diatas kendaraan, keamanan di dalam kendaraan maupun di shelter/halte, kenyamanan halte/shelter, dan ketepatan waktu dari kendaraan tersebut. Variabel tersebut adalah yang menjadi prioritas dalam perbaikan kualitas pelayanan. No Variabel 1 Waktu tunggu kendaraan di shelter 2 Ketepatan waktu transjakarta 3 waktu di atas transjakarta Kenyamanan dalam shelter dan bus 4 transjakarta Keamanan dalam shelter dan bus 5 transjakarta Waktu tunggu kendaraan di 6 halte/terminal Ketersediaan informasi terkait rute dan 7 waktu datang transjakarta 8 waktu di atas angkutan umum 9 Ketepatan waktu angkutan umum Keamanan dalam halte dan angkutan 10 umum

o Arahan peningkatan kualitas berdasarkan preferensi pengguna menggunakan analisa triangulasi. Berikut merupakan hasil arahan : Prioritas Layanan Berdasarkan Pengguna Waktu tunggu kendaraan di shelter waktu di atas transjakarta Ketepatan waktu transjakarta Kenyamanan dalam shelter dan bus transjakarta Keamanan dalam shelter dan bus transjakarta Waktu tunggu kendaraan di halte/terminal Ketersediaan informasi terkait rute dan waktu datang transjakarta Ketepatan waktu angkutan umum waktu di atas angkutan umum Keamanan dalam halte dan angkutan umum Arahan Peningkatan Memperpendek waktu tunggu dengan menertibkan lalu lintas dan jalur busway Memberikan jaminan waktu terhadap pengguna dengan menyediakan informasi angkutan setiap menitnya melalui papan elektronik yang disediakan di setiap halte. Menertibkan Halte Merawat kebersihan dan fungsi Halte Memperbaiki fasilitas halte yang sudah tidak berfungsi. Melakukan evaluasi terhadap halte dan atribut keamanan di dalam kendaraan Mempersiapkan petugas keamanan di setiap shelter Menambahkan jalur dari beberapa angkutan umum (mikrolet M43 agar berputar melalui grogol-petamburan dan metromini B91 untuk melewati daerah padat penghuni di setiabudi) dengan demikian masyarakat dapat lebih dekat menjangkau halte terdekat untuk mendapatkan angkutan umum Perbaikan fasilitas penunjang dan pengadaan petunjuk perjalanan selalu diperbaharui. Berfungsinya pemberitahuan shelter di dalam bus Penambahan armada untuk memperpendek heading antar angkutan umum perlu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan pengguna dan semakin lamanya waktu tunggu di dalam maupun luar kendaraan. Pengadaan lampu di sekitar halte dan mempersiapkan petugas keamanan di kawasan rawan

Rekomendasi Belum adanya SPM (Standar Pelayanan Minimum) terhadap bus transjakarta sehingga tidak ada standar pasti dari pengelola untuk memperbaiki ketersediaan pelayananan terhadap masyarakat. Penelitian lebih lanjut terhadap perlunya perluasan jalur angkutan umum disekitar kawasan penelitian untuk mempermudah aksesbilitas masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Pengadaan fasilitas dalam mendukung integrasi antar angkutan umum pada kawasan penelitian akan memaksimalkan pergerakan angkutan umum.

SEKIAN