ZAHRA NURI NADA YUDHO JATI PRASETYO

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Herlina Damayanti Isni Zulfita Pembimbing : Dr. Lailatul Qadariyah, ST., MT

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

Oleh : ENDAH DAHYANINGSIH RAHMASARI IBRAHIM DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Achmad Roesyadi, DEA NIP

DEGRADASI GLISEROL MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO

DEGRADASI GLISEROL DENGAN TEKNOLOGI SONIKASI MENGGUNAKAN KATALIS HETEROGEN

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

Desikator Neraca analitik 4 desimal

REAKSI AMOKSIMASI SIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALIS Ag/TS-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

28/07/2011 LATAR BELAKANG DEGRADASI GLISEROL TUJUAN PENELITIAN DEGRADASI GLISEROL PEMANASAN GELOMBANG MIKRO

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April September 2013 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L) DENGAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KI/H-ZA BERBASIS ZEOLIT ALAM

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) YANG SUDAH DIPERLAKUKAN DENGAN KITOSAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

PRODUKSI BIOFUEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT CaO/γ-Al 2 O 3 dan CoMo/γ-Al 2 O 3

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

Bab III Metodologi Penelitian

LAPORAN SKRIPSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT BERPROMOTOR GANDA DALAM REAKTOR FIXED BED

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

PEMBUATAN DIETIL ETER DENGAN BAHAN BAKU ETANOL DAN KATALIS ZEOLIT DENGAN METODE ADSORBSI REAKSI

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Pembuatan Gliserol Karbonat Dari Gliserol (Hasil Samping Industri Biodiesel) dengan Variasi Rasio Reaktan dan Waktu Reaksi

KONVERSI KATALITIK GLYCEROL MENJADI ACETOL (HYDROXI-2 PROPANON) Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA

PENGGUNAAN CANGKANG BEKICOT SEBAGAI KATALIS UNTUK REAKSI TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisiko kimia tanah pemucat bekas. 1. Kadar Air (SNI )

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

4 Pembahasan Degumming

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

Hasil dari penelitian ini berupa hasil dari pembuatan gliserol hasil samping

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

Produksi Hidrogen dari Gliserol dengan Metode Pemanasan Konvensional Berbasis γ-alumina

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

ESTERIFIKASI ASAM LEMAK BEBAS DALAM MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS H-ZSM-5 MESOPORI DENGAN VARIASI WAKTU AGING

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

III. METODE PENELITIAN

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Studi Pengaruh Logam Aktif Mo Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Katalis Bimetal Mo-Ni/ZAAH Dalam Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit

4 Hasil dan Pembahasan

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

: Muhibbuddin Abbas Pembimbing I: Ir. Endang Purwanti S., MT

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

KIMIA TERAPAN LARUTAN

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Transkripsi:

SKRIPSI TK091383 PEMBUATAN HIDROGEN DARI GLISEROL DENGAN KATALIS KARBON AKTIF DAN Ni/HZSM-5 DENGAN METODE PEMANASAN KONVENSIONAL ZAHRA NURI NADA 2310100031 YUDHO JATI PRASETYO 2310100070 Dosen Pembimbing: Dr. Lailatul Qadariyah,ST.,MT. 1976 09 18 2003 12 2002 Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA 1961 08 02 1986 01 1001

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang Ketersediaan Pembuatan

Tujuan penelitian Mempelajari proses pembuatan hidrogen dari gliserol dengan metode pemanasan konvensional menggunakan katalis karbon aktif dan Ni/HZSM-5. Mempelajari pengaruh jenis katalis, suhu, dan berat katalis terhadap produk hidrogen yang dihasilkan. Mengetahui dan mempelajari konversi gliserol tertinggi yang dapat dihasilkan dari proses pirolisis dengan pemanasan konvensional Mengetahui dan mempelajari yield hidrogen tertinggi yang dapat dihasilkan dari proses pirolisis dengan pemanasan konvensional.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka Hidrogen Hidrogen merupakan senyawa yang mudah terbakar Hidrogen banyak terdapat di jagad Raya baik bentuk molekul (H2) maupun atom (H). Keberadaan hidrogen dalam keadaan bebas (sebagai molekul) tidak lebih 1 ppm. Hidrogen mempunyai potensi besar sebagai bahan bakar ramah lingkungan

Tinjauan Pustaka (2) Gliserol Merupakan senyawa alkohol trihidrat dengan rumus bangun HOCH 2 CHOHCH 2 OH, tidak berwarna, kental, higroskopis, dan berasa manis Didapatkan dari produk samping pembuatan sabun (dari lemak hewan, tumbuhan dan minyak), sintesis skala komersial propilen, fermentasi gula dan produk samping pembuatan biodiesel melalui reaksi transesterifikasi minyak

Tinjauan Pustaka (3). Katalis Karbon Aktif Suatu jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang besar. Hal ini bisa dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Percobaan ini digunakan karbon aktif bentuk granular sebagai katalis. Karbon aktif granular mempunyai partikel yang relatif lebih besar daripada bentuk bubuk.

Tinjauan Pustaka (4) Katalis HZSM-5 Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium.. Zeolit mempunyai kestabilan yang relatif tinggi dan kekuatan asam tinggi. Zeolit banyak digunakan sebagai katalis karena selektivitas, bentuk, luas permukaan, sifat keasaman, dan strukturnya yang baik.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Garis Besar Penelitian mempelajari degradasi gliserol menggunakan pemanasan konvensional Mengamati pengaruh : Suhu Jenis katalis Berat Katalis

Bahan Penelitian Gliserol 85% PA Aquades Karbon aktif HZSM-5 NH 4 Cl NiCl 2.6H 2 O H 2 SO 4 0,1 N Gas H 2 HCl 37% Phenolftalein NaOH 1 N NaOH 0,1 N NaIO 4 10% Etilen glikol Gas N 2

Kondisi Operasi 1. Larutan gliserol 85% PA 2. Katalis yang digunakan karbon aktif dan Ni/HZSM-5 Variabel penelitian 1. Suhu : 200, 225, 250, 275, 300 o C 2. Berat : 1 gram, 2 gram, dan 3 gram 3. Jenis katalis : karbon aktif dan Ni/HZSM-5

Prosedur penelitian Ada 2 Tahapan penelitian Yang Dilakukan : 1. Persiapan Katalis 2. Reaksi Katalitik

Skema Peralatan kalsinasi 1.Tabung gas N 2 2.Valve tube gas N 2 3.Reaktor Kalsinasi 4.Furnace 5.Crucible boat 6.Katalis 7.Panel kontrol furnace 8.Tube gas outlet 9.Erlenmeyer 10.Gas keluar 11. air

Tahap Persiapan katalis 1. Mencampurkan katalis NaZSM-5 dengan larutan NH4Cl 2 M dengan perbandingan 1 :10 2. Melakukan pengadukan selama 12 jam 3. Menyaring katalis 4. Mengulangi poin 2 dan 3 sebanyak 3 kali 5. Memindahkan katalis ke cawan porselen dan 6. Memasukkannya ke dalam oven untuk dikeringkan selama 6 jam pada suhu 110 C 7. Melakukan kalsinasi selama 5 jam pada suhu 500 o C 8. Diperoleh katalis HZSM-5

Tahap Persiapan katalis (cont) 1. HZSM-5 yang terbentuk diimpregnasi dengan larutan yang mengandung logam aktif, NiCl 2.6H 2 O 2. Menambahkan secara perlahan-lahan larutan logam ke HZSM-5 pada suhu kamar. 3. Mengeringkan pada suhu 110 o C selama 14 jam dan dioksidasi dengan dialiri O 2 pada suhu 550 o C selama 5 jam 4. Mereduksi dengan gas hidrogen pada suhu 450 o C selama 3 jam. 5. Diperoleh katalis Ni/HZSM-5

Skema Peralatan 1.Tabung gas N 2 3. Tangki penguap 4. Panel kontrol tangki 5. Reaktor 6. Heater mantle 7. Panel kontrol furnace 8. Kondensor 9. Condensat 10. Tedlar Bag

Tahap Reaksi katalitik 1. Menyiapkan larutan gliserol sesuai variable. 2. Memasukkan katalis yang telah dikalsinasi sebelumnya ke dalam reaktor. 3. Memanaskan gliserol dengan menggunakan heater hingga 290 O dan mengalirkan gliserol dengan bantuan gas N2 sebagai gas pembawa ke dalam reaktor. 4. Mengalirkan air pendingin pada kondensor. 5. Mematikan reaktor 6. Mengambil sampel sesuai dengan variable suhu. 7. Melakukan titrasi untuk mengetahui konsentrasi gliserol akhir. 8. Menganalisa produk dengan GC.

Tahap Analisa 1. Konsentrasi gliserol sisa 2. Konsentrasi gas hidrogen dengan gas chromatography Besaran yang Dihitung 1. Konversi gliserol dengan persamaan 2. Yield produk dengan persamaan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Kromatogram Produk pada Suhu 200 o C dengan Katalis HZSM-5

Hasil Penelitian (2) Pengaruh Suhu Terhadap Konversi

Hasil Penelitian (3) Pengaruh Suhu Terhadap Yield Hidrogen

Hasil Penelitian (3) Tabel Hasil GC untuk produk liquid pada suhu 250 O C pada katalis Karbon Aktif Nama Produk Retention Time (min) Yield Hidrogen MeOH 2,229 0,02029 Allyl Alkohol 2,904 0,00271 Acroein 5,550 0,02055

Hasil Penelitian (4) Pengaruh Berat Katalis Terhadap Konversi

Hasil Penelitian (5) Pengaruh Berat Katalis Terhadap Yield Hidrogen

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Degradasi gliserol dilakukan dengan metode pemanasan secara konvensional menggunakan katalis Karbon Aktif dan Ni/HZSM5 menghasilkan Produk Hidrogen, CO 2 dan berupa liquid yaitu metanol, acrolein, Allyl alcohol dan NID (Non-Identified) produk. Pengaruh suhu reaksi terhadap konversi gliserol yaitu semakin tinggi suhu reaksi, maka semakin besar pula konversi gliserol yang terbentuk. Pengaruh suhu reaksi terhadap yield hidrogen tinggi pada titik tertentu yaitu pada suhu 275 o C, untuk suhu selanjutnya mengalami penurunan. Pengaruh jenis katalis terhadap konversi gliserol dan yield produk menunjukkan bahwa katalis Ni/HZSM5 memberikan konversi gliserol dan yield produk lebih besar daripada Karbon Aktif,

Kesimpulan (2) Konversi gliserol tertinggi diperoleh pada katalis Ni/HZSM5 dicapai saat suhu 300 o C dengan konversi sebesar 72,356%. Yield Hidrogen tertinggi diperoleh pada katalis Ni/HZSM-5 dicapai pada suhu 275 o C dengan Yield sebesar 0,0108 Konversi gliserol tertinggi untuk degradasi diperoleh pada katalis Karbon Aktif dicapai pada suhu 300 o C yaitu sebesar 69,12%. Yield Hidrogen tertinggi diperoleh katalis Karbon Aktif sebanyak Dicapai pada suhu 300 o C yaitu sebesar 0,0045.

Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode yang tepat untuk degradasi gliserol sehingga dapat menghasilkan yield hidrogen yang besar. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis katalis yang dapat digunakan untuk degradasi gliserol, sehingga dapat memberikan yield hidrogen yang lebih besar Perlu dilakukan analisa lebih lanjut tentang kandungan produk dari degradasi gliserol karena adanya produk yang tidak teridentifikasi.

PERHITUNGAN KONSENTRASI GLISEROL Diketahui persamaan perhitungan kadar gliserol: Analisa Metode Titrasi : 1. Menimbang sampel seberat 0,3 gram. 2. Melarutkan dalam air sampai 50 ml, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer. 3. Menambahkan 4-5 tetes HCl 50%, kemudian dipanaskan sampai timbul gelembung udara (awal mendidih). 4. Menutup erlenmeyer dengan aluminium foil, dan dibiarkan sampai dingin. 5. Menambahkan fenolftalein 2-3 tetes, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 1 N yang telah distandardisasi sampai berwarna merah muda.

PERHITUNGAN KONSENTRASI GLISEROL 6. Menetralkan dengan larutan H 2 SO 4 0,1 N sampai warna kembali seperti semula (seperti sebelum ditambahkan NaOH). 7. Menambahkan 50 ml NaIO 4 10%, kemudian didinginkan dalam freezer selama 30 menit. 8. Menambahkan 5 ml ethylene glycol, kemudian didinginkan kembali ke lemari es selama 20 menit. 9. Menitrasi dengan NaOH 0,1 N yang telah distandardisasi sampai merah muda.

KONSENTRASI GLISEROL AWAL Data untuk gliserol awal: Volume gliserol awal = 20 ml ρ gliserol awal = 1,219 gram/ml Massa gliserol awal = ρ x V = 24,38 gram Kadar gliserol awal = 85 % w Massa gliserol awal = 85 % x 24,38 gram = 20,723 g Mol gliserol awal = Konsentrasi gliserol awal =

PERHITUNGAN KONVERSI GLISEROL Contoh perhitungan untuk variabel suhu 200 o C (katalis Karbon Aktif) Data untuk gliserol setelah reaksi: Berat gliserol untuk titrasi = 0,3102 gram Volume titrasi 1 N NaOH = 1,4 ml Volume titrasi 0,1 N NaOH = 27,2 ml Kadar gliserol sisa = Volume gliserol sisa = 13,3 ml ρ gliserol sisa = 1,0627 gram /ml Massa gliserol sisa = ρ x V = 14,133 gram Kadar gliserol sisa = 81,046% w Massa gliserol sisa = 81,046% x 14,133 gram = 11,455 gram Mol gliserol sisa = Konsentrasi gliserol awal = Konversi = = 16,865%

PERHITUNGAN YIELD HIDROGEN Contoh Perhitungan Yield Hidrogen pada suhu 200 O C (473,15 K) menggunakan katalis Karbon Aktif Volume gas dalam sampling bag = 319 ml Gas dalam syringe = 0,2 ml Area H 2 = 46310 Slope pada Kurva Kalibrasi H 2 = 3 x 10 6 Maka, Volume H 2 di syringe = 46310/ (3 x 10 6 ) = 0,0154 ml Volume H 2 di sampling bag = (0,0154/0,2 ml) x 892 ml = 24,6214 ml Mol H 2 dapat dicari dengan Rumus Gas Ideal: PV = nrt, n = PV/RT = (1atm)(16,3251mL)/(0,082mL atm K -1 mmol1 )(473,15 K) = 0,635 mmol = 0,000635 mol Yield hidrogen = =