BERKARYA,APRESISASI,DAN KRITIK SENI

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

Kritik Karya Seni Rupa

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum

"CINTAKU" Aransemen Musik Oleh : Irdhan Epria Darma Putra, M.Pd. Pada Pagelaran In Concert 16 Mei 2013 Di Teater Tertr~tup FBS-UNP

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN REBANA NURUL JANNAH DI DESA TIREMAN KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

MAKALAH SENI BUDAYA MENGENAI ARANSEMEN MUSIK. Disusun oleh : Bella Annesha Sherly Melinda Kelas : XI-IPS 1

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

SILABUS PEMBELAJARAN

RUBIANA, 2015 PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA Santa Angela Jl. Merdeka 24, Bandung

ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

MUSIK DAN PERTUNJUKAN MUSIK

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kumpulan kapasitas seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

SILABUS PEMBELAJARAN

Lampiran 1 Indikator Penelitian

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

ARANSEMEN ORKES KERONCONG TENGGARA PADA LAGU KR. KEMAYORAN SEBAGAI KAJIAN MUSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. program studi. Mata kuliah instrumen pilihan wajib ini menawarkan beberapa pilihan.

7

Gambar bagian-bagian gitar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

2015 STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB SULING III DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang

Semester dan satuan kredit

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Musik keroncong adalah musik asli yang biasa menjadi salah satu aset

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan. Instrumen Keroncong

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori Dengan landasan teori teori yang kuat, penelitian yang ditulis menjadi semakin

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN UMUM

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB TUNANETRA

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

56. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB E)

Estetika. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni musik bisa dimulai dari tingkat pendidikan formal.

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BABII KEHIDUPAN SENI BUDAYA

KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN ARANSEMEN MUSIK SEKOLAH

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti dalam waktu berjalan,

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB AUTIS

Alat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan

MEDIA PEMBELAJARAN BPBI. Oleh, ENDANG RUSYANI

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB TUNAGRAHITA

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

SUDUT PANDANG TINJAUAN DESAIN. To t o H a r y a d i, M. D s

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

Transkripsi:

BERKARYA,APRESISASI,DAN KRITIK SENI A.BERKARYA 1.Seni Rupa 3 Dimensi Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana sekalipun dilakukan dalam sebuah proses berkarya. Tahapan dalam berkarya akan berbeda-beda sesuai dengan karakteristik bahan, teknik, perangkat dan medium yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa itu. Tahapan dalam berkarya seni rupa tiga dimensi ini seperti juga karya seni rupa pada umumnya, dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam atau diri perupanya. Ide atau gagasan berkarya seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh dari berbagai sumber. Cobalah perhatikan benda-benda dan peristiwa sehari-hari di sekitar kalian. Amatilah berbagai karya seni rupa tiga dimensi dari berbagai media cetak atau elektronik, lalu kembangkan hasil pengamatan kalian menjadi gagasan berkarya. Pilihlah bahan, media, perangkat dan teknik yang kalian kuasai atau ingin kalian cobalah dan mulailah berkreasi membuat karya seni rupa tiga dimensi. Perhatikan bagan berikut ini ceritakan kembali langkah-langkah dalam proses berkarya seni rupa tiga dimensi yang ditunjukan oleh bagan itu. Kalian telah mengamati dan belajar mengenai proses berkarya seni rupa tiga dimensi. Kalian dapat membuatnya juga Perhatikan contoh karya seni rupa tiga dimensi di bawah ini!

Perhatikan karya seni rupa tiga dimensi di atas, cermati obyek pada masing- masing karya itu. Kalian tentu dapat membedakan mana obyek mahluk hidup dan mana obyek benda mati. Sekarang kalian bisa berlatih untuk membuat karya seni rupa dengan melihat model. Mulailah dengan memilih model yang bentuknya sederhana terlebih dahulu. Langkah selanjutnya, buatlah sketsa bentuk dan ukuran karya yang akan kalian buat. Kemudian pilih bahan yang cocok serta siapkan peralatan yang akan digunakan. 2.Membuat aransemen musik A.Pengertian aransemen Aransemen berasal dari bahasa Belanda Arrangement, yang artinya penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen musik yang di dasarkan atas sebuah komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah. Orang yang melakukan aransmen lagu dikenal dengan sebutan Aranger atau pengaransmen. Modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang arranger adalah menguasai pengetahuan tentang harmoni. Ada tiga jenis aransemen sebagai berikut : 1. Aransmen Vokal Setiap lagu dapat disusun aransmen khusus vokal, yaitu dalam dua suara, tiga suara, empat suara. Untuk menyusun aransmen vokal, yang paling mudah adalah menyusun atransmen lagu dalam dua suara, karena untuk menyusun aransmen lagu dalam tiga dan empat suara ada banyak persyaratan yang harus diperhatikan. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan memuaskan, setelah selesai disusun aransmen lagunya kemusian dicoba untuk dinyanyikan secara bersama-sama, apabila dirasa kurang baik/memuaskan maka dapat dicoba lagi untuk menyusun aransmen lagu tersebut hingga pada akhirnya diperoleh hasil yang sangat memuaskan.

2. Aransmen Instrumen Dalam menyusun arransmen instrumen sangat berbeda dengan aransmen vokal. Untuk menyusun aransmen instrumen kita harus menyesuaikan dengan alat-alat musik yang dipergunakan. Semakin lengkap alat musik yang kita pergunakan, semakin banyak pula kemungkinan variasi yang dapat diciptakan. Untuk menyusun aransmen instrumen, kita harus berpedoman pada pengetahuan ilmu harmoni dan akord. Bagian-bagian dari suatu aransmen musik dikenal dengan istilah Partituur ( Belanda ), Partitura ( Italia ), Part ( Inggris ), Parte ( Perancis ). Dan dalam aransmen instrumen, kebanyakan partitur dimainkan bergantian tugas, sedangkan dalam aransmen vokal pada umumnya semua partitur umumnya berbunyi bersamaan. 3. Aransmen campuran Yang dimaksud aransmen campuran adalah campuran aransmen vocal dan instrumen. Teknik yang dilakukan adalah menggabungkan dua jenis arransmen yang telah ada. Dalam aransmen campuran pada umumnya yang ditonjolkan adalah vokalnya, sedanglan instrumennya berfungsi untuk pengiring dan memeriahkan, sehingga pertunjukan yang disajikan bertambah sempurna. Untuk mengendalikan keseimbangan dalam menampilkan aransmen yang telah disusun diperlukan adanya seorang pemimpin yaitu seorang dirigen atau conductor. B. Mengaransemen lagu dalam bentuk essemble Kata ansambel berasal dari bahasa Perancis ensemble yang artinya bersama-sama. Dengan demikian musik ansambel dapat diartikan sajian musik yang dimainkan secara bersama-sama dengan menggunakan satu jenis alat musik atau beberapa jenis alat musik. JENIS-JENIS ALAT MUSIK Berdasarkan pengelompokannya, alat musik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : berdasarkan cara memainkannya, berdasarkan sumber bunyinya dan berdasarkan fungsinya. 1. Berdasarkan Cara Memainkannya a. Alat musik tiup, yaitu alat musik yang dimainkan dengan cara di tiup. Contoh : harmonica, recorder, tuba, seruling, flute, bason, horn, terompet, pianika, saksofon, clarinet dan lain-lain. b. Alat musik gesek, yaitu alat musik yang dimainkan dengan cara digesek. Contoh : biola, rebab, cello, violin, kontra bas, viola dan lain-lain c. Alat musik petik, yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipetik. Contoh : gitar, bas, mandolin, harpa, siter, banjo, sasando, ukulele, dan lain-lain.

d. Alat musik pukul, yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipukul. Alat musik pukul ada dua macam: 1) Alat musik pukul bernada Contoh : kulintang, perangkat gamelan, calung, vibraphone, arumba, xylophone, bellira, glockenspiel dan lain-lain. 2) Alat musik pukul tak bernada Contoh : gendang, ketipung, rebana, tamborin, symbal, tympani, triangle, kastanyet, gong, pauken, drum set dan lain-lain. e. Alat musik tekan, yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan cara ditekan. Contoh : piano, organ, keyboard dan lain-lain. 2. Berdasarkan Sumber Bunyinya Berdasarkan sumberbunyinya alat musik dapat dikelompokkan menjadi lima. a. Aerophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari udara yang bergetar dengan cara ditiup atau dipompa. Contoh : flute, seruling, rekorder, tuba, melodeon, clarinet, saksophone dan horn yang dimainkan dengan cara ditiup. Akordion dengan dipompa. b. Idiophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari batangan logam atau kayu yang dipukul atau sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri. Contoh : bellira, calung, angklung, kulintang, perangkat gamelan c. Chordophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang bergetar dengan cara di petik, digesek dan ditekan. Contoh : a) Di petik : gitar, harpa mandolin, ukulele, banjo, siter, kecapi bas dan lain-lain. b) Di gesek : biola, viola, cello, double bass, rebab c) Di tekan : piano akustik d. Membranophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran selaput tipis yang terbuat dari kulit atau plastic dengan cara dipukul. Contoh : tamborin, rebana, bedug, drum set, ketipung, bongo, konga, tympani dan lain-lain. e. Elektrophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari rangkaian elektronika yang terdapat di dalam alat tersebut. Dengan kecanggihan teknologi alat tersebut dapat menghasilkan segala macam alat musik. Contoh keyboard. Organ elektrik, gitar elektrik, bass elektrik dan lain-lain. 3. Berdasarkan Fungsinya Berdasarkan fungsinya dalam pergelaran alat musik dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Alat musik melodis, yaitu alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada-nada (melodi) sebuah lagu. Contoh : seruling, saksofon, pianika, harmonica, flute, terompet, rekorder dan lain-lain. b. Alat musik ritmis, yaitu alat musik yang dalam permainannya memberikan irama (ritme) tertentu dalam suatu pergelaran. Contoh : ketipung, konga, bongo, bass, drum set, kendang dan lain-lain. c. Alat musik harmonis, yaitu alat musik yang dalam permainannya membawa paduan nada (akor) dalam suatu pergelaran. Contoh : gitar, piano, keyboard, organ dan lain-lain. Bagikan : B.APRESIASI I Pengertian ] Dalam pembelajaran seni di sekolah, kegiatan apresiasi kita gunakan sebagai salah satu metode pembelajaran seni. Melalui kegiatan apresiasi, kita belajar tidak saja untuk memahami dan atau menghargai karya seni, tetapi dapat juga diimplementasikan untuk menghargai berbagai perbedaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian apresiasi secara umum adalah suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu karya tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga bisa yang negatif. Apresiasi dibagi menjadi tiga, yakni kritik, pujian, dan saran. Sementara itu, orang yang ahli dalam bidang apresiasi secara umum adalah seorang kolektor atau pencinta suatu seni pada umumnya. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum. B. Fungsi dan Tujuan Apresiasi Seni Tujuan pokok penyelenggaran apresiasi seni adalah menjadikan masyarakat melek seni sehingga dapat menerima seni sebagaimana mestinya. Dengan kata-kata yang lebih lengkap, apresiasi adalah kegiatan mencerap (menangkap dengan pancaindera), menanggapi, menghayati sampai kepada menilai sesuatu (dalam hal ini karya seni). Ada dua fungsi dari kegiatan apresiasi seni yaitu : 1. Agar kita dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada karya bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia. 2. Sebagai penikmatan, penilaian, empati dan hiburan. Apresiasi seni juga besar manfaatnya bagi ketahanan budaya Indonesia. Melalui kegiatan apresiasi kesenian Indonesia, kita dapat lebih mengenal dan menghargai budaya bangsa sendiri.tujuan akhir apresiasi karya seni rupa antara lain : 1. untuk mengembangkan kreasi

2. untuk mengembangkan estetis 3. mengembangkan dan penyempurnaan hidup. C. Unsur-Unsur Apresiasi Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, berikut adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan: Gaya,Teknik,Tema,Komposisi D. Kegiatan apresiasi meliputi : a. Persepsi Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni. b. Pengetahuan Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni. c. Pengertian Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik. d. Analisis Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi. e. Penilaian Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif. f. Apresiasi Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal; value (nilai), empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.

II. KRITIK SENI A. Pengertian Jangan kita salah paham, pengertian kritik dalam seni tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Hampir sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni. Perbedaannya hanyalah kepada fokus dari kritik seni yang lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam beragam aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami (apresiasi) kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik lalu berkembang memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus seni ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis dari karya seni tersebut. Dalam dunia pendidikan, kegiatan kritik dapat berfungsi sebagai bahan evaluasi dalam proses pembelajaran seni. Kekurangan pada sebuah karya dapat dijadikan bahan analisis untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar kegiatan apresiasi yang tentang seni. B. Jenis Kritik Karya Seni Rupa Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dapat kita jumpai empat jenis kritik karya seni rupa berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalistik (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni tersebut dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya 1. Kritik pendidikan : Kritik pendidikan bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik pendidikan umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang banyak digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni. 2. Kritik keilmuan : Kritik keilmuan bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai/menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis keilmuan ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan ini seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang. 3. Kritik populer : Kritik seni populer ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis populer ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Umumnya digunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam. 4. Kritik jurnalistik : Jenis kritik jurnalistik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik jenis jurnalistik ini biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena hasil tanggapannya (kritiknya) disampaikan melalui media massa. Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik : 1. Kritik Formalistik Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni. 2. Kritik Ekspresivistik

Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya. 3. Kritik Instrumentalistik Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.

SOAL PAT SENI BUDAYA SMK AL HUDA KELAS XI (SEMUA JURUSAN) ESSAY 1.Buatlah bagan tentang cara berkarya seni rupa 3 dimensi! 2.jelaskan perbedaan seni rupa 2 dimensi dan seni rupa tiga dimensi! 3.Aransemen musik adalah? Lengkapi tabel dibawah ini! No 4-5 4.Jika dilihat dari cara memainkanya Secara umum alat musik terbagi menjadi 4 jenis,yaitu: No Cara memainkan Contoh alat musik 1 Gesek 2 Tiup 3 Pukul 4 petik 5.jika menurut fungsinya alat musik terbagi menjadi 3 jenis,yaitu: no fungsi Contoh alat musik 1 Melodis 2 Harmonis 3 ritmis 6.jelaskan pengertian apresiasi secara umum? 7.apa fungsi dari apresiasi seni? 8.jelaskan pengertian dari kritik terhadap karya seni! 9.kritik yang ditujukan untuk kepentingan pendidikan adalah? 10.menurut kamu bagaimana cara menyampaikan kritik yang baik terhadap karya orang lain? Jawaban dikirim melalui email : Safaat.helda@yahoo.co.id