Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks Semester : Ganjil / Tahun Akademik 2017-2018 Jumlah Tatap Muka : 16 kali Pertemuan Dosen Pengampu : 1. Hertanto, Ph.D. 2. Iwan Sulistyo, M.A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini akan mengenalkan serta membekali mahasiswa dengan ragam pengetahuan dan pemahaman dasar tentang ilmu politik (political science). Di bagian awal, mahasiswa akan diajak untuk mempelajari pengertian serta sejarah perkembangan ilmu Selanjutnya, akan dibahas pelbagai konsep penting di dalam ilmu politik, yakni politics, power, authority, legitimacy, influence, state, nation, nation-state, government, governance, political obligation, society, civil society, autonomy, charisma, freedom, consensus, prerogative, trust and credibility, distributive justice, dan public good. Selain itu, juga ditelaah beberapa pendekatan di dalam ilmu politik, yaitu pendekatan legal/institusional, pendekatan perilaku, pendekatan Halaman 1 dari 14
neo-marxis, teori ketergantungan, pendekatan pilihan rasional, dan pendekatan institusionalisme baru. Pembahasan tentang ideologi politik, undang-undang dasar (konstitusi), pembagian kekuasaan negara secara vertikal, budaya politik dan sosialisasi politik, demokrasi, hak asasi manusia, trias politica, partisipasi politik, partai politik, serta sistem pemilihan umum juga tercakup di dalam mata kuliah ini. Standar Kompetensi Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menelaah konsep-konsep dasar dalam ilmu politik serta memiliki sikap ilmiah dalam keterampilan beragam fenomena politis, baik sebagai pendukung untuk pelbagai mata kuliah lanjutan maupun untuk kepentingan di dalam kehidupan secara luas. Sumber Belajar 1. Andrew Heywood, Politics, 4 th edn. (New York: Palgrave MacMillan, 2013). 2. David Easton, "An Approach to the Analysis of Political Systems", World Politics, Vol. 9, No. 3. (Apr., 1957), pp. 383-400. 3. Ellen Grigsby, Analyzing Politics: an Introduction to Political Science, fifth edition, (Belmont: Wadsworth, 2012). 4. George Thomas Kurian (ed.), the Encyclopedia of Political Science (Washington D.C.: CQ Press, 2011). 5. Ian Adams and R.W. Dyson, Fifty Major Political Thinkers. 2 nd edn. (New York: Routledge, 2007). 6. John T. Ishiyama and Marijke Breuning (eds.), 21 st Century Political Science: A Reference Handbook (Washington DC: Sage, 2011). 7. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008). 8. Rod Hague and Martin Harrop, Comparative Government and Politics: An Introduction. 6 th edn. (New York: Palgrave MacMillan, 2004). 9. Stephen D. Tansey and Nigel Jackson, Politics: the Basics. 4 th edn. (New York: Routledge, 2008). Halaman 2 dari 14
Pertemuan ke- Capaian Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu sejumlah pengertian ilmu politik dan sejarah perkembangannya. Indikator Bahan Kajian Pengalaman Belajar mengemukakan beberapa defenisi ilmu mendeskripsikan sejarah perkembangan ilmu 3. Mampu kaitan ilmu politik dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, yakni sosiologi, antropologi, ilmu ekonomi, psikologi sosial, geografi, dan ilmu hukum. 1. Sejumlah defenisi ilmu 2. Sejarah perkembangan ilmu 3. Kaitan ilmu politik dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, yakni sosiologi, antropologi, ilmu ekonomi, psikologi sosial, geografi, dan ilmu hukum. Evaluasi Alokasi Waktu Sumber/Bahan Ajar dan Media Pembelajaran 1. Budiardjo, hlm. 5-38. 2. Grigsby, Chapter 1 and 2. 1. 4. Kurian, pp. 1278-1281 and 1299-1301. 5. Tansey and Jackson, pp. 1-7. 2. Mahasiswa mampu membedakan sejumlah konsep penting dalam ilmu defenisi dari konsep dalam konteks ilmu menelaah konsep: 1. Defenisi dari konsep dalam konteks ilmu 2. Konsep politics. 3. Konsep polity. 4. Konsep power. 5. Konsep authority. 6. Konsep legitimacy. 7. Konsep influence. 8. Konsep state. 1. Budiardjo, hlm. 17-67. 2. Grigsby, Chapter 3. 3. Hague and Harrop, Halaman 3 dari 14
a. Politics. b. Polity. c. Power. 9. Konsep nation. 10. Konsep nation-state. 11. Konsep government. 12. Konsep governance. Chapter 1 and 2. 4. Heywood, Chapter 1, 3 and 4. d. Authority. e. Legitimacy. f. Influence. g. State. 5. Kurian, pp. 104, 946 and 1330. 6. Tansey and Jackson, pp. 26-68 dan 136-169. h. Nation. i. Nation-state. j. Government. k. Governance. 3. Mahasiswa mampu membedakan sejumlah konsep penting dalam ilmu menelaah konsep: a. Political obligation. b. Society and civil society. c. Autonomy. d. Charisma. 1. Konsep political obligation. 2. Konsep society and civil society. 3. Konsep autonomy. 4. Konsep charisma. 5. Konsep freedom. 6. Konsep consensus. 7. Konsep prerogative. 8. Konsep trust and credibility. 9. Konsep distributive justice. 1. Kurian, pp. 107, 211, 242, 299, 616, 1259, 1341, 1381, and 1690. Halaman 4 dari 14
e. Freedom. 10. Konsep public goods. f. Consensus. g. Prerogative. h. Trust and credibility. i. Distributive justice. j. Public goods. 4. Mahasiswa mampu membandingkan beberapa pendekatan dalam ilmu menjabarkan defenisi pendekatan dalam konteks ilmu pendekatan: a. Legal/institusio -nal. b. Perilaku. a. Political system. c. Neo-marxis. d. Teori ketergantungan. e. Pilihan rasional. f. Institusionalisme baru. 1. Defenisi pendekatan dalam konteks ilmu 2. Pendekatan legal/institusional; 3. Pendekatan perilaku; a. Political system. 4. Pendekatan neomarxis; 5. Teori ketergantungan; 6. Pendekatan pilihan rasional; 7. Pendekatan institusionalisme baru. 1. Budiardjo, hlm. 71-100. 2. Easton, pp. 383-400. 1. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 1. 5. Tansey and Jackson, pp. 7-17. Halaman 5 dari 14
5. Mahasiswa mampu membandingkan ideologi-ideologi mengemukakan beberapa defenisi ideologi menginterpretasikan asumsiasumsi dasar dari konservatisme. 3. Mampu sejumlah kritik terhadap konservatisme. 4. Mampu menginterpretasikan asumsiasumsi dasar dari liberalisme. 5. Mampu sejumlah kritik terhadap liberalisme. 6. Mampu menginterpretasikan asumsiasumsi dasar dari sosialisme. 7. Mampu sejumlah kritik terhadap sosialisme. 8. Mampu menginterpretasikan asumsiasumsi dasar dari marxisme. 9. Mampu 1. Beberapa defenisi ideologi 2. Asumsi-asumsi dasar dari konservatisme. 3. Sejumlah kritik terhadap konservatisme. 4. Asumsi-asumsi dasar dari liberalisme. 5. Sejumlah kritik terhadap liberalisme. 6. Asumsi-asumsi dasar dari sosialisme. 7. Sejumlah kritik terhadap sosialisme. 8. Asumsi-asumsi dasar dari marxisme. 9. Sejumlah kritik terhadap marxisme. 1. Adams and Dyson. 2. Budiardjo, hlm. 139-165. 3. Grigsby, Chapter 5, 6, and 7. 4. Hague and Harrop, Chapter 4. 5. Heywood, Chapter 2. 6. Ishiyama and Breuning, Part V. 7. Tansey and Jackson, pp. 69-102. Halaman 6 dari 14
sejumlah kritik terhadap marxisme. 6. Mahasiswa mampu konstitusi (undangundang dasar). mengemukakan pengertian konstitusi (undangundang dasar). konsep konstitusionalisme. 3. Mempu menelaah ciri-ciri undangundang 4. Mampu konvensi dalam kaitannya dengan undang-undang 5. Mampu pergantian undangundang 6. Mampu menafsirkan perubahan (amandemen) undang-undang 7. Mampu menginterpretasikan judicial 1. Pengertian konstitusi (undang-undang dasar). 2. Konsep konstitusionalisme. 3. Ciri-ciri undangundang 4. Konsep konvensi dalam kaitannya dengan undangundang 5. Pergantian undangundang 6. Perubahan (amandemen) undang-undang 7. Konsep judicial review. 8. Konsep undangundang dasar tertulis dan undang-undang dasar tidak tertulis. 9. Konsep undangundang dasar yang fleksibel dan undangundang dasar yang kaku. 10. Penerapan undangundang di negara 1. Budiardjo, hlm. 169-207. 2. Hague and Harrop, Chapter 12. 15. Halaman 7 dari 14
review. 8. Mampu membedakan undang-undang dasar tertulis dan undang-undang dasar tidak tertulis. 9. Mampu membedakan undang-undang dasar yang fleksibel dan undang-undang dasar yang kaku. 10. Mampu penerapan undangundang di negara demokratis (studi kasus di Indonesia). demokratis (studi kasus di Indonesia). Halaman 8 dari 14
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pembagian kekuasaan negara secara vertikal. mengemukakan defenisi dari pembagian kekuasaan negara secara vertikal. konsep negara konfederasi serta dua contoh negaranya. 3. Mampu konsep negara federasi serta dua contoh negaranya. 4. Mampu konsep negara kesatuan serta dua contoh negaranya. 1. Defenisi pembagian kekuasaan negara secara vertikal 2. Konsep negara konfederasi serta dua contoh negaranya. 3. Konsep negara federasi serta dua contoh negaranya. 4. Konsep negara kesatuan serta dua contoh negaranya. 1. Budiardjo, hlm. 267-291. 2. Hague and Harrop, Chapter 13. 3. Ishiyama and Breuning, Chapter 20, 21, 30, and 31. 8. UTS 9. Mahasiswa mampu menilai budaya politik dan sosialisasi pengertian budaya menjelaskan pengertian sosialisasi politik 3. Mampu menilai budaya politik 1. Konsep budaya 2. Konsep sosialisasi 3. Budaya politik dalam konteks negara demokratis. 4. Pengertian dari budaya politik elite. 5. Pengeruh budaya 1. Hague and Harrop, Chapter 6. 2. Heywood, Chapter 8. 3. Ishiyama and Breuning, Chapter Halaman 9 dari 14
dalam konteks 4. Mampu pengertian dari budaya politik elite. 5. Mampu mengaitkan bagaimana budaya politik elite memengaruhi stabilitas politik elite terhadap stabilitas 24. 10. Mahasiswa mampu mengkritisi konsep demokrasi. pengertian demokrasi. mendeskripsikan sejarah ide tentang demokrasi. 3. Mampu menafsirkan asumsi-asumsi dasar dalam demokrasi. 4. Mampu penyebaran demokrasi di dunia. 5. Mampu menelaah kritik terhadap demokrasi. 6. Mampu mengevaluasi perkembangan demokrasi di Pakistan dan di 1. Pengertian demokrasi. 2. Sejarah ide tentang demokrasi. 3. Asumsi-asumsi dasar dalam demokrasi. 4. Penyebaran demokrasi di dunia. 5. Kritik terhadap demokrasi. 6. Perkembangan demokrasi di Pakistan dan di Indonesia. 1. Budiardjo, hlm. 105-135. 2. Hague and Harrop, Chapter 3. 4. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 32 and 33. 5. Tansey and Jackson, pp. 170-208. Halaman 10 dari 14
Indonesia. 11. Mahasiswa mampu merekonstruksi konsep Hak Asasi Manusia (HAM). menjabarkan pengertian HAM. mendeskripsikan sejarah perkembangan HAM di dunia. 3. Mampu mengkritisi lima dimensi HAM: hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 1. Pengertian HAM. 2. Sejarah perkembangan HAM. 3. Lima dimensi HAM: hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 1. Budiardjo, hlm. 211-263. 12. Mahasiswa mampu mengkritisi konsep trias politica. menjelaskan definisi trias politica. menafsirkan konsep check and balances. 3. Mampu pengertian eksekutif. 4. Mampu mengidentifikasi fungsi-fungsi lembaga eksekutif di 5. Mampu pengertian legislatif. 6. Mampu mengidentifikasi fungsi-fungsi lembaga legislatif di 1. Definisi trias politica. 2. Konsep check and balances. 3. Pengertian eksekutif. 4. Fungsi-fungsi lembaga eksekutif di 5. Pengertian legislatif. 6. Fungsi-fungsi lembaga legislatif di 7. Pengertian yudikatif. 8. Fungsi-fungsi lembaga yudukatif di 1. Budiardjo, hlm. 287-291 dan 295-363. 2. Hague and Harrop, Chapter 14 and 15. 13, 14, and 15. Halaman 11 dari 14
7. Mampu menjelaskan pengertian yudikatif. 8. Mampu mengidentifikasi fungsi-fungsi lembaga yudukatif di negara demokratis. 13. Mahasiswa mampu menilai partisipasi menjabarkan secara kritis pengertian partisipasi menelaah partisipasi politik di 3. Mampu menilai partisipasi politik di negara otoriter. 4. Mampu mengevaluasi partisipasi politik di negara berkembang. 5. Mampu pengertian kelompok kepentingan (kelompok penekan). 6. Mampu menilai partisipasi politik melalui kelompok kepentingan. 1. Pengertian partisipasi 2. Partisipasi politik di 3. Partisipasi politik di negara otoriter. 4. Partisipasi politik di negara berkembang. 5. Konsep kelompok kepentingan (kelompok penekan). 6. Partisipasi politik melalui kelompok kepentingan. 1. Budiardjo, hlm. 367-392. 2. Hague and Harrop, Chapter 8 and 10. 11. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 87. Halaman 12 dari 14
14. Mahasiswa mampu mengkritisi konsep partai menjelaskan pengertian partai mendeskripsikan sejarah perkembangan partai 3. Mampu membandingkan sistem partai tunggal, dua partai, dan multipartai. 4. Mampu mengkritisi fungsi-fungsi partai politik di negara demokratis. 5. Mampu mengkritisi fungsi-fungsi partai politik di negara otoriter. 6. Mampu fungsifungsi partai politik di negara berkembang. 7. Mampu menilai perkembangan partai politik di Indonesia. 1. Pengertian partai 2. Sejarah perkembangan partai 3. Sistem partai tunggal, dua partai, dan multipartai. 4. Fungsi-fungsi partai politik di negara demokratis. 5. Fungsi-fungsi partai politik di negara otoriter. 6. Fungsi-fungsi partai politik di negara berkembang. 7. Perkembangan partai politik di Indonesia. 1. Budiardjo, hlm. 397-457. 2. Hague and Harrop, Chapter 11. 10. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 18. 15. Mahasiswa mampu mengevaluasi sistem pemilihan umum. menjelaskan tujuan dasar pemilihan umum. membedakan antara 1. Tujuan dasar pemilihan umum. 2. Perbedaan mendasar antara sistem distrik dan sistem proporsional. 1. Budiardjo, hlm. 461-488. Halaman 13 dari 14
sistem distrik dan sistem proporsional. 3. Mampu mengkritisi keuntungan sistem distrik. 4. Mampu menilai kelemahan sistem distrik. 5. Mampu mengkritisi keuntungan sistem proporsional. 6. Mampu menilai kelemahan sistem proporsional. 7. Mampu menelaah sistem pemilihan yang bersifat gabungan antara distrik dan proporsional. 8. Mampu mengevaluasi sistem pemilihan umum di Indonesia. 3. Keuntungan sistem distrik. 4. Kelemahan sistem distrik. 5. Keuntungan sistem proporsional. 6. Kelemahan sistem proporsional. 7. Sistem pemilihan yang bersifat gabungan antara distrik dan proporsional. 8. Sistem pemilihan umum di Indonesia. 2. Hague and Harrop, Chapter 9. 9. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 19. 16. UAS Silabus ini dimutakhirkan pada Agustus 2017 Versi daringnya dapat diunduh di http://staff.unila.ac.id/iwansulistyo/perkuliahan/pengantar-ilmu-politik/ Halaman 14 dari 14