STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT SKRIPSI OLEH: SITI ANIROH NIM 121524159 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi OLEH: SITI ANIROH NIM 121524159 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
PENGESAHAN SKRIPSI STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT OLEH: SITI ANIROH NIM 121524159 Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Pada Tanggal: 03 Agustus 2015 Pembimbing I, Panitia Penguji, Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt. Prof. Dr. Karsono, Apt. NIP 195306251986012001 NIP 195409091982011001 Pembimbing II, Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt. NIP 195306251986012001 Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt. Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt. NIP 195201171980031002 NIP 195504241983031003 Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. NIP 195807101986012001 Medan, Agustus 2015 Fakultas Farmasi Wakil Dekan 1, Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. NIP 195807101986012001
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan anugerah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari Basis Gel Alginat. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., dan Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan penulisan skripsi ini berlangsung, kepada Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Farmasi yang telah memberikan fasilitas dan masukan selama masa pendidikan dan penelitian. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Karsono, Apt., Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini serta kepada Drs. Nahitma Ginting, Apt., Msi., selaku dosen penasehat akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama masa pendidikan. Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang tulus dan tak terhingga kepada orangtua tercinta Ayahanda Tumiran dan Ibunda Situn yang tiada hentinya mendo akan, memberikan semangat, dukungan i
dan berkorban dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis, kepada Kakak tercinta Winarti, Abang Syahbudi, Abang Hasanuddin, Keponakan tercinta Hessy Anggraini, Widhy Andari, Luthfy Syabwi, teman-teman di Laboratorium Farmasi Fisik, dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama penulis melakukan penelitian. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang farmasi dan berguna bagi alam semesta. Medan, Juni 2015 Penulis, Siti Aniroh NIM 121524159 ii
Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari Basis Gel Alginat Abstrak Latar belakang: Indometasin adalah suatu obat antiinflamasi nonsteroid yang potensial, tetapi pemberiannya secara oral dapat menyebabkan iritasi lambung. Oleh karena itu, penyampaiannya melalui kulit dapat menghindarkan efek samping lokal yang ditimbulkannya. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin dari sediaan gel secara in vitro menggunakan kulit kelinci dan sebagai pembanding digunakan mentol. Metode: Pada penelitian ini dibuat 19 formula gel yang mengandung indometasin 1% meliputi formula F1 tanpa mengandung enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6 masing-masing mengandung minyak wijen 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9, F10, F11 masing-masing mengandung minyak almond 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F12, F13, F14, F15, F16 masing-masing mengandung minyak zaitun 3, 5, 7, 10, 15%, dan F17, F18, F19 masing-masing mengandung mentol 3, 5, 10%. Uji pengaruh minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin secara in vitro melalui kulit kelinci bebas bulu dari dasar gel alginat dilakukan dengan menggunakan sel difusi. Jumlah indometasin yang terpenetrasi ke dalam larutan dapar fosfat ph 7,4 ditentukan dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 266,0 nm. Semua pengujian dilakukan selama 9 jam. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak wijen, minyak almond, minyak zaitun, sampai konsentrasi 10% meningkatkan penetrasi dari indometasin. Minyak wijen 10% memberikan penetrasi yang paling tinggi, tetapi bila dibandingkan dengan mentol 5% memberikan penetrasi indometasin yang lebih rendah dari sediaan gel melalui kulit kelinci. Efek penambahan minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun menunjukkan jumlah indometasin yang terpenetrasi dari urutan yang paling tinggi ke rendah adalah minyak wijen > minyak zaitun > minyak almond. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak wijen memberikan penetrasi indometasin yang paling tinggi. Kata kunci: Penetrasi indometasin, minyak wijen, minyak almond, minyak zaitun, basis gel alginat iii
The Study of Sesame Oil, Almond oil and Olive Oil Effect Against In Vitro Penetration of Indomethacin Through Rabbit Skin From Alginate Gel Base Abstract Background: Indomethacin is a potential nonsteroidal antiinflamatory drugs, but it can cause gastric iritation if it is given orally. Therefore, the delivery system of indometachin through skin can avoid the local side effect. Aim: The aim of this research was to know the effect of sesame oil, almond oil, and olive oil on the penetration of indomethacin from in vitro gel preparations by using the skin of rabbit and using menthol as the comparison. Methods: This study was made from 19 gel formula containing indomethacin 1% include formula F1 without contained enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6 with the concentration of sesame oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9, F10, F11 with the concentration of almond oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F12, F13, F14, F15, F16 with the concentration of olive oil were 3, 5, 7, 10, 15%, and F17, F18, F19 with the concentration of menthol were 3, 5, 10%. Indomethacin in vitro penetration test was done through fur free rabbit skin from the basis alginate gel by using diffusion cell. The amount of indomethacin that penetrated in phosphate buffer solution ph 7.4 was determined by UV spectrophotometer at wavelength 266.0 nm. The experiments were done for 9 hours. Results: The results showed that the addition of sesame oil, almond oil, olive oil, to a concentration of 10% increased penetration of indomethacin. The concentration of sesame oil 10% provided the highest penetration, but when compared with 5% menthol give indomethacin lower penetration of the preparation gel through the skin of rabbits. The effect of the addition of sesame oil, almond oil, and olive oil indicated the number of indomethacin which penetrated from the order of the most high to low was sesame oil > olive oil > almond oil. Conclusions: From this study can conclude that sesame oil provide the highest penetration of indomethacin. Keywords: Indomethacin penetration, sesame oil, almond oil, olive oil, alginate gel base iv
DAFTAR ISI Halaman JUDUL... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii viii xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kerangka Pikir Penelitian... 5 1.3 Perumusan Masalah... 5 1.4 Hipotesis Penelitian... 6 1.5 Tujuan Penelitian... 6 1.6 Manfaat Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 2.1 Prinsip Dasar Difusi Melalui Membran... 7 2.1.1 Hukum Fick pertama... 7 2.2 Kulit... 8 v
2.2.1 Anatomi dan fisiologi kulit... 9 2.2.1.1 Lapisan epidermis... 9 2.2.1.2 Lapisan dermis... 11 2.2.1.3 Lapisan subkutan... 11 2.2.2 Sistem penyampaian obat melalui kulit... 12 2.2.3 Keuntungan sistem penyampaian obat melalui kulit... 12 2.2.4 Kerugian sistem penyampaian obat melalui kulit... 13 2.2.5 Rute penyampaian obat melalui kulit... 13 2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelepasan Obat Secara Transdermal... 14 2.3.1 Faktor kimia... 14 2.3.2 Faktor biologis... 15 2.3.3 Karakteristik molekul obat yang cocok untuk diformulasi menjadi sediaan transdermal... 17 2.4 Enhancer (Peningkat Penetrasi)... 17 2.4.1 Peningkat penetrasi secara fisika... 18 2.4.2 Peningkat penetrasi secara kimia... 18 2.4.3 Mekanisme kerja enhancer kimia... 19 2.4.4 Jenis-jenis enhancer kimia... 19 2.4.4.1 Lemak... 20 2.5 Indometasin... 20 2.5.1 Uraian bahan... 20 2.5.2 Efek indometasin terhadap inflamasi... 21 2.6 Minyak Wijen... 21 2.7 Minyak Almond... 22 vi
2.8 Minyak Zaitun Ekstra Murni... 22 2.9 Kandungan Asam Lemak (%) dalam Minyak Wijen, Minyak Almond dan Minyak Zaitun... 23 BAB III METODE PENELITIAN... 24 3.1 Alat dan Bahan... 24 3.1.1 Alat-alat... 24 3.1.2 Bahan-bahan... 24 3.2 Prosedur Penelitian... 25 3.2.1 Pembuatan pereaksi... 25 3.2.1.1 Pembuatan akuades bebas karbon dioksida... 25 3.2.1.2 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 N... 25 3.2.1.3 Pembuatan medium dapar fosfat (ph 7,4)... 25 3.2.1.4 Pembuatan larutan natrium klorida 0,9%... 25 3.2.2 Pembuatan kurva serapan dan kurva kalibrasi larutan indometasin dalam medium dapar fosfat (ph 7,4)... 25 3.2.2.1 Pembuatan larutan induk baku indometasin... 25 3.2.2.2 Pembuatan blanko dan penentuan baseline... 26 3.2.2.3 Pembuatan kurva serapan indometasin... 26 3.2.2.4 Pembuatan kurva kalibrasi indometasin... 26 3.2.3 Penyiapan membran biologis... 26 3.2.4 Pembuatan salep indometasin... 27 3.2.5 Pembuatan gel indometasin dengan dasar HPMC... 27 3.2.6 Pembuatan gel dengan dasar alginat... 27 3.2.7 Pembuatan gel indometasin... 28 3.2.8 Penentuan basis indometasin... 29 vii
3.2.9 Uji penetrasi indometasin dalam sediaan gel secara in vitro... 29 3.2.10 Analisa statistik... 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 31 4.1 Pengaruh Basis Alginat, Basis HPMC dan Basis Vaselin Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro... 31 4.2 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro... 32 4.3 Pengaruh Konsentrasi Minyak Almond Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro... 34 4.4 Pengaruh Konsentrasi Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro... 36 4.5 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen, Minyak Almond dan Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro Pada Menit ke-270... 39 4.6 Pengaruh Konsentrasi Mentol Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro... 40 4.7 Perbandingan Pengaruh Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun Pada Konsentrasi 15% Dengan Pengaruh Mentol pada Konsentrasi 5% Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro... 43 4.8 Laju Pelepasan Gel Indometasin dari Masing-masing Enhancer... 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 46 5.1 Kesimpulan... 46 5.2 Saran... 47 DAFTAR PUSTAKA... 48 LAMPIRAN... 53 viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kandungan nutrisi minyak zaitun per 100 g... 23 Tabel 2.2 Kandungan asam lemak (%) dalam minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun... 23 Tabel 3.1 Komposisi formula gel indometasin dengan atau tanpa peningkat penetrasi... 28 Tabel 4.1 Nilai AUC basis alginat, basis HPMC dan basis vaselin... 31 Tabel 4.2 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak wijen... 33 Tabel 4.3 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak almond... 35 Tabel 4.4 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak zaitun... 37 Tabel 4.5 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi mentol 41 Tabel 4.6 Nilai AUC yang paling tinggi dari masing-masing formula... 44 ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian... 5 Gambar 2.1 Struktur kulit... 9 Gambar 2.2 Jalur penetrasi obat melalui stratum korneum... 13 Gambar 2.3 Rumus bangun indometasin... 20 Gambar 3.1 Skema uji penetrasi gel indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 30 Gambar 4.1 Pengaruh basis alginate, basis HPMC dan basis vaselin terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 31 Gambar 4.2 Pengaruh konsentrasi minyak wijen terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 32 Gambar 4.3 Pengaruh konsentrasi minyak almond terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 35 Gambar 4.4 Pengaruh konsentrasi minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 37 Gambar 4.5 Pengaruh konsentrasi minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro pada menit ke-270... 39 Gambar 4.6 Pengaruh konsentrasi mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 40 Gambar 4.7 Pengaruh konsentrasi mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro pada menit ke-270... 42 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Perbandingan pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun pada konsentrasi 15% dengan pengaruh mentol 5% terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 43 Grafik laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak wijen, minyak almond, minyak zaitun pada konsentrasi 10% dan mentol pada konsentrasi 5%... 45 x
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Kurva serapan larutan indometasin dalam medium dapar fosfat ph 7,4... 54 Kurva kalibrasi larutan indometasin dalam medium dapar fosfat ph 7,4 pada panjang gelombang 266,0 nm... 55 Pengaruh basis gel alginat, basis gel HPMC dan basis vaselin terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro dalam medium dapar fosfat ph 7,4. 56 Lampiran 4 Perhitungan persen kumulatif indometasin yang berpenetrasi melalui kulit kelinci secara in vitro... 57 Lampiran 5 Data difusi indometasin dari gel formula 1... 58 Lampiran 6 Lampiran 7 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 1... 61 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 1 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 62 Lampiran 8 Data difusi indometasin dari gel formula 2... 63 Lampiran 9 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 2... 66 Lampiran 10 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 2 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 67 Lampiran 11 Data difusi indometasin dari gel formula 3... 68 Lampiran 12 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 3... 71 Lampiran 13 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 3 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 72 Lampiran 14 Data difusi indometasin dari gel formula 4... 73 Lampiran 15 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 4... 76 xi
Lampiran 16 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 4 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 77 Lampiran 17 Data difusi indometasin dari gel formula 5... 78 Lampiran 18 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 5... 81 Lampiran 19 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 5 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 82 Lampiran 20 Data difusi indometasin dari gel formula 6... 83 Lampiran 21 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 6... 86 Lampiran 22 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 6 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 87 Lampiran 23 Data difusi indometasin dari gel formula 7... 88 Lampiran 24 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 7... 91 Lampiran 25 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 7 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 92 Lampiran 26 Data difusi indometasin dari gel formula 8... 93 Lampiran 27 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 8... 96 Lampiran 28 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 8 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 97 Lampiran 29 Data difusi indometasin dari gel formula 9... 98 Lampiran 30 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 9... 101 Lampiran 31 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 9 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 102 Lampiran 32 Data difusi indometasin dari gel formula 10... 103 Lampiran 33 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 10... 106 xii
Lampiran 34 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 10 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 107 Lampiran 35 Data difusi indometasin dari gel formula 11... 108 Lampiran 36 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 11... 111 Lampiran 37 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 11 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 112 Lampiran 38 Data difusi indometasin dari gel formula 12... 113 Lampiran 39 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 12... 116 Lampiran 40 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 12 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 117 Lampiran 41 Data difusi indometasin dari gel formula 13... 118 Lampiran 42 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 13... 121 Lampiran 43 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 13 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 122 Lampiran 44 Data difusi indometasin dari gel formula 14... 123 Lampiran 45 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 14... 126 Lampiran 46 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 14 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 127 Lampiran 47 Data difusi indometasin dari gel formula 15... 128 Lampiran 48 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 15... 131 Lampiran 49 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 15 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 132 Lampiran 50 Data difusi indometasin dari gel formula 16... 133 Lampiran 51 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 16... 136 xiii
Lampiran 52 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 16 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 137 Lampiran 53 Data difusi indometasin dari gel formula 17... 138 Lampiran 54 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 17... 141 Lampiran 55 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 17 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 142 Lampiran 56 Data difusi indometasin dari gel formula 18... 143 Lampiran 57 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 18... 146 Lampiran 58 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 18 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 147 Lampiran 59 Data difusi indometasin dari gel formula 19... 148 Lampiran 60 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari gel formula 19... 151 Lampiran 61 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 19 dalam medium dapar fosfat ph 7,4 suhu 37 o C... 152 Lampiran 62 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak wijen... 153 Lampiran 63 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak almond... 154 Lampiran 64 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak zaitun... 155 Lampiran 65 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer mentol... 156 Lampiran 66 Data uji statistik pengaruh minyak wijen terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro. 157 Lampiran 67 Data uji statistik pengaruh minyak almond terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro. 159 Lampiran 68 Data uji statistik pengaruh minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro. 161 xiv
Lampiran 69 Data uji statistik pengaruh mentol terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro... 163 Lampiran 70 Data uji statistik perbandingan pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun pada konsentrasi 10% dengan pengaruh mentol pada konsentrasi 5% terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro. 165 Lampiran 71 Gambar alat... 167 xv