Resume Hasil Penilikan III Penilaian Kinerja PHPL PT. Pemantang Abaditama

dokumen-dokumen yang mirip
Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL PT. Barumun Raya Padang Langkat

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL Penilikan II PT. Pemantang Abadi Tama Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah

Resume Hasil Penilikan IV Penilaian Kinerja PHPL PT. Pemantang Abaditama

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA PEMEGANG IZIN DAN PEMEGANG HAK PENGELOLAAN

PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN KRITERIA DAN INDIKATOR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PT. ITCI KARTIKA UTAMA

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL IUPHHK-HA Penilikan IV PT. Kemakmuran Berkah Timber Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) IUPHHK-HA

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKM)

PT. GRAHA SENTOSA PERMAI

RESUME HASIL SERTIFIKASI

RESUME HASIL SERTIFIKASI

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA (IUPHHK-HA/HPH, IUPHHK- HTI/HPHTI, IUPHHK RE)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

RESUME HASIL PENILIKAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PT. BELA BERKAT ANUGERAH

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HTI. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HA

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL Penilikan III PT. Bela Berkat Anugerah Ternate, Maluku Utara

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD

STANDARD DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN LESTARI PADA HUTAN NEGARA (IUPHHK HA/HT/HTI)


2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu perbaikan dan pemisahan dalam Peraturan tersendiri menyangkut Inventarisasi Hutan Berkala dan Rencana Kerja

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

PT. BELA BERKAT ANUGERAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 66 /Menhut-II/2014 TENTANG

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HA. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

RESUME HASIL VERIFIKASI

RESUME HASIL PENILIKAN KE-1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT GUNUNG RAYA TIMBER INDUSTRIES

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT BINTANG LIMA MAKMUR

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT BORNEO KARUNIA MANDIRI

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA PEMEGANG IUPHHK-RE

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD)

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA PEMEGANG IUPHHK-RE

Resume Hasil Penilikan III Penilaian Kinerja PHPL PT Kedungmadu Tropical Wood

Resume Hasil Penilikan IV Penilaian Kinerja PHPL PT. Graha Sentosa Permai

2 ekonomi biaya tinggi sebagaimana hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu pengaturan kembali mengenai Inventarisasi Hutan Menyelu


RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL. a. Nama Lembaga : PT. MUTUAGUNG LESTARI

RESUME HASIL VERIFIKASI

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT NUSA PRIMA MANUNGGAL

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.33/Menhut-II/2014 TENTANG

Lampiran Surat No. 025/EQ.S/I/2016 tanggal 11 Januari 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

: Jl. WARUNG BUNCIT RAYA No. 4 - B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , FAX. (021) Web.

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM INDONESIA (TPTI)

Lampiran Surat No : 253/EQ.S/IV/2015, tanggal 30 April 2015

Resume Hasil Penilikan IV Penilaian Kinerja PHPL PT. Telaga Bakti Persada

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT SURYA KIRANA DUTAMAS

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PT. AUSTRAL BYNA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK PT SAWIT LAMANDAU RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI

RESUME HASIL PENILIKAN KE-1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT BORNEO KARUNIA MANDIRI

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 145/EQ.SHPK/II/2018

Resume Hasil Penilikan III Penilaian Kinerja PHPL PT. Segara Indochem

RESUME HASIL PENILAIAN LEGALITAS KAYU PT AMINDO WANA PERSADA

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT(HTR, HKm, HD)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PT SINDO LUMBER

LAPORAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HT PT. RIMBA RAYA LESTARI. RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HT PT. Rimba Raya Lestari

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT KALIMANTAN SATYA KENCANA

PT. TELAGA BAKTI PERSADA

RINGKASAN HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL : PT TELUK BINTUNI MINA AGRO KARYA (PT TBMAK)

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL PENILIKAN KE-1

LVLK PT Sarbi International Certification, Telah melaksanakan Penilikan II Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) terhadap :

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK PT MULIA SAWIT AGRO LESTARI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI.

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL PT. Daha Tama Adikarya Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 143/EQ.SHPK/II/2018

PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) Nomor : 727/SIC/Dirut/IX2016

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT GUNUNG RAYA UTAMA TIMBER INDUSTRIES


RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK CV AUBIL PRIMA DAYA

RESUME HASIL VERIFIKASI

PT INTEGRITAS PERSADA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK PT ADAU HIJAU LESTARI

Resume Hasil Penilikan IV Penilaian Kinerja PHPL PT. Bela Berkat Anugerah

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (TPTJ)

RESUME HASIL VERIFIKASI

RESUME HASIL PENILAIAN LEGALITAS KAYU PT WANAKASITA NUSANTARA

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 768/EQ.SHPK/XII/2017

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN AUDIT LAPANGAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILIKAN KE-1 (SATU) VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PT. AUSTRAL BYNA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK KELOMPOK TANI TELAGA RUSA

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT KIRANA CHATULISTIWA

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Transkripsi:

Resume Hasil Penilikan III Penilaian Kinerja PHPL PT. Pemantang Abaditama I. Identitas LP-PHPL : a. Nama LP-PHPL : PT. Global Resource Sertifikasi b. No. Akreditasi KAN : LPPHPL-017-IDN c. Alamat Kantor : Komplek Batan Indah Blok G-28 Kademangan, Setu, Serpong d. Telp./Fax : 021-7562345 e. Website dan Email : www.global-resource.co.id ; info@global-resource.co.id II. Identitas Auditee : a. Nama IUPHHK-HA : PT. PEMANTANG ABADITAMA b. SK IUPHHK-HA : 942/Kpts-VI/1999, tanggal 14 Oktober 1999 c. Luas Areal : ± 49.370 Ha d. Alamat Kantor Pusat : Jl. Semeru No. 623 D Palangka Raya Kalimantan Tengah Telp. 0536-3221429 e. Waktu Pelaksanaan : 02-11 Mei 2016 III. Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL Penilikan III: KRITERIA/INDIKATOR VERIFIER RINGKASAN JUSTIFIKASI NILAI A PENILAIAN KINERJA PHPL 1. PRASYARAT 1.1 Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan 1.1.1 Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan. 1.1.2 Terdapat bukti upaya untuk merealisasikan tata batas temu gelang yang dibuktikan dengan pengeluaran biaya dan administrasi, mimimal pada proses penyusunan pedoman tata batas. 1.1.3 Tidak terdapat konflik batas areal dengan pihak lain baik dengan perusahaan yang berbatasan langsung dengan PT. PAT, perusahaan pertambangan pemegang IPPKH di dalam areal maupun dengan masyarakat sekitar areal kerja PT. PAT. Disamping itu, dalam rangka pengelolaan konflik, PT. PAT juga melakukan identifikasi lokasi perladangan masyarakat, menyusun SOP Penyelesaian Konflik Sosial, membuat peta potensi konflik, menyusun matrik tingkat potensi

1.2 Komitmen pemegang izin konflik di areal kerja PT. PAT, membentuk tim penanganan konflik, memasang papan-papan peringatan di sekitar areal perladangan masyarakat dan melakukan sosialisasi areal kerja pada masyarakat di dalam dan sekitar areal kerja PT. PAT 1.1.4 Tidak ada perubahan fungsi kawasan hutan pada areal kerja PT. PAT 1.1.5 Di dalam areal kerja PT. PAT terdapat penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan, yaitu adanya pertambangan batu bara yang dilakukan oleh PT. Marunda Graha Mineral (PT. MGM), PT. Lahai Coal (Pasif) dan PT. Semesta Alam Barito (IUP Eksplorasi) dan perladangan masyarakat. Terhadap adanya kegiatan pertambangan dan perladangan tersebut di atas, PT. PAT telah melaporkan kepada Dirjen Bina Produksi Kehutanan, Kementerian Kehutanan berdasarkan Surat Direktur Utama PT. PAT No. 017/PAT-JKT/I/2014 tanggal 28 Januari 2014 perihal pelaporan kegiatan di luar sektor kehutanan di dalam areal kerja PT. PAT 1.2.1 Tersedia dokumen visi dan misi perusahaan yang legal dan sesuai dengan kerangka PHPL. 1.2.2 Sosialisasi visi dan misi PT. PAT terhadap karyawan telah dilakukan secara terus menerus. Sosialisasi visi dan misi kepada masyarakat desa di dalam dan sekitar areal kerja baru dilakukan di Desa Maruwei dan Desa Batu Bua II, sedangkan sosialisasi di desa lainnya (Desa Maruwei II, Desa Batu Bua I, Desa Tumbang Bondang, Desa Pendasiron) 1.2.3 Kegiatan pengelolaan hutan lestari yang dilakukan oleh PT. PAT sebagian besar telah sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang telah ditetapkan. Hal tersebut dibuktikan dengan penyusunan dokumen perencanaan jangka panjang dan jangka pendek Not Applicable

1.3 Jumlah dan kecukupan tenaga profesional bidang kehutanan pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan. serta implementasinya di lapangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada beberapa kegiatan belum menunjukan kesesuaian dengan visi, misi dan tujuan perusahaan yang telah ditentukan, diantaranya keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan belum sesuai dengan peraturan yang berlaku, efektifitas peran serta tim SPI dalam rangka mengontrol seluruh tahapan kegiatan belum tercapai dan jumlah SDM pengelolaan hutan produksi lestari di lapangan yang masih kurang 1.3.1 Peraturan Dirjen PHPL No. P. 16/PHPL- IPHH/2015, tanggal 24 November 2015, keberadaan GANIS PHPL PT. PAT tersedia sebanyak 8 (delapan) orang, terdiri dari GANIS PHPL-CANHUT sebanyak 3 (tiga) orang, GANIS PHPL- BINHUT sebanyak 1 (satu) orang dan GANIS PHPL-PKB-R sebanyak 4 (empat) orang. secara keseluruhan kekurangan tenaga profesional dan teknis kehutanan sebanyak 4 (empat) orang. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat bidang yang tidak memiliki GANIS PHPL, yaitu bidang pengukuran dan perpetaan serta bidang pemanenan hutan. 1.3.2 Peningkatan kompetensi SDM PT. PAT tahun 2015 sebanyak 6 (enam) orang atau terealisasi sebesar 85,71% dari total peningkatan kompetensi SDM yang direncanakan pada tahun 2015, yaitu sebanyak 7 (tujuh) orang. 1.3.3 Dokumen ketenagakerjaan PT. PAT yang tersedia lengkap yaitu terdiri dari Peraturan Perusahaan PT. PAT, laporan bulanan tenaga kerja tahun 2015, dokumen surat perjanjian kontrak antara PT. PAT dengan karyawannya, dokumen yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan (Jamsostek/BPJS) dan SOP ketenagakerjaan. Buruk 1.4 Kapasitas dan 1.4.1 Tersedia Struktur organisasi yang telah

mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) IUPHHK HA/RE/HT/Pemegang Hak Pengelolaan disahkan oleh Direksi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT. PAT No. 008B/Kpts-Dir/II/2012 tanggal 2 Februari 2012. Struktur organisasi tersebut telah sesuai dengan kerangka PHPL, dimana telah memiliki unsur yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kelestarian produksi, kelestarian lingkungan dan kelestarian sosial 1.4.2 Tersedia Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT. PAT baik perangkat sistem informasi manajemen secara fungsional (SOP seluruh tahapan kegiatan silvikultur dalam pengelolaan hutan alam, form-form laporan rutin perkembangan kegiatan sebagai laporan pelaksana kegiatan dan Sistem database) maupun perangkat sistem informasi manajemen secara fisik (perangkat keras dan perangkat lunak). Namun demikian, masih terdapat kekurangan tenaga pelaksana, diantaranya GANIS PHPL dan beberapa pos/bagian pengelolaan hutan yang belum memiliki tenaga pelaksana 1.4.3 Tersedia SPI PT. PAT yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No. 008B/Kpts-DIR/II/2012 tanggal 12 Februari 2012. Tim SPI PT. PAT tersebut telah dapat mengontrol terhadap sebagian tahapan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu dalam rangka pengelolaan hutan lestari. Ada beberapa kegiatan yang belum secara efektif dapat dikontrol oleh SPI, diantaranya adalah kontrol terhadap pencapaian target fisik pengelolaan dan perlindungan hutan, pengawasan terhadap ketersediaan tenaga teknis PHPL (GANIS PHPL) di lapangan dan pengawasan terhadap pemenuhan kesejahteraan karyawan (Bagian administrasi dan umum) 1.4.4 PT. PAT telah melakukan proses monitoring dan evaluasi (Monev) yang

1.5 Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA) dilakukan oleh tim SPI. Berdasarkan hasil monev tersebut, PT. PAT telah melakukan tindakan pencegahan terhadap adanya penyimpanganpenyimpangan dalam pelaksanaan PHPL di lapangan, diantaranya melalui penetapan struktur organisasi dan job deskripsi yang jelas, menyusun dokumen SOP seluruh tahapan kegiatan, peningkatan kompetensi SDM dan melaksanakan kegiatan audit internal oleh SPI. Namun demikian, berdasarkan hasil monev tersebut, pada beberapa hal terkait dengan rekomendasi perbaikan, PT. PAT baru melakukan tindakan koreksi/perbaikan pada sebagian rekomendasi yang telah diberikan oleh SPI. 1.5.1 Rencana penebangan PT. PAT tahun 2015 dan 2016 telah mendapatkan persetujuan dari sebagian pihak yaitu pihak Auditee dan pemerintah, hal ini dibuktikan dengan adanya SK Direktur Utama PT. PAT No. 125/PAT- PLK/XII/2014 Tanggal 23 Desember 2014 (RKT 2015) dan SK Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimatan Tengah No. 522.1.300/02/Dishut, tanggal 13 Januari 2016. Disamping itu, PT. PAT telah melakukan sosialisasi RKT di Desa Maruwei dan Desa Batu Bua II. Namun demikian, tidak ditemukan bukti yang menunjukan PT. PAT melakukan sosialisasi rencana penebangan (RKT) baik untuk tahun 2015 dan 2016 kepada masyarakat desa lainnya (Desa Maruwei II, Desa Batu Bua II, Desa Tumbang Bondang dan Desa Pendasiron). 1.5.2 Sesuai dengan hasil penilikan sebelumnya (2015), Proses penataan batas sebagian areal kerja PT. PAT telah dilakukan melalui proses sesuai tahapan yang telah ditentukan sebagaimana peraturan yang berlaku. Proses pelaksanaan penataan batas baik rencana tata batas areal IUPHHK-

2 PRODUKSI 2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari HA PT. PAT maupun pelaksanaannya untuk sebagian areal tersebut telah disetujui oleh pihak-pihak terkait baik auditee, perusahaan yang berbatasan langsung maupun pemerintah. Namun demikian, tidak ditemukan bukti adanya persetujuan dari pihak masyarakat di dalam maupun disekitar areal kerja PT. PAT. 1.5.3 Proses perencanaan kegiatan CSR/CD/Kelola Sosial PT. PAT tahun 2015 telah mendapatkan persetujuan dari pihak auditee dan pemerintah yang diwujudkan dalam penerbitan SK persetujuan Rencana CSR/CD/Kelola Sosial. Namun demikian, pada tahap perencanaan, PT. PAT belum melibatkan masyarakat secara langsung, sedangkan realisasi pelaksanaan kegiatan CSR/CD/Kelola Sosial PT. PAT tahun 2015 telah diterima dan disetujui oleh masyarakat yang dibuktikan dengan adanya bukti penyerahan bantuan dari PT. PAT kepada masyarakat. Atas dasar hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa proses dan pelaksanaan CSR/CD/Kelola sosial telah mendapatkan persetujuan dari sebagian para pihak. 1.5.4 Persetujuan dan pengakuan dalam proses penetapan kawasan lindung PT. PAT dari para pihak telah diperoleh berdasarkan persetujuan pemerintah terhadap dokumen rencana alokasi kawasan lindung dalam areal kerja PT. PAT, surat keputusan penetapan kawasan lindung di areal kerja dari Direksi PT. PAT dan persetujuan penetapan kawasan lindung dari pihak masyarakat melalui sosialisasi. 2.1.1 PT PAT pada tahun 2014 telah melakukan revisi RKU, dengan nomor SK Menteri Kehutanan, Nomor : SK.40/BUHA-2/2014, tanggal 29 September 2014. RKU disusun

2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan bukan kayu pada setiap tipe ekosistem. 2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistemsilvikultur untuk menjamin regenerasi hutan. berdasarkan IHMB, dengan etat luas dan volume tebangan tahunan seluas 1.110 Ha dan volume sebesar 47.536 m 3 /tahun. Dengan demikian PT PAT telah mempunyai RKUPHHK periode tahun 2011 2020, disusun berdasarkan IHMB, berdasarkan kondisi biofisik lapangan, dan telah disahkan oleh pemerintah. 2.1.2 Lokasi blok RKT 2015, RKT 2016 dan petak telah sesuai dengan peta revisi RKU. Berdasarkan hasil cek lapangan diketahui bahwa lokasi blok RKT 2015, RKT 2016 dan batas blok RKT 2016/ RKT 2017 telah sesuai dengan peta RKT 2016. Lokasi petak kerja dilapangan telah sesuai dengan peta RKT 2016 2.1.3 PT PAT telah melakukan pemeliharaan batas petak di blok RKT 2015, RKT 2016. Batas petak dipasang papan nama, dipasang pal, alur dibersihkan, diberi cat kuning. Batas blok RKT dipasang papan nama, pal, cat merah, namun alur batas blok RKT tidak jelas. 2.2.1 PT. PAT telah melaksanakan IHMB. Terdapat Berita Acara Pemeriksaan kegiatan ITSP blok RKT 2016 lengkap dengan data potensi hasil ITSP serta lengkap dengan peta lampiran, peta ITSP blok RKT 2016. Terdapat dokumen RKT 2016 dan peta lampiran RKT 2016. 2.2.2 PT. PAT hanya memiliki data pengukuran riap tegakan / PUP untuk sebagian tipe ekosistem yang ada dan belum dianalisis. 2.2.3 PT PAT baru membuat PUP, sudah dilakukan pengukuran dan belum tersedia data analisis riap pertumbuhan, maka belum ada upaya perhitungan jatah tebangan dari PUP. 2.3.1 PT PAT telah menyusun SOP sistem silvikultur TPTI dan non TPTI. Yaitu dari kegiatan PAK, ITSP,PWH (survei jalan dan pembangunan jalan), penebangan, penyaradan, pengangkutan kayu, ITT, Pengadaan bibit, rehabilitasi tanah kosong dan KKJ, penanaman Buruk Buruk

2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan pengayaan dan pemeliharaan tahun berjalan, pembuatan PUP dan penebangan ramah lingkungan. SOP telah ditandatangani oleh kepala bagian, Manager Camp dan Direktur. Isi SOP telah sesuai dengan kondisi karakteristik setempat. 2.3.2 Dalam kegiatan penataan areal kerja masih ada sebagian alur batas blok RKT yang kurang jelas. Untuk kegiatan ITSP sudah tersedia peta sebaran pohon. Kegiatan PWH telah disusun peta rencana trase jalan, namun tidak dibuat peta rencana jalan sarad, dilapangan dibuat rencana jalan sarad berupa tanda cat merah. Dalam kegiatan pembinaan hutan kondisi tanaman pembinaan merana. 2.3.3 Hasil pengamatan jumlah potensi tegakan tinggal di bekas tebangan blok RKT 2015 adalah untuk pohon sebanyak 123 pohon per hektar. 2.3.4 Hasil pengamatan jumlah potensi permudaan di bekas tebangan blok RKT 2015 adalah untuk potensi tingkat tiang sebanyak 350 batang per hektar, potensi pancang sebanyak 890 batang per hektar dan potensi semai sebanyak 7.272 batang per hektar. 2.4.1 Diketahui bahwa telah tersedia SOP RIL, isinya sesuai dengan kondisi areal setempat. Urutan kerja sesuai dengan kaidah RIL dan tahapan TPTI. Terdapat nomor SOP dan tanggal pengesahan. PT PAT juga mempunyai Standard Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan RIL yaitu SOP kegiatan PWH (Survei rencana jalan dan Pembangunan jalan), Penebangan,Penyaradan,Pengayaan dan Rehabilitasi, Pemeliharaan Tanaman, Pengadaan Bibit, Penanaman Tanah kosong dan KKJ. SOP dilengkapi dengan prosedur Kerja,Bagan Alir Operasional. Masing masing terdapat nomor dokumen,tanggal efektif dan

2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan / pemanenan / pemanfaatan pada areal kerjanya. pengesah. 2.4.2 Dalam kegiatan perencanaan belum dibuat peta rencana jalan sarad. Pada kegiatan paska penebangan atau closing up, ada jalan sarad yang curam tidak dibuat sodetan sehingga terjadi erosi. Berdasarkan cek lapangan diketahui bahwa tanaman pembinaan hutan sebagian mati 16,67% (hidup 83,33%), dan dari data RKT 2016 realisasi kegiatan tahun 2015 untuk pengadaan bibit di persemaian hanya terealisasi sebesar 59,42%. 2.4.3 Hasil pengamatan tingkat kerusakan tegakan tinggal adalah dari jumlah pohon sampel sebanyak 108 terdapat 5 (lima) pohon yang rusak akibat penebangan, maka tingkat kerusakan tegakan tinggal tingkat pohon adalah sebesar 4,63%. kan jumlah tiang yang rusak adalah 4 (empat) batang dari sampel tiang sebanyak 77 batang, maka tingkat kerusakan tiang sebesar 5,19%. 2.4.4 Pengamatan besarnya faktor eksploitasi dilakukan di blok RKT 2015, terdapat 100 sampel pohon/kayu yang diamati. Dari 100 sampel tersebut terdapat angka faktor eksploitasi paling rendah sebesar 69,78%, dan angka faktor eksploitasi terbesar adalah 96,17%. Rata-rata besarnya faktor eksploitasi hasil penebangan di areal PT PAT pada RKT 2015 adalah sebesar 82,09%. 2.5.1 Rencana volume tebangan tahun 2015 dan tahun 2016 masih dibawah rencana volume tebangan dalam RKU, maka terdapat dokumen RKT disusun berdasarkan RKU dan telah disahkan oleh dishut. 2.5.2 Terdapat peta kerja antara lain Peta Situasi Trayek Titik Ikat Menuju Rencana Blok RKT 2016, Peta Tata Batas Blok RKT 2016 (Peta PAK), Peta ITSP Blok RKT 2016, Peta Rencana Trase Jalan dan TPn (Peta PWH), Peta

2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan serta peningkatan kemampuan sumber daya RKT 2016 dan Peta Revisi RKU periode 2011 2020. Terdapat kesesuaian peta kerja dengan rencana jangka panjang. Berupa jumlah petak dalam blok RKT 2016 sebanyak 12, yaitu petak H.19, H.20, H.21, H.22, I.19, I.20, I.21, I.22, J.19, J.20, J.21, J.22. Lokasi petak, lokasi kawasan dilindungi telah sesuai 2.5.3 Diketahui lokasi blok tebangan, baik blok RKT 2015, RKT 2016 dan URKT 2017 telah dilakukan penandaan berupa papan nama, pal, alur dan cat. Untuk lokasi batas batas petak di RKT 2015, RKT 2016 juga telah dilakukan penandaan berupa papan nama, pal, alur dan cat kuning. Lokasi sempadan sungai telah dilakukan penandaan berupa papan nama,pal dan cat. Lokasi tanaman pembinaan hutan,persemaian dilakukan penandaan berupa papan nama. Camp Tahujan telah dipasang papan nama. Namun ada sebagian lokasi TPn di blok RKT 2015 tidak ditandai dengan papan nama. 2.5.4 Hasil cek lapangan untuk lokasi blok RKT 2015 telah sesuai dengan rencana. Rencana dan realisasi luas dan volume tebangan RKT 2015 adalah rencana luas 1.175 Ha dan realisasi seluas 1044 Ha. Rencana volume tebangan sebesar 40.000 m 3 dan realisasi tebangan sampai dengan bulan Nopember adalah 34.096,85 m 3, jadi realisasi volume tebangan sampai bulan Nopember 2015 sebesar 85,24%. 2.6.1 Kondisi kesehatan finansial pada tahun 2014 adalah nilai likuiditas sebesar 168,64%, nilai solvabilitas sebesar 157,50% dan nilai rentabilitas sebesar 9,85%. 2.6.2 PT PAT telah merencanakan anggaran pengusahaan hutan tahun 2015 sebesar Rp. 39.774.609.000,-. Realisasi anggaran pengusahaan hutan pada tahun tersebut sebesar Rp. 25.693.897.000,- atau sebesar 64,60%. 2.6.3 Realisasi Anggaran Pengusahaan Hutan Buruk

3 EKOLOGI 3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan PT PAT Tahun 2015 tergolong tidak proporsional, dimana terdapat simpangan realisasi anggaran pada suatu kegiatan diatas 50% terhadap rencana anggaran. Pada kegiatan ketenaga kerjaan (ikut diklat) realisasi anggarannya sebesar 46,04%, maka terjadi simpangan anggaran dari rencana sebesar 53,96% (>50%) 2.6.4 Diketahui bahwa realisasi anggaran pengusahaan hutan tidak mencapai 100%, realisasi anggaran pembinaan hutan, realisasi fisik pembinaan hutan juga tidak mencapai 100%. Berdasarakan wawancara dengan karyawan di camp tahujan, bahwa gaji karyawan lancar yaitu penggajian pada tanggal 15 20. Maka realisasi pendanaan yang dilakukan PT PAT pada tahun 2015 tergolong lancar namun tidak sesuai dengan tata waktu. 2.6.5 Tahun 2015 PT PAT telah merencanakan anggaran untuk kegiatan pembinaan hutan sebesar Rp. 709.720.500,-,realisasinya sebesar Rp. 499.046.500,- atau prosentase realisasi anggaran pembinaan hutan tahun 2015 sebesar 70,32%. 2.6.6 Dari dokumen RKT 2016 diketahui realisasi kegiatan pembinaan hutan tahun 2015 sebesar 95,49%, namun berdasarkan cek lapangan diketahui bahwa tanaman pembinaan hutan sebagian mati yaitu 16,67% (hidup 83,33%), dan dari data RKT 2016 realisasi kegiatan tahun 2015 untuk pengadaan bibit di persemaian hanya terealisasi sebesar 59,42%. Kondisi bibit di persemaian kurang perawatan. 3.1.1 Tidak ada revisi atau perubahan jenis dan luas kawasan lindung PT. PAT. Jenis-jenis kawasan lindung yang ditetapkan tersebut seusai dengan kondisi fisik areal kerja dan sesuai dengan dokumen perencanaan Pemegang Izin.

3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan 3.1.2 Prestasi penataan batas kawasan lindung PT. PAT sampai dengan tahun 2016 mencapai 1.572 ha atau setara dengan 66,06 % dari total luas kawasan lindung. 3.1.3 Kondisi kawasan dilindungi yang masih berhutan mencapai mencapai 1.825 ha atau setara dengan 76,71 % dari 2.379 ha. 3.1.4 Kawasan lindung yang ditetapkan PT. PAT telah mendapat pengakuan dari para pihak yaitu pemerintah, manajemen PT. PAT dan masyarakat sekitar areal kerja yang ditunjukkan oleh : 1). Pengesahaan dokumen RKTUPHHK-HA PT. PAT Tahun 2016 oleh Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Barat, 2). Kelola kawasan oleh manajemen PT. PAT dan 3). Bukti sosialisasi dan persetujuan kawasan lindung oleh sebagian desa di sekitar areal. 3.1.5 Selama kurun waktu tahun 2015 2016, PT. PAT telah menyusun laporan kelola kawasan lindung hasil kegiatan penataan batas, pemasangan papan nama kawasan dan peremajaan batas kawasan lindung untuk kawasan lindung sempadan sungai dan kelerengan > 40 % 3.2.1 Dokumen prosedur perlindungan hutan yang disusun tahun 2012 tidak mengalami revisi. Dokumen-dokumen tersebut mencakup seluruh potensi gangguan yang ada di areal kerja PT. PAT. 3.2.2 Tersedia jenis-jenis sarana perlindungan dan pengamanan hutan. Namun penyediaanya belum sesuai dengan yang direncanakan dalam dalam dokumen Revisi RKUPHHK, seperti menara pemantau kebakaran yang rusak. Selain itu, prasarana perlindungan dalam hal ini unit kerja/ Organisasi Perlindungan dan Pengamanan tidak didukung oleh SDM yang memadai dari sisi kuantitas.

3.3 Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan iar 3.2.3 Tenaga SATPAM PH (Security) PT. PAT tersedia sebanyak 7 orang dan hal ini tidak sesuai dengan ketentuan (peraturan yang berlaku dan rencana pemenuhan pada dokumen Revisi RKUPHHK), dimana berdasarkan peraturan dan rencana perusahaan tersebut, tenaga SATPAM PH minimal tersedia sebanyak 10 orang. Jumlah karyawan dengan kualifikasi GANIS BINHUT tersedia sebanyak 1 (satu) orang dan jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan yaitu PERDIRJEN PHPL Nomor : P.16/PHLP-IPHH/2015. 3.2.4 Berdasarkan hasil penelusuran dan telaah dokumen laporan, selama kurun waktu tahun 2015 2016 PT. PAT telah menyusun laporan hasil tindak perlindungan hutan sesuai dengan kegiatan fisik yang dilakukan. Hasil cross check lapangan ditemukan bukti audit tanda-tanda implementasi perlindungan hutan yang mencakup seluruh potensi jenis gangguan yang ada. 3.3.1 Prosedur-prosedur kerja pengelolaan dampak PT. PAT telah mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air yang disusun tahun 2012. Dokumendokumen tersebut belum direvisi karena masih relevan dengan kondisi dampak yang diperkirakan. 3.3.2 Tersedia sarana pengelolaan (vegetatif dan sipil teknis) dan pemantauan dampak. Sarana pemantauan tersedia sesuai dengan ketentuan, akan tetapi sarana kelola dampak dengan teknik sipil teknis seperti sediment trap dan sudetan tidak ditemukan di blok RKT 2015. Demikian juga dengan sarana kelola dampak secara vegetatif tidak ditemukan di blok RKT 2015 3.3.3 SDM bagian pembinaan hutan yang menjadi penanggung jawab kelola dan pemantauan dampak jumlahnya masih belum sesuai demikian juga dengan karyawan yang memiliki kompetensi

3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik 3.5 Pengelolaan flora untuk: 1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu dan bagian yang tidak GANIS BINHUT. Pemenuhan terhadap PERDIRJEN PHPL Nomor : P.16/PHLP- IPHH/2015 baru mencapai 50 %. 3.3.4 PT. PAT telah memiliki dokumen rencana kelola dampak berupa Dokumen RKL, Revisi RKUPHHK-HA dan RKTUPHHK-HA Tahun 2015. Akan tetapi implementasi kelola dampak baik secara sipil teknis mapun vegetatif belum banyak ditemukan di blok RKT 2015. 3.3.5 PT. PAT telah menyusun dokumen rencana pemantauan lingkungan berupa RPL yang disusun tahun 1996. Adapun implementasi pemantauan baru sebagian saja dari yang direncanakan. Rencana pemantauan yang belum terealisasi antara lain : erosi tanah, debit air sungai dan sebagian dari parameter air permukaan yaitu TSS, TDS, COD, BOD, DO dan lainlain. 3.3.6 Di dalam PT. PAT diindikasi terjadi dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air, tetapi ada upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan. 3.4.1 Dokumen prosedur kerja Identifikasi Flora Dilindungi No. ECOHUT- PAT/28/2012 dan Identifikasi Fauna Dilindung No. ECOHUT-PAT/29/2012 belum direvisi untuk memenuhi status kerawanan jenis berdasar CITES dan IUCN terbaru. 3.4.2 PT. PAT telah menyusun data jenis flora dan fauna yang dikatagorikan dilindungi, jarang, langka, terancam punah dan endemik tahun 2012. Akan tetapi data potensi dan identitas perlindungan dan kerawanannya belum diperbaharui. 3.5.1 Tersedia dokumen prosedur pengelolaan flora, tetapi belum belum mengatur pemutahiran data terkait staus kerawanan berdasar IUCN dan apendiks CITES. 3.5.2 Terdapat implementasi pengelolaan

rusak 2. Perlindungan terhadap spesies flora dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik 3.6 Pengelolaan fauna untuk: 1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu dan bagian yang tidak rusak 2. Perlindungan terhadap spesies fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik 4 SOSIAL 4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat flora, tetapi belum sepenuhnya sesuai dengan yang direncanakan. 3.5.3 Di areal kerja PT. PAT terdapat beberapa jenis flora yang dilindungi oleh peraturan pemerintah RI, CITES dan IUCN. Kondisi jenis-jenis flora tersebut cukup terancam oleh kegiatan ilegal yang tidak terkendali seperti perambahan, kebakaran hutan dan illegal logging. 3.6.1 Dokumen SOP pengelolaan fauna yang disusun tahun 2012 belum direvisi sesuai dengan CARs yang diterbitkan tahun 2015. Dengan demikian kondisi/pencapaian kinerja PHPL verifier ini masih sesuai dengan hasil penilikan II tahun 2015. 3.6.2 Implementasi kelola fauna belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan karena : 1). Belum mencakup seluruh jenis; 2). Identitas perlindungan dan kerawanan jenis fauna yang disusun tahun 2012 belum disesuaikan dengan CITES dan IUCN versi terbaru serta; 3). Terdapat rencana kelola yang terealisasi yaitu rehabilitasi habitat. 3.6.3 Gangguan terhadap habitat dan jenis/spesies fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang mengancam keberadaan dan kelangsungan jenis tersebut masih terjadi sampai saat ini meskipun Pemegang Izin telah berupaya mencegah dan menanggulanginya. 4.1.1 Data dan informasi yang termuat pada dokumen-dokumen terbaru seperti Laporan Identifikasi Hak-hak Tradisional Masyarakat Adat Sekitar Areal PT PAT ; Laporan Identifikasi dan Inventarisasi Perladangan Penduduk di Dalam Areal Kerja PT PAT dan Dokumen Sekunder Kecamatan Tumbang Luhup Dalam Angka Tahun 2014 cukup lengkap menggambarkan kondisi social ekonomi budaya masyarakat termasuk mengenai pola

pemanfaatan dan penguasaan lahan. Pada aspek perencanaan, PT PAT memiliki dokumen-dokumen yang lengkap dan legal, yakni RKAP 2015, RKT 2015 dan RO Kelola Sosial Tahun 2015 4.1.2 Mekanisme penataan batas partisipatif dan penyelesaian konflik yang dibangun dan dikembangkan PT PAT selama satu (1) tahun terakhir berjalan dengan baik dan tidak mendapat resistensi dari masyarakat sekitar. SOP Penataan Batas Partisipatif digunakan sebagai acuan pada saat pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan identifikasi ladang, sedangkan SOP Penyelesaian Konflik Sosial difungsikan dalam pelaksanaan penanganan konflik yang bersumber pada kerusakan tanaman yang tergusur alat berat perusahaan, hal yang belum dilakukan adalah mensosialisasikan kedua mekanisme tersebut kepada masyarakat. 4.1.3 Mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat yang dikembangkan dan dibakukan dalam bentuk SOP, tersedia secara lengkap. Prosedur-prosedur Pemberdayaan masyarakat Desa Hutan, Rekrutmen Tenaga Kerja lokal, Pemberian akses bagi Masyarakat Desa Hutan untuk memanfaatkan sumber daya hutan, merupakan sebagian dari pedoman bagi personel perusahaan dalam melaksanakan kegiatan yang menyangkut hak-hak masyarakat hukum adat/setempat seiring dengan pengelolaan sumberdaya hutan oleh PT PAT. 4.1.4 Penataan batas areal konsesi dengan lahan pemanfaatan masyarakat pada tahap inventarisasi dan identifkasi terhadap ladang-ladang masyarakat Dea Batu Bua dan Tumbang Bondang yang tersebar secara sporadis di sepanjang mainroad. Deliniasi ladang

4.2 Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku telah dilakukan di atas peta, namun belum ditindaklanjuti di lapangan. 4.1.5 Luas dan batas definitif areal konsesi PT. PAT secara administratif telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, namun batas-batas partisipatif antara areal konsesi dengan lahan pemanfaatan masyarakat belum dilakukan penandaan di lapangan sehingga secara tertulis masyarakat belum memberikan persetujuan mengenai batas partisipatif PT PAT. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat potensi konflik. 4.2.1 PT. PAT telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial baik legalitas; visi misi dan kebijakan; AMDAL dan IHMB sebagai bahan atau referensi penyusunan rencana kegiatan; prosedur atau mekanisme sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, serta perencanaan ( jangka panjang 10 tahunan, jangka pendek pada tahun berjalan, rencana alokasi anggaran dan rencana aksi). 4.2.2 PT. PAT telah memiliki SOP perihal pemenuhan kewajiban sosial terhadap masyarakat secara lengkap meliputi mekanisme yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan atau terkait aspek pemberdayaan masyarakat desa hutan, pemberian akses ke SDH, pelibatan tenaga kerja lokal, peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat dan pembangunan sarana prasarana fisik dan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan. 4.2.3 Kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH hanya dilakukan kepada sebagian masyarakat sekitar yakni dihadapan masyarakat Desa Maruwei dan Batu Bua, sedangkan masyarakat desa lain seperti Pendasiron dan Batu Bondang

4.3 Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak belum tersentuh oleh kegiatan sosialisasi yang menjadi kewajiban PT PAT sesuai klausul yang tercantum dalam lembar Lampiran SK IUPHHK. 4.2.4 PT. PAT telah memiliki bukti realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dalam aspek pelibatan tenaga kerja, peningakatan pertumbuhan perekonomian lokal, pembangunan sarana prasaran umum. Akan tetapi aspek peningkatan kesadaran terhadap pelestarian sumberdaya hutan dan peningkatan pendapatan dari kegiatan pengolahan lahan belum terpenuhi atau belum terealisasi. 4.2.5 Terdapat dokumen bukti realisasi tanggungjawab sosial kepada masyarakat setempat telah disusun dan terdokumentasi secara lengkap, termasuk dokumentasi pembayaran ganti rugi kepada warga yang tanamannya rusak akibat aktivitas alat berat perusahaan. 4.3.1 Masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH dapat teridentifikasi sebanyak 12 kelompok. Data dan informasi yang tersedia dokumennya terkait dengan 9 kelompok, sedangkan 3 kelompok lainnya seperti kontaraktor dan para pekerja perakitan dan pemiliran kayu, penerima manfaat dari deviden dan suplaier atau pemasok barang kebutuhan camp tidak tersedia laporan atau dokumennya. Secara kuantitatif dokumen mengenai kelompok masyarakat yang terlibat, tergantung, dan terpengaruh oleh perusahaan tercatat sebesar 75 %. 4.3.2 Tersedia 3 (tiga) mekanisme yang legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan dan budaya masyarakat setempat. Akan tetapi langkah-langkah

4.4 Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal atau urutan kerjanya disusun secara umum, bukan berdasarkan jenis kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi yang spesifik. 4.3.3 Terdapat dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat di dalam Dokumendokumen RKUPHHK, RKAP, RKT, dan Rencana Operasional (RO). Namun demikian PT PAT belum mengakomodir penyusunan rencana kegiatan yang setiap tahun dilakukan secara rutin, dan melibatkan masyarakat lokal, yakni perakitan, pemiliran dan pengangkatan kayu ke tongkang serta pemasokan barang kebutuhan camp seperti bahan makanan untuk keperluan dapur. 4.3.4 PT. PAT telah mengimplementasikan kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat berupa perekrutan tenaga kerja lokal sebagai karyawan tetap dan tenaga kerja borongan ; kerjasama di bidang perakitan/pemiliran kayu ; kerjasama dibidang kesehatan dan pemeriksaan kesehatan karyawan, kerjasama pemasokan barang kebutuhan dan pemberian akses ke dalam hutan untuk mencari HHBK. Namun pendokumentasian tentang seluruh kegiatan ini belum rapi, kurang lengkap, dan tidak rinci. 4.3.5 Terdapat dokumen / laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yakni karyawan, masyarakat dan negara yang terdokumentasi secara lengkap, jelas dan rinci dalam bentuk laporan kegiatan, berita acara ( BA) serta surat tanda bukti pembayaran. 4.4.1 Terdapat SOP Resolusi Konflik No. SOSHUT-PAT/43/2012 yang lengkap dan jelas serta telah mencakup seluruh potensi konflik yang ada. 4.4.2 PT PAT telah melakukan identifikasi

4.5 Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja potensi konflik yang terdapat di dalam areal kerja dan telah meakukan pemetaan dan membuat peta potensi konflik yang lengkap dan jelas 4.4.3 PT. PAT telah memiliki kelembagaan resolusi koflik yang sah, didukung oleh personel dan dana yang memadai. Kelembagaan resolusi konflik dibentuk berdasarkan surat keputusan direksi. Di samping itu, struktur organisasi telah dilengkapi dengan jobdescription atau uraian tugas dan wewenang personel yang duduk dalam kepengurusan lembaga tersebut 4.4.4 Pernah terjadi konflik antara PT PAT dengan masyarakat. Kronologis penanganan konflik tersebut mulai dari awal terjadinya konflik hingga tercapainya kesepakatan mengenai alternative resolusi konflik yang disepakati terdokumentasi secara lengkap dan jelas. 4.5.1 PT. PAT telah merealisasikanatau mengimplementasikan seluruh hubungan industrial dengan karyawan berlandaskan peraturan perusahaan yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang serta Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang berkekuatan hukum karena dibuat dan ditandangani oleh kedua pihak di atas materai enam ribu rupiah. 4.5.2 Berdasarkan jumlah karyawan yang diikutsertakan dalam kegiatan peningkatan kompetensi berupa Diklat dan penyegaran Ganis PHPL, prosentase realisasinya mencapai 85,67 %, akan tetapi apabila dilihat dari kelompok karyawan, maka hanya karyawan yang berpredikat sebagai tenaga teknis PHPL saja yang diikutsertakan pada kegiatan peningkatan kompetensi, sedangkan karyawan di luar tenaga teknis PHPL tidak mendapatkan hal serupa. 4.5.3 Terdapat dokumen standar jenjang karir,namun belum diimplementasikan

B VERIFIKASI LEGALITAS KAYU 1.1. Areal unit manajemen hutan terletak dikawasan hutan produksi seluruhnya. Selain itu tahapan penilaian kinerja yang seharusnya dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk evaluasi terhadap setiap karyawan dan sebagai dasar untuk meningkatkan jabatan, selama Tahun 2015 tidak dilaksanakan atau tidak diimplementasikan. 4.5.4 PT. PAT telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan bagi karyawan berupa Peraturan Perusahaan dan telah mengimplementasikan tunjangan kesejahteraan berupa penyediaan fasilitas perumahan (mess) karyawan, memberikan santunan kematian kepada ahli waris karyawan yang meninggal dunia, menyediakan fasilitas kesehatan dan memberikan THR. Beberapa jenis tunjangan kesejahteraan karyawan seperti penyediaan fasilitas ibadah, fasilitas olah raga, fasilitas hiburan belum terealisasi. Selain itu, belum seluruh karyawan diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. 1.1.1 a. SK IUPHHK-HA PT. PAT lengkap, sah dan kawasannya sesuai dengan peta yang dilampirkan. 2.1. Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang b. PT. PAT telah memenuhi kewajiban pembayaran Iuran IUPHHK-HA sesuai dengan Surat Perintah Pembayaran (SPP). c. Sesuai informasi dari semua level manajemen di PT. PAT diperoleh informasi bahwa di dalam areal PT. PAT ada kegiatan pertambangan yang sah yang sah sesuai SK Menteri Kehutanan. 2.1.1 a. PT. PAT sudah memiliki RKUPHHK Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) periode tahun 2011-2020 yang telah disahkan oleh pejabat berwenang dan sudah

dilengkapi dengan peta lampiran RKUPHHK-HA. PT. PAT sudah memiliki dokumen RKTUPHHK tahun 2015 yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. RKTUPHHK tahun 2015 disahkan oleh Direktur utama (Self Approval), sedangkan RKTUPHHK tahun 2016 disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. b. PT. PAT sudah memiliki peta yang menyebutkan areal yang dilindungi dan verifikasi lapangan ditemukan adanya areal yang tidak boleh ditebang pada Blok RKTUPHHK tahun 2015 dan RKTUPHHK tahun 2016. c. PT. PAT sudah membuat Penandaan lokasi blok dan petak tebangan pada peta lampiran RKTUPHHK, sudah disahkan/dicap oleh pihak yang berwenang serta terbukti terbukti di lapangan. 2.2. Adanya rencana kerja yang sah 2.2.1. a. PT. PAT sudah memiliki dokumen RKUPHHK dan peta lampirannya untuk periode 2011-2020 yang disusun berdasarkan IHMB dan telah disahkan oleh A.n. Menteri Kehutanan, Direktur Bina Usaha Kehutanan, Ub. Direktur Bina Usaha Hutan Alam, Ir. Herry Prijono, MM. tanggal 29 September 2014. b. Izin yang diberikan oleh Kementerian Kehutanan kepada PT. PAT adalah untuk pengelolaan hutan alam bukan untuk hutan tanaman industri. NA 3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan 3.1.1 Semua dokumen LHP PT. PAT untuk RKT 2015 telah disahkan oleh Pejabat Pengesah Laporan Hasil Penebangan (P2LHP); LHP dengan fisik kayu sesuai; dan Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan

(IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah 3.1.2 Pengiriman kayu yang dilakukan dari TPK Hutan menggunakan dokumen SKSKB menuju TPK Antara Beras Belange. Dari TPA Antara Beras Belange dokumen kayu menggunakan FA-KB menuju industri. Hasil uji petik kesesuaian kayu didalam dokumen SKSKB dan LHP menunjukkan kesesuaian jenis dan ukuran. Keseluruhan dokumen pengangkut kayu telah lengkap dan sah. 3.1.3 3.1.4 a. Tanda-tanda PUHH atau barcode atau legalitas hasil hutan kayu telah sesuai dengan dokumen. b. PT. PAT sudah menerapkan secara konsisten pembuatan identitas kayu (seperti: no. petak, no. pohon, diameter, panjang, jenis, dan no. produksi) untuk setiap kayu yang diproduksi. PT. PAT memiliki dokumen SKSKB yang lengkap dan dilampiri dengan DKB yang diterbitkan oleh pejabat berwenang. Semua kayu yang keluaar dari hutan selalu memiliki dokumen SKSKB, DKB dan ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (P2SKSKB). 3.2. Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu 3.2.1 a. Dokumen SPP DR dan atau PSDH PT. PAT telah diterbitkan dan sesuai dengan LHP yang disahkan untuk Periode bulan Mei 2015 s.d. April 2016. b. PT. PAT sudah melunasi seluruh kewajiban pembayaran PSDH dan DR sesuai SPP untuk PSDH Periode bulan Mei 2015 s.d. April 2016. c. PT. PAT sudah menggunakan tarif PSDH dan DR sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 12 tahun 2014 tentang Jenis dan Tariff atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kehutanan dan sudah dibayarkan sesuai dengan tarif yang berlaku. 3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau 3.3.1 PT. PAT sudah memiliki dokumen PKAPT a.n. PT. PAT dengan No. Nomor Nomor Pengakuan sebagai PKAPT No. : 427/UPP/PKAPT/ 5/2013 dan Nomor PKAPT : 15.06.1.03549, tanggal 1 Mei 2013. Dokumen PKAPT atas nama PT. PAT berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2018. 3.3.2 Semua Kapal yang mengangkut kayu atas nama PT. PAT adalah kapal berbendera Indonesia dan sudah mendapatkan izin berlayar dari pemerintah Indonesia, dalam hal ini Disetujui oleh Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Murung Raya, dan Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh. 3.4. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 3.4.1 Seluruh log pada PT. PAT sudah dipasang V-Legal untuk setiap kayu yang akan diangkut keluar dari logpond. Pemasangan V- Legal dilakukan pada logpond oleh bagian TUK. 4.1. Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan 4.1.1 4.1.2 PT. PAT sudah memiliki dokumen ANDAL, RKL, dan RPL dan disusun berdasarkan peraturan yang ada serta telah disahkan dan disetujui oleh Komisi Pusat AMDAL Departemen Kehutanan tanggal 31 Desember 1996. Semua proses penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL telah sesuai ketentuan sehingga disahkan oleh pejabat berwenang yaitu Komisi Pusat AMDAL Departemen Kehutanan. a. PT. PAT sudah memiliki dokumen

tersebut RKL dan RPL yang disusun mengacu pada dokumen ANDAL yang telah disahkan oleh Komisi Pusat AMDAL Dephut No. 279/DJ-VI/AMDAL/96 tanggal 31 Desember 1996. 5.1. Prosedur dan implementasi K3 b. PT. PAT sudah melaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang meliputi dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan. 5.1.1 a. PT. PAT sudah memiliki dan mengimplementasikan K3 di lapangan. Prosedur K3 sudah didokumentasikan dengan No. K3 / PAT / 4 / 2013 yang dibuat oleh PT. PAT pada tanggal 10 April 2013 yang disahkan oleh Direktur Utama PT. PAT. b. PT. PAT sudah memiliki peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik. c. PT. PAT sudah memiliki catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3. 5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 5.2.1 PT. PAT sudah membuat Surat Pemberitahuan No. 044A/SP- PKY/PAT/VII/2012 yang menyatakan bahwa Perusahaan memberikan kebebasan bagi pegawai PT Pemantang Abaditama untuk membentuk serikat pekerja yang ditandatangani oleh Direktur Utama. 5.2.2 PT. PAT sudah memiliki Peraturan Perusahaan (selanjutnya disebut PP) berdasarkan SK Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Murung Raya No. KEP.560/02/DSTT/V/2013 tanggal 27 Mei 2013. 5.2.3 Berdasarkan dokumen Daftar Karyawan PT. PAT tanggal 25 Mei 2015 yang ditandatangani oleh Camp Manajer disebutkan jumlah karyawan sebanyak 88 orang dan tidak ditemukan adanya karyawan yang berada di bawah umur