PEDOMAN AKADEMIK

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI ILMU GIZI

PEDOMAN AKADEMIK JURUSAN / PROGRAM STUDI ILMU GIZI

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

Manual Prosedur. Pembelajaran Metode Problem Based Learning PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur MATRIKULASI MAHASISWA ALIH PROGRAM D III GIZI PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Instruksi Kerja TATA CARA PEMBIMBINGAN PRE DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR. Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR. Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN

Manual Prosedur PRE DIETARY INTERNSHIP FOOD SERVICE MANAGEMENT JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur PRE DIETETIC INTERNSHIP COMMUNITY PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

Manual Prosedur PRE DIETETIC INTERNSHIP FOOD SERVICE MANAGEMENT PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

Instruksi Kerja TATA CARA PEMBIMBINGAN PRE DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DIAJUKAN KOMPETENSI. 1 Berpenampilan (Unjuk Kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi

PEDOMAN AKADEMIK JURUSAN / PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PEDOMAN AKADEMIK. Program Studi Ilmu Gizi

PEDOMAN AKADEMIK. Program Studi Ilmu Gizi. Tahun Akademik 2009/2010 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEDOMAN AKADEMIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN

Manual Prosedur PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Instruksi Kerja TATA TERTIB PESERTA PRE DIETARY INTERNSHIP JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

SISTEM PENDIDIKAN 2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS) Tujuan Umum Tujuan Khusus Sistim Kredit Semester Semester

Rencana Strategis Program Studi Ilmu Gizi

Instruksi Kerja TATA CARA PEMBIMBINGAN PRE DIETARY INTERNSHIP JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Rencana Strategis Program Studi Ilmu Gizi

Instruksi Kerja TATA TERTIB PESERTA PRE DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Instruksi Kerja TATA CARA PENILAIAN PRE DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MANUAL PROSEDUR EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)

Pedoman Pendidikan. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

KEPUTUSAN DIREKTUR TETANG TIM PENYUSUN KURIKULUM INSTITUSI

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

IV. PERATURAN AKADEMIK

Instruksi Kerja EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (MANUAL MAHASISWA)

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PEDOMAN TUGAS AKHIR I. Latar Belakang II. Tujuan Pedoman Tugas Akhir III. Definisi Tugas Akhir IV. Tujuan Tugas Akhir adalah :

Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan. Sistem Kredit

Evaluasi. Metoda Evaluasi

SOSIALISASI VISI-MISI & AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST

Instruksi Kerja TATA CARA PEMBIMBINGAN DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Instruksi Kerja TATA CARA PENILAIAN PRE DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNPAD. Bandung, 2 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit

Instruksi Kerja TATA CARA PENILAIAN PRE DIETARY INTERNSHIP JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2013 All Rights Reserved

A. PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNIN (PBL) DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

PROSEDUR SISTEM PENJAMINAN MUTU SOP PELAYANAN PEMBIMBING AKADEMIK

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

MUDAH LAPAR DAN HAUS

REFLEKSI PENYELENGGARAAN KURIKULUM DIII KEPERAWATAN

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

BAB I PENGERTIAN UMUM

RENCANA MUTU PERKULIAHAN

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SKRIPSI

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM DOKTOR

BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

Instruksi Kerja TATA CARA PENILAIAN DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

KURIKULUM PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG. A. Kompetensi

Transkripsi:

PEDOMAN AKADEMIK 2009-2010 PROGRAM STUDI ILMU GIZI JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KATA PENGANTAR Pedoman Pendidikan Tahun akademik 2008/2009 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan Dekan Nomor: 852/ST/J10.1.17/KP/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang: Buku Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dengan tujuan untuk menyampaikan informasi Proses Belajar Mengajar di Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pedoman ini merupakan acuan bagi mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Angkatan 2008/2009 untuk menjadi strategi pembelajaran, pengetahuan, mengetahui hak dan kewajibannya. Pedoman akademik ini berlaku untuk tahun Akademik 2009/2010 dan akan diperbaiki serta dikembangkan sesuai dengan pengembangan penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun-tahun berikutnya. Akhirnya, kami harapkan Pedoman Akademik ini dapat memenuhi fungsinya sebagai acuan bagi seluruh unsur penyelenggara pendidikan Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Ketua Jurusan Gizi FKUB Dr. dr. Endang Sri Wahjuni, MS NIP. 130 873 486 2

DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar Isi 1. Dasar Penyelenggaraan... 1 2. Visi, misi, dan tujuan... 2 3. Sistem pendidikan... A. Standar Kompetensi Gizi... 3 B. Kurikulum Berbasis Kompetensi... 9 4. Kegiatan Pembelajaran... 20 5. Evaluasi Proses pembelajaran dan penilaian... A. Basic Knowledge (Semester 1-4)... 32 B. PBL... 43 6. Peraturan dan Tata Tertib Akademik... 50 7. Penunjang Keberhasilan Studi... 64 8. Tim Penyusun... 70 Lampiran 1. Tabel Struktur Kompetensi Mata Kuliah... 73 2. Pengelompokan Mata Kuliah Berdasarkan Bidang Keilmuan... 76 3. Peta Mata Kuliah... 80 3

BAB I DASAR PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan Program Studi S1 Ilmu Gizi Kesehatan di Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi dimulai pada Tahun Akademik 2007/2008. Penerapan Kurilukum Berbasis Kompetensi tersebut berdasarkan atas: 1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI, nomor 0475/U/2002, tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi; 2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standart Profesi Gizi 6. Committee Accreditation Dietitian Education (CADE), 2002 mengenai kompetensi Profesi Gizi (Registered Dietitian) 7. Hasil Muktamar Nasional 1 Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI), 2004 mengenai Standard Kompetensi S1 Gizi, Kurikulum Pendidikan S1 Gizi dan Kompetensi Pendidikan Profesi Gizi 8. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No. 263/SK/2007 tentang Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2007/2008

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN A. VISI Menjadi institusi pendidikan Ilmu Gizi Kesehatan yang terkemuka B. MISI Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu gizi kesehatan yagn tanggap terhadap permasalahan gizi di masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat C. TUJUAN Untuk mencapai visi misi jurusan, maka tujuan proses kegiatan pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan YME, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja sehingga menjadi tenaga profesional yang tangguh dan mampu bersaing melewati batas nasional 2. Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi gizi kesehatan serta seni guna mendorong pengembangan budaya 3. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah sesuai dengan substansi dan ketrampilan dalam bidang gizi kesehatan sehingga mempunyai kemampuan mengidentifikasi, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara pemecaham masalah gizi 2

BAB III SISTEM PENDIDIKAN A. STANDAR KOMPETENSI GIZI a. Area Kompetensi Berdasarkan hasil muktamar Asosiasi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI) 2004, maka secara umum kompetensi utama lulusan S1 Gizi terbagi atas 4 penekanan/area Kompetensi yaitu: 1. Kompetensi dasar (9 Kompetensi) 2. Kompetensi penekanan Gizi Klinik/Dietetik (13 Kompetensi) 3. Kompetensi penekanan Gizi Komunitas/ Manajemen Gizi Masyarakat (11 Kompetensi) 4. Kompetensi penekanan Gizi Institusi/ Manajemen Sistem Pelayanan Makanan (15 Kompetensi) Pada setiap penekanan kompetensi, seorang lulusan S1 Gizi harus mampu melakukan/mengkoordinir ke-4 aspek kegiatan sebagai berikut: 1. NUTRITIONAL ASSESSMENT (Pengkajian status gizi) 2. NUTRITIONAL DIAGNOSIS (Menegakkan diagnosis gizi) 3. NUTRITIONAL INTERVENTION (Melakukan intervensi gizi) 4. NUTRITIONAL MONITORING AND EVALUATION (Melakukan monitoring dan evaluasi gizi) 3

b. Komponen Kompetensi Komponen kompetensi gizi, dirumuskan secara internal oleh Tim kurikulum S1 Gizi FKUB* dengan berlandaskan pada 46 Standar Kompetensi S1 Gizi yang telah ditetapkan sebagai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 374/Menkes/SK/III/2007 dan kompetensi Profesi Gizi (Registered Dietitian) yang ditetapkan oleh Committee Accreditation Dietitian Education (CADE), 2002. Perumusan ini dengan cara mengelompokkan ke-46 kompetensi ke dalam 4 area kompetensi/penekanan. 1. Area Kompetensi dasar, meliputi 9 Komponen Kompetensi, yaitu 1.1. Melakukan praktek kegizian sesuai dengan nilainilai dan Kode Etik Profesi Gizi 1.2. Merujuk pasien/klien kepada profesional Nutrisionis/Dietitian atau disiplin lain bila diluar kemampuan/kewenang 1.3. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan profesi. 1.4. Melakukan pengkajian diri dan berpartisipasi dalam pengembangan profesi serta pendidikan seumur hidup. 1.5. Menggunakan teknologi mutakhir untuk kegiatan komunikasi dan informasi. 4

1.6. Menginterpretasikan dan memadukan pengetahuan ilmiah terbaru dalam praktek kegizian. 1.7. Berpartisipasi dalam perubahan organisasi, perencanaan dan proses penetapan tujuan 1.8. Berpartisipasi dalam pendayagunaan sumber daya manusia 1.9. Merujuk klien kepada pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih sesuai dengan kesehatan umum dan gizi. 2. Kompetensi penekanan Gizi Klinik/Dietetik (13 Komponen Kompetensi) 2.1. Mengawasi rancangan menu sesuai dengan kebutuhan dan status kesehatan klien. 2.2. Mengawasi penapisan gizi untuk individu dan kelompok. 2.3. Mengawasi penilaian gizi klien dengan kondisi kesehatan umum (obesitas, hipertensi,dll). 2.4. Menilai status gizi individu dengan kondisi kesehatan kompleks (ginjal, gizi buruk, dll). 2.5. Merancang dan menerapkan rencana pelayanan gizi sesuai dengan keadaan kesehatan klien. 5

2.6. Mengelola pemantauan asupan makanan dan gizi klien 2.7. Memilih, menerapkan, dan mengevaluasi standar makanan enteral dan parenteral untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan termasuk zat gizi makro. 2.8. Mengembangkan dan menerapkan rencana pemberian makanan peralihan. 2.9. Mengkoordinasikan dan memodifikasi kegiatan pelayanan gizi diantara diantara pemberi pelayanan 2.10. Melakukan komponen pelayanan gizi dalam forum diskusi tim medis untuk tindakan dan rencana rawat jalan pasien. 2.11. Mengawasi dokumentasi pengkajian dan intervensi gizi. 2.12. Memberikan pendidikan gizi dalam praktek kegizian. 2.13. Mengawasi konseling, pendidikan, dan/atau intervensi lain dalam promosi kesehatan atau pencegahan penyakit yang diperlukan dalam terapi gizi untuk keadaan penyakit umum. 3. Kompetensi penekanan Gizi Komunitas/Manajemen Gizi Masyarakat (11 Komponen Kompetensi) 6

Berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah dalam bidang pangan, ketahanan pangan, pelayanan gizi dan kesehatan. Mengawasi dokumentasi pengkajian dan intervensi gizi. Mengkaji ulang dan mengembangkan materi pendidikan untuk populasi sasaran. Mengawasi pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok sasaran tertentu Berpartisipasi dalam penggunaan media massa untuk promosi pangan dan gizi. Mengawasi penapisan status gizi kelompok masyarakat. Melakukan penilaian status gizi kelompok masyarakat. Melakukan pelayanan gizi pada berbagai kelompok masyarakat sesuai dengan budaya, agama dalam daur kehidupan. Melakukan program promosi kesehatan atau program pencegahan penyakit. Berpartisipasi dalam pengembangan dan evaluasi program pangan dan gizi masyarakat. Mengawasi program pangan dan gizi masyarakat. 7

4. Kompetensi penekanan Gizi Institusi/Manajemen Sistem Pelayanan Makanan (15 Komponen Kompetensi) 4.1. Mengawasi perbaikan mutu pelayanan gizi dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. 4.2. Mengembangkan dan mengukur dampak dari pelayanan dan praktek kegizian. 4.3. Berpartisipasi dalam bisnis atau pengembangan rencana operasional. 4.4. Mengawasi pengumpulan dan pengolahan data keuangan praktek kegizian. 4.5. Melakukan fungsi pemasaran. 4.6. Berpartisipasi dalam pendayagunaan sumber daya manusia 4.7. Berpartisipasi dalam pengelolaan sarana fisik termasuk pemilihan peralatan dan merancang/merancang ulang unit-unit kerja. 4.8. Mengawasi sumberdaya manusia, keuangan, fisik, materi dan pelayanan secara terpadu. 4.9. Mengawasi produksi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi, biaya dan daya terima klien. 4.10. Mengawasi pengembangan dan atau modifikasi resep/formula. 8

4.11. Mengawasi penerjemahan kebutuhan gizi menjadi menu makanan untuk kelompok sasaran. 4.12. Berpartisipasi dalam melakukan penilaian cita rasa (organoleptik) makanan dan produk gizi. 4.13. Mengawasi sistem pengadaan, distribusi, dan pelayanan makanan 4.14. Mengelola keamanan dan sanitasi makanan. 4.15. Berpartisipasi dalam penetapan biaya praktek pelayanan kegizian B. KURIKULUM B.1. Kurikulum Program A (mahasiswa dari lulusan SMU) Kurikulum Program Studi S1 Ilmu Gizi FKUB Tahun Akademik 2009/2010 disusun berdasarkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Pembelajaran tahun 1 dan 2 diberikan dengan metode perkuliahan, praktikum, kunjungan lapang, studi kasus, dll. Pada tahun ke-3 diberikan dengan metode Problem Based Learning (PBL). Keseluruhan jumlah adalah 147 (99 mata kuliah wajib, 4 mata kuliah pilihan, 12 untuk rotasi kepaniteraan, 30 beban untuk pembelajaran berbasis masalah (problem based learning (PBL). Mata kuliah pilihan yang ditawarkan adalah 7 mata kuliah. Mahasiswa diwajibkan mengikuti 6 matakuliah pilihan dari 14 9

matakuliah pilihan yang disediakan, yang ditujukan untuk memperkaya wawasan pengetahuan keahlian sesuai dengan bidang penekanan serta pembentukan sikap dan perilaku positif. B.1. Kurikulum Alih Jenjang a. Alih jenjang dari D Program Diploma 3 (D-III) - Jumlah total mata kuliah adalah 17 mata kuliah - Total SKS adalah 48 SKS (32 SKS perkuliahan, 10 SKS untuk Rotasi Pra Kepaniteraan/Pre Dietary Internship, 6 SKS untuk Tugas Akhir) b. Alih Jenjang dari Program Diploma 4 (D-IV) Gizi Klinik - Jumlah total mata kuliah adalah 5 mata kuliah - Total SKS adalah 15 SKS (9 SKS perkuliahan, 6 SKS untuk Tugas Akhir) c. Alih Jenjang dari Program Diploma 4 (D-IV) Gizi Masyarakat - Jumlah total mata kuliah adalah 7mata kuliah - Total SKS adalah 21 SKS (15 SKS perkuliahan, 6 SKS untuk Tugas Akhir) 10

1. Gambaran Kurikulum 2009/2010 1.1 Program A (lulusan dari SMU) TAHUN 4 SEMESTER 7: 14 SEMESTER 8: PRA- KEPANITERAAN (Pre Dietary Internship) 12 MK Pilihan (6) Intervensi Komunitas (4) PRE-DI Community (3 ) Penelitian (4 ) PRE- DI Clinic (6 ) PRE-DI Food service and production (3 ) TAHUN 3: PROBLEM BASED LEARNING SEMESTER 5: PBL SEMESTER 6: 16 Clinic dan proposal (16 ) PBL Clinic (14 ) BLOK 1: PBL Community BLOK 2: PBL Food service and production Proposal (2 ) Penelitian TAHUN 2: BASIC KNOWLEDGE SEMESTER 3: 20 SEMESTER 4: 19 TAHUN 1: BASIC KNOWLEDGE SEMESTER 1: 23 SEMESTER 2: 24 Original Concept by: Tim Kurikulum S1 Gizi 2008 11

1.2 Program B (Alih Jenjang) a. Dari D-III Gizi Mata Kuliah Semester 1 (wajib diambil secara keseluruhan) No. Kode Mata Kuliah SKS w/p Prasyarat 1 DKG4102 Biokimia-Biomolekuler 4 W 2 DK 4153 Nutritional Assessment 2 W 3 DKG4106 Farmakologi Dasar 2 W 4 DKG4109 Patofisiologi 2 W 5 DKG4152 Survey Konsumsi 3 W 6 DKG4136 Metris & Filsafat Ilmu 2 W 7 DKG4107 Interaksi Obat dan Makanan 2 W 8 DKG4125 Enterpreneurship 2 W 19 12

Mata Kuliah Semester 2 (wajib diambil secara keseluruhan) No. Kode Mata Kuliah SKS w/p Prasyarat 1 DKG4203 Biomolekuler Advance 2 W 2 DK 4237 Diagnosa Gizi 2 W 3 DKG4231 Sistem Pelayanan Kesehatan 2 W 4 DKG4233 Epidemiologi Gizi 2 W 5 DKG4254 Advance Nutrition 2 W 6 DKG4232 Nutritional care 3 W 7 DKG4255 Karya Tulis Ilmiah I (Proposal) 2 W 15 Mata Kuliah Semester 3 (wajib diambil secara keseluruhan) No. Kode Mata Kuliah SKS w/p Prasyarat 1 DKG4155 PDI-Clinic 6 W 2 DKG4156 PDI-Community 2 W 3 DKG4232 PDI-Food Service Production 2 W 4 DKG4239 Karya Tulis Ilmiah 2 (TA) 4 W 14 13

b. Dari D-IV Gizi Klinik Mata Kuliah Semester 1 No. Kode Mata Kuliah SKS w/p Prasyarat 1 DKG4102 Biomolekuler Nutrisi 3 W 2 DKG4106 Farmakologi Dasar 2 W 3 DKG4136 Metris & Filsafat Ilmu 2 W 4 DKG4125 Enterpreneurship 2 W 5 DKG4255 Karya Tulis Ilmiah 1 2 11 Mata Kuliah Semester 1 No. Kode Mata Kuliah SKS w/p Prasyarat 1 DKG4239 Karya Tulis Ilmiah 2 (TA) 4 W 14

c. Dari D-IV Gizi Masyarakat Mata Kuliah Semester 1 No. Kode Mata Kuliah SKS w/p Prasyarat 1 DKG4102 Biomolekuler Nutrisi 3 W 2 DKG4106 Farmakologi Dasar 2 W 3 DKG4109 Patofisiologi 3 W 4 DKG4107 Interaksi Obat dan Makanan 2 W 5 DKG4255 Karya Tulis Ilmiah 1 2 12 Mata Kuliah Semester 2 No. Kode Mata Kuliah SKS w/p Prasyarat 1 DKG4239 Karya Tulis Ilmiah 2 (TA) 4 W 2 DKG4237 Diagnosa Gizi 2 3 DKG4232 Nutritional care 3 9 15

2. Deskripsi Isi Blok dan Tabel Acuan Pengambilan Mata Kuliah pada Tiap Semester Pelaksanaan proses belajar mengajar pada semester 1-4 dilakukan untuk memberikan pengetahuan dasar (basic knowledge) terkait ilmu-ilmu yang mendukung kompetensi gizi. Adapun metode pembelajarannya adalah kuliah, praktikum, kunjungan lapang, demonstrasi, studi kasus. Pemicu/Trigger berupa kasus-kasus yang diberikan pada beberapa mata kuliah masih berupa subject base. Adapun pada semester 5 dan 6, metode lebih diarahkan pada student oriented learning dengan metode PBL. Dimana pada fase ini, mahasiswa diharapkan lebih aktif dan terpapar dengan masalah-masalah yang mungkin akan mereka hadapi di dunia kerja nantinya dan yang telah didesign dan disiapkan oleh Tim. Dengan adanya bekal yang cukup pada semester 1-4 dan dengan tambhan pengembangan keilmuan selama proses PBL, diharapkan mahasiswa lebih siap untuk menempuh prakepaniteraan di lahan pada semester 8. Pada semester 5, mahasiswa diharapkan sudah merancang proposal penelitian, sehingga diharapkan pada semester 6 atau 7 mahasiswa sudah menyelesaikan TA/Skripsi. Pada semester 8, mahasiswa akan secara optimal berkonsetrasi menyelesaikan kegiatan pra-kepaniteraan di lahan. 16

Tabel Acuan Pengambilan Mata Kuliah pada Tiap Semester Semester I No. Nama Matakuliah SKS W/P 1 Biochemistry Biomolecular 1 2 W 2 Anatomy physiology 1 2 W 3 Basic Nutrition 2 W 4 Ilmu Bahan Makanan 1 2 W 5 Basic Management 2 W 6 Scientific Communication-Indonesia 2 W 7 Scientific Communication: English 2 W 8 Scientific method: Philosophy 1 W SM: Nutrition Biostatistics 2 w 9 Nutrition and Food Ecology 2 W 10 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 11 Religion 2 TOTAL 23 Praktikum: Biochemistry Biomolecular 1, Anatomy Fisiology 1, IBM1, Basic Management, English, Nutrition Biostatistics, Communication and Nutrition Education 17

Semester II No. Nama Matakuliah SKS w/p 1 Biochemistry - Biomolecular 2 3 W 2 Anatomy physiology 2 3 W 3 Nutrition in the life cycle 3 W 4 Fundamental of Diet and Cullinary 1 3 W 5 Ilmu Bahan Makanan 2 2 W Pengolahan dan Pengawetan 6 Makanan 3 W 7 Nutrition Epidemiology 2 W 8 Scientic Method: NCP-Nutritional Assessment 5 W TOTAL 24 Praktikum : Biochemistry-Biomolecular 2, Anatomy Physiologi 2, Nutrition in the life cycle, Fundamental of Diet and Cullinary 1, Ilmu Bahan Makanan 2, Pengolahan dan Pengawetan Makanan, Scientic Method: NCP-Nutritional Assessment 18

Semester III No. Nama Matakuliah SKS w/p 1 Basic Pharmacology 2 W 2 Patofisiologi 2 W 3 Nutrition Biomolecular 3 W 4 Fundamental of Diet and Cullinary 2 3 W 5 Pengawasan Mutu Makanan 4 W 6 Food Service Management 1 2 W 7 Health Care System 1 W Scientific method: Research 2 8 methodology W Scientific Method: NCP Nutrition 2 9 Diagnosis W Communication and Nutrition 10 Education 3 W TOTAL 24 Praktikum: Fundamental of Diet and Cullinary 2, Pengawasan Mutu Makanan Semester IV No. Nama Matakuliah 4 w/p 1 Drug and Nutrient Interaction 2 W 2 Nutrient Analysis 4 W 3 Food Service Management 2 3 W 4 Scientific Method: NCP Intermonev clinic 4 W 5 NCP Intermonev community 1 2 W 6 Nutrition Profesional Ethics 2 W JUMLAH 17 Praktikum: Analisa Zat Gizi, Intermonev Clinic 19

Semester V No. Nama Matakuliah SKS w/p 1 PBL Klinik 14 W 2 Research 1 (Proposal) 2 W TOTAL 16 Praktikum: PBL klinik Semester VI No. Nama Matakuliah SKS w/p 1 PBL Community 8 W 2 PBL Food Service & Production 8 JUMLAH 16 Praktikum: PBL Community, PBL Food Service dan Production Semester VII No. Nama Matakuliah SKS w/p Prasyarat 1 Scientific Method:NCP Intermonev community 2 4 W NCP: Nut Diagnosis Scientific Method:NCP Intermonev community 1 Nutrition Epidemiology Health Care system Communiation and Nutrutin Education 20

Semester 7 (lanjutan) No. Nama Matakuliah SKS w/p Prasyarat 2 Research 2 4 W Research 1 3 Maternal Nutrition 2 P 4 Pediatric Nutrition 2 P 5 Emergency in Nutrition 2 P 6 Nutrition in food industry 2 P 7 Qualitative research in nutrition 2 P 8 Nutrition in surgery 2 P 9 Entrepreunership 2 P 10 PKNM 3 P TOTAL 17 Praktikum: Intermonev Community 2 Keterangan: - MK pilihan yang ditawarkan pada semester 7 sebanyak 7MK (masing-masing 2 SKS). - Untuk memenuhi minimal 147 SKS maka mahasiswa harus mengambil minimal 2 MK pilihan (4 ) 21

Semester VIII Pra-Kepaniteraan Gizi Pre-DI Clinic : Pra-Kepaniteraan di Rumah Sakit (hospital-based) Pre-DI Community : Pra-Kepaniteraan di komunitas berinstitusi (institutionalized community) Pre-DI Food Service and Production : Pra-Kepaniteraan di institusi penyelenggara makanan banyak No. Nama Matakuliah SKS w/p 1 Pre DI Clinic 6 W 2 Pre DI Community 3 W 3 Pre DI Food Service and Production 3 W TOTAL 12 Keterangan: Kode mata kuliah baru pada kurikulum 2008 masih menunggu keputusan dari pihak fakultas mengenai kodifikasi mata kuliah tiap jurusan dalam lingkup Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Mata kuliah yang sama pada kurikulum 2004, kodifikasi mengikuti kode sebelumnya. 22

3. Lama Pendidikan dan Beban Studi Lama pendidikan S1 Gizi di Universitas Brawijaya adalah empat tahun dengan beban studi 147 dan 48 SKS untuk Program Alih Jenjang dari D-III Gizi, 15 SKS dari D-IV Gizi Klinik dan 21 SKS dari D-IV Gizi Masyarakat dengan masa studi maksimal 5 Semester. Keluaran dari pendidikan gizi adalah Sarjana Gizi (S.Gz) Secara internasional setelah menempuh sarjana gizi terdapat jenjang pendidikan lanjutan untuk mendapatkan Profesi Gizi (Registered Dietitian). Namun, pada skala nasional, program pendidikan profesi gizi masih sedang diperjuangkan keberadaannya, dimana Jurusan Gizi Brawijaya berpartisipasi aktif di dalamnya bekerja sama dengan instusi penyelenggara pendidikan lain dan organisasi profesi (PERSAGI). Untuk mempersiapkan lulusan supaya dapat mengikuti program pendidikan profesi yang menurut aturan internsional adalah 900 jam, maka pendidikan S1 Gizi FKUB sudah mempersiapkan mahasiswa untuk menempuh Prakepaniteraan yang disebut dengan Pre-Dietary Internship yang sudah mencakup 450 jam praktek lahan. 23

BAB IV KEGIATAN PEMBELAJARAN Kurikulum 2008 Program Studi S1 Gizi Kesehatan FK- Universitas Brawijaya disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi pembelajaran yang digunakan terutama pada tahun ke 3 adalah mahasiswa belajar aktif (active learning) dan mandiri atau pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered) dengan menggunakan metode Pembelajaran Berdasar Masalah (Problem-Based Learning/PBL). Adapun bentuk kegiatan pembelajarannya meliputi: Diskusi kelompok PBL Kuliah singkat (mini lecture) sesuai kebutuhan. Praktikum (Reinforcement) Membaca buku, jurnal, menyusun ringkasan diskusi Tutorial mata ajar dalam kelompok kecil (8-10 mahasiswa), skill s lab, kerja lapangan Menyelesaikan skripsi (penelitian) Pra-Kepaniteraan Metode PBL digunakan untuk mempelajari sebagian besar mata ajar. Perkuliahan (mini lecture) diberikan apabila dibutuhkan, dan mata ajar yang tidak dapat diintegrasikan ataupun diberikan untuk memperjelas masalah yang cukup rumit yang dirasakan sulit untuk dimengerti oleh mahasiswa sehingga membutuhkan penjelasan dari pakar (nara sumber). 1. Problem-Based Learning (PBL) McMaster medical school di Ontario merupakan institusi pendidikan kedokteran yang pertama kali mengaplikasikan kurikulum kedokteran dengan menggunakan PBL secara 24

penuh pada akhir tahun 1960an. Pada tahun 1974 Universitas Maastricht di Belanda menggunakan metode ini, dan kemudian diikuti oleh banyak institusi pendidikan kedokteran lainnya baik di Eropa maupun di seluruh dunia. Metode pembelajaran PBL adalah metode yang terpusat pada mahasiswa (student-centered). Mahasiwa tidak lagi tergantung kepada pengajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, mahasiswa menjadi lebih aktif dalam mengakses dan mempelajari semua sumber yang ada, baik itu melalui buku ajar, jurnal, artikel ilmiah, maupun pakar sebagai nara sumber. Metode ini menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri secara aktif (self-directed learning atau active learning) dalam mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan pembelajaran, mencari sumber ajar, menyusun penjelasan masalah serta menganalisa penjelasan tersebut. Keuntungan yang didapatkan dari metode PBL adalah sebagai berikut: Memicu pembelajaran mendalam, bukan hanya superfisial Mahasiswa mendapatkan keterampilan belajar mandiri yang akan sangat berguna baik dalam proses pembelajaran selama pendidikan maupun setelah lulus karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang. Mahasiswa mendapatkan pola pikir analitik dan kritis dalam menghadapi suatu masalah, yang akan sangat membantu dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi di kemudian hari. Mahasiswa mendapatkan kemampuan berkomunikasi, karena dalam PBL mahasiswa akan 25

terus terlibat dalam interaksi baik dengan teman maupun dengan fasilitator. Metode PBL memungkinkan adanya kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu, misalnya antara ilmu kelompok Biomedik dengan Scientific Method Metode ini tidak membosankan baik bagi mahasiswa maupun pengajar. Retensi pengetahuan: proses aktif mencari penjelasan masalah akan meningkatkan retensi ilmu pengetahuan yang didapatkan dibandingkan apabila mahasiswa hanya mendapatkan materi dari perkuliahan 1.1. Proses Problem Based Learning (PBL) Metode ini melibatkan sekelompok kecil mahasiswa (8-10 orang/kelompok) dalam diskusi kelompok dengan dibimbing oleh seorang tutor/fasilitator dan nara sumber. Sebuah masalah (problem) diberikan pada awal diskusi kelompok tersebut untuk memicu proses pembelajaran. Masalah biasanya diberikan dalam bentuk tertulis, berisi fenomena yang membutuhkan penjelasan. Kemudian mahasiswa akan memulai diskusi pertama. The Seven Jumps from Schmidt adalah langkah-langkah yang lazim digunakan dalam metode PBL. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Mengklarifikasi istilah-istilah dan konsep yang tidak dimengerti bersama kelompok 2. Menentukan masalah-masalah 3. Menganalisa masalah (brainstorming). Menemukan gagasan hipotesis atau penjelasan masalah. 26

4. Menata usulan penjelasan masalah dari langkah 3 dalam satu susunan solusi 5. Menentukan tujuan pembelajaran 6. Mengumpulkan informasi (dengan cara belajar mandiri) dari berbagai sumber 7. Melaporkan hasil pembelajaran dalam kelompok, menyusun penjelasan dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari belajar mandiri untuk menjelaskan masalah-masalah yang ada. Sebuah pemicu/skenario dibutuhkan 2 kali pertemuan dalam satu minggu untuk didiskusikan oleh kelompok kecil mahasiswa yaitu diskusi kelompok 1 (DK 1) dan diskusi kelompok 2 (DK 2) Konsultasi pakar atau diskusi pleno pada akhir blok bila diperlukan oleh mahasiswa dengan kehadiran seluruh pakar yang terlibat Pada diskusi pertemuan pertama dilaksanakan langkah 1-5. Hasil dari diskusi yang pertama adalah tujuan pembelajaran. Sebuah masalah yang baik akan menuntun mahasiswa untuk memformulasi tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh tim Blok bersama tim Kurikulum. Mahasiswa kemudian akan mencari sumber ajar (belajar mandiri) dan kembali lagi dalam diskusi kedua untuk melaporkan dan mendiskusikan hasil pembelajaran mereka (langkah 7). 27

1.2. Peran Mahasiswa dalam PBL: Seluruh mahasiswa dalam kelompok PBL harus turut berperan secara aktif dalam diskusi PBL. Dalam setiap diskusi PBL hendaknya dipilih seorang ketua dan sekretaris secara bergantian, sehingga semua anggota kelompok mendapatkan giliran berlatih memegang tanggung jawab. 1. Ketua bertugas untuk membuka diskusi PBL, memimpin jalannya diskusi sehingga dapat berlangsung dengan baik. Ketua juga berperan dalam mengatur jalannya diskusi dengan cara melibatkan semua anggota kelompok untuk aktif dalam diskusi. Selama diskusi berlangsung, ketua kelompok harus dapat menjaga diskusi tetap terarah dan tidak melenceng dari tujuan pembelajaran. Setelah diskusi berakhir, ketua menyampaikan rangkuman hasil diskusi kepada kelompoknya. 2. Sekretaris bertugas mencatat semua informasi dan penjelasan yang didapatkan selama diskusi PBL kemudian menyusunnya agar teratur. Pada akhir diskusi PBL pertama, sekretaris bertugas mencatat daftar tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh kelompok diskusi tersebut. 3. Anggota kelompok bertugas untuk terlibat aktif dalam kegiatan diskusi PBL (dalam seluruh langkah seven jumps ). Dengan mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki, seluruh anggota kelompok melakukan diskusi untuk membahas masalah apa yang ditemukan, kemungkinan penjelasan masalah tersebut, usulan solusi bagi masalah yang ditemukan, dan menetapkan tujuan pembelajaran. Semua anggota kelompok wajib membuat log book dan mencari 28

literatur untuk mencapai seluruh tujuan pembelaran dari pemicu yang diberikan. Pada diskusi kedua, seluruh anggota kelompok wajib menunjukkan log book dan melaporkan hasil pembelajaran mandiri mereka dan bertukar pendapat dengan anggota kelompok lainnya. 1.3. Peran Fasilitator atau Tutor PBL Tugas utama tutor adalah memfasilitasi dan mengaktifkan jalannya proses diskusi oleh karena itu disebut juga sebagai fasilitator. Tutor bertindak sebagai process expertise (tutor tidak bertugas untuk mengajar atau memberi penjelasan tentang masalah yang diberikan), dan memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh tim kurikulum dapat tercapai. Tutor tidak dapat melakukan intervensi kecuali apabila diskusi dirasakan melenceng dari tujuan pembelajaran, tetapi tidak boleh mendikte mahasiswa. Pada prinsipnya, mahasiswa harus selalu dirangsang untuk berpikir analitikal dan mengungkapkan pendapatnya untuk menjelaskan masalah yang ada. Pada akhir diskusi PBL tutor membuka forum umpan balik. Dalam forum ini, mahasiswa dapat saling memberikan masukan kepada teman maupun tutor tentang jalannya diskusi dan perilaku teman maupun tutor. Tutor akan mengakhiri diskusi PBL dengan mengevaluasi jalannya PBL, keaktifan mahasiswa, tercapainya tujuan pembelajaran, dan memberikan masukan agar mahasiswa dapat lebih aktif dan belajar dengan baik menggunakan metode PBL (content expertise adalah tugas narasumber). 29

1.4. Evaluasi Evaluasi materi pembelajaran dinilai melalui ujian, proses dan sikap (selengkapnya lihat Bab V). Evaluasi mahasiswa dalam PBL dinilai dari kegiatan diskusi kelompok berdasarkan aktifitas mahasiswa dalam kelompok dan penguasaan materi. Evaluasi dilakukan oleh fasilitator dan antar teman dalam kelompoknya. 1.5. Belajar Mandiri / Tugas Mandiri Metode PBL ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan kegiatan belajar mandiri secara berkelompok baik secara terstruktur dalam kelas dan tidak terstruktur di luar kelas serta belajar secara individual tanpa di dampingi oleh fasilitator. Belajar mandiri terstruktur waktunya sudah terjadwal sedangkan yang tidak terstruktur dan individual ditentukan sendiri oleh mahasiswa. Penentuan materi belajar ditentukan sendiri oleh mahasiswa, apa yang perlu mereka pelajari, di mana dan kapan memperoleh bahan belajar serta bagaimana memperolehnya (melalui internet, membaca buku ajar (text book) atau jurnal atau bertanya kepada nara sumber). Penilaian belajar mandiri dilakukan oleh fasilitator pada saat diskusi kelompok 2 (DK2). 1.6. Kuliah Singkat (Mini Lecture) Kuliah singkat merupakan bagian problem base learning dalam tutorial Blok yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa termasuk klarifikasi mata ajar yang terdapat di dalam Blok. Topik ajar yang tidak dapat diintegrasikan juga diberikan dengan metode perkuliahan (mini lecture). 30

2. Reinforcement (Praktikum) Praktikum adalah kegiatan penunjang pembelajaran yang dilaksanakan di laboratorium. Kegiatan praktikum dipilih berdasarkan kegunaannya dalam menunjang proses pembelajaran dan pendalaman teori yang diperoleh dalam tutorial. Kegiatan praktikum yang dipilih disesuaikan dengan tema blok sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan terintegrasi 3. Skill s Lab Kegiatan skills lab dilaksanakan dengan tujuan memperoleh pemahaman keterampilan yang diperoleh saat tutorial skill s lab. Pada prakteknya, kegiatan tersebut akan dilakukan dengan peragaan model (demo) atau pasien dalam pengkajian pasien hingga praktek kosultasi gizi. Pada saat tutorial skill s Lab mahasiswa akan dibagi dalam kelompok kecil (6-8 orang/kelompok). Selama kegiatan skill s lab mahasiswa akan dibantu oleh instruktur yang akan mengawali kegiatan dengan memberikan penjelasan singkat tentang keterampilan yang akan dipelajari dan menunjukkan cara melakukan keterampilan tersebut. Kemudian seluruh anggota kelompok akan berlatih untuk menguasai keterampilan tersebut. 4. Simulasi Klinik Dalam prakteknya di kemudian hari, sorang ahli gizi akan selalu berinteraksi dengan pasien, keluarga pasien maupun dengan rekan sejawat. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi adalah elemen penting yang perlu dipelajari oleh seorang mahasiswa gizi, khususnya dalam pelaksanaan 31

nutritional care process. Metode yang digunakan adalah metode role play atau bermain peran. Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil (6-8 orang) berpasang-pasangan dan secara bergantian berperan sebagai ahli gizi dan pasien. Sebelum kegiatan dimulai, seorang instruktur akan menjelaskan teknik anamnesis, teknik komunikasi verbal dan non verbal, teknik konseling gizi dan etika profesi. Sebuah skenario dapat dipersiapkan untuk kegiatan ini. Selama kegiatan berlangsung, tiap mahasiswa akan saling mengamati apa yang dilakukan dan ditanyakan oleh lawan mainnya. Setelah semua anggota kelompok mendapat giliran bermain peran, maka dilakukan diskusi tentang kegiatan yang telah berlangsung. Mahasiswa dapat memberi umpan balik dan saling memberi masukan agar lebih memahami nutritional care process pada pasien. Instruktur akan mengakhiri kegiatan dengan memberikan umpan balik dengan mengevaluasi jalannya kegiatan dan memberi masukan pada tiap mahasiswa dengan tujuan meningkatkan kemampuannya 5. Elektif (Pilihan Wajib) dan Skripsi Pada akhir pendidikan akademik, mahasiswa diwajibkan mengikuti tiga mata ajar pilihan wajib (elektif) dan menuliskan karya ilmiah atau skripsi berupa laporan penelitian dan diujikan sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Gizi Kesehatan (SGz.) 32

6. Case-Based Teaching (CBT) Dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan menggunakan metode PBL, mahasiswa sedini mungkin diperkenalkan pada masalah gizi sehingga akan lebih kompeten dalam menganalisa dan memecahkan masalah tersebut yang akan dihadapi di kemudian hari. Cara yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan analisis ini antara lain dengan : - Memberikan kasus/case yang dihadapi oleh pasien dan dilengkapi dengan data penunjang, seperti data antropometri, data asupan makan, hasil pemeriksaan laboratorium dan sebagainya. Mahasiswa diminta untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pasien dalam kasus yang diberikan tersebut - Kontak langsung dengan pasien/ kelompok masyarakat/ klien. Kegiatan ini dilakukan saat kegiatan Perkuliahan dan pra kepaniteraan (Pre Dietary Internship). Kegiatan pada saat perkulian dapat dilakukan dalam wujud kunjungan/observasi singkat ke puskesmas/ rumah sakit/ institusi penyelenggaraan makan (contoh dalam mata kulaih Intermonev Community 2, Food Service and Management 2), tatap muka dan wawancara dengan responden, dan sebagainya 33

7. Pra- Kepaniteraan Gizi Pra-Kepaniteraan merupakan strategi pendidikan dalam Program Pendidikan Gizi untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa pada 3 area penekanan yaitu di setting klinik, komunitas dan food service. Tujuan kegiatan pendidikan ini adalah mahasiswa kompeten di ketiga area penekanan sesuai dengan level of competence yag telah ditetapkan. Syarat untuk dapat menempuh kegiatan ini adalah mahasiswa harus terdaftar dan mengisi KRS semester 8, sudah menempuh semua mata kuliah dengan minimal IPK 2.0, tidak ada nilai E dan Nilai D maximal 10%. Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 2-8 orang dengan anggota kelompok yang berbeda-beda untuk setiap rotasi. Semua mahsiswa harus menempuh semua rotasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Lama waktu pelaksanaan rotasi bervariasi tergantung pada jumlah beban tiap rotasi. Untuk rotasi klinik 8 minggu, komunitas dan pelayanan gizi institusi masing-masing 4 minggu. Pada setiap rotasi mahasiswa akan dibimbing oleh: 1. Preceptor (CP) adalah kepala puskesmas/dokter/ yang memiliki kemampuan mempersepsikan kompetensi dan menilai pencapaian kompetensi peserta Pre kepaniteraan Clinic dan Community 34

2. Community/Clinical Instructor (CI)/Pembimbing lahan adalah seorang ahli gizi/praktisi Gizi yang ada di lahan yang mampu memberikan suatu asuhan gizi. 3. Supervisor adalah profesi gizi yang memiliki pemahaman materi mengenai kegiatan di rotasi community Lahan praktik meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Lapas, Sekolah, Catering Service. 35

BAB V EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN A. BASIC KNOWLEDGE (SEMESTER 1-4) DAN PROGRAM B (ALIH JENJANG) Untuk Jurusan Gizi FKUB Semester 1 s/d Semester IV (Basic Knowledge) dan Program B (Alih Jenjang) menggunakan sistem evaluasi sebagai berikut Evaluasi Keberhasilan. 1. Lingkungan Evaluasi Evaluasi keberhasilan proses pendidikan meliputi dua hal yaitu: a. Evaluasi keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan yang meliputi cara penyelenggaraan pendidikan, kesesuaian sarana dengan tujuan serta keikutan sertaan mahasiswa dalam acara pendidikan. Evaluasi ini cenderung pada evaluasi aspek managerialnya. Hasil evaluasi ini juga cenderung untuk menjadi input bagi pengelola program untuk memperbaiki penyelenggaraan pendidikan berikutnya, disamping kegunaan lainnya. Catatan-catatan tentang dosen yang diperoleh dari evaluasi ini dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya sistem imbalan. Oleh karena satuan waktu penyelenggaraan pendidikan ini per semester, maka evaluasi ini juga dilakukan untuk menilai penyelenggaraan program per semester. Jadi evaluasi dilakukan tiap akhir semester. 36

Jarak waktu antara semester yang satu dengan yang lain tidak panjang, karena itu proses evaluasi harus dilakukan dengan cepat. Evaluasi keberhasilan acara pendidikan meliputi: 1). Tentang program, antara lain penyimpangan dari rencana, usaha di luar program dalam menghadapi tuntutan situasi, usaha penyesuaian acara yang sudah diprogramkan cara penyajiannya dan sebagainya. 2). Tentang kesiapan, habisnya maupun kerusakan sarana, usaha mengatasi gangguan pada sarana dan sebagainya. 3). Tentang kesiapan tenaga administrasi. 4). Mahasiswa misalnya daftar hadirnya, keaktifan dan sebagainya. Sebagai bahan evaluasi dosen pada akhir semester diperlukan data yang berkaitan dengan: 1) Jumlah beban mengajar. 2) Penilaian kualitatif terhadap pelaksanaan tugas. 3) Peningkatan kemampuan dan keterampilan. b. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menjalani acara penyelenggaraan pendidikan yaitu keberhasilan diolahnya mahasiswa dari input mentah menjadi out-put yang masak. Evaluasi ini dilakukan dengan cara mendapatkan informasi mengenai jumlah mahasiswa yang telah mencapai tujuan seperti yang dirumuskan dalam kurikulum melalui penyelenggaraan ujian, pemberian tugas dan sejenisnya. Yang termasuk dalam evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menjalani acara penyelenggaraan pendidikan adalah semua kegiatan evaluasi yang diperlukan untuk 37

menentukan derajat penguasaan materi kuliah serta hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan tersebut. Evaluasi hasil belajar setiap cabang ilmu dilakukan dengan menggunakan cara cara sesuai dengan tujuan pendidikan cabang ilmu dan bentuk pengalaman belajar yang digunakan melengkapi dan kedalaman bahasan yang dilakukan serta integrasinya dengan cabang-cabang ilmu lain. Halhal yang dievaluasi: 1) Derajat penguasaan materi kuliah. Usaha ini digunakan menentukan seberapa jauh seorang mahasiswa pada akhir semester mendapat kompetensi dan menentukan pula seberapa baik credential yang dapat diberikan kepadanya. 2) Hal-hal yang mempengaruhi penguasaan materi kuliah. Termasuk disini adalah evaluasi yang ditujukan untuk menentukan pengaruh ketidak teraturan penyelenggaraan acara, misalnya mahasiswa atau dosen yang absen menentukan pengaruh batalnya sebagian rencana dan sebagainya. 2. Bahan Evaluasi. Evaluasi yang lengkap seharusnya mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi penilaian akhir seorang mahasiswa, atau penilaian total terhadap proses belajar mengajar. Pada akhir semester, untuk bahan evaluasi mahasiswa diperlukan data sebagai berikut: 38

a. Jumlah beban studi yang berhasil diselesaikan dengan baik dalam semester itu. b. Penilaian kualitatif terhadap keberhasilan yang dinyatakan dengan nilai matakuliah. c. Suatu ukuran keberhasilan pada semester itu misalnya indeks prestasi, indeks skolastik, dan sebagainya. d. Suatu ukuran keberhasilan kumulatif dari semester satu sampai semester yang bersangkutan, misalnya total beban yang diperoleh, indeks prestasi kumulatif dan sebagainya. e. Kedudukan relatif seorang mahasiswa dalam kelasnya serta nilai rata-rata kelas. Data ini makin sering diperlukan terutama dalam membuat surat rekomendasi atau transkrip seorang mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa, pekerjaan dan keperluan sejenisnya. 3. Cara evaluasi. a. Ujian. 1). Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian. a). Untuk menilaian apakah mahasiswa telah memahami atau menguasai bahan yang disajikan dalam suatu mata kuliah. b). Untuk mengelompokkan mahasiswa kedalam beberapa golongan berdasarkan kemampuannya, yaitu golongan sangat baik (A), golongan baik (B), golongan cukup (C), golongan kurang (D) dan golongan jelek (E). c). Untuk menilai apakah bahan mata kuliah yang disajikan telah sesuai serta cara penyajian telah cukup baik sehingga para mahasiswa dapat memahami matakuliah tersebut. 39

d). Yang pertama dan kedua tersebut terutama ditujukan kepada mahasiswa sedang yang ketiga terutama ditujukan kepada dosen. 2). Sistem Ujian. Ujian dapat dilaksanakan dalam berbagai macam cara seperti ujian tertulis, ujian lisan, ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam bentuk pemberian tugas, ujian dalam bentuk penulisan karangan ilmiah dan sebagainya. Ujian dapat pula dilaksanakan dengan berbagai kombinasi cara-cara tersebut. Cara ujian yang digunakan perlu disesuaikan dengan jenis mata kuliah, tujuan kurikulum dan kondisi dosen. Oleh karena tiap ujian mengandung unsur ketidak tepatan didalamnya, maka perlu diselenggarakan ujian lebih dari satu kali, agar diperoleh hasil/ nilai yang mendekati ketepatan. b. Penilaian. 1). Sistem Penilaian Untuk lebih memperhalus penilaian ditambahkan penggolongan kemampuan B+, C+, D+. 2). Pelaksanaan Penilaian. Penilaian dilaksanakan sebagai berikut : 40

Hasil dari nilai akhir yang terdiri dari berbagai nilai ujian dengan pembobotan tertentu dikonversikan kedalam nilai huruf. Hal ini diatur Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No.: 093/SK/1997. 3). Kegiatan penilaian kemampuan akademik: a). Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui kegiatan terstruktur, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum. b). Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik sesuatu mata kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurangkurangnya 4 (dua) kali dalam satu semester. c). Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik. d). Penilaian melalui kegiatan terstruktur, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum adalah untuk menentukan Nilai Akhir dengan pembobotan tertentu. 4. Bobot dan Nilai Akhir. a. Bobot suatu kegiatan penilaian mata kuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi mata kuliah secara keseluruhan dalam satu semester. b. Nilai akhir penilaian kemampuan akademik sesuatu mata kuliah ditentukan dengan rumus. 41

n Bt i.nt i + Bq i.nq i + Bm.Nm+Ba.Na+Bp.Np NA = n Bt i + Bq i + Bm + Ba + Bp i = 1 dengan : Bt I adalah bobot nilai terstruktur ke i Bq I adalah bobot nilai quiz ke i Bm adalah bobot nilai ujian tengah semester Ba adalah bobot nilai ujian akhir semester. Bp adalah bobot nilai praktikum Nt i, Nq i, Nm, Na, Np, adalah nilai setiap kegiatan akademik. Nilai akhir merupakan nilai angka dan di konversikan ke Huruf Mutu,dapat digunakan acuan sebagai berikut: Kisaran Angka Mutu Huruf Mutu Bobot 3,75 A 4 3,25 3,74 B+ 3,5 2,75 3,24 B 3 2,25 2,74 C+ 2,5 1,75 2,24 C 2 1,25 1,74 D+ 1,5 0,75 1,24 D 1 <0,75 E 0 42

5. Evaluasi Keberhasilan dan Program Studi S-1 Gizi. Keberhasilan studi mahasiswa Studi Ilmu Gizi dinyatakan dengan indek prestasi (IP), yang ditulis dengan angka. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya tiap akhir semester, tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, dan tahun keempat. a. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester Evaluasi keberhasilan studi akhir semester dilakukan pada akhir semester, meliputi mata kuliah yang diambil mahasiswa pada semester tersebut. Hasil evaluasi ini terutama digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan berikut: IP Semester Yang diperoleh 3,00 2,50-2,99 2,00-2,49 1,50-1,99 1,50 Beban studi Dalam semester 22-24 19-21 16-18 12-15 12 b. Evaluasi keberhasilan studi tahun pertama. Pada akhir tahun pertama terhitung sejak saat mahasiswa terdaftar di Universitas Brawijaya untuk pertama kalinya, keberhasilan studinya dievaluasi untuk menentukan apakah yang bersangkutan boleh melanjutkan studi atau tidak. Mahasiswa masih 43

diperbolehkan melanjutkan studinya apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 24. 2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 24 dari mata kuliah yang terbaik nilainya (disebut IP evaluasi). c. Evaluasi keberhasilan studi tahun kedua. Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya, setelah tahun kedua apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 48, termasuk jumlah yang dikumpulkan pada tahun pertama. 2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 48 dari nilai mata kuliah yang terbaik (disebut IP evaluasi). d. Evaluasi keberhasilan studi tahun ketiga. Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya, setelah tahun ketiga apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 72, termasuk jumlah yang dikumpulkan pada tahun kedua. 2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 72 dari nilai mata kuliah yang terbaik (disebut IP evaluasi). 44

e. Evaluasi keberhasilan studi tahun keempat. Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya, setelah tahun keempat apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 96, termasuk jumlah yang dikumpulkan pada tahun ketiga. 2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 96 dari nilai mata kuliah yang terbaik (disebut IP evaluasi). f. Evaluasi Keberhasilan. Mahasiswa dinyatakan menyelesaikan program studi sarjana apabila telah mencapai 148 untuk Ilmu Gizi, serta memenuhi syarat-syarat: 1). Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurangkurangnya 2,00. 2). Nilai D atau D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total. 3). Tidak ada nilai E 4). Lulus ujian Tugas Akhir dan menyerahkan hasil revisi Tugas Akhir kepada Tim Tugas Akhir. g. Evaluasi Keberhasilan Studi Akademik Sistem Paket. Evaluasi Keberhasilan Program Studi Ilmu Gizi Alih Program a). Batas waktu studi dari Alih Program dari DIII Gizi (B3) dapat ditempuh dalam waktu selamalamanya 2,5 tahun sedangkan dari D IV Gizi (B4) 2 tahun terhitung sejak terdaftar pertama 45

kalinya. Jika ternyata sampai batas masa studi ditentukan, mahasiswa belum dapat menyelesaikan studi sarjananya, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya. Masa studi tiga tahun tersebut tidak termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi. b) Evaluasi studi keberhasilan tahun pertama Sejak mahasiswa terdaftar pada program sarjana di Universitas Brawijaya, diadakan evaluasi apakah yang bersangkutan boleh melanjutkan studi atau tidak. Mahasiswa boleh melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut (1) Mengumpulkan sekurang-kurangnya 22 untuk alih program dari D III Gizi (B3), 21 untuk alih program dari D IV Gizi masyarakat dan 15 untuk alih program dari D IV Gizi klinik. (2) Mencapai indeks prestasi (IP) sekurangkurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari seluruh nilai kredit mata kuliah yang ditempuhnya. 46

B. PBL Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran (pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses pembelajaran, dan sikap mahasiswa selama proses pembelajaran. Cara penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa: a. Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian. b. Ujian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh tim blok. c. Penilaian ketrampilan (skills) dilakukan dengan melakukan observasi dan penilaian selama kegiatan skills lab berlangsung dan melalui OSCE (Objective Structured Clinical Examination). OSCE dilakukan setiap akhir semester dengan materi ketrampilan yang telah dilatih selama semester tersebut. Dalam OSCE mahasiswa diminta untuk memperagakan ketrampilan yang diujikan sesuai dengan checklist yang telah disusun dan dilatih. d. Penilaian terhadap proses pembelajaran dilakukan oleh fasilitator/tutor diskusi PBL, instruktur skills lab, maupun antar mahasiswa (peer assessment) 47

Nilai Lulus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Sistem penilaian berdasarkan acuan universitas Brawijaya dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan. Kisaran Angka Huruf Mutu Bobot >81-100 A 4 >75-80 B+ 3,5 >69-75 B 3 >60-69 C+ 2,5 >55-60 C 2 >50-55 D+ 1,5 >44-50 D 1 <44 E 0 Kisaran angka Huruf mutu Bobot mutu 3,75 A 4 3,25 3,74 B+ 3,5 2,75 3,24 B 3 2,25 2,74 C+ 2,5 1,75 2,24 C 2 1,25 1,74 D+ 1,5 0,75 1,24 D 1 < 0,75 E 0 48

Pembobotan Penilaian A. Tutorial No. Penilaian Jenis Bobot 1. Pengetahuan Ujian 50% 2. Proses dan sikap Penilaian tugas/presentasi oleh fasilitator Penilaian tugas/presentasi oleh teman (peer assesment) 40% 10% B. Skills lab No. Penilaian Jenis Bobot 1. Teknik/ OSCE 70% keterampilan 2. Proses dan sikap Instrumentasi atau persiapan alat 20% Sikap profesionalisme 10% C. Case Based Teaching (CBT) : Dinilai melalui ujian tulis, menyusun laporan dan peer assessment Tahap Evaluasi Evaluasi Keberhasilan studi dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dengan angka. Evaluasi yang dilakukan dengan ujian tulis dalam bentuk ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). 49

C. PRA KEPANITERAAN (Pre-Dietary Internship) a. Evaluasi meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor serta disiplin, norma dan kode etik gizi yang berlaku. b. Evaluasi dilaksanakan selama dan pada akhir masa pra - kepaniteraan c. Evaluasi selama masa pra kepaniteraan di suatu lahan dilaksanakan oleh Clinical/Community /Food Service Instructur, Perceptor (Clinic/Community) dan Supervisor d. Nilai akhir pra kepaniteraan merupakan fungsi dari seluruh hasil evaluasi selama menjalani masa pra kepaniteraan dan dinyatakan dalam nilai huruf: Kisaran angka Huruf mutu Bobot mutu 3,75 A 4 3,25 3,74 B+ 3,5 2,75 3,24 B 3 2,25 2,74 C+ 2,5 1,75 2,24 C 2 1,25 1,74 D+ 1,5 0,75 1,24 D 1 < 0,75 E 0 e. Nilai batas lulus minimal C 50

Pra Kepaniteraan Klinik 1. Penilaian meliputi penilaian kegiatan, ujian praktek, presentasi dan laporan 2. Penilaian selama praktek di lahan dilakukan oleh CI (50%), ujian praktek oleh supervisor (40%), presentasi laporan oleh preceptor (100%) dan laporan oleh supervisor (60%) dan CI (50%) 3. Bobot penilaian akhir meliputi 20% Nilai Clinical Preceptor + 40% Nilai Clinical Instructure + 30% Nilai Clinical Supervisor + 10% Absensi Pra Kepaniteraan Community 1. Penilaian meliputi selama praktek di lahan oleh CI dan supervisor (total 50%), presentasi laporan pada akhir rotasi oleh perceptor, CI dan superivisor (total 20%) serta laporan oleh supervisor (30%) 2. Penampilan dalam presentasi akan dinilai berdasarkan penyajian dan pemahaman substansi kajian dan argumentasi hasil pengkajian studi kasus presentasinya. 3. Kehadiran juga menjadi salah satu aspek penilaian a. Mahasiswa diwajibkan hadir sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (kehadiran wajib 100%). b. Maximal ketidakhadiran yang dapat ditoleransi selama pelaksanaan kegiatan adalah 3 hari (termasuk perhitungan keterlambatan)atau 80% kehadiran. c. Jika sakit atau ada gangguan lalu lintas atau mengetahui akan datang terlambat, maka harus 51

menghubungi CI sesegera mungkin (dalam waktu 24 jam). d. Apabila berhalangan hadir maka harus seijin CI dengan menyampaikan alasan yang dapat diterima oleh CI/Perceptor* e. Kehadiran dianggap 100% bila hadir pada seluruh hari kerja tanpa keterlambatan pada rotasi yang terkait atau maximal 2x terlambat. f. Bila kehadiran tidak memenuhi 100%, maka akan ada penyesuaian terhadap nilai kehadiran. Pra Kepaniteraan Food Service Management Penilaian meliputi selama praktek di lahan oleh Food service Instructor (25%) dan Supervisor (10%), Presentasi oleh Food service Instructor (10%) dan Supervisor (10%), Laporan akhir oleh supervisor (25%), dan ujian komprehensif 20% oleh supervisor. 52

Predikat Kelulusan Predikat Kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar menentukan predikat kelulusan adalah : IPK 2,25 2,49 2,50 3,00 3,01 3,50 3,51 4,00 predikat kelulusan Baik Memuaskan Sangat Memuaskan Cumlaude (Dengan Pujian) (Program A : Waktu Lulus 4 Tahun/8 Semester atau 5 Tahun (n+ 1) dengan catatan tidak ada nilai C, Program B : waktu lulus 3 semester atau N+0.25 atau 2 tahun dengan catatan tidak ada nilai C) 53

TATA TERTIB BAB VI PERATURAN TATA TERTIB AKADEMIK Setiap mahasiswa wajib mentaati ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya dan Peraturan Akademik yang berlaku. A. Umum 1. Bersama-sama dengan civitas akademika lainnya mengembangkan tata kehidupan sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia. 2. Memantapkan dan memelihara rasa kesejawatan diantara sesama Keluarga Besar Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 3. Membantu dan berpartisipasi aktif dalam setiap penyelenggaraan program-program kurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler. 4. Menjaga integritas sebagai calon sarjana serta taat dan loyal terhadap setiap peraturan yang berlaku di Fakultas maupun Universitas Brawijaya. 5. Bersikap kesatria, sopan dan penuh rasa tanggung jawab terhadap sesama Keluarga besar Universitas Brawijaya dan masyarakat luas. 54

6. Setiap mahasiswa wajib mentaati ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor No.180/SK/2003 mengenai Tata Tertib Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya. 7. Setiap mahasiswa wajib memegang teguh tatakrama/sopan santun pergaulan dalam segala tingkah lakunya. 8. Setiap mahasiswa wajib berpenampilan rapi, sopan, sesuai kelaziman dalam berpakaian (dilarang memakai sandal/selop, kaos berkerah, celana jeans, celana ketat dan rok mini) dan dengan potongan rambut yang pantas sesuai dengan kepribadiannya sebagai calon ahli gizi (Dietetian). 9. Setiap mahasiswa harus ikut memperhatikan dan menjaga kebersihan ruang kuliah, ruang praktikum, lingkungan sekitarnya, termasuk halaman, taman dan WC/kamar mandi yang tersedia 10. Pengumuman dan peraturan Fakultas/Jurusan dipasang di papan pengumuman tentang perkuliahan, sedangkan pengumuman tentang kegiatan kemahasiswaan pada papan senat mahasiswa. Para mahasiswa dilarang melakukan corat-coret terhadap pengumuman yang dipasang tersebut. 11. Fakultas/Jurusan tidak bertanggung jawab atas barang yang tertinggal/hilang di dalam kamar mahasiswa/ruang kuliah atau ruang praktikum. 12. Setiap mahasiswa diwajibkan mentaati peraturanperaturan khusus di Jurusan. 55

B. Kuliah/Diskusi Kelompok 1. Mahasiswa harus sudah ada dalam ruangan kuliah/diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi dimulai, tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum kuliah/diskusi selesai ataupun sebelum pengajar/fasilitator meninggalkan ruangan kuliah/diskusi kelompok. Mahasiswa dilarang masuk ruang kuliah/diskusi kelompok setelah 10 menit kuliah/diskusi kelompok dimulai. 2. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi kelompok. Apabila kuliah/diskusi kelompok sudah dimulai dan dianggap terganggu karena perilaku mahasiswa, maka dosen/fasilitator berhak menghentikan kuliah/diskusi kelompok pada saat itu juga atau mengambil tindakan lain. Sedangkan kuliah/diskusi yang direncanakan diberikan hari itu dianggap telah diberikan seluruhnya. 3. Kuliah/diskusi kelompok harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir. 4. Pada dasarnya seluruh kegiatan kuliah/diskusi kelompok harus diikuti oleh setiap mahasiswa. Jurusan berhak menentukan batas minimal ketidak hadiran mahasiswa untuk diijinkan mengikuti ujian masing-masing, selama tidak melebihi maksimal dari keputusan yang sudah ada. 5. Didalam ruang kuliah/diskusi kelompok, mahasiswa dilarang merokok, makan atau melakukan kegiatan serupa lainnya. 56

6. Dilarang mengadakan corat-coret dengan apapun serta merusak peralatan yang ada di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok. 7. Selama kuliah/diskusi kelompok berlangsung, mahasiswa dilarang mengaktifkan penyeranta dan telepon genggam. B. Praktikum 1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua praktikum dan harus sudah mempelajari hal-hal yang bersangkutan dengan membuat persiapan yang diperlukan untuk praktikum yang sudah ditentukan untuk hari itu juga. Kuliah pendahuluan diberikan sebelum menghadapi praktikum baru. 2. Mahasiswa harus hadir di ruang praktikum pada waktu yang ditentukan dan menggunakan jas praktikum selama mengerjakan praktikum tersebut. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 5 menit tidak diperbolehkan mengikuti praktikum. 3. Selama praktikum dilarang merokok, makan dan melakukan kegiatan serupa lainnya. 4. Selesai praktikum, tempat kerja harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan rapi. 5. Mahasiswa yang berhalangan melakukan praktikum harus melapor kepada koordinator Mata kuliah yang bersangkutan. 6. Alat-alat praktikum yang dipakai menjadi tanggung jawab mahasiswa, oleh karenanya harus berhati-haaati dalam mempergunakannya. 57

7. Mahasiswa harus berhati-hati apabila menggunakan bahan kimia/obat-obatan. 8. Terhadap binatang percobaan/cadaver (Anatomi) tindakan-tindakan dilakukan dengan bijaksana disesuaikan dengan kode etik yang berlaku pada percobaan binatang/ kadaver. D. Pre Dietary Internship Kegiatan Pre Dietary Internship (Pre DI) merupakan kegiatan tersupervisi yang bertujuan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dalam perkuliahan ke dalam berbagai setting institusi/lahan. Kegiatan Pre DI ini terbagi menjadi 3 (tiga) rotasi yaitu Pre DI Klinik, Pre DI Komunitas, dan Pre Food Service Management (FSM). Kegiatan Pre DI ini akan ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Gizi pada semester 8 TATA TERTIB PENAMPILAN PROFESIONAL a. Menggunakan pakaian yang sopan dan rapi. Tidak diperkenankan memakai celana jeans, kaos/t shirt, kaos ketat, transparan. Peserta putri memakai rok dibawah lutut. Peraturan tentang pakaian selama kegiatan Pre DI disesuaikan dengan ketentuan masing-masing rotasi atau dari institusi tempat Pre- DI 58

b. Memakai sepatu bertumit rendah dan tidak bersuara bila berjalan. c. Selalu memakai identitas (nama) selama melaksanakan kegiatan Pre DI d. Rambut dipotong pendek dan rapi, tidak berjambang (laki-laki). e. Mahasiswa putri rambut dirapikan dengan diikat rapi (bila panjang melebihi bahu). Yang berjilbab diharuskan memakai jilbab dengan warna sesuai sampai batas dada, dan tidak memakai tutup muka dan kaos tangan. f. Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan yang berlebihan, yang diperbolehkan hanya cincin pertunangan/cincin kawin KEHADIRAN/PRESENSI a. Kegiatan pengambilan data 100% kehadiran di lokasi Pre DI sesuai dengan waktu dan ketentuan yang ditetapkan di lokasi atau Insitusi tempat Pre DI b. Kegiatan diskusi diatur sendiri oleh mahasiswa dengan Pembimbing dari Institusi (Clinical Intructor/Perceptor/Food Service Instructor) c. Kegiatan diskusi dan konsultasi dengan Supervisor disesuaikan dengan ketentuan masing-masing rotasi d. Mahasiswa wajib menghadiri presentasi untuk memaparkan hasil kegiatan selama Pre DI 59

e. Mahasiswa yang berhalangan hadir harus membuat surat tertulis kepada pembimbing di Institusi tempat Pre DI sesuai dengan ketentuan yang berlaku SANKSI Mahasiswa yang tidak mengikuti tata tertib Pre DI akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan masing-masing rotasi. Sanksi diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja maupun tidak sengaja ketentuan yang ada. E. Kehadiran Mahasiswa 1) Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan pendidikan. 2) Alasan yang dapat dibenarkan untuk ketidak hadiran : a) Sakit atau musibah i) Lebih dari 3 (tiga) hari dan kurang dari 1 (satu) minggu harus disertai surat Keterangan Dokter atau orang tua/wali yang dilegalisasi oleh Pembantu Dekan I FK UB. ii) Lebih dari 1 (satu) minggu harus disertai surat keterangan dokter yang dilegalisasi oleh Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Pembantu Dekan I FKUB. b) Mendapat tugas dari Fakultas/Universitas (harus ada surat tugas) c) Alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan dan diperkenankan 60

i) Meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyerahkan surat keterangan dokter yang dilegalisasi oleh pimpinan fakultas. ii) Surat keterangan dokter harus diserahkan ke Biro Administrasi Akademik (BAA) paling lambat 1 (satu) hari setelah ketidak hadiran. Kegiatan pendidikan yang tertinggal dapat disusulkan dengan kegiatan yang sama atau lainnya (berdasarkan pertimbangan digantikan dengan tugas dari staf pengajar atau departemen terkait). iii) Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan lain lebih dari 3 (tiga) hari harus sepengetahuan orangtua/wali dan disetujui oleh Pimpinan Fakultas sebelumnya. iv) Surat ijin harus sudah disampaikan ke BAA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung mulai berakhirnya Surat Ijin. 3) Bila mahasiswa tidak melaksanakan kegiatan pendidikan, maka kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat sehingga tidak diijinkan mengikuti ujian, dan pengambilan mata ajar dibatalkan (nilai = E) 4) Mahasiswa diwajibkan hadir 15 menit sebelum kegiatan pendidikan dimulai. Setiap keterlambatan 15 menit akan diberi peringatan bertahap, sebagai berikut : a) Peringatan I : berupa teguran dari staf pengajar yang bersangkutan. b) Peringatan II : diberikan oleh Pembantu Dekan I apabila terlambat lebih dari 4 kali dalam pelaksanaan kuliah, dan dinyatakan tidak dapat mengikuti kegiatan kuliah selanjutnya. 61

F. Ujian a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua ujian pada waktu yang telah ditentukan. b. Setiap mahasiswa yang akan mengikuti Ujian-ujian diwajibkan membawa KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) atas nama mahasiswa yang bersangkutan (ada foto mahasiswa, tanda tangan dan stempel resmi dari instansi). c. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan, harus melapor paling lambat 3 (tiga) hari sesudah ujian kepada Ketua Jurusan terkait dengan mengajukan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian susulan atau kebijakan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Ujian susulan, hanya dilakukan 1 (satu) kali yang diselenggarakan setelah pengumuman hasil nilai akhir pada masing-masing mata kuliah. e. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian susulan, diberi nilai 0 (nol) atau nilai E f. Mahasiswa yang terlibat kecurangan dalam bentuk apapun (misalnya, mencatat /mengambil soal ujian, memberi atau menerima jawaban soal ujian, membawa segala macam bentuk catatan yang berkaitan dengan jawaban ke tempat ujian) akan diberi nilai 0 (nol). g. Bagi mahasiswa yang sudah lulus maupun belum lulus dalam mata kuliah, diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai pada semester pendek. Ketentuanketentuan mengenai semester pendek dapat dilihat pada Bab VII. 62

G. Penghentian Sementara atau Cuti Akademik a. Cuti akademik adalah penundaan registrasi administrasi, dalam jangka waktu tertentu dengan ijin Rektor UB. b. Seorang mahasiswa yang mengajukan permohonan cuti akademik harus per semester dan dapat diperpanjang paling lama 2 (bulan) tahun kumulatif. c. Jangka waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi kecuali bagi mahasiswa yang tidak daftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi. d. Permohonan cuti akademik diajukan kepada Rektor dengan disertai alasan-alasan yang kuat, diketahui oleh Dekan dan Orang Tua/Wali/Instansi mahasiswa yang bersangkutan. Pengajuan ini paling lambat 1 (satu) minggu sejak penutupan registrasi akademik. H. Perpindahan Mahasiswa a. Mahasiswa Universitas Brawijaya yang akan pindah ke Perguruan Tinggi lain, harus mengajukan permohonan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan, disertai alasan kepindahannya. b. Mahasiswa yang telah pindah ke Perguruan Tinggi lain tidak dapat diterima kembali sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya. I. Putus Kuliah (Drop-Out) Mahasiswa putus studi adalah mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi keberhasilan studi pada setiap tahun dan akhir studi, atau mahasiswa yang tidak 63

terdaftar karena tidak melakukan registrasi sesuai ketentuan fakultas/program studi. J. Pemberhentian sebagai Mahasiswa Universitas Brawijaya Mahasiswa dapat diberhentikan selama-lamanya atau sementara apabila melanggar Ketentuan SK Rektor Nomor: 044/SK/1985 tentang Tata Tertib Keluarga Besar Universitas Brawijaya, serta ketentuan lain yang berlaku di Universitas Brawijaya. K. Sanksi Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran ketentuan akademik: a. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari 80%, tidak diperbolehkan menempuh ujian akhir semester untuk mata kuliah yang bersangkutan b. Mahasiswa yang membatalkan suatu mata kuliah di luar waktu yang telah ditentukan, maka mata kuliah tersebut tidak dapat dibatalkan dan tetap diperhitungkan untuk menentukan IP c. Mahasiswa yang curang dalam ujian, dikenakan sanksi yang dapat berupa pembatalan seluruh rencana studi semesternya atau berupa sanksi lainnya yang ditetapkan oleh Dekan d. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan atau mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain akan dikenai sanksi pembatalan ujian semua mata kuliah dalam semester yang bersangkutan. e. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan dikenani sanksi pembatalan KRS untuk semua mata kuliha dalam semester yang bersangkutan 64

f. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan dikenai sanksi skorsing paling lama 2 (dua) semester dan tidak diperhitungkan sebagai terminal g. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut apabila disertai ancaman kekerasan atau pemberian sesuatu, atau janji atau tipu muslihat akan dikeani sanksi dikeluarkan dari Fakultas h. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan dalam pembuatan skripsi, maka skripsi dan nilai ujian Tugas Akhirnya dibatalkan. i. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana yang dikuatkan dengan putusan Pengadilan, dikenai sanksi akademik berupa: - Skorsing bila dipidana kurang dari setahun - Diberhentikan sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya bila dipidana lebih dari setahun L. Batas Masa Studi a. Batas masa studi mahasiwa Jurusan Gizi tidak boleh lebih dari 7 (tujuh tahun), terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar sebagai mahasiwa b. Bila melebihi masa studi tersebut, mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya. c. Masa studi tujuh tahun tersebut tidak termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi 65

d. Bagi mahasiswa yang melampaui masa studi empat tahun akan diberlakukan ketentuan SPP Progresif sesuai ketentuan Fakultas/Jurusan. Ketentuan Tambahan : Peraturan dan pengecualian yang tidak/belum tercantum dalam daftar peraturan di atas akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. 66

BAB VII PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI A. Semester Pendek 1. Semester Pendek adalah semester khusus yang diadakan pada akhir satu tahun ajaran (2 semester) yaitu pada masa liburan semester genap untuk memberi kesempatan mahasiswa memperbaiki nilai yang telah diperolehnya dalam tahun akademik berjalan dan meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). 2. Kurikulum dan peraturan akademik pada perkuliahan semester pendek mengacu pada kurikulum dan peraturan akademik yang berlaku saat itu dengan ketentuan tambahan yang disahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unibraw melalui SK Dekan 3. Semester pendek diselenggarakan selama 1 (satu) bulan dengan 8 (delapan) kali tatap muka dan Ujian Akhir Semester Pendek dilaksanakan pada akhir kegiatan semester pendek. 4. Semester pendek hanya diberikan untuk tutorial atau tatap muka di kelas saja atau tugas terstruktur dan tidak ada kegiatan praktikum. 5. Nilai Akhir Ujian Semester Pendek mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B +. 6. Mahasiswa peserta semester pendek harus memenuhi ketentuan : a. Mahasiswa peserta semester pendek adalah mahasiswa yang berminat memperbaiki nilai semester pada kurun waktu tahun akademik 67

berjalan, atau mahasiswa diluar tahun akademik tersebut sepanjang dimungkinkan. b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek untuk mata kuliah tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS-SP). c. Mahasiswa peserta semester pendek harus membayar SPP semester pendek sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Penilaian semester pendek didasarkan atas nilai Diskusi Kelompok 2 (DK2) dan Ujian Akhir Semester Pendek. Nilai akhir blok dipilih yang terbaik antara nilai reguler dengan semester pendek dan peningkatan nilai maksimal 3 tingkat di atasnya serta tidak lebih dari B+. B. Ujian Perbaikan dan Ujian Khusus 1. Ujian perbaikan dan ujian khusus ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir,sesuai matakuliah yang pernah ditempuh. a. Perbaikan nilai ditempuh dengan mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan perkuliahan pada semester dimana matakuliah yang akan diperbaiki ditawarkan. b. Ujian khusus bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan seluruh kredit sesuai dengan program Studi yang ditempuh, telah menyelesaikan Tugas Akhir dan KKN. 68

2. Ujian khusus berlaku untuk matakuliah dengan nilai maksimum C+. 3. Ujian Susulan Mahasiswa boleh mengikuti Ujian Susulan dalam matakuliah yang bersangkutan pada semester yang sedang berjalan apabila: a. Surat keterangan dokter seperti tercantum dalam ijin mahasiswa pada Bab IV Administrasi Akademik. b. Mendapat tugas resmi dari Fakultas untuk mengikuti kegiatan C. Penasehat Akademik 1. Penasehat Akademik (PA) adalah dosen yang memberikan bantuan berupa nasehat akademik kepada mahasiswa, sesuai dengan program studinya berdasar kemampuan yang ada, sehingga program studinya selesai dengan baik 2. Penasehat Akademik (PA) bertugas : a. Sebagai pembimbing mahasiswa dalam menetapkan jumlah kredit yang boleh diambil dalam Kartu Rencana Studi (KRS) berdasarkan hasil studi sebelumnya (KHS) b. Memproses pengisian KRS serta bertanggungjawab atas kebenaran isinya dan memberi persetujuan studi semester yang disusun mahasiswa dalam KRS 69

c. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik sehingga tumbuh kemandirian belajar d. Memberi peringatan terhadap mahasiswa yang IPnya selama 2 (dua) semester berturut-turut kurang dari 2 (dua) dan yang dicapai kurang dari 24 3. Penasehat akademik harus benar-benar menguasai peraturan akademik, sistem pendidikan, sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu mahasiswa secara maksimal dalam menentukan beban dan prioritas mata kuliah yang perlu diambil untuk semester berikutnya 4. Penasehat akademik dapat meminta bantuan kepada unti-unit kerja lainnya (antara lain Bimbingan dan Konseling) dalam rangka kepenasehatan. 5. Kegiatan kepenasehatan dalam bidang akademik dikoordinir oleh PD I, sedang dalam non akademik dikoordinir oleh PD III 6. Setiap dosen Pembimbing Akademik harus selalu memperhatikan Kode Etik Kehidupan Kampus. 70

7. Administrasi kepenasehatan dikembangkan melalui berbagai daftar dan kartu. Jenis dan kegunaan daftar dan kartu tersebut harus dipahami oleh Penasehat Akademik. a. Yang dimaksud dengan daftar adalah: 1). Daftar nama mahasiswa 2). Daftar hadir perkuliahan mahasiswa 3). Daftar nilai ujian b. Yang dimaksud dengan kartu adalah: 1). Kartu Rencana Studi (KRS) yang mencatat semua matakuliah yang diprogramkan (diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan) pada masingmasing semester. 2). Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) yang mencatat semua perubahan pengambilan bebanbeban studi setelah diadakan konsultasi. 3). Kartu Hasil Studi (KHS) yang mencatat nilai yang diperoleh mahasiswa bagi matakuliah yang diprogramkan dalam KRS. 4). Kartu pribadi/ perkembangan Akademik Mahasiswa (KPAM) yang digunakan untuk mencatat data pribadi mahasiswa. 8. Lain-lain a. Setiap petugas penasehat akademik wajib melaporkan tugasnya secara berkala kepada pimpinan fakultas, jurusan, diploma, politeknik dan pascasarjana. 71

b. Pimpinan, fakultas, jurusan, diploma, politeknik, dan pascasarjana harus memperhatikan hak-hak dosen Penasehat Akademik. D. Bimbingan Konseling 1. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, sosial, studi, dan karirnya demi masa depannya 2. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang mempunyai keahlian dibidangnya dalam satu unit Bimbingan Konseling Fakultas 3. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan 72

SURAT TUGAS Nomor: /ST/J10.1.17/KP/ Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menugaskan yang tersebut di bawah ini: Nama : 1. Dr.dr. Endang Sriwahjuni, MS 2. dr. Bambang Prijadi, MS 3. Nia Novita Wirawan, MSc 4. Nurul Muslihah, SP, Mkes. 5. Sri Wahyuni, SAB Unit Kerja Tugas : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Waktu : TA 2009/2010 Tempat : Sebagai Penyusun Buku Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Lain-lain : Kegiatan dibiayai oleh Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universiats Brawijaya Demikian Surat Tugas ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan menyampaikan laporan setelah selesai melaksanakan tugas. Dikeluarkan di: Malang Pada Tangga : An. Dekan, Pembantu Dekan II Dr.dr. Setyawati Soeharto, M.Kes NIP. 30 935 072 73

LAMPIRAN PEDOMAN AKADEMIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2008/2009 PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 74

LAMPIRAN 1. TABEL STRUKTUR KOMPETENSI MATAKULIAH Mata Kuliah Kompetensi Utama No. Nama Matakuliah SKS W/P 1 Nutrition Biomolecular 3 W 2 Drug and Nutrient Interaction 2 W 3 Basic Nutrition 2 W 4 Nutrition in the life cycle 3 W 5 Fundamental of Diet and Cullinary 1 7 W 6 Fundamental of Diet and Cullinary 2 W 7 Ilmu Bahan Makanan 1 4 W 8 Ilmu Bahan Makanan 2 W 9 Pengawasan Mutu Makanan 4 W 10 Nutrient Analysis 4 W 11 Pengolahan dan Pegawetan Makanan 3 W 12 Food Service Management 1 4 W 13 Food Service Management 2 14 Health Care System 1 W 15 Nutrition Epidemiology 2 W Scientific Method: Nutrition 2 16 Biostatistic W Scientific method: Research 2 17 methodology W Scientic Method: NCP-Nutritional 5 18 Assessment W Scientific Method: NCP Nutrition 1 19 Diagnosis W 75

Mata Kuliah Kompetensi Utama No. Nama Matakuliah SKS W/P Scientific Method: NCP Intermonev 3 20 clinic W 21 NCP Intermonev community 1 3 W 22 NCP Intermonev community 2 ** 3 W Communication and Nutrition 3 23 Education W 24 Pre DI Clinic 6 W 25 Pre DI Community 3 W 26 Pre DI FS 3 W 27 PBL 30 W Mata Kuliah Kompetensi Pendukung No. Nama Matakuliah SKS W/P 1 1. Biochemistry and Biomolecular 1 2 W 2 2. Biochemistry and Biomolecular 2 3 W 3 3. Anatomy physiology 1 2 W 4 4. Anatomy physiology 2 3 W 5 5. Basic Pharmacology 2 W 6 6. Patofisiologi 2 W 7 Basic Management 2 W 8 Scientific Communication-Indonesia 2 W 9 Scientific Communication: English 2 W 10 Scientific method: Philosophy 1 W 11 Research 1 2 W 12 Research 2 4 W 76

Mata Kuliah Kompetensi Pendukung No. Nama Matakuliah SKS W/P 13 Maternal Nutrition 2 P 14 Pediatric Nutrition 2 P 15 Emergency in Nutrition 2 P 16 Nutrition in food industry P 17 Qualitative research in nutrition P 18 Nutrition in surgery P 19 Kewirausahaan P Mata Kuliah Kompetensi Lain No. Nama Matakuliah SKS W/P 1 Nutrition Profesional Ethics 2 W 2 Nutrition and Food Ecology 2 W 3 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 W 4 Agama 2 W 77

PROGRAM B (ALIH JENJANG) Mata Kuliah Kompetensi Utama/Keahlian No. Nama Matakuliah SKS W/P 1 Biokimia-Biomolekuler 4 W 2 Nutritional Assessment 2 W 3 Farmakologi Dasar 2 W 4 Patofisiologi 2 W 5 Survey Konsumsi 3 W 6 Metris & Filsafat Ilmu 2 W 7 Interaksi Obat dan Makanan 2 W 8 Enterpreneurship 2 W 9 Biomolekuler Advance 2 W 10 Diagnosa Gizi 2 W 11 Sistem Pelayanan Kesehatan 2 W 12 Epidemiologi Gizi 2 W 13 Advance Nutrition 2 W 14 Nutritional care 3 W 15 Karya Tulis Ilmiah I (Proposal) 2 W 16 PDI-Clinic 6 W 17 PDI-Community 2 W 18 PDI-Food Service Production 2 W 19 Karya Tulis Ilmiah 2 (TA) 4 W 78

LAMPIRAN 2. PENGELOMPOKAN MATAKULIAH BERDASARKAN BIDANG KEILMUAN KELOMPOK BIOMEDIK NO MATA KULIAH SKS W/P 1 Biochemistry and Biomolecular 1 2 W 2 Biochemistry and Biomolecular 2 3 W 3 Anatomy physiology 1 2 W 4 Anatomy physiology 2 3 W 5 Basic Pharmacology 1 W 6 Patofisiologi 2 W 7 Nutrition Biomolecular 3 W 8 Drug and Nutrient Interaction 2 W TOTAL 18 KELOMPOK GIZI MANUSIA NO MATA KULIAH SKS W/P 1 Basic Nutrition 2 W 2 Nutrition in the life cycle 3 W 3 Maternal Nutrition 2 P 4 Pediatric Nutrition 2 P 5 Emergency in Nutrition 2 P 6 Qualitative research in nutrition 2 P 7 Nutrition in surgery 2 P Total 15 79

KELOMPOK PANGAN NO MATA KULIAH SKS W/P 1 Fundamental of Diet and Cullinary 1 3 W 2 Fundamental of Diet and Cullinary 2 4 W 3 Ilmu Bahan Makanan 1 2 W 4 Ilmu Bahan Makanan 2 2 W 5 Pengawasan Mutu Makanan 4 W 6 Nutrient Analysis 4 W 7 Pengolahan dan Pegawetan Makanan 3 W 8 Nutrition in food industry 2 P Total 22 KELOMPOK MANAJEMEN GIZI NO MATA KULIAH SKS W/P 1 Basic Management 2 W 2 Food Service Management 1 2 W 3 Food Service Management 2 2 W 4 Health Care System 1 W 5 Nutrition Epidemiology 2 W 6 Kewirausahaan 2 P TOTAL 11 80

KELOMPOK SCIENTIFIC METHOD NO MATA KULIAH SKS W/P 1 Scientific Communication-Indonesia 2 W 2 Scientific Communication: English 2 W 3 Scientific method: Philosophy 1 W 4 Scientific Method: Nutrition 2 Biostatistic W 5 Scientific method: Research 2 methodology W 6 Scientic Method: NCP-Nutritional 5 Assessment W 7 Scientific Method: NCP - Nutrition 1 Diagnosis W 8 scientific Method: NCP - Intermonev 3 clinic W 9 Scientific Method:NCP - Intermonev 2 community 1 W 10 Scientific Method:NCP - Intermonev 4 community 2 W 11 Research 1 2 W 12 Research 2 4 W Total 30 KELOMPOK HUMANIORA DAN ILMU SOSIAL NO MATA KULIAH SKS W/P 1 Nutrition Profesional Ethics 2 W Nutrition and Food Ecology (Psicho, 2 2 Antro, Ekonomi, dan Sosiologi) W 3 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 W 4 Religion 2 W Total 8 81

KELOMPOK KOMUNIKASI NO MATA KULIAH SKS W/P 1 Communication and Nutrition Education 2 KELOMPOK KEPANITERAAN No. Nama Matakuliah SKS w/p 1 Pre DI Clinic 6 W 2 Pre DI Community 3 W 3 Pre DI FS 3 W TOTAL 12 KELOMPOK PBL No. Nama Matakuliah SKS w/p PBL Blinic 14 W PBL Community 8 W PBL Food 8 W TOTAL 30 82

LAMPIRAN 3. PETA MATA KULIAH SEMESTER 1 SEMESTER 2 SEMESTER 3 SEMESTER 4 SEMESTER 5 SEMESTER 6 SEMESTER 7 SEMESTER 8 Anatomy Physiology 1 Anatomy Physiology 2 Basic Pharmacology Drug and Nutrition Interaction DKG 4 104 - Waji b 2 DKG 4 205 DKG 4 104 Waji b 3 DKG 4 106 DKG 4 205 Waji b 1 DKG 4 207 DKG 4 106 DKG 4 208 Waji b 2 Biochemistry and Biomolecular 1 Biochemistry and Biomolecular 2 Patofisiologi DKG 4 101 - Waji b 2 DKG 4 202 DKG 4 101 Waji b 3 DKG 4 208 DKG 4 202 Waji b 2 S. M NCP Intermonev. Clinic Pre DI Clinic Basic Nutrition Waji DKG 4 110 b 2 - Ilmu Bahan Makanan 1 Waji DKG 4 118 b 2 - Basic Management and Enterpreneurship Waji DKG 4 124 b 2 - Nutrition and Food Ecology Waji DKG 4 247 b 2 - S.M. Philosophy Waji DKG 4 236 b 1 - SC. Indonesia Waji DKG 4 144 b 2 - Nutrition in the life cycle Waji DKG 4 111 b 3 DKG 4 110 Ilmu Bahan Makanan 2 Waji DKG 4 219 b 2 DKG 4 118 Fundamental of Dietetic and Cullinary 1 Waji DKG 4 116 b 2 DKG 4 118 SM. NCP. Nutrition Assessment Waji DKG 4 215 b 5 - Nutrition Epidemiology Waji DKG 4 133 b 2 DKG 4 247 Nutrition Biomolecular Waji DKG 4 103 b 3 DKG 4 202 Fundamental of Dietetic and Cullinary 2 Waji DKG 4 213 b 4 DKG 4 116 Pengawasan Mutu Makanan Waji DKG 4 221 b 4 DKG 4 123 Food Service Management 1 Waji DKG 4 128 b 2 DKG 4 118 S.M. NCP Nutrition Diagnosis Waji DKG 4 137 b 1 DKG 4 215 Health Care System Waji DKG 4 231 b 1 - S.M. Research Methodology Waji DKG 4 b 2 DKG 4 236 Waji DKG 4 132 b DKG 4 137 DKG 4 142 DKG 4 103 3 DKG 4 207 DKG 4 208 DKG 4 111 DKG 4 213 Nutrition Analysis Waji DKG 4 122 b 4 DKG 4 123 Food Service Management 2 Waji DKG 4 229 b DKG 4 128 2 DKG 4 221 S.M. NCP Intermonev Community 1 Waji DKG 4 126 b 2 DKG 4 133 Religy Waji DKG 4 104 b 2 - P B L P B L 15 Research 1 DKG 4 138 Waji b 2 S.M. NCP. Intermonev Community 2 Waji DKG 4 227 b DKG 4 137 DKG 4 126 4 DKG 4 133 DKG 4 231 DKG 4 142 Research 2 Waji DKG 4 239 b 4 DKG 4 138 Waji DKG 4 248 b 6 DKG 4 132 Pre DI Food Service Waji b 3 DKG 4 229 Pre DI Community Waji b 3 DKG 4 227 PKNM Waji b 3 - SC. English Waji DKG 4 145 b 2 - Communication and Nutrition Education Waji DKG 4 142 b 2 - Nutrition Profesional Ethics Waji DKG 4 141 b 2 - Pengolahan dan Pengawetan Makanan Waji DKG 4 123 b 3 DKG 4 118 Pancasila dan Kewarganegaraan Waji b 2 Nutrition Biostatistic Waji DKG 4 235 b 2-15 Maternal Nutrition Pilihan 2 Pediatric Nutrition Pilihan 2 Emergency Nutrition Pilihan 2 Angkatan 1 Nutrition in Food Industry Pilihan 2 Qualitative Research in Nutrition Pilihan 2 Nutrition in Surgery Pilihan 2 83